Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Laporan AKHIR
Handbook dari ULI- The Urban Land Institute, Washington DC (1975), kawasan industri adalah suatu daerah atau kawasan yang biasanya didominasi oleh industri. Kawasan industry biasanya mempunyai fasilitas kombinasi yang terdiri dari atas peralatan-peralatan pabrik (industrial plants), penelitian dan juga laboratorium untuk
halaman III - 1
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
pengembangan, perkantoran,
bangunan
perkantoran, sekolah,
bank
dan open
prasarana lainnya sebagai fasilitas sosial yang mencakup perumahan, peribadatan, space dan lainnya. Rumusan dalam Keppres No. 41 Tahun 1996 kawasan industri adalah sebagai kawasan pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki ijin usaha kawasan industri. Ciri-ciri kawasan industri adalah lahan sudah dilengkapi sarana dan prasarana, ada suatu badan (manajemen) pengelolan yang memiliki ijin usaha kawasan industri dan biasanya diisi oleh industri manufaktur. Secara implisit, pemerintah Indonesia mengkategorikan industri manufaktur sebagai industri yang berorientasi ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas primer terutama minyak dan gas bumi (Kuncoro, 2002:6). Hasil penelitian Mudrajad Kuncoro (2002:61) tentang Industri Besar dan ciri-ciri Menengah suatu (IBM) di Indonesia sebagai menghasilkan daerah disebut
kabupaten/kota industri. Ciri utama daerah industri adalah daerah yang memiliki tingkat kepadatan industri yang Tinggi atau Sangat Tinggi baik dalam jumlah pekerja maupun adalah: nilai tambah. Kriteria kabupaten/kota yang memiliki daerah kepadatan Tinggi dan Sangat Tinggi
halaman III - 2
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Tinggi apabila memiliki jumlah tenaga kerja antara 25.000 sampai 125.000 orang; atau Sangat Tinggi bila jumlah pekerjanya lebih dari 125.000 orang.
Tinggi apabila menghasilkan nilai tambah antara Rp. 450 milyar hingga Rp. 2 triliun; atau Sangat Tinggi apabila menghasilkan nilai tambah lebih dari Rp. 2 triliun. Kota Cilegon dengan pekerja lebih dari 30.000 orang (BPS Kota Cilegon, 2003) termasuk kota industri dengan tingkat kepadatan Tinggi. Industri memiliki pengaruh yang menimbulkan akibat
fisik di dalam masyarakat. Akibat yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya industri bias dalam berbagai bentuk yang berbeda. Bila suatu kota sangat tergantung hanya kepada satu jenis industri atau perusahaan, perkembangan industri atau perusahan tersebut akan menentukan apakah kota tersebut akan berkembang atau hancur.
3.1.2. Kawasan
Dasawarsa ini setiap pembangunan diarahkan agar dapat berjalan secara (lahan, berkelanjutan. kota, bisnis, Pembangunan masyarakat, dan berkelanjutan (sustainable development) adalah proses pembangunan sebagainya) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan
halaman III - 3
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
kualitas manusia akan tetapi juga kualitas lingkungan dan pelestarian pasokan sumber daya alam sebagai pendorong hidup atau life support system serta untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Arsitektur sebagai sistem akan sangat ditunjang oleh: a. proses perancangan, b. proses konstruksi, c. operasi fasilitas, d. dan proses bionomik manusia. Perencanaan pertimbangan: a. Efisiensi (efficiency) yang memfokuskan pada upaya untuk mengatasi persoalan teknik ruang kota sehingga meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan warga. b. Pertumbuhan tenaga kerja. c. Estetik (aesthetic and historical heritage) yang lebih condong pada pemeliharaan nilai-nilai kesejarahan dan lokal. d. Tatanan sosial dan moral ( social and moral order) yang memfokuskan pada investasi infrastruktur untuk kelompok tertentu. ekonomi (economic growth) yang menekankan pada pengembangan investasi dan peluang ruang kota diharapkan mengarah pada
halaman III - 4
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
e. Ekologis
(ecological)
yang
menekankan
kepada
pengurangan dampak negatif kegiatan di perkotaan terhadap lingkungan. f. Keadilan distributif (distributive justice) lebih cenderung kepada upaya mengurangi dominasi kepentingan bisnis dan kelompok sosial ekonomi tertentu. g. Komunitarian (communitarian), yaitu pemeliharaan terhadap kohesi sosial antar warga kota.
halaman III - 5
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
LANDSCAPE PLANNING
URBAN GOVERNANCE URBAN PLANNING PUBLIC PRIVATE COOPERATION EDUCATION AND TRAINING FINANCING ECONOMICAL INCENTIVES IT-CONCEPTS
URBAN FUNCTION
WASTE
ENERGY
halaman III - 6
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Konsep
ini
menekankan persoalan
adanya
ketergantungan sistem
fisik
dari
masyarakat pada kondisi lingkungan. Konsep eco city harus menjawab permukiman, transportasi, suplai energi, suplai dan ketersediaan air, serta aspek sosiokultural. Untuk mewujudkannya, diperlukan keterlibatan seluruh stake holder, baik pemerintahan, kalangan bisnis, maupun peran aktif masyarakat. Kerangka kerja eco city mencakup beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Di antaranya, membangun kepedulian dan melakukan perubahan gaya hidup yang dimulai dengan sikap dan pemikiran yang berorientasi lingkungan, kontrol konsumsi personal, serta mempunyai keinginan untuk melakukan penghematan dan daur ulang terhadap produk-produk yang sudah tidak terpakai. Pendekatan konsep Ecocity merupakan pendekatan integrasi dari seluruh aspek kehidupan, konsep hidup berdamai dengan alam, dan fokus pada masalah: konservasi sumberdaya alam atau lebih dikenal sebagai Reduce, proses recycling (daur ulang) dan reuse (penggunaan kembali).
halaman III - 7
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Pada akhirnya, konsep ini akan mengarah pada pendekatan ekonomi berbasis daur hidup dan mengakomodir fasilitasnya. Pada akhirnya, pendekatan 3R akan mencapai tingkat konsumsi dan produksi yang berjalan seimbang. Konsep eco-city juga akan melibatkan persyaratan: green procurement, extended reporting green consumerism, management, industrial green ecology, global producer initiative,
responsibility, socially responsible investment, integrated waste labeling, corporate social responsibility, EMS dan ISO 14001.
Sustainable Production Saat 3R CONCEPT Sustainable
ini konsep Eco-city berkembang Consumption menjadi ranah diimplementasikan, dan bahkan dipadu-
halaman III - 8
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Mengajak berbagai pihak, seperti pemerintahan, LSM, dan media untuk memiliki komitmen yang sama dalam hal pelestarian lingkungan. Kota-kota yang berhasil menerapkan konsep eco city di dunia di antaranya Singapura, Hyderabad (India), Cape Town (Afrika Selatan), Abu Dhabi, London, Curitiba (Brasil) dan Kopenhagen.
Target Perhatian dalam Konsep Eco-City: Manajemen pengelolaan sampah, pemilahan jenis 1 sampah sambil juga menyelesaikan pembuangan sampah dengan sistem daur ulang Manajemen pengelolaan penyimpanan air hujan serta 2 penanggulangan banjir Manajemen pengadaan air bersih, saluran pembuangan 3 air kotor yang baik Pengadaan hutan kota yang berfungsi sebagai 4 perpustakaan biologi, sekaligus kepentigan sosial. 5 Hasil dari produksi daur ulang, memerlukan langkah inovatif guna membuat karya-karya handmade yang
halaman III - 9
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
kreatif Mengedepankan kepentingan pengguna pejalan kaki, sepeda, delman atau transportasi lokal lain yang tidak berbasis energi minyak bumi, sambil juga turut memikirkan sistem transportasi ramah lingkungan
green = clean
SAMPAH PADAT
Beri perhatian terhadap pembuangan sampah Pengaturan pengumpulan sampah (TPS) dan pembatasan pembuangan sampah dengan sistem sanitary landfill Beri perhatian terhadap lokasi pembuangan vs lingkungan sekitar Mulai pemikiran terhadap lokasi eks pembuangan sampah agar menjadi lahan produktif Perhatian terhadap pengangkutan sampah Tidak lupa juga terhadap pengaturan pembuangan sampah besar seperti: perabot bekas, mobil yang sudah menjadi bangkai dan sebagainya Pengolah Sampah yang dapat didaur ulang
halaman III - 10
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
MANAJEMEN AIR
Selalu menjaga kebersihan sungai Pengawasan terhadap penggunaan air yang ilegal (pencurian air) Meminimalkan penggunaan air tanah Pengolahan air hujan
MANAJEMEN BENCANA
Membuat peta-peta potensi bencana serta manajemen apabila suatu saat terjadi bencana Membuat bangunan yang mengakomodir masyarakat mulai dari informasi, pelatihan sampai tempat evakuasi pada saat terjadi bencana
HERITAGE
Menjaga kelestarian alami Menjaga potensi bangunan bersejarah (tentunya harus ditunjang oleh potensi lansekapnya) Memperhatikan lokasi/ kampung/ bangunan atau masyarakat yang masih memegang teguh nilai kearifan lokal CITY IN BALANCE WITH NATURE Perhatian terhadap iklim setempat, yang akan berpengaruh terhadap bukaan facade.
VISION OF ECOCITY
CITY AS POWER STATION OF RENEWABLE ENERGIES CITY WITH A NEW BALANCE OF CONCENTRATION AND DECENTRALISATION CITY FOR PEDESTRIANS, CYCLISTS AND PUBLIC TRANSPORT CITY WITH PUBLIC SPACE FOR CITY INTEGRATED INTO THE SURROUNDING REGION
halaman III - 11
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
EVERYDAY LIFE
CONSUMPTION
Focus on overall urban planning and urban ecosystems, civil society and greening of cities
ECO INDUSTRIAL PARK Focus on industrial areas, ISO 14001, individual factories ECO TOWN CONCEPT
KONSEP
DEFINISI
An eco-industrial park is a community of manufacturing and service businesses seeking enhanced environmental and economic performances through collaboration in managing environmental resource issues, including energy, water and materials The goal of an EIP is to improve the economic performance of the participating companies while minimizing their environmental impacts. Components of this approach include green design of park infrastructure and plants (new or retrofitted); cleaner production, pollution prevention; energy efficiency; and inter-company partnering. An EIP also provides benefits for neighboring communities to
(*2)
halaman III - 12
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Industrial Symbiosis
Eco City
assure that the net impact of its development is positive. Industrial symbiosis, as part of the emerging field of industrial ecology, demands resolute attention to the flow of materials and energy through local and regional economies. Industrial symbiosis engages traditionally separate industries in a collective approach to competitive advantage involving physical exchange of materials, energy, water, and/or by-products. The path to sustainability lies in transformation of our cities to restore the patterns and processes of sustainable ecosystems and to achieve ecological balance, healthy communities and viable economies within the bioregions.
(*3)
(*4)
(*1) Lowe, Ernest, Moran, Stephen, and Holmes, Douglas : Fieldbook for the Development of EcoIndustrialParks, prepared for U.S. EPA under a cooperative agreement with Research Triangle Institute. (*2) Lowitt, Peter. 2004: Sustainable Devens. Presentation at Partnership for the Future: 2nd Annual Conference and Workshop for Eco-Industrial Development, Eco-Industrial Estates Asia Network, Bangkok, Thailand March 11-12, 2004. (*3) Chertow, M. Industrial symbiosis: Literature and taxonomy. Annual Review of Energy and Environment,2000 (*4) CASE Monograph-Draft; p3. , 2002
b)
industri dan bisnis yang terletak bersama dalam sebuah kawasan. Komunitas tersebut mencari kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial terbaiknya melalui kolaborasi dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Dengan bekerja bersama, komunitas bisnis tersebut mencari keuntungan kolektif. Para pelaku-pelaku dengan didalamnya secara bersama-sama disekitarnya mencoba lebih meningkatkan performansi lingkungan, ekonomi dan sosialnya melibatkan masyarakat untuk mengefisiensikan pemanfaatan sumberdaya (informasi, material, energi, infrasruktur, air dan habitat alam). Sedangkan pendekatan-pendekatan yang dilakukan akan diarahkan pada ; disain hijau ( green design) infrastruktur, perencanaan, dan penerapan konsep produk bersih, pencegahan
halaman III - 13
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
pencemaran, efisiensi energi dan hubungan antar perusahaanperusahaan (inter-company partnering). Tujuan eco-industrial park : meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan-perusahaan yang tergabung/berpartisipasi sambil meminimasi dampak lingkungan yang terjadi. Komponen eco-industrial park : a. green designdari infrastruktur dan pabrik baik baru maupun penyempurnaan, b. produksi bersih, c. pencegahan pencemaran, d. efisiensi energi, dan e. kerjasama antar perusahaan. 1 Sebuah eco-industrial park juga mencari keuntungan
dengan komunitas tetangganya untuk meyakinkan bahwa secara keseluruhan pembangunan di kawasan tersebut membawa dampak positif. Penurunan ongkos produksi melalui peningkatan efisiensi material dan energi, pemanfaatan kembali air, dan menghindari sangsi peraturan pemerintah, dengan cara: a. b. c. d. Peningkatan efisiensi Menghasilkan produk-produk yang kompetitif. Berbagi jasa konsultasi dan akses informasi. Berbagi pelayanan umum: pengelolaan limbah, pelatihan, pengadaan barang, tim penanggulangan bencana, sistem informasi lingkungan, dll. e. Meningkatkan nilai properti
halaman III - 14
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Langkah yang dilakukan adalah dengan: a. b. mengurangi banyak sumber polusi dan limbah sejalan dengan berkurangnya kebutuhan akan sumber daya alam. mengurangi beban lingkungan melalui pendekatan yang lebih inovatif menuju produksi yang lebih bersih (cleaner production). Usaha tersebut meliputi : 1. pencegahan pencemaran, 2. efisiensi energi, 3. manajemen air, 4. perbaikan alam, dll Keputusan mengenai lokasi eco-industrial park, infrastruktur, dan target rekrutmen tergantung pada batasan kapasitas pendukung lokal dan karakteristik ekologi dari lokasi yang potensial. Konsep memberikan Eco-Industrial manfaat dan Park (EIP) diharapkan bukan hanya mampu faktor
keuntungan
BISNIS/INDUSTRI
LINGKUNGAN
MASYARAKAT
halaman III - 15
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) Meningkatkan image pasar Memperbaiki efisiensi lingkungan Memudahkan akses bagi pendanaan Fleksibilitas dalam regulasi Nilai yang lebih tinggi bagi para pengembang Mengurangi biaya operasi (air, gas, tanah) Mengurangi biaya pengelolaan limbah Tambahan pendapatan dari produk hasil sampingan Memberbaiki image masyarakat Menciptakan produktivitas kerja
Menyerukan perbaikan kondisi lingkungan Penggunaan sumbedaya yang lebih baik dan efisien Merancang inovasi baru dalam pengelolaan lingkungan Menciptakan proteksi ekosistem alam Mengurangi sumber pencemaran
Memperluas peluang bisnis lokal lain Landasan pajak yang tinggi Mengurangi biaya pengelolaan sampah Memperbaiki kesehatan lingkungan Menjadi kebanggan masyarakat Memperbaiki kesehatan masyarakat da pekerja Menimbulkan partnership dalam bisnis Meminimalisasi infrastruktur Peningkatan standar hidup masyarakat sekitar Menciptakan estetika lingkungan Lapangan kerja baru bagi masyarakat
b.1 Prinsip Fundamental EIP Beberapa prinsip fundamental dalam pengembangan sebuah EIP menurut Lowe (2001), adalah : Terintegrasi dengan sistem alam Sistem energi Aliran material dan manajemen sampah dalam kawasan Air
halaman III - 16
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Kumpulan pelayanan manajemen dan jasa pendukung Disain dan konstruksi yang berkelanjutan Berintegrasi dengan masyarakat sekitarnya
b.2 Areal-areal Kerjasama Potensi Kerjasama a) Material - Pembelian bersama (commond buying) Hubungan consumer/supplier Koneksi hasil samping Menciptakan pasar material baru b) Transportasi Sarana komunikasi bersama ( share communiting) Pengapalan/pengangkutan bersama (share shipping) Pemeliharaan kendaraan bersama Alternatif kemasan Transportasi dalam kawasan Logistik yang terintegrasi c) Sumberdaya Manusia - Perekrutan SDM bersama Joint Benefits Packages Wellness programs Kebutuhan-kebutuhan maintenance, dll) Pelatihan-pelatihan Aturan-aturan ketenagakerjaan yang fleksibel d) Informasi / Sistem Komunikasi - Sistem informasi internal Pertukaran infomasi eksternal Sistem monitoring Sistem infomasi manajemen bersama khusus (security, payroll
halaman III - 17
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
e) Kualitas hidup/koneksitas dalam masyarakat - Integrating work dan rekreasi Kesempatan kerjasama di bidang pendidikan Sukarela dan program kemasyarakatan Terlibat dalam rencana pembangunan daerah f) Energi Bangunan berwawasan lingkungan (green building) Audit energi Cogeneration Spin off perusahaan-perusahaan energy Bahan bakar altenatif g) Pemasaran - Label hijau (green labeling) Akses pada pasar Promosi bersama Penanaman modal bersama (joint ventura) Merekrut perusahaan baru yang bernilai tambah h) Lingkungan, kecelakaan Tindakan darurat (emergency response) Minimalisasi sampah Perencanaan multimedia Disain lingkungan Sharing sistem informasi Izin bersama (Join regulation permitt) i) Proses produksi - Pencegahan polusi Daur ulang dan penggunaan kembali kesehatan / keselamatan Pencegahan
halaman III - 18
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Subkontrak bersama Penggunaan peralatan bersama Integrasi teknologi 1 Perlu adanya upaya yang searah dan terkoordinir antara seluruh stakeholder dalam mengupayakan terciptanya dunia industri yang ramah lingkungan dan berkesinambungan melalui konsep eco-industrial park (EIP). Pembuatan eco-industrial park adalah kompleks karena memerlukan integrasi lintas bidang baik dalam desain maupun pembuatan keputusan. 2 3 Kesuksesannya sangat tergantung pada kolaborasi lembaga pemerintah, perancang profesional, kontraktor proyek, dan perusahaan-perusahaan yang terlibat. Jika masih ada sekat-sekat yang membatasi kolaborasi antar pihak yang berkepentingan maka kesuksesan eco-industrial park sulit terwujud. Ekologi Industri Ekologi industri atau ilmu pembangunan berkelanjutan mempunyai riset dan penerapan yang lebih luas dari produksi bersih (cleaner production). Eco-industrial park mengarah pada target yang lebih luas tersebut. Eco-industrial park memerlukan integrasi dari bidang teknik, arsitektur, perencanaan kota, manajemen bisnis,
halaman III - 19
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
pengembang real
landscape, ekologi, pembangunan ekonomi, desain sistem informasi, dan banyak bidang lainnya. EIP yang sukses di komunitas adalah dalam keberhasilan: 1. membangun perumahan untuk para pekerja 2. membuat rencana strategis bagi komunitas dalam mengurangi limbah secara total (perumahan, komersial, publik, dan industri); 3. membangun pertukaran produk sampingan dari industri (by-product) untuk tingkat regional yang efektif sehingga dapat menyediakan rencana pasar bagi material ekonomi produk yang untuk dan untuk sebelumnya dianggap sampah/limbah; 4. memperkuat mengubah pekerjaan; 5. menggerakkan sumber-sumber pendidikan membantu bisnis masyarakat dan program-program pemerintah dalam rangka meningkatkan efisiensi energi dan pencegahan pencemaran; 6. mengurangi emisi gas rumah kaca melalui program aksi komunitas yang dipimpin oleh eco-industrial park. 7. mendanai beberapa ongkos pengembangan eco-industrial park melalui kemitraan swasta dan pemerintah. pembangunan menjadi mengajak kalangan usaha yang cocok sehingga dapat sampah/limbah
halaman III - 20
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Bersandar pada konsep eko industri, diperlukan berbagai strategi yang tidak saja hanya menyangkut konsep daur ulang, tetapi juga pemikiran: 1. Angkutan limbah bersama 2. Pengolah sampah bersama 3. Blok parkir bersama 4. Blok peta hijau bersama 5. Sistem distrik energi 6. Sistem pendidikan 7. Pusat Sumber Daya. Beberapa fasilitas yang dapat dikembangkan untuk mendukung konsep EIP adalah: Pemikiran industri energi bersih biomassa Revitalisasi Fasilitas Pariwisata Pengadaan Kebun Raya, taman, arboretum, jalur sepeda dan kuda, taman burung dan sebagainya Membuat daya tarik baru seperti: Pusat sains, Gedung Pintar, sarana rekreasi indoor, themepark dan sebagainya. Bangunan-bangunan yang berkonsep hijau, ramah lingkungan dengan teknologi yang juga ramah lingkungan sebagai pembelajaran kepada masyarakat. Penyediaan masyarakat pelatihan, sarana yang lokakarya yang dan dapat menampung informasi, antar aktivitas lembaga menyangkut pendidikan,
kerjasama
halaman III - 21
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Pemilihan
vegetasi
yang
mudah
tumbuh,
Mudah
pemeliharaan serta membantu mengurangi polusi. Pengembangan Peta Hijau Kawasan Infrastruktur desain EIP Infrastruktur a. b. c. d. ketika mempertimbangkan merupakan fondasi dimana seluruh EIP dimungkinkan untuk dibangun. Infrastruktur tersebut harus: Aman dan nyaman Menarik secara visual Perawatan mudah dan murah Operasional mudah. apapun teknologi inovatif.
memungkinkan lembaga Libatkan peraturan dan lain awal Negosiasi pengecualian untuk menyajikan kode yang dapat memblokir beberapa dari mereka. Tekankan kemudahan pemeliharaan desain dan konstruksi untuk mengakomodasi penghematan biaya muncul kemudian, misalnya: a. Pemikiran untuk dapat mudah desain utilitas bawah tanah umum dibuka dan dilalau petugas untuk untuk air, lisrik, gas, komunikasi yang sewaktu-waktu pengecekan. b. Tidak membuat sirkulasi (terutama pejalan kaki dan sepeda) yang terputus oleh jalan raya (kendaraan) Mencari teknologi yang dapat beroperasi dalam bentuk desentralisasi dan bukan terpusat. Dalam hal ini ada sistem zoning atau cluster, yang dimungkinkan untuk disesuaikan dengan waktu dan kebutuhan masing-masing pengguna. yang akan
halaman III - 22
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Desain vegetasi.
3.2
Studi Banding dengan Kawasan Sejenis Salah satu pemukiman yang mencoba merealisasikan gagasan eco city adalah Sentul City. Memasuki Sentul City selepas gerbang tol Sentul Selatan, kita langsung disapa oleh rindangnya pepohonan di kanan-kiri jalan utama.Yang paling menyita perhatian adalah indahnya hutan pinus yang dipilih sebagai pohon konservasi, barisan kayu manis, dan sempur. Ada juga bunga bugenvil, philodendron, dan kembang sepatu yang merona di pembatas jalan dan pedestrian. Beberapa danau buatan dihadirkan sebagai penambah estetika lanskap sekaligus kolam penampung air hujan. Tanah berbukit-bukit sebagai topografi alamiah Sentul City dipertahankan kecantikannya sehingga kawasan ini terasa berbeda dengan kawasan hunian lainnya yang ratarata datar. Tak heran apabila deretan perumahan yang ada dibawah maupun atas perbukitan menjadi panorama yang menawan. Kawasan seluas 3100 Ha ini baru diolah seluas 900 Ha. Dibangun dlbanding menikmati dengan menerapkan sebesar luas prosentase 65:35, dan lahan hijau bisa di bangunan hamparan penghuni
taman
pepohonan
halaman III - 23
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
sekelilingnya, termasuk keindahan Gunung Pancar yang gagah menghijau di kejauhan. Keseimbangan Pengelolaan Perlunya pengembangan berorientasi lingkungan sekaligus berprospek ekonomi dan bisnis, agar penghuninya tidak usah keluar kawasan ini untuk belajar maupun berbisnis. Secara bertahap wilayahnya bertumpu pada 4 pilar yaitu: 1. Eco City, konsep hunian yang memperhatikan harmonisasi lingkungan dengan mengusung konsep green property, misalnya dengan menyediakan Eco Park, Green Design Building, bazar makanan organik, dan herbarium. 2. Education & Knowledge City yaitu menyediakan fasilitas pendidikan dan play group hingga universitas sebagai bentuk Park. 3. Entertainment & Destination City, yaitu mewujudkan kawasan wisata dan komersial terpadu bertaraf internasional, diantaranya Sentul Highland Golf Club dan Sentul Wonderland. 4. Art And Culture City, yaitu Pengembangan aspek seni dan budaya dengan menyediakan Taman Budaya, Sentul City Convention Center dan galeri seni. Menggandeng Dunia Pendidikan tanggung jawab ikut mencerdaskan bangsa, misalnya Sekolah Pelita Harapan, dan Children Discovery dikembangkan dengan
halaman III - 24
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Dalam pengembangan wilayah sebagai hunian yang tertata baik dan berwawasan lingkungan, Sentul City bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan membuat empat kesepakatan besar yaitu: 1. Eco City, yaitu membangun perumahan yang
memperhatikan
lingkungan,
misalnya
meminimalkan
penggunaan energi listrik. IPB mengevaluasi masterplan yang sudah dibuat Sentul City. 2. Implemenlasi vegetasi dalam bangunan, yaitu memilih pohon sesuai peruntukannya, termasuk pemilihan material struktur rumah (misalnya apabila akan menerapkan roof garden maka material pun dipilih sesuai). 3. Pengelolaan lingkungan, misalnya pengelolaan sampah untuk kompos, penerapan 5R, dan pengelolaan air untuk didaur ulang. 4. Pembangunan kampus IPB di Sentul City. Sentul City bersedia menjadi ladang penelitian bagi IPB, sebaliknya hasil penelitian itu diterapkan untuk pengembangan wilayah ini. Cluster Bertema Lebih dari 15 wilayah pemukiman dibangun di Sentul City, di antaranya berupa cluster yang mempunyai ciri sendiri. Cluster Bali, misalnya menampilkan eksotika bernuansa Bali misalnya Taman Legian, Taman Besakih, Taman Udayana, dan Taman Tampak Siring. Sedangkan
halaman III - 25
MASTER PLAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOMERSIAL PT. KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON (KIEC)
Laporan AKHIR
Cluster Taman misalnya Venesia, Pasadena, Sakura, dan Andalusia. Melengkapi konsep rumah yang sudah tertata baik ini, satu cluster dikembangkan lagi dengan nama Pine Forest. Cluster baru ini merupakan produk inovatif yang sangat sesuai dengan masa kini dan masa mendatang Di cluster ini, beberapa sisi dinding setiap rumah dilengkapi dengan tanaman rambat untuk menurunkan suhu udara di dalam rumah. Selain pintu, jendela besar, dan lubang ventilasi, bangunan ini juga banyak memakai kaca pencahayaan alami, sehingga akan meminimalkan penggunaan listrik. Rumah yang berplafon tinggi 7 m ini memiliki struktur dan pondasi yang sudah diperhitunqkan kekuatannya untuk dikembangkan. Apabila dibutuhkan penghuninya, rumah itu dapat dibuat bertingkat dengan hanya menambahkan mezanin, tanpa repot mengubah struktumya.
halaman III - 26