Você está na página 1de 4

Nama : Ariayani Eka Hermawati NPM : 2404112093 ANTIDOTUM SPESIFIK (Jenis, indikasi, cara kerja, dan dosis) NO.

ANTIDOTUM INDIKASI 1. Aluminium Keracunan paraquat, silikat bentonit diquat 2. Atropin Keracunan obat/bahan dengan efek muskarinik Keracunan fluorida hiperkalemia hipermagnesemia Keracunan oksalat 4. 5. Dekstrosa Dicobalt edetate Dimercaprol Keracunan insulin, OAD Keracunan sianida atau derivatnya Keracunan As, Cu, Pb, atau Hg Keracunan etilenglikol dan methanol (derivatnya) Keracunan antagonis asam folat (missal trimetoprim, metotreksat, dan pirimetamin) CARA KERJA Memblok absorpsi lewat usus Memblok reseptor muskarinik Mengikat ion Fe yang timbul Mengurangi paralisis otot lurik karena K+ naik idem Menghilangkan hipokalsemia Meningkatkan ladar gula darah Mengikat sianida menjadi cobaltisoanid atau cobaltosianid Kelasi logam DOSIS 250 ml suspensi 30% tiap jam untuk 24-48 jam (selalu diberikan bersama MgS) 1,2-2,4 mg ulangi tiap 5-10 menit sampai tampak tanda atropinisasi (mulut kering, pulsus >70x/menit) 2,5% gel untuk luka bakar kulit, 10% injeksi pelan 10 ml 10-20 g dalam 25 ml air diikuti 10 ml larutan 10% idem idem 50 ml larut 600 mg i.v kemudian 300 mg lagi jika respon belum tampak 2,5-5 mg/kg i.v tiap 4 jam untuk 2 hari kemudian 2,5 mg 2x/hari dan diteruskan 1x/hari 50 mg oral atau i.v kemudian 10-12 g/jam lewat infuse

3.

Kalsium glukonat 50% i.v

6.

7.

Etanol

8.

Asam folanat

Inhibisi metabolisme methanol menjadi formaldehid dan asa format yang toksik Menerobos blockade metabolisme asam folat

Keracunan metotreksat 60 mg 2x/hari i.v diikuti 15 mg/6 jam per oral sampai 5 hari Keracunan trimetoprim 3-6 mg i.v kemudian 15 mg/hari per oral sampai 5-7 hari

NO. ANTIDOTUM INDIKASI 9. Metionin Keracunan parasetamol

10.

Methylen blue

Keracunan bahanbahan penyebab methemoglobinemia (cresol, dapson, nitrat, femol, primakuin)

CARA KERJA Mengembalikan cadangan glutation, mencegah kerusakan hati dan ginjal Memacu konversi metHb menjadi Hb

DOSIS 2,5 mg per oral kemudian diikuti 2,5 mg tiap 4 jam untuk 3 dosis (10 g dalam 12 jam) 1-2 mg/kg atau 0,1 ml larutan 1%/kg i.v pelan infuse pada penderita kekurangan G6PD, tambahkan vit C 1 g i.v pelan atau 200 mg oral 3x/hari untuk mencegah hemolisis karena methylen blue 0,4-2,4 mg i.v ulangi tiap 2-3 menit sehingga total menjadi 10 mg, diberikan bersama infuse Tergantung pada pH urin yang harus terus dimonitor

11.

Nalokson

Meracunan narkotika Inhibisi kompetitif (opioid) pada reseptor Membuat urin lebih alkalis untuk mencegah presipitasi Kristal sulfonamide dalam tubulus renalis dan mengoreksi asidosis metabolic Keracunan Pb Meningkatkan ekskresi ion karbonat

12.

Natrium bikarbonat (Bic Nat)

13.

NaK-edetate (CaEDTA) Na-Nitrit

Kelasi

14.

Keracunan sianida dan derivatnya atau hydrogen sulfide

15.

Na-tiosulfat

Keracunan sianida dan derivatnya

Membentuk metHb yang mempunyai afinitas tinggi terhadap ion CNdan HS- sehingga terbentuk sianometHb dan sulfurmetHb Meningkatkan cadangan tiosulfat tubuh yang penting untuk mengubah CN- menjadi tiosianat

50-75 mg/kg i.v infuse tiap 5 jam untuk 5 hari (tiap 2 g EDTA diencerkan dalam 200 ml RL) 10 ml larutan 3% i.v dalam 3 menit kemudian diberi 25 ml larutan 50% Na-tiosulfat dalam 10 menit

25 ml larutan 50% i.v dalam 10 menit kemudian 10 ml larutan 3% Na-nitrit i.v selama 3 menit

ANTIDOTUM SPESIFIK UNTUK KERACUNAN INSEKTISIDA Golongan Tujuan Penatalaksanaan

Insektisida Organofosfat Mengembalikan aktivitas (malation, paration, AChE (monitoring diazinon, abate) aktivitas AChE dalam eritrosit dan plasma), simtomatik

Atropinisasi (SA 2 mg i.v, diulang tiap 5-10 menit sampai atropinisasi penuh (muka merah, hipersalivasi berkurang, mata midriasis, takikardi) Pralidoksim (p.r.n) 1000 mg i.v dalam 5 menit Dekontaminasi racun dari kulit dan membrana mukosa Diazepam atau fenobarbital

Karbamat karbaril) Organoklorin

(Propoxur, Cegah gejala lifethreatening, meningkatkan eliminasi racun, simtomatik

Sama dengan intoksikasi organofosfat, tetapi jangan diberikan pralidoksim Ca-glukonas 10%, i.v. 10 mL lambat Cholestyramin (ekskresi racun meningkat 3-18x, T turun dari 140 menjadi 80 jam, pemulihan gejala klinis lebih cepat Dekontaminasi racun dari kulit dan membrana mukosa Diazepam atau fenobarbital Bilas lambung, katartik Aluminium silikat, bentonite HD, hemoperfusa Berendam es Pemberian O2 Koreksi cairan dan elektrolit Cholestyramine Binatang: pemberian mineral oil (manusia:???)

Herbisida Derivat bipyridil (paraquat, diquat) Dinitrofenol

Menghambat absorpsi lewat usus, meningkatkan eliminasi Mengurangi simtom (simtomatik)

Fungisida Pentachlorophenol Hexachlorobenzene Dithiocarbamat Rodentisida Warfarin

Meningkatkan eliminasi melalui feses Meningkatkan eliminasi melalui feses Mengurangi hambatan enzim mikrosomal hepar (gugus sulfhidril) Mengembalikan

vitamin K1, 50 mg i.m atau 3x50 mg per 3

Strychnine Asam fluoroasetat Thallium -naphthylthiourea Fumigant Sianida

penjendalan darah Mencegah kejang dan memperbaiki respirasi Mengembalikan asetat tubuh Meningkatkan racun Menghambat sulfhidril

oral dizepam intubasi dan ventilator mekanik gliserol monoasetat

eliminasi Ferric ferrocyanide (mengikat thallium dalam usus); HD; forced diuresis) aktivitas (eksperimental)

Mencegah metHb-emia dan mengeliminasi racun

Methyl bromide

Na-tiosulfat 25% 50 mL i.v. dalam 10 menit Na-nitrit 3% 10 mL i.v. dalam 3 menit Obat-obat yang mengembalikan aktivitas sulfhidril

PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/129568085/ANTIDOTUM-SPESIFIK (di unduh, 23 Oktober 2013, pukul 19:35)

Você também pode gostar