Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
• Ti
Tingkat
k t kekakuan
k k k cukup
k tinggi
ti i dibandingkan
dib di k d dengan
perkerasan aspal, yaitu 10 kali lipat.
(Ebeton semen = 40.000 MPa; Ebeton aspal = 4.000 MPa).
1
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN
– Life-cycle-cost lebih murah dari pada perkerasan
aspal.
KERUGIAN-KERUGIAN
– Permukaan perkerasan beton semen mempunyai riding comfort
yang lebih jelek dari pada perkerasan aspal, yang akan sangat
terasa melelahkan untuk perjalanan jauh.
jauh
– Warna permukaan yang keputih-putihan menyilaukan di siang
hari, dan marka jalan (putih/kuning) tidak kelihatan secara
kontras.
– Perbaikan kerusakan seringkali merupakan perbaikan
keseluruhan konstruksi perkerasan sehingga akan sangat
mengganggu lalu lintas.
– Pelapisan
p ulang
g / overlay
y tidak mudah dilakukan.
– Ketidaksempurnaan hasil pekerjaan akibat kurang telitinya
pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak mudah diperbaiki.
– Perbaikan permukaan yang sudah halus (polished) hanya bisa
dilakukan dengan grinding machine atau pelapisan ulang dengan
campuran aspal, yang kedua-duanya memerlukan biaya yang
cukup mahal.
2
JENIS-JENIS PERKERASAN KAKU
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) adalah struktur yang terdiri dari
pelat beton semen yang bersambungan (tidak menerus) dengan atau
tanpa tulangan, atau pelat beton menerus dengan tulangan, yang
terletak di atas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan aspal sebagai
p permukaan.
lapis p m
Perkerasan kaku dikelompokkan menjadi:
•Perkerasan Beton Semen, yaitu perkerasan kaku dengan beton
sebagai lapisan aus.
•Terdapat 4 (empat) jenis perkerasan beton semen:
– Perkerasan beton semen dengan sambungan tanpa tulangan
(jointed unreinforced concrete pavement);
– Perkerasan beton semen dengan sambungan dengan tulangan
(jointed reinforced concrete p
(j pavement);
)
– Perkerasan beton semen menerus (tanpa sambungan) dengan
tulangan (continuously reinforced concrete pavement);
– Perkerasan beton semen pratekan (prestressed concrete
pavement).
•Perkerasan Komposit, yaitu perkerasan kaku dengan pelat beton
sebagai lapis pondasi dan aspal beton (AC) sebagai lapis permukaan
(struktural).
3
E. PERKERASAN KOMPOSIT
Konstruksi beton semen dengan lapis permukaan aspal
beton, yang memperhitungkan lapis aspal beton sebagai
bagian
g yang
y g ikut memikul beban,, disebut Perkerasan
Komposit.
Dalam literatur yang ada, konstruksi seperti itu tebalnya
dihitung sebagai berikut:
PERKERASAN FLEKSIBEL
Multi Layer System: Lapis Permukaan; Lapis Pondasi; Lapis Pondasi
Bawah.
PERKERASAN KAKU
Single Layer System: Pelat Beton Mutu Tinggi; Subbase (Lean
Concrete atau Batu Pecah) tidak berfungsi struktural.
4
• KETAHANAN THD PELAPUKAN / OKSIDASI
Konstruksi semen relatif lebih sedikit mengandung
bahan-bahan organik (C) dari pada aspal.
Jadi perkerasan
J p beton semen
m lebih tahan terhadap p
oksidasi (penuaan/ageing) dari pada perkerasan aspal.
• KEBUTUHAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan perkerasan kaku lebih kecil/jarang dari
pada perkerasan fleksibel.
• BIAYA KONSTRUKSI
Pada saat sekarang, biaya konstruksi kedua jenis
perkerasan hampir sama.
Ada 2 parameter
Ad t yang cukup
k populer,l yaitu
it :
– Compressive Strength (K), yaitu kuat tekan silinder beton 15 x 30
cm.
– Flexural Strength (fx), yaitu kekuatan menahan momen lentur.
5
¾SLUMP BETON
Untuk
Unt k perkerasan
p k s n beton
b t n semen
s m n dipersyaratkan:
dip s tk n:
Nilai Slump = 2,5 – 5,0 cm, tergantung jenis peralatan penghampar
(concrete paver / finisher) yang digunakan.
Fixed f
form f
finisher : digunakan
g beton dengan
g Slump
p = 4,0
, – 5,0
, cm
(acuan tetap)
6
H. TULANGAN
Terdapat 2 jenis tulangan dalam konstruksi perkerasan beton semen:
- Tulangan Pelat Beton, untuk “memperkuat” pelat beton tersebut.
- Tulangan Sambungan, untuk menyambung kembali bagian-bagian
pelat beton yang terputus karena retak.
7
I. SAMBUNGAN
• Fungsi sambungan:
- Pada sambungan melintang: Mengakomodasi gerakan susut.
- Pada sambungan memanjang
memanjang: Mengakomodasi gerakan lenting
dari pelat beton akibat panas-dingin pada siang-malam hari.
Dengan kata lain, sambungan berfungsi mengendalikan /
mengarahkan retak dari pelat beton akibat susut (shrinkage) dan
lenting (warping) agar teratur, baik bentuk maupun lokasinya sesuai
yang kita kehendaki (design).
8
• SAMBUNGAN MEMANJANG
Untuk pelat yang dicor per lajur:
dibuat dengan cara memasang bekisting memanjang dan tie bars.
Untuk pelat yang dicor 2 lajur sekaligus:
dibuat dengan cara saw cutting untuk bagian atas, dan memasang
crack inducer (batang kayu berpenampang Δ) di bagian bawah pelat
beton.
• JOINT SEALANT
Pada setiap celah sambungan, harus diisi dengan joint sealant yang
bersifat thermoplastic, baik pengecoran panas maupun dingin, a.l.
rubber asphalt, coal tars atau rubber tars. Bisa juga menggunakan
material yang disisipkan dalam keadaan precompressed, a.l.
Compriband.
• SAW CUTTING
Perlu diperhatikan:
– Harus tepat lokasi (diberi tanda sebelumnya pada bekisting)
– Harus tepat kedalaman (1/4 tebal)
– Harus tepat waktu (antara jam ke-4 sampai jam ke-24).
• BOND BREAKER
9
• GROOVING/BRUSHING
• NOISE
Kebisingan pada kecepatan 80 km/jam:
- Surface Dressing 82,0 dB
- Grooved concrete 80,5 dB
- Brushed concrete 81,0 dB
10
J. OVERLAY AC DI ATAS PERKERASAN
BETON SEMEN
• Fungsi:
- Non-struktural, memperbaiki permukaan beton semen yang sudah aus.
- Struktural, menambah kekuatan perkerasan beton semen yang sudah ada,
atau perkerasan komposit.
– Overlay
y non-struktural
- Pergunakan overlay tipis (1 – 2 cm).
- Kelekatan aspal harus tinggi,
- Ada resiko retak (reflection crack).
11
- Rubblizing, adalah penghancuran perkerasan beton
semen secara total sehingga terbentuk pecahan-pecahan
berukuran 25 – 75 cm, kemudian dipadatkan dengan
mesin gilas khusus, misalnya “Z” roller. Peralatan yang
digunakan untuk rubblizing adalah multiple-head breaker
atau resonant breaker.
- Undersealing,
U d li untuk
t k mengisi
i i rongga yang terjadi
t j di di
bawah perkerasan beton semen. Dilakukan dengan
memompakan aspal cair melalui lobang bor pada pelat
beton.
- Sawcut and Seal, dilakukan apabila perkerasan beton
lama masih baik secara struktural, dan dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya kerusakan akibat
reflection crack pada joint
joint. Dalam hal ini cara
cara-cara
cara
perbaikan seperti diuraikan di atas tidak diperlukan.
Dilakukan dengan menggergaji permukaan aspal diatas
joint (melintang maupun memanjang) kemudian
mengisinya dengan sealant (rubberized asphalt), yang
harus dilaksanakan sebelum jalan dibuka untuk lalu
lintas.
12