Você está na página 1de 19

48

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STUDI ANALISA MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) SPAM REGIONAL LIMPASAN PLTA MUSI
KABUPATEN BENGKULU TENGAH, KOTA BENGKULU, KABUPATEN SELUMA

1.

Latar Belakang a. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air menyatakan bahwa : 1. Pasal 5 : Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi sehat, bersih dan produktif. kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang tangga dilakukan dengan pengembangan sistem penyediaan air minum. tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

2. Pasal 40 ayat (1) : Pemenuhan air baku untuk kebutuhan air minum rumah 3. Pasal 40 ayat (2) : Pengembangan sistem penyediaan air minum menjadi

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Paragraf 5 : AMDAL

1. Pasal 22 ayat (1) : Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting 2. Pasal 22 ayat (2) : Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria : dan/atau kegiatan. terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.

a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha b. Luas wilayah penyebaran dampak.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung. e. Sifat kumulatif dampak. f.

49

d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. pengetahuan dan teknologi.

g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan dengan perkembangan ilmu 3. Pasal 23 ayat (1) : kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan AMDAL terdiri atas : a. Pengubahan bentuk lahan ..... dst. c. Proses dan kegiatan ..... dst. d. Proses dan kegiatan .... dst. e. Proses dan kegiatan .... dst. f. b. Eksploitasi sumber daya alam ..... dst.

g. Pembuatan dan penggunaan .... dst. h. Kegiatan yang ..... dst. i. Penerapan teknologi .... dst.

Introduksi jenis tumbuhan .... dst.

4. Pasal 24 : dokumen AMDAL merupakan dasar penetapan kelayakan lingkungan 5. Pasal 25 : Dokumen AMDAL memuat : a. Pengkajian mengenai .... dst. b. Evaluasi kegiatan ... dst. c. Saran masukan .... dst. hidup.

d. Prakiraan terhadap .... dst. f.

e. Evaluasi secara holistik .... dst. 6. Pasal 26 ayat (1) : dokumen AMDAL disusun oleh pemrakarsa dengan 7. Pasal 26 ayat (2) : pelibatan masyarakat harus dilaksanakan berdasarkan prinsip
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

Rencana pengelolaan ... dst.

melibatkan masyarakat. kegiatan dilakukan.

pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum

8. Pasal 26 ayat (3) : masyarakat yang dilibaatkan meliputi : a. Yang terkena dampak. b. Pemerhati lingkungan hidup.

50

9. Pasal 26 ayat (4) : Masyarakat dapat mengajukan keberatan terhadap dokumen Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 1. Pasal 3 ayat (1) : usaha meimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi : a. Pengubahan bentuk lahan .... dst b. Eksploitasi sumber daya alam ... dst dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat AMDAL.

c. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

c. Proses dan kegiatan yang secara potensial .... dst

d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi .... dst e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat .... dst f. Introduksi jenis tumbuhan ... dst

g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. h. Penerapan teknologi .... dst i. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi ... dst.

2. Pasal 7 ayat (1) : analisa mengenai dampak lingkungan hisup merupakan syarat kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang. dampak lingkungan hidup. dan pemrakarsa. berhak

yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau dahulu kepada masyarakat sebelum pemrakarsa menyusun analisa mengenai

3. Pasal 33 ayat (1) : setiap usaha dan/atau kegiatan wajib diumumkan terlebih 4. Pasal 33 ayat (2) : pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab 5. Pasal 33 ayat (3) : dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diumumkannya rencana usaha dan/atau kegiatan, warga masyarakat yang berkepentingan dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatan.
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

mengajukan

saran,

pendapat

dan

tanggapan

tentang

akan

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Sistem Penyediaan Air 1. Pasal 38 : Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah (Pusat). a. Menetapkan kebijakan dan strategi nasional. c. Membentuk BUMN penyelenggara SPAM. e. Memberikan f. bantuan teknis dan b. Menetapkan norma, standar, pedoman dan manual. d. Memfasilitasi penyelesaian masalah dan permasalahan antar provinsi, yang bersifat khusus, strategis, baik yang bersifat nasional maupun internasional. pengendalian serta pengawasan atas penyelenggaraan. Memberikan izin penyelenggaraan lintas provinsi. dengan hak guna usaha air yang ditetapkan. pemenuhan kebutuhan air melakukan pembinaan teknis, Minum

51

g. Penentuan alokasi air baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM sesuai h. Memfasilitasi pengembangan SPAM sesuai dengan kewenangannya. kebijakan dan strategi baku untuk kebutuhan

2. Pasal 39 : Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi. a. Menyusun b. Memfasilitasi pengembangan SPAM lintas kabupaten/kota. d. Penyelesaian f. kabupaten/kota masalah dan permasalahan yang berdasarkan kebijakan dan strategi nasional. pengembangan

di

wilayahnya

c. Dapat membentuk BUMD provinsi sebagai penyelenggara SPAM.

bersifat

antar

e. Melakukan pemantauan dan evaluasi yang bersifat lintas kabupaten/kota. g. Memberikan izin untuk penyelenggaraan lintas kabupaten/kota. h. Memfasilitasi pengembangan SPAM sesuai kewenangannya. pemenuhan kebutuhan air baku untuk kepada Pemerintah Pusat dan Badan Pendukung Pengembangan SPAM.

Menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kebutuhan

3. Pasal 40 : Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. b. Dapat membentuk BUMD penyelenggara pengembangan SPAM. standar pelayanan minimum yang ditetapkan. strategi nasional serta kebijakan dan strategi provinsi.

a. Menyusun kebijakan dan strategi di daerahnya berdasarkan kebijakan dan c. Memenuhi kebutuhan air minum masyarakat di wilayahnya sesuai dengan

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

d. Memnuhi kebutuhan pelayanan sanitasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayahnya sesuai dengan standar pelayanan minimum yang ditetapkan. wilayahnya. terselenggaranya pengadaan keberlanjutan jasa konstruksi pengembangan dan atau SPAM di e. Menjamin f.

52

Melaksanakan

penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayah yang belum terjangkau pelayanan BUMD. kelompok masyarakat di wilayahnya evaluasi dalam penyelenggaraan

pengusahaan

g. Memberi bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa serta h. Melakukan i. j. l. kepada pengembangan SPAM. pemantauan dan terhadap dan penyelenggaraan

pengembangan SPAM yang utuh berada di wilayahnya. Pengembangan SPAM. Melakukan pemerintah provinsi, Pemerintah

Menyampaikan laporan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Badan pengawasan terhadap penyelenggaraan air baku

Pendukung

k. Memberikan izin penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayahnya. Memfasilitasi pengembangan SPAM sesuai dengan kewenangannya. pemenuhan kebutuhan untuk

SPAMyang berada di wilayahnya.

pengembangan kebutuhan

Memperhatikan juga Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

1. Pasal 13 ayat (1) : Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan; d. penyediaan sarana dan prasarana umum; e. penanganan bidang kesehatan; f. i. j. b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota; pengendalian lingkungan hidup;

Daerah :

g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota;

h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota;

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota; l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;

m. pelayanan administrasi umum pemerintahan; oleh kabupaten/kota ; dan undangan.

53

n. pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota;

o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-

2. Pasal 14 ayat (1) : Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan kabupaten/kota meliputi:
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan; d. penyediaan sarana dan prasarana umum; e. penanganan bidang kesehatan; f. i. j. l. penyelenggaraan pendidikan; g. penanggulangan masalah sosial;

daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala


b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;

c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

h. pelayanan bidang ketenagakerjaan; k. pelayanan pertanahan; pengendalian lingkungan hidup;

fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;

m. pelayanan administrasi umum pemerintahan; n. pelayanan administrasi penanaman modal; undangan. o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-

3. Pasal 16 ayat (1) : Hubungan dalam bidang pelayanan umum antara Pemerintah dan pemerintahan daerah meliputi:
daerah; dan a. kewenangan, tanggung jawab, dan penentuan standar pelayanan minimal; b. pengalokasian pendanaan pelayanan umum yang menjadi kewenangan c. fasilitasi pelaksanaan kerja sama antar pemerintahan daerah dalam penyelenggaraan pelayanan umum.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

4. Pasal 16 ayat (2) : Hubungan dalam bidang pelayanan umum antar pemerintahan daerah meliputi: umum; dan a. pelaksanaan bidang pelayanan umum yang menjadi kewenangan daerah; c. pengelolaan perizinan bersama bidang pelayanan umum. Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, sebagai peraturan pelaksanaanya diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Secara terperinci Bidang Air Minum tertuang di dalam Lampiran PP Nomor 38 Tahun 2007,
Sub Bidang Air Sub Sub Bidang 1. Pengaturan Pemerintah 1. Penetapan kebijakan dan strategi nasional pengembangan pelayanan air minum. Pemerintah Daerah Provinsi

54

b. kerja sama antar pemerintahan daerah dalam penyelengaraan pelayanan

2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah pembagian wewenang dan tanggung jawab antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di bidang Pekerjaan Umum Sub

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 1. Penetapan peraturan daerah kabupaten/kota mengenai kebijakan dan strategi pengembangan air minum di daerah kabupaten/kota. 2. Penetapan BUMD sebagai penyelenggara SPAM di kabupaten/kota. 3. Memberikan izin penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayahnya. 1. Penyelesaian masalah dan permasalahannya di dalam wilayah kabupaten/kota. 1. Penetapan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM di wilayah

Minum

2. Pembinaan

3. Pembangunan

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

1. Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai kebijakan dan strategi pengembangan air minum lintas kabupaten/kota di wilayahnya. 2. Penetapan BUMN 2. Penetapan BUMD penyelenggara provinsi sebagai SPAM lintas penyelenggara SPAM provinsi. lintas kabupaten/kota. 3. Memberikan izin 3. Memberikan izin penyelenggaraan penyelenggaraan pelayanan PS air untuk lintas minum lintas kabupaten/kota. provinsi. 1. Fasilitasi 1. Penyelesaian penyelesaian masalah dan masalah dan permasalahan yang permasalahan bersifat lintas antar provinsi kabupaten/kota. 1. Fasilitasi 1. Penetapan kebutuhan pemenuhan air baku untuk kebutuhan air kebutuhan baku untuk pengembangan SPAM kebutuhan di wilayah provinsi.

pengembangan SPAM 2. -

2. -

4. Pengawasan

3. Penyusunan 3. Penyusunan rencana rencana induk induk pengembangan pengembangan SPAM wilayah SPAM wilayah pelayanan lintas pelayanan lintas kabupaten/kota provinsi 4. Fasilitasi 4. Penyediaan PS air penyediaan PS minum untuk daerah air minum dalam rawan air skala rangka provinsi. kepentingan strategis nasional. 1. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh terhadap seluruh tahapan tahapan penyelenggaraan penyelenggaraan SPAM secara pengembangan SPAM nasional yang berada di wilayah provinsi. 2. Evaluasi kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan SPAM secara nasional 2. Evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan wilayah provinsi.

2. Pengembangan SPAM di wilayah kabupaten/kota untuk pemenuhan SPM. 3. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM wilayah administrasi kabupaten/kota. 4. Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana dan daerah rawan air skala kabupaten/kota.

55 kabupaten/kota.

1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan SPAM yang berada di wilayah kabupaten/kota. 2. Evaluasi kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan SPAM secara utuh di wiayahnya.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan. 1. Pasal 2 Ayat (1) : setiap usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKLUPL wajib memiliki izin lingkungan. Ayat (2) : izin lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi : a. Peyusunan AMDAL dan UKL-UPL b. Penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL

c. Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

2. Pasal 3

56

Ayat (1) : setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL.

3. Pasal 4

Ayat (1) : AMDAL disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan. tata ruang. Ayat (2) : lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan wajib sesuai dengan rencana

4. Pasal 5

Ayat (1) : penyusunan AMDAL dituangkan ke dalam dokumen AMDAL yang terdiri atas : b. ANDAL a. Kerangka acuan c. RKL-RPL

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Lampiran I Huruf I. Bidang Pekerjaan Umum
No. .... 12 Jenis Kegiatan .... Jaringan air bersih di kota besar/metropolitan. h. Pembangunan jaringan distribusi. - Luas layanan b. Pembangunan jaringan transmisi. - Panjang ... Skala Alasan Ilmiah Khusus ... Berpotensi menimbulkan dampak hidrologi dan persoalan keterbatasan air. Konflik sosial pemakaian air di sepanjang jaringan pipa

500 ha 10 km

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

1. Pasal 2 ayat (2) : dokumen lingkungan hidup terdiri atas :

a. Dokumen AMDAL c. SPPL

57

b. Formulir UKL UPL 2. Pasal 3 ayat (1) : dokumen AMDAL dan formulir UKL UPL merupakan 3. Pasal 4 : dokumen AMDAL terdiri atas : a. Kerangka Acuan b. ANDAL c. RKL - RPL persyaratan mengajukan permohonan ijin lingkungan.

4. Pasal 5 ayat (1) : kerangka acuan memuat : a. Pendahuluan b. Pelingkupan c. Metode studi e. Lampiran

d. Daftar pustaka 5. Pasal 6 ayat (1) : ANDAL memuat : a. Pendahuluan b. Deskripsi rinci rona lingkungan hidup awal c. Prakiraan dampak penting e. Daftar pustaka f. Lampiran d. Evaluasi secara holistik terhadap dampak lingkungan

6. Pasal 7 ayat (1) : RKL RPL memuat : a. Pendahuluan b. Rencana pengelolaan lingkungan hidup

c. Rencana pemantauan lingkungan hidup dibutuhkan. RPL

d. Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang e. Pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan RKL
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

f.

g. Lampiran.

Daftar pustaka

58

b. Gambaran Umum Pembangunan meningkatkan merupakan kemajuan upaya pemanfaatan sumber daya alam untuk

meningkatkan derajat kesejahteraan dankehidupan manusia. Pembangunan dapat Pembangunan yang berlangsung dengan cepat seringkali dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang bersamaan dengan manfaat bagi dampak penting terhadap lingkungan hidup mengalami proses pembangunan. apabila di dalam prosesnya kemajuan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan dikatakan dapat memberikan menyebabkan perubahan lingkungan yang sangat mendasar pada lingkungan yang Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah. penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana Rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Kota Bengkulu, sebagian Kabupaten pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan air yang berkualitas, berkecukupan serta tersedia setiap saat sebagai sumber air baku SPAM Regional Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu kegiatan rekayasa dan pemanfaatan teknologi di kawasan tersebut. Bengkulu Tengah dan sebagian Kabupaten Seluma merupakan salah satu upaya (24 jam). Kegiatan eksploitasi alam yang berupa pemanfaatan limpasan PLTA Musi Tengah dan Kabupaten Seluma disamping memberikan manfaat positif juga dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena adanya dalam bidang ekonomi, teknologi dan politik.

Dari gambaran indikasi awal penyediaan air minum skala regional Kabupaten
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan sebagian Kabupaten Seluma kecil

kemungkinan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar lokasi

kegiatan. Pada dasarnya tidak ada perubahan mencolok ataupun mendasar dari kondisi alam di lokasi kegiatan, hanya saja dengan adanya pembuatan bangunan air baku akan timbul genangan baru di lokasi kegiatan. Namun hal ini tidak sampai menimbulkan aliran atau pemindahan jalur aliran sungai dari jalur aliran sungai

59

yang lama. Pembangunan unit produksi yang pada akhirnya akan menimbulkan adanya sampah atau limbah produksi juga telah diantisipasi dengan adanya bangunan pengolahan lumpur sebagai hasil samping kegiatan pengolahan air baku menjadi air minum. Perubahan kondisi lingkungan dan adanya hasil samping dari ekosistem yang ada di lingkungan lokasi kegiatan dilaksanakan. kegiatan penyediaan air minum regional ini diindikasikan tidak akan merusak Jalur jaringan pipa pengantar baik dari sumber maupun dari instalasi ke konsumen

merupakan jaringan pipa tertanam dalam tanah sehingga tidak menimbulkan lingkungan di sepanjang jalur yang dilalui. Bahan yang digunakan juga merupakan bahan yang ramah lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran serta tahan lama.

dampak yang terlalu besar. Konstruksi pelaksanaannya juga tidak memerlukan

suatu teknologi rumit dan berbahaya sehingga aman bagi masyarakat dan

Gambaran awal tentang indikasi positif pemanfaatan air limpasan PLTA Musi sebagai air baku air minum Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan sebagian Kabupaten Seluma ini tentunya memerlukan kajian teknis yang lebih mendalam, terperinci dan tentunya dapat dipertanggung jawaban secara ilmiah. pengembangan SPAM Regional Limpasan PLTA Musi terutama dari sisi lingkungan. Dengan adanya kajian teknis tentang kelayakan pemanfaatan limpasan PLTA Musi

ini diharapakan dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang prospek Kajian kelayakan dari sisi lingkungan hidup ini nantinya sekiranya dapat dijadikan bahan proposal (izin lingkungan) usulan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Limpasan PLTA Musi dengan area pelayanan Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.

2.

Kegiatan yang Dilaksanakan a. Uraian Kegiatan 1. Melakukan kajian terhadap kemungkinan perubahan lingkungan, baik perubahan sosial ekonomi maupun perubahan bio fisik lingkungan yang kemungkinan diakibatkan oleh kegiatan pengembangan SPAM Regional.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

2. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pihak terkait dalam melakukan kajian terhadap studi lingkungan yang pernah dilaksanakan terutama studi lingkungan pembangunan PLTA Musi. surat menyurat dengan instansi maupun dengan pihak terkait. 3. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan, jadwal pelingkupan lokasi pekerjaan, 4. Melakukan survei instansional ke instansi terkait untuk memperoleh data-data 5. Melakukan survei ke lokasi kegiatan untuk memperoleh data langsung atau dilaksanakan. serta studi lingkungan di lokasi pekerjaan yang sebelumnya telah dilaksanakan. data primer terkait dengan kondisi alam lingkungan lokasi kegiatan kegiatan pengembangan SPAM regional. kegiatan kepada masyarakat umum. konsultasi dengan Komisi Penilai.

60

6. Melakukan pelingkupan dan identifikasi dampak penting yang terkait dengan 7. Melakukan konsultasi publik dan menyebarluaskan pengumuman rencana 8. Melakukan penyusunan kerangka acuan serta melakukan koordinasi dan 9. Melakukan penyusunan ANDAL, RKL dan RPL. RKL menghasilkan matriks 10. Melakukan diskusi dan koordinasi dengan dinas/instansi/badan/ lembaga lingkungan (LSM, Kelompok Masyarakat, Organisasi Pecinta Alam). ditindaklanjuti dengan pengesahan oleh isntansi berwenang. 2012. lingkungan berdasarkan prediksi yang telah disusun. tentang pengelolaan lingkungan hidup dan RPL menghasilkan pemantauan terkait dengan lingkungan hidup baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi

maupun di tingkat Pusat (Kementerian) serta dengan para pemerhati 11. Melakukan penyusunan draf pokok dokumen legal untuk kemudian dapat 12. Melakukan penyusunan laporan studi AMDAL sesuai dengan substansi dan muatan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun penyiapan dan dalam mengurus izin lingkungan. pembangunan SPAM Regional. 13. Memfasilitasi dan membantu Pemberi tugas (pihak proyek) dalam hal 14. Kajian terhadap rencana tata ruang wilayah berkaitan dengan rencana

b.

Batasan Kegiatan Wilayah studi yang ditentukan dalam kegiatan ini adalah Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

61

3.

Maksud dan Tujuan a. Maksud Kegiatan Maksud kegiatan Studi AMDAL SPAM Regional Limpasan PLTA Musi ini adalah untuk gambaran tentang akibat dan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Limpasan PLTA Musi terhadap kondisi masyarakat dan lingkungan hidup di lokasi kegiatan .

b. Tujuan Kegiatan 1. Teridendifikasinya dampak penting yang timbul akibat kegiatan pembangunan SPAM Regional Limpasan PLTA Musi serta tersusunnya matriks rekomendasi rencana pemantauan kondisi lingkungan yang terkena dampak. instansi yang berwenang. Musi. dan rencana penanganan dampak penting dan tersusunnya rekomendasi dan 2. Menghasilkan draft substansi pokok dokumen legal tentang lingkungan hidup yang dapat ditindaklanjuti untuk ditetapkan menjadi dokumen legal oleh 3. Menhasilkan izin lingkungan pembangunan SPAM Regional Limpasan PLTA

4.

Indikator Keluaran dan Keluaran a. Indikator Keluaran Dari pekerjaan ini diharapkan indikator keluaran yang dihasilkan adalah : 1. Laporan studi AMDAL yang memuat tentang : a. Kerangka Acuan b. ANDAL 2. 3. c. RKL dan RPL.

Substansi pokok draft dokumen legal lingkungan hidup.

Izin lingkungan kegiatan pembangunan SPAM Regional Limpasan PLTA Musi.

b. Keluaran

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah buku Laporan Studi AMDAL SPAM Regional Limpasan PLTA Musi yang sesuai dengan muatan dan substansi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012.

62

1.

Cara Pelaksanaan Kegiatan a. Metode Pelaksanaan Metodologi kerja yang akan dilakukan dalam kegiatan Penyusunan Studi AMDAL SPAM Regional Limpasan PLTA Musi (Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma) ini meliputi: 7. Kajian instansional 8. Konsultasi Publik 10. Pelaporan 6. Kajian kepustakaan/studi terdahulu 9. Diskusi dan pembahasan b. Tahapan Pelaksanaan Dalam melaksanakan pekerjaan/tugas Konsultan berkewajiban menyampaikan laporan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluan Laporan pendahuluan berupa

menjabarkan ruang lingkup dan kedalaman analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang disepakati oleh pemrakarsa, penyusun AMDAL dan telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Penilai. Komisi Penilai. Kerangka Acuan dicetak dalam 10 (sepuluh) eksemplar dan 2. Laporan Antara

Kerangka

Acuan (KA

ANDAL)

yang

Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penugasan, konsultan harus penting kegiatan pengembangan SPAM Regional Limpasan PLTA Musi Laporan antara juga memuat masukan penting yang berasal dari kegiatan 10 (sepuluh) rangkap. konsultasi publik dan pengumuman kegiatan. Laporan antara dicetak dalam
Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

menyerahkan Laporan Antara yang berisikan hasil kajian ANDAL yang memuat telaahan secara cermat dan mendalam tetang dampak besar dan berdasarkan arahan yang telah disepakati dalam dokumen KA-ANDAL.

3. Konsep Laporan Akhir

63

Selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah penugasan, konsultan harus Konsep laporan akhir dicetak dalam 10 (sepuluh) rangkap. Akhir masa kontrak pekerjaan, konsultan telah

menyerahkan Konsep Laporan Akhir yang berisikan dokumen RKL dan RPL. 4. Laporan Akhir

berdasarkan hasil diskusi konsep laporan akhir dan menyerahkan Laporan Akhir. Selain itu juga penyedia jasa juga menyerahkan draft substansi pokok legal oleh instansi terkait. dokumen legal lingkungan hidup untuk dapat ditindaklajuti sebagai dokumen 2. Tempat Pelaksanaan Kegiatan

menyempurnakan

Akhir masing-masing sebanyak 15 (lima belas) copy, serta soft copy Laporan

3.

Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan a. Pelaksana Kegiatan Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan dukungan tenaga ahli dengan uraian garis besar penugasan sebagai berikut : 1. Team Leader (Ahli Teknik Lingkungan) : Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Lingkungan/ Penyehatan dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan perencanaan air minum 2. Ahli Air Minum minimum 6 tahun.

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Lingkungan/ Penyehatan dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan perencanaan air minum 3. Ahli Biologi minimum 5 tahun.

Sarjana lulusan Ilmu Biologi dengan pengalaman 5 tahun pada kegiatan studi lingkungan hidup terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum.

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

4. Ahli Geologi

64

Sarjana lulusan Ilmu Geologi dengan latar belakang pengalaman 5 tahun di studi lingkungan hidup terutama untuk kegiatan pengembangan sistem 5. Ahli Sosial penyediaan air minum.

Sarjana lulusan Sosial/Ekonomi dengan pengalaman profesional 5 tahun atau 6. Ahli Fisik - Kimia lebih dalam evaluasi aspek sosial SPAM.

Sarjana lulusan Teknik Kimia dengan latar belakang pengalaman profesional di terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum

bidangnya minimal 5 tahun terutama di bidang studi lingkungan hidup 7. Ahli Kesehatan Masyarakat

Sarjana lulusan Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang pengalaman profesional minimal 5 tahun terutama di bidang studi lingkungan hidup 8. Ahli Hidrologi terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum.

Sarjana lulusan Teknik Hidrologi/Sipil dengan latar belakang pengalaman profesional minimal 5 tahun di studi lingkungan hidup terutama untuk kegiatan 9. Ahli Planologi pengembangan sistem penyediaan air minum

1 (satu) orang Sarjana lulusan Planologi dengan pengalaman profesional 5 tahun atau lebih pada studi penyusunan masterplan/rencana induk kota/kawasan, pembangunan prasarana dan sarana infrastruktur permukiman terutama pada proyek-proyek penyusunan program

10. Assisten Ahli Hidrologi

Sarjana lulusan Teknik Hidrologi/Sipil dengan latar belakang pengalaman pengembangan sistem penyediaan air minum

profesional minimal 3 tahun di studi lingkungan hidup terutama untuk kegiatan

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

11. Assisten Ahli Fisik Kimia

65

Sarjana lulusan Teknik Kimia dengan latar belakang pengalaman profesional di terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum

bidangnya minimal 3 tahun terutama di bidang studi lingkungan hidup 12. Assisten Ahli Biologi

Sarjana lulusan Ilmu Biologi dengan pengalaman 3 tahun pada kegiatan studi lingkungan hidup terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan 13. Assisten Ahli Kesehatan Masyarakat. Sarjana lulusan Kesehatan Masyarakat dengan latar belakang pengalaman terutama untuk kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum. air minum.

profesional minimal 3 tahun terutama di bidang studi lingkungan hidup Disamping itu, Konsultan juga menyediakan tenaga operator komputer, operator pekerjaan.

CAD, dan surveyor lokal sebagaimana diperlukan guna mendukung pelaksanaan b. Penanggungjawab Kegiatan Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan c. Penerima Manfaat Kegiatan Penerima manfaat kegiatan ini adalah Pemda Provinsi Bengkulu, Pemkot Bengkulu, Pemkab Bengkulu Tengah dan Pemkab Seluma. 4. Jadwal Kegiatan a. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan ini adalah 2 (dua) bulan kalender. Umum Provinsi Bengkulu.

b. Matriks Pelaksanaan Kegiatan

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

66

JADWAL KEGIATAN (bulan ke-)


Mobilisasi

Laporan Pendahuluan Pengumpulan data

Pengumuman media massa Laporan antara

Draft laporan akhir Konsultasi Publik Laporan Akhir

5.

Biaya Alokasi dana yang disediakan untuk pekerjaan paket ini sebesar Rp. 470.000.000,00 Umum Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2013 dan dilakukan secara kontraktual.

(Empat Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah) dengan sumber pendanaan DPA Dinas Pekerjaan

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu

Ir. ANUWAR YASIN, MM NIP. 19600505 198209 1 001

Dokumen e-Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi

Você também pode gostar