Você está na página 1de 10

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN LABORATORIUM PERIODONSIA RENCANA BEDAH FLAP dengan PRF GIGI 24, 25,

26 Nama pasien Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Agama Status perkawinan Tanggal pemeriksaan Diagnosa No. RM Nama mahasiswa NPM : : : : : : : : : : : : Anhar Zulfikar 25 tahun Laki - Laki Jln.Pacuan Kuda 2 Guru Islam Belum Menikah 2013 Periodontitis Kronis Generalisata 2012-03229 Herryawan 1605 2111 0005

KELUHAN UTAMA : Pasien dikonsulkan oleh ko ass dengan keluhan gusi turun dan terasa ngilu pada gigi belakang kiri atas. Pasien telah dilakukan perawatan skeling dan root planing tetapi keluhannya tidak juga membaik. Pasien bermaksud untuk merawat gigi tersebut. DIAGNOSIS : Periodontitis Kronis Generalisata RENCANA TAHAPAN PERAWATAN PERIODONTAL 1. Fase Pendahuluan/ Preliminary Phase 2. Fase I / Etiotropic Phase / Initial Phase / Nonsurgical Phase (fase untuk menghilangkan etiologi) Oral Hygiene Instruction pada tiap kunjungan Plak skor / plak kontrol Skeling RA dan RB ( Kontrol 1 minggu dan 1 bulan) Root Planning (Kontrol 1 minggu dan 1 bulan) Evaluasi terapi Fase I : OHI Home care Evaluasi : pemeriksaan kembali plak, kalkulus, tanda-tanda inflamasi gingiva, kedalaman poket , oklusi 3. Fase II / Surgical Phase / Fase Bedah : Pro Bedah Flap dengan PRF 24, 25, 26
1

Evaluasi : Kondisi gingiva dan kedalaman poket Respon Jaringan terhadap tindakan pembedahan (Kontrol 1 minggu dan 1 bulan) :

4. Fase III / Restorative Phase/ Fase Restoratif - Pro Orthodontik Minor RA dan RB - Pro GTSL 36

5. Fase IV / Maintenance Phase / Fase Pemeliharaan OHI, Home care, kontrol 1 minggu, 1 bulan Recall visit periodik setiap 6 bulan sekali untuk pemeriksaan kembali : - Skor plak - Kalkulus - Tanda-tanda inflamasi gingiva - Oklusi - Perubahan patologis lainnya PERAWATAN YANG AKAN DILAKUKAN Bedah Flap PRF Penutupan Resesi pada gigi 24, 25, 26 Operator : Herryawan 1605 2111 0004 Ass.Operator I : Nurhayani 1601 1212 0015 PEMERIKSAAN SEBELUM OPERASI 1. Pemeriksaan radiografi 2. Pemeriksaan laboratorium (darah) 3. Pencetakan RA dan RB 4. Perawatan: OHI, skeling, root planning dan kontrol (RA dan RB) 5. Pemeriksaan kedalaman poket dan nilai plak Pemeriksaan Laboratorium (darah) Darah 1. Hb 2. Leukosit 3. Eritrosit 4. LED 1 jam 5. Jumlah trombosit 6. Waktu perdarahan/BT 7.Waktu pembekuan/CT 8. Glukosa puasa 9. Glukosa 2 jam PP 10.Golongan Darah Penderita Normal 14 18 4.000 10.000 4.0 6.5 0 - 20 150.000 450.000 1-3 5 - 11 70-110 < 140 Satuan g/dL 103/ul 106/uL mm/jam 103/ul menit.detik menit.detik mg/dL mg/dL Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal -

Kedalaman poket
2

Tanggal Pemeriksaan:
Tanggal Kunjungan I GIGI Facial Palata l GIGI Facial Lingual 4 8 4 7 4 6 4 5 4 4 1 8 1 7 1 6 1 5 1 4 1 3 X X 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 28

Tanggal Kunjungan I

4 3

4 2

4 1

3 1

3 2

3 3

3 4

3 5

3 6 X X

3 7

38

Nilai plak Tanggal pemeriksaan : Total Nilai Plak : x 100 % =

a. INFORMED CONSENT Pasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan, lama perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang kemungkinan terjadi. Informed consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya.

PERSIAPAN PSIKOLOGIS PASIEN a. Diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien meliputi diagnosis, prognosis, keterbatasan, komunikasi dan hasil operasi. b. Informasi tentang anestesi yang akan digunakan. c. Metode dalam melakukan operasi (secara bertahap).
3

d. Perhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan dan pertimbangan pribadi.

PERSIAPAN ALAT dan BAHAN a. Instrumen dasar : Kaca mulut, sonde, pinset dan probe

b. Instrumen operasi : Suction surgery dan tip Sarung tangan karet, masker Kain penutup wajah dan alas pakaian pasien steril Tampon, cotton rolls dan cotton pellets steril Nierbekken Cawan untuk betadine solution 10 %, NaCl fisiologis dan aquadest Water syringe 10 cc untuk NaCl fisiologis dan aquadest Scalpel handle dan blade no. 15 dan 12 Arteri clemp Disposible spuit injeksi 3 cc Citoject dan jarum Kuret gracey 8-9,10-11,12-13 untuk gigi posterior Bur tulang Universal skeler Interdental skeler Exavator surgery untuk mengambil jaringan granulasi Periosteal elevator Pisau orban Bone file untuk menghaluskan pinggiran tulang
4

Dappen Glass untuk mencampur bone graft dengan PRP Semen stopper untuk memadatkan bone graft Gunting jaringan Glass lab dan semen spatel Alat penjahitan : Needle holder Pinset chirurgis Gunting benang

c. Bahan Betadine solution 10%. Aquadest dan larutan NaCl fisiologis 0,9%, H202 3% Anestesi Ph Cain adr 2% Periodontal pack PRF Adrenalin yang diencerkan dengan aquadest 1:10 Jarum dan Benang jahit nilon 5-0, atraumatik. Jarum dan Benang jahit resorbable 5-0

d. Alat dan Bahan PRF Spuit 20 cc untuk pengambilan darah Winged Infusion Set ukuran 23G Darah 10 cc Membrane box / tempat untuk membentuk membrane PRF Torniquet Alkohol Swab Plester / Handyplas Centrifuse Tabung folcon Rak Tabung Gunting

PROSEDUR PEMBUATAN PRF 1. Pasang tourniquet pada lengan pasien dengan posisi diatas siku , lakukan asepsis dengan alkohol swab dan ambil darah sebanyak 20 cc/mL untuk pembuatan PRF
5

2. Masukkan darah kedalam tabung folcon sebanyak 10 cc/mL lalu di centrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 3000 RPM untuk membuat PRF

3. Selanjutnya keluarkan tabung lalu pisahkan PRF dari darah

4. PRF yang sudah terbentuk kemudian ditaruh dalam membran box agar terbentuk lapisan membrane

PROSEDUR BEDAH FLAP dengan PRF GIGI 24, 25, 26


6

1) 2) 3) 4) 5)

Penandatanganan formulir informed consent oleh pasien. Persiapan alat, operator, asisten operator, dan pasien, plaque scoring dan profilaksis. Tindakan aseptik ekstraoral dan intraoral dengan betadine solution 10% Penutupan wajah dengan duk steril kecuali daerah operasi. Tindakan anestesi lokal dengan teknik infiltrasi bukal dan palatal untuk gigi 24, 25, 26

Gambar 1. Anestesi daerah operasi 6) Dilakukan insisi bevel internal 1 mm dari crest gingiva gigi 24- 26 hingga menyentuh crest bone . Insisi dilakukan dengan menggunakan blade 12 D dengan posisi blade 45o terhadap gigi. Kemudian dilakukan insisi sulcular serta incisi vertical dan dilanjutkan dengan pembukaan awal flap.

Gambar 2. Insisi bevel internal 1 mm dari crest gingiva gigi 24-26 hingga menyentuh crest bone 7) Gingiva dan mukosa alveolar dilepaskan perlekatannya dari tulang dengan menggunakan periosteal elevator. Periosteal elevator diinsersikan di antara gingiva dan gigi dan flap direfleksikan melalui diseksi tumpul (blunt dissection) .

Gambar 3. Gingiva dan mukosa alveolar dilepaskan perlekatannya dari tulang dengan menggunakan periosteal elevator 8) Dilakukan pembuangan semua jaringan granulasi, tindakan skeling dan root planing dengan menggunakan skeler dan kuret. Selama prosedur flap, daerah pembedahan dibersihkan dengan larutan irigasi NaCL fisiologis. Perdarahan diatasi dengan menggunakan tampon yang telah dibasahi adrenalin yang telah diencerkan dengan aquadest.

Gambar 4. Tindakan curet dan pengambilan jaringan granulasi 9) Dilakukan pembuangan cacat tulang pada daerah 24, 25, 26 dengan menggunakan bone file.

Gambar 5. Penghalusan tulang dengan bone file 10) Kemudian tempatkan membrane PRF sepanjang daerah resesi kemudian dijahit secara horizontal untuk fiksasi membrane PRF, selanjutnya gingivo mucoperiosteal flap diposisikan ke koronal dan flap ditutup. 11) Dilakukan penjahitan interrupted di daerah interproksimal di sepanjang gigi yang dilakukan flap untuk mencegah terbukanya flap ke apikal
8

Gambar 7. Penjahitan flap 12) Dilakukan pemasangan Periodontal pack untuk menutup jaringan pada sisi yang dilakukan pembedahan pascabedah sehingga mengurangi rasa sakit dan perdarahan. Instruksi pasca bedah : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Hindari makanan yang merangsang perdarahan seperti makanan pedas dan panas. Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dingin dan lunak setelah dilakukan operasi. Hindari merokok. Jangan berkumur terlalu kuat. Dianjurkan untuk tidak makan selama 1 jam pascabedah. Aplikasi kompres dingin ekstraoral pada hari setelah dilakukan operasi. Harus tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara teratur kecuali di daerah operasi. 8) Daerah operasi tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah. 9) Gunakan obat kumur chlorhexidine 2 x sehari untuk mengontrol plak. 10) Periodontal pack tidak boleh dilepas Apabila terlepas dengan sendirinya, pasien harus melaporkan pada operator untuk dipasang kembali. 11) Bila terjadi perdarahan, hubungi operator atau rumah sakit terdekat. 12) Kontrol setelah 1 minggu dan dilakukan pembuangan periodontal packi dan kontrol 1 bulan. 13) Obat diminum sesuai petunjuk. Resep : - Amoxycillin caps 500 mg No. XV ( 3 dd I) - Asam Mefenamat tab 500 mg No. X (3 dd I) - Minosep gargle Fl I (2 dd coll or)

Bandung,

September 2013

Mengetahui,

drg.

,Sp. Perio(K)

10

Você também pode gostar

  • Ikg-08 Slide Resin Komposit
    Ikg-08 Slide Resin Komposit
    Documento17 páginas
    Ikg-08 Slide Resin Komposit
    Andy Feby Develya
    Ainda não há avaliações
  • Logbook OM
    Logbook OM
    Documento24 páginas
    Logbook OM
    Rahmi 'ami' Amalia
    Ainda não há avaliações
  • Logbook OM
    Logbook OM
    Documento24 páginas
    Logbook OM
    Rahmi 'ami' Amalia
    Ainda não há avaliações
  • Ivhatry
    Ivhatry
    Documento20 páginas
    Ivhatry
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • Dimas
    Dimas
    Documento28 páginas
    Dimas
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • Rencana Flap N PRF Hani
    Rencana Flap N PRF Hani
    Documento11 páginas
    Rencana Flap N PRF Hani
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • Anissya
    Anissya
    Documento19 páginas
    Anissya
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • Astringent
    Astringent
    Documento10 páginas
    Astringent
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • Topik 4 Oral Cancer
    Topik 4 Oral Cancer
    Documento47 páginas
    Topik 4 Oral Cancer
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações
  • En Do
    En Do
    Documento8 páginas
    En Do
    Hani Nur Hayani
    Ainda não há avaliações