Você está na página 1de 21

KROMATOGRAFI

Bahan Kuliah Pengantar Farmakologi Bahan Hayati Laut

PENGANTAR
PENGANTAR KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS UJI OBAT SECARA SUBYEKTIF

PENGANTAR KROMATOGRAFI
Definisi Kromatografi Metode pemisahan secara fisik yang didasarkan pada perbedaan migrasi/distribusi analit pada fasa gerak yang mengalir melalui fasa diam.

Kromatografi Lapis tipis


Metode pemisahan fisikokimia Terdiri dari fase diam dan fase gerak Fase diam (lapisan penyerap) Lapisan yang memisahkan yang terdiri atas bahan berbutir ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas atau logam Fase gerak larutan pengembang (pelarut)

Prinsip :
Campuran yang akan dipisah berupa larutan Ditotolkan berupa bercak (pita awal) Pelat KLT disimpan dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang (pelarut) Pemisahan terjadi selama perambatan kapiler (pengembang) Senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan (dideteksi)

Kondisi Baku KLT


A. Fase Diam (lapisan penyerap) Penyerap yang umum adalah silika gel, alumunium oksida, kieselgur selulosa dan poliamida Ukurannya : Panjang lapisan 200 x 200 mm atau 200 x 100mm untuk analisis tebal pelat : 0,1-0,3 mm

Pembuatan Lapisan Silika Gel G atau GF254


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Silika gel G atau GF254 Merck untuk KLT (30 g) dimasukan kedalam mortar porselen Tambahkan 40 ml air, diaduk perlahan-lahan dengan alu sampai didapat suspensi seragam tanpa terjadi gelembung udara atau gumpalan Tambahkan 20 ml air sambil diaduk perlahan-lahan Suspensi fluida dituangkan kedalam penyaput/ cetakan Pelat yang sudah diisi dikeringkan selama 8-12 jam Pelat diaktifkan selama 30 menit didalam oven pada suhu 110oC Pelat kering disimpan ditempat yang tidak lembab atau dalam desikator

Kondisi Baku KLT


B. Fase Gerak (pelarut pengembang) Fase gerak ialah medium angkut dan terdiri atas satu atau beberapa pelarut. Pelarut pengembang dapat dikelompokkan ke dalam deret eluotropik berdasarkan elusinya.

Deret Eluotropi
Pelarut pengembang td oC/760 torr 68,7 98,4 81,4 76,8 80,1 61,3 36,4 77,1 56,5 64,6 100,0 Tetapan dielektrik pada 20o C 1,890 1,924 2,023 2,238 2,284 4,806 4,34 6,02 20,7 33,62 80,37 Viskositas Cp pada 20o C 0,326 0,409 1,02 0,969 0,652 0,580 0,233 0,455 0,316 0,597 1,005

n-heksan Heptana Sikloheksana Karbontetraklorida Benzena Kloroform Eter Etil asetat Aseton Metanol Air

Kaidah Dasar Kromatografi


Hidrokarbon jenuh terserap sedikit atau tidak sama sekali karena itu bergerak paling cepat Penyerapan hidrokarbon tak jenuh meningkat dengan meningkatnya jumlah ikatan rangkap dan ikatan terkonyugasi Bila gugusan fungsi dimasukkan kedalam suatu hidrokarbon, afinitas serap naik menurut ukuran berikut : -CH3 O-alkil C=O -OH -COOH

Kondisi Baku KLT


C. Bejana Pemisah, Penjenuhan Bejana harus dapat menampung pelat KLT Ukuran 200 x 200 mm tertutup rapat Aras pengisian fase gerak 5-8 mm D. Awal dan Jumlah Cuplikan Bercak atau pita ditotolkan pada jarak 15 mm dari tepi bawah lapisan Jarak antara satu bercak awal dengan bercak lainnya 35mm Jarak antar bercak paling pinggir dengan tepi samping 10 mm Lapisan tidak boleh rusak selama penotolan cuplikan 110l Menggunakan alat mikropipet atau pipet kapiler 10l

Kondisi Baku KLT


E. Pengembang Pengembang ialah proses pemisahan campuran cuplikan akibat pelarut pengembang merambat naik dalam lapisan Jarak pengembang normal, yaitu jarak antara garis awal dan garis depan ialah 100 mm Pengembang sederhana yaitu perambatan satu kali sepanjang 10 cm ke atas Pengembang ganda yaitu dua kali merambat 10 cm ke atas berturut-turut pada pengembangan dua kali

Kondisi Baku KLT


F. Larutan Pembanding (Campuran uji atau baku) campuran ini terdiri atas 1-5 senyawa yang diketahui, dengan konsentrasi yang telah diketahui G. Larutan Cuplikan Sampel untuk jumlah obat : 0,1-1 g Maserasi dengan memakai pelarut : 0,5-5ml H. Deteksi Senyawa yang dipisah Lampu UV dengan panjang gelombang 254 nm atau 365 nm Menggunakan pereaksi semprot

Kondisi Baku KLT


I.Penilaian dan Dokumentasi Kromatogram - Angka Rf pada KLT Jarak pengembang senyawa pada Kromatogram - Pengukuran berlangsung sebagai berikut:

- Nilai Rf untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rf=jarak yang ditempuh oleh komponen jarak yang ditempuh oleh pelarut

Penilaian Visual 1. Jarak pengembang komponen larutan cuplikan dibandingkan dengan jarak pengembang larutan pembanding 2. Flouresensi

3. Perbandingan luas bercak memberi informasi mengenai angka banding kuantitatif.

Uji Obat secara Subyektif


1. Uji Bau Kira-kira 0,1 g obat diremas dengan ibu jari dan telunjuk atau diantara kedua telapak tangan dengan tekanan yang lunak Komponen berbau yang dilepaskan pada proses ini diuji dengan menghirup udara diatas cuplikan perlahan-lahan dan berulangulang Tentukan dahulu kekuatan bau : tidak berbau, lemah, jelas, kuat Sifat bau dipaparkan : aromatik, berbau buah, apak, berbau jamur, tengik Dibandingkan langsung dengan bau senyawa yang sudah dikenal Misal : serbuk anis berbau anetol permen berbau mentol jintan hitam berbau karvon cengkeh berbau eugenol

Uji Obat secara Subyektif


2. Uji Rasa Sejumlah 5-10 mg serbuk obat diletakan pada lidah dan dikecap-kecap selama 10-50 detik Cuplikan dikeluarkan dari mulut dan penguji berkumur-kumur dengan air 3. Tekanan dan Uji raba 4. Wajah luar Warna serta bentuk dan ukuran ditentukan secara mikroskopis

Terima Kasih

Você também pode gostar