Você está na página 1de 14

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK GEDUNG DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMASI JAWA TIMUR Abstrak, Pembangunan proyek jasa konstruksi di lingkungan Pemprov Jawa Timur sekarang ini berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu penyelesaian proyek. Seperti contohnya proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa timur yang dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek selama 5 bulan( 29 April 2011 s/d 25 September 2011) telah mengalami suatu keterlambatan waktu pada awal pelaksanaan proyek yang disebabkan adanya proses peralihan status milik tanah yang beralih dari swasta ke pemerintah. Maka untuk mengatasi keterlambatan tersebut, pihak kontraktor ingin mengetahui kinerja pelaksanan proyek yang saat ini lagi berjalan serta mendeteksi sedini mungkin prakiraan biaya dan waktu yang harus diperlukan pada akhir proyek. Salah satunya dengan menerapkan suatu metode kinerja biaya dan waktu yang dapat memberikan suatu nilai keberhasilan pada pihak kontraktor yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis(EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, serta prestasi fisik pekerjaan, sehingga dapat mengetahui biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga bisa mendeteksi sedini mungkin apabila terjadinya pembengkakan biaya maupun penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Selama pelaporan, hasil analisa untuk nilai indeks kinerja biaya(CPI) dan indek kinerja waktu (SPI) pada minggu ke-13 yaiu 1,039 dan 1,488 berarti proyek ini mengalami pengeluaran (aktual) proyek lebih kecil dari anggaran dan waktu lebih cepat. Sedangkan pada minggu ke-20, nilai CPI dan SPI yaitu 1,016 dan 0,962 sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami pengeluaran(aktual) proyek lebih kecil dari anggaran serta keterlambatan waktu pelaksanaan. Pada akhir peninjauan didapatkan estimasi perkiraan biaya dan waktu akhir proyek sebesar Rp. 5.790.565.835,27 dan waktu pelaksanaan 156 hari(lebih lambat dari rencana) dengan kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu 20).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini pembangunan proyek konstruksi di lingkungan Pemprov.Jawa Timur berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi biaya maupun waktu proyek. Seperti contohnya pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, yang mempunyai keterbatasan dalam hal waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proyek tersebut sangatlah dibutuhkan sumber daya yang baik pula agar dapat tercapai suatu nilai keberhasilan proyek. Sumber daya yang dimaksud meliputi pekerja, pengadaan material, peralatan serta metode kinerja proyek yang digunakan pada proyek tersebut. Proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dikerjakan oleh PT. Sekawan Sejati Utama dengan jangka waktu pelaksanaan proyek 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Namun pada awal pelaksanaannya proyek tersebut mengalami keterlambatan yang disebabkan adanya proses peralihan status kepemilikan tanah dari pihak swasta menjadi milik pemerintah. Karena adanya permasalahan ini, pihak kontraktor pelaksana ingin melakukan analisa terhadap kinerja proyek yang bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin biaya dan waktu yang diperlukan pada akhir proyek. Analisa kinerja yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana yaitu dengan menggunakan konsep Earned Value Analysis (EVA) pada proyek ini. Konsep Earned Value Analysis ini memadukan unsur jadwal, biaya, dan prestasi pekerjaan (progress fisik kondisi sekarang di lapangan), sehingga dapat mengetahui perkiraan biaya dan waktu untuk menyelesaikan suatu proyek. Metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi adanya pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan proyek. Sehingga pihak-pihak yang terkait dalam proyek ini dapat mampu mengatasi suatu kendala-kendala yang bisa mempengaruhi jalannya aktivitas proyek. Perumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk 1

1.2 Kata kunci : Earned Value Analysis, kinerja biaya, kinerja waktu

2 menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan? 3. Faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek? 1.3 Tujuan Penulisan Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah : 1. Bagaimana kinerja biaya dan waktu pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ? 2. Berapa besar perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk 2.2 menyelesaikan proyek bila kondisi pelaksanaan proyek seperti pada saat peninjauan? 3. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan/keterlambatan proyek? 2.2.1 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Peninjauan pelaksanaan proyek dilakukan setiap minggu selama 2 bulan pada bulan July 2011 September 2011. 2. Obyek proyek yang ditinjau hanya pekerjaan struktur proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur. 3. Metode yang digunakan untuk menganalisa kinerja biaya dan waktu pada proyek ini adalah Earned Value Analysis. 4. Data proyek berupa RAB Kontrak, Time Schedule, Biaya Aktual, Laporan Kemajuan fisik yang diperoleh dari pihak kontraktor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Proyek Menurut Cleland (1995), standar kinerja diperlukan untuk melakukan tindakan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya yang ada dalam suatu proyek. Hal ini agar sumber daya dapat dimanfaatkan secara efektif 2.2.2 dan efisien dalam penyelenggara proyek. Menurut Barrie (1995), pelaporan mengenai kinerja suatu proyek harus memenuhi 5 komponen : a) Prakiraan, yang akan memberikan suatu standar untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan hasil ramalan. b) Hal yang sebenarnya terjadi. 2.2.3 c) Ramalan, yang didasarkan untuk melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. d) Varians, menyatakan sampai sejauh mana hasil yang diramalkan berbeda dari apa yang diprakirakan. e) Pemikiran, untuk menerangkan mengenai keadaan proyek. Apabila dalam suatu pelaporan proyek terdapat adanya penyimpangan maka manajemen akan meneliti dan memahami alas an yang melatar-belakanginya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian agar pekerjaan sesuai anggaran, jadwal dan spesifikasiyang telah ditetapkan. Pengendalian Proyek Pengendalian proyek ada 3 macam yaitu : pengendalian biaya proyek, pengendalian waktu/jadwal proyek,dan pengendalian kinerja proyek. Pengendalian Biaya Proyek Prakiraan anggaran proyek yang telah dibuat pada tahap perencanaan digunakan sebagai acuan untuk pengendalian biaya proyek. Pengendalian biaya proyekdiperlukan agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal yang direncanakan. Terdapat 2 macam biaya, yaitu : a) Biaya langsung, yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya sub kontraktor, biaya peraatan kerja. b) Biaya tak langsung, yang terdiri dari biaya overhead kantor dan overhead lapangan.
Biaya Proyek

1.4

Biaya Langsung

Biaya tak langsung

2.1

Material Tenaga Kerja

Sub Kontraktor

Alat

Overhead Lapangan

Overhead Kantor

Gambar 2.1 Komponen Biaya Proyek (sumber : Asiyanto, 2005) Pengendalian Waktu / Jadwal Proyek Penjadwalan dibuat untuk menggambarkan perencanaan dalam skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang akan ditentukan. Pengendalian Kinerja Proyek Memantau dan mengendalikan biaya dan waktu secara terpisah tidak dapat menjelaskan proyek pada saat pelaporan. Suatu contoh dimana dapat terjadi dalam suatu laporan, kegiatan dalam proyek berlangsung

3 lebih cepat dari jadwal / waktu sebagimana mestinya yang diharapkan. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan melebihi anggaran. Bila tidak segera dilakukan tindakan pengendalian maka dapat berakibat proyek tidak dapat diselesaikan secara keseluruhan karena pemanfaatan dana alokasi yang kurang optimal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan dengan suatu metode yang dapat memberikan suatu kinerja. Salah satu metode yang bisa memenuhi tujuan ini adalah metode Earned Value Analysis. 2.2.3 2. Earned value (EV) Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. Disebut juga BCWP (Budget Cost of Work Performed), EV ini dapat dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaanpekerjaan yang telah diselesaikan. 3. Actual Cost (AC) Merupakan representasi dari keseluruhan pengeluaran yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode tertentu. Atau disebut juga dengan ACWP (Actual Cost of Work Performed), AC tersebut dapat berupa kumulatif hingga periode perhitungan kinerja atau jumlah biaya pengeluaran dalam waktu tertentu.

Konsep Earned Value Analysis Konsep Earned Value (nilai hasil) adalah konsep menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan / dilaksanakan. Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan maka 2.3.2. Analisa Varians 1. Schedule Variance (SV) berarti konsep ini mengukur besarnya unit Adalah hasil pengurangan dari Earned pekerjaan yang telah diselesaikan, pada suatu value(EV) dengan Planned Value(PV)I. Hasil waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran dari Schedule Variance ini menunjukkan yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. tentang pelaksanaan pekerjaan proyek. Harga Dengan perhitungan ini diketahui hubungan SV sama dengan nol (SV = 0) ketika proyek antara apa yang sesungguhnya telah dicapai sudah selesai karena semua Planned Value secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah telah dihasilkan. dikeluarkan. Dengan metode ini, dapat diketahui kinerja proyek yang telah berlangsung, dengan SV = EV - PV demikian dapat dilakukan dengan langkahlangkah perbaikan bila terjadi penyimpanagn 2. Cost Variance (CV) dari rencana awal proyek. Adalah hasil pengurangan antara Ditinjau dari progress fisik pekerjaan Earned Value(EV) dengan Actual Cost(AC). berarti konsep ini untuk mengukur besarnya unit Nilai Cost Variance pada akhir proyek akan pekerjaan yang telah diselesaikan pada waktu berbeda antara BAC (Budgeted At Cost) dan tertentu serta dinilai berdasarkan jumlah AC(Actual Cost) yang dikeluarkan atau anggaran yang disediakan untuk pekerjaan dipergunakan. tertentu. Analisa pertama yang harus dilakukan CV = EV - AC dalam konsep Earned Value ini adalah analisa Pada Gambar 2.2 dibawah ini biaya dan waktu. Analisa biaya dan waktu didapatkan hubungan antara Planned tersebut didapat dari : Value(PV atau BCWS), Actual Cost(AC atau 1. Analisa Biaya Dan Jadwal ACWP), dan Earned Value(EV atau BCWP) 2. Analisa Varians yang menunjukkan varians biaya (Cost 3. Analisa Indeks Performansi Variance) dan varians jadwal (Schedule Variance). 2.3.1. Analisa Indikator-Indikator Earned Value Ada tiga indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja dari proyek berdasarkan konsep earned value. Ketiga indikator tersebut adalah: 1. Planned Value (PV) Merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu tertentu. Disebut juga dengan BCWS (Budget Cost of Work Scheduled). PV dapat dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk Gambar 2.2. Ilustrasi Grafik Laporan kerja pekerjaan dalam periode waktu tertentu. (Sumber:Gray and Larson, 2006)

4 Tabel.2.1 Analisa Varians Terpadu yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (AC). Rumus untuk CPI adalah : CPI = EV / AC Dimana, CPI = 1 : biaya sesuai drencana CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat CPI < 1 : biaya lebih besar/boros 2.3.4. Prakiraan Waktu Dan Biaya Penyelesaian Akhir Proyek Metode Earned Value juga berfungsi untuk memperkirakan biaya akhir proyek dan waktu penyelesaian proyek. Perkiraan dihitung berdasarkan kecenderungan kinerja proyek pada saat peninjauan, dan mengasumsikan bahwa kecenderungan tersebut tidak mengalami perubahan kinerja proyek sampai akhir proyek atau kinerja proyek berjalan konstan. Perkiraan ini berguna untuk memberikan suatu gambaran ke depan kepada pihak kontraktor, sehingga dapat melakukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. 1. Estimate to Complete (ETC) ETC merupakan prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa kecenderungan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek. Menurut Soeharto(1995), perkiraan tersebut dapat diekstrapolasi dengan beberapa cara sebagai berikut : Pekerjaan yang tersisa akan memakan biaya sebesar anggaran Asumsi yang digunakan adalah biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan anggaran dan tidak tergantung dengan prestasi saat peninjauan. Kinerja sama besar sampai akhir proyek Asumsi yang digunakan adalah kinerja pada saat peninjauan akan tetap sampai dengan akhir proyek. Campuran atau kombinasi Pendekatan yang digunakan dengan menggabungkan kedua cara tersebut. 1) ETC untuk progress fisik < 50 % ETC =BAC - EV 2) ETC untuk progress fisik > 50 % ETC = (BAC EV) / CPI Dimana, BAC (Budget at Completion) adalah biaya total proyek yang telah dianggarkan.

(Sumber : Soeharto, 1995) Grafik berikut ini merupakan contoh grafik kombinasi dari varians jadwal dan varians biaya :

Gambar 2.3. Grafik kombinasi Schedule Variance dan Cost Variance (Sumber:Gray and Larson, 2006) 2.3.3. Analisa Indeks Performansi 1. Indeks Kinerja Jadwal atau SPI (Schedule Performance Index) Adalah Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan dapat diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan rencana pengeluaran biaya yang dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan (PV). Rumus untuk Schedule Performance Index adalah : SPI = EV / PV Dimana, SPI = 1 : proyek tepat waktu SPI > 1 : proyek lebih cepat SPI < 1 : proyek terlambat 2. Indeks Kinerja Biaya atau CPI (Cost Performance Index) Adalah Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan (EV) dengan biaya

5 2. Estimate at Completion (EAC) EAC Merupakan prakiraan biaya total pada akhir proyek yang diperoleh dari biaya aktual (AC) ditambahkan dengan ETC. 3.1 Dimana rumus EAC dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu : 1) Actual Cost (AC) ditambah dengan prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) dengan mengansumsikan kinerja proyek akan tetap(konstan) sampai akhir proyek selesai. EAC = AC + ETC 2) Budget at Completion (BAC) dibagi dengan faktor kinerja biaya proyek (CPI). Dimana rumus ini digunakan apabila tidak ada varians yang terjadi pada BAC. EAC = BAC / CPI 3. Time Estimated (TE) TE Merupakan waktu perkiraan penyelesaan proyek. Asumsi yang digunakan untuk memprakirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap (konstan) seperti saat peninjauan di lapangan. OD ( ATExSPI ) TE = ATE + --------------------------SPI Dimana, TE (Time Estimated) : Perkiraan Waktu Penyelesaian ATE (Actual Time Expended) : Waktu yang telah ditempuh OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan 2.3.5. 3.2 3.2.1 Pengumpulan Data Proyek Data Primer Adapun data-data primer yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini adalah dengan wawancara terhadap para responden terpilih dari pihak kontraktor dengan memberikan form wawancara yang berisi tentang identifikasi variabel faktor yang mempengaruhi kinerja proyek. Data Sekunder Berikut ini adalah data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini yaitu : a) Time Schedule rencana proyek, ialah data ukur rencana dalam pelaksanaan proyek dimana isinya meliputi item/uraian pekerjaan, volume pekerjaan, satuan bobot, serta kurva S. b) Rencana Anggaran Biaya(RAB) Kontrak, ialah anggaran biaya proyek yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan proyek serta disepakati oleh kedua belah pihak antara pihak kontraktor dengan pihak owner(Pemerintah). BAB III METODOLOGI Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Sekawan Sejati Utama dengan anggaran APBD 2011 sebesar Rp. 6.548.519.000,00 dengan jangka waktu 5 bulan (29 April 2011 s/d 25 September 2011). Peninjauan dilakukan setiap minggu selama 8 minggu(2 bulan). Pengukuran kinerja biaya dan waktu pelaksanaan proyek dilaksanakan dengan konsep Earned Value Analysis, selain itu dilakukan wawancara langsung dengan pihak kontraktor yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor keterlambatan/kemajuan fisik dilapangan yang berpengaruh terhadap aktivitas proyek serta data-data pendukung lain untuk keperluan menganalisa data-data proyek. Adapun kelebihan dari konsep ini ialah dapat mendeskripsikan hubungan antara progress fisik dilapangan yang telah terealisasi dengan anggaran yang telah dialokasikan pada pekerjaan tersebut. Sehingga hasil analisa dapat diketahui kinerja kegiatan yang nantinya dapat digunakan untuk mengetahui produktivitas kerja serta proyeksi penyelesaian proyek untuk masa yang akan datang.

Analisa Prakiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek Indeks prestasi penyelesaian proyek atau To Complete Performance Indeks (TCPI) adalah 3.2.2 nilai indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan. ( BAC - EV ) TCPI = ----------------( EAC AC) Dimana, TCPI < 1 TCPI > 1 : Mengalami Kenaikan Kinerja : Mengalami Penurunan Kinerja

6 c) Laporan Mingguan Proyek, ialah laporan prestasi kemajuan/keterlambatan fisik proyek dalam periode satu minggu. d) Biaya aktual (AC), ialah biaya yang telah dikeluarkan oleh kontraktor untuk pekerjaan yang telah terselesaikan. Biaya aktual ini terdiri dari : 1) Biaya langsung Biaya bahan material diperoleh dari DPB (daftar permintaan barang) atau PO (purchase order) yang dibuat oleh bagian logistik proyek atau procurement. Upah tenaga kerja yang diperoleh dari hasil opname mandor atau SPK (surat perintah kerja) mandor. Di dalam SPK mandor terdapat perjanjian harga borongan dari jenis pekerjaan yang telah ditawarkan oleh kontraktor terhadap mandor/subkontraktor. Peralatan kerja yang dibutuhkan oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek baik dibeli secara tunai maupun sewa. 2) Biaya tak langsung Biaya overhead baik dikantor maupun dilapangan meliputi pajak, biaya operasional dan biaya non operasional. - Pajak : PPN 10%, PPh 3% dan pajak lainnya. - Biaya Operasional : biaya pegawai proyek, biaya audit dan assessment, dan biaya umum lainnya. - Biaya Non Operasional : biaya asuransi, bunga bank, penyambungan PLN/PDAM, biaya IMB serta biaya-biaya lain. 3.3 Metode Analisa Metode yang digunakan untuk menentukan nilai hasil dan prakiraan akhir dari proyek Pembangunan Gedung Dinas KomInfo Jawa Timur ini tidak lain adalah metode earned value Analysis. a) Menentukan Analisa kinerja proyek 1) Menghitung indikator Planned Value(PV) Planned value = % (bobot rencana) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot rencana (%) diatas merupakan nilai persentasi yang telah dijadwalkan dari item pekerjaan tertentu terhadap total nilai kontrak tanpa ppn. 2) Menghitung indikator Earned Value(EV) Earned value = % (bobot realisasi) x Rp (Nilai Kontrak excld.ppn) Dimana bobot realisasi diatas didapat dari laporan mingguan progress pekerjaan yang telah tercapai dalam kurun waktu tertentu. 3) Menghitung indikator Actual Cost(AC) Actual cost dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan termasuk sewa, alat, bahan/material dan upah. 4) Menghitung Cost Variance(CV) CV = EV - AC 5) Menghitung Schedule Variance(SV) SV = EV - PV 6) Menentukan index(CPI) Cost performance

CPI = EV / AC 7) Menentukan Schedule performance index(SPI) SPI = EV / PV b) Memperkiraan biaya dan waktu untuk penyelesaian proyek 1) Memperkirakan Estimate to Complete(ETC) Untuk ETC progress fisik < 50 % ETC = Anggaran Total - EV Untuk ETC progress fisik > 50 % ETC = (Anggaran Total EV) / CPI 2) Memperkirakan Completion(EAC) EAC = AC + ETCAtau Estimate at

EAC = BAC / CPI

3) Memperkirakan Time Estimate(TE) OD ( ATExSPI ) TE = ATE + --------------------------SPI c) Menganalisa prakiraan rencana terhadap penyelesaian proyek atau The to complete performance index(TCPI) ( BAC - EV ) TCPI = ----------------( EAC AC)

7 Prakiraan biaya pada point (b) diatas dapat dimanfaatkan sebagai early warning agar kontraktor dapat mengambil keputusan/solusi tepat untuk memperbaiki keterlambatan dan 4.1 kerugian yang terjadi pada saat pelaporan. 3.4 Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah: a) Menentukan latar belakang. b) Merumuskan masalah. c) Mengumpulkan data (data- data Proyek) untuk menghitung indikator PV,EV, dan AC. d) Melakukan analisa kinerja untuk menghitung CV,SV,CPI,dan SPI. e) Menghitung prakiraan estimasi biaya dan waktu serta pekerjaan tersisa (ETC,EAC,TE,dan TCPI). f) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan/keterlambatan proyek. g) Menarik kesimpulan dan saran. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Proyek Proyek Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur ini dibangun untuk meningkatkan fasilitas pelayanan masyarakat terutama pada bidang komunikasi dan informasi masyrakat Provinsi Jawa Timur.

Gambar 4.1 Denah Lt.1 Dinas Kom-Info Jawa Timur (sumber : Shop Drawing ) Adapun data-data umum proyek Pembangunan Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur sebagai berikut ini : Kontraktor : PT. Sekawan Sejati Utama Konsultan Supervisi : CV. Nitya Konsultan Alamat Proyek : Jl. A.Yani 242-244, Surabaya Nilai Proyek : Rp. 5.882.631.641,87 Tanggal SPK Tanggal STT-1
(Exld.PPn)

: 29 April 2011 : 25 September 2011

Dimana kondisi pelaporan existing/sebelum dilakukan peninjauan serta penganalisaan kinerja pada minggu ke-12 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Pelaporan Progress pada Minggu Ke-12
Pelaporan Intern Kontraktor ( Minggu Ke-12 ) Progress Rencana 41,157 % Progress Realisasi 61,689 % Actual Cost (Lampiran)

(sumber : Laporan Minggu ke-12 ) Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian 4.2 Data Proyek Beberapa data yang diperlukan untuk penelitian ini antara lain : 1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Merupakan daftar biaya untuk masing masing item pekerjaan. Data Rincian RAB

8 ini digunakan untuk perhitungan bobot masing masing pekerjaan dalam perhitungan laporan mingguan dan kurva S. Selanjutnya digunakan untuk menentukan Planned Value Dan Earned Value. 2. Kurva S (master time shcedule) Merupakan acuan atau rencana waktu pekerjaan/pelaksanaan masing masing item pekerjaan. Kurva S ini digunakan sebagai data rencana pekerjaan atau Planned Value. 3. Laporan Mingguan Proyek Merupakan kumpulan data keluar masuk barang gudang tiap minggu. Data ini dapat digunakan sebagai data penunjang perhitungan Earned Value. 4. Biaya Aktual (AC) Merupakan biaya biaya produksi proyek yang meliputi biaya langsung dan biaya tak langsung. Dimana biaya langsung dapat diperoleh dari laporan harian pekerjaan (Bahan material, jumlah pekerja, peralatan,dll). Sedangkan untuk menentukan biaya tak langsung dapat diperoleh dari biaya overhead di kantor dan di lapangan(Rekap logistik). 4.3 4.3.1 Perhitungan Kinerja Proyek Minggu Ke-13 Analisa Kinerja Proyek Untuk mendapatkan nilai Earned Value dan Planned Value, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu dengan meninjau kurva S (Time Shcedule) proyek terlebih dahulu. Di dalam kurva S ini terdapat prosentase rencana tiap item-item pekerjaan. Prosentase rencana tersebut apabila dikalikan dengan nilai BAC proyek disebut dengan Planned Value, sedangkan nilai Earned Value didapat dari perkalian antara prosentase terealisasi dengan nilai BAC proyek. Dimana Planned Value dan Earned Value minggu ke-13 sesuai time shcedule adalah sebagai berikut : - Planned Value (PV) = Rencana progress x BAC = 46,362 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp. 2.727.305.681,80 Earned Value (EV) = prosentase realisasi x BAC = 68,968 % x Rp. 5.882.631.641,87 = Rp 4.057.133.390,76 Actual Cost (AC) = Rp. 4.092.516.403,03 (Sesuai table 4.3.1) Tabel 4.3.1 Rekapitulasi Actual Cost Minggu Ke13
REKAPITULASI PENGELUARAN ACTUAL COST (AC) PROYEK ( MINGGU KE-13 )
PROYEK LOKASI MINGGU KE TANGGAL : : : : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DINAS KOM-INFO JAWA TIMUR JL. ACHMAD YANI 242 - 244 SURABAYA 13 (Tiga Belas) 17 July 2011 s/d 23 July 2011

NO. 1

URAIAN BIAYA ACTUAL PROYEK (AC) Biaya Langsung (Direct Cost) Proyek Biaya / Upah Pekerja Proyek (Non Tetap) Biaya / Upah Lembur Pekerja (Non Tetap) Biaya Material / Peralatan Proyek Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) Proyek Biaya / Gaji Pegawai Tetap Proyek Biaya Lembur Pegawai Tetap Proyek Biaya Non Operasional

BIAYA ACTUAL PROYEK

JUMLAH BIAYA ACTUAL PROYEK

Rp Rp Rp

20,370,000.00 8,336,000.00 294,861,000.00 Rp 323,567,000.00

Rp Rp Rp

790,000.00 2,712,000.00 Rp 3,502,000.00 327,069,000.00 3,578,447,403.03 3,905,516,403.03

TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN PADA MINGGU INI TOTAL BIAYA ACTUAL PROYEK YANG DIKELUARKAN SAMPAI MINGGU LALU TOTAL KESELURUHAN BIAYA ACTUAL SAMPAI MINGGU INI

Rp Rp Rp

(sumber : Hasil Perhitungan ) Selanjutnya dari hasil perhitungan PV, EV, dan AC tersebut, akan disajikan menjadi bentuk grafik interaksi seperti dibawah ini :
Millions 5000 4000 3000 2000 1000 0 15 16 17 18 19 20 Wee ks Gambar 4.3.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan 12 13 14
4,057.13 3,905.52 2,727.31
E V

AC Minggu Ke-13 (sumber : Hasil Perhitungan ) Dari ketiga indikator PV (Planned Value), EV (Earned Value) dan AC (Actual Cost) diperoleh besaran kinerja proyek yaitu : Schedule Varians (SV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Planned Value = EV - PV = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 2.727.305.681,80 = Rp. 1.329.827.708,96 Cost Varians (CV) Didapat dari pengurangan Earned Value dan Actual Cost = EV AC = Rp 4.057.133.390,76 - Rp. 3.905.516.403,03 = Rp. 151.616.987,74 Schedule Performance Index (SPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Planned Value. = EV / PV = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 2.727.305.681,80 = 1,488

9 Cost Performance Index (CPI) Didapat dari ratio antara Earned Value dan Actual Cost = EV / AC = Rp 4.057.133.390,76 / Rp. 3.905.516.403,03 = 1,039 sebesar Rp.5.662.794.923,77, sehingga dapat diketahui deviasi antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya perkiraan penyelesaian proyek (EAC) sebesar Rp. 219.836.718,09. Untuk perkiraan waktu penyelesaian proyek adalah sebagai berikut : - Waktu rencana (OD) : 150 hari - Waktu yang telah ditempuh (ATE): 86 hari - Nilai Indeks SPI : 1,488 Maka Estimasi waktu penyelesaian proyek (TE) dapat dihitung sebagai berikut:
TE = ATE + (OD - (ATE x SPI) /SPI = 86 + (150 - (86 x 1,488) / 1,488 = 101 hari.

Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.3.2 Laporan Kinerja Proyek Minggu Ke-13
Minggu Ke-13 (17 July 2011 - 23 July 2011) Indikator BAC PV EV AC SV CV SPI CPI Nilai Rp 5,882,631,641.87 Rp 2,727,305,681.80 Rp 4,057,133,390.76 Rp 3,905,516,403.03 Rp 1,329,827,708.96 Rp 151,616,987.74 1.488 1.039 Proyek lebih cepat Biaya Akhir lebih kecil dari BAC Proyek lebih cepat Keterangan

Berdasarkan hasil estimasi nilai TE diatas maka dapat disimpulkan bahwa waktu penyelesaian proyek lebih cepat dari schedule yang direncanakan (150 hari kalender). Analisa Perkiraan Rencana Terhadap Penyelesaian Proyek Analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek dapat diketahui berdasarkan nilai parameter Indeks prestasi penyelelesaian atau disebut To Complete Performance Index (TCPI). Angka TCPI adalah angka indeks kemungkinan dari sebuah prakiraan. Indeks ini bisa digunakan untuk menambah kepercayaan dalam pelaporan penilaian pada sisa pekerjaan.
TCPI = ((BAC EV)/( EAC AC)) = (Rp. 5.882.631.641,87 Rp 4.057.133.390,76) /(Rp. 5.662.794.923,77 Rp.3.905.516.403,03) = 1,039 > 1

4.3.3 Biaya Akhir lebih kecil dari BAC

(sumber : Hasil Perhitungan ) Dimana penjelasan hasil analisa kinerja proyek pada Tabel 4.3.2 adalah sebagai berikut: 1. Pada minggu ke-13, nilai varian SV (+) positif dan nilai varian CV (+) positif, berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. 2. Sedangkan dilihat dari indeks performansi, nilai indeks SPI >1 dan nilai indeks CPI>1, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja proyek ini ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan 4.3.2 Perkiraan Biaya dan Waktu Akhir Proyek Selain dapat digunakan untuk menganalisa kinerja proyek, dapat juga digunakan untuk memperkirakan biaya dan waktu penyelesaian proyek. Prakiraan tersebut dapat bermanfaat untuk memberikan suatu early warning mengenai hal yang akan terjadi di masa datang. Berikut ini adalah perkiraan biaya akhir proyek pada minggu ke-13 : - ETC = (BAC - EV) / (CPI) = (Rp.5.882.631.641,87-Rp 4.057.133.390,76) / (1,039) = Rp. 1.757.278.520,74 EAC = AC + ETC = Rp.3.905.516.403,03 +Rp. 1.757.278.520,74 = Rp. 5.662.794.923,77 Berdasarkan perhitungan di atas perkiraan biaya penyelesaian proyek adalah

Dari analisa perkiraan diatas, nilai indeks kepercayaan kinerja pada minggu ke-13 lebih dari 1, sehingga dapat diartikan bahwa proyek ini mengalami peningkatan kinerja. Selanjutnya perhitungan analisa kinerja proyek, perkiraan biaya dan waktu penyelesaian akhir proyek, dan analisa perkiraan rencana terhadap penyelesaian proyek pada minggu ke14 sampai minggu ke-20 akan ditabelkan pada Tabel 4.4.3.

10
Progress Renc. 68,183 % dan Progress Real. 75,920 % Progress Renc. 92,215 % dan Progress Real. 84,794 % Below planed cost Below planed cost

Below planed cost

Below planed cost

Progress Renc. 60,800 % dan Progress Real. 72,271 %

Progress Renc. 86,961 % dan Progress Real. 84,488 %

Project a head schedule

Project a head schedule

Project behind schedule

el 4.4.3 Rekapitulasi Hasil Analisa Konsep Earned Value (Minggu ke-13 s/d Minggu ke-20)

Project a head schedule

Ket

Ket

Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.798.475.362,21 dengan waktu 116 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,015) berarti mengalami peningkatan kinerja. 3. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-15 Kinerja pada minggu ke-15 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.674.796,675,64), nilai varian CV Positif (Rp.44.239.910,87) , nilai indeks SPI >1(1.189), dan nilai indeks CPI >1(1.011), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.821.417.723,61 dengan waktu 127 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,011) berarti mengalami peningkatan kinerja. 4. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-16 Kinerja pada minggu ke-16 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.455.139,210,13), nilai varian CV Positif (Rp.31.165.889,48) , nilai indeks SPI >1(1.113), dan nilai indeks CPI >1(1.007), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.841.580.681,02 dengan waktu 135 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,007) berarti mengalami peningkatan kinerja. 5. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-17 Kinerja pada minggu ke-17 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.143.830,343,64), nilai varian CV Negatif (- Rp.72.415.091,13) , nilai indeks SPI >1(1.033), dan nilai indeks CPI <1(0.984), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih besar dari yang dianggarkan(Over Budget). Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.976.125.962,54 dengan waktu 146 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks

Project a head schedule

Project a head schedule

Project behind schedule

1,406,652,628

(436,550,094)

455,139,210

5,841,580,681

163,940,371

865,113,750

31,165,889

5,689,292,053

16

1.113

1.007

1.007

20

0.920

1.034

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

(145,477,481)

1,614,220,921

674,796,676

5,821,417,724

154,307,769

884,182,908

44,239,911

5,699,992,961

15

1.189

1.011

1.011

19

0.972

1.032

Rp

Peninjauan Minggu Ke-

Peninjauan Minggu Ke-

1.032 TCPI 0.984


Project behind schedule

Nilai

Nilai

127

155

1.034 1.033

Nilai

Nilai

135

164

Project a head schedule

Ket

Ket

1,755,894,309

956,810,037

175,361,249

5,798,475,362

157,767,769

883,547,652

58,672,075

5,695,897,705

1.304

1.015

1.015

1.037

1.033

Nilai

Nilai

116

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Below planed cost

Progress Renc. 46,362 % dan Progress Real. 68,968 %

Rp

Progress Renc. 75,009 % dan Progress Real. 77,454 %

Project a head schedule

Project a head schedule

Project a head schedule

(72,415,091)

Over budget

Ket

Ket

1,757,278,521

1,329,827,709

5,662,794,924

1,347,377,360

151,616,988

143,830,344

5,976,125,963

13

1.488

1.039

17

1.033

1.039

0.984

Nilai

Nilai

101

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Parameter Earned Value Analysis

Rp

Parameter Earned Value Analysis

TCPI

EAC

Rp

EAC

ETC

ETC

CPI

CPI

SPI

SPI

CV

CV

SV

SV

TE

Rp

Adapun penjelasan dari Tabel 4.4.3 adalah sebagai berikut : 1. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-13 Kinerja pada minggu ke-13 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.1.329.827,708,96), nilai varian CV Positif (Rp.151.616.987,74) , nilai indeks SPI >1(1.488), dan nilai indeks CPI >1(1.039), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.662.794.923,77 dengan waktu 101 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,039) berarti mengalami peningkatan kinerja. 2. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-14 Kinerja pada minggu ke-14 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.956.810,036,55), nilai varian CV Positif (Rp.58.672.075,05) , nilai indeks SPI >1(1.304), dan nilai indeks CPI >1(1.015), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan.

TE

146

145

(sumber : Hasil Perhitungan )

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp
Below planed cost Project a head schedule

Below planed cost

Progress Renc. 53,453 % dan Progress Real. 69,718 %

Project a head schedule

Progress Renc. 81,507 % dan Progress Real. 84,488 %

Project a head schedule

Rp

14

18

Project a head schedule

Ket

Ket

11 kepercayaan kinerja (TCPI) < 1(0,984) 4.4 berarti mengalami penurunan kinerja. 6. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-18 Kinerja pada minggu ke-18 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Positif (Rp.175.361,249,24), nilai varian CV Positif (Rp.157.767.768,55) , nilai indeks SPI >1(1.037), dan nilai indeks CPI >1(1.033), berarti pekerjaan ini lebih cepat dari schedule yang direncanakan serta biayanya juga lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.695.897.705,03 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,033) berarti mengalami peningkatan kinerja. 7. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-19 Kinerja pada minggu ke-19 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Negatif (Rp.154.307,768,55), nilai varian CV Positif (Rp.154.307.768,55) , nilai indeks SPI <1(0.972), dan nilai indeks CPI >1(1.032), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.699.992.961,16 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,032) berarti mengalami peningkatan kinerja. 8. Analisa Kinerja Proyek Minggu Ke-20 Kinerja pada minggu ke-20 sesuai tabel diatas adalah nilai varian SV Negatif (Rp.436.550,094,14), nilai varian CV Positif (Rp.163.940.371,38) , nilai indeks SPI <1(0.920), dan nilai indeks CPI >1(1.034), berarti pekerjaan ini lebih lambat dari schedule yang direncanakan tetapi biayanya lebih kecil dari yang dianggarkan. Adapun perkiraan biaya dan waktu penyeleseian proyek yang dibutuhkan adalah Rp.5.689.292.052,54 dengan waktu 145 hari kalender(berarti waktu lebih cepat dari yang direncanakan). Sedangkan indeks kepercayaan kinerja (TCPI) > 1(1,034) berarti mengalami peningkatan kinerja. Analisa Secara Keseluruhan Kinerja Proyek Selama Peninjauan Untuk grafik interaksi antara (PV,EV, dan AC), (SV dan CV) serta (SPI dan CPI) dari minggu ke-13 s/d minggu ke-20 dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 4.4.1 Grafik Interaksi antara PV, EV dan AC Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan )

Gambar 4.4.2 Grafik Interaksi antara CV dan SV Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan )

Gambar 4.4.3 Grafik Interaksi antara CPI dan SPI Selama Peninjauan (sumber : Hasil Perhitungan) Berdasarkan Gambar 4.4.2 dapat diketahui suatu pergerakan dari indikator varians biaya dan jadwal tersebut terhadap garis normal (nilai Rp.0,). Seperti dapat dilihat pada pergerakan nilai Cost variance yang

12 dominan berada diatas garis normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek ini telah mengalami profit pada minggu ke-20 sebesar 3,28% dari nilai BAC. Dan apabila dilihat dari segi Schedule variance, proyek ini mengalami suatu penurunan kinerja secara bertahap tanpa adanya perbaikan kinerja dari minggu ke-13 sebesar Rp.1.329.827.708,96 s/d Rp.195.597.502,09 pada minggu ke-20, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada minggu ke-20 proyek ini telah mengalami keterlambatan waktu. Sedangkan untuk mengetahui pergerakan indeks kinerja proyek dapat diketahui pada Gambar 4.4.3. Dimana grafik tersebut menunjukkan bahwa nilai Indeks Kinerja Biaya atau CPI pada minggu ke-13 s/d minggu ke-16 berada diatas 1, berarti pada minggu-minggu ini nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran. Dan untuk minggu ke-17 terjadi penurunan yang cukup besar, dimana nilai CPI berada dibawah 1 (0,984), berarti pada minggu ke-17 nilai pengeluaran (aktual) lebih besar dari nilai anggaran. Hal ini disebabkan adanya pembelian material besi dalam jumlah skala besar untuk pekerjaan penulangan pada lantai 3. Sedangkan untuk minggu ke-18 sampai dengan minggu ke20 nilai CPI lebih dari 1 berarti pada mingguminggu tersebut nilai pengeluaran (aktual) lebih kecil dari nilai anggaran, hal ini disebabkan adanya penghematan biaya bahan material maupun pekerja serta pemberhentian sementara waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri). Sedangkan untuk Indek Kinerja Jadwal (SPI), untuk peninjauan pada minggu ke-13 sampai minggu ke-19 nilai SPI berada diatas 1 berarti pada minggu tersebut kinerja proyek mengalami peningkatan kinerja/lebih cepat dari yang direncanakan. Hal ini disebabkan adanya kemajuan prestasi fisik yang terealisasi pekerjaan untuk pekerjaan beton bertulang pada struktur lt.2 dan lt.3. Namun pada minggu ke-20 proyek ini mengalami penurunan kinerja dengan nilai SPI dibawah 1. Hal ini disebabkan tidak adanya pekerjaan (pek.penulangan dan pas.pondasi batukali yang berpotensi besar dalam penambahan nilai kemajuan prestasi fisik). 4.5 Analisa Faktor - Faktor Penyebab Keterlambatan dan Kemajuan Kinerja Proyek Berdasarkan dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan responden terpilih selama peninjauan, maka dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja proyek sebagai berikut : 1. Hasil Pengamatan minggu ke-13 Kinerja proyek pada minggu ke-13 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 22,61%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang plat Lt.2. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang plat lantai 2. 2. Hasil pengamatan minggu ke-14 Kinerja proyek pada minggu ke-14 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 16,26% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan.. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya penambahan pada biaya penyewaan alat perancah serta bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Kurang efektifnya pekerja pada minggu ini karena pek.yang ada di lantai 1 seharusnya sudah bisa mulai dilaksanakan. 3. Hasil pengamatan minggu ke-15 Kinerja proyek pada minggu ke-15 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 11,47% dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-13 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya penyewaan alat perancah serta pembelian besi. 4. Hasil pengamatan minggu ke-16 Kinerja proyek pada minggu ke-16 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 7,74%. Hal tersebut dikarenakan adanya penambahan volume prestasi progress fisik yang sangat besar dari pekerjaan beton bertulang serta pas.batu kali. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pemasangan pondasi batukali. Waktu pekerja sudah efektif serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk pek.pas.batu kali.

13 5. Hasil pengamatan minggu ke-17 Kinerja proyek pada minggu ke-17 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,44% dikarenakan efek dari penambahan 5.1. volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini mengalami pembengkakan biaya yang melebihi PV dan EV, hal ini disebabkan adanya biaya produksi untuk pekerjaan beton bertulang serta pembelian material besi dalam skala besar untuk pekerjaan penulangan Lt.3. Adanya pembelian material besi dalam skala besar pada minggu ini, seharusya hal ini tidak perlu dilakukan karena dapat beresiko pembengkakan pada nilai sisa material besi. 6. Hasil pengamatan minggu ke-18 Kinerja proyek pada minggu ke-18 telah mengalami peningkatan kinerja sebesar 2,98%, hal tersebut dikarenakan efek dari penambahan volume pada minggu ke-16 sehingga dilihat secara kinerja masih diatas yang direncanakan. Nilai AC pada minggu ini melebihi target rencana, hal ini disebabkan adanya biaya pembuatan bekisting plat dan balok Lt.3. 7. Hasil pengamatan minggu ke-19 Kinerja proyek pada minggu ke-19 telah mengalami penurunan kinerja sebesar 2,47%. Nilai AC yang dikeluarkan pada minggu ini hanya biaya pekerja saja, hal ini disebabkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri). 8. Hasil pengamatan minggu ke-20 Kinerja proyek pada minggu ke-20 telah mengalami penurunan kinerja sebesar 7,42% yang diakibatkan adanya pemberhentian waktu pelaksanaan selama 6 hari (karena bertepatan libur hari raya Idul Fitri) pada minggu sebelumnya . Nilai AC pada minggu ini juga mengalami penghematan biaya produksi terutama pada biaya pembelian material. Seharusnya pada minggu ini perlu dilakukan pertambahan jumlah pekerja atau jumlah waktu lembur untuk mempercepat pekerjaan 5.2. yang terlambat pelaksanaannya, hal ini dikarenakan adanya penurunan kinerja serta deadline waktu pelaksanaan proyek yang telah disepakati bersama. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah : 1. Pada akhir peninjauan, nilai kinerja schedule proyek atau SPI sebesar 0,920 berarti proyek ini telah mengalami keterlambatan 7,42% dari target rencana 92,22% dan realisasi pekerjaan 84,79%. Sedangkan dilihat dari segi kinerja biaya proyek, nilai CPI sebesar 1,034 artinya biaya proyek yang telah dikeluarkan masih berada dibawah biaya yang dianggarkan. 2. Apabila kecenderungan kinerja proyek seperti pada akhir peninjauan (minggu ke20), maka dapat diperkirakan biaya penyelesaian proyek sebesar Rp. 5.689.292.052,54, dan nilai tersebut masih dibawah biaya yang dianggarkan (BAC) sebesar Rp. 5.882.631.641,87. Sedangkan untuk waktu penyelesaian akhir pekerjaan diramalkan selama 164 hari, yang berarti waktu sedikit lebih lama dari jadwal yang direncanakan selama150 hari. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan atau keterlambatan proyek tersebut adalah : a. Faktor-faktor yang mendukung kemajuan proyek : Cuaca di lapangan sangat mendukung kinerja Penambahan jam lembur pekerja Penggunaan alat berat yang maksimal b. Faktor-faktor yang mengakibatkan keterlambatan proyek : Terbatasnya jam pengecoran yang tidak dapat dilakukan siang hari, akibat padatnya rutinitas jalan akses. Tidak maksimalnya kinerja pekerja karena bertepatan dengan bulan puasa ramadhan Adanya ketidaktepatan dalam pemilihan mandor pekerja. Waktu pelaksanaan proyek berhenti selama 6 hari karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini antara lain : 1. Untuk mendapatkan hasil analisa kinerja yang lebih akurat, maka diperlukan waktu peninjauan yang lebih lengkap yaitu

14 peninjauan dari awal proyek sampai proyek selesai. 2. Perlu dilakukan studi lanjut tentang metode yang digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian proyek. DAFTAR PUSTAKA Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi, Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita, Cetakan Pertama. Barrie, D.S., Manajemen Konstruksi Profesional, Jakarta : Penerbit Erlangga. Cleland, D. I,. 1995, Project Management Strategic Design and Implementation, Singapore : McGraw-Hill, Inc. Gray C. F. dan Larson E. W., 2006, Project Management The Managerial Process, Singapore : McGraw-Hill, Inc. Soeharto, Iman., 1995, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional, Jakarta : Penerbit Erlangga, Cetakan Pertama. Ervianto, Wulfram., 2004, Teori - Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Penerbit Andi, Cetakan Pertama. PMBOK guide (A Guide to the Project Management Body of Knowledge), 2004, Third Edition.

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Você também pode gostar