Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SGD 11 LBM 4
ANIZATUN NUSKIYATI
Mengapa sejak umur 3 bulan jika kencing ujung penis membentuk balon ? Ujung penis melembung dapat
dikarenakan adanyapenyempitan pada ujung preputium karena terjadi perlengketan dengan glans penis (tidak dapat ditarik ke proksimal) sehingga pada saat miksi terjadi gangguan aliran urin dimana urin mengumpul di ruang antara preputium dan glans penis (tampak menggelembung) atau biasa disebut balloning.
ANIZATUN NUSKIYATI
Dalam keadaan normal, di daerah corona glandis terdapat smegma (epitel di mukosa preputium yang di deskuamasi oleh bakteri). Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, smegma mengumpul didalam preputium dan perlahan-lahan memisahkan preputium dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat preputium terdilatasi secara perlahan-lahan sehingga preputium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada saat usia 3 tahun, 90% preputium sudah dapat diretraksi. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada didalamnya. (Dasar-dasar Urologi, Edisi Kedua)
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
Pembuluh darah membawa darah membanjiri jaringan kapiler jaringan memerah (RUBOR) dan memanas (KALOR). Peningkatan permeabilitas kapiler masuknya cairan dan sel dari kapiler ke jaringan akumulasi cairan (eksudat) bengkak (edema). Peningkatan permeabilitas kapiler, penurunan velocity darah, dan peningkatan adhesi migrasi lekosit (terutama fagosit) dari kapiler ke jaringan.
Proses inflamasi
Vasodilatasi - Exudasi
demam
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
Histamin
Permeabilitas
Vasodilatasi
Merah
Suhu Naik
Kalor Tumor
Menekan Saraf
Dolor
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
ANALGETIKA
Analgetika atau obat penghilang rasa nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan anastetika umum)
Atas dasar kerja farmakologisnya, analgetik dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu: 1. Analgetik perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. 2. Analgetik narkotik, khusus digunakan untuk menghalau nyeri hebat seperti pada kanker.
ANALGETIK PERIFER
Parasetamol Salisilat : Asetosal, salisilamid, dan benorilat Penghambat prostaglandin (NSAIDS) ; ibupropen Derivat-derivat Pirazolinon : aminofenazon Derivat-derivat antranilat : mefenaminat Lainnya : benzidamin
Penggunaan
Efek Analgetik Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan (intensitas nyeri ringan sampai sedang) Efek antipiretik Obat-obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Daya antipiretiknya berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur kalor di hipotalamus yang mengakibatkan vasodilatasi perifer (di kulit) dan bertambahnya pengeluaran kalor dan disertai keluar keringat yang banyak. Efek anti radang atau anti inflamasi Analgetik juga memiliki daya anti radang, khususnya kelompok NSAIDS (Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs) termasuk asetosal Zat-zat ini digunakan untuk rasa nyeri yang disertai peradangan
ANIZATUN NUSKIYATI
Gambaran klinis
Fimosis menyebabkan gangguan aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi, dan menimbulkan retensi urine. higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium (postitis), infeksi pada glans penis (balanitis) atau infeksi pada glans dan prepusisium penis (balanopostitis). Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya karena ada benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma yaitu timbunan smegma di dalam sakus prepusium. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
Tindakan
Tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada fimosis, karena menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai fimosis sekunder. Fimosis yang disertai balanitis xerotika obliterans dapat dicoba diberikan salep deksametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan setelah pemberian selama 6 minggu. prepusium dapat diretraksi spontan. Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi, menggelembungnya ujung prepusium pada saat miksi, atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi. Tentunya pada balanitis atau psostitis harus diberi antibiotika sebelum sirkumsisi. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
PARAFIMOSIS Definisi Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang koronarius. Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada bersanggama/masturbasi atau sehabis pemasangan kateter. Jika prepusium tidak secepatnya dikembalikan ke tempat semula, menyebabkan gangguan aliran balik vena superfisial sedangkan aliran arteri tetap berjalan normal. Hal ini menyebabkan edema glans penis dirasakan nyeri. Jika dibiarkan bagian penis di sebelah distal jeratan makin membengkak yang akhirnya bisa mengalami nekrosis glans penis. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
Tindakan
Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah edema dan proses inflamasi menghilang pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
PENYAKIT PEYRONI Definisi Penyakit Peyroni adalah didapatkannya plaque atau indurasi pada tunika albuginea korpus kavernosum penis sehingga menyebabkan terjadinya angulasi (pembengkokan) batang penis pada saat ereksi. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
Gambaran klinis Pasien mengeluh nyeri dan terjadi angulasi (penis bengkok) pada saat ereksi, sedangkan pada saat tidak ereksi nyeri menghilang. Akibat nyeri dan angulasi ini kemampuan penetrasi ke vagina menjadi berkurang. Pada pemeriksaan, teraba jaringan keras (fibrus) tunggal ataupun berupa plak multiple pada tunika albuguinea. Pada kasus yang berat dapat teraba kalsifikasi sehingga dapat terlihat pada pemeriksaan foto polos penis. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
Definisi Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak di sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa terletak glandular hingga perineal. Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup.Pada hipospadia tidak didapatkan prepusium ventral sehingga prepusium dorsal menjadi berlebihan (dorsal hood) dan sering disertai dengan korde (penis angulasi ke ventral). Kadang-kadang didapatkan stenosis meatus uretra, dan anomali bawaan berupa maldesensus atau. hernia inguinalis. Kejadian seluruh hipospadia yang bersamaan dengan kriporkismus adalah 9%, tetapi pada hipospadia posterior sebesar 32%.
ANIZATUN NUSKIYATI
Klasifikasi Berdasarkan letak muara uretra setelah dilakukan koreksi korde, Browne (1936) membagi hipospadia dalam tiga bagian besar, yaitu
Hipospadi anterior terdiri atas tipe glanular, subkoronal, dan penis distal, Hipospadi medius terdiri atas: midshaft, dan penis proksimal Hipospadi posterior terdiri atas: penoskrotal, skrotal, dan perineal.
ANIZATUN NUSKIYATI
Tahapan-tahapan rekonstruksi adalah: koreksi korde (ortoplasti), membuat neouretra dari kulit penis (uretroplasti), dan membuat glans. Berbagai metode rekonstruksi telah diperkenankan mulai dari metode satu tahap hingga dua tahap. Pilihan metode tergantung dari pengalaman operator. Reparasi hipospadi dianjurkan pada usia pra sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar pada saat operasi. Perlu diingat bahwa seringkali rekonstruksi hipospadia membutuhkan lebih dari sekali operasi, koreksi ulangan jika terjadi komplikasi. Pada hipospadia posterior dengan disertai testis maldesensus dianjurkan untuk melakukan uretroskopi praoperatif guna melihat kemungkinan adanya pembesaran utrikulus prostatikus yang mungkin terdapat keraguan jenis kelamin (sexual ambiquity). Penyulit yang dapat terjadi setelah operasi hipospadi adalah: fistula uretrokutan, stensis meatus uretra, striktura uretra, korde yang belurn sepenuhnya terkoreksi, dan timbulnya divertikel uretra. (Dasar-dasar Urologi Basuki B Purnomo)
ANIZATUN NUSKIYATI
Epispadia
Definisi
Muara uretra eksternum terdapat pada dorsum penis Embriologi Kedokeran Langman, Edisi ke-7, T.W. Saddler, EGC
ANIZATUN NUSKIYATI
Etiologi
Tuberkulum genital yang seharusnya berkembang pada tepi kranial membrana kloakalis, malah terbentuk di daerah septum urorektal. Oleh karena itu sebagian membrana kloakalis sebagian ditemukan di sebelah kranial TG dan apabila selaput ini pecah, maka lubang keluar sinus urogenitalis terletak pd permukaan kranial penis Embriologi Kedokeran Langman, Edisi ke-7, T.W. Saddler, EGC
ANIZATUN NUSKIYATI
Genitalia Eksterna Minggu ke-3membentuk lipatan kloaka, di sebelah kranial membrana kloaka lipatan ini membentuk tuberculum genital Minggu ke-6membrana kloakalis dibagi mjd membrana urogenital dan analis. Lipatan Kloaka dibagi mjd lipatan uretra dan lipatan anus. Terdapat pula tonjol genitalia (kelak menjadi skrotum dan labia majora). Perkembangan genitalia eks dipengaruhi androgen tuberculum genital memanjang dan dinamakan phallus.Phallus menarik lipatan urethra ke depansulkus uretra Pada akhir bulan ke-3kedua lipatan uretra menutupuretra pars cavernosa Pada bulan ke-4orifisium uretra eksternum
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
STRIKTUR URETRA Definisi Berkurangnya diameter atau elastisitas urethra yang disebabkan oleh jaringan urethra diganti jaringan ikat yang kemudian mengkerut menyebabkan lumen urethra mengecil. Seri Catatan Kuliah Ilmu Bedah 2, 2005 FKUI Striktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum. Dasar-dasar Urologi edisi kedua, Basuki B Purnomo
ANIZATUN NUSKIYATI
Etiologi
Striktura uretra dapat disebabkan karena suatu infeksi, trauma pada uretra, dan kelainan bawaan. Infeksi yang paling sering menimbulkan striktura uretra adalah infeksi oleh kuman gonokokus yang telah menginfeksi uretra beberapa tahun sebelumnya. Keadaan ini sekarang jarang dijumpai karena banyak pemakaian antibiotika untuk memberantas uretritis. Trauma yang menyebabkan striktura uretra adalah trauma tumpul pada selangkangan (straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi atau tindakan transuretra uretra yang kurang hati-hati.
ANIZATUN NUSKIYATI
Derajat Penyempitan Uretra Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktura uretra dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu derajat:
Ringan: jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra. Sedang: jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan 1/2diameter lumen uretra Berat: jika terdapat oklusi lebih besar dari 1/2diameter lumen uretra.
Pada penyempitan derajat berat kadang kala teraba jaringan keras di korpus spongiosum, yang dikenal dengan spongiofibrosis.
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
Cont..
Kelainan/penyakit
01. Fimosis, Parafimosis
Keterangan
Fimosis (Phimosis) adalah penyempitan pada prepusium. Kelainan ini juga menyebabkan bayi/anak sukar berkemih. Kadang-kadang kulit prepusium menggelembung seperti balon. etiologi : ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit ditarik ke arah pangkal. terapi : obat2an, sirkumsisi Parafimosis (Paraphymosis) kulit depan penis yang tertarik tidak dapat ditarik kembali melalui glans penis. terapi : sirkumsisi. Definisi : peradangan menyeluruh pada kepala penis (glans penis) dan kulitnya. Etiologi : infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis yang tidak disunat. Gejala : Penis menjadi nyeri, gatal-gatal, kemerahan dan membengkak, serta bisa menyebabkan terjadinya penyempitan uretra. Penderita balanopostitis di kemudian hari bisa menderita balanitis xerotika oblitterans, fimosis, parafimosis dan kanker. Terapi : sirkumsisi, higiene
02. Balanitis
Cont..
Kelainan/penyakit
03. Priapismus
Keterangan
Definisi : suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan rasa nyeri Etiologi : tidak diketahui (primer), Kelainan pembekuan darah, trauma genitalia, gangguan neurogen (pada waktu menjalani anestesi regional atau pada penderita paraplegia), penyakit keganasan, Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu (alkohol, psikotropik, dan antihipertensi) Terapi : kompres dingin, irigasi intra kavernosa Definisi : suatu keadaan yang ditandai dengan terbentuknya plak atau benjolan keras pada penis Etiologi : trauma jaringan bekuan darah pada jaringan erektil Gejala : nyeri, saat ereksi penis melengkung Terapi : dapat menghilang sendiri, bila gagal pembedahan Definisi : keganasan sel2 epitel penis Etiologi : diduga smegma, virus HPV Terapi : kemoterapi, penyinaran, penektomi parsial atau total
05.Kanker penis
Cont..
Kelainan/penyakit
06. impotensia = Disfungsi ereksi
Keterangan
Definisi : ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi. Etiologi : Kelainan pembuluh darah , Kelainan persarafan, Obatobatan, Kelainan pada penis, Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual Terapi : tergantung penyebab Hipospadia suatu keadaan dimana uretra terbuka di permukaan bawah
penis, skrotum atau peritonium etiologi : gangguan hormonal, genetik, lingkungan terapi : pembedahan Epispadia orifisium uretra terletak pada bagian dorsal batang penis
Teknik sirkumsisi
secara agama : sbg pelaksanaan ibadah agama/ritual secara medis : menjaga higiene penis dari smegma dan sisa2 urine mencegah terjadinya infeksi pada glans atw prepusium penis mencegah timbulnya karsinoma penis. KONTRAINDIKASI sirkumsisi ini tdk blh dilakukan pada : hipospadia epispadia korde megalouretra webbed penis (didapatkan jaringan diantara penis dan rafe skrotum) sedangkan kelainan pembekuan darah (bleeding diarthesis) merupakan kontraindikasi relatif utk tindakan ini. INDIKASI Fimosis atw parafimosis Balanitis rekuren Kondiloma akuminata Karsinoma skuamosa pd prepusium
ANIZATUN NUSKIYATI
ANIZATUN NUSKIYATI
ETIOLOGI -Fisiologi
-Congenital -Didapat
PX FISIK DIDAPATKAN: -Benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma -Preputium yang tidak dapat di retraksi ke proksimal
INDIKASI PENATALAKSANAAN
Menimbulkan keluhan miksi: sirkumsisi. Balanitis atau psostitis harus diberi antibiotika sebelum sirkumsisi.
DIAGNOSIS
FIMOSIS
Disertai BPO/lichen sclerosis: salep deksamethasone 0,1% dioleskan 3-4 X/hari selama 6 minggu.
Tanpa keluhan: krim steroid topikal yaitu betamethasone selama 4-6 minggu pada daerah glans penis. ANIZATUN NUSKIYATI