Você está na página 1de 6

M.

Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

147

Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa
M. Yasin Kholifudin
SMA Negeri 2 Kebumen, Jl. Cincin Kota 8 Kebumen, Telp/Hp: 081327057851; E-mail: by_fis@yahoo.co.id

Abstrak - Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Pengaruh penggunaan metode Eksperimen dan Demonstrasi terhadap peningkatan prestasi belajar fisika pada materi fluida statik, 2) Pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan prestasi belajar fisika pada materi fluida statik, 3). Interaksi antara metode pembelajaran dengan gaya belajar terhadap peningkatan prestasi belajar fisika pada materi fluida statik. Penelitian ini penelitian eksperimen dengan 2 perlakuan metode eksperimen dan metode demonstrasi ditinjau dari gaya belajar siswa tanpa kelompok kontrol dilaksanakan pada bulan November 2008 - Juni 2009. Subyek penelitian siswa SMA N 1 Gombong kelas XI IPA, kelas eksperimen terdiri dari 33 siswa dan kelas demonstrasi 33 siswa, gaya belajar visual 45 siswa dan gaya belajar kinestetik 21 siswa. Instrumen pengambilan data berupa angket gaya belajar (visual, kinestetik) dan test prestasi belajar. Data analisis dengan Anava dengan taraf signifikan > = 0.05. Dari analisis data dapat disimpulkan: 1). Ada beda pengaruh metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar fisika pada pembelajaran materi fluida statik; dengan taraf signifikansi lebih kecil (p = 0,002 < ; Ho ditolak). 2). Tidak ada beda pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar fisika pada pembelajaran materi fluida statik; dengan taraf signifikansi lebih besar : (p = 0,394 > , Ho tidak ditolak), 3). Tidak ada interaksi antara metode dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika pada pembelajaran materi fluida statik; dengan taraf signifikansi lebih besar dari ; ( p = 0,088> , Ho tidak ditolak)
Kata Kunci: Inkuiri terbimbing, eksperimen, demonstrasi, gaya belajar, prestasi belajar

Abstrak The porpuse of this research achievement to know: 1).The effect guided inquiry approach through method
experiment and demonstration method to student achievement of physics learning at matter static fluid, 2). The effect of students learning style to student achievement of physics learning at matter static fluid, 3) Interaction between study methods with learning style to student achievement of physics learning at matter static fluid. The study belongs to experimental research making use two treatment method experiment and demonstration method of the method in terms of learning styles of students with no control group was conducted in November 2008 - June 2009. The populations of the research are the students of senior High School 1 Gombong grade XI mayoring in Narural Science, class experiment consisted of 33 students and 33 students a class demonstration, visual learning styles of 45 students and 21 students are kinesthetic learning styles. The research instrument is checklists of students learning styles (visual, kinesthetic) and learning achievement test. Data analysis applies the linier regression analysis and Ananva at = 0.05level of significant. From the data analysis can be concluded: 1). There are different experiment methods and the demonstration effect of the learning achievement of learning physics at matter static fluid; with smaller significance level (p = 0.002 <; Ho is rejected). 2). There was no effect of different learning styles of learning achievement in learning physics static fluid material; with greater significance level : (p = 0.394> , Ho is not rejected), 3). There was no interaction between method of learning style on learning achievement of students learning physics at matter static fluid; with a significance level greater than ; (p = 0.088> , Ho is not rejected Keywords: guided inquiry, experiments, demonstrations, learning styles, learning achievement keadaan sekolahnya baik keadaan siswa maupun laboratorium yang dimilikinya.[1] Strategistrategi pengajaran yang berbeda adalah apa yang digunakan dalam praktik umum oleh para guru yang baik setiap harinya. Seorang guru yang luar biasa adalah juga seorang pembaharu, yang secara terusmenerus menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan dan menyesuaikan dengan situasi-situasi para siswanya[2]. Strategi pembelajaran fisika melalui inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi sebagai salah satu contoh dan digunakan dalam penelitian ini.

I. PENDAHULUAN Sejak tahun 1994 pada SMA diberlakukan kurikulum 1994, kurikulum ini menitikberatkan pendekatan ketrampilan proses. Pada tahun 2004 diberlakukan kurikulum 2004, kemudian kurikulum 2006 yang terkenal dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pengembangan berpusat pada potensi, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Sehingga seorang guru bisa merancang proses belajar mengajar secara mandiri sesuai dengan

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

148

M. Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

Metode pembelajaran penemuan atau ikuiri terbimbing melalui metode eksperimen, dimana siswa terlibat aktif melakukan percobaan sendiri, mengamati, mencatat, mengolah data, menyimpulkan hasil eksperimen dan membuat laporan. Dalam proses pembelajaran fisika siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan nilai kognitif, spikomotorik, dan afektif seperti pada format penilaian hasil belajar siswa [3]. Siswa akan terlatih untuk belajar penemuan/pembuktian teori dari permasalah yang timbul, hipotesis, mengumpulkan data, menganalisa data, dan menyimpulkan dengan bimbingan seorang guru. Dalam penelitian ini dengan materi fluida statis [4,5] (misalnya siswa diajak menemukan hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan, menentukan massa jenis zat cair, menentukan besarnya gaya Archimedes, melalui metode eksperimen dan demonstrasi dengan inkuiri terbimbing baik melalui LKS atau guru. Sehingga konsep materi fisika fluida statik yang dipelajari akan semakin nyakin mudah dipahami dan dikembangkan oleh siswa. Model pembelajaran berdasarkan inkuiri terbimbing [6] mempunyai ciri-ciri antara lain; (1) ruang lingkup untuk melakukan suatu penyelidikan atau pengamatan diberikan kepada siswa; (2) siswa melakukan restrukturisasi masalah-masalah; (3) siswa melakukan identifikasi masalah yang berdasar penyelidikan atau pengamatan; (4) siswa melakukan Trial and error atau berspekulasi berbagai cara untuk memecahkan masalah dan kesulitan. Menurut [7] tujuan utama strategi pembelajaran inkuiri dalam proses pembelajaran antara lain: (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar, kegiatan belajar meliputi kegiatan mental intelektual dan social emosional; (2) kegiatan terarah secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran; (3) mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Langkah pembelajaran Metode eksperimen sebagai berikut: 1). Mempersiapkan kegiatan: (a) menetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai; (b) menetapkan alatalat, bahan yang akan digunakan, dan sarana lain yang mendukung serta memeriksa ketersediaan alat; (c) mengadakan uji coba terlebih dahulu (guru) baik untuk alat alat, bahan, dan materi yang akan dieksperimenkan sehingga dapat ketetahui segala kemungkinan yang terjadi. 2). Melaksanakan kegiatan: (a) guru masuk kelas memberi salam dan memotivasi anak untuk melaksanakan kegiatan eksperimen, (b) guru dengan siswa mendiskusikan mengenai langkah langkah pelaksanaan, alat dan bahan yang digunakan serta halhal yang akan diamati dan dicatat hasil kegiatan eksperimen; (c) guru mengamati dan membimbing siswa melakukan eksperimen, siswa melakukan eksperimen, mengamati dan mencatat data-data hasil eksperimen; (d) siswa menganalisis data pengamatan, menyimpulkan dan membuat laporan kegiatan secara kelompok.

Langkah pembelajaran metode demonstrasi sebagai berikut: 1). Mempersiapkan kegiatan: (a) menetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai; (b) menetapkan alatalat, bahan yang akan digunakan, dan sarana lain yang mendukung serta memeriksa ketersediaan alat; (c) mengadakan uji coba terlebih dahulu (guru) baik untuk alat-alat dan materi yang akan didemonstrasikan sehingga dapat ketetahui segala kemungkinan yang terjadi. 2). Melaksanakan kegiatan: (a) guru masuk kelas mengucapkan salam dan memberi motivasi siswa untuk melakukan kegiatan demonstrasi; (b) mendiskusikan bersama antara guru denga siswa mengenai langkahlangkah pelaksanaan, alat dan bahan yang digunakan serta hal-hal yang akan diamati dan dicatat hasil kegiatan demonstrasi; (c) guru di dibantu siswa melakukan demonstrasi, siswa mengamati dan mencatatnya dibawah bimbingan guru; (d) siswa menganalisis data pengamatan, menyimpulkan dan membuat laporan kegiatan secara kelompok [8] Solusi dalam mempelajari fisika dengan baik yaitu dalam penyampaian materi/konsep menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi. Metode Eksperimen digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, siswa melakukan sendiri percobaan, mampu mencari dan menemukan sendiri konsep, jawaban atas persoalan yang dihadapi siswa, terlatih berpikir ilmiah yaitu ada masalah, merumuskan masalah, hipotesis, melakukan pengujian dan menarik kesimpulan. Pelaksanaan proses pembelajaran tersebut siswa aktif berperan di dalamnya dengan harapan siswa mengalami sendiri secara langsung apa yang dipelajari yaitu materi fluida statik, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu [9]. Dengan metode demonstrasi didepan kelas akan dapat memberikan pengalaman dan kesan dari pembelajaran pertunjukan dari suatu peristiwa atau fenomena, dengan tujuan siswa dapat menemukan konsep melalui pemusatan perhatian terpadu antara siswa dengan guru. Siswa merasakan hasil dari metode demonstrasi yaitu mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dengan mengoptimalkan gaya belajar siswa. [10] menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya implementing learning styles into the design classroom, yang dimuat dalam Journal of Design Communication (JDC) diperoleh informasi bahwasanya perilaku dan motivasi siswa meningkat ketika pengajaran disesuaikan dengan gaya belajar dan kebiasaan belajar siswa. Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh pembelajaran Inkuiri terbimbing dengan menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. (2) Pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. (3) Interaksi antara metode pembelajaran dan gaya belajar terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

M. Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

149

II. METODE PENELITIAN/EKSPERIMEN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan sampel diberi perlakuan pembelajaran inkuiri terbimbing metode eksperimen 1 kelas dan demonstrasi 1 kelas data angket gaya belajar dikelompokkan visual dan kinestetik yang dilaksanakan pada semester genap (2) Tahun Pelajaran 2008/2009 di SMA Negeri 1 Gombong kelas XI IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain 2x2 faktor pertama (A) adalah metode pembelajaran yang digunakan, yaitu metode eksperimen dan demonstrasi faktor (B) adalah gaya belajar dibagi dua katagori yaitu, visual dan kinestetis. Instrumen dalam pelaksanaan penelitian meliputi: silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) [1]. Instrumen pengambilan data meliputi: instrumen gaya belajar [11] instrumen tes prestasi belajar (kognitif) Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas: metode pembelajaran inkuiri terbimbing (metode eksperimen dan metode demonstrasi) dan, gaya belajar (visual dan kinestetik) satu variabel terikat: hasil belajar fisika, Pengambilan data menggunakan angket untuk gaya belajar diperoleh sebelum pembelajaran dilaksanakan dan tes untuk prestasi belajar diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan. Uji normalitas, dan homogenitas varians digunakan uji Barlett dan uji Leneve dengan menggunakan software minitab 15. Setelah dilakukan prasyarat hipotesis, kemudian dilakukan dengan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan pembelajaran melalui inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari gaya belajar, selanjutnya digunakan analisis varian taraf signifikan 0.05. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis pertama Data hasil prestasi belajar fisika dengan pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada materi fluida statik disajikan berikut pada tabel 1. Tabel 1. Data Prestasi Fisika berdasarkan Metode, dan Gaya Belajar
N Eksperime n (X1) Demonstr asi (X2) 33 33 Metode StDe v 81,45 8,09 Mean 79,70 7,76 Mini mum 64,00 60,00 Medi an 84.00 80,00 Maxi mum 96.00 95,00

N Kinestetik Visual 21 45

Gaya Belajar Mean StDe Mini v mum 80,67 8,75 64,00 82,96 8,03 60,00

Medi an 80.00 84,00

Maxi mum 96.00 96,00

Deskripsi statistik hasil analisis data diperoleh gambaran bahwa rata-rata skor prestasi belajar fisika siswa dengan metode eksperimen maupun demonstrasi masing-masing sebesar 84.76 dan 79,70. Dari hasil analisis regresi diperoleh hubungan Y= 0,01 + 84 X1 + 78.9 X2 dengan koefisien 0,01 lebih kecil dari taraf signifikansi = 0,050 dan hasil analisis variansi diperoleh p-value sebesar 0,002 yang lebih kecil dari batas signifikansi = 0,050. sehingga dapat dinyatakan bahwa metode eksperimen dan demonstrasi memiliki pengaruh berbeda secara signifikan terhadap peningkatan Prestasi belajar Fisika materi fluida statik. Menurut hasil uji lanjut untuk faktor metode diperoleh hasil bahwa siswa yang dibelajarkan dengan metode eksperimen mendapatkan prestasi yang lebih baik dari pada mereka yang melalui demonstrasi. Hasil analisis variansi satu jalan metode diperoleh p-value sebesar 0,012 yang lebih kecil dari batas signifikansi = 0,050. Masing-masing kelas demonstrasi maupun eksperimen terdiri atas 33 siswa dengan mean 79,697 dan 84,758. Berdasarkan kenyataan tersebut, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran fisika pada siswa khususnya pada materi fluida statik untuk mendapatkan prestasi yang baik materi tersebut diberikan melalui metode eksperimen. Hal tersebut diperkuat hasil penelitan[12] bahwa ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar dari proses pembelajaran penemuan melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada kinematika gerak lurus melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar ditinjau dari motivasi berprestasi. Peran pendekatan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen selama proses pembelajaran memberi keleluasaan pada siswa untuk melakukan percobaan sendiri dengan bimbingan guru sehingga siswa mempunyai keinginan yang lebih besar untuk mendapatkan konsep fluida statik. Beberapa hal yang lain mendukung keberhasilan eksperimen dalam memberikan efek yang lebih signifikan dari metode demonstrasi adalah: metode eksperimen lebih menggerakkan ide dan melibatkan siswa pada keseluruhan aktivitas belajar dari pada demonstrasi. a). Metode eksperimen lebih menantang siswa untuk belajar, karena siswa dihadapkan langsung pada obyek/ alat dan peristiwa yang terjadi selama percobaan fluida statik dari pada metode demonstrasi yang statik karena siswa hanya melalukan pengamatan tanpa melakukan sendiri; b). Lebih dapat mengakomodasikan siswa bertipe gaya belajar kinestetik (suka dengan ketrampilan menggunakan alat dalam belajar ) dan, c). Eksperimen menuntut kejelian dan ketelitian siswa dalam pengamatan serta pengambilan data-data percobaan, sehingga diidentifikasinya lebih memahami materi pada konsep yang dipelajari yaitu fluida statik. Hipotesis kedua Berdasarkan penjabaran pada deskripsi statistik diperoleh gambaran bahwa rata-rata skor gaya belajar

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

150

M. Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

siswa untuk kategori gaya kinestetik dan visual masingmasing sebesar 80,67 dan 82,96. Sedangkan hasil pada analisis variansi diperoleh p-value sebesar 0,394. Meski nampak berbeda mean keduanya, ternyata rerata keduanya belum cukup berbeda jika diuji secara statistik, sehingga dapat dinyatakan bahwa gaya belajar siswa tidak memiliki efek berbeda terhadap prestasi. Seperti pada tabel 2. Tabel 2. Distribusi prestasi belajar siswa gaya belajar Gaya Belajar dan Prestasi Belajar Gaya N Mean StDev Mini Medi Maxi Belajar mum an mum Kines 21 80,67 8,75 64,00 80.00 96.00 tetik Visual 45 82,96 8,03 60,00 84,00 96,00 Pada saat proses pembelajaran dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik dan visual (campuran), sehingga dalam satu kelompok terdapat kebersamaan yang terpadu dengan kata lain saling membantu dan kerjasama untuk melakukan kegiatan percobaan. Sehingga terjadi tukar pendapat diantara siswa visual dan kenestetik. Faktor yang lain mendukung tidak adanya perbedaan pengaruh gaya belajar terhadap peningkatan prestasi belajar fisika adalah karakteristik pokok bahasan fluida statik yang cenderung konkrit, sehingga mudah diterima oleh logika siswa baik dengan karakteristik belajar visual maupun kinestetik. Jika diperhatikan lebih detail, kecenderungannya tetap ada, yaitu siswa yang memiliki gaya belajar visual memperoleh prestasi dengan rerata yang relatif lebih baik daripada siswa-siswa dengan gaya belajar kinestetik, karena komposisi siswa yang gaya belajar visual lebih banyak (45 siswa) dari kinestetik (21 siswa) itu salah satu faktornya. Hipotesis Ketiga Hasil uji anova dua jalan menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara metode dengan gaya belajar siswa terhadap peningkatan prestasi belajar fisika. Hal ini dapat dilihat pada besarnya nilai p = 0,08 yang ternyata lebih besar dari batas signifikan = 0,05. Tabel 3. Ringkasan deskripsi data interaksi antara faktor Metod dengan gaya belajar siswa

Pada tabel 3 nampak sekali bahwa prestasi yang diperoleh siswa dengan gaya belajar kinestetik maupun visual yang dibelajarkan dengan metode demonstrasi dan eksperimen terlihat relatif ada perbedaan. Hal ini dapat dicermati pada nilai rerata masing-masing, yaitu 76,18 dan 85,60 untuk kategori gaya belajar kinestetik, dan 81,45 dan 84,39 untuk gaya belajar visual. Jadi, jika ditinjau berdasarkan pada gaya belajar siswa, Prestasi Fisika siswa dengan gaya belajar kinestetik dan visual prestasinya lebih baik saat dibelajarkan dengan eksperimen dari pada dibelajarkan dengan demonstrasi. Berdasarkan data hasil interaksi antar sel gaya belajar dengan metode demonstrasi diperoleh hasil p-value sebesar 0,065 dan 0,700 untuk metode eksperimen. Untuk gambaran interaksi, lebih jelasnya perhatikanlah Gambar 1,
Interaction Plot for Prestasi
Data Means
Kinestetik Visual 85,0 82,5 Metode 80,0 77,5 75,0 85,0 82,5 80,0 77,5 75,0 Demonstrasi Eksperimen Gaya Blj
Metode Demonstrasi Ek sperimen

Gay a Blj Kinestetik Visual

Gambar 1. Pola interaksi antara faktor metode pembelajaran dengan faktor gaya belajar siswa. Garis-garis hubung mean pada gambar 1 memperlihatkan slope satu garis dengan lainnya yang tidak begitu tajam perbedaannya, apalagi saat ditinjau menurut metode. Jika diperhatikan melalui gaya belajarnya, arah garis berlawanan kecenderungannya, akan tetapi besar kemiringan atau slope antar kedua garis belum cukup untuk menginformasikan terdapatnya interaksi. Artinya, pada siswa dengan gaya belajar visual baik metode eksperimen maupun demonstrasi tidak bermakna bagi mereka sebab kecenderungan siswa dengan gaya belajar tersebut adalah melalui visualisasi, bukan melalui gerakan kinestetik yang nampak pada kedua metode di atas. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik sangat tepat dibelajarkan dengan metode eksperimen, sebab eksperimen melibatkan seluruh anggota fisik dan kinestetik siswa. Jadi, kesesuaian metode dengan gaya belajar siswa sangat penting untuk pencapaian peningkatan prestasi belajar yang maksimal dapat dilihat pada rangkuman analisis Anova uji beda seperti pada tabel 4 di bawah ini.

Metode Demonstrasi
Gaya Belajar Kines tetik Visual Gaya Belajar Kines tetik Visual N 11 22 N 10 23 Mean 76,18 StDe v 7,18 Minm 64,00 Median 76.00 Max 88.0 95,0 Max 96.0 96,0

81,45 7,58 60,00 82,00 Metode Eksperimen Mean StDe Minm Median v 85,60 7,82 76,00 86,00 84,39 8,35 64,00 84,00

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

M. Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

151

Tabel 4. Rangkuman Anova


Analysis of Variance for Prestasi, using Adjusted SS for Tests Source Metode Gaya Blj Metode*G aya Blj D Seq SS F 1 422,56 1 1 63,94 154,20 Adj SS 631,3 8 44,64 181,9 8 Adj MS 631,3 8 44,64 181,9 8 F 10,43 0,74 3,01 p 0,002 0,394 0,088

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. [2] Kaufeldt Martha. 2008. Wahai Para Guru, Ubahlah Cara Mengajarmu. Perintah Pengajaran yang Berbeda-Beda Dan Sesuai Dengan Otak. Jakarta: Indeks. [3] 2008. Perangkat Penilaian KTSP SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. [4] Ganijanti Aby Sarojo. 2002. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika.

IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi terhadap peningkatan prestasi belajar fisika materi fluida statik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gombong, yang mendukung keberhasilan eksperimen dalam memberikan efek yang lebih signifikan dari metode demonstrasi adalah: metode eksperimen lebih menggerakkan ide dan melibatkan siswa pada keseluruhan aktivitas belajar daripada demonstrasi. a). Metode eksperimen lebih menarik dari pada metode demonstrasi yang statis; b). Siswa melakukan kegiatan/percobaan sendiri; c). Lebih dapat mengakomodasikan siswa bertipe gaya belajar kinestetik dan, d). Eksperimen menuntut kejelian dan ketelitian siswa, sehingga diidentifikasikan lebih memahami materi pada konsep 2. Tidak ada pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap peningkatan prestasi belajar fisika materi fluida statik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gombong, 3. Tidak ada interaksi antara metode dengan gaya belajar siswa terhadap peningkatan prestasi belajar fisika materi fluida statik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gombong, UCAPAN TERIMA KASIH 1. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana UNS yang telah memberi arahan dan masukan dalam penyempurnaan penelitian ini. 2. Dra. Suparmi, MA, Ph.D, yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dalam penelitian ini. 3. Bapak Drs. Kunnaji selaku kepala SMA Negeri 1 Gombong yang memberikan ijin tempat penelitian. 4. Dra. Sri Barkah Yuliati, istri tercinta dan anakanakku (Rizqa FH, M.Agam FK, M. Agil FK, Mutia Charisma A) yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini PUSTAKA
[1] 2008. Perangkat Pembelajaran KTSP SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral

[5] Halliday DavidResnick Robert- Patur Silaban. 1999. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Erlangga Mahameru. [6] Supriyadi. 2007. Percobaan IPA Fisika Pengembangan Untuk Tingkat Menengah Ke Bawah. Yogyakarta: Laboratorium Media IPA Jurdik IPA Yogyakarta. [7] Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo [8] Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media Group [9] Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. [10] Stephani A. Watson. 2003. implementing learning styles into the design classroom, yang dimuat dalam Journal of Design Communication (JDC) [11] DePoter Bobbi, Reardon Mark, dan Singer-Nourie Sarah. 2001. Quantum Teaching (Terjemahan). Bandung: Kaifa.. [12] Suyadi 2007, Pengaruh Pembelajaran Penemuan Fisika Pada Kinematika Gerak Lurus Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Motivasi Berprestasi, Tesis, Pasca Sarjana Pendidikan Sains UNS

TANYA JAWAB Riyanti, UMP ? Bagaimana gaya belajar yang baik ? ? Bagaimana cara guru mengatasi gaya belajar siswa yang visual, missal: siswa ramai sendidri atau bahkan mengganggu temannya saat proses pembelajaran? M. Yasin Kholifudin, SMAN 2 Kebumen Gaya belajar diantaranya visual, kinestetis dan eksperimen. Gaya belajar siswa berbeda-beda sehingga guru yang harus memahami gaya belajar siswa agar proses pembelajaran dapat sesuai dengan gaya belajar siswa Dian Artha K, FKIP UAD ? Untuk PTK dipilih satu metode saja untuk dikaji, dari 2 metode yang dipilih, mengapa dipilih metode tersebut dan lebih efektif yang mana?

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

152

M. Yasin Kholifudin, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa

M. Yasin Kholifudin, SMAN 2 Kebumen Untuk kajian berikut akan dipilih satu metode, metode eksperimen dan demonstrasi dipilih karena cocok untuk proses pembelajaran fisika yang membutuhkan praktikum dalam pembuktian suatu gejala/fenomen

fisika, dengan harapan motivasi siswa belajar fisika meningkat, kemampuan hasil belajar meningkat, dan berdasarkan pengalaman siswa belajar dan analisis data di atas metode eksperimen lebih baik dibandingkan dengan demonstrasi.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823

Você também pode gostar