Você está na página 1de 10

SNI 03-2442-1991

SPESIFIKASI KERB BETON UNTUK JALAN


BAB 1 DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara pemasangan kerb dimaksudkan sebagai pegangan dasar bagi perencana teknis, pelaksana, dan pengawas lapangan dalam hal memilih bentuk dan ukuran arah horisontal serta vertikal maupun penempatannya dilapangan. 1.1.2. Tujuan Tujuan tata cara ini adalah untuk : 1) penghematan penggunaan bahan material dan tenaga kerja; 2) Mendapatkan hasil yang sesuai dengan persyaratan. 1.2. Ruang Lingkup Tata cara ini meliputi tipe, kegunaan, bentuk, dan penempatan serta deretan ukuran dalam arah horisontal maupun vertikal. 1.3. Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) kurb (batas pinggir) adalah bagian dari jalan sebagai pelengkap jalan yang sangat membantu keamanan serta kenyamanan para pemakai jalan. 2) bahan material adalah semua bahan olahan yang mempunyai bentuk beraturan dan ukuran tertentu dan digunakan sebagai bahan untuk membuat komponen atau konstruksi tertentu.

BAB II PENJELASAN TEKNIS

2.1. Fungsi Kurb Beberapa fungsi kurb , antara lain : 1) untuk menghalangi atau mencegah kendaraan keluar dari jalur lalu-lintas (barrier curb); 2) untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan (gutter curb dan barrier gutter curb; 3) sebagai proteksi terhadap pejalan kaki; 4) untuk mempertegas batas jalur lalu-lintas kendaraan dengan jalur-jalur lainnya; 5) untuk menambah estetika.

SNI 03-2442-1991

2.2. Penempatan Kurb Kurb digunakan atau ditempatkan pada : 1) median yang ditinggikan (raised median); 2) trotoar; 3) pulau (island); 4) pemisah jalur (separator); 5) tempat parkir di pinggir jalan. 2.3. Dimensi Bentuk dan ukuran (dimention) secara detail serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya dapat dilihat pada tabel 2 dan gambar 1 s/d 6. 2.4 Struktur Struktur kurb adalah sebagai berikut : 1) kurb dibuat dari beton dengan mutu K 30 Mpa; 2) ukuran butir agregat maksimum 20 mm; 3) untuk pengendalian mutu campuran, sebagai pedoman untuk menentukan agregat halus dapat digunakan tabel 1; 4) susunan gradasi agregat kasar yang dianggap ideal adalah 1:2 untuk agregat 10 dan 20 mm; 5) kurb tanpa penulangan; 6) kurb tidak boleh dicor ditempat, kecuali untuk kurb yang membentuk kurva dengan diameter lebih kecil sama dengan 2 m. 2.5. Toleransi Cacat rusuk maupun cacat permukaan tampak masing-masing tidak melebihi 10 % panjang rusuk dan luas permukaan tamapk kedalaman pecahan atau cacat tidak melebihi 3 mm. Tabel 1 Gradasi Agregat Halus Ukuran Saringan Ukuran Butir mm Gradasi Zone 1 (Kasar) 100 90-100 60-95 30-70 15-34 5-20 0-10* 4,00 2,71 Perseni Ase Lolos Saringan Gradasi Gradasi Gradasi Zone 2 Zone 3 Zone 3 (Sedang) (Halus) (Amat Halus) 100 100 100 90-100 90-100 95-100 75-100 85-100 95-100 55-90 75-100 90-100 35-59 60-79 80-100 8-30 12-40 15-50 0-10* 0-10* 0-10* 3,373,372,252,1 1,71 1,35

10,00 No.1 5,00 No.8 2,36 No.16 1,18 No.30 600 (0,6 mm) No.50 300 (0,3 mm) No.100 150 (0,15 mm) Modulus Kehalusan (fitnes modulus)

Catatan : - Zone 2 3 merupakan gradasi umum agregat halus dalam pelaksanaan. *) untuk pasir buatan-batu abu diijinkan sampai 20 %.

SNI 03-2442-1991

Tabel 2 Ikhtisar Kurb


Tipe Kurb peninggi (Mountain Curb) Kurb dengan bukaan A1 Kurb Penghalang (Barrier Curb) B1 Kegunaan Utama Penempatan Bentuk dan Ukuran (Cm) Lihat Gambar 1 Lihat Gambar 2

Kurb berparit (Gutter Curb) A2

Kurb yang direncanakan - tempat parkir di pinggir agar dapat didaki kendaraan jalan/jalur lalu-lintas Kurb yang direncanakan - pulau (island) agar bila diperlukan pada keadaan tertentu masih dapat didaki kendaran Kurb yang direncanakan - median untuk menghalangi / - trotoar mencegah kendaraan - digunakan pada jalan meninggalkan jalur lalu-lintas dimana fungsi pengaman diperlukan - dianjurkan pada jalan Kurb yang direncanakan yang memerlukan untuk membentuk sistem sistem drainase drainase perkerasan jalan. - perkerasan yang lebih baik - diletakan pada tepi luar dari perkerasan (pot. normal) atau pada tepi dalam tikungan (superelevasi) Kurb penghalang yang direncanakan untuk membentuk sistem drainase perkerasan jalan Kurb yang direncanakan agar dapat didaki kendaraan dan membentuk sistem drainase perkerasan jalan - sda dan digunakan pada dimana fungsi pengaman diperlukan - tempat parkir dipinggir jalan/jalur lalu lintas - pulau (island) - pada jalan yang memerlukan sistem drainase perkerasan yang lebih baik

Lihat Gambar 3

Lihat Gambar 4

Kurb penghalang parit (Barrier Gutter Curb) Alternatif Kurb berparit

Lihat Gambar 5

Lihat Gambar 5

SNI 03-2442-1991

Keterangan gambar : - ukuran dalam cm Gambar 1 Kurb peninggi (mountable curb)

SNI 03-2442-1991

Keterangan gambar : - ukuran dalam cm Gambar 2 Kurb dengan bukaan (Tipe A)

SNI 03-2442-1991

Keterangan gambar : - ukuran dakam cm Gambar 3 Kurb penghalang dengan bukaan (Tipe B1)

SNI 03-2442-1991

Gambar 4a Kurb tanpa bukaan

Gambar 4b Kurb dengan bukaan Keterangan gambar : - ukuran dalam cm Gambar 4 Kurb berparit (Tipe A2)

SNI 03-2442-1991

Gambar 5a Kurb tanpa bukaan

Gambar 5b Kurb dengan bukaan Keterangan gambar : - ukuran dalam cm Gambar 5 Kurb penghalang berparit (Tipe B2)

SNI 03-2442-1991

Keterangan gambar : - ukuran dalam cm Gambar 6 Kurb pada pelandaian trotoar

SNI 03-2442-1991

10

Você também pode gostar