Você está na página 1de 11

Analisis Masalah 1. Desa sumber harum terletak dipinggir sungai musi dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa.

Mata pencarian penduduk adalah petani perambah hutan dan buruh pabrik. Tidak jauh dari desa terdapat sebuah pabrik asbes yang limbah pembuangan langsung dialirkan ke sungai tanpa melalui pengelolahan terlebih dahulu. a. Apa makna desa sumber harum yang terletak dipinggir sungai dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa ? arnida,haryadi b. Bagaimana kriteria lingkungan sehat ? vini,adri Jawab : Lingkungan sehat, dengan beberapa kriteria besar yaitu :

lingkungan bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan,

c. Apa dampak mata pencarian penduduk sebagai petani perambah hutan dan buruh pabrik terhadap lingkungan ? siti,adri,dina d. Apa dampak tidak jauh dari desa tersebut terdapat sebuah pabrik asbes ?adri,dina e. Apa dampak pembuangan limbah pabrik langsung dialirkan ke sungai tanpa pengelolahan limbah ? yenti,nevi Jawab : Sungai tersebut akan tercemar limbah dari pabrik tersebut dan akan menimbulkan masalah kesehatan pada masyarakat akibat pembuangan limbah apalagi kalau limbah itu banyak mengandung racun atau bakteri yang dapat menyebabakan timbulnya penyakit. f. Bagaimana cara pengelolahan limbah yang benar ? aan,dina Jawab : Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap: 1. Pengolahan Awal (Pretreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah.

Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation. 2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment) Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration. 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter. 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation. 5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

2. Berdasarkan data puskesmas di dapatkan penyakit terbanyak yang diderita masyarakat adalah ISPA,diare, hepatitis dan asbestosis. a. apa makna data penyakit terbanyak pada puskesmas harum ? nevi,siti b. Bagaimana cara penularan penyakit ISPA ? jelly,adri Jawab : ISPA ditularkan lewat udara. Pada saat orang terinfeksi batuk, bersin atau bernafas, bakteri atau zat virus yang menyebabkan ISPA dapat ditularkan pada orang lain (orang lain menghirup kuman tersebut.) Ada faktor tertentu yang dapat memudahkan penularan:

Kuman (bakteria dan virus) yang menyebabkan ISPA mudah menular dalam rumah yang mempunyai kurang ventilasi (peredaran udara) dan ada banyak asap (baik asap rokok maupun asap api). Orang yang bersin/batuk tanpa menutup mulut dan hidung akan mudah menularkan kuman pada orang lain.

c. Bagaimana cara penularan penyakit diare ?arnida Jawab : Penularan penyakit diare adalah kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti : Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor. Pengunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar . Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.

d. Bagaimana cara penularan penyakit hepatitis ?haryadi Jawab : Penularan virus penyakit hepatitis secara fecal-oral artinya yaitu fecal = anus, oral = mulut. Jadi cara penularan melalui fecal-oral adalah melalui anus juga mulut. Seseorang yang menderita hepatitis kotorannya [BAB] akan mengandung virus hepatitis , jika kotoran ini tidak berada/tersebar kemana-mana [BAB di sungai] maka akan beresiko menyebar kemana-mana, inilah yang disebut penyebaran melalui fecal. Sedangkan penularan melalui oral/mulut adalah makan makanan yang mengandung virus hepatitis . Makanan yang paling sering mengandung virus hepatitis A adalah kerang, seafood, sayur-sayuran yang berasal dari lingkungan kotor atau limbah. e. Bagaimana cara penularan penyakit asbestosis ?yenti,siti Jawab : Melalui bernafas dimana seseorang menghirup debu atau partikel-partikel pada asbes dan bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja. f. Bagaimana hub penyakit terbanyak tersebut dengan lingkungan ? nevi,arnida g. Apa upaya puskesmas untuk menaggulangi penyakit terbanyak ? yenti,nevi Promotif,preventif dan kuratif

3. Masyarakat desa menggunakan air sebagai musi sebagai sumber air utama dan membuat jamban apung di tepi sungai. a. Bagaimana kriteria air bersih ?dina,nevi Jawab : 1. Syarat fisik, antara lain: a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna apapun c. Tidak berasa apapun d. Tidak berbau apaun e. Suhu antara 10-25 C (sejuk) f. Tidak meninggalkan endapan 2. Syarat kimiawi, antara lain: a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan c. Cukup yodium d. pH air antara 6,5 9,2 3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit. b. Apa saja sumber-sumber air ?vini Jawab : c. Bagaimana cara pengelolahan air sehingga bisa digunakan sebagai sumber air utama? siti Jawab : Terdapat 3 bagian penting dalam sistem pengolahannya.

Skema pengolahan air bersih 1. Bangunan Intake Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air. Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP Water Treatment Plant. 2. Water Treatment Plant Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi. Koagulasi Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini.Pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 90 detik.

Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar a. Flokulasi

Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).

Proses Flokulasi Partikel Koloid c. Sedimentasi Setelah melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur.

Proses Sedimentasi Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

Unit Aselator pada Water Treatment Plant

b. Filtrasi Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.

Unit Filtrasi Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir. 3. Reservoir Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempattempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.

Reservoir air bersih Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari

reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.

d. Bagaimana kriteria jamban yang baik ? Jawab : Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat tersebut: 1. Tidak mencemari air : a. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. b. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter c. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. d. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut 2. Tidak mencemari tanah permukaan a. Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.

b. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian. 3. Bebas dari serangga a. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah b. Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. c. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya d. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering e. Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan a. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan b. Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air c. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran d. Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus dilakukan secara periodic. Aman digunakan oleh pemakainya a. Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lai yang terdapat di daerah setempat 6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya a. Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran b. Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran c. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh d. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal 2:100 Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan a. Jamban harus berdinding dan berpintu b. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan.

5.

7.

e. Apa saja jenis-jenis jamban ? yenti Jawab : 1. Jamban cemplung: Adalah jamban yang penampungannya berupa lupang yang ebrfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. 2. Jambabn tangki septik/leher angsa: Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. A. Jamban cubluk/cemplung Tempat jongkok berada langsung di atas lubang penampungan kotoran dilengkapi tutup.Keuntungan dari jenis jamban cubluk/cemplung: Dapat dibuat dengan biaya murah. Dapat dibuat di setiap tempat di dunia. B. Aqua-Privy (Cubluk Berair) Adalah jamban yang terdiri atas bak yang kedap air,di isi air di dalam tanah sebagai tempat pembuangan Excreta.Proses pembusukannya sama seperti hasil pembusukan Faeces dalam air kali.Untuk jamban ini agar berfungsi dengan baik,perlu pemasukan air setiap hari,baik sedang dipergunakan atau tidak.Bila airnya penuh dapat dialirkan ke sistem lain misalnya sumur resapan. C. Angsa trine (Leher angsa) Adalah jamban yang closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air.Fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehingga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan rumah kakus.Bila dipakai,faecesnya tertampung sebentar dan bila disiram air,baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungannya.Keuntungannya: Baik untuk masyarakat kota karena memenuhi syarat keindahan. Dapat ditempat di dalam rumah karena tidak bau sehingga pemakaiannya lebih praktis. D. Overlung Latrine (Jamban Empang) Adalah jamban yang dibagun diatas empang,sungai ataupun rawa.Jamban model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja,yang biasanya dipakai untuk makanan ikan. Kerugian: Faeces mengotori air permukaan sehingga bibit penyakit yang terdapat di dalamnya dapat tersebar kemana-mana dengan air yang dapat menimbulkan wabah. E. Jamban Plengsengan Jamban ini, perlu air untuk menggelontor kotoran. Lubang jamban perlu juga ditutup. f. Bagaiamana hubungan jamban apung ditepi sungai dengan penyakit dan lingkungan ?haryadi

Jawab :

4. Kepala puskesmas berencana memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan laporan kepada camat setempat agar memberikan peringatan kepada pabrik untuk melakukan pengelolahan limbah dengan benar. a. Bagaimana cara penyuluhan kepada masyarakat desa tersebut ? jelly,haryadi,vini Jawab : Perilaku Hidup Sehat yaitu :
masyarakat lebih proaktif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan, masyarakat lebih proaktf dalam upaya menurunkan resiko terjadinya penyakit, masyarakat lebih proaktif dalam upaya melindungi diri dari ancaman penyakit, partisipasi aktif masyarakat dalam gerakan kesehatan masyarakat.

b. Laporan apa saja yang diberikan kepala puskesmas kepada camat ? (lintas sektor) haryadi 5. Bagaimana pandangan islam tentang lingkungan ?adri,vini,arnida Jawab :

Você também pode gostar