Você está na página 1de 18

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Alasan kami, mengapa kami memilih judul karya tulis ini Perpustakaan Sebagai Jendela Dunia bagi SMAN 2 Teluk Keramat ialah karena di zaman yang sekarang ini masih banyak siswa yang belum mengetahui apa pentingnya perpustakaan bagi kita, padahal perpustakaan dapat menggiring kita ke masa depan yang baik. Dengan ini kita dapat menentukan masa depan kita yang cerah dengan cara membaca buku-buku pelajaran atau buku-buku informasi di perpustakaan.Walaupun masih banyak media-media yang memberikan informasi seperti internet, namun kita lebih untung membaca buku di perpustakaan, selain gratis, kita juga bisa meminjam buku yang kita inginkan dan juga dengan membaca di perpustakaan mata kita tidak sakit. Dan apabila dengan internet dan kita harus membayar, mata kita juga dapat rusak terkena sinar komputer tersebut. Maka dari itu tak ada salahnya kita sering-sering ke perpustakaan untuk membaca, namun jangan membaca bacaan yang kurang mendidik. Karena, apabila kita tidak membaca kita akan dengan kebodohan dan kebodohan itu sangat dekat dengan kemiskinan. .

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat ditarik suatu permasalahan yaitu Sbb : 1. 2. 3. Apa yang dimaksud perpustakaan Bagaimana dan apa visi misi perpustakaan? Apa saja bentuk layanan jasa informasi perpustakaan?

C. TUJUAN Berdasarkan permasalahan diatas dapat diketahui suatu tujuan,diantaranya yaitu Sbb: 1. 2. 3. Untuk mendorong semangat para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan Untuk mengetahui peran dan fungsi perpustakaan Mengetahui beberapa hal tentang perpustakaan.

D. MANFAAT 1. 2. 3. Memperluas pengetahuan Merupakan salah satu tempat untuk menemukan informasi yang mungkin belum pernah ditemukan Untuk memberikan sumbangan pemikiran agar mendorong keperubahan yang lebih baik.

E. METODE PENELITIAN Observasi dan studi pustaka.

F.

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 1 /PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah yang mendasari pentingnya dilakukan pendelitian,rumusan masalah,tujuan,manfaat perpustakaan serta metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2/PEMBAHASAN MASALAH Bab ini berisi tentang visi dan misi perpustakaan,layanan jasa informasi perpustakaan serta tujuan dan tugas pokok perpustakaan. BAB 3/PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran G. Ruang lingkup Hal-hal yang termuat didalam karya tulis ini adalah mencangkup tentang perpustakaan Kalimantan barat,pontianak

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

Pengertian perpustakaan Pengertian perpustakaan dalam arti tradisional adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi

besar yang dikenal sebagai sebuh koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau instusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Visi dan Misi suatu perpustakaan

Visi perpustakaan antara lain: 1. 2. Menjadikan perpustakaan sebagai lembaga pusat sumber informasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Terwujudnya Perpustakaan Dan Kearsip-an Sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Informasi Yang Handal.

Misi perpustakaan antaara lain: 1. 2. Melakukan pembinaan,mengembangkan,dan mendayagunakan semua jenis perpustakaan. Memantapkan pelaksanaan amanat UU Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Sejarah Simpan Karya Cetak danKarya rekam. 3. Memantapkan sinergi dengan Perpustakaan Nasional dan berbagai jenis perpustakaan di Wilayah Propinsi Kalimantan barat. 4. Meningkatkan pengguna teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas jangkauanpelayanan masyarakat. 5. Meningkatkan intensitas pelaksanaan kampanye dan promosi budaya baca melalui media masa dankegiatan lain.

C 1.

Produk dan Jasa layanan Produk Produk Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat berupa bahan-bahan rujukan, seperti: 1. Daftar Tambahan Koleksi (Accession List)

A. Kala terbit tahunan B. Jumlah kopi 100 eksemplar C. Terbit setiap bulan April D. Isi, memuat koleksi buku terbaru milik Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat. E. Harga, non komersial 2. Katalog Induk Daerah (KID) Kalimantan Barat A. Kala terbit tahunan B. jumlah kopi 100 eksemplar C. Terbit setiap bulan Juni D. Isi, memuat koleksi buku bidang ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu murni dan teknologi dari berbagai jenis perpustakaan yang tergabung dalam jaringan perpustakaan di wilayah Propinsi Kalimantan Barat E. Harga, non komersial. 3. Daftar Karya Cetak dan Karya Rekam A. Kala terbit tahunan

B. Jumlah kopi 100 eksemplar C. Terbit setiap bulan Januari D. Isi, memuat berbagai jenis terbitan baik berupa karya cetak maupun karya rekam yang diterbitkan di wilayah Propinsi Kalimantan Barat. E. Harga, non komersial 4. Bibliografi Daerah Kalimantan Barat A. Kala terbit tahunan B. Jumlah kopi 100 eksemplar C. Terbit setiap bulan Maret D. Isi, memuat daftar buku dan majalah yang terbit di wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Bibliografi ini dilengkapi dengan indeks judul dan pengarang, dan indeks subjek. E. Harga, non komersia 2. Jasa layanan Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat memberikan jasa layanan perpustakaan untuk masyarakat umum selama 6 (enam) hari kerja dalam seminggu. Jadwal jam layanan setiap harinya: 1. Senin s.d. Kamis 2. Jum'at 3. Sabtu : pukul 08.00 - 14.00 : pukul 08.00 - 10.30 : pukul 08.00 - 13.00

Jasa layanan yang diberikan terdiri dari: Jasa layanan peminjaman bahan pustaka Jasa layanan keanggotaan Jasa Layanan informasi/rujukan Jasa layanan informasi kedaerahan Jasa layanan fotokopi Jasa layanan pelatihan Jasa layanan magang (inservice training) Jasa layanan pembinaan perpustakaan Jasa layanan konsultasi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.

Jadi kesimpulan yang saya ambil, perpustakaan adalah suatu koleksi buku atau majalah dan juga salah satu tempat yang digunakan untuk membaca. Perkembangan perpustakaan di Indonesia sangat tergantung pada pustakawan Indonesia. Dan tanpa perpustakaan suatu sekolah maka sekolah akan timpang dan tidak stabil karna perpustakaan adalah jantungnya pendidikan, ini semua menjadi primadona bagi disetiap sekolah baik dikota atau sekolahn yang letaknya jauh terpencil di luar kota.

B. Saran

Saran saya untuk pembaca, biasakan diri anda untuk membaca sejak dini kalaupun anda belum bisa, biasakan mulai dari sekarang. Karena tidak ada rugi-ruginya kita membaca, tapi apabila kita tidak membaca kita akan dekat dengan kebodohan dan kebodohan itu sangat dekat denagan kemiskinan. Kalian tentu ingin menjadi orang yang kaya dan sukses bukan? Maka dari itu rajin-rajinlah membaca, sebelum terlambat!!! Diposkan oleh deden andria di 05.18 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Kamis, 17 Januari 2013

BAB IX PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA A. Istilah dalam Teknologi database Konsep dasar penyimpanan data yaitu: Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entity memiliki atribut. Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain. Characters, adalah huruf atau angka. Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut), perusahaan DJARUM (entity). Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik). Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity. File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh record piutang

pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang dagang. Database, adalah kumpulan filefile yang membentuk satuan data yang besar. Jenis-jenis File File induk (master file): file yang berisi data relatif permanen. File transaksi (transaction file): yaitu file yang berisi data transaksi yang bersifat sementara. File tabel (table file): file yang berisi referensi (acuan) data yang diambil selama pemrosesan data untuk memudahkan kalkulasi. File sejarah (history file): file yang berisi transaksi yang telah diproses. File cadangan (backup file): file yang berisi duplikat (copy) sebuah file. Suspense file: file yang berisi record yang telah dipisahkan sementara dari pemrosesan data reguler dengan tujuan untuk diinvestigasi dan dibetulkan. Report file: file sementara yang berisi data yang akan dicetak pada tanggal berikutnya. B. Sistem Manajemen Database dan Arsitekturnya Terdapat tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik. Pada tingkat konseptual, database adalah kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan demi tujuan klasifikasi. File dan record dalam database terstruktur dan diorganisasi dalam cara yang logis, yang kemudian berkembang menjadi struktur data logika. Arsitektur Database Tingkat Konseptual Model Data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang popular. Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen yang ada. Model konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT). Dalam metode ini dalam sebuah kelas objek adalah sebuah segmen dan sebuah objek adalah sebuah kejadian tertentu, OMT menentukan hubungan antar segmen. Arsitektur Database Tingkat Logika Hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang biasa juga disebut skema atau model database. Tiga model utama dalam struktur data logika adalah: Model Pohon atau Hierarkis Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebut branch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaran children tidak dapat memiliki lebih dari satu parent. Model Jaringan Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua. 3. Model Data Relasional Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan.Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi. Arsitektur Database Tingkat Fisik File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file. Setiap atribut dapat diekstrak dari record dalam sebuah file primer dan digunakan untuk membangun sebuah file baru yang bertujuan menyediakan sebuah indeks untuk file aslinya. Bentuk file seperti ini disebut file berindeks atau file terinversi. File sekuentialberindeks adalah sebuah file sekuensial yang disimpan dalam sebuah direct access storage devices (DASD) dan diberi indeks serta disimpan secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut biasa disebut file indexed sequential access method(ISAM). C. Sistem Manajemen Database DBMS adalah program komputer yang memampukan seorang pengguna untuk menciptakan dan memperbarui file-file, menyeleksi dan memunculkan kembali data, dan menghasilkan beragam output dan laporan-laporan. Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu: 1. Data Description Language (DDL) DDL Memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka .

2. Data Manipulation Language (DML) Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data. Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relational.SQL adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database.SQL merupakan bahasa pemrograman nonprosedural.. Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE, INSERT. 3. Data Query Language (DQL) DQL Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong. Keuntungan Sistem Manajemen Database Integrasi data: informasi dapat dikombinasikan tanpa batas. Flexibilitas laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler. Meminimumkan pengulangan dan ketidakkonsistenan data: karena elemen data biasanya disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan. Independensi data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan data dan pemrograman. 5. Manajemen data terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database. 6. Keamanan: perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya password, yang membantu menjamin integritas data. 7. Analisis lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen. Latihan Soal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan entity, atributes, character, Data value, field, record, file, primary key dan secondary key. 2. Sebutkan dan jelaskan tingkatan dalam arsitektur sistem manajemendatabase. 3. Sebutkan dan jelaskan beberapa model logika dalam sistem manajemendatabase. 4. Sebutkan dan jelaskan tiga atribut dalam sistem manajemen database. 5. Sebutkan dan jelaskan manfaat/keuntungan sistem manajemen database. Jawabannya 1. Konsep dasar penyimpanan data yaitu: o Entity, adalah sesuatu yang dipakai untuk menyimpan informasi. Contohmya: karyawan, persediaan, dan rekening pelanggan. Setiap entity memiliki atribut. o Atributes, adalah elemen data yang merupakan bagian dari entity. Contoh: alamat pelanggan, nama pelanggan, batas kredit, dan lain-lain. o Characters, adalah huruf atau angka. o Data value, adalah kombinasi karakter (huruf dan angka) yang memiliki makna. Contoh: kotak pos 2001 (data value), alamat (atribut), perusahaan ABC (entity). o Field, yaitu kumpulan elemen data terkecil yang disimpan dalam sebuah spasi (ruang fisik). o Record, adalah sejumlah field yang dikelompokkan dan membentuk sebuah satuan data, yang sekaligus menguraikan atribut khusus dari sebuah entity.File, adalah sekumpulan record yang sejenis. Contoh: seluruh recordpiutang pelanggan di kumpulkan dalam suatu tempat yang disebut file piutang dagang. o Kunci utama (primary key): kunci yang bersifat unik. o Kunci pendukung (secondary key): kunci berupa elemen lain yang meskipun tidak unik, digunakan untuk mengidentifikasi record. 2). Terdapat tiga tingkat arsitektur yang terkait dengan database dan sistem manajemen database: tingkat konseptual, tingkat logika, dan tingkat fisik. a. Arsitektur Database Tingkat Konseptual Model konseptual lainnya yang biasa digunakan yaitu teknik pemodelan berorientasi objek (OMT), yang ada awalnya dikembangkan untuk pemograman berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan Rumbaugh.Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati komponen-komponen dalam sistem yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek b. Arsitektur Database Tingkat Logika

Hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logika, yang biasa juga disebut skema ataumodel database. Tiga model utama dalam struktur data logika adalah: Model Pohon atau Hierarkis Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak dapat memiliki lebih dari satu parent. Model Jaringan Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua.Sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model pohon. Model Data Relasional Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan.Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi.Normalisasi menjadi penting karena tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan permasalahan. c) Arsitektur Database Tingkat Fisik Pada sebuah file akses sekuensial, record hanya dapat diakses dalam sekuens mereka sebelumnya. Pengorganisasian file sekuensial tidak menjadi sarana yang bermanfaat jika record yang perlu diakses hanya sedikit, padahal file berisi banyak record. File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang biasanya mengakses seluruh record dalam sebuah file. 3). Tiga model utama dalam struktur data logika adalah: 1) Model Pohon atau Hierarkis Pada sebuah struktur pohon, setiap lingkaran menunjukkan satu set field (segmen), setiap lingkaran terhubung ke lingkaran lain pada tingkatan berikutnya yang lebih tinggi dalam pohon tersebut. Tingkatan yang paling akhir disebut lingkaran orang tua (parent).Setiap parent memiliki satu atau lebih anak (children), dan hubungan antara children dan parent disebutbranch. Tampilan penting dalam model pohon ini adalah sebuah lingkaranchildren tidak dapat memiliki lebih dari satu parent. 2) Model Jaringan Struktur jaringan adalah model yang memungkinkan sebuah segmen anak memiliki lebih dari satu orang tua.Sebuah jaringan merupakan sebuah struktur data yang lebih bersifat umum daripada model pohon. 3) Model Data Relasional Model relasional memandang database sebagai sebuah kumpulan tabel dua dimensi daripada sebuah struktur jenis hierarkis atau jaringan.Aturan-aturan tertentu yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel 4). Seluruh DBMS memiliki tiga atribut umum, yaitu: a) Data Description Language (DDL) Memungkinkan administrator database (DBA) untuk menentukan struktur logika database yang disebut skema. Hal yang perlu ditentukan ketika menentukan skema yaitu: nama elemen data, jenis data (numerik, alfabetik, tanggal, dan lain-lain) dan posisi jumlah angka desimal jika data tersebut bersifat numerik, dan posisi angka (misalnya sembilan untuk Nomor Jaminan Sosial). b) Data Manipulation Language (DML) Terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan pembaruan (updating), pengeditan, manipulasi, ekstraksi data.Dalam banyak kasus pengguna tidak perlu tahu atau menggunakan DML.Namun demikian program aplikasi (seperti program pembayaran gaji atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan laporan DML untuk memenuhi permintaan pengguna. Structured Query Language (SQL) adalah bentuk DML yang umum dalam pengaturan relational.SQL adalah teknologi yang digunakan untuk memunculkan informasi dari database.SQL merupakan bahasa pemrograman nonprosedural. Bahasa ini memungkinkan penggunanya untuk fokus pada menentukan data apa yang dibutuhkan ketimbang pada bagaimana mendapatkan data tersebut. Empat bentuk DML yang merupakan komponen SQL adalah: SELCT, UPDATE, DELETE, INSERT. c) Data Query Language (DQL) Adalah bahasa atau antarmuka yang ramah pengguna (user friendly) yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi dari database. Salah satu antarmuka yang friendly ini adalah Query By Example (QBE), yang memungkinkan bagi pengguna untuk meminta informasi hanya dengan mengisi tempat-tampat yang kosong. 5). Keuntungan Sistem Manajemen Database

a. Integrasi data: informasi dapat dikombinasikan tanpa batas. b. Flexibilitas laporan: laporan dapat direvisi secara mudah, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan tanpa teikat jadwal pembuatan laporan reguler. c. Meminimumkan pengulangan dan ketidakkonsistenan data: karena elemen data biasanya disimpan hanya sekali, pengulangan dan ketidakkonsistenan data di minimumkan. d. Independensi data: karena data dan program independen satu sama lain, maka masing-masing dapat diubah tanpa saling mempengaruhi. Hal ini menyederhanakan pengelolaan data dan pemrograman. e. Manajemen data terpusat: manajemen data menjadi lebih efisien karena administratur database bertanggung jawab untuk mengkoordinasi, mengendalikan, dan mengelola database. f. Keamanan: perangkat lunak DBMS memiliki sistem pengawasan melekat, seperti misalnya password, yang membantu menjamin integritas data. g. Analisis lintas fungsi: hubungan antar elemen data. Contoh: hubungan antara biaya penjualan dan kegiatan promosi dapat diterapkan secara jelas, sehingga hal ini dapat digunakan untuk pembuatan laporan manajemen.

Diposkan oleh deden andria di 02.27 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook BAB 10 SISTEM PEMPROSESAN DATA ELEKTRONIK A. Sistem Input Sistem input terbagi dua : 1. Sistem Input Berbasis Kertas Input ke dalam sistem akuntansi di sebagian sistem akuntansi berdasarkan pada dokumen sumber yang diisi secara manual dengan tulisan tangan. Dokumen tersebut dikumpulkan dan dikirim ke operasi komputer untuk dicek apakah ada kesalahan dan untuk diproses. Fase input terdiri dari : A. Persiapan dan pengisian dokumen sumber Dokumen sumber seperti penjualan order disiapkan secara manual. Kesalahan yang mungkin terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen sumber yang baik dan mudah dipahami. B.Pengiriman dokumen sumber ke bagian pengolahan data Bacth control dan register data yang dikirim merupakan pengendalian dasar atas transfer data antara depertemen penggunaan dengan depertemen pengolahan data. C. Data Entry Setelah dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh depertemen pengolahan data, dokumen tersebut secara manual diketikkan menggunakan terminal data atau PC dan kemudian disimpan didalam disk. D.Teknik Program Editing Data Pengeditan data bisa diterapkan untuk setiap struktur data(karakter, field, record, dan file). Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa semua field data memuat hanya karakter yang valid. 2.Sistem Input Tanpa Kertas Sistem input tanpa kertas (paperless) sering disebut sistem input online, transaksi direkam langsung kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk mengetikan dokumen sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kertas. Salah satu masalah dengan sistem tanpa kertas adanya hilangnya peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Sistem ini terbagi dua : A.Sistem input tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia Adanya berbagai jenis sistem input tanpa kertas dimana pengguna memasukkan transaksi langsung kedalam komputer. Sistem ini mencakup sistem entry online dan sistem identifikasi otomatis seperti point of sales (POS). Transaksi sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses melalui dua fase : 1. Input (entry) data dan editing data : program pengeditan data secara utuh pada sistem input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam ke dalam sistem. Sekali transaksi diterima oleh sistem, transaksi akan diproses segera ataupun pada suatu waktu nanti.Jika transaksi tersebut menunggu untuk diproses, maka

tambahan editing data dapat dijalankan. 2. Pengiriman data ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang terpusat, transaksi biasanya diinput langsung ke dalam komputer pusat melalui terminal data. Dalam sistem yang terdesentralisasi dan terdistribusi, transaksi mungkin saja dimasukkan ke dalam salah satu komputer dan kemudian segera ditransfer ke komputer lain untuk diproses. B. Sistem input tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia Transaksi yang sepenuhnya otomatis, pemprosesan transaksi dari awal sampai akhir tidak melibatkan intervensi manusia. Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi ini adalah networked vending machine (NVM), Contoh NVM adalah pompa bahan bakar POS. Aplikasi pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang juga penting adalah electronic data interchange (EDI) dan electronic fund transfer (EFT). B. Sistem Pemprosesan Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas Secara virtual semua sistem berbasis kertas dalam pengolahan atau pemrosesan transaksi biasanya berorientasi batch. Sistem pemprosesan berorientasi bacth : transaksi direkam ke dalam komputer secara perkelompok dan diproses secara periodik. Pemprosesan bacth dapat dijalankan dengan memperbarui file yang diakses secara : a. Pemprosesan bacth dengan memperbarui file berurutan Banyak sistem yang berorientasi bacth dan berbasis kertas yang menggunakan pemprosesan file berurutan untuk memperbarui master file.pemproses seperti ini biasanya mencakup beberapa tahap : 1. Mempersiapkan file transaksi. Pertama melakukan editing data dan validasi. Kemudian record di dalam file transaksi diurutkan sesuai urutan di dalam master file. 2. Memperbarui master file. Record di dalam file transaksi dan master file diacak satu demi satu, dicocokkan dan dituliskan ke satu master file baru untuk mencerminkan pembaruan sesuai dengan yang diinginkan. 3. Mempebarui buku besar. Buku besar diperbarui untuk mencerminkan perubahan di dalam master file. 4. Membuat laporan buku besar. Membuat neraca saldo dan laporan-laporan yang lain. b. Pemprosesan bacth dengan mempebarui file akses acak Dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. Aplikasi faktur baru : aplikasi ini menyimpan file piutang dagang. 2. Pemprosesan bukti penerimaan kas : Pembayaran pelanggan diterima di dalam satu kotak pos khusus. 2.Sistem Pemprosesan Tanpa Kertas Dilakukan dengan dua cara : a. Pemprosesan bacth dalam sistem pemprosesan tanpa kertas Pemprosesan bacth dalam sistem tanpa kertas serupa dengan pemprosesan bacth dalam sistem berbasis kertas. Perbedaan utama adalah ayat jurnal diganti dengan ekuivalen elektroniknya, dan buku besar diperbarui secara otomatis pada saat program bacth dijalankan secara periodik. Pembaruan file berurutan maupun akses acak dapat digunakan. b. Pemprosesan real time dalam sistem pemprosesan tanpa kertas Manfaat utam sistem tanpa kertas adalah memungkinkan pemprosesan dijalankan real-time. Sistem realtime online (OLRS) memproses transaksi langsung setelah diinputkan ke dalam sistem dan dapat langsung menghasilkan output untuk pengguna. SISTEM PENJUALAN REAL-TIME Sistem penjualan real-time menggunakan teknologi informasi kontemporer untuk memaksimumkan kinerja sistem. Dalam sistem penjualan real-time, order pembelian atas item persedian dibuat atas dasar tarikan permintaan, bukan atas dasar dorongan untuk mengisis level persedian secara berkala dalam interval waktu tertentu (seperti bulanan atau mingguan) Ada tiga teknologi yang memungkinkan terlaksananya sistem penjualan real-time : sistem POS (point of sales), bar code untuk identifikasi otomatis, dan sistem pemesanan EDI (electronic data interchange). C. Sistem Output Sistem output dapat berbasis kertas, tanpa kertas, atau kombinasi antara keduanya. Sistem yang berorientasi bacth dan berbasis kertas dengan pemprosesan file berurutan biasanya menghasilkan banyak output. Sistem tanpa kertas yang online dan real-time cenderung menghasilkan sedikit ouput.Sistem ini sangat penting di perushaan besar,karena perusahan besar sangat tidak praktis untuk mencetak ratusan atau bahkan

ribuan record. Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output yang valid dan apakah output didistribusikan dengan benar. Kelompok pengendalian Electronic Data Processing (EDP) yang terpisah sering dibentuk untuk memonitor operasi EDP, dan merupakan bagian dari fungsi audit internal. Diposkan oleh deden andria di 02.03 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Selasa, 08 Januari 2013

BAB 8 PENGEMBANGAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN LAPORAN MANAJEMAN


A. Proses pengembilan keputusan Langkah langkah dalam pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah Seorang pengambil keputusan biasanya tidak memecahkan suatu masalah sampai ia dapat dengan benar mengidentifikasinya. 2. Mengevaluasi solusi alternative Dan langkah-langkah yang harus dilakukan: Kriteria keputusan: membentuk dasar pengambilan keputusan.kriteria-kriteria yang dapat kita kuantifasi seperti informasi biaya,peningkatan kapasitas,produksi dalam unitdan kecepatan operasi Identifikasi criteria keputusandan menetapkan nilai tertimbang: terhadap setiap factor ditetapkan nilai numeric sebagai ukuran tertimbang. Mereting setiap alternative menetepkan suatu nilai mentah (raw score/RS) Untukk setiap kriteriadengan skala -5 s/d 5. Menghitung nilai tertimbang: untuk setiap factor keputusandan setiap alternatifdengan mengalaikannilai tertimbangdengan nila RS 3. Mengimplementasikan solusi yang terbaik Tahap implementasi: Mengatur pembiayaan proyek Menegosiasi kontrak dengan para pemasok dan kontraktor Mendapatkan lisensi,mendapatkan ijin,dan wilayah otorisasi. Mengorganisasi program pelatihan kembali untuk para pegawai Merencanakan perubahan dari system lama ke yang baru. 4. Melakukan pemeriksaan pasca-implementasi.

B. Prinsif-prinsif menajemen Memberikan wawasan kebutuhan informasi menajemen. 1. Formulasi pekerjaan 2. Tanggung jawab dan otorisasi 3. Jangkawan control 4. Menejemen dengan pengecualian C. fungsi ,level,dan jenis keputusan manajemen fungsi control memeatikanbahwa aktifitas suatu perusahaan sesuai dengan rencana. I. a. Jenis-jenis keputusan manajemen antara lain: Keputusan perencanaan strategi

o Menetapkan tujuan perusahaan o Menentukan tempat aktifitas bisnis b. c. Keputusan perencanaan taktis Keputusan control manajemen

d.

Keputusan control operasional

D. Struktur masalah Struktur masalah terbagi 3 elemen : Data : nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan dengan masalah tersebut. Prosedur: urutan langkah langkah atau peraturan keputusanyang digunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan: nilai yang ingin dicapai pengambilan keputusan dengan memecahkan masalah tersebut Masalah tidak terstruktur. Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang tidak memiliki teknik solusi spesifik. kebutuhan data tidak pasti,procedurenya tidak spesifik. E. Jenis-jenis laporan Manajemen. Ada 2 tujuan laporan umum: 1) Mengurangi ketidakpastian yang berkaitan dengan suatu masalah. 2) Mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang positif. F. Akuntansi pertanggungjawaban. Arus informasi yang mewakili 2 tahap akuntansi pertanggungjawaban: 1) Menciptakan serangkaian tujuankinerja keuangan (angaran) yang berkaitan dengan tanggungjawab manajer 2) Melaporkan dan mengukur kinerja actual ketika dibandingkan dengan tujuan tersebut. Pusatpertanggung jawaban: 1) Pusat biaya Merupakan suatu unit organisasional dengan tanggung jawab atas manajeman biaya. 2) Pusat laba Bertanggung jawab mengontrol biaya dan menghasilkan pendapatan. 3) Pusat investasi Memiliki otoritas umum untuk mengambil keputusanyang secara mendasar. G. Pertimbangan perilaku Prinsip manajemen yaitu otorisasi,tanggung jawab,dan formalisasi pekerjaan ketika diterapkan dengan benar dalam suatu organisasi.dan mempromosikan keserasiaan tujuannya.

Jam Layanan Hari Senin s/d Jum'at pukul 08:00 - 17:00 WIB Sabtu pukul 08:00 - 13:00 WIB Keanggotaan Keanggotaan Badan Perpustakaan, Kearsipan Dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat berlaku selama 1 tahun. Dengan biaya Rp 2.000,Syarat menjadi anggota : 1. Mengisi formulir * Pelajar SD, SLTP, SLTA, Mahasiswa atas tanggungan Kepala Sekolah / Dekan Fakultas. * Karyawan atas tanggungan Pimpinan Instansi. * Masyarakat Umum atas tanggungan RT . 2. Menyerahkan 3 buah pas foto hitam putih ukuran 3x4 cm

Tata Tertib : * Pengunjung mengisi buku tamu, sopan dan menjaga ketenangan. * Disediakan loker untuk semua barang bawaan. * Tidak boleh memakai topi, peci, jaket, sandal jepit, switer, celana pendek (kecuali anak-anak). * Baju, kaos, hem dimasukkan. * Dilarang merokok, makan, minum. * Peminjaman maksimum 2 buku. * Waktu pinjam 2 minggu dan dapat diperpanjang. * Kartu anggota tidak boleh dipergunakan orang lain. * Keterlambatan pengembalian dikenakan denda Rp 100,- per hari. Jumlah Peminjam Badan Perpustakaan, Kearsipan Dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat senin-sabtu rata - rata210 orang/hari Jumlah Anggota Badan Perpustakaan, Kearsipan Dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat saat ini sebanyak 7024anggota aktif Jumlah koleksi Badan Perpustakaan, Kearsipan Dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat mempunyai jumlah koleksi Buku sebanyak67200 judul 177227 eksemplar, Majalah 11 judul, Surat Kabar 12 judul, CD/DVD 120 buah - Struktur organisasi perpus

Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat (sebelumnya bernama Perpustakaan Wilayah) berdiri sejak tahun 1980 sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor: 0221a/o/1980 tanggal 2 September 1980. Namun demikian baru beroperasi setahun kemudian, tepatnya tanggal 7 September 1981.

Perpustakaan Wilayah Propinsi Kalimantan Barat adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembinaan Perpustakaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Struktur organisasinya adalah terdiri dari: Kepala, dengan jabatan eselon IIIb; Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dengan jabatan eselon IVb; Kepala Seksi Layanan, dengan jabatan eselon IVa; Kepala Seksi Akuisisi, Deposit dan Pengolahan dengan jabatan eselon IVb. Pada saat pertama kali, (sambil menunggu proses pembangunan Gedung selesai) Perpustakaan Wilayah Propinsi Kalimantan Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya, menempati salah satu ruangan di Paviliun Timur Gedung Kesenian Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Barat di Jalan Sutan Abdurahman Nomor 13A Pontianak (sekarang, Gedung Arena Remaja). Pada saat itu jumlah pegawainya hanya 5 (lima) orang, terdiri dari: 1. Drs. Moh. Mar'a (Kepala) 2. Drs. Alwan (Kepala Sub Bagian Tata Usaha) 3. Drs. Suharto (Kepala Seksi Layanan merangkap Kepala Seksi Akuisisi, Deposit dan Pengolahan) 4. M. Saleh Sabrani 5. Urai Thamrin Pada bulan Desember 1984 Gedung Kesenian Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Barat terjadi proses pertukaran dengan pihak Pemerintah Daerah Kotamadya Pontianak, sehingga lokasi Perpustakaan Wilayah Propinsi Kalimantan Barat pun turut dipindahkan ke lokasi baru, yaitu memanfaatkan Gedung Sekolah Pendidikan Guru (SPG) negeri di Jalan Ekonomi Nomor 71 Pontianak. Tidak sampai satu tahun menempati gedung SPG, karena secara resmi pembangunan Gedung Perpustakaan Wilayah, pada tanggal 29 April 1985 dinyatakan selesai. Tanggal 17 Mei 1985, adalah merupakan hari yang sangat bersejarah bagi Perpustakaan Wilayah Propinsi Kalimantan Barat, karena pada saat itulah gedung yang cukup megah tersebut mulai ditempati (tanggal 17 Mei, bertepatan pula dengan hari jadi Perpustakaan Nasional RI). Sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin memerlukan jasa layanan perpustakaan, pada tahun 1989 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional. Berdasarkan Keputusan tersebut, Perpustakaan Nasional adalah merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Dalam hal melaksanakan tugas dan fungsinya di daerah, Perpustakaan Nasional memiliki satuan organisasi yang bernama Perpustakaan Daerah yang berkedudukan di masing-masing ibukota propinsi, termasuk di dalamnya Perpustakaan Daerah Kalimantan Barat yang berkedudukan di ibukota Propinsi Kalimantan Barat - Pontianak. Sejak keluar Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1989, maka secara resmi nama Perpustakaan Wilayah berubah menjadi Perpustakaan Daerah.

Kurang lebih delapan tahun kemudian - tahun 1997 - Perpustakaan Nasional mengalami perubahan struktural yang cukup berarti, tentu saja dibarengi dengan tugas dan tanggung jawab yang semakin berat dalam hal membina dan mengembangkan Perpustakaan di wilayah republik ini. Perubahan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1997 Tentang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Salah satu perubahan yang cukup besar dilingkungan Perpustakaan Nasional ini adalah perluasan struktur satuan organisasi yang berada di daerah, yaitu Perpustakaan Nasional Propinsi (sebelumnya Perpustakaan Daerah) disejajarkan dengan Lembaga Pemerintah Non Departemen lainnya serta Departemen yang ada di wilayah propinsi. Namun demikian sesuai dengan bobot dan tanggung jawabnya, maka Perpustakaan Nasional Propinsi diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu tipe A dan tipe B. Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat termasuk TIPE B. Kini Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat telah menginjak usia yang ke-19, suatu usia yang jauh lebih muda dibandingkan dengan saudara-saudaranya di Propinsi lain. Namun demikian, mudah-mudahan walau muda dalam usia tetapi dewasa dalam bertindak.

Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat

About Kalimantan Barat

(This article was submitted by the Badan Perpustakaan Kearsipan & Dokumentasi, Provinci Kalimantan Barat and published in its unedited original Bahasa Indonesia version) Pada awalnya disebut Perpustakaan Wilayah berdasarkan Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0221.a/01/1980 tanggal 2 September 1980 dibawah Pusat Pembinaan Perpustakaan, selanjutnya melalui Kepres RI Nomor : 11 Tahun 1989 tanggal 6 Maret 1989 beralih status dengan nama Per-pustakaan Daerah Kalimantan Barat dengan status kelembagaan adalah Lembaga Non De-partemen bertanggung jawab langsung kepa-da Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), seiring dengan berjalannya waktu berdasarkan Kepres RI Nomor : 50 Ta-hun 1997 tanggal 29 Desember, Perpustakaan Daerah berubah status menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Kalimantan Barat yang me-rupakan Instansi Vertikal dari Perpusnas RI. Kemudian keluar UU Nomor. 2 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah melalui Perda Nomor :1 tahun 2001 dan SK Gubernur Ka-limantan Barat Nomor : 165 tahun 2001, Perpustakaan Nasional Provinsi Kalimantan Barat digabung dengan Arsip Wilayah, dengan sebutan Badan Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat, setelah itu menjadi Unit Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat yang merupakan salah satu Unit pada Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar berdasarkan Pera-turan Gubernur Nomor : 184 Tahun 2005. Kemudian seiring dengan perjalanannya dari masa ke masa, berdasarkan Peraturan Guber-nur Nomor 62 Tahun 2008, saat ini institusi tersebut berubah menjadi Unit Pelayanan Per-pustakaan pada Badan Perpustakaan, Kearsip-an dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Ba-rat.

Visi Terwujudnya Perpustakaan Dan Kearsip-an Sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Informasi Yang Handal Misi 1. Melestarikan karya cetak dan karya rekam sebagai hasil Budaya Bang-sa serta meningkatkan kegemaran membaca. 2. Melaksanakan tertib pengolahan arsip serta memberdayakan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja aparatur. 3. Menyelamatkan dan melestarikan arsip sebagai memori kolektif Bangsa. 4. Membina, mengembangkan dan mendayagunakan semua jenis per-pustakaan dan lembaga kearsipan. 5. Mengupayakan tersedianya bahan pustaka serta terselenggaranya pelayanan prima bagi pengguna jasa Perpustakaan. 6. Meningkatkan sarana, prasarana dan profesionalisme Pegawai. Tujuan 1. Terkelolanya koleksi deposit daerah dalam bentuk karya cetak dan karya rekam yang tebit di Wilayah Kalbar. 2. Memasyarakatkan Perpustakaan. 3. Tertib pengelolaan arsip daerah sejak dari penarikan, pengelolaan hingga ke penyimpanan. 4. Terlaksananya akuisisi, pengelolaan, pre-servasi, pemanfaatan dan Pelayanan publik dalam rangka pengelolaan arsip statis. 5. Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pendayagunaan semua jenis perpustakaan dan lembaga kearsipan. 6. Terwujudnya masyarakat gemar membaca dan sadar informasi serta terlaksananya sistem pelayanan perpustakaan yang pri-ma. 7. Meningkatnya sarana, prasarana dan pro-fesionalisme pegawai. Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Doku-mentasi Provinsi Kalimantan Barat sampai saat ini baru memiliki 8 (delapan) orang Pustakawan (Librarian) dengan klasifikasi

2 orang Pustakawan Tingkat Terampil, 6 orang Pustakawan Tingkat Ahli.

Total jumlah Koleksi Bahan Pustaka yang dimiliki dan dilayankan adalah sebanyak 36.000 judul dengan total jumlah eksem-plar sebanyak 98.000 Eks. Selain itu, ada 3.050 judul dengan total 6.025 eksemplar koleksi deposit yang dimiliki

Sarana/Prasarana Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat dilengkapi dengan sarana berupa gedung yang dibangun di atas tanah seluas 4.380 m2. Bangunan tersebut terdiri dari 3 lantai dengan luas bangunan keseluruhan 4.500 m2. Lantai I digunakan untuk ruang baca/koleksi anak-anak, remaja/dewasa, layanan sirkulasi, layanan keanggotaan, ruang penitipan, gudang dan layanan fotokopi.

Lantai II digunakan untuk ruang koleksi referensi, koleksi tandon (reserve), koleksi deposit dan ruang pengolahan. Lantai III digunakan untuk kegiatan administrasi dan ketatausahaan, mushola, ruang rapat, pantri serta ruang kerja Kepala. Pada kondisi sekarang keadaan tata ruang gedung tersebut semakin sumpek. Di samping jumlah koleksi, pegawai, pemakai jasa layanan perpustakaan yang semakin bertambah, juga perkembangan struktur organisasi Perpustakaan Nasional Propinsi yang semakin komplek. Karena itu untuk memberikan jasa layanan yang lebih baik kepada masyarakat, saat ini sedang dibangun gedung seluas 1.500 m2 (tiga lantai). Diharapkan gedung tersebut pada akhir tahun anggaran 1999/2000 sudah dapat dioperasionalkan. Produk Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat berupa bahan-bahan rujukan, seperti:

1.

2.

3.

4.

Daftar Tambahan Koleksi (Accession List) Kala terbit tahunan Jumlah kopi 100 eksemplar Terbit setiap bulan April Isi, memuat koleksi buku terbaru milik Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat. Harga, non komersial Katalog Induk Daerah (KID) Kalimantan Barat Kala terbit tahunan jumlah kopi 100 eksemplar Terbit setiap bulan Juni Isi, memuat koleksi buku bidang ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu murni dan teknologi dari berbagai jenis perpustakaan yang tergabung dalam jaringan perpustakaan di wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Harga, non komersial. Daftar Karya Cetak dan Karya Rekam Kala terbit tahunan Jumlah kopi 100 eksemplar Terbit setiap bulan Januari Isi, memuat berbagai jenis terbitan baik berupa karya cetak maupun karya rekam yang diterbitkan di wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Harga, non komersial Bibliografi Daerah Kalimantan Barat Kala terbit tahunan Jumlah kopi 100 eksemplar Terbit setiap bulan Maret Isi, memuat daftar buku dan majalah yang terbit di wilayah Propinsi Kalimantan Barat. Bibliografi ini dilengkapi dengan indeks judul dan pengarang, dan indeks subjek. Harga, non komersial

Perpustakaan Nasional Propinsi Kalimantan Barat memberikan jasa layanan perpustakaan untuk masyarakat umum selama 6 (enam) hari kerja dalam seminggu. Jadwal jam layanan setiap harinya: 1. Senin s.d. Kamis 2. Jum'at : pukul 08.00 - 14.00 : pukul 08.00 - 10.30

3. Sabtu

: pukul 08.00 - 13.00

Jasa layanan yang diberikan terdiri dari: Jasa layanan peminjaman bahan pustaka Jasa layanan keanggotaan Jasa Layanan informasi/rujukan Jasa layanan informasi kedaerahan Jasa layanan fotokopi Jasa layanan pelatihan Jasa layanan magang (inservice training) Jasa layanan pembinaan perpustakaan Jasa layanan konsultasi

Você também pode gostar