Você está na página 1de 3

Pengantar Kasus korupsi dan penyuapan bukan lagi sesuatu yang tidak familiar di telinga masyarakat Indonesia.

Hal ini sudah dianggap sebagai budaya yang melekat pada orang Indonesia, karena dilakukan tidak hanya oleh orang yang punya kuasa besar dan nominal yang besar pula, namun hingga ke lapisan masyarakat dengan kuasa seadanya. Ya seadanya, karena koruptor (atau penyuap) semata memanfaatkan peluang atas longgarnya fokus pemerintah Kasus (semua dikutip dari Tempo, 22 September 2013) Tahun 2010 Tidak ada kuota impor daging. Realisasi impor adalah 120,000 ton. Sejumlah 14,000 ton (sekitar 11.6%) dari total impor adalah dari PT Indoguna Utama. Tahun 2011 Kuota impor daging menjadi 50,000 ton. Realisasi impor adalah 100,000 ton. Januari 2011 Suripto (anggota Majelis Syura PKS), membawa Basuki Hariman (importer daging, membawahi PT Impexindo Pratama dan CV Sumber Laut Perkasa). Membuat jatah Indoguna turun menjadi 1,160 ton karena Basuki mendapat jatah 9,050 ton. April 2011 Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syura PKS (Hilmi Aminuddin), membawa Sengman Tjahja. Posisi Basuki menjadi tergusur akibat ini. Mei 2011 Suswono (Menteri Pertanian) bertemu dengan Non Saputri saat berkunjung ke Pabrik Sinka Sinye Agrotamapabrik pupuk organic terbesar di Asia Tenggaramilik Tetiono, bagian dari jejaring bisnis Non Saputri. JuliDesember 2011 Penambahan kuota daging. Jatah Indoguna adalah 30,000 ton dan jatah Basuki adalah 20,000 ton.

Tahun 2012 Dari alokasi 34,000 ton, terealisasi 40,000 ton. Jatah Indoguna adalah 3,550 ton. Tahun 2013 Dari alokasi 32,000 ton. Jatah Indoguna adalah 3,420 ton, dan jatah Basuki adalah 555 ton. Ada rencana penambahan kuota sebesar 15,000 ton yang ditetapkan Februari 2013. 29 Januari 2013 Juard Effendi dan Arya Arby Effendi menyerahkan uang muka suap sebesar Rp 1 miliar ke Ahmad Fathanah untuk penambahan jatah Indoguna. Penyerahan uang dilakukan di Kantor PT Indoguna (Pondok

Bambu). Malam harinya, Fathanah ditangkap di Hotel Le Meridien, dan Juard serta Arya ditangkap di perumahan di Jakarta Timur. 30 Januari 2013 Luthfi Hassan Ishaaq dan Ridwan datang ke kediaman Non Saputri. 30 menit setelah bertemu, Luthfi kembali ke markas PKS. Menjelang tengah malam, Luthfi ditangkap. 31 Januari 2013 Juard dan Arya dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK dan diduga melanggar pasal 5 ayat 1 atau pasal 13 UU No 31 tahun 1999, jugs UU No 20 tahun 2001 juncto pasal 55 KUHP. Fathonah dan Luthfi juga dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK dan diduga diduga melanggar pasal 12 a atau b pasal 5 ayat 2 atau pasal 11 UU No 31 tahun 1999.

Siapa saja pemain dalam kasus ini? 1. Non Saputri. Siapa? Non Saputri, atau yang kerap dipanggil Bunda adalah istri ketiga Hasanudin Ibrahim, Direktur Jenderal Hortikultura. Seorang importer dan beberapa pejabat Kementrian Pertanian menyebutkan Bunda adalah jangka pengaturan proyek kelompok Luthfi. Sebagai jangka 2. Luthfi Hasan Ishaaq. Siapa? Luthfi adalah Presiden PKS, sekaligus anggota Komisi I DPR untuk periode 20092014. Dalam DPR, tugas Luthfi hanyalah dalam urusan komunikasi, informasi, keamanan dan pertahanan. Urusan peternakan (termasuk impor daging) adalah tugas Komisi IV dan Komisi VI. Mengapa? Luthfi diduga menjual otoritasnya untuk memenuhi kebijakan kuota impor daging. Luthfi tidak perlu punya wewenang formal untuk mempengaruhi kebijakan kuota, ia hanya perlu pengaruh. Ditambah Luthfi juga petinggi PKS, jadi pengaruhnya lebih kuat. Alasan mengapa petinggi PKS memberikan pengaruh kuat dalam kebijakan impor daging akan dijelaskan pada pemain selanjutnya. 3. Suswono. Siapa? Suswono adalah Menteri Pertanian RI. Suswono lah yang berwenang formal atas kebijakan kuota. Akan tetapi, karena Suswono berasal dari PKS, membuat pengaruh Luthfi besar akan wewenang Suswono. 4. Ahmad Fathonah. Siapa? Fathonah adalah pengusaha. Pada tahun 2005, Fathanah tercatat menjalin bisnis dengan Luthfi dengan mendirikan PT Atlas Jaringan Satu (Bisnis Indonesia, 1 Februari 2013). Dalam kasus ini, Fathanah mengaku hanya sebagai calo/makelar, dan sebagian

keuntungan yang didapat dari usaha calo/makelar tersebut disumbangkan ke PKS. (Kompas, 17 Mei 2013). 5. Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Siapa? Direktur PT Indoguna Utama. Mengapa? Juard dan Arya menyampaikan permohonan penambahan 6. Elda Devianne Adiningrat. Siapa? Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia. Menurut Juard, ia dikenalkan kepada Elda melalui Thomas Sembiring, Direktur Eksekutif Asosiasi Importir Daging. Mengapa? Elda menyatakan bahwa ia memiliki jatah tambahan kuota sebanyak 10,000 ton. Elda kemudian menyuruh Juard dan Arya untuk mengajukan tambahan kuota ke Kementrian Pertanian sebanyak 8,000 tondan meminta komisi Rp 5,000 untuk setiap kgdengan alasan Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Pertanian, telah menyetujui adanya penambahan kuota sebanyak 20,000 ton. (Detik, 19 Juni 2013).

Você também pode gostar