Você está na página 1de 2

Pendahuluan.

Torsio testis adalah suatu keadaan dimana spermatic cord yang terpeluntir yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididymis.1 Torsio testis merupakan suatu kegawat daruratan vaskuler yang murni dan memerlukan tindakan bedah yang segera. Jika kondisi ini tidak ditangani dalam waktu singkat (dalam 4 hingga 6 jam setelah onset nyeri) dapat menyebabkan infark dari testis, yang selanjutnya akan diikuti oleh atrofi testis. Kegagalan dalam penangan torsio testis juga akan meningkatkan kejadian torsio testis yang kedua kalinya dan anorchia. Torsio testis juga merupakan kegawat daruratan urologi yang paling sering terjadi pada laki-laki dewasa muda, dengan angka kejadian 1 diantara 400 orang dibawah usia 25 tahun.

Anatomi Testis merupakan sepasang struktur organ yang berbentuk oval dengan ukuran 4x2,5x2,5cm dan berat kurang lebih 20g. Terletak didalam scrotum dengan axis panjang pada sumbu vertikal dan biasanya testis kiri terletak lebih rendah dibanding kanan. Testis diliputi oleh tunika albuginea pada 2/3 anterior kecuali pada sisi dorsal dimana terdapat epididymis dan pedikel vaskuler. Sedangkan epididymis merupakan organ yang berbentuk kurva yang terletak disekeliling bagian dorsal dari testis. Suplai darah arteri pada testis dan epididymis berasal dari arteri renalis. Pada perkembangannya, testis mengalami desensus dari posisi asalnya di dekat ginjal menuju scrotum. Terdapat beberapa mekanisme yang menjelaskan mengenai proses ini antara lain adanya tarikan gubernakulum dan tekanan intraabdominal. Faktor endokrine dan axis hypothalamus-pituitary-testis juga berperan dalam proses desensus testis. Antara minggu ke12 dan 17 kehamilan, testis mengalami migrasi transabdominal menuju lokasi didekat cincin inguinal interna. Epidemiologi Diagnosis 1. Anamnesis Torsio perlu diketahui segera karena waktu berpengaruh pada prognosis pasien. Anamnesis secara keseluruhan dan teliti harus dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis lain. Pada anamnesis, biasanya pasien akan mengeluh nyeri testis yang hebat timbul tiba-tiba dan dissertai nyeri perut dalam serta mual dan muntah. Nyeri perut selalu ada karena berdasaarkan perdarahannya dan persarafanya, testis merupakan organ perut. Pasien juga mengeluh testisnya bengkak. 2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan testis dilakukan pada sisi testis yang normal. Pada inspeksi, pemeriksa biasanya menemukan testis yang bengkak daan scrotum tampak udem. Palpasi pada
Testicular assessment should be an automatic part of the abdominal examination in any boy, and this good habit will avoid missing those torsions presenting with more abdominal symptoms. In general, the examiner should begin with the normal side where a horizontal lie to the testis suggests a bell-clapper deformity in 25%, indicating contralateral torsion [2]. On the affected side the body of the testis is tender and swollen, and rides high in the scrotum, with a thickened tender cord. The cremasteric reflex is usually absent and a detectable secondary hydrocele is found in 52% of patients. Mild fever and erythema of the overlying scrotal skin are late signs, associated with low testicular salvage rates [2].

3. Pemeriksaan Penunjang

Pengobatan Pada fase akut, ketika diagnosis torsio telah ditegakkan, perlu dilakukan tindakan pemulihan aliran darah ke testis secepatnya dan detorsi segera. Detorsi dalam keadaan darurat dilakukan secara manual dengan jalan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio. Namun, biasanya tindakan ini sulit dilakukan oleh karena sering menimbulkan nyeri akut selama manipulasi. Apabila cara ini gagal, segera dilakukan pembedahan. Pada hari pertama, adhesi nya masih mudah untuk diuraikan. Pembedahan dilakukan melalui insisi scrotal midline untuk melihat testis secara langsung dan guna menghindari trauma yang mungkin ditimbulkan bila dilakukan insisi inguinal. Tunika vaginalis dibuka hingga tampak testis yang mengalami torsio. Testis yang mengalami torsio dimasukkan ke dalam salin sehingga proses reperfusi baik. Apabila testis yang ditemukan sudah dalam keadaan berwarna hitam dan mati, maka testis harus diambil. Testis yang mengalami torsio kurang dari 12 jam, hanya 4% yang mengalami nekrosis dan harus diambil, sedangkan diluar jam tersebut, 75% pasien harus dilakukan orchidectomy. Anderson J & Williamson R. Testicular torsion in
Bristol: a 25 year review. Br J Surg 1988; 75: 988 92

Você também pode gostar