Você está na página 1de 1

Riwayat lengkap dan pemeriksaan fisik yang mendetail penting untuk menegakkan di agnosis PPOK.

Akan tetapi pemeriksaan fungsi paru sangat penting untuk diagnosis Pemeriksaan Fungsi Paru Diagnosis PPOK didukung dengan penemuan obstruksi saluran udara persisten dengan menggunakan spirometri setelah pemberian bronkodilator (didefinisikan dengan FE V1/FVC kurang dari nilai prediksi ). Pengukuran volume paru dapat memperlihatkan adanya peningkatan pada volume residual dan kapasitas total paru walaupun diagn osis obstruksi saluran napas hanya dapat diketahui dengan keberadaan abnormalita s FEV1/FVC. Kapasitas keseluruhan karbon dioksida biasanya menurun dengan adanya emfisema namun normal pada pasien dengan bronchitis kronik. Fungsi pulmoner biasanya menurun secara progresif dan walaupun diprediksi kurang akurat pada pasien tertentu, nilai rata-rata tahunan penurunan FEV1 yaitu 50 hi ngga 100 mL. Penurunan FEV1 dipercepat pada pasien yang tetap merokok. Aktivitas menurun secara bermakna ketika FEV1 hanya berkisar 1 L. FEV1 pasca bronkodilato r, performa setelah berjalan selama 6 menit, derajat sesak napas, dan index mass a tubuh telah diidentifikasi sebagai predictor harapan hidup. Thorax Radiograph dan Pemeriksaan lainnya Foto Thorax (CXR/chest X-Ray) memperlihatkan hiperinflasi paru, diafragma datar, bayangan jantung menyempit, gambaran bullous pada proyeksi frontal, dan peningk atan ruang udara interkostal pada proyeksi lateral. Akan tetapi, foto thorax dap at normal pada stadium awal penyakit ini dan bukan tes yang sensitive untuk diag nosis PPOK. Perubahan emfisematosa lebih mudah terlihat pada CT-Scan thorax namu n pemeriksaan ini tidak cost-effective atau modalitas yang direkomendasikan untu k skrining PPOK. Walaupun pencitraan dapat memperlihatkan keberadaan PPOK, hanya spirometri yang merupakan standar kriteria untuk menegakkan diagnosis obstruksi saluran napas. Analisa gas darah juga direkomendasikan ketika FEV1 bernilai 40% di bawah nilai prediksi, dengan adanya tanda cor pulmonale dan selama eksaserbasi akut berat un tuk menilai oksigenasi dan kemungkinan adanya hiperkapnia. Pemeriksaan a1-antitrypsin juga direkomendasikan untuk pasien PPOK dengan umur y ang lebih muda dibanding rata-rata (<45>

Você também pode gostar