Você está na página 1de 8

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, karena pada penelitian ini diukur Median Osmotic Fragility (MOF) membran eritrosit pada ibu hamil penderita preeklamsia berat kemudian dibandingkan dengan Median Osmotic Fragility (MOF) membran eritrosit pada ibu hamil normal.

B. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan adalah ibu hamil yang menjalani perawatan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ratu Zaleha Martapura dan RSIA Mutiara Bunda Martapura. Sampel diambil dengan cara non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang terdiagnosis sebagai penderita preeklamsia berat, dengan usia kehamilan 28 minggu, dengan tanda hipertensi yaitu tekanan darah 160/95 mmHg, dengan atau tanpa edema dan proteinuria, tidak mempunyai riwayat hipertensi sebelum hamil, dan

memeriksakan dirinya di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ratu Zalekha dan RSIA Mutiara Bunda Martapura, pada periode Juni-Agustus 2009.

21

22

C. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 3 ml darah vena ibu hamil, EDTA, NaCl 1%, Dapar fosfat pH 7,4, alkohol 70 %, dan aquades. 2. Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah spuit injeksi (TERUMO) 5 ml beserta jarumnya, tourniquet, termos es, kapas alkohol 70%, alat gelas dan tabung reaksi kecil (PYREX), rak tabung reaksi, aluminium voil, sentrifuge (G.P.), stopwatch (HANHART), inkubator (GFL),

spektrofotometer (GENESYS 20), mikropipet dan tip mikropipet (BRAND).

D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah ibu hamil penderita preeklamsia berat dan ibu hamil yang normal. 2. Variabel Terikat

23

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Median Osmotic Fragility (MOF) membran eritrosit pada ibu hamil penderita preeklamsia berat dan ibu hamil yang normal.

3. Variabel Pengganggu a. Lokasi pengambilan sampel yang jauh dan rentang waktu yang lama dari pengambilan sampel sampai pengukuran akan berpengaruh terhadap Median Osmotic Fragility (MOF) membran eritrosit. b. Ketelitian dalam pengambilan sampel dan pengukuran Median Osmotic Fragility (MOF) membran eritrosit diperlukan agar hasil yang diperoleh akurat.

E. Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini memiliki definisi operasional sebagai berikut: 1. Ibu hamil penderita preeklamsia berat, dengan usia kehamilan 28 minggu, dengan tanda hipertensi yaitu tekanan darah 160/95 mmHg, dengan atau tanpa edema dan proteinuria, tidak mempunyai riwayat hipertensi sebelum hamil, dan memeriksakan dirinya di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ratu Zaleha dan RSIA Mutiara Bunda Martapura, pada periode Juni-Agustus 2009.

24

2. Ibu hamil normal, dengan usia kehamilan 28 minggu, tidak mengalami preeklamsia berat karena tidak didapatkan tanda klinis preeklamsia berat seperti dalam definisi operasional pada poin 1, dan memeriksakan dirinya di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ratu Zaleha dan RSIA Mutiara Bunda Martapura, pada periode Juni-Agustus 2009. 3. Median Osmotic Fragility (MOF) adalah fragilitas osmotik rata-rata dimana kadar NaCl dapat menyebabkan 50% hemolisis eritrosit yang diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm.

F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Persiapan darah pasien Pada tiap-tiap pasien, darah vena diambil di ekstremitas sebanyak 5 ml dengan menggunakan spuit injeksi 5 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diberi EDTA untuk kemudian diukur Median Osmotic Fragility (MOF). b. Pemeriksaan Median Osmotic Fragility (MOF) Pada rak disiapkan 2 set tabung sentrifuge dan diberi nomor 1-13. Untuk sampel diberi tanda S dan K untuk kontrol, kemudian ke dalam tabung 1-12 diisi 5 ml larutan garam untuk tes fragilitas sel darah merah dengan kadar berbeda seperti pada tabel. Tabung ke-13 diisi 5 ml aquades-gelas. Untuk tabung dengan tanda S diisi 0,05 ml darah sampel yang telah diberi koagulan, dan untuk tabung

25

bertanda K diisi 0,05 ml darah orang normal yang telah diberi koagulan sebagai pembanding. Larutan ini telah mengalami pengenceran 1 dalam 100. Lalu tabung dibolak-balikkan untuk mencampur kemudian didiamkan pada suhu kamar selama paling sedikit 30 menit. Tabung-tabung tersebut disentrifugasi, kemudian diambil supernatannya, dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 nm. Terjadinya lisis (pecahnya eritrosit) dicatat sesuai dengan kadar NaCl (menggunakan tabung ke-13 sebagai 100% lisis) dan dinilai dalam persentase, kemudian dibuat kurva fragilitas yang menunjukkan hubungan antara kadar NaCl dan persentase hemolisis. Kurva didapatkan dari sampel darah preeklamsia berat dibandingkan dengan darah normal. Gambar juga digunakan untuk mengetahui kadar NaCl berapa yang menyebabkan 50% hemolisis, yang disebut dengan fragilitas osmotik rata-rata Median Osmotic Fragility (MOF). Setelah semua data terkumpul, dicari pembanding yang sesuai dengan ibu hamil penderita preeklamsia berat (sampel). Selanjutnya dilakukan hal yang sama seperti pada ibu hamil yang normal.

G. Teknik Pengumpulan Data Data diambil berdasarkan hasil pengukuran Median Osmotic Fragility (MOF) pada ibu hamil penderita preeklamsia berat dan ibu hamil normal sebagai pembanding. Data yang didapatkan baik pada ibu hamil penderita preeklamsia berat maupun ibu hamil normal masing-masing akan dimasukkan ke dalam tabel.

26

H. Cara Analisis Data


Data yang diperoleh merupakan data dua kelompok yang tidak berpasangan, karena data berasal dari subyek yang berbeda tanpa prosedur matching. Kemudian data tersebut diidentifikasi untuk memenuhi persyaratan uji t untuk kelompok tidak berpasangan. Adapun syarat-syaratnya adalah :

1. Skala pengukuran variabel harus variabel numerik 2. Sebaran data harus normal (wajib). 3. Kesamaan varians adalah syarat tidak mutlak, artinya varians data boleh sama, boleh juga tidak sama. Bila data yang diperoleh memenuhi syarat, maka dipilih uji t tidak berpasangan, = 0,05, dengan bantuan program statistik dan ditarik suatu kesimpulan. Jika tidak memenuhi syarat (sebaran data tidak normal) dilakukan terlebih dahulu transformasi data. Kemudian jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang normal, maka dipakai uji t tidak berpasangan. Sedangkan jika variabel baru hasil transformasi mempunyai sebaran data yang tidak normal, maka dipilih uji Mann-Whitney (51)

I. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ratu Zaleha Martapura dan RSIA Mutiara Bunda Martapura, serta di Laboratorium Kimia / Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tabel 4.1. Daftar kegiatan dan waktu pelaksanaan penelitian

27

Feb Kegiatan 2009 Konsultasi Pengumpulan referensi Penyusunan proposal Pengajuan proposal Seminar KTI I Pelaksanaan penelitian Penyusunan hasil penelitian Sidang KTI II

Mar 2009

Apr 2009

Mei 2009

Juni 2009

Juli 2009

Agt 2009

Sept 2009

J. Biaya Penelitian Perincian biaya pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pembelian EDTA 2. Pembelian Dapar fosfat 3. Pembelian NaCl 0,9% 4. Pembelian aquadest 5. Pembelian alkohol 75% 6. Penggandaan dan penjilidan 7. Penelusuran referensi 8. Transportasi 9. Biaya sewa laboratorium Rp Rp Rp. Rp. Rp Rp Rp Rp Rp 75.000,00 150.000,00 75.000,00 10.000,00 10.000,00 100.000,00 100.000,00 100.000,00 15.000,00 + Jumlah Rp 635.000,00

28

Você também pode gostar