Você está na página 1de 6

PENGENALAN TEKNIK KIMIA dan INDUSTRI

Disusun Oleh : Achmad Ryno Putraritama 03031381320024

Dosen Pembimbing : Ir.Faisol Asip, M.T.

Fakultas Teknik Kimia Universitas Sfiwijaya 2013/2014

Teknik Kimia
Teknik kimia adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia. Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik kimia di pabrik: Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya. Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu pabrik."

Tujuan Umum Teknik Kimia


Teknik kimia adalah profesi dimana pengetahuan tentang matematika, kimia dan ilmu pengetahuan yang lain, yg diperoleh dari studi, pengalaman & praktek diterapkan dengan pertimbangan untuk mengembangkan cara-cara yg ekonomis bagi penggunaan materi & energi untuk kepentingan manusia. Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat

menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unitunit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:

Neraca massa Neraca energi Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum Reaksi kimia Termokimia Termodinamika

Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:


Mekanika fluida Ilmu tentang material

Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik kimia, antara lain:

Pengendalian proses kimia Instrumentasi Perancangan proses kimia Penanganan limbah pabrik Prosedur keselamatan pabrik kimia Evaluasi ekonomi pabrik kimia Manajemen proyek

Pencampuran / Pemisahan
*Pencampuran*
Dalam kimia, suatu pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (obyek tidak menempel satu sama lain). Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, properti kimia suatu pencampuran, seperti titik lelehnya, dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat homogen atau heterogen. Pencampuran adalah produk pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya.

*Pemisahan*
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, caircair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

Pemanasan / Pendinginan
*Pemanasan*
Pemanasan dapat dilakukan dengan listrik, gas, dan uap. Untuk laboratorium yang jauh dari sarana tersebut, kadang kala dipakai pula pemanas kompor biasa. Pemanasan tersebut biasanya digunakan untuk mempercepat reaksi, pelarutan, destilasi, maupun

ekstraksi. Untuk o pemanasan pelarut-pelarut organik (titik didih di bawah 100 C), seperti eter, metanol, alkohol, benzena, heksana, dan sebagainya, maka penggunaan penangas air adalah cara termurah dan aman. Pemanasan dengan api terbuka, meskipun dengan api sekecil apapun, akan sangat berbahaya karena api tersebut dapat menyambar ke arah uap pelarut organik. Demikian juga pemanasan dengan hot plate juga berbahaya, karena suhu permukaan dapat jauh melebihi titik nyala pelarut organik. Pemanasan pelarut yang o bertitik didih lebih dari 100 C, dapat dilakukan dengan aman apabila memakai labu gelas borosilikat dan pemanas listrik. Pemanas tersebut ukurannya harus sesuai besarnya labu gelas. Penangas minyak dapat pula dipakai meskipun agak kurang praktis. Walaupun demikian penangas pasir yang dipanaskan dengan terbuka, tetap berbahaya untuk bahanbahan yang mudah terbakar. Untuk keperluan pendidikan, pemanas bunsen dengan dilengkapi anyaman kawat cukup murah dan memadahi untuk bahan-bahan yang tidak mudah terbakar.

*Pendinginan*
Teknik pendingin (refrigerasi) dipakai secara luas disetiap sektor kehidupan utamanya dalam dunia industri. Pembekuan /pendinginan bahan makanan untuk tujuan pengawetan dan mempertahankan kesegaran produk hasil pertanian pasca panen dan perikanan, mutlak diperlukan agar mutu produk tersebut dapat dipertahankan. Teknik pendingin mencakup bidang refrigerasi dan pengkondisian udara. Bila suatu medium pendingin kontak dengan benda lain misalnya bahan pangan, maka akan terjadi pemindahan panas dari bahan pangan tersebut ke medium pendingin sampai suhu keduanya sama atau hampir sama. Penggunaan suhu rendah pada pendinginan berbeda dengan pembekuan. Suhu yang digunakan pada pendinginan masih berada di atas titik beku bahan (-2 sampai -100 C), sedangkan pada pembekuan ada di bawah titik beku bahan (-12 sampai -400 C).

Penekanan / Perubahan tekanan


Peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan gas pereaksi akan meningkatan laju reaksi. Perubahaan tekanan pada suatu reaksi yang melibatkan hanya zat padat maupun zat cair tidak memberikan perubahaan apapun pada laju reaksi. Beberapa contoh dalam proses pembuatan amonia dengan proses Haber, laju reaksi antara hidrogen dan nitrogen ditingkatkan dengan menggunakan tekanan yang sangat tinggi. Sesungguhnya, alasan utama menggunakan tekanan tinggi adalah untuk meningkatkan persentase amonia

didalam kesetimbangan campuran, namun hal ini juga memberikan perubahaan yang berarti pada laju reaksi juga. Hubungan antara tekanan dan konsentrasi peningkatan tekanan dari gas adalah sama dengan peningkatan pada konsentrasi. Jika anda memilki gas dalam massa tertentu, semakin anda meningkatkan tekanan semakin kecil juga volumenya. Jika anda memiliki massa yang sama dengan volume yang lebih kecil, maka semakin tinggi konsentrasinya. Karena merupakan tetapan selama suhu tetap, menunjukkan bahwa tekanan berbanding lurus dengan konsentrasi. Jika anda melipat gandakannya, anda juga menggandakan konsentrasinya. Pengaruh Peningkatan Tekanan Terhadap Laju Reaksi Tumbukan yang melibatkan dua partikel Argumen yang sama berlaku ketika dua reaksi melibatkan tumbukan antara dua partikel yang berbeda atau dua partikel yang sama. Supaya suatu reaksi dapat berlangsung, partikel-partikel tersebut pertama-tama haruslah bertumbukan. Hal ini berlaku ketika dua partikel itu gas atau salah satu gas dan satunya lagi benda padat. Jika tekanan tinggi, kemungkinan untuk bertumbukan pun semakin besar.

Kamar Pengendali
Kamar pengendali merupakan ruangan di mana sekumpulan peralatan yang bekerjasama dengan untuk mengendalikan sesuatu. Peralatan-peralatan tersebut biasanya terdiri dari komponen-komponen elektronik. Misalnya : ruang pengendali pada sebuah pabrik, semua alat yang bekerja di pabrik di kendalikan oleh alat pengendali yang bekerja di dalam sebuah ruangan yang di sebut kamar pengendali. Dan juga sebagai contoh pada kapal modern, kapal tersebut dipasangi dengan peralatan sensor yang berfungsi untuk mengetahui kondisi mesin induk. Sensor-sensor itu bekerja kemudian memberikan laporan kepada komputer yang terpasang di control room kapal computer, kemudian menghitung kebutuhan bahan bakar mesin dan waktu ignition dari bahan bakar sehingga akan menghasilkan unjuk kerja yang maksimal, untuk bisa merancang ,mendiagnosis serta memperbaiki maka seorang ahli sistem kontrol harus menguasaiilmu elektronika, ilmu mekanika, dan prinsip prinsip sistem kontrol.

Você também pode gostar

  • CONTOH CONDITIONAL
    CONTOH CONDITIONAL
    Documento8 páginas
    CONTOH CONDITIONAL
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Kelompok 2 Agama
    Tugas Kelompok 2 Agama
    Documento18 páginas
    Tugas Kelompok 2 Agama
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • CONTOH CONDITIONAL
    CONTOH CONDITIONAL
    Documento8 páginas
    CONTOH CONDITIONAL
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • 571 1850 1 PB PDF
    571 1850 1 PB PDF
    Documento16 páginas
    571 1850 1 PB PDF
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Internet
    Internet
    Documento5 páginas
    Internet
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Alkana
    Alkana
    Documento10 páginas
    Alkana
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Bahan Kuliah Kimdas
    Bahan Kuliah Kimdas
    Documento48 páginas
    Bahan Kuliah Kimdas
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Separasi
    Separasi
    Documento7 páginas
    Separasi
    Saskya P
    Ainda não há avaliações
  • Tanamn Jarak
    Tanamn Jarak
    Documento14 páginas
    Tanamn Jarak
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Tugas 1 PTKI
    Tugas 1 PTKI
    Documento19 páginas
    Tugas 1 PTKI
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Fenol
    Fenol
    Documento3 páginas
    Fenol
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações
  • Propanol
    Propanol
    Documento1 página
    Propanol
    Herlan Muhammad
    Ainda não há avaliações