Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
il
{0
Kamus Linguistik
Harimurti Kridalaksana
Universitas Indonesia
G
E
Penerbit PT Gramedia , Jakarta l9B2
PRAKATA
'
cM
82.00s
Kamus Linguistik ini disusun untuk membantu para mahasiswa, guru dan peneliti bahasa memahami dan mempergunakan secara
cermat konsep-konsep yang dipergunakan dalam linguistik dewasa ini. Karena perkembangan ilmu ini pada dua dasawarsa ini sangat pesat, sehingga sulit diikuti oleh banyak peminat, maka disamping tujuan praktis tersebut, buku ini dimaksudkan sebagai upaya kondifikasi atas konsep-konsep yang sudah mulai lazim dalam ilmu itu. Istilah-istilah
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Disain sirmpul oleh Rahardjo S. Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta lgg2
fur*r-*il
Siteric?a
',
FAH{"'EL*'eri it,-';
ffi;,
llsri
i:i:1. InV.
.111.
-' ttl
fttlst_
$iii;;txi,:$:
'
ii\.
yang dimuat bukan hanya yang telah dipakai dalam linguistik umum, melainkan juga yang telah menjadi bagian dari tradisi'periyehilikan bahasa-bahasa di Indonesia: Dalam kamus ini juga dimuai biodata ringkas para ahli bahasa yang telah beriasa mengembangkan ilmu ini dalam dunia internasional maupun di Indonesia; otel, seuau itu kamus ini bersifat internasional dan sekaligus mempunyai ciri nasional. sebagai ikhtiar igar buku ini tidak terlalu tebal, deskripsi istilah maupun biodata para ahli tidak diberikan terlampau panjang lebar. Uraian singkat diharapkan dapat membuat pemakai kamus ini cepat rnemahami suatu istilah dan kaitannya dengan istilah-istilah lain. Pencantuman karya-karya para ahli diharapkan akan dapat menempatkannya dalam bidang bahasa atau linguistik yang dibinanya.
Sebenarnya kamus
ini juga
ll
7-
.t(*s,
. &llt.trI',
,;,iri
ryilti
kekosongan akan buku referensi dalam bidang linguistik sehingga diusahakan pemuatan yang komprehensif dan ekstensif. Adalah wajar bila kamus ini mempunyai kelemahan karena pencakupan yang demikian.'Segala kritik dan kecaman yang dapat membuat buku ini lebih berguna bagi para peminat akan diterima dengan hati terbuka. Dalam menyusun kamus ini penulis merasa berhutang budi kepada para teman sejawat yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya. Dengan senang hati penulis sebutkan di sini Drs. I Wayan Jendra (Universitas Udayana) yang telah menyumbangkan informasi tentang istilah-istilah yang dipakai dalam Bahasa Bali, Dra. Lucy Montolalu yang telah menggarap istilah-istilah dalam bidang teori terjemahan, Sdr. Haryanto, Sdr. Rahayu Sudiarti, Sdr. Adriyetti Amir dan Sdr. Savitri ilyas keempatnya Jurusan Indonesia - lndonesia mahasiswa Fakultas Sastra Universitas yang telah menyumbangkan
vl
tenaganya dalam menginventarisasikan sebagian dari istilah-istilah yang dimuat di sini. Dalam proses penyusunan kamus ini jasa paling besar telah disumbangkan oleh sdr. Simon Djelalu yang mendampingi
vll
ini sampai ke
isiilah,
ISI
hal. Prakata Beberapa Petunjuk Daftar Singkatan yane Dipakai
Penyusunan kamus ini sangat diperlancar karena penulis mendapat kesempatan untuk memanfaatkan pelbagai fasilitas di Jurusan sastra
ix xv
xvi xxviii-xiv
xx
Latin .........
Beberapa Aksara Daerah di Indonesia
l-tBl
183
!.
;)
lx
Beberapa Petunjuk
[.
Kamus Linguistik ini memuat lebih dari 3000 istilah dalam bidang teori linguistik, linguistik deskripti[ linguistik historis komparatifi fonetik, stilistika, etnolinguistik, filologi, semiotika, epigrafi, paleograli, pengajaran bahasa, penterjemahan, leksikogra{i, pembinaan bahasa dan sejarah linguistik, yang perlu dikuasai peminat dari mulai belajar linguistik sampai sekurang-kurangnya tingkat sarjana. tstilah-istilah yang dimuat itu sebagian merupakan istilah yang telah lazim dipakai dalam dunia internasional dan sebagian
merupakan istilah yang khusus dipakai dalam dunia linguistik Indonesia. Termasuk dalam golongan terakhir itu ialah istilah-istilah dalam linguistik Indonesia, Arab, Sanskerta dan daerah yang dianggap pantas diketahui oleh para siswa, peneliti dan pengajai
Indonesia.
3. Dalam Indeks dimuat istilah-istilah asing dan padanannya dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan pembaca mencarinya. 4. Dalam buku ini dimuat lebih kurang
5. Karena istilah-istilah linguistik bersifat internasional dan sebagian besar daripa d,aaya diun{kapkan dalam Bahasa Inggris, bebeipa pedoman pengindonesiaan yang dipakai dalam buku ini perlu
dijelaskan
di
sini:
a. Guna menyederhanakan
sistem peristilahan linguistik Indonesia, istilah-istilah asing yang bersinonim sedapat-dapatnya diindo-
:xi
d. Dalarn Kamus
nesiakan dengan istilah tunggal; misalnya incontiguous assimilation, noncontiguous as similalion, dilation, distant assimilation yang merupakan istilah-istilah yang bersinonim diindonesiakan dengan satu istilah, yakni asimilasi.jauh; d,an iteratiae qpect, frequentatiae aspect, habitual aspect hanya diindonesiakan merijadi aspek iteratif.
ini tidak akan ditemui beberapa istilah Inggris yang mulai lazim dalam beberapa kalangan tertentu seperti
dan sebagainya, selain
karena ketika kamus ini tersusun padanan untuk istilah-istilah semacam itu belum ditemukan, juga karena perkembangan ilmu
bahasa Indonesia tampaknya belum mengarah kepada keharusan memakaijargonyangsekhusus itu. Bila ada penga.jar atau peneliti
akan memakai istilah-istilah semacam itu, jalan satu-satunya ialah memakainya dalam bentuk asing.
e.
namun pengalihan itu tidak dilakukan secara membabi buta, melainkan dengan sungguh-sungguh memperhatikan konsep istilah yang bersangkutan dan menghindarkan pengindonesiaan
atau penterjemahan harafiah; misa[nya;
apocope
Beberapa istilah asing yang sangat lazim dan patut diketahui oleh para penuntut ilmu bahasa tidak diindonesiakan. Istilah-istilah itu diberi label bahasa yang memakainya.
f. Istilah-istilah
misalnya
menjadi
apokope
sematologlt, glossologlt
semantik.
bahasa kentum (bukan (bukan senematika); kenematika menjadi cenematics sentum); bahasa qrillic alphabal menjadi qksara kiril (bukan abjad siril); linguistic atlas
(bukan apokop);
centum languaga
menjadi
dipakai saja
menjadi atlas bahasa (bukan atlas linguistik atau atlas linguistis); linguislic skill menjadi ketrampilan bahasa (bukan ketrampilan linguistik); postoelar menjadi aelar belakang (bukan postuelar), walaupun postposition tetap menjadi postposisi, sepcrti halnya
preposisi tetap menjadi preposisi danbtkd'n kata depan; loan translation mcnjadi pinjam teriemah (bukan terjemah pinjam); predicale adjectiue
mcnjadi ajektiaa predikatiJ; predicate nominatiae mcnjadi predikat nqminal (bukan nominatif predikat); semantic component menjadi l. komponen makna, 2. komponen semantik (TG) (bukan komponen
7. Dalam kamus
ini
dipergunakan beberapa
jenis rujuk
silang
{#,,eil
or^ikian salah kaprahyang lazim dalam Bahasa Inggris tidak diambil alih oleh Bangsa Indonesia, dan diharapkan ilmu bahasa Indonesia mempunyai perangkat istilah yang lebih
sistematis.
Dalam buku ini sedapat-dapatnya dimanfaatkan perbedaan antara istilah dalam bentuk nomina yang memPergunakan
forman -ik dan bentuk ajektiva yang mempergunak4n forman -is,
rnis. semantik dan
semantis
kaidah transforma si (transformafion rule) lih. transformasi berarti bahwa penjelasan tentang kaidah transformasi terdapat dalam entri transformasi; kata depan --+ preposisi berarti bahwa istilah kata depan tidak dianjurkan untuk dipakai, dan dipilih preposisi; antya basa J. ngoko lod.p yang juga mengandung unsur-unsur untuk menghormati kawan bicara dengan memakai krama inggil berarti bahwa dalam kamus ini terdapat keterangan tentang'ngoko andap dan krama inggil.
Rujuk silang lain yang dip dkaiialah Bd. Iihat juga.
L.
.A
r
xii
B. Sebagai bagian yang penting dari kamus ini disertakan: (a) daftar lambang yang lazim dipakai dalam linguistik
xiii
Hadiwidjana, R.D.S., 1967, Tata Sastra,Yogyakarta: U.?. Indonesia. Harimurti Kridalaksana, 1977, Istilah Linguistik Inggris-lndonesia,
Jakarta.
1978, Beberapa Masalah Linguistik Indonesia, Jakarta: Fakultas
(b) daftar singkatan (c) peta lambang vokal dan konsonan (d) daftar beberapa aksara yang penting, antara lain aksara-aksara Indonesia dan yang menurunkannya, serta aksara-aksara
internasional. Pada yang terakhir ini disertakan pula transliterasinya.
9. Kamus ini tersusun berkat banyaknya karya dalam bidang linguistik yan.i1 terbit dewasa ini. Tentunya baik bila semua karya itu
disebutkan di sini; tetapi itu berarti kamus ini harus dilengkapi suatu bibliografi lengkap seperti yang disusun oleh Comiti Intemationale
Permanent des Linguistes. Jelas
Hartman, RR.K. & Stork (eds.), 1972, Dictionar2 of lytnguage and -, Linguistics, London: Applied Sciences Publishers. Holle, K.F., 1882, Tabel aan Oud-en Nieuw Indische Alphabetten-bijdrage tot de palaeographie van Nederlandsch Indie, Jakarta: W. Bruning & Co. Hudson, R.A., 1980, Sociolinguistics, London: Cambridge U.P. Katre, S.M., 1968, Dictionary of Panini, Poona: Deccan College.
1971, Dictionarlt of Panini: Ganapatha, Poona: Deccan College.
ini disertakan di
Kersten, PJ., 1970, Tata Bahasa Bali, End.e: Nusa Indah. Lyons, J., 1968 Introduction to Theoretical Linguistics. Cambridge: -t Cambridge University Press. 1977, Semantics I, II, Cambridge: Cambridge University
Press.
Ambrose-Grillet, Jeane, 1978, Glossarl, of Transformational Grammar, Rowley: Newbury House Publishers, Inc. Anttila, Raimo, 1972, An Introduction to Historical and Comparatiae Linguistics, New York: The Macmillan Company. Bolinger, Dwight, 1975, Aspccts of Language,2nd edition, New York: Buldan Djajawiguna et al., 1970, Tatabasa, seri Kandaga, Bandung:
Ganaco.
-,
Meillet, A. & M. Cohen (eds), 1952, Les Language du Monde, Nouvelle edition. Paris: Centre National de la R6chdrche Scientifique.
Moeliono, A.M. et al. (eds.), 1965, Kamus Istilah Bahasa dan Kesusastraan, Jakarta: Lembaga Bahasa dan Kesusastraan. Nida, E.A & Charles R. Taber, 1969, The Theorlt and Practice ofTranslation,
Casparis, J.G., 1975, Indonesian Palaegrapfut: a history of writing in Indonesia from the beginning to c.A.D. 1500. Handbuch der
Orientalistik 4:1. Leiden: EJ. Brill. Clark, Herbert H. & Eve, V. Clark, 1977, Pslchologlt and Language, New York: Harcourt, Brace Jovanovich, Inc. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia, 1972, Istilah Linguistik, Kuala Lumpur. Dubois, Jean, et al., (eds.), 1973, Dictionnaire de Linguistique, Paris: Libraire Larousse. Ducrot, Oswal & Tzvetan Todorov, 1979, Enclclopedic Dirtionarl of the Scienccs of Language, Baltimore & London: The Johns Hopkins University Press. Fossey, Charles (ed.), 1948, Noilces sur Les Caractiris Etrangers Anciens et Modcrncs, Paris: Imprimerie Nationble de France. Gray, William S., 1969, Tlu Teaching of Reading and Writing, Jenewa: UNESCO. Greenberg, J.H. et al. (eds.), 1978, Uniaersals of Hurnan Language l,ll, III, IV, Stanford: Standford University Press.
Leiden: EJ. Brill. Palmatier, Robert A., 1972, A Glossary for English Grammar, New York: Meredith Corporation.
Pearson, Bruce
Transformational
L., 1977, Introduction to Linguistit Conrepts, New York: Alfred A. Knopf. Poerwadarminta, WJ.S., 1953, Sarining Paramasastra Djawa, Jakarta: Noordholf-Kolff, N.V. Reed, Carrol 8., 1971, The Leaming of Language, New York:
Appleton-Century-Crofts.
Ruhlen, M., 1975, A Guide to tlu Languages of the World, Stanford: Language Universals Project. Sampson, G., 1980, Schools of Linguistics, London: Hutchinson. Samsuri, 1978, Analisa Bahasa, Jakarta: Erlangga. Searle, John R, et al.. (eds.), 1980, Speech Act Theory and Pragmatics, Dordrecht: D. Reidel Publishing Company.
r
I
xlv
Sebeok, Thomas A, (ed.), 1967, Portraits of Linguists.' a biographical source book for the history of Western linguistics 1746-1963 I, II,
Press.
Sloat, Clarence, et al. 1978; Introduction to Phonolog, Englewood-Clilfs: Stammerjohann, Hairo, et al. (eds.), 1975, Handbuclt der Linguistik, Miinchen: Nymphenburger Verlagshandlung. Steinberg, Danny, D & Leon A. Jakobovits, 1971, Seriatttics: an intlrdiscipliplinary reader in philosophy, linguistics and psicho-
logy, London: Cambridge University Press. Verhaai,J. W. M., 1977 , Pengantar Linguistik Jilid I Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Voegelin, C. A. & F. Voegelin, 1977, Clarsifuation andlndex of the World's Languoges, Amsterdam & New York: Elsevier.
Ar.
Bd.
Bahasa Arab
Pr.
BI
I.g.
J
L.
sd.
Skr.
Sp.
TG.
Yun.
Bahasa Prancis Bahasa Sunda Bahasa Sansckcrta Bahasa Spanyol 'I'ransformasi Gcncratil' Bahasa Yunani
lih.
xvl
xvii C
dimasukkan dalam
termasuk
Lambans dan
,*rff:;fr,1fr*
DiPakai datam
+ +
U
l^|
bergabung dengan
bertirftihan dengan
tl
t)
(())
kurung siku, mengapit unsur fonetis, mis. [matin] kurung miring, mengapit unsur fonologis, mis. /makin/ pembatas gugus ton; mengapit diafon kurawal, mengapit unsui gramatikal, mis. morfem plural Ing. mengapit klausa parentetis kurung sudut, mengapit lambang grafis asterisk ganda, mengapit unsur morfofonemis tanda hubung, menandai posisi unsur dalam kata, mis. /-t-/ dalam kata bata tanda bagi, menyatakan oposisi, mis. [d]:[t], [S],[k] tanda kesenyapan atau jeda kontras fonologis menandai batas morfem, mis. rasa* kan; tanda sendi buka
menandai batas kelompok kata menandai batas klausa menandai batas kalimat tanda sendi naik tanda sendi turun penanda tingkat ton atau nada intonasi naik
acccnt graoo)
{-'}
Pr.
briue
';:::;,:;,":;a
;
I
ll lll ll #
1,2,3,
-f -\J t
intonasi turun asterisk, menandai bentuk tak gramatikal atau bentuk tak terterima; menandai bentuk hipotetis berkembang menjadi; Iebih besar daripada berkembang dari; lebih kecil daripada glos, mengapit makna suatu unsur leksikal atau terjemahan panah struktur frase, berarti Jabarkan sebagai'; panah transformasi, berarti'transformasikan sebagai'
sama dengan tidak sama dengan
zero
r
xvlll
xlx
Bagan Vokal
Bagan Konsonan
hampar
bD
bulat
hampar
bulat
u
F]
F]
F:
F Z El
& &
F]
bn
k
d qD o
I
e
{
U
a
.l
F1
F]
lq
,t
tq
la
F.
z H
H
'
:) j
t I
d
a,
o frt
F
r1
o
0
r.l
F]
&
.Fl
&
t
k
o
o
z hl
o
f,
I o a
k
p
>
z
&
b
-l
t:i
2
tb
hambat b
p
b
t
d
rendah
G
depan
<t
$
8;
x
c
x
Y
pusat
belakang
ib
f
F
S' z
C
x
a
lt
tr
h
t=
tegang
k:
frikatif
kendur b tb
c.
afrikat
b
z
j
lv lv
tb
lateral b
nasal
,n
n v
luncuran getar
memuat semua konsonan yang ada dalam semua bahasa dunia. Tidak tergambar di sini misalnya f sentuh seperti yang
r':
I
I I
tu
t{
AKSARA BRAHMI
sperti terdapat pada piagam Agoka
lu De.fo
L] _tr
H'u:"
6+r
*r,
6l
.Y(n
.=
ri(E
J')tt, ln*
$chaltnall
f*"
1;a1
-o<
()\ts
ca (ea)
;
J .;a
q'
o"
11
nu
C\a
A,u
tha
l/
d
.iHH AJ
@ tha
ltr
'I
L.
?na
nu
rd
aIJ A!
.'S qd .dF
Lo"
pr," Ja
o.
Semivokal
9r {J;tB .iL
s3
.a
J1
,tti-.\-r-
J ,"
su
l,u
u Lcu
.J
,,
$s na
1,,
Frikatif Z'f\
hD
cL,,,hp
Sed
AKSARA PALLAWA
seperti terdapat pada prasasti Kota Kapur
p
0, a
rB
tr
F{\
d\
\= \bo
(
tr
E
! (q
*i
Vokal Sl "
Velar
Palatal
(Y) . ,Ftt I
z"
Os"
b/] ^
fiu"
$
$
II
m'.
Z,E
b""
6l '"
tn"
Ei"
Zo"
al*
(A
+"
t^, "u
&o <z
MF
IE
A-
.(
li
Apikal
Dental
<z rrl
P.
ar,"
E> a
u?<
n>.
{.^
Labial
.u)
tr d
40"
QIJ tu
Semivokal
,u s"
(uu
fi
Ti .""
an"
8*"
UI
ha
P.{
b"^
Frikatif
(A
c"
Zl
IJ
*"
(Klasifikasi huruf Brahmi dan Pallawa tersbut disesuaikan dengan klasifikasi yang berlaku dalam tradisi India)
xxll
PERBANDINGAN AKSARA-AK.sARA YANG MENURUNKAN AKSARA LATIN
Fenisia Fenisia
xx!11
DI INDONESIA
Arkais
Kuna
Nama alef
bet rgimel
Nilai
a
Yunani
K
4,
Ala
beta
, gamma
y'.4
ka
ga
TI,KSARA BUG IS
f'
nga
jngka
,.
)
Pu
L
,Uu
-i
j
"\1
'mal i',vl
i
:
X,./
'mpi
b
D
.l
d
-l J
4
-l
'dalet
he
d h
A
E
:'
/\\ 9
ta
da
+*ry
:tla nra
ca
..)
ja
.A,
I
'
r1 nva
o
)
d'
Y
T
waw
zatn het tet yod
z
YF
Z
I
h
t
disamma
zeta eta
6e
,14 F
ra
/<
la
A
wa
an co
.a
ha
v ,l
Z
/
a N
1
Y
H
@
(i)
kaf
lamed
s
5
n
m n
s
lambda
mu
nu
t mem
nun
samek
M
N
AKSARA N'IANDi\ILING
o
2
2,
+
o
xl
\-r7 4l
aba
4
na
t'
.l(.
ta
'ain
pe sade
o
p
(ph)
s
omikron
pr
ra
4
'ja
nyp
ba
I I
M
?
san
-?
ga
la
^
pa
s -< s on
da
kof
res
koppa
r
s
rh5
sigma tau
nga
\/1/
sln
ya
a-
D a-
taw
Aksara Toba, Dairi, Karo dan simalungun sama bentuknya dengan aksara Mandailing. Ada sedikit perbedaan dalam jenis huruf dan pemakaiannya.
t.
Pexanda Vokal dan Pasangan lain
ri
huruf
Pasangan
nama
huruf
pasangan
nama
run ,tfl
0n
^JUT
ha, a
na
flJt
s
o
nama pepet
nilai
5
I
nama
nilai
v
C)
dha
LX
penglal
cakra
wulu
suku
1l
tjfln
6
B'
CT
CA
nK
Iu,
n*nrl
6
m' dl
ja
ya
C
u
r
rx
u
e
ra
ka
nya ma
ga.
ftrt lun
,}Jl
m,
wt
vn
rUTI
7
m-)n
W-t,
,J
kerct lavar
rvignyan
cecak
r
h
.o,
(Pemati
honsonan pada
da ta
sa
m-
n-l
ff'l
qfl
ba
akhir kalimat)
nn
mJl
d
J'
lul^
a
tl
tha
nga pa-cerek
wa
la
Pa
MI
NT
nga-lelet
1'
xxvr xxvll
DENGAN TRANSLITERASI
ARAB
;IBRANI
x:
YUNANI KIRII,
A. .lphr r E, lctr
b n
drph
'I
b,tL r, rL
: I .Y
ll
I
trlf, dad
t r.
,i I
.Iil .. .l b I i'
'l
n
A.hlL a,A
r.i
[tt
f 7 ;rmnr3,
A
a d.ltr
t,
l
tl
I
!
I
rfir LOl
I
:c C ,^ - te' t c a j'* :o A
r! A . i
dCt
r. lf
alailon c
t:,
Ei
.
'
i
Ut Gb a
brl I tld ,
1 bDr'
l;i
\r[
,) I r) , tr.rrt O!Sl...slin'i
l, 9.. I
dlrl tr "
*l
& OC tLcu tl
'' t
l.
iota , I
;
tr r L.DD| r-
I I Imbdrl l(p m
.D
I
I
Nr ar
It d
o
r
I
. o[bio
DE\\"\N.{(;ARI q! {'r
g[r
Bagan
{r tr
I'!
Et 6th Td
Alat
Ucap
if,
ro
lsr llr rrll
alveolum
rongga hidung
palatum
4,t {t
"
Yt,'.,(a 0r tl&
{r Q.r
ir
velum
uvula
bibir<
daun lldah
tlo
ql
.o
YD
rf,I[ Tb
lrDL
tl!
llr d lp rto
os
trrL
ltr riau t
lw lro ,Dla
I
I
D
Tr tru t
T
uFilon, u
ph
ch
O* pti
Ir cbi V* D.i
O
pr
(ulung lldah)
\-\\\l" 4)
'\t--tt-t-t'
lrtriti)
eplglotig
T' <r ?t Tv El qt Tr
omcSr 0
trjr
Aksara Kiril dipergunakan dalam Bahasa Rusia, Bulgar, dsb. Aksara Dewanagari dipergunakan dalam Bahasa Sansekerta dan beberapa bahasa di India Utara.
tenggorok
xxvlll
xxlx
Pembidangan Linguistik
i^
'= E r
d;
Bidang teoretis Bideng interdisipliner
_!f di.i Zd
Umum:'(l) teori-linguistik
komparatif
Untuk bahasa (-bahasa) tertentu (l) linguirtik deskriptif (2) linguistik historis
* fonetik - stilistikabahasa - filsafat psikolinguistik - sosiolinguislik * etnolinguistik - filologi,{ * .semiotika - epigrafi . -1 - paleograli
.
'
Bldang tereryr,,
* * -
::-
pengajaran bahasa penterjemahan Ieksikografi fonetit terapan sosio-linguistik terapan pgmbinaan bahasa internasional
x
fr (n
linguistik medis
grafologi mekano-linguistik
o
rl
,.1
z
a
trih Aj;,
*!! .iU El
EE )E
2a
e
J
memisahkan bidang bukan terapan dan bidang terapan
..
.E
Fa
o
aa
z
z14 <x trq
d<
1A
il>
Ei ile
<l I.o
xxxt
14
z
l-.1
t++++lll r+l++lll t+l++lll t+l++lll r+++lll+ t+l+rll+ t++lrl++ t+ I I I l++ t+tlll++ t+lllll+ t+tllll+ t+ I I I l++
t++ +tt t+l trl r++ +tl t++ ++ +tr t+t rtt t+l
tll t++ +tl t+l ttr ttt +tt t+t ++l
I
z
a
r++rrl+t
o a H z o tr
t-.1
II1
c
H
Er
a
&
O
dipergunakan di Finlandia, (2) Estonian, dan (3) Karelian. Demi kecermatan, dalam tata nama ini untuk (l ) dipergun akan Suomi, yaitu nama resmi untuk bahasa nasional Finlandia,'untuk (2) dipergunakan Esti, nama asli bahasa itu, dan untuk (3) dipergunakan Kar2ala, jtga
nama asli bahasa itu. Pcnegunaan nama-nama asli berarti meninggalkan.tradisi,Eropa Barat, jadi Hittite mcnjadi Halli; Scythe menjadi Saka, Hungarian mcnjadi
Di bawah ini didaftarkan nama sebagian kccil bahasa-bahasa dunia dalam Bahasa Inggris dan padanan dalam Bahasa Indoncsia. Dengan melihat contoh-contoh berikut, diharapkan pembaca dapat mengindoncsiakan nama bahasa-bahasa lain. Pegangan yang dipakai dalam penyebutan nama bahasa dalam Bahasa Indonesia dapat dipcrinci scbagi berikut: (l) s"dupat-dapatnya mempcrgunakan nama resmi atau nama asli bahasa yang bcrsangkutan dan mcngcjanya secara Indoncsia, (2) scdapat-dapatnya tidak mengikatkan diri pada tradisi Bahasa Inggris, Bahasa Belanda,.Bahasa Prancis atiru Bahasa Jermdn, (3) sedapat-dapatnya' riiempeigunakan hasil penelitian mutakhir dalam linguistik historis komparatil, (4) nama-nama yang sudah umum dalam Bahasa Indoncsia tetap dipakai. Untuk memudahkan penssunaan nama bcrbahasa Ingeris discbutkan lebih dahulu, Uuru ai*.iti oleh nama berbahasa Indonesia. Tradis-i Bahasa Inggris dihindari, karena serine penamaan bahasa dalam bahasa itu tidak diteliti, misalnya Finnish berarti (l) Finnisih 1'ang
Mawar, dan sebagainya. Nama-nama yang menurut linguistik historis kornparatif, kurang
frlXEf,3t3;$sss
xxxii
Bahasa Umbria. Seperti kita ketahui iumpun ltatika ini tidak sama dengan kelompok Romanika, yaitu bahasa-bahasa yang diturunkan dari Bahasa Latin. Nama Romanika jelas tidak sama dengan Roto-Roman atau Romansh dan Rurnania yakni 2 di antara bahasa-bahasa Romanika. Nama Romanika juea tidak sama dengan Romani yaitu bahasa yang dipergunakan orang-orang "gypsy", salah satu bahasa dalam rumpun satem language
gugus areal group (bahasa) family keluarga filum phylon,- phylum subgroup (bahasa) kelompok
xxxiii
bahasa satem
sister language
parent language
Indika.
Sufiks -*a/-i*a tidak dipergunakan dalam hal suatu nama sudah-ielas narna kelompok, rumpun atau keluarga bahasa, Penggunaan sufiks ini memudahkan pembedaan antara nama kelompok bahasa dan nama
- bahasa induk (Perhatikan: istilah terakhir ini - tidak sama dengan istilah mother language '
yang diindonesiakan dengan bahasa ibu atau
bahasa pertama)
bahasa kerabat
(kelompok) bangsa. Di sini tidak diusahakan untuk membuat daftar yang lengkap, karena daftar ini hanya memuat nama-nama yang dapat dijadikan contoh untuk penyebutan nama bahasa yang lain. Pegangan yang utama ialah pengejaan nama bahasa menurut kaidah ejaaan Bahasa lndonesia, misalnya P olyuian menjadi Polinesia, M ioonesian menj adi Mikronesia, dan sebagainya. Bila tidak dihadapi oleh masalah ejaan dan ucapan,
maka nama bahasa yang asli dapat dipakai seutuhnya, misalnya Bahasa Subitla, Baltasa Sindhi, Bahasa Tigre, dan sebagainya. Di depan nama bahasa disebutkan Bahasa ('B' kapital), misalnya Bahasa Parsi, Bahasa Cina, Bahasa Jepang, dan sebagainya. Kata bahasa ('b'kecil) dipergunakan dalam penyebutan nama kelompok dan jenis.
A
Aeolic Eolika Afghan- Afgan - Afrikans Afrikaans Afro-Asiatic-Afro-Asiatika Agnean Tokhar Timur Ainu -Ainu Akkadia Akkadian Albanian - Skip - Alaman Alemannic Algonkian-Mosan AlgonkinMosan
Ashanti
Asyanti
* Austrika
Austroasiatic Austronesian
Austro-Tai
- Austronesia * - Austro-Tai
Austroasiatika
Avestan Avesta * Aztek-Tano Aztec-Tanoan B Baloci Baltic - Baltika Balto-Slavic Balto-slavika Bantu Bantu BasqueBaska, Euskara - Bavaria Bavarian Bengali - Benggali Berbe. _ B.ib"., Balochi
Perbedaan antara keduanya akan tampak dalam kalimat berikut: "Bahasa Balak, salah satu bahasa Indonesia, adalah bahasa daerah yang mempunyai kesusastraan yang kaya. Bagi kita orang Indon esia Bahasa Inggris, salah satu bahasa internasional yang amat penting, merupakan
bahasa asing. Bahasa Blelorusia adalah salah satu bahasa slaoika d.an Bahasa Belanda adalah salah satu bahasa Germanika."
Algonkin
bahasa purba meso language * bahasa madya classical klasik ancient, old* kuno
proto language
\'\'akas Altaika Altaic Amharic Amhara ^ Amoy-Swatow Amoy-Swatow Anatolian Anatolika gokmal Norsk pustaka Anglo-Saxon Inggris Kuno Breron _ Breiz Annamese -Annam Brythonic Brittonika (Keltika^ Annam-Muong AnnamMuong
Apa.chean
middle
modern
high
n6q7
-S3p
tengahan
. Arabic-Arab
Aramaean
Apaci
Ol
il1fl:::":rlxf:' ; :--
-* upPer
tinggi
atas
msdsln
Burusvaski
bahasa kentum
[12ms2 Byelorussian Byelorusia KanaanAramaika C Arcado-Cyprian-Arkado-Sipria Cantonese * Kanton Carib Karib Armenian * Armenia Aramic-cann2nils
r
xxxlv Catalan
Caucasian Cebuano
Katala
Celtic Chad
- Sebuano -Keltika
Kaukasika
lndo-Germanic
Germanika
Indo-
G
Gaelic - Gaelig Keltika Konti Gaulish - Gallia, nental Geg - Geg Kartveli Georgian German - Jerman German, High Tinggi
Coptic Cornish
Cree CreekCreole
Czech
Kri
Kopt Kornis
Iranian Iranika Gaelig Irish [rokwoika Iroqdian Iroquoi - Irokwoi Italian - Italia Italic - Italika J
Malaysian
Tungus
Ingveonika
r Manchu-Tungus
Malaysia
Mancu-
Cushitic -
Muskogi kreol
- Cek
Kusyitika
Germanic
-Jerman Rendah
Mandarin, Chinese Gwo-Yu Manx Mana Marathi Marathi Mayan - Maya Menomini Menomini Mixtecan - Mistekika Mixteco - Misteko
Mohawe -
Japanese
D
Dacota
Dalmatia Dalmatian Dansk Danish Dardic - Dardika Doric Greek Dravidian Belanda Dutch
E
Dakota
Gujerati
Greek
Goidelic Gothic
Jepang
K
Kadai Kadai Kan-Hakka Kan-Hakka -Karyala Karelian Kentish - Kentis Khoisan - Khoisa
koine
H
Dorika Hamito-Semitic - Afro-Asiatika Hattic Hattika - Ibrani Hebrew Hellenic - Yunani Kuno Hellenistic-Greek Yunani Koine
Yunani -Dravidika
Korean
koine
- Monggol Mon-Khmer Mon-Khmer -Mordvina Mordvine Munda -Munda Muskogean Muskogika Mycenaean - Yunani-Misenea Mongol
Mohawe
Kuchaean
Kurdish
Korea
N
Na-Dene Na-Dene - Navayo Navaho Niger-Congo Niger-Konggo
- Kurdis
L
Tokhar Barat
Nigerian
- Eskimo Eskimo-Aleut - Aleut-Eskimo Esti Estonian Ethiopic - Etiopika Etruscan - Etruski, Rasna F
Faliscan
Hindustani
Hittite
Hatti
Faliska
Hatti Hokan-Siouan - Hoka-Siu Hottentot Hottentot Hungarian- Magyar - Paleosiberia Hyperborean I Icelandic Islan Illyrian - Iliria Indic - Indika Indo-Eropa Indo-European -
Hindustani
Ladin Ladino, Reto-Roman - Laos Laotian Lappish --- Lap Latin Latin Latin-Faliscan Latin-Faliska - Latvi Latvian, Lettish Lithuanian Lituavi Luwian Luwi, Hatti hieroglif Lycian - Lukia Lydian - Ludia
Norse Norwegian
Nigerika -Nordika
Norsk
Nynorsk
-Norsk Baru
o
Ojibwa - Ojibwa - Slavonic Slavia Old Church - Kuno Gerejani Kuho, Bulgar Old Bulgarian Kuno, - Bulgar Slavia Gerejani Kuno
Oscan
Oskus
Oaxaca
Oakhaka
Macedonian-Makedonia -
xxxvi Pahlavi
P Pahlavi
xxxvu
-prjin Polish Polski Polynesian Polinesia Portuguese - Portugis Prakrit Prakreta ProvenEal Pruvenso Prussian - Prussia -Fenisia Punic pidgin
Quechua
Paiute - Pahute Palaic - Pala Paleo-Asiatic Paleosiberia Pali Pali Panjabi Panjabi Pashtu - Pastu - Penuti Penutian Permian - Permika Persian - Parsi Phoenician Fenisia Phrygian - Frigia
Saxon
Sakson
v
Vlaamsch
x
Xhosa
Nordika
Vogul
Scythian - Saka Sea Dayak Iban Semitic Semitika Serbo-Croatian Serbo-Kroat Shan Syan -
VotianVotyak -
Vlams
Xhosa
Yakuts Turkish
YakutsTurkika
w
Welsh - Wels Sorbia Wendish - Wenda, Byelorusia White Russian
Yiddish
Zapotec
Yaqui
Siouan Siu Slavic Slavika East - Slavika Timur Old Church -slavika Gerejani
Kuno, Bulgar Kuno
South Slavika Selatan West - Slavika Barat Slovak - Slovak Slovenian Sloven Sogdian - Sugdik Spanish - Spanyol SubanunSubanu Subiya - Subiya Sumerian Sumeria Swahili - Swahili Swedish- Swensk
Sino-Tibetan
Singhalese
Yaki Yahudi
Singhala
Sino-Tibetika
z
Zapotek
Kecua
a
R
Rheto-Romance Romance
Romansch
Ladino Romanika
Reto-Roman,
Reio-Roman,
Ladino
T
Takelma Tagalog
Tanoan Telugu
Taos
Tamil
-Tamil
Tagalog Takelma
Sarnoyede Sardinian
Sanskrit
Salishan Samoan
Saka
Saka
Sals
- Sanskerta -
Samoa Samoyed
U
Ugric - Ugrika Ural-Altaic Ural Altaika
Sardinia
tbjad
(alphaba)
kumpulan tanda tulisan yang disemenggambarkan satu bunyi atau lebih, dan biasanya mempunyai
masing-masing
rbjad fonetis
(phonetic alphabet)
abjad yang dipakai dalam transkripsi fonetis; mis. abjad IPA. ebjad ra lih. Association Phon6tique Internationale.
secara alamiah membddakainyi dari sistem Aahasa,. dialek, atiu ragam lair;.Bd. ausbau.
abstrak
atphabet)
(abstract)
abjad Romawi (Roman alphabet) lih. aksara Latin ablatif dbsolut (abtatioe absolute) penggunaan konstruksi absolut
lisik tidak berujud; mis. cinta adalah nomina abstrak. accent aigu. Pr. tanda diakritis (.1. ) accetrt circonflGxe Pr. tanda diakritis'( .1. ) accent griave Pr: tanda diakritis (
secara
adaptasi
inJlcchange , aocalia alternation , aowel
(adaptation)
mologi rakyat
adaptasi selektif
ulanginya ciri
psikolinguistik eksperimmtal. menurunnya kepekaan orang atas ciri-ciri bunyi tertentu, karena diulang-
ablaut kualitatif
gradation)
'rumah-rumah'.
(qualitatiue
(+
bcrmara).
ablaut yang menggundkan perubahan artikulasi vokal; mis. Jerman au menj4di oy d4lam Haus menjadi Hiuser lhoyseRJ ablaut kuantitatif (quantitatiuc aowel
gradation)
adno,nrinal (adnoninnl)
adposisi (adpsition)
Adriafi, Nlcohus
(1865-926) penterjemah Alkitab dan pelopor penyelidikan bahasa-
dan oostrrosisi.
adstratum
aglutinatif
agtratus
rkar
Eropa; mis. lng. m.y,1tour, our, their.
tiuc, brillirate adjcctiaal)
his, her
afiks (affix)
bentuk terikat yang bila ditarnbahkan pada bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya. Konsep
lain
adstratum
(adstratum)
ini
kata dan hubungan gramatikalnYa ditandai oleh Penggabungan unsur secara bebas. Contoh bahasa aglutinatif, B. Turki, Fin, MagYar, dsb'
its,
aiektiva predikatif
"
(adjcctiae prcdita-
,i.[rir"
nasak.
rgnatut -o
(agnatc)
k"at; mis.
*ita{ dala^
Mangga ini
afiksasi
afiks derivatif
proses atau hasil penambahan afiks pada akar, dasar atau alas.
Gir*oo. frubungan antara kalimatkalimat Yang mengandung unsurunsur leksikal utama Yang sama'
densan struktur yahg berbeda (mts'
(adjectiuc aerbal)
(turiaational affix)
adverbia konjungtif
tory adoerb
adverbial
(adaerbial)
membentuk derivasi; mis. Ing. -/2 dalam quickj. afiks inflektif (inJlectional affix) afiks yang ditambahkan pada akar atau dasar untuk menentukan atau membatasi makna gramatikalnya; mis. afiks (sufiks) -s pad,a bo2s dalam Bahasa Inggris. afiks negatif (priuatiuc affix) afiks yang menyatakan ingkar atau ketiadaan; mis. awa dalam awagw, Ing. Jer"r dalam helpless.
d;ffi;"
b.di. uiutun
;;;,;" ;;;;t
fungsi dan maknanya d'ekat dehean verba; mis' nenggonbirakan, minlnts ahkan, dsb'
teratur
tan
k;;;;;dd
akademi bahasa (languagc acadtmy) instansi Yang mengatur Perkembansan bahaia dan Yang menjadi otoritas dalam menentukan betulsalah dalam bahasa. Instansi ini tumbuh dayi salon-saloa di mana Dara cendekiawan berkumPul iecara tetap, yang kemudian mendesak para pengarang untuk menu-
afinitas
(afrto@)
di didirikan ol della Crasca Yang drdrnkan pada 1546 Yang mengatur Firenze pada 'Italia. Acadinie Fraryaise
ahli linguiitik
(adjectiac)
sPesialis dalam
kata
afrasia
(aphrasia)
ketidakmampuan untuk metrgungkapkan atau memakai ujaran yang dibentuk menurut pola-pola grama-
afrikat (affiicate) bunyi hambat dengan penglepas frikatif; mis. bunyi pertama pada
cakap.
tikal.
memPunYai martabat
tidak dan paitikel seperti lcbih, sangat arU. Outi* B. In[' ditandai oleh ii.rnurnpuuttYa untuk bergabung dengan- -ert 'est atanu more, most'
( predicatiae atributc ).
agens .(agent)
aiektiva atributif
=li.t tiuu
aiektival -'l.
atau memulai suatu kejadian atau yang mempengaruhi suatu proses, lih. pelaku.
memelihara Bahasa SPanYol' Di beberapa negara Amerika Selatan juga ada akademi bahasa. akademisisme (academisn)
dan
afektif
(affeatae)
aglutinasi
(agglutination)
sebaeai aiektiva tetapi tidak dapat beririflekii seperti aiektiva biasa; 2' bersifat atau berfungsi sebagai
tentang
bahasa i.epada otoritas formal menurut nama akademi bahasa Yang tumbuh di EroPa'
penanggalan bunyi atau kata dari awal sebuah ujaran; mis. Selamat pagi ! meryadi Pagi ! ; ---+ prosiopesis atesls + aleFesls
aielitiva posesif
(possesioc adjectiae)
aglutinatif
( agglutinatiac)
" bentuk'posesif pronomina persona Udtfr"ssi iebagai detefmina"""" i;;e.I"* biberaPibahasa Indo-
aksara Fenisia
aksara Latin
ke-3 s.M., dan dituliskan dari kanan
mehgandung makna inti dan menjadi dasar pembentukan kata; ciricirinya: pada umumnya monosilabis, berpola KVK, kadang-kadang bervariasi, kadang-kadang bertukar fonemnya, dan ada yang
M; dalam
Bahasa
aksara Fenisia (Phoenician alphabet) aksara Semit Utara Yang diPakai orang Fenisia (yang tinggal di
sebut
Contoh: akar kata sa* terdapat dalam kata Jawa rasuk 'masuk',
Melayu masuk, Aceh rasuk'pasak',
Karo s-el-uk'memasukkan', Tagalok tosok'membuat.lubang' Bisala bogsok 'liang', Sunda tisuk 'mencocokkan'. Gagasan ini mula-mula dicetuskan oleh A.C. Vreede (1883), kemudian diperdalam oleh
(accomodation)
di daerah sekitar Siria sekarang dan Mesopotamia sejak sekitar abad ke-10 s.M, dan yang
menurunkan aksara Arab dan aksara Brahmi, bersifat alfabetis
Libanon) yang sisa-sisa tertuanya berasal dari abad ke'l I s.M, bersifat alfabetis, ' dan Yang merupakan moyang langsung dari
semua aksara EroPa.
ke kiri. aksara lawi huruf" Arab yang dipakai untuk menilliskan Bahasa MelaYu. aksara Kawi
aksara yang dipakai pada prasastiprasasti di Indonesia sejak perte-
aksara Glagolit (glagotitic alphabet) sistem tulisan yang dipakai sejak abad ke-9 M untuk bangsa-bangsa Slavia yang beragama Katolik
akrofoni
asimilasi sebagian.
(acrophonj.
berasal
darl
akronim
(acronlm)
Nagari dan Pallawa dsb. berasal dari aksara ini. aksara cetak telu .rl./ii. aksara rerekan
8 s.M. Dalam perkembangannya menurunkan 8 jenis aksara, a.l. aksara Gupta, aksara Siddhamatrka, dsb. Aksara
alfabetis, mula-mula dituliskan dari kanan ke kiri kemudian dari kiri ke kanan, pada tugu Agoka hurufnya berium-
Kirillus, seperti halnya aksara Kiril. Bentuknya berlainan sekali dengan aksara Kiril, tetapi jumlah
-direka
oleh St.
Tensah) dari
Ligo"r
jufa
huruf dan nilainya sama. Aksara ini seiak abad ke-17 diganti oleh aksara L;tin, tetapi sekarang masih diPakai dalam ibadah beberapa masyarakat Dalmatia dan Montdnegro.
Bentuk akiara
diri th
775
Yang
abad ke-7
aksara crantha fih. afisara Pallawa aksara Gupta aksara I-ndia kuna Yang diPakai antara abad ke-4 dan ke-6, diturunkan dari aksara Brahmi. aksara han'gul
tumpul. aksara Kharosti aksara India Kuna Yang diPakai di India Barat Laut sebelum abad ke-5 M. diturunkan dari aksara Aramea, natnun bersifat silabis dan terjadi dari 252 huruf, berbentuk kursifdan
dan
si
aksara Kftil Qlrillic alphabet) sistem tulisan yang dipakai sejak abad ke-9 M untuk bangsa-bangsa Slavia yang beragama Kristen
(=
xtut,
aksara honminjongum
Ortodoks Timur, yang konon direka oleh St. Kyrillus dan St.
Methodius. Aksara
peluru
kendali).
aksata (nipt)
sistem tanda-tanda gralis yang dipakai manusia untuk Serkomunil kasi, dan yang sedikit banyaknya
l.
menuliskan Bahasa Korea terdiri (sekarang hanYa dipakai 26) yang diciptakan -pada-
Kiril
modern
dari 28 huruf
Pallawa.
mewakili irjari.r; 2. jenis'sistem tanda-tanda grafis tertentu; mis. 3. huruf. Lih. silsilah aksara. aksara alfabetis (alphabetic writing)
abjad. aksara Pallawa, aksara Inka, dsb.;
kini, dan yang menurunkan aksaraaksara yang dipakai di Nepal dan aksara Etruski (Etruscan alphabet) aksara yang dipakai oleh bangsa Etruski sekitar abad 9 8 s.M.
aksara Latin. Peninggalan bangsa Etruski dapat dibaca tetapi tidak dapat dipahami.
aksara
bersambung'-sambung dan lipa-'kai untuk Penulisan resmi. aksara hieroglif (hi.erogQphic snipt) aksara yanf dipakai Para Pendeta Mesir kuniyang bersifat ideogralis dan berkembang lebih kurang Pada 3500 s.M.
aksara kursif (carsiae writing) tulisan tangan yang memperlihatkan huruf-huruf yang saling bersambungan.
aksara
l,atin
alphabet)
aksara Ibrani
Latin sekitar abad ke-7 s.M., kemudian uhtuk bahasa-bahasa di lain di dunia; diturunkan
dari
aksam morfemis
aktualisasi
akuen
aksara morfemis (morphemit sript) sistem tulisan yang mempergunakan satu lambang untuk menggambarkan satu morfem; contoh aksara Cina-
-.iti rni"i*.I
seseorang'
nkuem
(akucme)
aleksia (alcxia)
rkulturasi
( acculturation)
aksara murda
M, diturunkan
dipahatkan
pada kayu alau batu. aksara siddhamatrka aksara India kuna yang tumbuh sekitar abad ke-6 M dan menurunkan aksara Nagari. aksara silabis (s2llabic writing, syllabography, slllablg writing) sistem tulisan yang mempergunakan satu lambang untuk tiap suku kata.
rkustika
(acoustics)
aksara yang dipakai pada beberapa prasasti Jawa Tengah selatan dari
cabang fisika Yang m.enYelidiki pengh-asilan, Pengendalian, Penyairpaian, Penerimaan dan Pengaruh bunyi.
Iarana matematis Yang daPat diisecara langsung dengan kaidah tanpa memakai intuisi; Prosedur
yut g barkannya menjadi urutan oPerasioperasi yang lebih sederhana.
secara mekanis, Yang bekerja
alalia (alalia)
karena kelainan atau kerusakan pada alat ucaP luar, bukan Pada
(thought and
alihbasa
aksen (acccnt) L tekanan; 2. tanda diakritis; 3. variasi bahasa yang berbeda daridalam ucapan; logat. aksen sengau (nasal twang)
hu6u"".qi" antara kegiatan pikiran dan bahasa manusia dengan alam di luar bahasa, Yang bersangkutan
oroses Demindahan informasi dari latu bihasa atau variasi bahasa (disebut bahasa sumber) ke bahasa atau variasi bahasa lain (disebut bahasa sasaran).
(coda switching)
alih kode
dan diturunkan dari aksara Brahmi. Aksara ini dipakai sekitar abadke-4-5Mpadazaman
keemasan dinasti Palliwa
(sekitar Madras) dan menyebar ke Asia Tenggara dan kemudian dipakai antara lain untuk menulislian Bahasa Mellyu Kuna pada prasas-
di India
aksentologi
( accentolog)
bahasa dipakai untuk Penalaran, masalah bigaimana bahasa diPakai untuk melambangkan hal-hal konkret dan abstrak, dan sebagainYa.
kan diri dengan Peran atau situasi lain, atau karena adanya partlslPan Iain.
---+
alinea
paragraf
alu
ti-prasasti Sriwijaya,
dll.
Istilah
aksara Pallawa ini mula-mula dipakai oleh ahli arkeologi Belanda, NJ.
Krom. Sarjana
laii
menyebutnfa
aliran Praha,
l.
rangsangan yang
kata atau kelomPok kata Yang berkombinasi dengan afiks; mis' i i i n nu dalam p emie rita hu an' I stilah ini berbeda dari dasar (base) Yang
terdapat dalam kata berjuang, dalam
(stcm)
hal iii
juang adalah
dasar.
suatu
aksara rencong
manusia
puitis adalah contoh aktualisasi; 3. pengungkapan satuan atau ciri fonologis, gramatikal atau semantis; mis. pengungkapan fonem oleh bunyi bahasa; -+ manifestasi.
laring, faring, rongga hidung, rong[a muluq bibir, gigi, lidah, alvJolum, palatum, velum dan uvula. Lihat bagan alat ucaP.
oleh L. Hjelmslev (1898-1965) yang menganggap bahasa itu sistem Yang swaslmbida, dan linguistik adalah otonom dan imanen. disiplin yang 'dimulai dari wacana, keAnalisis mudian diselidiki hubungan Para-
kitegori diluar
bahasa),
alofon
alograf
amandt
school) para sarjana linguistik yang mengabahasa sesuai dengan ajaran A.M.
alograf
(allograPh)
systemic grammar,
teori linguistik yang dikembangkan oleh M.A.K Halliday bardasarkan teori J.R. Firth dengaq berpegang
di Amerika Serikat. Lih. gramatika transformasi genefatif. aliran Neo-Firth (neo- Firthian)
anggota dari satuan aksara Yang merupakan grafem yang berbedabeda menurut PosisinYa; mis. Arab +, 4 dan..radalah alograf-alograf dari grafem.T; dalam aksara Latin pelbagai bentuk dari huruf tulis.
(allochrow)
dapat diramalkan; 2. adanya dua varian atau lebih entah distingtif entah tidak daiam hubungan paradigmatis.
alternation)
alokron
pada tiga tingkat dan empat kategori, ketiga tingkat itu yaitu
forma
(=
substansi
(= medium),
ajaran-ajaran J.R. Firth, terutama seperti ternyata di dalam karyakarya teoretis dari M.A.K. Hallidav. Litr. aliran gramatika siste-
dari kronem.
domorl
anggota morfem yang telah ditentukan posisinya mis. lbarl, lbal, lbaU
mika.
alomorf fonolo$s
(phonologically con-
alternasi otomatis
tion)
(automatic alterna-
dan
sistem
aliran Praha
(Prague school)
aliran Jenewa
Geneua school)
(Saussurean linguistics,
teori linguistik yang dikembangkan oleh Cercle Linguistique de Prague sekitar tahun 1920-an, terutama oleh V. Mathesius dan kawankawannya, dan menekankan pada
ditiorud allomorPh) varian morfem yang muncul dalam lingkungan fonologis tertentu; mis.
alveola
(alaeola)
para murid F. de Saussure yang pandangan de Saussure secara konservatif. Tokoh-tokohnya a.l. Charles Bally, Henry Frei, Rudolf
Engler, dll.
pendekatan fungsional.
mempertahankan pandangan-
thesius, Troubetzkoy.
Lih. Ma.
aliran Stoa
(.9toicy'
alomorf morfologis
teriadi karena pelbagai fonem dari morfem dasar yang diikutinya, jadi fman] te4adi karena diikuti oleh fonem volal atau dorsal, [mnn] oleh fonem labial, dsb.
(norphologicalll
conditioned allomoiph)
aliran Kazan
lih. Courtenay
aliran
(mechanistic lingui.s-
filsafat bahasa.
varian mortbm yang muncul dalam lingkungan morfem lain secara tak terimal*.an; mis. dalam BI. alomorf
veolar belakang
(post-alaeolar)
tiu)
pendekatan bahasa yang menekankan pengamatan atas ujaran yang sesungguhnya sebagai hasil perilaku pembicara dalam situasi tertentu; pendekatan ini menekankan data dan konteks referensial antara lain dalam bentuk analisis distribusi dan hukum bunyi.
aliran stratifikasi lih. gramatika stratifikasi aliran tagmemik (tagmemics) lih. gramatika tagmemik
aliran udara (air stream,
breath strcam)
bunyi alveolar yang terjadi dengan titik artilukasi rhengarah ke belakang alveolurn dekat palatum.
l. terjadi karena
penyempitan
aliterasi
udara vang keluar masuk saluran yang dipakai oleh alat ucap untuk menghasilkan bunyi bahasa.
(alliteration)
2. terjadi karena
kata qtarat.
penyempitan antara daun lidah dan alveolum; 3. bunyi atau fonem yang terjadi demikian; mis. bunyi pertama pada
aliran mentalisme
listic linguistics)
(mentalism, menta-
alofon
ungkapan kepala surat kata kePala mengandung alosem dari semem 'bagian tubuh yang di atas'.
(allotagma)
varian fonem berdasarkan posisi; mis. fonem pertama pada lkital dan
alotagma
berbeda,
di
amanat
sedangkan.yang kedua
di
depan
l.
keseluruhan makna atau isi suatu wacana; konsep dan perasaan yang
hendak disampaikan
Pembicara
l0
pendengar.
ambifiks
analisis distribusi
analisis fonemis
frase dalam klausa.
analisis unsrr
bawahan
ll
diterima
anaforis
anagram
(anaphoric)
malisis fonemis
konfiks
(ambigous)
ambigu
ambiguitas (anbiguiU) sifat konstruksi yang dapat diberi lebih dari satu tafsiran.
yang disusun dengan huruf-huruf yang sama dari kata atau kelompok kata
analisis ujaran mental dan suprasegmental untuk menentukan sistem fonem suatu
bahasa.
dan
rnalisis Fourier
(Fourier arulyis)
analisis kuantifikasi
arufsis)
ambilingual
(anbilingual)
coluthon-anacolutha)
ambivalen
eleaation)
kalimat yang mulai dengan sebuah struktur gramatikal dan berakhir dengan struktur gramatikal lain.
(anbiaalent)
perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan menggambarkan hal yang lebih baik dari
semula; mis. wanita sekarang mempunyai arti hormat, dulu hanya
Kalimat dengan selaan. anakronisme (anachronism) penggunaan kata atau ungkapan yang tidak sesuai dengan normanorma fonologis, gramatikal atau
semantis suatu masa dalam sejarah suatu bahasa,
(!C analysis) keoendekan dari analisis immediate constituent; + analisis konstituen rnalisis kesilapan (error anal2sy)
lebih sederhana.
rnalisis
lC
semantis
analisis
(anal2sis)
dengan mencatat dan mengklasifikasikan kesalahan-J<esalahan yang dibuat oleh seseorang atau kelompok.
lih. morfologi
Usis)
analisis morfologi
(morphological ana-
beraiti'yang diinginkan'.
amesis
(anesis)
kompositum dengan satu kata atau lebih; mis. rumah makan menjadi
amplifikatif -+ augmentatif amplitudo (amplitudt) jarak antara puncak gelombang bunyi dan titik rata-rata
anafora
enalisis komponen (comporcntial anaUtit) metode untuk memecah sebuah unsur atas bagian-bagian Yang lebih kecil. Mencakup analisis komoonen makna dan analisis
kombonen bunvi.
enalisii komponeir
bu nyi (compown-
tial analysis) analisis bunyi-bunyi atas unsurunsur yang lebih kecil; mis. /b/ atas
l.
(anaphora)
(comPo-
atau
makna dengan memecahnya menjadi komponen-komponen; mis. kata baPak itas [+ insan], [* insan], [* pria], [- lebih muda], kata adik atas /*
insanl,
keadaan.
analisis segmental
( segmental analysis )
analysis)
Pak
sistem penghasilan kontinuum bunyi-dalam batinnya yang memungkinkannya menandai bunyi yang didengar dengan perbendaharaan bunyi dalam batinya.
rnalisis
[+
[*
llsit) analisis kalimat atas unsur-unsur yang lebih kecil; setiap konstituen
yang kompleks dapat dianalisis lagi
anaphora)
ana-
tik dan pedagogi. analisis spektografi ( s pcctral anafitsis) penyelidikan fonetik dengan memmengamati dan mengukur ciri-ciri bunyi.
btit)
atas lapisan-lapisan
enalisis kontrastrf
tics)
dalam wacana Kataryta sudah melahirkan. Mana? yang dihilangkan ialah kata bajnya.
rikan distribusi unsur-unsur fonologis, gramatikal atau leksikal dalam satuan yang lebih besar, misalnya
di.fferentinl analysis ;
dffircntial
lingui"s
frase
r2
analisis untaian
antipasif
(anonaly)
antisipasi
aposisi
It
konsonan
(aorist)
anomali
anuSwara
nasal.
perluasan itu kemudian bisa dilakukan ke sebelah kiri atau ke sebelah kanan satuan dasar itu; mis. dalam Kemari,n ia berangkat ke luar kota
suatu
aoisfits
antanaklasis
(antanaclasis)
'bentuk verba yang menunjukkan kala atau aspek lamPau tanPa membatasi apakah perbuatan itu
perluasannya. Dalam metode ini bahasa dianggap sebagai untaian unsur-unsur linier; berbeda dari
analisis konstituen yang menganggap sebuah satuan sebagai bagian dari satuan yang lebih besar.
(Benjainin Franklin).
rntitesis
antarvokal
apelativa (appelatita)
Denvebutan sesuatu berdasarkan
l. konsonan yang muncul di antara dua vokal; 2. berada di antara vokal-vokal; mis. hamzah dalam
kata saat. anteseden (antecedant) l. informasi dalam ingatan atau
tetapi
atau
analogi
(analog)
konstruksi nzonisasi karena sudah adanya pola yang ada dalam konstruksi mekanisosi, dsb.
I
nya
proses atau hasil pembentukan unsur bahasa karena pengaruh pola lain dalam bahasa; mis. ierbentuk-
rntonim bertentangan
antorytms)
(contratlictory
2.
atas:
gptiksis-fa
napt2xis)
juk
butan I aks amarut y arrg tadinya nama tokoh; nama ikan mujahir berdasar' kan penemunya; skala Richter, dsb. aoikal hoical) '1. beikl"ain dengan ujung lidah; mis. bunyi pertama pada datang,lari adalah bunyi apikal; 2. bunYi atau fonem yang terjadi.karena penyempitan antara ujung lidah dan gigi atas atau alveolum.
PenYe-
anartria
ketidakmampuan untuk mengucapkan bunyi bahasa karena kerusakan dalam sistem saraf.
(anastrophe)
antiergatif-absolut
absolute)
kalimat atau klausa; mis. Amln kaya, tetapi kantongnya kosong, Amin adalah anteseden d,an n1a. Anteseden ditunjuk oleh anafora atau katafora.
(anti-ergatiae-
l.n[u.,
apiko-alveolar -1.
(aPico alaeolar)
makna yang lain; mis. Dai* danjahat :'tidak baik' bukan berarti Jahat'.
(antonomasia)
apikodental -
(aPicodental)
anastrofe
pemakaian urutan kata yang. tidak lazim; mis. d,alam Roti ia nembeli.
penanda, khusus pada obyek langsung dalam klausa yang mengandung subyek; penanda itu tidak ada dalam unsur-unsur dari klausa
lntonomasia
jenis.
l.
anataksis (anataxis)
metatesis
rntropofonika
aplikasi -
semantik. penggunaan ungkaPan tertentu dalam situasi tertentu' khususnya dalam perbandingan
ancang-ancang
(onset)
rntroPomorfi sme
kalimat Maija sdi kalan 'Maija makan ikan' unsur n pada kalan
datang' dan Sl kala! 'makanlah ikan itu', tidak ada penanda antiergatif.,Dalam bahasa ergatif yang berlainan sistemnya -penandi
adalah penanda antiergatif. Dalam kalimat lain, mis. Maiji tuli'Maija
atau bentuk lain yang bersangkutan dengan manusia untuk obyek atau koniep bukan manusia; mis. mulut sungai (bandingkan dengan mulut
nanusi.a).
Yang
apodosis -klausa
(apodosis, consequewe) . ..
murah,
aneka bahasa + multilingual aneka makna ---> a-bigiu anggapan (supposition) scmantih. Aspek makna yang menyangkut situasi sebenarnya dari pemakaian sebuah ujaran; dipertentangkan dengan pelambangan oan Penamaan.
rntroponimi
( anthro pon1nry)
apokop -
diki nama orang. rntva basa dunf unsur-unsur untuk menghormati kawan bicara dengan memakai unsur krama i"SFl.
.f. ngoko andhap yangjuga menga-
pemutusan kalimat
(apposi.tion)
di
tengah-
aposisi
l4
modi{ikatif).
alr$i rapat
arkileksem
arti
asimilasi progresif
l5
mouable specch
aposisi rapat
(dose apposition)
arca (ana) wilayah geografis yang memiliki ciri-ciri tipologis yang bersamaan, seperti ciri-ciri lafal, gramatikal
atau leksikal.
afii
(meaning)
rrtikel
pengertian.
(a*iclc)
artikulator (artimlator,
organ)
kata atau frase yang dipakai dalam aposisi dan tidak dipisahkan oleh transisi terbuka dalam ujaran ataupun oleh koma dalam tulisan.
argot
Pr.
unsur yang dipakai untuk membatasi atau memodifikasi nomina, mis. the dalam Bahasa Inggris, dalam Bahasa Dansk artikel ini berupa,
aposisi renggang
(loose apposition)
aposisi yang dibatasi oleh jeda 'sebentar dalam ujaran atau oleh
koma dalam tulisan. Contoh kata pamanku dalam Hasan, pamanku,
sudah buangkat. (aportroplu)
sufiks.
linguistik hirtoris komParallf bentuk rekonstruktifyang menjadi asal dari kata dalam bahasa sekerabat.
alrcstrofe
/'dalam de I'ercre'sedikit tinta'. artikel tak tentu (indcfinite article) artikel yang membatasi nomina
argumenn
dari
specch,
keseluruhan:
mis. Pr.
de
tanda diakritis untuk menyatakan penanggalan bunyi atau kata; lih. tanda penyingkat.
predikator
Orgumenl
apparatus criticus L. kritik naskah. alat Pembanding yang disajikan dalam penerbitan
naskah.
yang belum diketahui sebelumnya; mis. Ing. a dalam a biok. rrtikel tefiu (definite articli) artikel yang membatasi nomina
asibilan
(assibilant)
bunyi afrikat yang dihasilkan pada gigi; mis. bunyi pertama pada kata Jerman 32.
Aristoteles
(384-322
asibilasi
(assibilation)
Peri
ertikulasi
bunyi
asilabis (u/abic)
ngannya; mis. dalam sejarah B. lnggris penghilangan infleksi ditandai oleh lebih seringnya digunakan preposisi dan urutan kata.
aritenoid
'partikel', dll.
(arytenoi.d)
arkaisme
-for*)
sangat mempengaruhi perkembangan dan wawasan tentang Bahasa Sunda. Karyanya yang
penting ialah Palanggeran Nuliskeun
Alesara Sunda
(1912, disusuir secara resmi oleh Commisie voor de Volkslectuur, tetapi pada hakekatnya adalah
ku Akara
Walanda
arkifonem
(archiphoneme)
peraturan ejaan Sunda'dengan huruf Latin yang berlaku sampai 1958, dan yang menjadi dasar
berisi
golongan fonem yang kehilangan llontras pada posisi tertentu; mis. [t] dan [d] dalam kataJerman Bund /bunt/ dan Bunfu lbtnde/ tidak
berkontras, j adi keduanya dianggap
artikulasi kedaa (second artbulation) lih. artikulasi ganda 2 ertikulasi pertama (first arti.culation) lih. artikulasi ganda 2
ujaran, mula-mula atas sederetan satuan-satuan gramatikal atau semantis (yang disebut monem), dan ini disebut artikulasi pertama; kemudian atas sederetan satuan bunyi (yang disebut fonem) - dan ini disebut artikulasi kedua.
similis
>
assimila-
lih. umlaut
assimilation,
articula-
arkileksem
( archilcxeme
dan menjadi dasar semua gramatika Sunda yang ada sekarang,(dalam buku ini ia menyatakan antara lain bahwa Bahasa Sunda mempunyai 14 kelas kata).
arkileksem dari kata adik, kakak, ibang, karena kata saudara tidak
mengandung ciri
leksem yang menetralisasikan oposisi antara ciri-ciri makna beberapa leksem; mis. kata saudara adalah
fonetik. ciri yang terpenting dalam koartikulasi. rrtikulasi sekonder (suondary articllation)
asimilasi morfologir
assimilation)
(nurphological
[+
laki-laki].
f*
perubahan dalam jumlah, jenis atau kasus dari sebuah kata karena pengaruh kata lain yang di dekatnya; mis. lng. tlusc dalam tlusc kild oJ
lrtizgs (seharusnya this kind of things).
nl-
I6
asterisk
bahasa
aktif
t7
asimilasi pro gresif (progrcs siae assimilation, lag) prosgs.. perubahan suatu bunyi menjadi mirip dengan bunvi vans mendahuluinya; mii. Belandai"/ S /f/ dalam ik eet ois, karena pengaruh
aspek imperfekti,f
( imperJectiue as pect)
untuk menerapkan fonetik dalam pengajaran Bahasa Inggris, kemudian diperluas, dan pada tahun 1897 menerbitkan .International Phonctic Alphabet. Di antara para anggotanya terdapat Paul Passy,
ausbau
.lerman, sosiolinguistik, r(/o.rs. dikata-
aspect)
/t/
pad,a
eet.
asimilasi regresif
(regressiac assimila_
'.
menjadi bunyi bersuara pura yartu /b/. asi'nilasi resiprokal (reciprocal assimi_
de,.
proses perubahan bunyi rnenjadi mirip {e1gin bunyi yang -..,g1kr_ tinya. Misalnya aitam fiur. fElu"_ da op de dari (y/ kata op, akibat ?tS. pengaruh ld/ yang bersuara dari
buatan tidak selesai. aspek insepif (irceptiue aspect) -> aspek inkoaktif aspek kompletif (completiae aspect) buatan selesai.
ga jelas perbedaannya
Uterisk
menandai bahwa bentuk yang ditandai itu: l. bentuk hipotetis, ataru 2. bentuk itu tidak gramatikal atau tidak terterima.
untuk
bahasa, dialek atau ragam, sehingdengan sistem bahasa, dialek atau ragam lain. Hal ini nyata dalam usaha
kata
bangsa
things
lation,
aspel momentan
aspcct)
buatan berlangsung.
(momenteneous
coalescent assimilaiion)
berurut^an, yang menyebabkail kedua fonem itu menjadi fonem yang lain dari semula.l mis. Biii
aspek perfektif - (peiec tiae or peit) -) aspek kompletif aspek permansit (permansiae aspcct)
gatha-qrad.dham
kata berkelas lain yang mempunyai fungsi menerangkan nomina dalam {i.ase nimonal; mis. sekarang dalam
pemuda sckarang.
dari
lam-
awalan -+ prefiks
a$rnanst
asprck (asput)
aspeft . augmentatif
aspect)
aspek yang.menggambarkan per_ buatan meningkat. aspek diminutif (diminutiue aspect) aspe[ yang menggambarkan per_
aspek pungtiliar (punctiliar aspect) asPek yang menggambarkan per_ buatan dipandang sebagai satuan temporal tunggal. -(repetitiae aspek as pect) .repetiti{ yang Sspek .menggambarkan per_ buatan berulang. aspek _sesatif (ceiatioe ospect) yang.menggambarkan perSspek buatan berakhir. aspek simulfakti f. (simul,factiue aspec t) aspek yang menggambarkan per_ buata-n berlangsung serentak.
rugmentatif
(augmentatiue)
start)
tu;ral
proses fisik pada saat aliran napas (udara) digerakkan oleh sebuah inisiator di dalam saluran suara.
aspek frekuintatlf
buatan mengurans.
(fregucntatiae atpcct, iteratiuc arpcct, habitual aspcct) aspek yang _menggambarkan per_
Association lso.ciation Phonr6tique Internatio. nale organisasi yang mula-mula didirikan pada 1886 di Prancis dengan nama Phoneth Teacher's Associa"tion
delgan perg_eseran dengan pergeseran dilam dalam rongga; mis. bunyi 1il.
(aspirate)
kalimat
dihasilkan
konstituen kalimat; mis. subyek, predikat, obyek, dsb. behasa (language) sistem lambang yang arbitrer yang
dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk beke{a sama, berinteraksi dan mengidentffikasikan diri.
tipe bahasa yang hubungan gramatikal dan struktur katanya dinyatakan dengan kombinasi unsur-unsur
secara bebas.
l8
bahasa akuoatif
bahasa daerah
bahasa dagen8
bahasa fresusastraan
l9 [tali, dan
Ro(inf.ected language'
bahasa akusatif (accusatiae language) tipe bahasa yang mempunyai penanda eksplisit untuk obyek langsung, coutoh Bahasa Inggris yang mempunyai kalimat seperti Tlu) killed him: kata him adalah bentuk akusatif d,ai kata he. bahasa alamiah (natural language)
bahasa rnanusia
nambahan prefiks pada alas atau dasar; mis. Bahasa Bantu. bahasa bersufiks (suffixing tanguagc)
blhrea dagang
blhasa dalam
Bahasa Prancis,
mania.
ragam Bahasa Melayu yang dipakai untuk menyapa raJa atau lieluargakeluarganya, terjadi dari kata-kata seperti waJat, mangkat, dsb. santap, beradu, wafat,
bahasa
inflektif
bahasa inkorporatif
language,
(iuorporating
brhasa ergatif
(ergatioe language)
po$iytl:ctt:
language)
language)
bisme.
(rtress-
antiergatif-absolut; mis.
Bahasa
bahasa berton (tone languagQ bahasa yang mempergunakan titi nada sebagai fonem suprasegmen-
bahasa dengan suku-suku bertekanan muncul padajarak yang lebih kurang sama; mis. Bahasa Inggris, Jerman, Rusia.
tipe
Australia. Lih. kasus ergatif. blhasa Atalon (italon language) UsPeukij. Bahasa Yang diPakai sebagai standar untuk studi kontrastif atau studi tiPologis.
behasa
dai pelaku (disebut tasar argatiJ) dan sufiks kasus lain untuk menandai penderita dsb. argumen lain seperti (disebut kasus absolutifl. Bahasa vans demikian ialah Bahasa Hindi, Eskimo, Baska, bahasa-bahasa asli
tipe banssa yang mr:nyatakan hubungan gramadkal dan struktur katidengan menderetkan morfem-'
morfenr terrkat menjadi kata tung-
language,
bahasa Iawi
,rurnu"kur,u untuk Bahasa Melayu, khususnya yang ditulis dengan
flektif
(flectional language)
huruf Arab. bahasa kacukan ragam Bahasa Melayu yang diPakai di-pasar, pelabuhan, dsb ilimana
bartyak bertemu orang dari Pelbagai bangsa, terjadi dari campuran unsur pelbagai bahasa. bahasa kasat (oulgar language, wlga' risn) bentuk bahasa Yang dianggaP sub-
makna
hasawan biasanya melalui pendidikan formal, dan yang secara sosiokultural tidak dianggap bahasa
leksikal; mis. Bahasa Cina Mandarin, Bahasa Thai, bahasa-bahasa Indian di Meksiko. bahasa biasa (ordinary languagQ lih. bahasa manusia
language,
tipe bahasa yang memPergunakan fliksi untuk menandai hubungan gramatikal dan bukannYa urutan [ata; mis. Bahasa Latin.
behasa cunung (liaing language) brhasa bahasa yang masih diPakai oleh suatu masvarakat bahasa.
bahasa kediua (ucond languagc) bahasa yang dikuasi oleh bahasawan bersama bahasa ibu pada masa
bahasa berakar
inflektif
(root-
*i*p..gunakan kata tunggal "nik sebagai ujaran. behasi ibi (natiac language, mother
lanruaee)
if::flrpemerolehan
bahasa ketika
Arab.
bahasa berakar isolatif (root-isolating
language)
Iogika simbolis atau untuk penggunaan komputer. Lawan dari bahasa manusia.
bahasa campuran (mixcd language) alat komunikasi yang terjadikaiena pertukaran secara intensif unsurunsur dari dua bahasa atau'lebih. Contoh bahasa campuran ialah
pijin
dan kreol.
bahasa ibI suatu kelomPok minoritas pendatang dalam suatu masyarakit bahasa: mis. Bahasa Hokien di Indonesia. brhasa indrlJx (parent language, ancestor
masyarakat bahasanYa.
Indo-Eropa Purba lkl; Bahasa Latin adalah bahasa kcntum bahasa kerabat (cognate language'
related language, sister langage) bahasa yang memPunyai hubungan
language)
genealogis
-dengan bahasa-bahasa
lain.
?::re:lketompok
bahasa berkera-
Iingra franca.
20
bahasa khusus
bahasa
pinggran
bahasa politonis
basa antYa
2t
language)
bahasa kiasan_ (figuratioc language) penggunaan kiasan untuk meningkatkan efek pernyataan atau p6bahasa Hrasik (classical languagQ l. dialel temporal suatu bahasa
bahasa nominatif-ilkusatif (nominatia e-- ac ats s atia e I angua g e) bahasa yang mengandung sistem
an bahasa. bahasa Yang diPakai sebagai pengantar dalam pengajarmenjadi asal kata pinjaman. bahasa tulis (written language)
daughtcr language)
Yang
dari
bahasa-bahasa FiliPina,
language)
perkembangan kebudayaan pemapema_ Pe(emoangan xeDuoayaan kainya; /.. rat[ya; 2. Danasa bahasa kuna yang vans mempunyai kesusastraan yang pentrng. bahasa kuna (old language)
balapa oksiton (oxytonic language) bahasa yang kebanyakan katabahasa paroksiton (paroxytonic
nguage)
bahasa-bahasa Indonesia, bahasabahasa Polinesia dsb. bahasa yang diPergunakan dalam komunikasi-resmi sePerti dalam
l.
language)
bahasa lisan --+ ragam lisan bahasa madya (meio-language) bahasa purba dari suatu kelompok dalam suatu keluarga bahasa ying
Eahasa yang dimengerti dan diterima sebagai pemakiian Yang baik oleh semua orang Yang mengenal
bahasa
dalamnya:
ragam
PAC
F-\
oAF
PDF
bahasa pasar (trafu language) bahasa yang dipakai oleh orang yang memiliki bahasa ibu berbedadalam oerdasansan.
tidak diterima untuk komunikasi serius, dan (3) unsur khusus dari
komunikasi
ABC
DE
,/t\
Bahasa pAC adalah bahasa madya; demikian pula bahasa p DF. Bahisa p AF adalah bahasa purba bersama. bahasa manusia (natural language) bahasa yang dipergunakan oleh manusia, yang berbeda dari bahasa
bahasa pembeii (producer languagc) serangkaian kosakata, tata -baEasa dan gaya bahasa yang dipakai orang secara aktif dan sempurna ialam berbicara dan menulii; ber-
til
-2. ragam bahasa yang dipakai oleh se6agian besar pemakai bahasa dalam situasi sehari-hari. bahasawan (natiae sPealeer) orang yang memiliki atau menguasai secara penuh suatu bahasa; pemakai pemakai bahasa; ; penutur bahasa.
bahuvrihi
t"trq"
buatan
modern
(nodern language)
bahasa
bahasa klasik
dialek temporal yang dipergunakan pada waktu kini, untuk-membedakannya dari bahasa kuna atau
language)
larmt
SoIang
(ancestor language,
serangkaian kosakata, tata bahtsa gayq bahasa yang dapat 43" dimengerti orang bila ii m6ndengar atau membacanya; lebih luas dari bahasa pemberl.' bahasa pe'rsatuan bahasa yang dipergunakan dalam masyarak^at bahasa yang dianggap sebagal tiktor yang menyatukan masyarakat secara politis, kultural,
Bahasa
bahasa yang menurunkan bahasabahasa yang berkerabat; mis. Bahasa Latin adalah bahasa
dsb.
kasi tersEbut terdapat pada bangsa Indian Mazatek di Meksiko. bahasa standar (*andard language) l. rasam bahasa atau dialek Yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti <ialam perundang-
'yang lehernya
barbarisme
( b arb
biru'
(dikatakan
bangun -+ konstruksi
arism)
penyimpangan dalam ucaPan' tata bahasa-atau perbendaharaan kata dari ragam standar.
kepada orang yang dihor-
basa
---+
bahasa nasional
IranaEa rDu bahasa pinggi run (peip fural languagc) bahasa yang dipakai oleh suatu
undangan, surat-menyurat resml, berbicira di depan umum' dsb.: 2. bahasa persatuan dalam masYara-
memPunyar
bahasi sumber (source language) l. penterjemahaa. bahasa yang digergunakan untuk mengungkaPkan iuatu amanat dan menjadi titik
Yang
22
basa bagongan
beban komunikasi
bentuk asterik
2'
berupa
krama. basa bagongan .,/- basa kedhaton yang sampai kini masih dipakai di kraton Yogyakarta, yang mempunyai ciri gramatikal
ll
'saja' , bo2a
'
basa-basi
manira'saya', pako4ira'anda', punapi,'apa', paniki'ini', puniku itu, sdos 'beda', winten 'ada'..
basa madya ;lr. lih. madya basa ngoko lih. ngoko basa panengah Sd. ragam bahasa yang dipakai kepada kawan bicara yang lebih rendah untuk membicarakan sesama atau yang lebih rendah. basa sedeng S/. ragam bahasa yang dipakai
untuk diri sendiri atau untuk orang Iain yang sederajat dalam pembicaraan dengan orang yang lebih
bcban komunikasi
load)
(comrnunication
benefaktif
suatu
amairat, sebagaimana diukur oleh nisbah antaralumlah satuan inforberat bebannya dapat dipermudah
brlntlrlJr (forn) l. penampakan atau ruPa satuan bahasa; 2. penampakan atau ruPa
bentuk akrab
tu, Jer, dt.
jetd) -tingkat
(intimate form)
l. ungkapan yang dipergunakan hanya untuk sopan-santun dan tidak untuk menyampaikan informasi; mis. kalimat'mau ke mana?'
tinggi atau lebih tua. basa singgih Bali. kata-kata yang dipergunakan
tentang orang ketiga yang dihormati.
baf,asa.- Dalam fonologi makin banyak pasangan kata dibedakan secara minimal, makin berat beban
tugas fonem-fonem yang membeda-
bentuk alrego
kontraksi dari bentuk kata sebagaimana dipakai dalam ucaPan cePat atau dalam ragam bahasa tak
(allrego form)
BASIC English
(kepanjangannya: British, Ameican,
lbl
PaPa ,: tumbuk,
dengan
/z/
ls/
Pak,
l. Bali, S/. ragam bahasa untuk pergaulan di antara orang sederajat; bukan dianggap tidak sopan,
selama dipakai dalam konteks yang tepat; 2. J. kata-kata kasar.
berprestise tinggi, yang disebut matrilek atau akrolek. batas kata (word boundar2)
unsur lbnologis, prosodia, grafemis atau gramatikal untuk memisahkan kata. batas pendengaran teratas (threshold
basa kedhaton
J.
khusus
adalah bentuk antara dalam Proses derivasi dari ajar ke Pelajar. bentuk asal (unlulying form) satuan dasar hipotetis yang diang-
landasan
Surakarta,
dan
kadang-kadang
of pain)
pada frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit. batas pendengaran terendah frrrurhold of luaring) amplitudo bunyi terendah pada
untuk menguraikan atau menurunkan. seperangkat satuan atau seperangkat varian dari sebuah satuan'
word,
bchaviorisme
ehaaiorism)
pemakaian krama-ngoko). di kraton Yogyakarta ragam ini disebut basa bagongan dan sampai kini masih dipakai. Di Surakarta ragam
liku
manusia dalam
Pendekatan ini
Yang
sungguh-sungguh daPat diamati, dan mengabaikan aPa Yang dlsebut "keadaan mental" dsb.
bentuk asterisk
Iogis atau grafemisnYa. (asterisk form, s.tarred -for*) -1. bentuk bahasa yang diberi tanda asterisk untuk menunjukkan bahwa bentuk itu tidak gramatikal atau
}rillkans.
(back)
Sd. ragam bahasa yang dipakai kepada orang yang lebih tinggi
tentang orang lain yang lebih tinggi
di
belakang
pula.
atuu dengan belakan-g -lid-ah (tentang bunyi[ mis. [u], [,], [o] adalah vokal belakang.
tidak pernah dipakai; 2. linguistik historii lamparatif. Bentuk bahasa yang diberi tanda asterisk untuk menunjukkan bahwa bentuk itu tidak ada bukti-bukti tertulisnya
24
bentuk behas
bentuk turunan
[I
bcntuk verba
bilangan tingkat
25
bentuk
(L) )
radiator
(BI,
aerb
lengkap dan berisi nasihat atau pengajaran; mis. Biar lambat, asal
selamat.
radiatore
bentuk bahasa yang dapat berdiri sendiri dan jelas maknanya. bentuk dasar (base form, cannnic form,
basic altemant)
(It).
bentuk verba yang tidak dibatasi olch persona, jumlah, atau kala;
bidang makna
(semantic area)
lnnt
bentuk dari sebuah morfem yang dianggap paling umum dan paling
karena kompleks atau tidak wajar (dikatakan tentang sebuah wacana); dalam terjemahan sering merupakan hasil dari keharafiahan.
aspek pengalaman yang diungkapkan dengan unsur bahasa atau seperangkat unsur yang berkaitan.
bi-ekuatif
(bi-equatiae)
Pilu. tipe ketransitifan klausa yang menyangkut partisipan, ciri partisipan itu dan lingkungan klausa; mis. dalam klatsa Teh ini terasa panas
di lidah
bentuk hormat
(pollte
unsur bahasa yang menunjukkan hubungan hormat antara pembicara-pembicara; mis. Pr. uoas dan
kepada orang yang lebih tinggi atau orang asing (dipertentangkan dengan Pr. tudan Jer. du yang bersifat akrab). bentuk kanonis (canonic form) l. fonologi. struktur suku kata yang paling lazim; 2. morJologi bentuk yang dipilih untuk menggambarkan bentuk dasar dari morfem. bentuk kata (word form) bentuk kata tertentu yang mengisi Jer.
forn)
ie bila berbicara
pI
--t\
(pro-form, pro-word)
haae been
*p
bcrita
-r
pernyataan
say;
lingkupan klausa.
arn) Panas
btrmakna
(meaningful)
bi-intrasitif
Pike. tipe ketransitifan klausa yang menyangkut pelaku dan lingkupan; mis. dalam klausa Ia tinggal tli rumah,
ia adalah partisipan, di
lingkupannya.
( b iculturalis m)
rumah
fungsi tertentu; mis. bentuk nomi natif dari nomina, bentuk lampau dari verba, dsb. bentul kembar (doublet)
sepasang unsur dalam bahasa yang mempunyai asal-usul yang sama; llnis. bhad dan itikad, isap d,an hisap, korban dar, kurban dsb. bentuk lemah (weak form) bentuk kata Bahasa Inggris dalam posisi tak bertekanan. bentuk lenb (lenn form)
pronornina yang menggantikan frase nominal dalam pelbagai bahasa, atau kata Ing so yang menjadi pengganti frase verbal kecuali subyek dan verba bantu
2. kata yang menggantikan kata, frase atau
dari obyek yang bernyawa dan dapat bergerak, berlawanan dengan tak bernyawa (inanimate) ; tering kali dinyatakan dengan
bikulturalisme
bttuara
dihasilkan dengan getaran pita ruara; mis. bunyi [b], [dl, [S]. barruara lw tak bersuara (aoieed as
aoicelcss)
bilabial
e...)
apa
tidaknya getar periodik yang berfrekucnsi rendah pada laring, dan tecara artikulatoris ditandai oleh rda-tidaknya getar pada selaput
bilabiodental
dihasilkan dengan penyempitan kedua bibir; 2. bunyi atau fonem yang terjadi demikian, [p], [b] dan [m] adalah bunyi bilabial.
( b il ab io dental
l.
(bitabial)
'
mempunyai padanan yang ringkas (bentuk alegro), yang biasa dipakai dalam ragam biasa atau ragam resmi; mis. bapak adalah bentuk
bentuk terikat
(bound
lento, pak adalah bentuk alegro; dahulu ad,alah bentuk lento, dulu
adalah bentuk alegro.
(protoupe
bentqk bahasa yang harus bergabung dengan unsur lain untuk dipakai dengan makna yang jelas; mis. n2a, juang, dsb.
form)
hrtutur
luara.
l. dihasilkan
demikian.
bentuk tunrnan | (drriued form) bentuk yang berasal dari bentuk asal setelah mengalami pelbagai
proses.
number)
bentuk yang dijadikan dasar pembentukan istilah, dan yang mepunjukkan persamaan atau kemiripan
antara pelbagai bahasa kuna, seperti Bahasa Yirnani dan Latin, yang
bentuk turunan
ll
(transform)
kalimat
inti
setelah mengalami
rangkaian transformasi.
bldd
peribahasa yang berupa kalimat tak
26
bilingual
Bopp' Franz
braille
.f -Grammalik
bungi frikatif
bukunya
27
Spra chtheorie ( I 934)
bisemi
(bisemj makna ganda yang berlawanan dari satu kata; mis. A. hararn berarti 'suci' dan' terlarang', L. sacu berarti
erman. Bukunya,
Vergleichende
diang'
bisik
Paling lenekap dan paling maju dalamPendek"atah funfsional, dan diperlakukan sebagai dasar teori-teori alimn
hasa, ambilingual.
bilingualism e
wicara yang dihasilkan tanpa suara tetapi dengan gesekan yang daPat
sistem
reille
pitan glotis.
tanda dan sebagai alat, Yang harus diselidiki dengan, memperhatikan situasi, karena bahasa memPunYai
bilingualisme koordinat
bilingualism)
(co-ordinate
orang buta berupa kode yang terjadi dari 6 titik dalam pelbagai
kombinasi yang ditonjolkan pada Irertas sehingga dapat diraba. Diciptakan oleh Louis Braille (1809I
ketika
memPergunakan satu
852).
brrkilogi (brachiog)
dipakai
lw tak bundar
(roundcd
bahasa, tidak menampakkan unsurunsur dari bahasa yang lain; Pada waktu beralih ke bahasa lain tidak terjadi percamPuran sistem.
(comPound
rungkipan yang pukal dan Yang tidak lengkaP, recara gramatikal -dalam
non-rounded)
Bloomfield, Leonard
bahasa sehari-hari
bilingualisme majemuk
bilinguli:n)
ciri pembeda. bunYi bundar fonologi ciri fonalogi dihasilkan dengan bibir bundar, hlnvi tanDa Pembunbunyi tak bundar tanpa daran
r
bilingualisme dengan dua sistem bahasa atau lebih yang terPadu. Seseorang yang bilingual majemuk sering "mengacaukan" unsurunsui kedua bahasa (atau lebih) yang dikuasainya.
sebagai
bilinguatisme sub-ordinat
ordinate bilingualisn)
(sub-
bahaia atau lebih yang terpisah, tetapi masih terdapat proses Pnterjemahan.' Seseorang yang bilingual sub-ordinat biasanya masih mencampurkan konsep-konsiP bahasa pertima ke dalam bahasa kedua.
Kary any a meliputi bahasa-bahasa Indian, Bahasa Tagalog, linguistik umum dan kesusastraan. Bukunya yang paling berpengaruh ialah Language (1933). Walaupun banyak murid dan pengikutnya menganut teorinya sehingga gaya pendekatan mereka disebut Bloomfi eldianisme, namun ia paling tidak suka pada "aliian-aliran". Beberapa karyanya dikumpulkan oleh C.F. Hockett
akibat getaran gendangan telinga yang bereaksi karena perubahanperubahan dalam tekanan udara.
dtt
hi
Ma-
st:h-
Taafamilie
(I
884),
bunyi alir (liquid) bunyi yang dihasilkan dengan terbentuknya alur sempit antara
pita-pita suara (iadi semua bunyi alir adalah konsonan bersuara)
dengan tempat artikulasi sedemikian rupa sehingga alur sempit yang kedua tidak ada (iadi tidak ada bunyi frikatif); mis. bunyi hl, fi1.
rresia.
dalam
hs.
bunyi bahasa
(speech sound)
belqm
bilier (binay)
binomial
'
grcrnah Lerkunjung ke Indonesia ini lrrriasa dalam merumuskan hukum buiiyi yang pernah diuraikan oleh
saiuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan diamati dalam fonetik sebagai fon atau dalam fonologi
sebagai fonem.
teriadi dari dua kata atau unsur; yang daPat terjadi dari gabungan -(munfkin
bunyi-bunyi homorgan
sounds)
(homorganic
Boas, Franz
(1858-1942) sarjana linguistik dan
biolinguistik
lingui.stics)
(biolinguistics, biologi7al
rintern pepet dalam bahasa-bahasa I rrtlrrnelia. Karyanya a.l. Wurzel und ll1fl in den Intlonesischen Sprachen
(
bunyi berlainan yang diartikulasikan pada titik artikulasi yang sama; mis.-m dan b pada tambang, m dan P
ll)10);
pada tampil.
cabang linguistik yang mempelaj ari kondisi biologis dalam Pengembangan dan pemakaian bahasa dalam diri manusia.
tar buku itu sangat berpengaruh dalam linguistik umum Booo. Franz
ir?gr-taoz) sariana bahasa bangsa
bunyi desis
(sibilant)
brinyi s atau yang serupa dengan bunvi itu. bunyi' frikatif ( fricatiue) bunyi yang dihasilkan oleh alur yang amat iempit sehingga sebagi-
2E
bunyi gelegar
caralan
caret
- ciri
intralinguistis
blrnyi geletar (trill) brinyi yang dihasilkan dengan mengariikulasikan ujung lidah pada lengkung kaki gigi, segera melepaskannya dan segera lagi
bunyi-geseran -+ bunyi frikatif bunyi kembar (gcminah) . konsonan yang terjadi dengan memperpanjangkannya kalau bunyi itu malaran atau dengan waktu antara memperpanjangkan -dan
implosi
mengartikulasikannya dst.; mis. r.
an besar arus udara terhambat; mis. bunyi [r, !, Z, -f, a,,0, dan 6].
dengan menghalangi arus udara sehingga keluar melalui sisi atau biasanya
features)
l;
2. bunyi
ciri-ciri lrrotensitas
turx)
Jakobson
yang dihasilkan dengan menghalangi arus udara di salah satu temPat aitikulasi di mana juga bunyi
lep_askan secara
trdrll
pcnggantian bunyi hl dengan yang anak-anak-yang bunii IU bunyi P7 mis. pada anak-anak
belum dapat mengucapkan bunYi
trl
.
Qandatisn,, lamdai.sm),
ciri-ciri rongga
oodilla
ciri pembeda yang bersangkutan dengan bentuk rongga mulut dan titik artikulasi,
dan meliputi kontras antara koronal
bunyi
allang.
bawah
t,
pada
g.
bunyi letnpan (plosiac, stoP) binyi yang dihasilkan dengan menghambat arus udara sama
sekali di tempat artikulasi tertentu,
agar dapat keluar melalui rongga hidung; mis. [m], [o], [fi], [rt]. bunyi sentuhan (/aPl
ilIr,llk dick)
chOmeur
ciri-ciri sonoiltas
Jakobson I
se-
dental
kemudian alat-alat bicara ditempat artikulasi tersebut dilepaskan kembali; mis. brnyi [b], [kJ, [g] dsb. bunyi likuida (liquid) lih. bunyi alir.
/rl
dalam BahasaJePang.
nal yang hubungan gramatikalnYa rudah dibatalkan sebagai akibat perubahan hubungan; mis. Buku' buku itu dipinjam oleh mahasiswa, bariian kalimat oleh mahnsiswa dise' bui sub2ek chdmtur yang berfungsi demikian karena perubahan dari kalimat aktif. Qhrmpollion, Jean-Frangois ( I 790rariana Prancis yang berjasa dalam
1832)
tal, nasal lawan oral, pukul lawan longgar, selaan lawan malaran, bersuara lawan tak bersuara. ciri-ciri sumber (soiurca feahtru)
Chonsfut d Halle. jenis ciri pembeda vans meliputi kontras antara beriuri. lu*rt tak bersuara, kasar Iawan lembut.
dalam karyanya "Lettre a M.Datrier a l'alphabet de hYeroglYPhes phon6tiques" (1822) dan Pricis du
ilshme hieroglyPhique (1824).
kontras antara rendah lawan tirus, sempit lawan tak semPit, tajam lawan tak tajam.
(exprcssiae featurc)
ciri ekspresif
sltl
cabang (braruh) lingiistik historis komparatiJ bahasa atau bahasa-bahasa yang tumbuh
berasal dari778 M, berisi pelajaran menyusun kakawin dan kamus.
(fcanre)
candrasangkala
komponen atau bagian dari unsur yanj dipakai sebagai dasar untuk memerikan pola yang teratur.
Perhatian
sama
sPuch
kelainan dalam bahasa seseorang yang disebabkan oleh gangguan atau cedera psikofisiologis. cakra alograf huruf r yang mengikuti J. -huruf t mati, dan ritu diikuti vokal. Candakarana buku pedoman karang-mengarang tertua dalam Bahasa Jawa Kuna,
dianggap amat relevan bagi.bahasa sebagai alat komunikasi, mrs. tsyarat badan atau nada suara.
nasal,
n&da atau amplitudo; 2. fonologi. t:iri-ciri bunyi bahasa yang dianilirir atas tajam lawan biasa, malaran lnwan hambatan, dsb. olrl-clri pembeda u;tarra (major class
Jiatures)
ciri formal
eksplisit.
(Jormal
feahm)
satuan-
fea-
Ohonsfu
hcda yang meliputi kontras antara nyaring lawan tak nyaring dan vokalis lawan nonvokalis.
linguisti-k, mii. ciri pembeda dari satuan fonologis atau ciri makna.
30
ciri
khas bahasa
3l
dari
bahasa-bahasa
lain.
Dalam
penterjemahan perbedaan antara ciri khas bahasa sumber dan bahasa sasaran menghendaki terjemahan yang setia yang mengikuti prinsipprinsip ekuivalensi dinamis daripada mengikuti prinsip-prinsip korespondensi formal.
(configurational featurcs)
dan
codex unicus
D
ffiil
(couert)
ciri konfigurusi
deetimologisasi
Yang
(de+tinologi"sation)
ciri korelasi (mark conelation) ciri fonologis yang membedakan ciri lokal
(proaircialinn)
satu perangkat fonem dari perangkat lain; mis. ciri bersuara dalam rangkaian lbl, ldl, lgl : I pl, ltl, lkl, unsur lafal, gramatika atau leksikon yang khusus terdapat pada dialek resional tertentu.
(redundant feature)
'
peleburan dua morfem dalam satu kompositum sedemikian rupa sehingga bentuk dan makna morfemmorfem itu tidak kentara; mis. Ing.
definisi
hl6f-di.ge
lrnrmah
ciri "melimpah
ttas huruf
ciri nondisting$f.
turQ
forclogi. ciri akusatis yang menandai adanya ciri-ciri bunyi lain tertentu yang mempunyai fungsi bahasa.
(non-distirutiac fea-
lllrnama
.ciri hakiki orang, benda, hal atau konsep; 2. uraian tentang makna kata, frase, atau lambang; 3.
l.
(dertnition)
tbttt
.,/, cinonim
(base)
ciri
ciri
845-
morfem yang dibubuhi afiks; mis. ,luang daiam- berjuang; bandingkan dengan alas
(stem)
.
butan makna kata dengan menandai komponen dari konsep, dengall menerangkan derivasi dan pe-
makaian kata
itu, atau
dengan
yang bersama F. de
ciri prosodi (Prosodic Jeanre) lihl ciri suprasegmental ciri sekondei (ucoidarlt feature) ciri artikulasi bunyi yang sering
pembeda (distirutiae featun) ciri yang membedakan satuan bahasa dengan satuan bahasa lain; mis. [d] dan [tJ.
pelopor struktusebagai pt dianggap itianggap sebagai linsui istik. Kegiatan ralisme dalam linguistik. ralismi iaran ol di Polanrolanpenelrtlan dan pengaJaran penelitian dan dia dan Rusia membuatnya sebagai pendidik sarjana-sarjana linguistik
lfrr
terikat
(bound stem)
definisi ostensif
terletak
mengikuti ciri dasar artikulasi; mis. pembundaran bibir, aspirasi, nasalisaSi, retrofleksi.
phorume, secondarlt
lfyi lrir
ilokusi
dalam bidang fonologi dan morfologi. Ialah yang menyebarkan istilah Jonema (iung berasal dari muridnya, Kruszewski.)
(illocutionar2 Jorce)
definisi riil (real dlfinition) proses atau hasil menYatakan makna kata dengan memperinci
unsur-unsur konsepnya.
defleksi
(dlflexion, dtJlution)
kcmampuan gramatikt
(Power
l.
bahasa
lrldah-kaidah serempak
yang
ttJrktival
'
bErual atau dibentuk dari ajektiva; $h, kata Penalu berasal dari nalu.
32
deiksis
(deixis)
dependensi unilateral
deret
dialronis
33
maknanya;
de*sis
demoti& (dmotic)
ragam percakapan dalam Bahasa Yunani Modern. denasalisasi (dmasalisasti.on)
proses penghilangan nasal.
n1n:,
mu, dsb.
determinator umum
(indefinite deter-
deiktis
denominal
(denominal)
determinator dari frase nominal yang menyatakan hal yang umum; misalnya suatu. deverbal
(deuerbal)
denominatif
dorivasi
(dtioation)
berasal atau dibentuk dari verba; misalnya kata penlruruh adalah suatu
mmlruruh.
perubahan nomina, pronomina atau ajektiva yang menunjuk kategori, kasus, jumlah'atau jenis; misalnya Skr. nadi'sungai' berdeklinasi nadlau d,an nadlas yang menun2.
l.
--+ denominal
inflektifpadi dasar untuk membentuk kata. dorlvasi balik, (back formation, iaerse
dciaation)
deverbatif
diaeresis
(fuucrbatiae)
--+ deverbal
dental (kntal)
berhubungan dengan gigi atas dalam proses artikulasi suatu bunyi; 2. terjadi karena penyempitan ujung lidah atau daun lidah dan
l.
berdasarkan analogi dengan pola yang ada (misalnya tanya menjadi nanya). J adi tikah dianggap sebagai aralnya sedangkan nikah sebagai bentuk derivasinya, padahal kebali-
yang
&ribel
kannya yang betul (hal ini kita ketahui karena nikah berasal d,ari Bahasa Arab).
(dtcibel)
bunyi dari dialek-dialek yang berbeda; mis. dalam Bahasa Melayu diafon //a// yang direalisasikan dalam dialek Melayu Rjau [rupa] dan dalam dialek lain [rupa], frup], dsb.
declenrion,
Jerman.
hubungan antara unsur-unsur gramatikal dari tataran yang berbeda: bila satu unsur dalam suatu konstruksi tidak dapat mengganti seluruh konstruksi maka ia dianggap tergantung (dependent) pada unsur
pondak
bebas
,forctik. satuan untuk menyatakan intensitas bunyi relatif pada skala dari o untuk rata-rata bunyi yang dapat didengar sampai 130 untuk rata-rata tingkat pendengaran tertinggi.
(dtsirurce)
konstituen-
dorlnens
misalnya
N
I
,/
K
V
I
l\--
N
I
dorlrripsi struktur
(structural drscrip-
adik
membaca
buku
labiali
demog-
IG. l.
tlon)
penggambaran konstituen-
fupen-
penyelidikan tentang pelbagai kelompok pemakai bahasa dan variasi bahasa dalam suatu masyarakat
konstituen ujaran dan hubungannya dari sudut semantik, sintaksis dan fonologi; kaidahnya terletak di
rebelah kiri kaidah transformasi; 2.
berharga
dependensi unilateral (unilateral dtdependensi yang terjadi antara unsur yang bebas dan unsur yang tak bebas; misalnya antara pondok
input yang memungkinkan terjadinya suatu transformasi, biasanya berwujud kategori gramatikal atau variabel-variabel, misalnya dalam kalimat Mesin inil dibuka2 sekaranp. DS-nya ialah N1 - Vz - Ps.
demonstrativa
(demonstratiae
kata yang dipakai untuk menunjuk atau menandai secara khusus orang
drtcrminator
(futerminer)
84
dialek
(dialect)
diatoPik dirumuskan untuk menandai keseoadanan antara satuan-satuan moriotogit ai antara Pelbagai dialek.
diferensial semantis
disimilasi
35
status
dialek
diferensial semantis
rential)
(smantic
dffi-
variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai; variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok ba-
dialek regional), atau oleh golongan tertentu dari suatu kelomPok bahasawan (= dialek sosial), atau oleh
dikembangkan oleh Para alat vans 'psi"kologi untuk mengukur ahli diberikan oleh seorang makni yang -iiePada sebuah kata, informan
digraf
misalnva
kelompok bahasawan yang hidup dalam waktu tertentu (dialek temporal). Contoh dialek regional ialah Bahasa Melayu Riau, contoh dialek sosial ialah Bahasa Melayu yang
si
informan mendengar
tural,
dialek regional
2. fenomen dua sistem atau lebih yang beke{a secara berdampingan yang mungkin mempengaruhi perkembangan sistem-sistem itu, misalnya sistem-sistem fonem yang
berbeda
dlftong
(diPhthong)
bunv"i bihasa
-Yang
diksi (diction) pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memPeroleh efek tertentu dalam berbicara di dePan umum
diminutif
dari dialek-dialek
yang
diilesis
(uoic)
tamber'satu kali, dan yang berfungsi sebagai inti dari suku kata, seperti [ay] pida fianbafl dsb.
-tjc
dialek sosial
dlftong"lebat (widl
diftone.
diPhthong)
nutif. komunikatif (communicadinamisme . tite dwamism) Prahi. pengaruh suatu bagian kali-
dialektal
of
diatesis aktif
dipalatalisasilan
dlftorig naik
diohthons)
dialek temporal
language)
subyek gramatikalnya merupakan pelaku; lawan dari diatesis pasif. diatesis yang menunjukkan pelaku berbuat untuk dirinva sendiri.
diitesis medial
diatdsis pasiiif
(passiae aoice)
tinggS Qrestige
dialect)
diatesis refleksif
nya ia
beratkur.
diaiesis yang menunjukkan bahwa subyek adalah tujuan dan perbuatan; misalnya ia diqakul.
(reJlexiue aoice)
dtftong iempit (frryy*. diphthongl., terladl dengan seorKlt diftons Yang -letak lidah, misalnYa
.
diftorrg |ang bagian paling nyaringnva teidaptt sesudah PeluncurnYa, niisalnya'Bl [ual Pada (uarfl.
oerubihan
diphthong,
didelitologi
Alfuci
.falling diPhthong). aittong yi"g bagian paling nyaringnya teidaPat sebelum PeluncurnYa, niisalnya'BI [au] Pada [harima']' penga.rih migrasi dan Pengalihan
Uiffusion)
menandai Lasus-kasus yang ada: mis. Arab makkatu 'Mekah' adalah diPtotos, karena makkatu adalah bentuk nominatif, dan makkota adalah bentuk
pluralis bertindak berbalasan atau subyek singularis bertindak berbalasan dengan komplemen; mis.
mereka berpukul-pukulan atau ia berpukul-pukulan dengan temannya.
lih. pengawataksaan disartria ( btsarthria) aiifasia --+ afasia disfonia (fusPhonia) disilabis
dlglosia iituasi
(diglossia)
diberi
Yang
pen8Sunaan resmi atau PqnqgYna: en publik dan memPunyar crrl-crrl yang lebih komPleks dan konserva-
disimilasi
Tno;t@rubahan
t6
disimilasi deht
I)onatus, Aelius
dorsal membedakan
,7
ungsi untuk
distribusi
(distribution)
doreal
(darsal)
satuan-satuan bahasa.
kesemua posisi yang diduduki oleh
distribusi komplementer
mentarl distribution)
unsur bahasa.
te{adi dari
Skr-
(comple-
disimilasi dekat
tion,
telantar,
(contiguous dissimila-
disimilasi jauh
Spanyol alma.
anma
yang menjadi anggota fonem [kJ dikatakan berdistribusi komplementer karena [k] hanya mtrncul di depan konsonan atau vokal bela-
situasi di mana dua varian dalam lingkungan tertentu saling melengkapi, misalnya alofon [k] dar [gJ,
dvigu
gung lidah mendekati alveolum 2' Errrli utu, fonem Yang terjadi demikian: mis' Ar,.e'
( dorso-
S&r
Bl
hrantar
dorso-palaial Palatal) l, diartikulasikan dengan Punggung lidah mendekati Palatum; 2. bunyi atau tbnem Yang tegaot demikilrn; mis (4) pada akhir, ffl
oada kita.
dwibina lingga
Bali kata majemuk
dwilincca
dorco-uvular
( dorso-uaular)
ditransitif
redufliikasi seluruh bentuk dasar; mis. tamu-tamu. dwilincca bawa ma /. di,v"ilinsga dengan infiks um "deng.r, mikna 'peralihan dari orang ke orang', mis. turun-tetnuran'
guntur-gumuntur dsb.
dorro-velar
disimilasi regresif
disimila-
divelarisasikan (odariaed) lih. veLarisasi divergensi (diaergerce, dialectatisation) proses terpecahbelai:rya suatu bahasa menjadi beberapa dialek
karena tiadanya fasilitas pendidikan yang standar dan - kurang cukupnya komunikasi.
(domination)
L diartikulasikan dengan Punggung lidah mendekati velum; 2. Srnii utu, fonem Yang terjadi
demikian; mis. g Pad'a gagak.
(dorsum)
dengan
vikrl;
mis.
BI
bolak-balik'
dorrum
lidah.
bagian lidah
di
belakang daun
dwiourwa '
tetamu,
klantar.
laki
dominasi
nhkin tetapi
di
atasnya,
>
lelaki.
selalu gembira.
/.-pengulangan suku Pertama kata 'dair penambahan akhiran -az,' mis. rasa ) rer(uan 'saling membicarakan'.
disjungtif ( disjurutiae ) l. konjungsi seperti atau dan tetapi; 2. konstruksi yang mengandung dislalia
disjungsi; lihat disjungsi.
(dydalia)
daalis Uual)
F
V
I
-N
I
'
A
liar
I
kekurangsempurnaan alat ucap dan bukan karena cacat di dalam pusat saraf. disleksia ($slexia) kekurangmampuan dalam membaca.
babi
durlisme iemantis
(dualist tfuor1
of
-'meringis-ringis'.
distinEif
asal
38
Ejaan Republik
ekstraposisi
39
Medan. Sistem
ini tidak
Pernah
dilaksanakan.
Eiaan Republik
"til. riai,n
Suwandi
dan penyempitan lain di atas glotis; 2. bunyi bahasa yang' terjadi demikian; biasanya bunyi hambat.
E
'edisi kritis (critical edition)
kritik
naskah.
ekabahasa (monolingual)
--+ monolingual ekologi bahasa (ccologlt oJ language) penyelidikan mengenai interaksi antara bahasa dan lingkungannya, seperti yang terdapat dalam etnolinguistik dan sosiolinguistik.
versi Malavsia vanE dengan perubahan sedii<it menliar eJaan resmr di Malaysia sekaring. ejaan etimolo gis (etymo-Logical spelling) ejaan kata yane menekankan segi
historisnya her,lan mempertahaikan unsur yang tidak direalisasikan secara fonetis; mis. penulisan bank dan sanksi
eksaminasi
(examination)
lo[
u.
kritik
Sistern
ini
dalam arti sesuai atau tidak dengan penjelasan dan penafsiran teks.
egresif
l. dihasilkan dengan aliran udara bergerak ke luar dari alat ucap; ' 2.
satu
(egrusiue)
para pengarang di
Semenanjung
dalarn Kitab Logat Mclajoe (1901) oleh Ch. A. van Ophuysen, dan (Buku itu disusun dengan bantuan Engku
pertama negeri
di
ini
elun
demi satu; mis. dalam mengeja kata kgtgk.or1ng mengeja [f a],lil, [ta], kq ] atau [ka] , [oJ, [te], [a] [ka]. . laJ, I bahasa dengan kaidah tulis-menulis yans distandardisasikan; yang Iazimnyi mempunyai 3 aspek yakni aspek lonologis yang menyangkut penggambaran lbnem dengan hurufdan penyusunan abjad; aspek morfologls yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis; aspek sintaktis yang menyangkut penhnda uJaran berupa tanda baca. sistem- ejaan Indonesia-Malaysia
Nawawi gl. St. Makmur dan M.Taib St. Ibrahim). Ejaan I{ilkinson sistern elaan Latln resml Yang
oleh RJ. Wilkinson (1904).
Semenanjung MalaYa Yang disusun
di
luar
eksosentris (exountrii)
penggambaran
(spclling)
bunyi
ejaan fonetis (phonctic spelling) eJaan yang menggambarkan tiap vanan lbnem atau bunyi dengan satu lambang; mis. ejaan Meliyu
sistem Wilkinson.
l. semantik. dikatakan tentang ungkapan yang maknanya tidak berasal dari makna konstituennya; 2. sintak' si.r. lih. frase eksosentris, konstruksi eksosentris.
dikatakan tentang informasi Yang secara formal diwakili dalam suatu
wacana, seperti dengan kata-kata, morfem, urutan elemen, dsb.
eksplisit (exPl*it)
Ejaan Melindo
sistem ejaan Latin yang termuat
dalam
Bahasa Milayt-Indonesia (Melindo) (1959) sebagii hasil usaha peryatu'an sistem ejaan dengan huruf Latin di Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, dan yang diputuskan dalam Pe{anjian Persahabatan antara kedua negara itu pada tahun
eksplosif
(explosioe)
pemakaian huruf, penulisan huruf, oenulisan kata, Penulisan unsur serapan dan pemakaian tandabaca.
Su-
dikatakan tentang hentian Yang te{adi dengan aliran udara ke luar dari paru-paru. ekstensi (extension)
stmantik. hal-hal yang ditunjukkan oleh ungkapan
dalam r4asa Orde Baiu ( 1966), dan yang dengan beberapa perubahan penjl{i Ejaan Yang Dilempurnakan. Sistem ini tida[ pernatrdilak-
1959. Sistem
dilaksanakan.
sanakan.
Malaysia
wandi yang menyolok dalam sistem ini ialah perubahan hurufj menjadi y, /i menjadi j, nj menjadi n7, ch
tj
ekstraposisi
(extraposition)
menjadi c, dan Y
ditempatkan'
seolah-olah tidak menjadi bagian dari kalimat itu secara konstruksional, dipisahkan oleh jeda dengan
di "luar"
yang
kalimat,
40
Oran_g
ekuatif
entri
epanafepsis (empiricisn)
etnografi komunikasi
4l
empirisme
dari
pengalaman;
darr
bahwa
ekuatif
barkan pengetahuan hanya dapat dipertanggungiawabkan dari pengalaman. Dalam linguistik pahdm ini
in;
kata untuk
Bahasa Georgia (di Kaukasus) bila verba berkali kini-aoristus, maka subyeknya berpenanda ergatif; bila verba berkala kini biasa, maka
Esser, Samuel Jonathan (1900-1944) fenterjemah Alkitab Teneah. Karyanya ialah Klank
enlo-fasia
ke
Voilee,
oan
l*
Ifrorisch (1927), Dc
dalam kata, terutama kata Ptnlaman untuk menyesuaikan dengan pola fonologis bahasa Peminjam;
inis. penyisipan [a/ dalam katakelas.
(ePiPhora)
paling terkenal ialah peta bahasabahasa lndonesia yang dimuat dalam Atlar aan Tropisch Nederland,
(te38).
ekuivalensi dinamis
h*r)
(dynamic cquiaa-
rplfora.
yang mengandung amanat naskah asli yang telah dialihkan sedemikian rupa dalam bahasa sasaran
sehingga tanggapan dari reseptor sama dengan tanggapan reseptor terhadap amanat naskah asli.
Persajakan
tat de langue Pr. lih. dialek trmporal etik dan emik (etic & emic)
Pike. dua istilah yang berasal dari fonztik dan fownik untuk mempertentangkan pendekatan pada
endosentris (endounti)
elektromiografi
(elechonyography)
enklisis
cplgrdi '
pada prasasti-Prasasti.
(e rplrtemblogi 'penyelidikan Pistenolog)
elipsis
(ellipsis)
peniadaan kata atau satuan lain yang ujud asalnya dapat diramal-
\c1ta-!an apa menjadi kenapa. enklitik (nclitic) klitik yang terikat dengan unsur
dan teori tentang irsal-muasal, batas-batas dan kerahihan pengetahuan. Dalam linRuistik dihubungkan dengan masilah metabahasfdan status logika
dalam bahasa.
(ePonYn)
Ialg l.
.Ponim
etimologi
dsb.
(etynologt)
atau
nama temPat atau Pranata yang dibentuk menurut nama orang; mis,
Lcningrad,
eliptis elisi
(elliptical)
ensiklopedia (cnqclopoilia)
benda, peristiwa dan keadaan d'i dunia sekitarnya; 2. seluruh pengetahuan yang berhubungan dengin
diketahui Iahasawan'tentang
scmantik. semua
fakta
yang
.rgrtif
RSIil,
(ergatiae) absolute)
is_tilah umum yang mencakup afesis, sinkope dan apokope. emendasi (cwiaatlon)
kritik ruskah. usaha untuk memulihkan teks yang ada menjadi teks yang
Qlision)
nama
Carpmtier (Belanda*Prancis)
(etynon)
di
otentik, dalam arti sesuai dengan "keinginan" penulisnya. emik lw etrk (cnic as itic) lih. etik dan emik
yang memuat keterangan tentang hensif suatu cabang pengetahuan dalam bentuk artikil-artilel yang
pelbagai cabang pengeiahuan atai yang-menguraikan secara komprebiasanya disusun secara alfabetisl
oocabularlt cntr2)
dengan obyek langsung dari verba transitifi, tetapi berpenanda morlove?ba tran'sitif. Lih. kasus erg'atif. Gr(ativitas terpisah (split ergatiuity)
etimon
subYek
emotif
empati bunyi
afektif
ircativitas dalam
bahasa-bahasa
Melayu air, Fiji wai, Tonga uai, dll. etnografi komunikasi (ahrcgraphy oJ
comnunication)
bahasa
(phorutic enpath2)
errtri (mtry,
Itkt:*g7r"fr.
l. kati
kep"aia dengan
sosio-
42
etnolinguistik
(cthnolinguis tics)
feminin
(eualuation mewure)'
fiI fi,il
fokus kontras
{E
etnolinguistik
evaluasi
fi'il
linguistik antropotogi);
Inggris. Bukunya Tht Tobangsa u4uEro4 Inggris. SPeech (1964) dan and Speech of Mcn anl ngues ntuei oJ 957). Fahcrs-in Linguistics Linsuistics I 1934934- 195 Il-(( I 957), Fapcriin sangat berpengaruh di Inggris. Sumbangannya terutama dalam
eufemisme
(euphenism)
pemakaian kata atau bentuk lain untuk menghindari bentuk larangan atau tabu; mis. frase ke belakang
dengan struktur lahir sebagai input; ciri-ciri struktur lahir yang relevan
bagi semantik ialah tekarran, intonasi, pembilang, dan fokus kalimat; .iadi struktur batin tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya penentu komponen semantik suatu
fonologi prosodi. fi'il mudhari flgksi (flection) rtr. verba berkala futur prosei atau hasil penambahan a{iks fi'il mutaaddi pada dasar atau akar untuk memAr. verba transitif; dalam karYa batasi makna gramatikalnya. Raja Ali Haji terbagi atas f il (Joc'us) fokas (nonrestpmuslarakat nutaaddi tiada yang menonjolkan suatu l. unsur il rokal): mis. mtmukul, dan f bagian kalimat sehingga perh4tian
mutaa.ddi musyarakah (resiprokal),
dan
(untuk
eufoni
berak). (euphony)
fllogeni
(Phylogeny)
kalimat.
pada bagian itu; 2. ciri predikat verbal yang menentukan hubungan semantis predikat verbal itu dengan subvek. dan biasanva ditandai oleh
bahasa,
kebudayaan, Pranata dan seJ-arah suatu bangsa s-ebagaimana terdapat dalam bahan'bahan tertulis. ttlolocr modern (modcrn philolog)
'dalam Bahasa Tagalog in{iks -zm- meruPakan oenlndl bahwa verba itu berfokus
afik's verbal; mis.
berfokus
F
faktif (factiae) l. veiba yang mernpunyai
velum dan dinding belakang leher. komplemen kalimat dan yang menyimPulkan kebenaran komplemen itu; mis. tahu dalam Para sarjana tahu bahwa mcreka masih harus belajar; 2. verba yang mempunyai dua komPlemen,
iufuan. Contoh dalam Bumabasa ng d.ilaryo ang titser 'membaca surat kibir guru itu' infiks -am- memilih
fase foiiif a*ustite . dua gelombang bunyi -dikatakat ad,a dalam Jase bila pada
dan pada saat itu keduanYa menun-
(ohasc)
dilakukan H.B. Jassin atas karyakarya Chairil Anwar. filrafat bahasa (li.nguistic philosophy) ilmu yang menyelidiki kodrat dan
kedudukan bahasa sebagai kegi4tan manusia serta dasar-dasar konsep-
kabar' (= tujuan) sebagai fokus. fokus budaya (culural focas) aspek kebudayaan yang Paling sentral, paling berkembang dan paling konstan dalam kesadaran berpikir manusia; bagian Yang
diw;kili oleh
mtmbuat,
flrthianisme
jadi
direktur jenleral
kebudayaan. (pharyngeal) faringal l. -terjadi karena penyempitan dindin[ faring dan akar lidah; 2.
aliran atau prinsip-prinsip linguistik yang dilembangkan oleh J.R. Firth, ying berpegang Pada PrinsiP
faringalisasi
artikulasi bunyi bahasa yang diikuti oleh penyempitan dalam faring. faring hidung (nasal pharyx) bafran darf faring yang menjadi bagian dari rongga hidung, yaitu ruing di antara tagian belakang
(lharlngealisation)
iolisistemisisru, yakni pendekatan bahasa yang memandang Pola-Pola bahasa tidak berdasarkan sistem
fathah
Ar.
tand,a bunyi
[a]
Pada aksara
tunggal. Teori
ini
kalimat yang biasadan brrtekanan lebih keras dariPada bagian lain yang disebut latar, dan yang dipertentangkan dengan suatu irnsir di luar kalimat atau klausa;
sintaksis. bagian
memPunYai
mis. dalam kalimat Adik Pugi ke basar kata atlik meraPakan fokus
pasar atau
fon
fonetik parametris
fonetik teraPan
(sama mcmandang wicara sebagai sistem firiolosis tunggal, dengan variabel-
fonometri
45
(po\slstcnic
foa
dalam Adiklah 2ang pergi ke pasar. Fokus kontras berbeda dari pokok dalam hal nada dan tekanannya.
(jhoru)
bahasa (phorcni)
fonologi polisistemis
ohonolosv)
fonologi prosodi
brosodic analvsis)
bunyi; bunyi
fonem
satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna; mis. dalam BI. h adalah fonem, karena membedakan makna kata harusdan arus; b d,an p ad,alah dua fonem yang
metode
unilitit
kembangkan oleh
fonem taksonomis
unc)
(taxonomic pho-
yang
kan oleh Pendengar menurut kaidah bahaia yang berlaku. Pandangan dinamii inl berbeda dari
pandangan statis yang menganggaP segmen yang terurai sebagai kum-
berbeda karena bapa dan papa berbeda maknanya. Fonem merupakan abstraksi, sedangkan ujud
segmen-
murid-muridnya yang berPegang pada dua satuan, Yaitu satuan fonematis dan Prosodi; satuan fonematis adalah segmen Yang berurutan yaitu konsonan dan
vokal; prosodi ialah ciri fonetlt
J'R. Firth
dan
ylrg
beberapa
pulan ciri-ciri yang daPat drplsahpisahkan (tempat artikulasi, artiku(applied phonetics) Yang
biri-.i.i
fonemik
L sistem fonem suatu bahasa; 2. prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa; 3. penyelidikan mengenai sistem fonem suatu
bahasa.
(nxonomic phonemics)
(phorunics)
fonetik l. ilmu
(phonetics)
tonik
mengajar
an, penyampaian dan penerimaan bunyi bahasa; ilmu interdisipliner linguistik dengan fisika, anatomi,
dan psikologi; 2. sistem bunyi suatu bahasa.
hani.
lonis
(phonic)
fonemik taksonomis
fonetik akustis
(acoustic phonetics)
fonemis
(phonrnic)
sudut fonologi suatu bahasa (dikatakan tentang bunyi-bunyi yang berbeda karena mampu menyatakan kontras makna): mis.lbl dan lpl dalam
berbeda dipandang
dari
cabang ilmu fonetik yang menyelidiki ciri-ciri fisik darii bunyi bahasa; ilmu interdisipliner antara linguistik dan fisika.
fonologf (Ing.
awal suku kata mungkin tidak sama dengan ciri-ciri yan[ muncul Pada
unt;k suuktur yang berbeda, jadi ciri-ciri yang d.apa[ muncul Pada
nicl
akhi-r suku kata dalam suatu bahasa. Oleh sebab itu fonologi
prosodi iuga disebut fonologi poliiiste*is-utiu fonologi multidimensional. sedanqkan analisis fonemis
oleh
mental.
fonetik auditoris
(auditorl phonetics)
fonologisasi
( Phonologiaation)
--+ fonologisasi
fonologi generatif
(generatiue photw-
ari
linpuiltik
historis komparatif.
perubah-
fonem otonom
(autonomous phoneme)
fonetik instrumental
tfiii
lotv)
bagian dari fonetik yang merekam, menganalisis dan mengukur unsur-unsur bunyi dengan mesin atau alat-alat elektronis, seperti spektograf, osiloskop, dll.
oembeda sebasai satuan terkecil han menshubuigkan ciri Pembeda dan leksifon denlan kaidah-kaidah
fonologis.
mengenai
fonem segm-ental, dipertentangkan dengan f6nologi ciri Pembedadan analisis dan deskripsi bahasa lisan secara fonologis, fonetis instrumental dan statistis.
fonologi historis
( historical phonolog2)
fonetik parametris
tir,I)
(parametric phow-
( syslcmatic phoncmes )
pada
46
fonoh
(Phonon)
ftase adverbal
rnadis dan yang dapat diterapkan secara mekanis.
frase ajektival
frekuensi
cntah.
47
fonoo
dari
fonem. Contoh: unsur 'bersuara' 'labial', 'hentian' adalah fononfonon yang membentuk fonem lbl.
forman
(Jomant) forutik akustik. garis horisontal yang tergambar pada spektogram Yang
kel, seperti amat sangat, dsb. fraae aidktival (adjcctiual phrase) frase- endosentris berinduk satu vans induknva aiektiva dan modififtutd.nyu adver6ia, sepefii sangat,
lcbih, kurang, dsb.
frase nominal
0hrasc)
(noun Phrase,
wninal
fonostilistika
cabang stilistika yang menyelidiki fungsi ekspresif dari bunyi, antara lain tentang Penggunaan onomatope dalam puisi.
(phono st2listics)
ditimbulkan oleh penguatan suara dari pelbagai rongga dalam mulut dan tenggorok.
formatif
(Jormatiae, formant)
bungLa" dengan
.fonotaktik
l.
( P honotactics
(sering kali denganjeda) dan Yang masini-masing itu menunjuk Pada referen yang sama dalam alam di
Penghubung
iinggi adalah frase nominal karena induknya produksi dan pohon cemara adalah nomina.
fraseologi
(phraseology)
l.
teman
bunYi
lrue eksosentis
(exocmtric phrase)
fonetis.
yang berga-
pernapasan yang kuat dan otot iegang; bunyi seperti t, k, s adalah fortis
formal
hubungan-hubungan yang abstrak yang menggabungkan dunia makna dan dunia bunyi.
(Jormal)
mempunyai peri laku sintaktis yang tama dengan salah satu konstituennya. Frase ini mempunyai dua bagian, yang pertama disebut lerangkai berupa preposisi atau (dalam 8[. antara lain) partikel si atau partikel )ang, yang kedua disebut iumbu berupa kata atau kelomPok ltrus dsb.
(paratactic phrase)
(relator'axis
Itlle
endosentns
l.
nya dalam bahasa-bahasa Baltomengar$urkan penyelidikan tentang perubahan bunyi dengan pendekatan historis yang
Siavika.
Ia
atau urutan kata;2. bersangkutan dengan ciri-ciri yang tidak bersifat semantis; 3. bersangkutan dengan
sebagai
dingan salah satu konstituennYa. Fraie endosentris ini terbagi atas lhcse berinduk banyak dan frase
berinduk satu.
frase endosentris berinduk satu yang induknya verba dan modifikatornya berupa partikcl modal seperti Bl dapat, mau, partikel ingkar seperti titlak, frase adverbial seperti dengan teliti, ke afas, dsb. ailaerbia seperti sead.anla dsb. Contoh: ti.dak nnjen-
l.
Phrase)
yang berupa verba dengan atau dalam kaidah struktur frase dan
a.l.
Obud,arenii
dolgote
ftmi
hempunyai peri laku sintaktis yang rrma dengan konstituen lain; terrPositif.
bahasa Baltika'.
berusaha
frase
(phrasQ
formalisme
hlic
frase
menekankan unsur-unsur formal dalam setiap bidang dengan merumuskan kaidah-kaidah bahasa; 2. aliran atau pendekatan yang beru'
ini
berbeda
lnrc koonilinatif
,'
frase nominal
frase verbil
frekuensi
saha menyelidiki
kemampuan bahasa sendiri dari sudut kaidahkaidah yang abstrak, secara mate-
frase karena bersifat predikatif' frase adverbial (aduerbi.al phrase) frase endosentris berinduk satu yang induknya adverbia dan modi' fikalornya adverbia lain atau parti.
lLtre endosentris berinduk banyak yrng bagian-bagiannya secara Pobungkan dengan penghubung, baik ponghuburrg tunggal sePerti- BI /zz,
l.
ffiequerc1)
Jorutik akastik' jumlah getaran geiombang suari per ddtik (diukur dalam siklus per detik).
48
frekuensi dnsar
fungsi proposisional
frrngsi puitis
gaya bahasa
49
frekuensi dasar
quercy)
(Jundamental fre-
-forutik
fungsi emotif (emotiue furction) J fungsi ekspresif fu ngsi estetis (aesthetic function) lih. fungsi puitis fungsi fatdLs (phatic furction)
fungsi puitis
f un gsi refere
(*, y, ,).
of
ocanence)
nilai persentase suatu kata tertentu, dihitune dari iumlah semua token dibagi jimlah"munculnyya kata tsb. dalam suatu wacana.
penggunaan bahasa untuk mengadakan atau memelihara kontak antara pembicara dan pendengar.
pe-nggunaan bahasa untuk penalar(cognitioe function)
(poctic furction)
fungsi semantis (semantie fuution) lih. oeran fungsf sintaktis (slntactic furction)
nsial
tio n )
fungsi kognitif
an akal.
furution)
.iuk hal, benda, orang, peristiwa dsb. yang ada di luar pembicara
ber-
ffi; bunyr geseran. fungsi (function) l. beban makna suatu satuan bahasa; 2. hubungan antara satu
fungsi komunikatif
(communicatiae
fungsi representatif
dan pendengar.
(representatfue
fungtor
(furctor)
"perrgguraat bahasa untuk penyam' iaiiir- informasi antara pembicara/ penulis dan pendengar/pembaca.
Julution) L Bilhler.salah satu dari tiga fungsi dasar bahasa: korelasi antara lam-
fungsi konatif
tikal, leksilial atau fonologis dalam suatu deret satuan-satuan; 3. penggunaan bahasa untuk tujiran terten-
iu;
(wnatioe furytion) penggunaan bahasa untuk memPehgaiuhi, mengajak, menyuruh, memerintah atau melarang.
fungsionalis m6 (furctionalism)
unsur-unsurnva.
pengulang-
qrllicisme
an konsonan dan suku kata secara spasmodis, disebabkan oleh gangguan psikofisiologis dan lebih llanyak terjadi pada pria.
lippahan
munikasi.
topikalisasi dalam Bahasa Prancis dengan memPergunakan kontruksi c'est...qui untuk ..,que untuk mentopikalisasikan konstituen lain; mis. dalam C'etait clle qui les 4cioait 'Dia sendirilah
mentopikalisasikan subyek dan c'est-
garis isotonis
deiksis
"
frrngsi delimitatif
tion)
(delimitatiae
funt-
isoglos pada peta bahasa yang membatasi wilayah dengan ciri ton yang seruPa.
fonologi, -bahaia
Trubetakolt.
fungsi bunyi
untuk
menandai batas
(distinctioe funetion)
satuan-satuar}.
fungsi distingtif
fungsi ekspresif (exprcssittc funetion) l. Bilhlcr. salah satu fungsi dari tiga
fungsi dari bahasa: korelasi antara lam-bang bahasa dan pembicara; 2. penggunaan bahasa untuk menampaklin hal-ihwal yang bersangkutan dengan pribadi pembicara.
fungsi proposisional
adai-ah topik, dan dalam maison qui aous regardel 'Rumah itulah yang kalian lihat' c'est la maison que adalah topik; 2. konstruksi Bahasa Prancis yang disisipkan ke dalam konstruksi bahasa lain.
qui C'est la
- l. Pik. ciri
q-3lfra (slot)
suatu tagmem yang bersangkutan dengan tempatnya suatu unsur bahasa; mis, bagian
kosong pada Orang Tang ..... adalah teman sa)a merupakan gatra. Yang dapat diisi oleh sebuah ajektiva.
(st2le)
furution) fungsi yang dinyatakan oleh sebuah nomina, sebuah verba atau sebuah
Ilncafan ./. prosa; bahasa sehari-hari. (noise) gtnggaan 'dilam komunikasi, setiap faktor (mis. kebisingan fisik, kebisingan
udara, kelelahan, ketulian, keku-
60
gaya bustrofedon
gl"tal clotalisasi
glotalisasi
gramatika generatif
5,1
tlr atau
Pemakaian ragam tertentu untuk memPeroleh efe-k-efek tertentu; 3. keseluruhan ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra.
( boustrophedon)
menulis;
2:
geogra{. !3h asa ( linguistic C!!erq?hr. - pC=nyelidikan mengenai distribusi dialek atau bahasa dalam wilaYah
saya bustrofedon
"
tertentu.
clotis
mat:
'
dalam
di
'
cala kufi
kanan ke kiri dan dari kiri ke 'karian dst. 'dan Pernah diPakai dalam menulidkan- aksara Yunani oada abad ke-6 sM.
Iaii
dalam laring.
( glouoc hrono lo
g)
bahasa-
kan mengenai subsistem suatu ying mencakuP satuanbahasa yang birmikna, jiadi meruPakan satuan bermakna,
cabang linguistiki
4-
tiriit u"tut
tahui bili
kerabat.
jumlah
gramatika aplikativa
srammar)
secara sistematis tentang satuansatuan bermakna (dalam Pengertlan I dan 2 di atas) -+ tata bahasa'
Pemerian
(applicatioe
sekitar abad ke-7 M, dan biasa dipakai untuk menulis Pada batu atiu logam, hurufnYa tebal dan
tegak.
gerundif
get,,r bunyi
tahun berPisahnYa dua bahasa atau lebih; dengan demikian daPat dike-
cava naskhi
"
ienis tulisan Arab yang mula-mula iumbuh di sekitar kota Mekah dan Medinah, dan biasa dituliskan Pad4
( conte
xt-free
[r]
dalam
ciri
glos
bentuk
gelombang burtyi (sound waae) - gangguan dalim udara yang diiebiSkan oleh getaran suatu benda.
Pem-
gramitika dePendensi
srammar)
gramatika struktur Yang mengandung kaidah Penjabaran, sePertr 'r --+ r" beriaku,'aPi Pun konteks 7'
(dePmderc2
Yang
Li"gun
geminasi
(geminati)
sami-sama daPat berlungsr dalam dalam Satra yang . sama' atau rangka substltusl Yang sama' hurut'
(graPhlme).
secara
dan
an antara
unsur-unsur kalimat
- L
glosem
gsaf. (smPh)
dengan satuan-satuan Yang terba-mampu menghasilkan unsurtas unsur secara tidak terbatas (sifat hakiki bahasa); 2. bersifat eksplisit, karena dirurnuskan dengan kaidahkaidah.
(generi,c)
grafem
distingtif
tungan sintaktis itu bersifat sernes-dan bertumPu Pada Peran ta. utama dari verba dan Pelbagai cara verba menguasai unsur-unsurnya
gramatika deskriptif
prammar)
atau satelit-satelitnYa.
(descriptite
'
generik dikatakin
grafem suprasegmental
mental prabheme)
itamutita
(supraseg-
tentang unsur leksikal yang maknanya mencakuP segoionsat unsur: mis. mobil dalam
tanda l'ang diPakai untuk mengu"rnUuit un".iri-ciri suprasegmental seoerti tekanan, nada, dsb'
(formal grammar)
geriitif partitrl
soesifik.
) untuk
dihasarfan atas ciri-ciri yang dapat diamati dan dirumuskan sedemtktut .upu sehingga setiaP kaidah
bahasa Yang
wacana yang memPunyal clrl-clltl strukural dan stilistis yang khusus; mis. dongeng, parabel, lirik, dsbgenus (gcnd.cr)
- L teriadi karena
glotal
lih. jenis
ruans antara kedua belah' Pita tru.i'; 2. bunYi Yang terjadi demikian, mis. [']' [h]'
PenyemPttan
subsistem dalam organlsasl bahasa di mana satuan-satuan bermakna bergabung untuk membentuk satuai-satuan Yang lebih besar. Secara kasar, gramatlka
l.
gramatika generatif
(generatiue
62
granafiftr historis
- gramadt
relasional
gramatika semesta gramatikal murni Yang mencakuP iubyek, obyek langsung dan obYek tak langsung, dan hubungan gramatikal tak murni yang mencakuP instrumentalis, benefaktif dan lo-
gramatika tagmemik
53
Lan sejumlah terbatas kaidahkaidah penjabaran; 2. gramatika generatif yang bersifat transformasional (TG) terjadi dari komponen sintaksis, komponen fonologi dan komponen semantik.
(historical
satu-satu antara kategori-kategori dalam kedua komponen itu. Komponen sintaksis mempunyai kaidahkaidah kategorial yang membatasi kategori-kategori sintaktis dan yan!
gramatika historis
grammar)
katif.
menganggap
gramatika kategorial
grantmar)
bagian dari linguistik historis yang menyelidiki perubahan-perubahan dalam morfologi dan sintaksis.
yang bersyaratkan
grammar)
ira-utifta yang
gramatlka teknis
gramatika pedagogis
(pedagogital
ini merupakan pendapat dari Para ahli bahasa Romawi dan Yunani
Penganut
gram-
(categorial
teori linguistik menurut Y. Bar Hillel yang hanya mengakui dua kategori dasar dalam tata bahasa, yaitu kalimat dan nomina, yang menjadi unsur dan hubungan gra-
deskripsi tata bahasa yang disusun khusus sebagai alat bantu mengajar bahasa; dalam pengajaran bahasa asing ditekankan ciri-ciri kontrastif antara bahasa sumber dan bahaqa" sasaran, dalam pengajaran bahasa ibu ditekankan penggunaan segisegi
strata. Dunia konsep diwakili oleh sfiatum sememik yang direalisasi kan dalam stratum leksemik, dan direalisasikan lagi dalam stratum fonemik. lfiap-tiap stratum mempunyai taktik-nya sendiri, jadi ada
Lamb
gramatilat (gramdatical) 1. diterima oleh bahasawan sebagai bentuk atau susunan yang mungkin ada dalam bahasa; 2. sesuai dengan
kaidah-kaidah gramatika suatu
bahasa; 3. bersangkutan dengan gramatika suatu bahasa.
yang lebih dahulu, dengan memandang bahasa sebagai suatu organisasi iarinsan sistem dari bermacam-
,rru."u*
t.rt' Tingkat
Yang
(contextcontext-sensitiae
(Phrase
yang
gramatikalisasi (gramruiticali4tion)
perubahan morfem bebas dengan
ii
kaidah penjabarannya menunjukkan batas-batas yang ditunjukkan oleh konteks; mis. *--+7 / ab
artinya x hanya dijabarkan menjadi y dalam konteks yang dinyatakan di antara garis rniring, dan menun- untaian jukkan tempat di dalam yang diduduki oleh penjabaran itu.
(relational
grammar)
dan konteksl dan kategori dasar yane dipergunakan ialah satuan' struktur, kelas, dan sistem; dan tiga skala, yakni rank 'tataran',
eipon nce 'manifestasi' dan delicaqt 'gradasi' antara satuhn dengan
TG. sistem kaidah penjabaran yang membangkitkan kalimat dan menjelaskan konstituennya. gramatika tagmemik Kennetf,
( tagmemic
gram-
gramatika-skala-dan-kategori
satuan'.
(scale-an^d-categar2 grammar)
gramatika relasional
hubungan semantis adalah unsur yang mendasari struktur sir,taktis. Teoii ini dicetuskan oleh Wallace L. Chafe dari Universitas Kalifornia.
(Montague
Dalam ujudnya teori ini mirip dengan teori kasus dari Fillmore.
an dari teori transformasi, yang berpendirian bahwa hubunganhubungan gramatikal seperti sub)ck dai, ob2ck langsung dari, memaiikan
substansi,
gramatika Montague
grammar)
forma dan konteks. gramatika sPekulativa - teori tata bahasa yang lahir di Prancis dalam abad ke-12 Yang
beranggapan bahwa ada grarnatika semesta yang mencerminkan dan tergantung dari struktur realitas
PersPektil
untuk deskripsi pelbagai aspek struktur klausa. Pendirian ini berbeda dari teori TG Standar yang
memandang hubungan-hubungan
serhacam itu sebagai konsep domi-
Teori ini
nasi dalam stiuktur konstituen. Teori ini menetapkan beberapa konsep dasar, yakni hubungan
logika dengan
sramatika stratifikasi
"
54
gramatika Gknis
Guillaume, Gustave
guns
hatadtngrn
56
linguiitik; dipertentangkan
gramatika pedagogis.
grammar)
dengan
ciri-ciri pembeda (Yang diPinjam dari teori aliran Praha). Grimm. Iakob
Si#.
dan o'Bd
vrddhi.
bahasa bangsa (1785-f863) sarjana -dianggaP sebagai yang i.t-.r, -peletak dasai Iinguistik historis
futural
"-irEurr'B.urrg
'o*r*
untuk
bunYi
iir8 Mi"
[an kalimat dalamjumlah terbatas. Gramatika semacam ini tidak daPat menaneani bahasa alami karena
Lomparatif. BukunYa
Deutsche
g*f;ff;
gramatika tradisional
prammar)
(traditional
neiitian bahasi bersifat deskriptif. Dalam buku ini bisa dibaca aPa vans kemudian dikenal sebagai Lok"o- Grimm, karena Perhatian gagas (cluster) " I urutan unsur-unsur bahasa
utamanya ialah Perubahan bunYi'
se-
nasional
di negeri
cina'
perti gugus konsonan, gugus vokal, eusus nominal, atau gugus verbal;
i.
"linguistik areal. kelompok dialek atau 6ahasa yang memiliki ciri-ciri yang bersamaan karena temPatnya berdekatan.
gugus hirup (breath group) - urutan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan di antara dua hirupan
udara.
gugus kalimat
(sentence cluster)
haborotan -> haboruan haboruan *bitir Toba. randa diakritis.Yang i*rg,,b"ii urnYi dari huruf induk menjadi bunYt u'
hacek -'-lrj. tunau diakritik ('l'); -+ caret haluaan *;;;; Toba' tanda diakritis.Yang
teratur dalam kemamPuan manusia untuk memahami dan menghasilkan kalimat-kalimat yang gramati-
gulrus konsooan
(consonant cluster)
didengarnYa
se-
f,rmoulan dua atau lebih konsonan vans' berlainan dalam satu suku i."tu"tut p" vokal yang menyelanya; mis. 1r-'dalam Prakata, r/r- dalam
strategi (aowel cluster) Yang
il."*"U"i,
hambitan "
meni-adi bunYi
i'
didasarkan
P?d1
(closure)
titik
us
vans disebut kaidah struktur frase sasi gramatika dianggaP memPunvai [omponen-komPonen struktur
iluiii"
fonolosi.
Guillaume, Gustave
( I 883- I
960)
ruii,
Yang
juga harafiah'
l;i";i;i,-A"nYa
tekanan glotal
mekanisme
kutnva
dikenal di negeri lain. Teoiinya mengenai semantik ber' dasarkan pandangan tentang eratnva hubungan antara bahasa dan
t.trpi tiduk
di
aliran udara dari Paru-Paru' hamisaran -+ prrngglr hamzah (glottal stoP) Jit u.'iit'u" dalam laring
lawan Penggunaan
dari 'uung- *.irPakan irekirensi dasar. Jenis dan trngkat iesonut si harmonik menentukan
eksplisit strukmerumuikat tur batin dari kalimat. Dalam teori inilah dipakai konsep-konsep seperti compbtence dan Per{ormance,
aitJrt
harmonik ke-2, Yang tiga kali frekuensi dasar disebut harmonik ke-3 dst.
kali frekuensi
resonan. dasar
hatadinsan ---E'atak'Tobadu
l-3).
t"fllRf# ":;i!'l!"
menftai bunyi
56
hentian
(stoP, occlusiae)
hiperklas
hiperkorek
verba dan adjektiva dalam Bahasa
hierarki
57
hentian
bunyi konsonan yang dihasilkan dengan sepenuhnya menghambat aliran udara; b, t, k, b, d; gJ adalah
hentian. -Lih. plosif, okluslf.
(aoiee stoP)
an bahwa
unsur-unsur budaya
heteronim
hlperkorek
(h1per-conection, hlper-
hentian yang terjadi dengan selaput suara bergelar; mis. [b, d, g].
(egressiac stop, pressure
salah satu dari dua kata atau lebih yang dieja sama tetapi bermakna atau lafal lain; mis. tahu 'nama makahan', tahu'paham'.
heteronimi heuristis
(haerorytml)
pemakaian kata secara salah karena inenghindari pemakaian substandar; mis. bila orang mengucapkan
hipotesis Jakobson
pothesis)
(Jakobsonian h7'
hentian yang terjadi durgan aliran 'udara bergerak ke luar dari saluran suara menjauhi paru-paru'
hfpokoristik
-fulfcn.
hentian ingresif
stoP)
bersangkutan dengan prosedur analitis yang dimulai dengan perkiraan yang cepat dan mengecek-
psikolingui,stik. teori Roman Jakobson tentang perkembangan bahasa anak yang bertahap dua: pada tahap pertama anak hanya mera-
hentian yang terjadi dengan aliran udara bergerak ke dalam saluran suara mengarah ke paru-paru.
nya lagi
pastian.
sebelum memberi
ke-
hentian kompleks
(comPlex stoP)
hiatus
(hiatus)
kan hubungan karib antara Pembicara dengan yang dibicarakan. Dalam Bahasa Indonesia diungkapkan dengan memakai kata si,' mis. si kecil, si Dullah, dsb.
hentian dengan penutupan Pada lebih dari satu titik, a.l. pada bibir dan glotis; mis. pada bunyi [P]
dalam kata Prancis
hlponimi
(h1Ponyn1)
lain'rotl'.
(uoiceless stop)
mulai menyadari bahwa bunyibunyi tertentu mempunyai nilai tertentu. hipotesis leksikalis (leilcalist hlpothcsis)
banyak bunyi yang ada pada tahap semula; pada tahap kedua ini anak
hentian yang terjadi dengan selaput suara tak bergetar; mis. [p, t, kJ. hentian tunggal (sinple stoPl bunyi hentian dengan penutupan pada satu titik; mis. pada bibir saja
lih. leksikalis
dari
dalam [p].
hidronimi
hidup
ia menyerang pendapat
Whorf hipotesis Sapir bahasa -+ relativitas hipotesie transformasionalis lih. transformasionalis hipotesis zaman-wilayah
hypathuis)
( trans -
formationlist
hy pothuis
heterofemi
(heteropheny)
penggunaan kata secara salah dan secara tak sadar dalam wicara atau tulisan. heterograf (fr e te ro gr a p h ) satu dari dua kata atau lebih yang
hlpotaksis ( hlpotaxis) l. hubungan gramatikal antara klausa utama dan klausa terikat
(berlawanan dengan parataksis);
dengan kalimat, klausa dengan klausa, frase dengan frase, atau kata dengan
(age-area
2. penggabungan kalimat
langan salah satu fonem; mis. dalarn kata silahkan dan silakan, fonem lhl boleh dipakai, bolehjuga
tidak.
(hiperbole)
mengucapkan
heterografi
( keterograph2)
hiperbole
kata, dengan menggunakan kata penghubung; mis. Gajinya kurang, oleh sebab itu' ia mogok (dalam
parataksis: Gajirya kurang, ia mogok)
.
Iain.
hiracana
hlpotaktis
yang
hiperklas
(hlperclass)
heteroklltus
(heteroclite)
I.
perangkat kata yang kelasnya berlainan tetapi secara sintaktis mempunyai peri laku yang sama; mis.
(hlpotactic
iti
"la".ji,"dan yang dipa'kai dipakai daripada aarlpiaa untuk menuliskan kata-kata asli.
anggap'
58
hierarki fonologis
homograf
pelepasan suatu bunYi oklusif.
homografi
hubQngan sintagmatic
59
unsur-unsur bahasa mulai dari vans terkecil (terendah) samPai yuni t.tb.t"t (tertinggi). Subsistem iondlogi, gramatika dan Ieksikon
Hielmslev' Louis
kata lain; mis. tahu ?makanan' densan tahu'Paham'; teras'inti kayi' dtn terai'bagian rumah'.
homografi (homograPhl) hublngan antara kata-kata
Yang
dan
masin[-mising mempunyai hierarki. Dahm subsistem fonologi satuan sepe rti ciri Pembeda, fonem, suku
samping.
tik
dianggap sebagai
imanen,
meruPakan
satu hierarki.
(phonalogical hier-
tulisannya; mis' tahu 'makanan' dan lahu'paiam' teras 'inti kaYu' dan tuas 'bagian rumah'
(homogram)
lromogram
strat|{*asi. hubungan yang ida bitu suatu unsur dihubungkan dengan dua unsur atau lebih yang lain secara bersama; mis, leksem aza,t dihubungkan ke atas dengan
atas
punyai hubungan
bergabung menjadi fon"em saling suku kata. dst. Masing-masing satuan disibut tataran fonologis'
Paradigmatis,
calaE satu dari dua homograf atau lebih yang mempunyai asal-usul berlainant-mis . tahu'nama makan-
ke
(=
hubungan
an'
hubungan gramatikal
lation)
(gramatical re-
Indonesia).
hierarki gramatikal
rarch2)
(gramnatical hiesatuan-satuan
homonim
hubungan antara
mo"rfem
I
istilah umum untuk subYek, Predikat, obyek langsung dan obYek tak
langsung.
gramat]ikal, yang satu meruPakan Easian dari vang lebih besar; mis'
ya;g ialing
bergabung
kata homofon
Ada homograf
dan
homonimi
(homon1nl)
untuk membentuk kata, Yang saling bergabung lagi menjadi frase dst' Maiing-dasing satuan disebut
i
Per-
hubungan logis (logical relation) hubungan antara dua peristiwa yang ditemukan dengan sebab,
bukan dengan observasi langsung; mis. kondisi sebab akibat.
hubungan maksud
(sense relation)
l,.
hierarki [etercapaian
hi.erarchv)
tataran cramatikal.
aan
(anusibilit2
Ne-dirlands
Indie ten
Keenan-'dan Comrie.
teori
homorgan
bahasa dunia dalam fungsifungsi berikut berurutan secara hierarkis: subvek ) obYek langsung ) obYek
honorifik
da'iam menginventarisasikan
biidrapc tot de PalaeograPhic
(holoPhrase)
nva vang terkenal .iuga ialah Tabel ain 6ud-lrn Nieuw Indisclu Alphnbctlen, N ederlandsch Innie (1882).
satu
aan
funssi tersebut dapat direlativisasikanl maka nomina dalam fungsi di ututtyu dapat juga direlativisasi-
holofrasis
unsui di luar kalimat itu, misalnYa itu, tdrdapat hubungan paradigmatis karena dapat diPcriukarkan, tetapi antara mereka darr
kan:
bila dalam
suatu
historiografi linguistik
historiosrabhv)
bahasa obyek tak langsung daPat direlativisasikan, maka obyek langsung dan subYekjuga daPat direlativisasikan.
kata dengan makna Yang mewakili makna se=luruh kalimat; mis. dalam Bahasa Indonesia kata Hujan! Yang
tersubstitusikannya satu konstituen dengan konstituen lain dalam konstruksi penyematan; mls. antara)ang
cantik dengan pacar sa2a dalam Cadis lang cantik i.tulah Pacar sa2a. hubungan asosiatif (rapports associa'
tiae)
berarti'sekarang hujan'
homofoh t utu
(lingui'stic
fiomoPhone)
hubungan ruarlg (spatial relatign) hubungan jara[, urutan relatif, atau posisi intara obyek, bagian-_bagian
dan
homofoni
hubungan sintagmatis
relationshiP)
homograf
setelah
--t iti
yut
g b.i-hb*ografi
dengan
dengan salah satu dari dua unsur lain-atau lebih Yang ada sebagai alternatif; mis. fonem lil dalam
hubungan linier Pada tataran ter' tentu di antara unsur-unsur bahasa; mis. dalam kalimat Mereka bertengkar terus antaramereka dan bertengkar dan
60
hrkuo
hulum Grimm
yang menjelaskan rangkaian
padanan antara unsur-unsur dalam bahasa yang berbeda-beda.
linpuistics)
-kese-
hukun implikasi
Indonesia-Eropa Purba ke Bahasa
humanisrne
6l
at
in
praesentia,
hu,lrlo;m (law)
Germanika Purba dan ke Bahasa Jerman Tinggi Kuna sbb: TMA Indo-Erooa Jerman Tinggi
rumus kesepadanan beberaPa fonem dalam beberaPa Bahasa Austronesia; jika dalam Bahasa
1rl antarvokal, maka dalam kata vans sepadan dalam Bahasa M.tiv, cian Bali terdapat fonem ldl,dindalam Bahasa Tagalog dan Bisava terdapat fonem lll, dan
dalam Bahasi Batak sering terdaialola bari, Milagasi fari, Tagalog "ialai. fvladura paii,Bili, padi, Batak
'
bentuk Pernyataan Yang ringkas; biasanya diberi .nama menurut Grimmt n penemunya; mls. hukum p.nemunya;
hukum Darinesteter
law)
hukum
(Dannestetu's
Bahasa
G agasanlentang kesepadanan
lihatkan bahwa suku kata Yang ada teoat di dePan suku kata bertekanuri hilung k'ecuali bila mengandung
hukum R-G-H
pertama
-r
hukum Brandes
vokal
a.
[tl
hukun Verner
(Vemer's law)
hukum Laehmann
law)
(Lachmann's
pola perubahan bunyi yang ditemukan oleh Karl Verner (1877) yang
nonimi akan
dibeda-bedakan
menjelaskan kekecualian
atas
Malaeasi, Batak, MelaYu, Madura, Maka"sar, Bugis dan Sunda terdaDat fonem lr7, maka dalam kata dalam Bahasa Forians sepadan .I-leutog dan Bisaya terdapat i"orZ, fonem lg7, dilam Bahasa DaYak dan Toribulu terdapat fonem lh/ , dan dalarn Bahasa Jawa Kuna,
,rrr'u.-urrut dalam
konstruksi
lictus (partisip
lige (perfektum)
majemuk maupun dalam. kalimat segala sesuatu yang menerangkan selalu terletak di belakang yang
diterangkan; mis. dalam ramah bqlt!
daro
radiation af rynoryrns)
Batak urat,'Madtra orai, Makasar ura', Bugis ura', Swda urat, Formosa uga7, Tagalog ogat, BisaYa
Melavu urat. Malas3si ozatra,
-ogat,
fonem
itu hilang'
l0l
Contoh:
Tombulu ohat, DaYak uhat, Jawa Kuna wwad, Jawa Baru wot' Bali
uwat. Gagasai tentang kesepaclanan ini belasal dari H.N.v.d' Tuuk dan diperhalus olehJ.L.A. Brandes
(
adalah yang D (iterangkan) d an batu l' dan makan idalah yang M (enerang' kan). Kekecualian berlaku hanYa pada kata bantu, adverbia, numeraiia dan preposisi.
secara sejqiar.
bila tekananjatr;h pada sukuakar; mis Skr.bkratar rienjadi Gotik brotar; bunyi tersebut akan beru.bah menjadi hentian bersuara, hila tekanan jatuh pada suku lain, mis. Skr. pita menjadi Gotikf*dar.
law)
hukum Grassman
rnenonjol dalarn minat dan kegiatan suatu masyarakat akan menimbulkan banyak sinonim; mis. dalam buku wiracarita Beowulf terdapat
(F =
Frequenc2,
R = rank,
posisi
Cons-
dan
abbre-
antara berapa kali sebuah kata dipakai dan posisinya dalam daftar
frekuensi.
1884).
( sound law, phonetit
hu'kum bunyi
law)
.u 8ut
aufr*
pernvataan
di dalam linguistik
hirtoii.
dalam sistem bunYi suatu bahasa dari satu masa ke rnasa lain dalam perkembangan sejarahnYa, atau
Humboldt. \tilhelm von dao anggapan bahwa bahasa telah rni"yirfrfiuirg menjadi lebih buruk' S-5 i"o yu"[ *ernpuSyai Pandang" ,.rn'ucui, ini ialah a'l' L'
idiom
idionatologi,
indeks aglutinasi
63
hitam;
frufitoHt, Wilhelm von --Itiol-tgss) sarjana bahasa dan hi.t r t..tt lr. KaryanYa, Uber die
^n Hielmslev.
scribt, al7habet)
ldiomatologi
kecender.ungan-kecenderungan
khusus dalam suatu bahasa, seperti
'Bahaia Taw'a Kuna' Pengantar Uu[u itu berjudul, Uber die prac h"rau i/crschic denheit de s mtnschlichcn S
baacs uni ihren EinJluss auf d'ie ge.istige MensclungeschLechts' Entwicklung
nusia. Kesepadanan antara nurul ar" Uu"vi sering arbitrer; 2' sistemhuruf; a[sura; mris. hurufArab, huruJ
Ciza dsb.
mis. Ing. she was reading all da1 yestuda2 (yang berbeda d,ari she has
read the book).
kata dsb.
lkonis
(iconic)
implikasi pragmatis
cation)
( pragmatic
impli-
du
merupaka-n karya Yang berPengaruh dalam linguistik, khususnYa tentang Pengaruh struktur bahasa
- 7i. t it"f
huruf
lktas
(ictus) (language
apa yang secara logis merupakan kesimpulan dari suatu ujaran serta latar belakang apa yang diketahui bersari'ra oleh pembicara dan pendengar dalam konteks tertentu.
implisit (inplicit)
segala
terbatas
pada bahasa manusia, melainkan dan "bahasa" buatan. Konsep ini lebih luas daripada linguistili.
(iwtitutional penerapan
bersangkutan dengan informasi yang ada dalam sebirah amanat, dan yang benar-benar dimaksudkan pembicara dan dimengerti oleh pendengar, tanpa diwakili oleh bentuk dalam wacana itu; mis. 1e!r?.h agens implisit dalam setiap kejadian. implosi --+ hirup
(imploslae)
I
ibarat (sinik)
oerbandingan antara orang atau tenda deiean hal-hal Yang latn
dengan mempergunak ankata
s e per
menciptakan
atau
menegakkan sosial-
implosif
indeks
JtUi*i.'
politik bahasa. lmanensi (immanence) prinsip pemerian bahasa sebagai ristem yang otonom, lepas dari
linguistik historis komparatiJ Greenberg. perbandingan antara unsurunsur tertentu dalam bahasa yang
idealisasi --iutuo (idealisation) penyelidik dapat-tidaknya bahasa mengabaikan beberaPa diperoleh analisis Yang seumum
mungkin.
(ideoPhow)
idiom
rang manusia
l.
ftdion)
lmperatif
(imperatiae)
ideofon
iu"E tui", (b) konstruksi Y dengan -"li'rrrtyu tidak sama anggota bunsan makna
bakaran itu HANSIP menjadi ka
idu-[unya tarena. b
harusan atau larangan melaksanakan perbuatan. Konsep gramatikal ini harus dibedakan dari perintah ysng merupakan konsep,iemantis. lnperatif persona ketiga ( third person
lmperatiac)
linguistik historis komparatif. perbandingan antara konstruksi aglutinatif (A) dengan jumlah sendi morf (S) dalam tipologi kuantitatif atau A/S. Konstruksi aglutinatif adalah kons-
truksi yang te{adi dari morfemsetiap penggabungan morl jadi jumlahnya selalu kurapg 1 . dari
jumlah jumlah semua morfyang morfyang bergabirng itu; mis. dalamkata pemuda A = l, l,S
nrorfem; sendi morf terdapat pada
vans terutama mengungkapkan [o"8tuti Yang sPesifik, b'asanYa ;;ilp" kita fanf sangat khas'
aun" t
onstruksi sintaktisnya'
rir.uti
keseluruhan tidak
64
indeks derivasi
(deriuational index) . historis komparatl jumlah
infleksi atematis
morfem dalam satu ka-ta, jadi indeks
infleksible
interahi kaidah
65
sintesisnya 2:l =
lnfleksible
mSrfem derivatif Per kata, atau. DlK, dulu* tiPolbgi kuantitatif; -derivati[. ^i..'ltg. morfem
index) 'iieo*ti*
indeks struktat
ral
-er
(grass i4flectional
;;;[.;
nal
historis komparatiJ'
.i'*lg,h
indeks infieksimurni
index)
his toris. kom
purc inflectio-
;fig;"
linguistik
berlungst persesuaia-n vans tidak herfungsi Persesualan yrrft tida.r il.niut seluruh nekius dalam tipologi-kuantitatif.
(isolation index)
para"l
setiap konstituen memPunYai satu indeirs struktur secara.berurutan' indeks- sufiks (saffrial index) linsuistik historis komparatf perbandiiean antara sufiks dengan kata, utril S/K, dalam tiPologi kuantita'
7G. penanda beruPa nomor untuk konstituen-konstituen yang berurutan secara linier dalam deskripsi struktur dan Perubahan struktur;
index)
jumlah
ingresif (ingrcssiae) bunyi yang dihasilkan dengan aliran udara bergerak ke dalam saluran suara. Contoh: bunyi inisiator
ceklik.
(initiator) mengubah
lnfleksi tematis
tinggalkan
mengakhiri'. lnforman (informant) orang yang memberikan keterangan tentang data bahasa
infleksi yang muncul antara akar kata dan menjadi sufiks inflektif lain; mis. Pr. -er- dan -ir- dalam bentirk fiitw je donnerai'saya akan memberi' d,an je finirai 'saya akan
inkorporasi
tion)
indeks isolasi
S/K=l:l=1.
lnformasi
(infmmatian)
keseluruhan makna yang menunjang amanat, terutama nampak dalam bagian-bagian amanat tersebut.
dan
konstituen terpenting dalam konstruksi modifikasi dan berkemamPuan untuk memPunYai lungsi sintak-
lnformatif
semantis bahasa (dibedakan dari sistem bunyi). Konsep ini sepadan dengan struktur batin.
(innouation)
( informatiue
inovasi
seluruh
i"ilG i6;poaisi -.
uiiiitut
ak"ar perkata,- atau A/K, dalam Ing. ouermis. lng' kuaniitatif; mrs' tipologi kuantitatlli
komposisinya
(conposilional intux)
indirk kalimat -+ klausa utama infiks (infix) a{iks yang diseliPkan di dalam
psikolinguistik. bagian
dari
inskripsi
sistern
tanya kata baru. insao, (human) ciri makna 'marusia' pada makna sebuah kata; mis. ayah [+ iwan] .
(inscription)
infinitif
dasar.
indelsi ueksus
par amekomfiaratif' patarne' linsuisti.k historis komparatif' linsuistik yang kuantitatii. yang tipoloqi kuantitatif r..' dalam drlrm tipologi ter-
infleksi
Perse-
l.
Yang
sualan.
(concordial index)
komparafif perban-
dan koniugasi verba;2' unsur Yang ditambih[an Pada sebuah kata untuk menuniukkan suatu hubung-
psikolinguistik. bagian dari sistem ingatan dengan kemampuan terbatas yang menyimpan informasi untuk waktu singkat dengan bantuan latihan.
memorl)
para pengikrar Sumpah Pemuda 1928 dalam buku Fungsi Bahasa dan Sikap Bahaa
integrasi
(integration)
psikolinguistik. bagian dari ingatan yang menyimpan isi harafiah suatu ujaran dan tafsiran atas ujaran itu.
ingatan waktu
(episodic mtmory|
bilingualisme. penggunaan secara sistematis unsur bahasa lain seolaholah merupakan bagian dari suatu bahasa tanpa disadari oleh pemakainya. Peminjaman adalah proses integrasi.
s-
dalam
bols
tlnsuiiik
historis'
ira&t ---
Bl.
menPerkua,
P/K
: 2:l :
of
menlnjukkan infleksi PIqt4,. { i;i;;' ;*dt menunjukkan infl eksi verba orang ketiga.
infleksi vans teriadi atas akar kata vans berga6unfi langtu"g dengan innittir; mis. L. amo 'saYa mencintai' yang terjadi d ari akar am dan suliks o ying menYatakan kala kini singularis.
psikolinguistik. bagian
dari ingatan
intensi
(intension)
dengan ekstensi.
ingkar
(ntgatiae)
2'
Uii,ilttif
siritesis
(index
synthesis)
historis
kompatalf perban-
ittl
ingkar gatda
penggunaan
dua bentuk
ingkar
dari dua
mis. Ing.
66
interdental
inversi
isi informasi
istilah kekerabatan
61
ber-
kan pertanyaan.
hl informasi
latio
n
(information contmt)
interpolasi
( inter po
di
antara
kedua baris gigi; mis. Ing [0] dalam bilingualisml. penggunaan unsur bahasa lain oleh bahasawan yang
kritik naskah. penambahan kata atau kalimat oleh penyalin dalam suatu naskah karena disengaja atau karena
perbandingan antara kemunculan ;uatu unsur yang sebenarnYa dan kemunculannya Yang mungkin
Yang
keliru.
l.
interpungsi
inti
distribusi yakni
terbalik. dengan masi berbanding -kemungkinan kemunculan, mis. dalam kalimat Kami akan Pergi ke sana .urrs:ur ke sana mempunyai isi informasi yang lebih
isomorf
(isomorph)
itu masih kentara (berlainan dari integrasi). Interferensi berbedabeda sesuai dengan medium, gaya, ragam dan konteks yang dipergunakan oleh orang yang bilingual itu. 2. pengaj aran bahasa. kesalahan bahasa berupa unsur bahasa sendiri yang dibawa kedalam bahasa atau dialek
suatu kelas; mis. dalam konstruksi sungailang aim2a deras, sungai adalah
tinggi daripada akan, karena merup-akan salah satu kata mungkin muncul di samPing
Yang Yang
Yang
inti.
inti kompleks
peak)
lain Imis. besok, lagi, kemarin dsb-), sedangkan akan hanYa muncul
sebagii unsur kedua saja dan tidak dalam posisi lain.
isomorfisme
d,alam amboi.
interjeksi
interj ection)
isoplet
intonasi
(intonation)
pola perubahan nada yang dihasilkan pembicara pada waktu mengucapkan kalimat atau bagianbagiannya.
garis yang digambarkan pada peta bahasa yang menandai batas pemakaian ciri bahasa maupun ciri
igm dhamir
.dr. pronomina persona
interkonsonantal
konsonan.
muncul di antara
(interlude)
konsonan-
onantal )
intransitif
(intransitire)
ciri geografis dan ciri-ciri budaya yang menjadi faktor penyatu bagi dialek atau bahasa
adat-istiadat,
regional.
sebagai
interlud
gugus konsonan yang muncul di antara vokal-vokal dan yang tidak dapat ditentukan termasuk bagian daii suku kata yang mana; mis, [mb] dalam tumbuh.
bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang tidak mengharuskan adanya tujuan; mis. verba dalam alah datang adalah verba intransitif.
icm isyarat
,4r. penanda deiksis
isosilabisme
ism ma'rifat
.Ar. nomina takrif
bahasa bertempo suku kata dengan tiap-tiap suku kata diucapkan dalam waktu yang lebih kurang sama, baik dalam ujaran cepat,
ciri
(isosflla,bins )
intrusi
(intrusion)
penambahan bunyi di dalam kata itau di antara suku kata; mis. bunYi z pada kataJawa montor; konsep ini m-encakup protesis, epentesis, dan paragog.
(intuition)
ism mausul
isim nakirah
isoteris
(isote/,c)
intuisi bahasa
ismul alam Ar. nama diri isofon (isoPhone) isoglos pada Peta bahasa
fonologis tertentu.
Jespersen, dengan tujuan supaya orang dapat belajar dan merekam lafal pelbagai bahasa secara cermat
masalah
Yang
diaiek atau bahasa Yang diPakai dan dipahami oleh orang-orang tertentu sebagai tanda khas bagi
mereka.
invariabel
(inuariable)
oglos isoglos
tidak berubah bentuknya aPa Pun fungsi dan hubungan gramatikalnya; dalam hal ini partikel.
(inuersion)
garis pada peta r'-" bahasa ----:-. atau Peta dialek-yang menandai batas Pemakaian ciri atau unsur bahasa.
isttlah (tenn) kata atau gabungan kata Yang dengan cermat mengungkaPkan
konfep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
terns'
inversi
interogatif
( interrogatiae)
memiliki suku-suku- bertekanan dengan larak yang lebih'kurang sa*i, de-ngan akibat suku-suku tak
bertekanan meningkat temPonya sesuai dengan jumlah kemunculan-
Yang
68
dsb.
isyarat akustis
(acoustic cae)
jenis
jenis bebas
kaidah
isyarat akustis
tonya
itu
jenis.bebas '
jenis yang mempunyai satu bentuk untuk menandai jenis jantan dan betina; mis. pcnjahat, Penai, d,sb. ienis kata --+ kelas kata
diarrggap Pernyataan
lesoersen. Otto
linguistik
yang menjadi ciri sebuah karya seperti buku, Iilm, makalah dsb.
J
jamak --+ pluralis
jangkauan
(scope)
jumlah
(number)
sering
tidak
punyai
jangkauan kaidah
(domain
of rule)
fonologi geruratiJ satuan tertentu yang menjadi wilayah terkenanya suatu kaidah fonologis, misalnya
suatu kaidah hanya berlaku dalam satu suku kata, yang lain dalam
pun.
paure)
psikolinguistik. keragu-raguan
dalani wicara spontan yang diisi sebagian atau seluruhnya oleh
bunyi atau ungkapan seperti
e, apa
Syntax (1937); dan dewasa ini dihargai tinggi oleh para penganut aliran TG. Iajuga berusaha menyusun sebuah bahasa buatan yang dinamainya Novial. Jones, Daniel (1881-1967) ahli fonetik bangsa Inggris. Karyanya yang terkenal, a.l. "The Phoneme" dan Outline of
English Phorutics.
yang membedakan
singularis, singularis,
yang membedakan
atributif.
Junggrammatiker
Neo-grammarians)
Jernan. kelompok
ahli
bahasa
ke-19
jangkauan makna
kata, dsb.
(semantic range)
Iones. William
hukum Inggris.
yang berpendirian bahwa perubahan bahasa itu bukan tidak beraturan dan selalu terjadi dalam kondisi
pelbagai konteks di mana sebuah kata dapat muncul; mis. kata tinggi
ada
ifz, dsb.
Socitt2Q Pebruari 1786) iamemperlihatkan kesamaan antara Bahasa Latin, Yunani dan Sanskerta, dan
hg.
klasihkasi kata yang kadangkadang bersangkutan dengan kelamin, kadang-kadang tidak. Jenis ini diungkapkan secara gramatikal pada bentuk nomina, pronomina, ajektiva, atau partikel misalnya dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa atau secara leksikal mis. dalam
Jarf
jarwa
kadensa (cadwe) naik turunnya nada, kelantangan atau tekanan pada akhir kalimat atau di depan jeda dalam Pola
intonasi.
jarwa dosok
umum tentang suatu keteraturan atau suatu pola dalam bahasa; 3. TG. sarana untuk menguraikan atau meramalkan derivasi suatu
dari bentuk asal yang dipostulasikan ; 4. gTamatika tradisianal. alr.llr:an tata bahasa atau lafal
satuan yang harus diikuti. Bd. hukum
70
kridah sosiolinguistis
kalimat beisu$rn
tense)
7t
dalam lineuistik.
dikedepankan
ruk)
baik di
dePan
kddah sosiolinguisti s
Yang
bentuk kala dari verba yang menunjukkan perbuatan terjadi sebelum penguJaran. kala mendatang (future tense) bentrik kala dari verba yang menyatakan perbuatan akan berlangsung dalam waktu mendatang; mis. Pr. je donntrai 'saya akan memberi',
prinsip dalam pengelompokan kata bahwa apa yang secara mental berkelompok akan dikelompokkan
secara sintaktis. Prinsip ini mendasari pembentukan konstruksi seperti sckeping papan, sebutir telur dsb.;
(phrase structure
kaidah mor{ofonemis
mi.c rule)
kala perfektum
lng.
I uill
dan bukan
second law)
*sekcping telur.
kaidah yang menguraikan variasi tiao-tiao anggota suatu morfem. kaidih p6ogo"oip.r,"n sendiri /raly'
feeding ruk)
7G. rangkaian instruksi penjabaran sintalitis untuk membangkitkan untaian dan menjelaskan struk-
kala yang menunjukkan perbuatan teriadi pada waktu lampau dalam hubungan dengan kini.
ksida6 transformasi
rale)
turnya.
(future
(transformation
(Behaghel\
prinsip bahwa unsur kalimat Yang henjadi pokok pembicaraan cendedanlekanannya dilemahkan dalam
intoriasi atau dijadikan pronomina, sedangkan apa yang dibicarakan tentang pokok itu cenderung untuk
kaidah yang penerapannya menciptakan lingkungan untuk-. Pe.,irapan kemudian; mis. nasalisasi
rewite rule, irctruction formula, expansion rule, rule of Jormation, Phrase,
replacunent
lih. transformasi.
ksidah variabel
sosiolinguistik.
(aariable rule)
dePan
kala pluperfekfirm
rule, immediate
rule,.IC rule, PS
kaidah berimplikasi
fonem
Pula
hukum imnlikasi.
kaidah preskriptif (prutiptiue rulc) perryituun tentang aPa Yang sehakaidah proyeksi
rusnya dipakai.
(projection rule)
7G. kaidah gramatikal yang meng: ganti satu lambang di sebelah kiri panah menjadi satu lambang lain itau lebih di sebelah kanan panah dengan atau tanpa konteks; mis. K --+ FN * FV.
rumuskan untuk menjelaskan hubunean antara perubahan bahasa dan"variasi sosiai: variabel-variabel fonologis, gramatikal dan leksikal diurai[an secata kuantitatif dalam hubunsannva dengan faktor-faktor ..p.iii'ti"glut soiial, umur, jenis keiamin. R-umus kaidah ini: kalau x b, maka ada dalam konteks a sekian persen kemungkinan -1.
kaligrafi
kalimat
relatif
lrakofoni
(cacoPhony)
enak
kakografi
. didengar. L tulisan yang sulit dibaca; 2. ejaan yang menyimpang dari norma.
berdiri sendiri' mempunyai. pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; 2. klausa bebas yang
menjadi bagian kognitif percakapan; satuan Proposlsl yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan yang bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dsb.l 3, konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata
atau
7G. perangkat kaidah untuk menghubungkan makna kata-kata menjadi makna kalimat sesuai dengan
lukologi
(cacologr)
kaidah yang berfungsi untuk menlelaskan rumusan yang Purnabentuk; kaidah ini menandai sistem-
hubungan-hubungan sintaktisl
kaidah yang memberikan tafsiran
semantis pada struktur sintaktis.
sistem tertutup. Kaidah ini di-' rumuskan dengan: kalau r, maka7. kaidah iteratif (iteratiue rule)
fonologi. kaidah fonologi yang dapat
kaidah-kaidah berurutan
rules)
kaidah psikolinguistis (pslcho linguis' tic rule) kaidah yang mencocokkan pilihar bahasa dengan kendala psikologis yang terdapat dalam batin pembi'
cara,
kda
menurut pola yang tertentu' dan dapat berdiri sendiri sebagai satu
satuan.
(tense)
me-
merlukan konteks tambahan untuk dapat dipahami maknahYa; mis. Su*arno dan Hatta adalah proklamator
kemerdtkaim RePublik Indonesia.
kaidah setangkup
(mirror-imagc rulc)-
Jonologi. kaidah fonologi yang lingu kungannya menentukan'bila dibaca darf kiri- ke kanari maupun, dari kanan ke kiri; mis. konsonan velar
krla kini
(present
tense)
bentuk kala dari verba yang menunjukan perbuatan terjadi Pada waktu pengujaran.
kalimat berita
kalimat bersusun
kalimat deklaratif
(complex smterce)
72
kalimat dasar
kalimat minor
kamus dwibahasa
7'
(pseudo-cleft
kurangnya satu klausa bebas dan sekurang-kurangnYa satu klausa terikat, biasanya dihubungkan oleh konjungsi subordinatif. kalimit dasar (basic sentente)
pengaiaran bahasa.
(non-
di
Mary $ii) It
book to.
scntcrcc)
mana
kalimat
kat tetapi
mempunyai intonasi
y.anC
kai untuk contoh melatih pola-pola yang lebih ruwet. kalimat deklantil (declaratiae suttence) 'kalimat yang mengandung intonasi
itruliturnya
(b) ungkapan yang paling kecil keambiguannya dalam segala hubungan, dan (c) bentuk eksplisit mencakup semua informasi. Setiap
bahasa hanya mempunyai
6-12
yang
kalimat pernyataan
terce)
(statement)
sen-
atau memberitahukan
sesuatu';
jenis kalimat inti. 2. TG. uersi 1957 kalimat tunggal aktit positif dan deklaratif Yang
menurunkan kalimat-kalimat yang transformasi.
mengan-
$ii)
ou
who
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda titik (.) atau tak diberi tanda
lebih awet, seperti kalimat pasif, kalimat interogatif dsb., dertgan kalimat jawaban
(responsc sentenee)
kalimat terikat
kalimat ekuatif
di sini. (equational
kalimat yang dipergunakan urrtuk merranggapi kalimat tanya dalam satu wacana; mis. sudah dalam A:
Kamu sudah mencatal ini? B'. sudah.
kalimat tunggal
kalimat seruan
kalimat
(simple sentercc)
satu
sentence)
kalimat yang predikatnya (beruPa nomina atau ajektiva) diidentifikasikan dengan subyeknya. Contoh
mereka temanku; gurunya baik.
kalimat konstrtueo,
?G. kalimat yang disisiPkan ke dalam kalimat matriks. kalimat tengkap (Jaaourite scnterue, full
sentente)
kalimat turunan
fuiaed
sentercc)
(transformed scntcnie,
kalimat eliptis
(elltical sentcnte)
lengkap yang terjadi kalimat dari pelesapan beberapa bagian dari klausa, dan diturunkan dari kalimat tunggal.. Contoh: Tidak
terlucuali pula Indonesia.
(imperatioe)
tik
segala
unsur yang paling sering diPakai kalimat yang mengandung subYek dan predikat.
multible sintmce, scnlctue compound) kalimat yang terjadi dari beberapa
kalimat urutan
(sequential smterce)
kalimat imperatif
kalimat yang dipergunakan untuk menanggapi kalimat berita, perintah atau tanya dalam satu wacana; mis. Tidak mau dalam A: Sekarang kamu boleh pergi B: Tidak mau.
scnteruc)
kalimat lengkap yang mengandung konjungsi, sehingga meqjadi bagian dari kalimat lain, seperti/di, maka, tetapi, oleh sebab itu dsb., Contoh: -Apa lagi April, konon artinla 'kapal-
kcpil',
kamus
kalimat yang mengandung intonasi mengandung makna Perintah atau larangan, dalam ragam rulis ditandai oleh (.) atau (!). Dalam BI. al. ditandai oleh partikel seru /ai atau kata-kata seperti hendaknla, iangan
(dictionary)
senterce)
(d.eaiant sen'
kdimat interogatif
tence)
dsb.
(interrogatiue sen-
aneh atau iidak lazim oleh bamembara itu mcnjilat-njilat pangkal j antungn2a. kalimat minor (minor scntente, non-
yng
ke
bahasa
mengandung makna Pertanyaan, dalam rasam tulis biasanva ditandai oleh "(?). Dalam BI,'ditandai
oleh kah, apa, bagairnana, dsb.
(kernol)
bersangkutan; dalam tradisi Arab menurut urutan jumlah konsonan). kamus anekabahasa (nultilingual dictionary)
kalimat inti
I.
tas, dapat lengkap, daPat Pula tak lengkap, - seperti Panggilan,- salam,
ris John gaoc thi book tn Marl daiit dijadikan 3 jenis kalimat terbelih, yakni (i) It was John who gaae tlu book ta Mary; $i) It was tlu book John gaoe ta
kamus yang memuat daftar kata dengan padanannya dalam lebih dari dua bahasa.
dictio-
74
kanius el<abahtsa
kasus alatif
kasus datif
kasus Partitif
75
(genetiue case, possessiue
secara artikulatoris ditandai oleh kompleks tidaknya hambatan Pada titik artikulasi.
kasus
datif (datiae case) kasus yang menandai bahwa nomina adalah penerima suatu
perbuatan atau obyek tak langsung; inis. Skr. nadi'sungai' (nom.) -na$tai
kasus genitif
cese)
makna'milik'
-
kasrah
hiring kecil Arab, berupa dituliskan dibawah huruf konl. kategori gramatikal dari nomina, frase nominal, pronomina atau
ajektiva yang memperlihatkan hu-
aksara
(dat.).
Iasua elatif
(elatiae
case)
yang sama.
kasus
kamus eksiklopedis
dictionary)
(enqclopaedic
kasus yang menandai makna'dari' pada nomina atau sejenisnya; mis. Fin. puu 'pohon' (nom.) -puusta'dari
.makna
pohon'(elatif).
kasus ergatif (ergatiae
case)
'tempat ke' pada nomina atau Yang seienjsnya; his. F;2. Pzu 'Pohon' (nbm.) - puuhun'ke pohon' (ilatifl '.
kaius inesif
(inessiae case)
bentuk kasus dari subyek atau pelaku dari verba .transitif dalam
bahasa-bahasa tertentu seperti
Bahasa Baska, Hindi, dsb. Dalam
sketsa.
2.
kanii
bahasa
verba
kisus instruffif
h"uruf Jepang yang berasal dari tulisan Sinika yang mulai dipakai sekitar abad-abad pertama Masehi; tiap huruf menggambarkan kata atau morfem
tcori komunikasi. tingkat kemampuan
yang sama dengan obyek atau penderita dari verba transitif (dalam bahasa bukan ergatif
subyek verba intransitif dan subyek
(instructiae casc) kasus yang menandai makna'seba' gai alat' pada nomina atau Yang
kapasitas saluran (chantl capacitl) yang dimiliki peneriina untuk niemahami suatu amanat. Kapasitas saluran dihubungkan dengan kualitas dan latar belakang budaya penerima dan, mempunyai fungsi dari jumlah informasi yang dimiliki penerima dan penulis. Makin iempit saluran kapasitas makin
kaius abesif
(abessiae case)
tanpa' pada nomina atau yang sejenisnya; mis. Fin. puu 'pohon' (nom.) -puutta '.tanpa pohon'
(abesif).
ease)
makna'tiada,
sedangkan obyek verba transitif berkasus akusatif). Contoh: dalam kalimat Baska gipnak jo du chakurra 'orang itu memukul anjing' dan gi4na dator'orang itu datang' kata lhakurra'anling' (obyek dari verba iransitif) dan gigna'orang' (subyek
kaius lokatif
'tempat''
'(berjalan) dari pohon' ron' (abl.). ( iae case) kasus sus absolutif (absolutiae kasus adesif
(atlcssiue casc)
karmadharaya Str. kata majemuk yang terjadi dari ajektiva atau partisip dan nomina;
sadhu-janas 'orang baik' (sadhu 'baik', janas 'oratg'). kasar (uulgar)
mis. Skr.
sama, sedangkan -ak pada gi4nak (subyek dari verba transitif) menandainya sebagai ergatif. Dalam Bahasa Baska dll. tersebut kasus ergatif mempunyai penanda morfologis. Pengertian ini sering diperluis pada bahasa-bahasa nonergatif, misalnya Bahasa Inggris: oecah' dan tlu man broke tfu window lorang itu memecah jendela' dapat dianalisis secara ergatif: subyek dari verba intransitif broke sarna dengan
ka-limat the window Dro*a Jendela itu
(locatiae cwe)
common
cese)
kasus-kasus,
case)
'pohon'
.Puulla 'Pada
dikatakan tentang tingkat bahasa atau kata-kata yang dihindari oleh golongan yang berpendidikan karena dirasakan kurang sopan, tetapi lazim dipakai oleh golongan orang yang tak berpendidikan dan diangap wajar.
us
pohon' (adesif).
kaius akusatif
(accassatiae case)
pelaku perbuatan
itu
dikatakan
kasus subyektif.
kasus
partitif (parti.tiue case) kasus yang menandai makna 'bagian dari' pada nornina atau
76
kasus penderita
katalam
kata headaan
kata seasal
17
sebuah
fiu'pohon' (nom.) - Pauta'bagian dari pohon' (partitif). kasus penderitta (exptirccr casc)
scmaitik. kasus yang menggambar-
sederhaRa
sckcping PaPan.
kata bersusun
(comPlex
word)
kan yang dialami oleh Perbuatan atau keadaan psikologis Yang di-
kata yang terdiri dari satu morfem bebai dai satu morfem terikat atau lebih; mis. Bl. mahakuasa, ParuaPasada,
kasui piolatif
menuliskan kata-kata asing, onomatope, dipakai dalam telegram dan dalam iurat.menyurat dinas' krta keadaan --+ ajektiva lrta kepda (luad wortl, lcmna) lctuikigrafi . kata yang diterangkan
auunierl
e am b
ten ge'
(Prolatiuc casc)
'
kasul yang menandai makna'gerak sepanjang' pada nomina atau Yang sefeniinya; mis. Fin. Puu 'pohon' (iom.) - pui*c '(berjalan) sepanjang
kata bertimbal (anbi,aalent word) kata dengan dua makna yang berlawnan; mis Ar htram yang berarti'suci' dan'terlarang'. kata bilangan + numeralia
kata deiktis
(d.eictic term)
ensikloPedia
nllichaft yang dianggap satu kata. kata jadian (furitatiac) kata yang terbentuk sebagai hasil proses afiksasi, reduplikasi atau
penggabungan.
pohon' (prolatif).
kabus
lrtakresis
tnnslatif
(translatiae
case)
makna'peru-
l,
lota ortograffs
(orthographic word)
satuan ierkecil yang oleh bahasaspasi (mungkin bentuk ini bukan kata dipandang dari sudut lain). kata penggal + abreviasi
kata peniru bunyi
(onomatopoeie wotd, imitatiae word, oiho word, mimctic word)
kata depan -+ preposisi kata fonologis lphorulogical word) satuan bahasa yang bebas yang
mempunyai ciri-ciri fonologis tetap, mis. dalam Bahasa Latin bercirikan tekanan yang tetap atau dalam BahasaJawa yang bila terjadi dari suku terbuka tidak berakhir dengan t"l (dengan beberapa kecuali)' Kata fonologis secara umum diba-
tepa-t; 2. penggunaan makna lebih luas daripada penggunaannya Yang sejenis metabiasanya terbatas - 'kaki' Yang fora; mis. makna
wan dianggap sebagai bentuk bebas dan dituliskan dengan diapit oleh
kata kunci
dsb.
(ke2word)
atau keadaan yang dinyatakan oleh verba. kasus vokatif (wcatitc case) bentuk kasus dalam bahasa inflektif untuk menandai orang atau benda engkau, Brutus?'
ungkapan yang mewakili konsePkonsep atau gagasen-Sagasan Yang menandai suatu zaman atau suatu kelompok; mis. kata seperti progresif
rcuolusiowr y ang menandai golongan
kata penuh
word)
(eontent uortl,
lall
wotd,
l\en cla$
vans diaiak bicara. mis. L. Brute iutu'n liti-ut Et.'tu, Brutc? 'dan
(word)
katafora
(cataphora)
komunis
katz
penunjukkan ke sesuatu yang disebut di belakang; mis. dalam Dengan galan)a yang berapi-api itu Sukarna
berhasil menarik masa, berrtuk n1a
di
Indonesia sebelum
kata yang mempuflyai makrra leksi' kal penuh yang bebas; mis. rumah, angin, orang, malaikato dsb. Yatg beilainan dari kata-kata seperti di,
krta leksikd
(lexical word)
tugas.
satuan terkecil dan menjadi unsur dari leksikon suatu bahasa, dan diterangkan dalam kamus sebagai
lain
d,atang,
kata yang
maknanya mencakuP
pej
runiiku
ti,-p arcas il a,
mahakua'
semua anggota
sa-, as6.). DalambeberaPa bahasa, dalim B. Inggris, Pola tekanan ".i. menandai kata. juga
dari suatu
kelas
dsb.
kata asli
(natiae word)
kata Sramitikd (grammatical word) satuan gramatikal yang ada di antara morfem dan frase yang
menurut kaidah bahasir yang bersangkutan; pola khusus tersebut membedakannya dari gabungan
kata sambung + konjungsi kata sandang + artikel kata seasal (cognatc word, eltmalogical
cognate)
gaya kesusastraan; mis. kata gcrang' in, sudilah kiranya, seraln, dsb.
mempunyai ciri keutuhan intern dan diapit oleh jeda potensial dan
f"t -kaia atau bentuk yang menunjuknya mengikuti kata bilangan, mis.
classi-
atau
gabungan morfem.
Bahasa Sanskerta
marga-praptas
hentrr} lain dengan kata lai bentuk dan makna densan lair tarn; vans seruPa yang seruDa oalam dalam bahasa Danasa lain; kata Fiii oaa adalah kata seasal mis. katal{i dengan kata Melayu rcbah.
78
kawi luhur
kawi miring
kefasihan
79
kategori primer (primary categor2) istilah lain untuk kelas kata. kategorisasi (categoris ation)
kewi miring
j.
mis. tca d,an teh dalam Saha tea Harimurti teh?, acan dalam Tea boga duit
sepeser-peser acan.
l.
badaan
kata seru
(exclamatiae)
kata atau frase yang dipakai untuk mengawali seruan;-mis. kata alangkah, lih. interjeksi. kata sifat --+ ajektiva
digambarkan ke dalam
sedantik. peristiwa bahasa Yang tidak menyangkut Perubahan dan tidak menyangkut Pengendalian
'
yang menyertai bagianbagian kalimat .sebagai Pelancar; mi\. Gebug budah teh ragrag'jatuh
ngajcrit
kata yang dipakai sebagai penanda pertanyaan dalam'kalimat tanya; mis. BI. apa, mana (dan gabungangabungannya s;eperti siapa, bilamanq dsb,), tapan, dsb.
istilah lain untuk kasus, jumlafug, jenis, aspek, dsb. i kategori semantis (semantic category! hasil pengelompokan unsur-unsur. alam di luar bahasa dalam wujud
konsep-konsep yang abstrak, yang
uiuld
categorl)
lahasa dengan
manifestasi
keasing-aSingan
'menjeritlah ibunya'. kecap rajekan Sd. kata ulang kecao undavan Sdl kata berafiks kecap wancahan Sdl kata singkatan kedaden kruna Bali. kata iadian kedalaman inalisis (delicacl)
kata tugas^
(function word)
rirenYatakan'
dapat bergabung dengan afiks, daqr tidhk mengandung makna leksikal, konjungsi, artikel, a.l. preposisi, -pronomial; dipertentangkan dan dengan kata penuh.
tinskat keterPerincian analisis ,,ru"t, f.rrorn.t 6ahasa; mis. analisis kalimat atas kelas kata itu lebih
mendalam daripada atas subyek dan predikat. kedalaman wal<at (tine dePth)
glotokronologi. lamanya waktu berpiiahnya dui bahasa yang berkerabat
gramatikal.
Kityiyana
(hidup sesudah Panini) ahli bahasa India yan$ menulis Varttikas yang
berisi tambahan dan perbaikan atas
Iog c
kausatif
(causatiae)
log r waktu,c =
kategori
l. basian dari suatu sistem klasifikasi; mis. kategbri gramatikal dan kategori leksikal; 2. hasil pengelor.npokan unsur-unsur bahasa yang menggambarkan pengalaman manusia; 3. golongan satuari bahasa yang anggota-anggotanya mempunyai peri laku sintaktis dan mempunyai sifat hubungan yang sama. l.
golongan satuan bahasa yang
dibeda-bedakan atas bentuk, fungsi dan makna; seperti kelas kata,jenis, kasus, kata dsb.; 2. golongan satuan bahasa yang diungkapkan dengan
(categorl)
kebincaren Karo. alograf konsonan /ql pada aksara Karo, terletak Pada a}.hir suku kata.
kedwibahasaan
bilingualisme
kebineran (binaritlt,
kawan bicara
(addressu)
binarism)
kedwiunikan
(biuniqeness)
2.
Praha
kawi
../.
fonetis dan unsur fonemis: tiap urutan bunyi diwakili oleh urutan fonem tertentu dan tiap urutan fonem mewakili urutan bunyi tertentu.
l.
Sd.
kata
morfem terikat (dipertentangkan kategori lesikal). dengan kategori rtesori leksikal leksifal (lexical category) kategori
golongan satuan bahas,a yang
ungkapkan dengan mofem bebas.
di
yang ' para penyair; telanjur salah) BahasaJawa Kuna. kawi luhur ../. kata-kata kawi yang kuna.
'2. (istilah
kefasihan (/luerc),
articulacy) secara
kecap penganteb
80
keganjilan
kelas kata
kelas kategorial
kenyaringan
8l
kecaniilan
(anomalv)
fetiiak*aia.an
-ungkapan
pelbagai bahasa; mis. nomina biasanya mewakili orang atau benda. kelas lrategorial (Jorm clus, constihunt
class)
dilihat
hubungan antara dua bahasa atau lebih yang diturunkan dari sumbei
bahasa
menYatakan
(cognitiae con'
kerabat yang dianggap berdekatan, mis. Bahasa-bahasa Prancis, Italia, Bahasa Spanyol, dsb. kemahiran (proficiery) kemampuan yang agak tinggi khususnya dalam penguasaan bahasa.
keLarafiahan (literalnxs)
hal terjemahan yang mereProduksi
bentuk sumber dalam bahasa sasaran sedemikian rupa sehingga hanYa
kekompleksan kognitif
plcxitj
kelimpahan
mengubah bentuk kalimat dan/ atau pola dari bahasa sasaran; lih.
kelakukan
semantik.
(act)
jumlah informasi yang dikomunikasikan melebihi minimum yang diperlukan. Bahasa mempergunakan kelimpahan untuk menjamin pemahaman yang penuh. Alat-alat
yang dipakai misalnya pengulangan kata, atau dalam Bahasa Inggris penggunaan ciri-ciri gramatikal seperti persesuaian jumlah. Kelimpahan berkorelasi dengan frekuensi
(redundanc2 )
compe-
kelantangan
memuat perbedaan-perbedaan yang perlu untuk komunikasi Yang i:fisien; 2. teori linguistik. prinsip
dalam analisis bahasa yang menuntut agar keteraturan dalam bahasa
si dan amplitudo
gelombangnYa,
kelas
dengan
L perangkat
nyai sifat-sifat tertentu; 2. perangkat unsur-unsur bahasa yang mempunyai fungsi tertentu dalam strukiuryang lebih tinggi. Bd. kategori. kelas bentuk (form clqss)
keiadian kata
I
kej elaslan
(word formation)
munculnya suatu unsur, misalnya penggunaan klise memberikan informasi yang lebih kurang dari pemakaian'unsur-unsur yang jarang dan membantu melawan gangguan,jadi makin banyak interferensi dalam amanat, makin diperlukan kelimpahan.
kenasalan (nasalitltl ciri pembeda yang ditandai dengan penggunaan rongga hidung dalam artikulasi bunyi bahasa.
kendtt
fotutik ciri
kualitas suatu wacana yang menyebabkan pendengar dapat mengerti amanat yang disampaikan.
keierincan
"r(aro.
h pada
formalnya; penggolongan ini tidak terbatas pada kata. kelas kata'(word class, part of spuch) golongan kata yang mempunYai [esamaan dalam peri laku formalnya; klasifikasi atas nomina, ajek-
kelinieran
(lineariQ)
pembeda. ciri pembeda yang dihasilkan dengan ketegangan otot yang sangat kurang; mis.
(lax)
dalam konsonan
.iadi bila fonem /A/ terdapat di sebelah kiri fonem /Bl , itu berarti
fon yang diwakili oleh fonem /A/
terdapat di depan fon yang diwakili
kenem
kendur sedangkan dalam lsl terdapat ciri tegang; vokal /e/ terdapat ciri kendur sedangkan dalam vokal /il terdapat ciri tegang.
(cenemz)
kekangan
saat- alat ucap memPertahankan posisinya pada waktu suatu bunYi diartikulasikanl mis. saat penutuPan pada waktu menghasilkan bunYi oklusif.
keliwan
Karo. penanda vokal
i pada huruf
berhu-
glosematik. satuan terkecil dalam tingkat ungkapan dan tidak mempunyai makna; satuan ini bersifat
eiri-ciri formal kelas kata berbeda dari satu bahasa ke bahasa lain; mis. dalam BL nomina ditandai
( association group,
kenematik
glosenatik. kenem.
(cematics)
kekecualian Qxaption) bentuk yang tidak sesuai dengan norma-norma fonologis atau gramatikal suatu bahasa atau keluarga
oleh [- tidak],dalamBahasa l"gg.t t nomina mempunyai penanda plu' ralis dan geniiif t. Secara universal
field)
bungan karena makna keluarga bahasa (Jamil2 of languages, language family, linguistic group)
kenyaringan
dan dipandang dari sudut semantik ada persamaan antara kelas dalam
82
kepaaaan deskriptif
keseurian
kesetiaan
keterangtn syarat
83
Vokal lebih nyaring dari konsonan, hentian, dsb. kepadaan deskriptif (dlstiptiae
quac2)
keretiaan '
(faithJulnus)
jadi
datang.
keterangan asal
IG.
atau teori yang berhasil memperinci data dan yang secara psikologis
Volken (1889). Kumpulan karangannya be{udul Vuspreide G* schrifun (15 jilid; 1913-1929).
Pling
bcsar ini
keterangan kualitas
bagian klausa yang menyatakan bagaimana atau dalam keadaan apa predikat; mis. cep.at dalam'/a
berjalan cepat
kepadaan obseryasi
keterangan kuantitas
kepadaan penjelasan
adcquacl)
lain dalam
Bahasa
Turki
dan
l.
Magyar; mis. Magyar lriz 'rumah', ha 4k' bany ak ru mah', he l2' tempat' lulnk 'batyak tempat'.
kesepadanan dinamis dan bukan hasil dari korespondensi formal. kesinoniman --+ sinonimi
IG.
atau teori yang berhasil memberikan pilihan yang masuk akal atas beberapa gramatika yang samasama memiliki kepadaan deskriptif.
tampaknya sepadan dalam bahasa yang berbeda; mis. antara BI. kamu'pronomina kedua yang merendahkan' dan Toba hamu'pronomina kedua hormat'.
keterangan modalitas bagian klausa yang mengungkapkan kepastian, kemungkinan, harapan, kesangsian, atau kebalikan dari itu semua; mis. mustahil
dalam Mustahil ayahnu datang malam
begini.
kependekan
ketakrifan
(abbreaiation)
bentuk kata atau frase yang diringkaskan yang dipakai di samping bentuk panjangnya. Jenis-jenis kependekan ialah akronim, kontraksi, lambang huruf, penggaLan dan
( definiteness )
keterangan lrerlawanan bagian klausa yang menyatakan keadaan atau peristiwa yang bertentangan dengan apa yang disebut predikat; mis. meskipun bermalas-
(pho-
biasa mengandung kata itu, sang, dsb. atau berupa nama diri; mis.
dalam kalimat Husin teman saya,kata
ia
dapat
juga
be.rmalasmenltelesaikan
pekerjaannla.
egmologlt, popular
aksara (seperti huruf dan tandatanda suku kata) dan satua[ fonologis atau gramarikal (seperti fonem, suku kata, atau kata) yang
ket4kteraturan
ketelengan
batas-batas predikat; mis. lebih jauh lagi dalarn Ia dengan senang hati
pada huruf
keterangan
(adjunct)
kata atau kelompok kata yang dipakai untuk meluaskan atau membatasi makna subyek atau
terlambat
dikatakan berati wagu lan kuru 'ganjil dan kurus'. Juga disebut etimologi rakyat, reinterpretasi, adaptasi. Kern, Johan Hendrik Casper
gemcter', guru
keterangan subyek bagian subyek yang memperinci atau memperluas subyek itu sendiri; mis. tinggi itu dalam Gunung
tinggi itu belum pemah didaki manusia'.
kesesuaian
(agrcemcnt)
kesepadanan antara unsur-ur$ui kalirnat dalam jenis, jumlah, kasus, periona dsb.; mis. Ing. antara lu dan goes dan antara they dan go.
keterangan alasan
apa yang tersebut dalam predikat; mis. Kalau tak ada aral melintang
E4
keterangan temPst
melintang,
kehrntasan
keturunan
klausa akibat
E5
keturunan (afiliation)
kekerabatan antara bahasa-bahasa dengan bahasa induknya.
hine
(hine)
keterangan tempat
tempat terjadinya predikat, Yakni dengan temPat yang bersangkutan bersangKutan oengan rrah 4L4u atiu tempat temDat vans dilalui: LLrrrP4r yang arah atau asal, 4SAt, 4Latt
keterterimaan semantis
acceptabilit2)
(semantic
keutuhan
(cohesion)
kinem
hal litl
selalu
morfem
keterterimaan sosial
keterangan tujuan
terikat lebih lekat pada unsur yang menyertainya daripada unsur lain; dalam kalimat Mereha berkelahi
mati-matian kata mereka lebih terikat
kinesika
(kinesics)
'bagian klauia yang menyatakan api yang dituju oleh predikat, yakni
nya dan kekerapannya, mis. samPai
kini dalam
datang.
SamPai
kini ia
bclum
hal sesuai tidaknya dengan kaidah sosiolinguistis suatu bahasa. ketolongan Karo.ienand,avokal /o/ pada huruf Karo ketrampilan bahasa (linguistic skill,
ocrbal skill)
p engajar an
b a
dipakai
klasifikasi arcal
(areal classification)
keteraturan
( regulariry)
ha
a. kesanggupan seo'
klasifikasi bahasa-bahasa menurut lokasi geografis; --+ Klasifikasi geografis. klasifikasi geografis ---r klasifikasi areal
khazanah fonem
nemts)
al Arrd.
klasifikasi tipologis
fication)
(typological classi-
(inaentory
of
Pho'
af sound change)
anggapan para Junggramatiker bahwa hukurn bunyi tidak terkecuali, dan bila ada kekecualian,
bahasa.
maka kekecualian
itu pun
ketrampilan tematis
institutional tkill)
aJ
rhetoic,
dari
menemukan Perkem-
keterbagian (discontinuity) pemisahan unsur-unsur bersambung oleh urlsur lain; lih. morfem
terbagi.
rhetoical figure) alat untuk memperluas makna kata atau kelompok kata untuk memPeroleh efek tertentu dengan membandingkan atau mengasosiasikan dua hal.
klatsa
satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari subyek dan predikat dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.
kiasmus
(chiasmus)
keterhitungan
( countab le
kategori obyek yang dapat diisolasi dan dihitung; sebuah nomina yang
satu
dath
ketransitifan
prinsip dalam analisis bahasa yang menuntut agar semua ciri ujaran
unsur-unsur gramatika yang dipakai secara sistematis untuk meng' ungkapkan hubungan-hubungan antarapara partisipan yang terlibat dalam situasi komunikasi, perbuat-
think he is wise but the wise rnan knows himsel.f to be a fool (Shakespeare you like it). dalam
fool
klausa aditif. (additiue clause) klausa yang memberi keterangan tambahan tanpa mengubah keterangan dalam klausa utama.
klausi adverbial
keterangan.
(adtterbial clause)
ls
klausa adversatif (adaersatiae claase) klausa yang dimulai dengan konjungsi adversatif yang menyatakan
kontras.
ketertandaan
(marke
dn*s)
hal dapat tidaknya ujaran dianggap betul itau sesuai oleh bahasawan,
( aae Ptabilill)
partisipan dengan predikat dalam Lonstruksi predikatit seperti ransi. tif, ekuatif, intransitif, dsb. ketuntasan ( x haus tia e ne s s ) prinsip dalam.analisis bahasa yan$
e
kilas balik
antara organ hidup dan mesin, mis. antara manusia dan komPuter.
(Jlash back)
analisis wacana, penyajian suatu peristiwa dalam wacana yang sebenarnya terjadi sebelumnYa dalam wacana itujuga.
(kynograPh)
klausa ajektival (adjectioal clause) klausa terikat yang mengisi gatra modifikator dari konstruksi modilikatif.
klausa akibat
(consequence clause)
kimograf
diharapkan dari syarat yang dinyatakan dalam kalimat persyaratan; --+ apodosis.
t6
klausa aktif
klausa aktif
(actiaee clause)
klausa trangitif
klausa utama
bagian
kolokasi
(elaborated code)
87
Pe-
kode pelik
klausa bebas
kalimat itu tanpa mengubah struktur dasarnya. Contoh unsur jrdr?g kemarin tlatang dalam kalimat Adik
sa)a)ang kemarin datang sudah mempu"
B.
lih. klausa bebas. (Istilah ini dipakai bila klausa itu terdapat
(click)
clause)
lapisan masyarakat yang berkecukupan dipandang_.!-ecara sosial dan dari sudut pendidikan.
(restricted
code)
Bernstein. bahasa
yang dipakai
clause)
klausa hipotaktis (futpotactic clause) lih. klausa terikat klausa intransitif (intransitiae clause)
sudah datang..
dalam kalimat bersusun). klausa verbal (aerbal clause) klausa yang predikatnya verba
kode terbatis
B.
Bernstein. bahasa
dari
lapisan
dari
pekerjaan dalam predikat verbalnya. Dalam BI predikat verbal itu ditandai oleh prefiks di-,
far, k'onliks ke- an atau diawali oleh kata kena. Contoh: Buku itu dibaca
klik
sentuhan
lidah yang
se
tersentak
dilepaskan
hingga timbullah
oenshiruoan udara.
+S29-1913) penterjemah Alkitab dan ahli perkamusan Melayu. Karyanya antara lain Nieuu Nederlandsch.
kodifikasi
( c o d i"licati on )
Maleisch Woordenboek
(I
885),
tion)
atau pengandaian klausa koordinat (co-ordinate clause.) klause yang bergabung dengan
klausa lain dengan konjungsi tetapi
klise (clkhi)
tidak tergantung secara gramatikal pada klausa lain itu; mis. dalam kalimat Kiki pergi ke toko tetapi ia tidak rnembeli permm terdapat dua klausa
koordinat yang tidak saling tergantung.
I
tagme'mik.
klitik
dan reklame.
(ditics) bentuk terikat yang secara fonologis
klausa medial
(medial clause)
l
.
klausa transitif yang menunjukkan bahwa subyek merupakan pelakr"r dan sekaligus tujuan dari pekerjaan dalam predikat verbalnya. Dalam B[. mengandung predikat verbal dengan kata diri.
koiigasi
ukai
si gatra pada tingkat frase atau klausa, tetapi tidak mempunyai ciri-ciri kata karena tidak daPat
B-itania.
l.
i
l
klausa nominal klausa terikat yang perilakunya sama dengan frase nominal dan
(nominal clause)
klausa subordinatif
clause)
enklitik dan proklitik. 'koartikulasi (coarticulation) artikulasi dua bunyi atau lebih
secara serempak; mis. dalam beberapa bahasa di Afrika oklusif velar dan labial dilafalkan bersama. Contoh: tkpl. tCbl.
(coda)
unsur.unsur leksikal yang berderet dalam kalimat; makna unsur-unsur leksikal itu diperoleh karena adanya hubunean antara kategori-kategori
kelas nominal dan yang dapat mengisi gatra subyek dan gatra
eramatikal itu dalam struktur siniaktis; 2. kelompok unsur leksikal yang berkategori gramatikal sama dalam struktur sintaktis.
kolofon
(colophon)
koda
klausa terikat
clause)
teriadi antara puncaknya dan awal dari suku kata yang mengikutinya.
pada.penutup na3kah.
berdirli
kode
l. lambang atau sistem ungkapan yang dipakai untuk menggambarkan makna tertentu. Bahasa manu-
(code)
klausa transitif
suatu
EE
kombinasi afiks
eombination)
komPonen fonem
komunitari fatis
89
kitnya sebagian dari suatu medan dibagi oleh berbagai makna kata
dan yang menunjang intuisi bahwa kata-kata itu berrnakna satu, bukan sejumlah homonim.
kombinasi afiks-afiks yang memPunyai bentuk dan makna gramatikal sendiri-sendiri, yang dibubuhkan secara beriamaan (serentak) Pada
komplemen
(comPlcment)
bentuk dasar;
d1lam memporkirakan berasal dari bentuk dasar klra dibubuhi kombi. nasi.afiks (yang terdiri dari dua perfiks mrm dan per, dan satu sufiks
mis
m,en?er'kqn
komponen gramatika
conlporunt)
kompositum asintaktis
(aqntactic
' mem* per* kira* kan. komen (eornment) -+ sebutan Koqdsi Bahasa Indonesia
kan), jadi
berbentuk
waktu
TG.
seperangkat pencabangan
untuk membuatnya jadi Predikat yang lengkap dalam klausa; mis. .qui adalih komplemen d,alam Ia
menjadi guru,
yang secara eksplisit menunjukkan hubungan gramatikal di dalam struktur batin sebuah kalimat. lomponen malma (semantic component, semantic Jeature, seffiantic PtoPerU,
semantic marker)
vans lain se6ndainya seindainva dipakai dioakai se-basebayaig -kata yang bebas, rng.. mis.. Ing. gal DeDas, mrs. gai kata yang iwimming pool'kolam renang,' uater
komfrsitum iterhtif
Pound)
proof'tahan arr',
(iteratiae com'
Uekerii pada 1942 samPai 1945 ,uns" beihatil membina Bahasa indSnesia pada zaman JePang;
begitu pula patung)!ng bisi dalim Pak guru m.enganggaP T4ti patung 2ang bisu.
salah satu s-eksinya yang dipimpin oleh Moh. Hatta berhasil menYu-
komplementasi (complenentation) .
Pelbagai
Komisi Istilah
proses penggabungan ProPoslsl irntuk mingiil bagian yang kosong dari proposisi 'Hal lain; mis. Penggaterbayangkan itu titlak terbabunsin bungin
dahulu dengan manusia daPat
yang bersama-sama membentuk makna kata atau ujaran; mis. unsur-unsurl* insanl, [* muda], [+ laki-lakil dsb. adalah komponen
makna dari kata buyung. komponen semantik ( scmantic comporunl) TG. bagian dari model teore tis yang
kompositum topulatif
compound)
BudaYa
secara
interdepartemental antara 19501966, ti:rdiri dari 16-18 seksi Yang menggarap pelbagai bidang. Pada akhii- tugashya komisi ini telah berhasil m6nghimpun 312.000 istilah dalam pelbagai bidang.
( comParatiue)
komponen (comPorunt) l.---+ komponen fonem; 2. --+ komponen gramatika; 3. -+ komponen makna
komponen dasar
(base cwnpontnt, basie component, phrase slructure cornponznt)
seolah-olah digabungkan dengan kata dan; mis. Indo Eropa. kompositum pangkal (stem compound) kaia yang terjadi dari dua pangkal atau lebih.
komponen sintaksis
kompositum sintaktis
pound)
(s1ntattu um-
komparatif
transforrnasi yang
l. TG
terdiri
dar'l
TG. bagian dari gramatika transformasi generatif yang terjadi dari struktur frase dan kaidah-kaidah transformasi yafig memberikan struktur sintaktis kepada kalimat-
kompositum yang anggotaanggotanya mempunyai hubungan yang sama dengan konstruksi yang berupa frase; mis. lng. arm chair = a chair uith arm'kursi dengan tangantangan'.
kaidah struktur frase dan leksi\qn, yang menghasilkan deret kata dan larnbang grarnatikal yang mewakili
(Phrae
struktur batin; 2.
besar.
TG
susuqan
lefuift con-
kurangnya salah satu anggotanya berupa bentuk terikat; mis. mikroskop, dwawarsa, dsb,
( diagno stic
komunikasi
(cgmmunication)
kompleks
(conPlex)
satu unsur. Kata Ing. dancer seQara semanLis bersifat kornpleks karena mernadukan suatu keiadian (dance) dan suatu obyek (er) yang menj4di pelaku dari kejadian itu, sehingga
makna yang lain, baik makna' tnakna itu kepunyaan satu kata
nenl)
mewakili makna suatu unsur tetapi yang tidak bertujuan memisahkannya dari makna lain.
penyampaian amanat dari sumber atau pengirim ke penerima melalui sebuah saluran.
masing-
ciri pembeda
{bnem
90
komutasi
konjungsi koordinatif
konjungsi
korelatif dua
konstituen akhir
9l
kon-
u[tuk mengadakan kontak sosial di antara pembicara atau untuk menghindari kesenyapan yang menimbulkan rasa kikuk. komutasi
(commutation)
kongiungsi korelatif
coniunction)
(correlatiue
dari
kondisi kontekstual
tioning)
antara bagian-bagian ujaran yang mempunyai latar belakang sosid yang sama; mis. dalam. kalinnat
konjungsi subordinatif .
dsb.
pasing yang menghubungkan kata, iru.e, itau klausa yang sederajatl mis. BI. entahf entah, baiklmaupun,
(subordinatinp coniunction, subotdtnahae conJuctnn
konsonan
I I
(consonant)
l. bunyi bahasa
yang dihasilkan
dengan' menghambat
iliran
udara
saluran
ouilifvrrpconiunrtion,subordinator) "yurg
'
|
I
iuara di atas glotis; 2. bunyi bahasa yang dapat berada Pada tePi suku
sebagai inti suku kata; 3. fonem yang mewakili bunvi
kondisional
Penenma.
Jawa Mangga lenggah terdapat kongr ruensi 'hormat untuk orang kedua-t,
I
I
( conditional)
konfiks
afiks'tunggal yang terjadi dari dua bagian yang terpisah; mis. ke-an
konjektur
sedangkan da lam kalima t1M anggi lungguh tidak ada longruensi itu
konkordansi
kritik
konsonan ambisilabis (ambisilabic) I konsonan yang menjadi transisi I kalau, bahwa, dsb. I . dari dua suku kata'
|
I
konjugasi
daftar kata-kata utama yang terdapat dalam teks atau karya seorang b.ngu.utg, disusun menurut abjad
|
|
I
I
konionan nasal dan lateral dalam lng. [mAtn] mutton, [aPl) aPPle.
konsonantal
(couonantal)
Kongres Bahasa Indonesia pertemuan ahli-ahli Bahasa Indonesia dan tokoh-tokoh masyarakat lain untuk membicarakan cara-cara menegakkan dan membina Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatu-
kata.
I
I
konkret
jumlah atau kasus; 2. infleksi kata kerja; 3. seperangkat verba yang mempunyai sistem infleksi yang
hampir bersamaan.
(concrcte)
personai
mempunyai ciri-ciri
fisik
konsonantal--lw nonkonsonantal (consonantal w norconsonantal) fonolopi cii-cii bembcda.'konsonan"td' frenuniukl.an turunnya frekuensi forman Pertama dengan
an. Kongres I diadakan di Solo pada tahun 1938, Kongres II di Medan pada tahun 1954 dan
Kongres
i
konjungsi
(conjuction)
yang rendah;'non-konsonantal'
III
.lebih mempunyai arti sosial-politis daripada linguistis karena biasanya segi-seg{ teknis Bahasa Indonesia tidak banyak disoroti secara mendalam.
konsep
gambaran mental
konjungsi adversatif
junclion)
(adtersatiae con-
artikulatoris konsoriantal menun.iukkan hambatan terhadaP aliran udara di atas glotis. konstatatif ( c ons t at atia e)
ujaran yang mengandung gambar-
sala
of Linguists) pertemuan internasional para ahli linguistik yang pertama kali diadakan pada tahun 1928 di Den Haag, dan yang ke-13 pada tahun 1982 di Tokyo. Pelbagai topik linguistik dibicarakan di dalamnya. Pembi-
konjungsi yang menyambung dua klausa yang menyatakan kontras; inis. tetapi, namun. konj ungsi in ghar ( ru gatia e c o nj unc tion) kirnjungsi yang bermakna ingkar,
konseptualis ae ( conce P tualism ) pandangan bahwa bahasa adalah iesuatu yang a{a di dalam akal budi dan tidak mempunyai ujud tersendiri di luarnya.
konstituen
(corctituent)
(causal conjunction)
konsesif
(consessiae)
kongruensi
rucnce)
bagian dari satuan yang lebih besarl ba[ian dari sebuah konstruksi; mis. beia saya, lebih tajam, dan daiPada
konjungsi koordinatif
conjunrtion)
(co-ordinating
konstituen ;lrJnir
ultim ate
cons tituent
konsistensi kontekstual
consistency)
(contextual
komponen yang dihasilkan dalam tahap akhir dari analistis kostituent; mis. Pemburu itu mentmbak babi mempunyai 6 konstituen akhir, yaittt pem, buru, itu, me, tembak, dan
babi.
92
tituent)
konstituen langsung
kongtruksinon -antipasif
konstruksi predikatif
kontradiksi
93
konstituen langsung
(immediate cons'
konstruksi direktif
tion)
yang dihasilkomponen-komponen kan dalam tahap pertama dari analisis konstituen; mis. Pemburu itu menembak
babi mempunyai
dua
di
dan
disertai obyek langsung. Dipertentangkan dengan konstruksi anti' oasif. kohstruksi predikatif ( predicatiae construction)
adalah
atau wacana; lingkungan nonlineuistis dari wacana: 3. semua taklor dalam proses komunikasi yang tidak menjadi bagian dari
wacana.
konstituen langsung, yaitu pemburu itu dan menembak babi; dalam berkereta api terdapat dua konstituen langsung yaitu ber dan kereta aPi
konstruksi ekosentris
( e xocentris cons-
conlexl)
konstituen terbagi
'tituent)
(discontinuous cons'
pengelompokan satuan-satuan
yang sesuai dengan kaidah-kaidah iintaktis suatu bahasa; mis. rumah makan (dan bikan )nakan rumah);
sepeda
Bl.
Pal
kohstruksi endosentris
construction)
ke-an
dalam
tuent).
keadaan.
konstituen terdekat
(immediate consti-
konstruksi subordinatif
wPeda).
(subordina'
konstituen terjauh
dengan salah satu konstituennYa; mis. Meia kayu Yan! berat adalah
sama dengan meja. Ada dua Jenls konstruksi endosentris yaitu kon'
Yang
tituen, yang disebut induk, Yang dimodifikasikan oleh konstituen lain; mis. dalam konstruksi enak
sekali indu.k enak dimodifikasikan oleh sekali.
unsur bahasa.
konteks sintaktis
(syntactic context)
proses.
lingkungan gramatikal dari suatu unsur bahasa yang menentukan kelas dan fungsi unsur tersebut.
(context oJ situation)
(connectiue con'
konteks situasi
Firth. lingkungan
ke-
konstruksi, sedangkan
itu
konstruksi ekosentris yang terdiri dari penghubung atau'kofula dan atribut; mis. Ing. He is talL. konstruksi koordinatif (co-ordinatiae
construction)
memperlncl cln-clrl sltuasl Yang dipeilukan untuk memahami makna ujaran. Dalam teori ini
makna merupakan hubungan yang kompleks antara ciri linguistis dari
prJrmsasr.
sangat
si disebut konstituen.
konstruksi yang konstituenkonstituennya mempunyai status' yang sederaj at, misalnya konstruksi yan[. terdiri dari dua kata seperti
makanan dan minuman,
konstruksi absolut
(absolute construc'
kontekstualisme
semantik.
( contettualism)
tion, includld position) frase atau klausa yang diseliPkan yang tidak mempunyai hubungan formal dengan klausa matriks.
atau kalimat
konstruksi antipasif
truction)
(antipassiae cons-
digabungkan dengan dan, sepefti sala datang,. sa2a melihat dan sala
konstruksi modifikatif
constraction)
menang
kontaminasi
(modification
mis,
amat
kan diri pada distribusi formal bentuk bahasa dan ujaran, dan hubungan antara ujaran atau wacani dengan lingkungan fisik
dan sosial.
kontoid
(contoid)
non-antipasif, karena bisa dipasifkan secaia biasa). Beberapa bahasa mempunyai penanda khusus untuk konstluksi ini, mis. dalam Bahasa
konstruksi morfologis
construrtion)
sanpat, dsb.
istilah fonetik pada beberapa penulis untuk apa Yang lazim disebut konsonan (istilah konsonan diPa-
fuorphologic
kai untuk
grafemik)
konteks
konstruksi non-antiPasif
anti p as s iae
c ons truction
kata.
(non-
yang
mendahului dan mengikuti suatu unsur bahasa dalam ujaran; 2. ciri-ciri alam di luar bahasa yang
anak
94
kontraksi
( contraction; reduction)
korcspondensi formrl
koronal
dan
kronogram
s5
kontraksi
bentuk tiada (=1i6^Y ada) , Pr. az (= a dan le), harian (berasal dari surat kabar hari.an), ekspres (berasal dari
kcreta
bahasa sasaran. Dalam koresPondensi formal pola gramatikal dan gaya bahasa dari bahasa sasaran dikacaukan, sehingga amanat Pun disampaikan secara salah-dan tim-
api
ekspres.
koordinasi
l.
(coordination)
kontras
adanya oposisi antara satuansatuan yang distingtifdalam suatu bahasa; mis. lpl dan lb/ berkontras dalam Bahasa Indonesia, terbukti dari perbedaan antara lpupu/ dan /babu/ ;2. Firth, oposisi sintagmatis
l.
(contrast)
rima; L
Peme-
krasis
(craris)
koronal
(coronal)
dihasilkan dengan daun lidah sebagai artikulator dan langit' langit keras sebagai titik artikulasi; 2. bunyi yang terjadi demikian.
koronal
lw nonkoronal
(coronal
us
kontras fonemis
(phorumic contrast)
non-coronal)
pertama terdapdt pada akhir sebuah kata, vokal yang kedua terdapat pada awal kata Yang berdekatan; mis. L. co-ago ) co:go kteol (creolc)
Yang
kopula
yang cukup untuk memungkinkannya membedakan kata-kata; mis. /bl dan lp/ dalam BI. memperlihatkan kontras sehingga bahasawan dapat membed,akan bak dan pak.
contrast)
piiin
hulut yang
diPertimbangkan
connector)
nva meniadi bahasa ibu dari suatu -u.lr"ru"kut bahasa. Contoh: dialek Melayu Betawi.
kreolisasi (creoligtion)
perubahan sebuah
kreol.
lng.
dll.
koreferensialitas
( co-refcrentinlity)
kontras terkecil yang dimungkinkan oleh struktur fonemis suatu bahasa; mis. mu : bu.
persamaan referen antara konsti, tuen-konstituen kalimat; mis. antara ia dan nya dalam Ia dengan senang hati mtminjamkan bukunya.
Yaitu
kriptografi
rahasia.
( crlptograP@)
korpus
kriptogram
rahasia.
korelasi
cr1 Ptogram)
kode
kontur
(contour)
(correlation)
kontur intonasi
konvensi
(intonation contour)
yang
berbalasan atau berkebalikan dengan kata lain; mis memberi - meneima, suami - istri. analisis wacana. kalimat atau kalimat-kalimat yang mendahului dan
lampau dengan tujuan menyusun kembali naskah yang dianggap asli dengan
catz
membanding-bandingkan
menentukan
*, (i
construction) (dibaca:
konvensi eks-palang)
Chomsky. rumus untuk menandai peri laku sintaktis yang paralel
antara kalimat-kalimat, frase-frase verbal, frase-frase nominal dan frase-frase ajektival; mis. antara
atau mengikuti sebuah kalimat dalam wacana; konsep inj dipergunakan untuk membedakannya dengan konteks 2, 3.
krama
naskah
itu
kalimat mzreka rnmahan pciuang itu dengan frase nominal penahanan pejuang itu dan antara kalimat Ia
sangat sehat dengan lrase kesehatannla
diturunkan dalam bentuk tertulis, atau bentuk tercetak (mis. karya Shakespearp), atau secara lisan
(mis. karya Homerus, kitab suci Rg
konvergensi
(conuergence, dedialectali-
nyai preposisi, sedangkan bahasa tipe OV mempunyai postposisi; dalam hal ini ada korblasi antara sruktur klausa dan struktur frase.
corrcs-
kron
Veda dll.)
(chrone)
jenis terjemahan yang mengandung ciri-ciri wacana sumber yang telah dialihkan secara langsung ke d_alam
krama dan kramantara. krama alus ,/. lih. mudha krama krama inecil /. lih. tEirbung krama inggil
kronogram (chronogram) kalimat atau frase yang mengandung arti angka tahun. Di Indone-
96 suryasangkala.
kruna
lambang
lambang bunYi
(quality)
latihan mengisi
91
dan
kualitas
fonetik.
bahasa
kruna kriya
Ba1l. kata kerja
resonansi dalam saluran suara, yang juga tergantung dari posisi bibir, lidah, dan velum. Ini yang
niembedakan bunyi-bunyi i, e, o, a, dsb. kuantitas (quantitl)
lambanc bunri
laing
imperatil
(lar2nx)
nilai riakna tertentu yang diberikan keoada bunvi bahasa; mis. bunYi 1i/ diasosiasikin dengan benda kecil'
bag-ian
itas dari
(
tenggorok Yang
la;incal'
I ar rnPe
al, gl o tt al )
kruna rangkep
Bali, kata majemuk
sebagai
kruna tiron
unsur fonologis; mis. dalam Bahasa Gayo su:k 'menaburi' (bd. szt
tertentu dair Ying biasa diPakai dalam bidang tertentu; mrs' L) lambane huirul
untuk matahaii, d untukjantan. untuk kongruensi dsb.
(leuer rynbol)
liin
rap
larineoskop (larlngosro Pe) alaluntu[ melihat ke dalam tenggorok untuk memeriksa laring.
latat
ground)
mls. g (untuk
Ca
Bagian diucaPkan
tidak sekeras
ookok.
laminal (laninal)
hlr
l.
(dipertentangkan dengan
ikal d'an
terJadr
lafal
bahasa dalam kamus yang dinyatakan dengan tanda-tanda khusus. labial (labial)
(p r o nunc i a t i o n )
demikian. langage
sekelompok masyarakat
Saussure.
penyempitan antara bibir atas atau gigi atas dan bibir bawah, mencakup bunyibunyi bilabial, labio velar dsb.; mis. p, b,a,m, dsb.; 2. bunyi yang terjadi demikian.
l. te{adi karena
Pr. bahasa manusla Yang mempunyai 2 Perwujudan, Yakni langue dan Parole.
membawa
bahasa
lateral
langue dan Parole dua konseP Pr. dua Siussure. P;. S"aussure.
Yang
1. dihasilkan dengan PenutuPan sebaeaian lidah; 2. bunYi Yang terjaii demikian; mis. bunYi 1//'
(lateraliaation)
psikolinguis
bibir
pada
dar yang.didasarkan
Selatan,
asrng.
waktu vokal dihasilkan,; mis. bunyi yang terdapat pada awal kata ujud serig dilafalkan menjadi wujud.
orang-orang terpelajar
at.as wicara
dipergunakan untuk membedakan ta'traJa sebagai sistem bentuk dan kontras yani tersimpan di dalam
lateralisasi
labiodental
dihasilkan dengan bibir bawah dan gigi atas; 2. bunyi yang terjadi
demikian, mis. bunyi pertama pada kata fajar.
l.
(labio-dental)
xer'
lzosus
(labse)
labiovelar
antara bibir atas dan bawah dan juga belakang lidah dan langitlangit lembut; 2. bunyi yang te{adi
demikian.
l. terjadi karena
(labio-oelar)
penyempitan
nampak pada struktur lahir dari k-a!i1ng.l; dipertentangkan dengan dakhil. Contoh hubungan lahirlah ialah urutan kata, persesuaian dan pola fonotaktik
hui lalimat
bensaiaran bahasa. latihan berupa bebas atau lebih Yang harus digabungkan oleh siswa.
(completion exercise) bensaiaran Tahasa- latihan berupa
larincan
latihan mengisi
lambang (ymbol)
bentuk linguistis atau nonJinguistis
-^ft
98
leksikostatistik
leksis
linguistik
99
yang
dari leksikon.
latihan yang berisi instruksi "katakan kepada saya'i, "katakan kepadanya", "tanyakan kepada saya", "tanyakan kepadamengharuskan siswa mengalihkan pandangannya sesuai dengan struktur yang bersangkutan.
leksikal
(lerical)
l.
leksikologi.
leksikalis
(lexicalist)
gerak udara ke luar pada penglepasan bunyi plosif. letupan lateral (lateral plosion)
saat
latih runtun
rangkaian latihan untuk mengajarkan, menguji, atau mempraktekkan ketrampilan bahasa tertentu.
ajektival dsb. terdapat dalam komponen dasar dan tidak merupakan hasil transformasi. Contoh: kata
(lexotadics)
penglepasan konsonan oklusif yang memungkinkan udara keluar melalui samping lidah; mis. [t] dalam
sifat-sifat penataan leksem yang berderet; 2. gramatika stratifikasi. hal-ikhwal pengaturan pelbagai satuan dalam stratum leksemik.
(sama dengan sintaksis dalam teori
lewat hidung.
ini.
Bd.
Lautverschiebung
ligatur (ligature) huruf tercetak atau tertulis Yang merupakan gabungan dua huruf atau lebih yang berlainan; mis. a
yang merupakan gabungan adane.
'mati' menjadi
membunuh;
lebaran
'tidak'
2.
bentuk yang terjadi dari dua bentuk lain dan yang maknanya tetaP sama
lingga
eksikografi
(lexicographl)
densan makna kedua bentuk asal leburan a dan Le. lectio difficilior L. kritik naskah. bacadn yang sulit; dikatakan tentang naskah Yang naskah yang tua, karena Proses penyalinan berjalan dari yang sulit mudah. ke yans -Gottfried Wilhelm von Leibniz, (1646-1716) filsuf .Jerman, berpengaruh dalam ilmu bahasa karena
sarannya supaya para ahli menyelidiki bahasa-bahasa yang ada dan
bidang lingustik terapan yang mencakup metode dan teknik penyusunan kamus. leksikologi (lexicolog) cabang linguistik yang mempelajari leksikon.
lingga andahan
lingkungan banyi
J. kata turunan
lingkupan
leksikon
(lexicon, uocabulary.
lengkara nandang
8al1. kalimat pasif
lenis
fonetik. bunyi yang terjadi karena
pernapasan. lembut
lenis.
lingua franca
Italia. bahzsa yang dipergunakan
sebagai alat komunikasi sosial di antara orang-orang yang berlainan bahasanya. Contoh: Bahasa Inggris yang dipakai dalam pertemuanpertemuan internasional.
atas dasar itu menyusun silsilah; dialah yang pertama berPendaPat bahwa semua bahasa diturunkan dari satu bahasa moyang.
(lexme) Yang
praktis.
lento
leksikon aktif
seseorang.
(actiae aocabulary)
leksem
leksikon pasif
(passiw aocabular2)
kekayaan kata yang dipahami se' seorang tetapi tidak pernah atau jarang dipakainya.
linguistik
( linguistics
xxviii).
100
- linguiitik
mrtcmatika
linguistik medis
linguistik terapan
r0l
(slnrhronic li-
teknik penelitian lapangan untuk mendeskripsikan konteks situasi dari pertuturan. linguistik fungsional (functional linguistics)
bahasa
linguistik sinkronis
nguistics)
Yakni bahasa Gereja dan bahash cendekiawan di Eropa, yang juga dijadikan dasar pengajaran bahasa dan deskripsi bahasa-bahasa setempat. Teori gramatika dipengaruhi skolastisisme.
(
sarjana
dan
linguistik- Neo-Sausure
matik
linguistik historis
tics)
linguistik parametris
ngubtics)
(parametric Li-
linguistik antropologi
anthropologi-
perubahan-perubahan jangka
cal linguistics) l. cabang linguistik yang mempelajari variasi dan pemakaian bahasa
bahasa atas variabel-variabel fisik seperti bunyi, nada, gerak lidah, gerak bibir dsb. Koordinasi parameter-parameter itu penting dalam produksi wicara dan sintesis wicara.
linguistik statis (static linguistiu) --+ linguistik deskriptif linguistik statistik (statistical linguisistilah umum untuk penerapan metode statistik untuk mengolah
data bahasa, antara lbin perhitungan frekuensi kata dan penyelidikan tentang gaya bahasa seorang Pengarang.
tics)
(histo-
linguistik pedagogis
nguistics)
-
(pedagogical
li-
ical
perkembangan bahasa
dari
satu
Yang
g tidak
mempunyai tradisi
linguistik struktural
nguistics)
(structural li-
linguistik kognitif
umpulan data dengan penyelidikan lapangan. linguistik Descartes (Cartesian Linpuistics, Port Royl grammar)
pindangan
R.
Descartes (1596-
bahwa .bahasa manusia bersandar pada struktur akal budi yang sama pdda seluruh umat manusia (pandangan ini muncul lagi dalam teori linguistik Chomsky). Iinguistik deskriptif (desriptite. li-
pendekatan dalam linguistik yang menekankan pelbagai hubungan dalam bahasa yang mewakili infor. masi dalam otak manusia. Lamb mengaku bahwa teori stratifikasi merupakan sejenis linguistik kog!
linguistik perkembangan
mental linguistics)
(deuelop'
linguistik taksonomis
nguistics)
(taxonomic
li-
linguistik komparatif
paratiae philolog)
nitif.
li-
pendekatan dan analisis bahasa dengan tujuan utama mendaftarkan dan mengklasifikasikan pelba-
(comparatittt
nguistics)
cabang linguistik yang mempelajari kesepadanan fonologis, gramatikal dan leksikal dari bahasa-bahasa
yang berkerabat atau dari periode; periode historis dari satu bahasa,
periode sejarah linguistik sesudah iinguistik abad pertengahan yang ditandai oleh perluasan wawasan di luar Bahasa Yunani dan Latin dan bahasa-bahasa Indo-Eropa, yang menambah konsep dan kategori baru.
gai fenomen bahasa atas kelompok atau gabungan, seperti kelas kata
linguistik teoretis
tics)
(theoretical linguis-
2.
linguistik komputasi
linguistics)
{computational
linguistik Saussure
nguistics)
(Saussurean
li-
linguistik diakronis
nguistics)
yang diselidiki.
(diachronit
li'
mesin penterjemahr
(contrdstioc
linguistik kontrastif
istilah umum bentuk teori linguistik dari F. de Saussure, antara lain yang mencakup pemisahan antara pendekatan diakronis dan sinkronis, pembedaan langue dan parole, hubungan paradigmatis
linguistik terapan
linguistik matematika
linguistics)
(mathematlcal
dan sintagmatis dan pembedaan antara signifi6 dan signifiant. 'Ieori tersebut.dianut pula dengan
(ap plied linguistics ) istilah umum bagi pelbagai cabang linguistik yang memanfaatkan deskripsi, metode dan hasil penelitian linguistik untuk pelbagai keperluan
r02
linguistik umum
linguirtik umum
(general linguistics)
madyakrama
madyamapurusa
- nalna refcrensial
makna intensi
pembicara.
r03
konsep umum yang diberikan pada teori dasar, konsep dasar, model dan metode penyelidikan bahasa.
linguostilistika
PenyrmPangan-penyrmpangan
waktu lebih dasar dari ungkapanungkapan lain. Dalam pandangan ini konsep seperti kala, aspek, milik, dan keberadaan dianggap didasar: kan pada ciri tempat.
(leael skipping)
madyamapurusa madya ngoko J. ragam madya yang te{adi dari unsur-unsur madya seperti kula,
dika, dsb. bercampur dengan unsurunsur ngoko.
makna kiasan
(transfered meaning,
linierisasi (lineari4tion)
p(oses pengungkapan unsur-unsur rvaktu (yang sifatnya tidak berurut-
tagmemik..adanya pengabaian tingkat tertentu dari tataran gramatikal dalam suatu konstruksi gramatikal; mis. seluruh frase orang 2ang berjalan itu dalam konstruksi Pakaian orang
figuratiae meaning)
rrakna kognitif
wanita'.
longgar
(diffiue)
lininging lengkara
litografi
litotes
fonologi ciri pembeda. tentang ciri pembeda yang menunjukkan konsentrasi di bagian-bagian pinggir
makna konstruksi
naskah yang berupa cetakan yang dibuat dengan alat cetak batu.
(litntes)
se-
hncutan
dalam
mengatakan
inti
Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadi Panitia Kerja Sama Kebahasaan Indonesia Malaysia, bertemu dengan perwakilan Malaysia yang disebut Jawatan Kuasa Tetap Bahasa Malaysia.
makna yang terdapat dalam konstruksi, mis, 'milik'yang dalam BI. diungkapkan dengan urutan kata.
makna kontekstual
(contextual mta-
waktu lidah berubah posisinya; mis. 2 vokal terakhir d,alam kata pantai memperlihatkan luncuran. luncuran akJait (offglide )
'ditambah',
7o
lokalisme
yang kompleks; mis. vokal dalam hai, kau mengandung luncuran akhir. luncurana awal (on-glidt, initial glidt) gerak dari alat ucap, dari btrnyi
yang baru saja dihasilkan maupun dari posisi netral, segera sibelum menghasilkan suatu bunyi.
Majelis
ini
tie tneaning, exteraal meaning)makna unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa dll.; makna leksikal ini dipunyai unsur-unsur
bahasa lepas dari penggunaannya
maksud pembicara; 2. pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman. persepsi atau peri laku manusia atau kelompok manusia; 3. hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan, antara bahasa dan alam di luar bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjuknya; 4. cara menggunakan lambang-lambang bahasa.
l.
luas
makna denotatif
(dtnotatiue ruaning)
lih. denotasi
makna ekstensi
madya
tak berciri. makna yang mencakup semua makna referensial ciri-ciri obyek atau konsep.
ning)
(extensional meaning)
bersekolah lagi di SESKOAL yang lebih luas daripada makna 'gedung tempat belajar'. makna pu;sat (central mcaning) makna kata yang umumnya dimengerti bilamana kata itu.diberikan tanpa konteks; juga disebut makna
(referential mea-
antarangoko dan krama, sebagian berupa unsur-unsur krama yang dipenggal; mis. emlun (dari krama sampun'sudah'), napa (dai krama
unsur
makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia diluar bahasa (obyek atau gagasan), dan yang dapat dijelaskan oleh analisis komponen, juga disebut
r04
makna sempit
makna sempit
(specialised meaning,
matronim
menteligme
(literaq,)
105
masyarakat bahasa (s peech communitl) kelompok orang yang merasa memiliki bahasa bersama atau yang merasa termasuk dalam kelompok
melek huruf
nulis.
berpegang pada
( speech
Boeginesche Chrestomathie
gineesch-Hollandsch Woordenboek
(1874), danjuga pelbagai buku dan karangan tentang etnologi dan kesusastraan Bugis dan Makasar.
makrolinguistik
membaca (readkg)
(macrolinguistics)
dengan faktor-faktor di luar bahasa; termasuk di dalamnya bidang interdisipliner dan bidang terapan.
l. menggali informasi dari teks, baik dari yang berupa tulisan maupun
dari gambar atau diagram, maupun
makron
Jang'
(macron)
Ing. _tanda diakritis (...) biasanya untuk menandai bunyi vokal pan-
medan leksikal (lexical field) lih. medan makna medan makna (sunantic field, domain)
maksud
(sazse)
dan linguistik.
mati
tiannya mencakup
kesusastraan
dalam alam semesta tertentu dan yang direalisasikan oleh seperangkat unsur leksikal yang maknanyl
berhubungan. Contoh: nama warna membentuk medan makna tertentu,
an
keras-keras.
membangkitkan
malaran
(continuant)
matriks
(matrix)
dengan
atau dimensi dari unsur yang ada dalam bagan itu. Contoh(
(continuant
os
medan makna dimana kata-kata saling berhubungan karena kemiripan makna dan/atau bunyi. mediae Z. istilah lain untuk oklusif bersuafa
feld)
forwlogi. oposisi ciri pembeda yang ditandai oleh lancar atau terhambatnya aliran udara melalui daerah
medial
(medial)
mandarin lih. p'u-t'ung-hua manifestasi (manife*ation) Marsden, William (1i54-1836) karyawan East India Company, yang kemudian menjadi pelopor
penyelidikan bahasa dan kebudayaan Melayu-Indonesia. Karyanya
Penyempitan.
Jih. diatesis medial. mediopalatal (medio- palatal) bunyi palatal yang diartikulasikan
AkeB:
mediovelar
sAc
mengkodekan
(encode)
lih. realisasi
oly.
2.
mekanolinguistik
yang
a.l.
Histor2
of
Sumatra (1783),
penter-
masdar
Kaunteya
(untuk perkamusan dan untuk pengajaran bahasa). Bidang ini disebut j uga linguistik komputasi.
faatkan komputer dalam penyelidikan bahasa, mis. dalam penyusunan konkordans teks-telis, dalam perhitungan frekuensi kata-kata
mentalisme
(mentalism)
semantik.. aliran yang menyelidiki aspek makna bahasa dengan menghubungkan konsep uju-d
aiau
106
mentransformasikan
metode audio'lingual
metde globd
pelajaran dialog dengan situasi
sehari-hari.
modditas
(
r07
linguistic met-
kata dalam suatu bahasa; dan Yang beransqaPan bahwa keadaan dan
metodologi linguistik
hodoloey)
berperanan
o.o..r""*.t tul
iunu
ilitutt
mentalisme'
metatesis
-G;ru6tE nlEielTuruf,
bahan letak
lontar.
bunYi atau
Perudalam rontal
sebagai
global metode ' Pcngajian bahasa. .metode untuk meiriaiarkan membaca dan menulis p?rhulaan dengan menYajikan ."triun-.atrrun bahisa secara utuh
i"jua", konseP-konseP dan cara.ira mencapai tuiuan dan hubungan antara pelbagai cabang linguistik.
(netonYmy)
dengan
[r]
dan
[i]
menurun (falling) pola intonasi atau ton dengan suara menurun dan
sing)
dan menvuruh siswa mengenal dan menvalinnya secara keseluruhan' Dalam praktek siswa hanYa meng-
metonimia
oemakaian nama untuk benda lain iane berasosiasi atau yang menjadi
metode
(method)
daPat
ItriButnya; mis.
mata.
(metrics)
(fallingri-
1. cara
membaca dan menulis unsur-unsur ,r^rrn ba.r. Metode ini hanYa cocok aulr"m meneaiarkan aksara logografis. seperti"iksara Sinika, karena tiap m'orfem dilambangkan dengan
metrika
mJmasukkan sebuah satuan dalam yang suatu konstruksi pada -lebih tingkat rendah' sama atau Yang
recorder)
3.
satu hurul.
lrnetntrn
belbaeii teknik untuk menetaPkan iun i-,et g,rkur ciri bahasa; mis.
metode gramatika'terjemahan
( p rammarltr ans
(metre)
tak
'iensaiaran
lation
me
thod )
'me'nteri
dengan
order
sip-prinsip dan
mitabahaia
language)
s econ.d
Praktek-Praktek metode
emahkan kutipan-kutipan
mikrolinguistik
dengan
pengajaran bahasa. metode untuk mengajarkan membaca dan menulis pirmulaan dengan menYajikan
perkataan lain, mempelajari strukiur bahasa itu sendiri atau memPelajari bahan bahasa secara lang-
sung.
( inalienab I e
p osse -
metode komParatif
method)
(comParatiac
merafora
metode analitis-sintetis
bahasa-bahasa dengan membandinskan bentuk dari kata-kata seaial dengan tuiuan untuk merekonstruksi[an bahasa Purba.
dimilik'i yang tak dapat dipisahkan atau tidak dlPat dialihkan kePada pemilik lain. Contoh ayah Udin'
sion)
,,i
milik teralihkan
(alienable posscsion)
kan kias-Pada kaki manusia' metafora Pengabstrakan metafori bJruPa Pemakaian kata
atau bentuk lain yang bersangkutan dengan obYek konkrEt untuk obYek
method)
hubungan antara Pemilik dan Yang dimilik-i vane dapat dipisahkan atau J"put .iiutilt ui, k.Pada Pemilik
bahasa dan diikuti oleh satuan' satuan itu secara .utuh, kemudian unsur-unsur itu lagi; siswa disuruh mengenal dan menYalinnya secara
mimik
lain. Contoh
(mimicr2)
rumah Paman.
harud', harum),
dingin (ban'
modalitas (nodaliti .
i. f,iurifril*i
metaflase
metode audioJingual
method) pengaj aran bahasa.
metode sintetis
hubungan penelilian mengenal peneliTian mengenai h '^-*--foLt^"-frf,tor hahasa dan bah l.tara faktorantara faktor-faktor
masvarakat.
untuk mengajarkan
pengajaran bahasa. -metode untuk 'rneirlajarkan membaca dan menuls pirhulaan dengan menYajikan ,rrrsu.-urrsur dari satuan bahasa, kemudian menYuruh siswa meng-
menvungguhi(an atau mengingkari 2' kemirng[inan atau keharusan;. 2. cara pimbicara menYatakan sikaP terhadap suatu situasi dalam suatu komunikasi antara-Pribadi; 3'
l0'E
modalitas aletis
hakekatn2a,
modulasi
monosiliabisme
109
monime predi-
'cara mengartikan'.
'
yakni
modulasi
makna.
(modulation)
dengan memperlakukan satu unsur sebagai bentuk asal yang menurunkan bentuk lain melalui sederetan
baik,
modalitas deontis
(deontic modalit2)
perubahan yang dapat digambarkan dengan kaidah-kaidatr. model tata unsur (item-andarrangemcnt model,
modus
kategori gramatikal dalam bentuk verba yang mengungkapkan suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran pembicara atau sikap pem-
terima kasih, d,sb. monem terikat (Pr. nonime dipendant) Ma:rtinet. monem yang tidak mempunyai hubungan dengan bagian
IA
model)
seperti yang terdapat dalam kalimat masakan ini harus disajikan sekarang (dengan ancaman: kalau
lain dari ujaran dan bisa mempunyai pelbagai fungsi; mis. kota,
rumah, dsb.
modus desideratif
(desideratiae mood)
monoftong
(monophthong)
modifi kasi
moiius imperatif
modilkasi vokal
dihasilkan tanpa gerakan lidah; mis. /el pada lsatel yang berbeda dari la/ pada
/sata2/;
2. vokal tunggal
yang
i,
kan ini harus disajikan sekarang (karena ma,nang untuk itu masakan ini). mcidel (modtl)
;
I
lr
li
lr'
)il
iflii
li
I
i
i I
I
l. teori tentang struktur bahasa; 2. sistem postulat, data dan inferensi yang disajikan sebagai deskripsi bahasa atau bagian lain struktur bahasa;-.3. penggambaran yang sangat disederhanakan atas sistem tertentu; misalnya sistem morfologi suatu bahasa dapat digambarkan dengan model proses atau dengan
model tata unsur. penggunaan model formal dan bebas konteks, yang di pinjam dari
(algebraic linguistici)
uga[segoJ'nasi' bila diberi imbuhan - n e, h asilny a adalah am b ane am b awJ I 'lebarnya' dan segane[sagawJ' nasisegane satu mtnjadi [a] dalamkala ambaru [tJ,menjadi [aJ.. modifikator (modi,fier, qualifu r)
sikaP
kualitasnya tidak berubah dari awal hingga akhir produksinya; untuk membedakan dari diftong.
monoftongisasi
(mono phthongisation)
iui
[iJ
modus obligatif
harusan.
(obligatiae mood)
monoglot
ke-
--+ monolingual
modus optatif
monolingual (monolingual) l. mampu atau biasa memakai satu bahasa saja; 2. bersangkutan
dengan atau mengandung satu
bahasa; mis. kamus monolingual.
(monolingualism)
model aljarbar
l;
model paradigma (ward- and- p ar adigm model, WP modrl) pendekatan dalam analisis bahasa
modifikator kalimat
bial,
!a-11,
luas atau menyifatkan suatu inhuk dalam frase; dalam frase nominal berupa ajektiva, frase ajektival, preposisi, frase preposisional, atau klausa terikat; dalam frase verbal berupa adverbia atau frase adverbial; mis. 2ang kclihatan itu dalam frase orang lang kelihatan itu.
(sentcnce adaersentence modifier)
modus subjungtif
subiunttiae mode)
(subjunctiae mood,
monolingualisme
dianggap kurang "nyata" dariPada modus indikatit mis. dalam Bahasa wacana tak langsung; modus yang menyatakan keragu-raguan atau ketidakpastian.
gejala pada seseorang atau masyarakat yang ditandai oleh kemampuan dan kebiasaan memakai satu bahasa saja.
(monologue)
sebagai
patkan dalam paradigma dengan bentuk derivatif dan inflektif ying dapat memperlihatkan hubungan
morfologis dan sintaktis.
tunggal; mis. dalam bentuk pidato atau berbicara sendiri. monomorfemis ( monomor p hemic ) terjadi dari satu morfem.
monosemi
(monosemy)
n2a, dsb.
monime
furc-
model penataan lih. model tata unsur model proses (item-awl-proces model,
tioulle) Martinet. monem yang rnembantu menyatakan fungsi monem otonom; mis- sejak d,alam sejak kemarin. monem otonom ( Pr. monime autonome )
Martinot. monem yang mengandung
kata atau frase yang hanya mempunyai satu makna; untuk membeda-
kan dari polisemi. monosilabe (mono sfllab le) kata yang te{adi dari satu suku
kata.
IP
model)
monosilabism e ( mono s1t I lab ism) gejala banyaknya kata yang ber-
ll0
monosistmig lw poliristemis
morfm tcrbagi
morfem tcrikrt
multilingual
lll
monosistemis lw polisistemis
nogtstcmic us pol2sytenic)
suku satu dalam struktur fonologis dan morfologis suatu bahasa; mis. dalam Bahasa Sinika.
(mo-
dan berfungsi sebagai peng antara morfem leksikal; m, par tikel ('fnu tion w or d') dan
lingkungan yang
mora.
i
Firth; .pandangan- bahwa fonologi tradisional bersifat monosistemii, dalam arti mempunyai satu sistem Ibnem untuk suatu bahasa tertentu, dan sistem ini berlaku bagi semua lingkungan dan semua distribusi. Sebaliknya, analisis prosodi yang dianut oleh aliran Britania beisihi polisistemis dalam arti mempunvai sistem yang berbeda-beda'unfuk
mempergunakan istilah ini dalam arti morfologi sinkronis) morfem kosong (enpty norplunc) morfem yang tidak ikut memberikan makna dalam makna kalimat; mis. Ing. there, dalam There is a cat on tlu roof (bandingkan dengan A cat is
on tlu rooJ).
lih. konstituen terbagi. morfem terikat (bound morPheme) morfem Yang tidak memPunYai Dotensi untu[ berdiri sendiri dan
ktadaan;
morfem dalam satuan-satuan Yang i.[itt u.tu., dan tentang afiks-afiks inflektif dalam konjugasi dan deklinasi.
morfoaktik
mis.
yang
yan$ selalu terikat dengan morfem iain-untuk membentuk ujaran; mis' {pa), {1uang\, {tamu\, {maYr}, dsb' mdifrifonem ( mo rP ho P lwnenc )
"urutan
berbeda-beda;
dsb.
morfem yang jumlahnya tidak terbatas dan sangat produktif; mencakup kata penuh dan afiks
morplumc)
morfem tertentu; mis. //N// adalah moforlonem vang direalisasikan rlalam alomorf lmiml ,lmml , /menl ,
-Jaintaiiit menandai ciri gramatikal; mis' dalam Ing. Jootlfutl menjadi Pluautuni
lminl
morf
l.
(morph)
li
I
L analisis
tentukan distribusinya; mis. /i/ pada kerui adalam morf; 3. ujud konlret atau ujud fonemis dari
sis dari
mort-em; termasuk or
Pengu-
norfem
morfem.
(morphene)
ialamnya penambahan,
makna bentuk bahasa berdasarkan unsur-unsur yang ada dalam ungkapan itu; mis. kata tong-tong akan *iduh diketahui maknanya karena merupakan tiruan bunYi.
motivaai fonologis
aation) semanttik.
(phonological moti-
morfem adrtif
konsep
mortem.
satuan bahasa tqrkecil yang maknanya secara relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil; mis. {tor}, {di}, {pensili, dsb. adalah
dari dasar atau akar: mis. Ins. /u<-f/ dalam grid menjadi srbil, half menjadi halue; /<<-sl dalam
adaice menjadi adoise, dsb.
molfem segmental
plwnc) segmental
$egmental mor-
yalg
(additiac morpheru)
morfem substraktif
morfon
"kombinasinya; 2' bagian dari struktur bahasa yang mencakuP kata dan bagian-bagian-kata, .yakni morfem'
(morphon)
kombinasi-
hal mudah diPahaminYa makna suatu ungkaPan berdasarkan bunyi ungkaPan itu; ini terdapat dalam kata-kata Yang beruPa
tiruan bunYi.
luru)
dari
morlem yang secara potensial dapat berdiri sendiri; mis. {runoh}, {fii), {tanah}, dsb.
mis.
--+
bentuk feminin ke maskulin dalam Bahasa Prancis; f. /nouEz/ --+ m. /noaE/.,-f./ ptit/ -- n./ pti/, f.lrtwadl
morfonem
makna suatu ungkaPan berdasarkan struktur morfologis ungkaPan itu: ini terdapat dalam kata-kata bentukan: mii. kalau orang tahu makna Pe N danj amu, ia akan mudah
mengetahui makna Pmj amu'
--+ morfofonem
morfonologi
mo+"1 dl"a. yang hanya dapat menjadi _kata bila bergabung dengan afiks atau dengan irorferi
lain; mis. juang, olah, tcmt.
morfem suprasegmental
fiuntat norphcme)
suprasegmental.
n./fiwi/,
dsb.
--
mudhakrama J. ragam krama Yang diPakai oleh brang muda kePada orang tua'
(supraseg-
morfoloei dan sintaktis sebagai satu orsanisisi (kedua bidang itu tidak
morfem terbagi
multilineual
ituiit
rr2
bahasa.
multilingualisme
neologiime
nomina abstrak
rl3
mulilingualisme
rilingualism)
(multilingulism, plu-
mutasi
bahasa-
hasawan pribadi Yang dengan latar sosial dan geogralis mamPu mem-
nilai
nolog. (oalue)
netral
(neuter)
dt
mis.
identitas fungsional
unsur bebas,
masing-masing
nada
i
(pitch)
nahu
yang terselaput suara, .]adr diukur dengan siklus fier detik, yakni beberipa kali selaput suara itu bergetar dalam satu detik.
matis).
aalue)
naturalisme
1r.
I
gramatika
naik. meninggi (high failing) pola lntonasl atau ton yang mulai
pandangan bahwa antara makna kata dan benda yang digambarkan terdapat hubungan hakiki.
remPuan.
,nol
golongan Kristen Protestan yang Alkitab I ndonesia. Organisasi yang antara lain bertu.juariuntuk menl
l,
nama diri (proper name, proper noun) nama orang, tempat, atau benda
ii
Pada
noem
(noeme)
nama
jenis);
nama jenis (common noun) nomrna. yang menunjukkan jenis umum benda atau konsep.
Monas.
nasal (nasal) 1.. dihasilkan dengan keluarnya udara melalui hidung; 2. bunyi
yang terjadi demikian;"lmJ, [rJ, [q] ,
ke dalam bahasa-bahasa Indonesia berjasa dalam hal menghasilkan penterjeyang sekaligus penyelidik Tlh bahasa-bahasa di Indoneiia, seperti
terjemahkan Alkitab
neksus Neubronner van der Tuuk, Kfinkert, Coolsma,,Matthes, dll.
(nexus)
jilid,
I 897- I 9 I
2),
Tobasche Spraak-
neurolinguistik
(neurolinguistics, neu-
nya bergabung dengan kata tidak; ying dalam Bahasa Inggris ditandai dengan kemungkinannYa lrntuk bergabung dengan sufiks Plural; rrris-. rumah adalah nomina karena tidak rumah adalah tidak mungkin; book dalam Bahasa Inggris adalah nomina karena Doo*r adalah mung-
nasalisasi
r.o..ngg?
-"1T-ae-iliffifri--ffi ra
(nasaligation )
penggunaan suatu kaidah untuk menyatakan hubungan anta ra katakata dalam kalimat, apakah dengan
dalam berbicara
dengan
melalui
inflektif
morfem
sesama orang yang sudah dikenal baik atau dengan orang Yang lebih
dihasilkan: 2. tlmbulnya bunyi atau fonem masal: 3. perubahan'bunyi oral. menjadi nasil.
Neo-grammarian
nasal
lw oral
(nasal as oral)
fonologi. oposisi
ciri
pembeda yane
neolinguistik
rendah atau lebih muda. Ada ngoko lugu dan ngoko andhaP.
yang dipergunakan untuk merendahkan
biasanYa daPat
ncoko andhap
"J ngoko
berfungsi sebagai subYek atau obyek dari klausa; kelas kata ini
seiing berpadanan dengan orang, benda atau hal lain yang dibendakan dalam alam di luar bahasa.
secara akustis ditandai oleh lebai s.empi.tny-a regangan energi pada daerah flrekuensi dengan pengurangan intensitas foriran-form"an
paham
basa
nomina abstrak
(abstract noun)
dan
nomina, yang biasanya berasal dari ajektiva atau verba, yang tidak menunjuk pada sebuah obyek tetaPi
tt4
suatu abstraksi.
nomina atribut
pada
normatif
notasi
nomina terbilang
obyek afektif
tiae numeral, iteratiae numeral)
ll5
notasi
(notation)
(colleaiae noun)
nomina verbal
tlil.
notation) nota-
nomina yang fungsi dan maknar berdekatan dengin verba; mis. I bentuk dengan -irg dalam
oleh nomina; mis. kita Enta)i piaa berlari itu sehat; 2. bersangkutan dengan nomina.
l. kata yang berfungsi sebagai nomina, tetapi tidak mempunyai semua ciri formal yang dipunyai
(nominalization)
nominatif.akusatif
accussatiw)
learning of language.
lambang yang diciptakan khusus untuk keperluan tertentu. notasi fonemis (phonemic notation)
sistem untuk merekam fonem suatu
nominalisasi
proses atau hasil membentuk nomina dari kelas kata lain dengan mempergunakan afiks tertentu; 2. proses atau hasil membentuk satuan berkelas nominal dari kata, frase, klausa atau kalimat berkelas lain.
l.
konstruksi non-antipasif.
bahasa; notasi tersebut ditandai dengan garis miring ganda (1...1), mis sazg dituliskan sebagai /sar;/. notasi fonetis (phonetic notation)
nyanng
(sonorant
as
non-silabis (non-slllab1c ) bunyi bahasa yang tidak mendukung puncak kenyaringan suku non-standar (non-standird) dikatakan tentang ragam bahasa
yang menyimpang dari ragam yang dranggap standar dalam hal lafal, tata bahasa atau kosakata
(non-statiae)
numeralia
kurung siku ([...]), mis. rarg ditulis sebagai lsarf. kata atau frase yang menunjukkan bilangan atau kuantitas
nominalisme
lkn)
(nominalism, contentiona-
non-statif
dikatakan tentang verba dan ajektrva. yang_ mengandung konsep J?ngka waktu tertentu: mis. bcrpi( I 854- I 925) sarjana linguistik Swedia. Bukunya lfiit Spr?* !-uruf (1924),
pola-yang
tiae)
dan
nbstruen
.fonetik.
(obstruent)
nomina predikatif
sebagai
obviatif
It
l, ttl,
tentu dalam klausa; mis. teh manis dalam Kiki minum teh manis; 2. semantik kasus yang paling netral
dan biasanya ada dalam tiap rumus
tel.
(obilattue)
fungsi sebagai predikat; guru d,alam Simon menjadi gura, dan dia
nomatif
bentuk khusus untuk persona ketiga) dan menunjukkan pihak lain yang berbeda daripada apa
yang ditunjuk oleh persona ketiga; tcrdapat dalam bahasa-bahasa Algonkin.
mati: 3. kateeori semantis yang dalam semua bahasa menunjuk pada orang, binatang, tempat,
benda, dsb.; mis. orang, kuda, gunung,
meJa,
an
obyek (object) l. nomina atau kelompok nomina yang melengkapi verba-verba ter-
obyek afektif
(a,ffectiae objett)
ll6
obyek efektif
operator gramatikal
osilorkop
tt7
(proportional
dalam
BI.
oposisi proporsional
opposition)
object)
Latin untuk Bahasa Melayu (dibantu oleh Engku Nawawi gl. St. Makmurdan M. Taib St. Ibrahim); hasilnya ialah Kitab Logat Melaye (1910). Karyanya yang berpengaruh ialah Spraakkunst oan het Maleis
pertama pad,a
panas.
oksimoron
pasangan lain; mis. BI. oposisi artara p:b juga ada dalam t:d d,an k'g 'oposisi tak langsung (indirect opposition)
(oxlmoron)
dalam
lbu
menanak nasi, J. wedang dalam Siti nggodhok wedang "Siti memasak air
fonologi, oposisi dalam suatu pasangan minimal. Misalnya dalam Bahasa Inggris fonem lhl dan hll
panas".
obyek
obyek tahgsung
faktifif
(factitiue object)
oposisi
(opposition)
oksiton
akhir.
yang
(oxlttone)
bahasa
akusatif. Contoh: adik d,itam Kakak memukul adik adalah obyek langsung.
diartikanny4i termasuk di dalam hal ini penyelidi; kan mengenai polisemi dan si nimi; 2. lih. onomastika.
antara bersuara dan tak bersuara, antara kala kini dan kala lampau. oposisi bertahap (gradual oppoiltiln) fonologi, Trubelako2. oposiii' antara lonem karena flerbedaan dalam
tahap kualitas; mis. antara o:u, i:e,
opposition)
dalam pasangan minimal. Perbedaan antara / h/ dan /r1/ itutidak dapat diterangkan seperti perbedaan' di antara [t] dan l(l dalamcontoh rtop
dan
top.
olrosisi ternetralkan
opposition)
(neutrali4ble
dsb.
object)
onomastika
mis. Jerman antara l:d yang dalam posisi final terjadi netralisisi.
(onomastics, onomasiologl)
obyek sekonder (secondar2 object) lih. obyek tak lanssune obyek tait langsung?z diTett object)
.fonologi, Trubetlkol. oposisi' antara dua fonem saja dan tidak ada dalam
oposisi terpencil
lih. penamaan
penamaan benda atau perbuaian dengan peniruan bunyi yang diaso.
pasangan lain; mis. dalam BI. antara b:p, karena hanya kedua lonem itu saja merupakan lonem oklusi[ bilabial.
fonologi, Trubetakoy. oposisl antara dua fonem yang tidak terdapat dalam pasangan lain; mis. dahm BI. antara p:h.
orul
l.
(oral)
membuatkan
buatan
atiu
per.
sra,ar6
tersebut ditandai oleh preposisi; mis. dalam lbu membuat baju untuk
ontogeni
.fonologi, Trubetlko2. oposisi antara dua fonem, bukan karen a ada tidaknya suatu ciri utama atau karena perbedaan kualitas; mis.
dengan udara melewati mulut; 2. bersangkutan dengan wicara; lisan; dipertentangkan dengan tulisan.
antara p:t.
orang kedua ---+ persona kedua orang pertama --+ persona pertama
op-
ortoepi
(orthoefu)
obyek preposisional
object)
(prepositional
operasi mental
(mental operation)
psikolinguistik. proses
fonologi. Trubetzkol. oposisi antara persamaannya munculjuga dalam lonem lain; mis.
ortografi
osilograf ( oscillograph) alat untuk menghasilkan $ambar variasi tekanan udara dari gelombang suara, dan yang menunjukkan frekuensi dan amplitudo.
oklusi
.fonologi, Trubetgkoy. oposisi antara dua fonem, yang satu mengandung sebuah ciri, yang lain tidak; mis.
l8
otomatisasi
palatogram
palatum
paradigma
lt9
otomatisasi ( autonatiption)
aliran Praha. stimulus yang diharap-
induk pada akhir suku kata. paninggil Batak Toba. tanda diakritis yang
__mgnltup suku kata dengan bunyil
paleografi
analisis, dan penafsiran tulisan kuna; 2. penyelidikan tentang tulisan kursifyang berasal dari Abad Pertensahan.
bahasa
pa-
P
pada (foot) l. satuan pola tekanan yang dipakai untuk mengukur struktur persajakan; 2. satuan fonologis yang terjadi dari sekelompok suku kata bertekanan dan/atau tak bertekanan.
remaja,
kua tua
palindrom
penyeJidikan mengenai segi-segi kebudayaan yang bukti-buktinya dapat ditemukan dalam bahasa.
(palindrome)
syarat-syarat ilmiah modern; pada zamannya gramatika sudah diansgap.ilmu sendiri (berlainan dengin
padha lingsa
jaman dan unsur aslr; asli; m$. mis. praduga. Jaman palatal (palatal) l. dihasilkan dengan menempatkari baeian depan bagian deoan lidah di dekat atau
paduan pinjam pembentukan kompositum atau frase atau bentuk gabung lain dengan merangkaikan unsur pin,
maupun dari belakang; mis. nama sepe^ri Nobon, Nababai atau angka penambang
gra-matrka hanya sekedar alat). Buku ini terdiri atas 8 bab, dan berisi 3996 sutra, yakni kaidahkaidah giamatika Sanskerta yang olrumuskan secara sangat padat. panjang ujaran ruta-rata"( nein lcngth of atteraue, MLU)
tradisi.Eropa yang
menganggap
J.
./.
sufiks
padha lungsi
[6],
L'1.
di sekitar palatum.
semua dialek ddri suatu bahisa. panggilan (call, aocatiae) kalimat minor bukan klausa berupa nama, gelar atau pangkat orang
yans
Padmasusastra, Ki (1841-1926), iuga bernama Ki Wirapustaka, sarjana dan sastrawan Jawa. Karya-karyanya menge-
BI
maison rumah.
Saudara kctual,
palato-alveolat
rrrrr.,
11
sering ditandai dengan kasus vokatif; mis. L. Et tu, Bruie !'Dan engkau,
panlektal
antara daun lidah dan alveolum dan juga bagian depan lidah dan langit-langit keras; 2. bunyi yang terjadi demikian.
1. te{adi karena
(palato-alaeolar)
penyempitan
pangkal
(sten)
ytcngolah, bcrtani, pcrtanggungan jauab b9n1u-k olah, tani, dan tanggung j awab
(lng.
/elt
palatografi
(palaagraphy)
dengan mengamati
persentuhan
l. hasil penggabungan
beberapa
tetapi terdiri dari dua daiar. pangkal tunggal (sinple sten) pangkon
lih. tabu
paradigma (paradign)
tanggung
digma:
l. seperangkat unsur-unsur bahasa yang sebagian bersifat konstan, dan yang sebagian berubah-ubah; mis. semua unsur ini mernbentuk paramm1ruruh, suruhan, penyuruh,
* tari; 2.kata yang diciptakan dari kata-kata yang sudah ada; mis. kera I kenakalan
dari seni I drama
morfem menjadi kata yang padat; mis. kata sendratari adalah paduan
palatogram (palatogram, gloxogram) gambar, foto, atau cetakan da; titik-titik persentuhan lidah denga palatum selama artikulasi
bahasa.
lu\ryh;
r20
paradigmatis
parole
paronim
Paul, Hermann
l2l
paronim
(paronyn)
dalam. atau
paradigmatis (paradigmatic ) tentang hubungan antara unsurunsur bahasa dalam tingkat tertentu dengan unsur--unsur lain di luar tingkat itu yang dapat dipertukar-
kata yang bentuknya sama dengan kata seasal dalam bahasa lain; mis. mahal d,alam bahasa Tagalog dan Bahasa Indonesia.
pasangan semantis
kecuali dalam hal satu bunvi saia: mis. /lupal dan /rupa/ .
paralipsis -
alat untuk
(ParaliPsis)
menvatakan bahwa
pembicara tidak mengucaPkan aPa yang diucapkan dalam kalimat itu; mis. Ing, "Lct but the commons luat
paronomasia (paronomasia, pun) permainan kata-kata dengan memanfaatkan polisemi atau homo-
pasif.
bali
sepert-i
dsb.
(passiue)
lih. diatesis oasif pasif berpelaki (agentiue passiue) konstruksi pasif dengan pelaku;
mis. Suratku dibaca oleh
guru-.
this testament , which ( pardon me) I do nat mean to read..." (Shakespeare : Antony
I.
parafasia
terlihat
dari pengacauan bentuk kata atau dari penukarannya dengan kata lain sehingga maknanya tidak dapat dipahami. parafrase (paraphrase) pengungkapan kembali konsep dengan cara lain dalam bahasa
yang sama, tanpa mengubah makt:,anya, dengan memberi kemungkinan penekanan yang agak berlainan.
(faragogue)
and Cleopatra). Daramasastra ' istilah arkais untuk tata bahasa.' DarasmaiDada ' Sk.. diui.ris aktif atau transitif. paraplasme (paraplasm, paraplasth
-form)
( ageniles
Museum Pusat diJakarta; pemakaian kata Jakart a dengan ard' Indonesia' dalam Jakarta mentrima perse-
pasigrafi
di karang itu.
(pasigraph2)
partikel
tujuan.
closed class word, form word, empt2 word, function word, structural word).
Arab
slstem tuhsan yang mempergunakan lambang-lambang yahg -dipakai secara luas, tidak terbatis pida s_atu- bahasa tertentu, mis.. angka
pasimologi
l,
2, 3, dst.
(pasimologt)
w*uk
paragog
parasinteton
penambahan bunyi pada akhir kata untuk keindahan bunyi atau kemudahan lafal; mis. penambahan
hetic formation)
kata yang terjadi dari pangkal atau dasar ddngan satu afiks atau lepih,
(parataxis)
bangku, lampu,
parataksis
dsb.
- l.
paragraf -
L satuanbahasayangmengandung satu tema dan perkembangannya; 2. bagian wacana yang mengungkapkan pikiran atau hal tertentu yang lengkap tetapi yang masih wacana, dapat terjadi
klausa, frase, atau lebih, mempunyai tataran yang sama; koordinasi antara klausa-klausal berlawanan dengan hipotaksis; 2i
gabungan kalimat dengan kalimat,
dengan klausa densan klausa, klausa. frase dengan; Llausa-dengan frase, atau kata dengan kata, tanPa penghubung; mis. Gajinla kurang, Id
mosok.
bah klausa menjadi klausa ingkir; mis. BI. la*. partikel penegas (emphatic uord) bentuk untuk mengungkapkan penegasan; mis. lah dalam Bahisa Indonesia.
komunikasi dengan isyarat, mis. dengan abjad yang dipakai oleh orang bisu tuli. Patanjati (abad ke-2 s.M.) ahli bahasa India.
partikel tanya
partikel yang dipakai untuk menandai kalimat tanya, seperti Bl. kah
patronim
.l_ohnson,
(patronimic)
dan
tah-
PaEangan
fraie ialah
dsb.
adik beradik,
konsonan
(adjacercy
pasangan berdampingan
pair)
Rusia biasanya mempergunakan trga nama: nama pertama, patronim dan nama keluarga,- mis.
parataktis oarikata
(parataktic)
paralinguistik -
ujaran yang sama dalam bunyi, tata bahasa, atau makna, atau gabungan dari kesemuanya; ciri khas dari bahasa puitis,
( paralinguistics
pasangan ujaran dari dua pembicara, yang pertama membangkitkan yang kedua; mis. urutan
PauI, Hermann
der
Pamngar.r
minimal
(1880), meiupakan
(minimal pair;
contrastiac frair)
dua ujaran yang salah satu unsurnya berbeda; dua unsur yang sama
122
pedotan
pembangkitan ibu kota kita dalam kalimat ibu kota kita, sering dilanda banjir,, Peluas ini d.ibedakan dari bagian kalimat lain dengan koma atau
pembaruan ejaan
Irminiaman
123
Pe-
Yang
pelaku
pembaruan qaan
intuitif
(sPelling
rrfoy)...
memPerbaiki
pengurangan kekompleksan struk; iur lonstituen dengan mengurangi unsur-unsurn y a atau dengan meng' urangi kedalaman subordinasi {
muman Ejaan Soewandi 1947 dan Ejaan Yang DisemPurnakan 1972bembatas (restictiae)
Pengu-
dan gaya bahasa dalam bidangbidang khusus; mis. dalam kalangan militer, dalam dunia penerbangan, dalam dunia pelayaran, dsb.
( phonation)
Yang
peleburan (fiuion)
proses terjadinya leburan.
pembunyian
peleburan fonemis
cerce)
(phonemic coales-
untuk
suatu penafsiran tentang aPa dimaksud oleh pembicara; 2., jaran bahasa. kemahiran
banjir.
pelemahan antarvokal
weakening)
(interaocalic
atau
dan
memahi
bang bunyi antara lain berupa getaran selaput suara dalam laring.
tenance)
pemeliharaan bahasa
restric-
(language main-
kemam
an satuan-satuan bahasa
l.
tion)
muncul diantari vokal; mis' SP. [g] pada gu.ena'perang' < [y] pada /a
(comPlement)
pelengkap
lih. komplemen
pelengkap pelaku :
B/. -bagian klausa yang membuat predikat verbal pasif menjadi lengkap dan secara semantis meruPakan pelaku; mis. Amin dalam Roti
saya dimakan Amin.
melainkan lbu
menanak nasi.
pembeda (distinguisher)
'
pel6ngkap penderita - -+ obyek lan$sung pelengkap penyerta ---r obyek tak langsung pelenisan (lenition) Iih. lenis pelesapan (dtktion)
proses penghilangan suatu bagian
semantik.
alat untuk
membedakan
dari
pemeri (qualifin)
pembelajaran bahasa
iog)
( language'learn-
membatasi atau meluaskan makna kata lain. pemerolehan bahasa (language acquipsikolinguistik. proses pemahaman
pematahan
(breaking)
peluas
{
Amerika half fhu:fl < [horJ]' fu:gJ < [uisJ. pembakuan bahasa -+
proses dikuasainya bahasa sendiri atau bahasa lain oleh seorang manusia.
kefasihan
(bonowing)
memberikan informasi tambahin pada unsur tertentu dalam kalimat itu tetapi tidak merupakan bagian yang esensial dari kalimat itu; mis.
si bahasa pembangkita -
( gencr ation
bahasa
lain dan
mis. lima,
menyatakan kuantitas;
beberapa, banltak, dsb.
atau dialek dari bahasa atau dialek lain karena kontak atau peniruan; hasil proses itu disebut Pinjaman
124
(borrowing).
peminjaman dialektal
penanda bunyi
penanda gramatikal
tersenr
pengajaran bahasa
125
peminjaman dialektal
irg)
( dialect barrow_
ju-ga.
dari satu dialek ke dialek lain dalam satu bahasa; mis. pemakaian kata kakak dalam Bahaia Melayu yang
berasal dari Bahasa Minangkabau-,
tip; fish!
penafsiran e'kafonem
ttc tnterpretation)
dalam kata {fl. riang 'berpikir' terdapat penanda bunyi r(l rlz penanda gramatikal
marking)
penciptaan kata
(eoinage)
proses atau hasil penciptaan kata baru dari unsur-unsur yang sudah
'hati'.
(grammatical
lang
seb_enarnya
Bahasa Melayu).
merupakan dialek
(grammati-
pendekatan mekanistis
ab
peminjaman gramatikal
cal borrowing) pemasukaa,unsur morfologis atau sintaktis dalam bahasa ata; dialek dalam
BI
yang beras:rl
sesungguh-
yakni letupan dari frikatif. Kahj ditafsirkan sebagai satu fonefll maka.soalnya..adalah "fonem,, [i agak jarang dijumpai. Beban funi-
dapat dtanggap sebagai satu fonem afrikat. atau sebagai dua fonem,
unsur yang mengungkapkan ciriciri gramatikal mis. penand.a peN-an yang menyatakan bahwa kata ybs.
broach, antimentalism)
pembaeaan,
di pihak lain tidak atal hampir tidak dapat dikatakan bahwa /i/ merupalan fonem ter" sendiri, jadi ldjl boleh diperlakul
sama,
kan sebagai saiu fonem.
maka dapat disimpulkan bahwa di satu pihak ld/ dai /j/ ridak dapat dipandang sebagai" fonem yang
/d/-/i/
feature)
rendaf,.
pendekatan mentalistis
approach, mentalism)
dalam situasi tertentu. Pendekatan ini terdapat dalam analisis distri. busi dari Bloomfield dan perumusan hukum bunyi dalam aliran . Junggramatiker.
(mentalistic
pendekatan bahasa yang lebih menekankan intuisi bahasa bahasawan daripada pertuturan yang
(phrase
konkret. Contoh: pendekatan bahasa dari aliran TG. pendengaran (hearing) proses yang memungkinkan otak penderetan (sequencinq) lih- penjenjangan.
menerima dan mena6irkan bunyi.
fundergoer, expeiencer)
Indonesia.
pemisahan fonemis (phonemic split) linguistik historis. timbulnya kontras fonemis dalam periode tertentu.
pemolaan sim
ning)
diagram yang menggambarkan derivasi sebuah kalimat dalam bentuk diagram pohon atau tanda kurung bertanda.
IG.
penderitl
s e.mantik.
etis
( ymmetrical pa tter -
tonal
bersuara /p/, lt/, /t/, cenderung untukjuga mempunyai tiga hentiai bersuara lb/ , ld/ , /g/. Tidak semua bahasa mempunyai pola simetris dalam sistem bunvinva. pemuntiran data liliciiationl
p.rosedur untuk menguji" ketertenmaan ularan dengan meminta bahasawan untuk - memakainya dalam konteks yang tepat.
(biphonematic
kontras yang simetris; mis.' bahasa yang mempunyai tiea hentian tak
!h9msk2. pelaksanaan kemampuan bahasa secara konkret berupd ujaran yang benar-benar dihasilkin bahasawan sepertl oanasawan seperti frerblcara, berbicara, mel men.
Penataan |
tidak dimanfaatkan dalam komunikasi seperti halnya ciri-ciri prosodi dan ciri-ciri paralinguistis.
(arrangement)
itu dipentingkan.
studl)
menempatkan
penataan
ll
(editing)
penafsiran dwif6nefr
interpretation)
fo
be
ban
/i/
penerima
(receptor)
yang
r26
bahasa.
pengajaran hrprogfirm
Pengembangan bahasa suara yang mengatur aliran udara,. sehingga menimbulkan atau mengubah gelombang bunyi. Ada dua
pengenalan wicara
t27
an
dll.
(programmed
bahasa
di luar
masYarakat
penglePasan
(release)
tion,
metode mengajar yang berdasarkan pada behaviorisme, dengan pembatasan ketat atas tujuan pelajaran atau peri laku siswa, dan bahanbahan disajikan secara' bertahap, dan siswa mempunyai kesempatan untuk mengecek kemajuannya pada tiap tahap pelajaran.
pengenalan wicara ( s peerh rerugnition) identifikasi secara cermat unsurunsur bahasa sePerti suku kata dan kata; konseP ini Penting dalam
pengkodean
pengawal
cePat lw penglepasan penglepasan - lambat finstanlaneout relmsc as dela2ed fonologi ciri pembeda. cara artikulasi
pengertian
pengalihan
proses atau hasil mengalihkr.n bentuk-bentuk terterima dari satu bahasa ke bahasa lain; 2. proses atau hasil mengubah lambang bahasa menjadi medium yang lain, antara lain menjadi tanda-tanda grafrs; 3. penterj emahan. proses reproduksi amanat dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. pengalihan harafiah ( translationese ) teori penterjemahan pengalihan.
l.
(transfer, switching)
'
konsonan
bersuara dalam keadaan tertentul mis. Ing. of levl di depan konsonan tak bersuara dalam wicara cepat.
pengedepanan (fronting)
hrfbunean antara arti dan lambang vane dipakai untuk menggambarirniru.'Kon.ep ini dibedakan dari pengartian (entailment) tih. referensi. penggabungan . - perlggabungan(comPouding). dua bentuk bahasa
cara
release)
pehglepasan nasal
menjadi [i)]; 2. pemindahan suatu bagian kalimat ke depan dalam kalimat Orang itu anaknla lima yang berasal da;i anak orang itu lima.
nyai fungsi sendiri, mis. Penggabungan dua morfem, kata, frase atau klausa sehingga membentuk
satu konstruksi.
(cliPPed word)
pencolahah data
_(nasal release)
'
collation)
pe"ngumpulan dan pengelomPokan bahan-bahan dari penelitian lapangan sebagai dasar untuk analisis
(.goaemmenl, rection)
pe-
makaian konstruksi gramatikal dan unsur leksikal yang tidak lazim dalam bahasa sasaran, karena ingin mempertahankan bentuk-bentuk bahasa sumber.
penggalan -
pengelompokan
an beberapa bahasa dari kumpulan bahasa-bahasa berkeberabat yang lebih besar berdasarkan dekat
kependekan yang terbentuk dengan mempertahankan salah satu bagian kata,- biasanya sebuah suku kata; mis. Dz (dari ibu) , lab (dari laboratorium), dsb. penghembus an ( e x halation, ex piration)
linguistik. penguasaan
^ pil.ntuun
bentuk morfologis sualu kata oleh kata lain; mis.l ng. persona ketiga mengharuskan sufiks s Pada predikat verbalnya; mis. she dinks.
(rePetition)
pengulangan -
hal mengeluarkan naPas. penghirupan (inhaLation, inspiration) hal menarik napas penghubung kalimat (sentence eonnector,
connectiae).
pengungkapan -
proto A-E
jadi
dsb.
vokal pengurangan -
(aowc L reduction)
Bali. awalaa
(entailment)
(denial, negation) pengingkaran - peinyltaan dengan kata ingkar pada sebuah unsur yang dimaksud-
pengartian
suatu
Saya
ABCDE
A\
proto
A-C
\\
-4tr
\\
kan untuk membatalkan anggaPan pendengar, mis. pemakaian tidak dan bukan pada Mereka tidak Pergi dan Bukan sa)a )ang berbuat.
an-keadaaan tertentu; mis. akan meniadi aken Dengrrrutan kaidah (ruLe ordeinu)
dalam gramatika
pengiring Bali. akhiran. pengisi gatra (Ji.ller class) bentuk yang dapat menglsr gatra
tertentu.
secara ketat: mula-mula kaidah struktur Irase, kemudian kaidah translbrmasi dan akhirnya kaidah
morfonemik.
128
penterjemahan linguistis
PePet
r29
data
rntrlnsrk, karena kaidah_kaidah itu dapat dilaksanakan dengan urutan apa pun, namun perlu ada penguruten supaya diperoleh outltut ving betul. setelah memperrimilangka;
bahasa. sic ordering)
sedapat mungkin rerap d'iperta'hanl kan: 2. bidang linguisriI rerapan yang mencakup metode dan tefnik
uiud
uinn
penterjemahan otomatis
;;;d^"
penterjemahan budaYa'
'
pengalihan amanat
penterjemahan bebas
tion)
dari
satu
anical translation).
.itu titik tirtentu dalam saluran udara. penyempitan faring (faucalisation) ' a.iikuhsi sekunder Yang mengoenveirPiian makna
hasilkan bunYi Yang kasar dengan menvempitkan faring.
(narrowing
(1free transla_
penterjemahann sastra
( literaryt
trans-
pengalihbahasaan pernyataan,
Kan amanat.
slation)
'
of
oJ'
jadi
kaidah B untuk dilaksanakan. penilaian s.ubyektif iualue judgmentl srkap bahasa yane tidak dapat
ungkapan "bahasa yang primitil,,
atau sifat logis dalam sistem kaidah itu sendiri: kaidah B tidak dapat
penterjemahan budaya
ru I tu ra
ran
Denteriemahan karya sastra sePerll Luisi. irama dll. Yang menekankan konoiati emotif dan gaYa bahasa'
reduclion, spccialisation
penterjemahan yanq isi amanalnva diubah sesuai deng-an kehudayain sasaran dengan caia terten[u, dan/
Penyadur '
duran.
PenYa'
oemakaian makna buku dalam 'bembukuan (istilah ekonomi) Yang iebih sempit dari makna kata itu
pada umumnYa.
lruiu
wacana
ke dalam suatu
latar
sosial-
penyimpangan (deaia.nce) . nama umum untuk uJaran yang tidak sesuai dengan norma-norma
eramatikal, semintis, atau sosial' pe'nyimpangan Puitis (poelit licence)
(dlnamie
sasaran.
mempertahankan amanat
pengalihbahasaan pernyataan.
i-i*i .uutu'
Penyuaran
tion)
penterjemahan
translation)
faktual
(pragmatic
["ii '
ke arah lebih
tutu bidang: mis. kepaladipakai juga dalam ke pila kantor , ke pala tiang ' dsb.
(restructuring)
penyriaran antarvokal
toicing)
penggetaran plta suara selama i"'.ir-i h, hrsa berartikulasi. berartikula buhuru b,rnl,I
(interuocalic
Denvelarasan
pengalihbahasaan pernyataan,
bagian demi bagian dari bahasa sumber tanpa mensindahkan kekhususan bahasa saia.rr,. penterjemahan idiomatis (idiomatic
translation)
teori teriemahan. penguhahan hastl "pensulihan menjadi bentuk o.os.s ltilistis'yan"g cocok dengan bahasa sasaran; Pembaca atau Pendengar
iak
pehydiipat (laYring,
vans dituiu.
dialek Inggris
tion)
Amerika
meal
' l.'
embedding)
menandai bahwa rumah adalah benda tak bernyawa. penterjemah ( translator) orang yang mengerjakan penrerpenterjemahan
.lemahan
(Ii
nguist ic
tasm;m ke dalam untaian tagmem lai"n yang setataran; 2. TG .Proses .r.nrisipin suatu struktur konsti[r.ri t6 dalam kalimat matriks' oenvematan endosentris (nesting)
pembagian kata atas suku-suku kata dilam analisis lirnologi atau dalam ejaan.
dalam
DeDatah
penterjemahan yang hanya berisi informasi linguisris- yang' implisit dalam.sumber yang dijadikan eksp-
' oJnr.rnrtun
perubahan analisis
l.
(trans lation)
oenvemPitan (sticturc)
i.lrusa dalam suatu liase endlrsetttiis untuk memodilikasikan induknya; mis. Anjing yng mengejar kucing ling makan burung kelilang"" foictik. huhungan antara artikulator
Alah
DEI'Et
'
J.
130
peran
I -
perluasan
morfologis l3l
ptan I
peran
tor dengan
proposrsr.
sebuah
Inggris ditandai oleh -er atar more. perbendaharaan dasar (basic aocabukata-kata 'yang menunjukkan konsep dan situasi yang ada pada
lary)
kx>
x,b)
P)
p,d
ll
(role)
l.
kegiatan
Perancangan
( pro gramming)'
manusia; 2. pengajaran bahasa, katakata yang paling umum dalam satu bahasa yang dipakai sebagai dasar pengajaran bahasa.
perbendaharaan kata
(aocabulary)
perangkai
lih. leksikon
pergeser:rn bunyi rumpun Germania (first sound shift, Germanic sound thtft) serangkaian perubahan konsonan yang teratur yang terjadi dalam bahasa Germania Purba dan yang membedakan rumpun Germania dari bahasa-bahasa Indo-Eropa lain. pergeseran makna (semantic shift, shift
aiektiva Bahasa Inggris den gan mlre dan most dalam more conJortable, most comfortable Bd. happier, happiest yang mempergunakan infleksi)'
perifrase oerintah
(periPhrase)
lebih pendek.
'
(command)
kai untuk menuntut atau melarang pelaksanaan suatu Perbuatan. Konsep semantis ini harus dibeda-
perbuatan
semantik.
(action)
of
yang
situasi dinamis
(coruersaiion)
meaning)
periode
percakapan
antara puncak-
kelompok unsur-unsur leksikal (dipertentangkan dengan sistem dan struktur); 2. unsur-unsur yang jumlahnyq tak terbatas dalam suatu
l.
peregang wicara (speech stretchcr) alat y,ang dipakai dalam penyelidikan fonetik untuk memperlambat
wicara yang direkam tanpa mengulainnya.
ning)
'
semantik. situasi dinamis yang berlangsung sebentar. peristiwa bahasa (language eaent, slale
oeistiwa
of affairs)
sebagai akibat
(linguistic
yang
perencana:rn bahasa
(language plan-
pu'tt"I-pirt.i. linguistik
circle)
oensunskapan bahasa.
beberapa ketrampilan.
kasi.bahasa dengan menciptakan subsitem-subsistem baru atau menyempurnakannya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memakainya. Standardisasi periitilahan dalam bidang-bidang kehidupan adalah contoh perencanaan bahisa. e
Irerangsang
(stimulus)
situasi atau perbuatan bahasa yang membangkitkan tanggapan pada pembicara atau siswa yang belajar
ahasa.
(comparison
perhitungkan frekuensi
count)
(frequency
perbandingan bahasa
languagu)
deskripsi dan analisis unsur-unsur dan pola dari dua bahasa atau lebih, atau dari dua tahap waktu
(sound shift)
menentukan jumlah unsur, mis. kata, fonem atau kalimat, dalam suatu teks atau rekaman. (sa1ing, maxim) peribahasa - kalimat atau penggalan kalimat
dll.
(exPansion)
perluasan
bentuk,
atau
nlai
rakat, bersifat turun-temurun, dima[sud karangan, pemberi nasihat, pengaiaran atau pedoman hiduP; inencikup bidal, pepatah, perumpamaan ibarat, Pemeo.
penambahan unsur dalam kalimat bagian-bagiannYa tanPa mengubah struktur dasarnya; mis.
Verner, dll.
kalimat Guru
shift,
second sotlnd
shtfr)
tik kontrastif.
perbandingan lebih
Jerman Selatan sebelum adanya tulisan; sehingga memisahkan dialek-dialek Jerman Utara dan.Ierman Selatan.
di
perifrastis
Qenphras tic)
perluasan makna ( extension, ex pansion, widening of meaning) proses memperluas makna unsur bahasa dengan memperluas konteksnya.
perluasan morfologis
extension)
(morphological
r32
permutasi
(permutation)
Permutasi
pertanyaan retoris
proses perubahan deret unsur_ unsur_kalimat, misalnya perubahan dari Alrah pergi ke kantor icnjadi Ke kantor alah pergi. pernyataan ( det I a ra I ion, s t a ement )
keadaan baru dengan mengujarkan kata-kata: 2. makna ujrian yang mengungkapkan sesuatu atau suatu
perubahan gramatikal
133
(indirect
personifikas
(p e r s oni.fi c ation )
perspektif
wacana Pertuturan
tak
cltanee)
langsung; mis. Ia
perspektif gelombang
l. perbuatan berbahasa yang dimungkinkan oleh dan diwujudkan sesuai dengan kaidah-kaidah pemakaian unsur-unsur bahasa; 2. perbuatan menghasilkan bunyi
bahasa secara beraturan sehingea menghasilkan ujaran bermakna; 3.
pcrul-.rahan dan/atau penqqanriarr ciri-ciri bahasa dari satu tahap ke tahap lain dalam perkembangan
sejarahnya.,
tagmernik. pandangan dari sudut sat lan-satuan kompleks sebagai ujud yang bergerak, yang mempunlai bagian awal, inti dan basian
lfun
persepsi
(perception)
Jonetik, psikolinguistik. proses penerimaan dan pengawaliodean input wicara yang mengharuskan pendengar memperhatikan isyarat akustis
dan juga pengetahuannya tentans pola bunyi dalam bahasanya sci hingga..ia dapat menafsirkan apa yang didengarnya.
(specch perception)
aliran Praha. teori yang menyatakan bahwa ujaran itu beistrukiur dua lapis: lapis pertama ialah pola gramatikal yang rerjadi dari subyek dan predikat, lapis yang kedua iaiah struktur. pembawa informasi yang
isolatire sound change, autonomous sound change, spontaneous sound change, sporadic sound change)
agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar. perbuatan yang menyatakan keadaan psikologis pembicara karena
perubahan bunyi yang terjadi dalam semua lingkunean; mis. PIE f ol dan lai lebur menjadi PGm /al .
perubahan bunyi terbatas (canditilned sound change, conditional
change, combinatiae sound change)
sound
satuan-satuan sebasaimana
dari
sudut
perspektif partikel
tiue)
(particle\ perspec-
Austin, Searle. perbuatan yang dilakukan dalam mengujarkan sesuatu; mis. dalam memperineatkan, bertanya, dsb.
dalam [blod] > [blrtdl. perubahan ejaan (spelling reform) perubahan sistem ejaan ke arah
perubahan bunyi vang terbatas pada lingkunean bunyi terlenrul mis. Inggris ]eneahan [r] > [nl kecuali sesudah korrsonarr labi.'rl
pertalian
dan
bicaral mis. ia, mereka dsb. persona pertama (first person) bentuk yang dipakai oleh pembicara untuk menunjuk dirinya; mis.
aku, sa1a, beta, kami, kila.
hubungan antara unsur-unsur dalam kesatuan yang utuh; mis. pertalian antara kalimat dengan
pertuturan lokusioner
spuch act)
dilakukannya sendiri.
(locutionar2
pertuturan perlokusioner
mengungkapkan sesuatu.
(perlocu-
yang memberi akibat pada distribusi alofon dan fonem serta seluruh
personajamak ekslusif
person plural)
(rrclusiue
first
makna ujaran yang meminta jawaban. Konsep semantis ini harus dibedakan dari interogatif yang merupakan konsep gramatikal.
se-
perubahan fonetis
(phonetic sound
mendesak
b7
persona pertama jamak inklusif (inclusiae firsl person plural) bentuk persona pertama jamak
pertanyaan langsung (direct question) pertanyaan di dalam ucapan langsung; mis. Mau ke mana?
pertanyaan retoris (rhetoieal question) pertanyaan yang tidak memerlukan
jawaban.
perubahan gramatikal
change)
(grammatical
per-
134
perubahan makna
oer_
pinggir
pinjaman
r35
peyorasi (peyration) perubahan makna yane mengaenak, tidak baik. dsb.l mis. kata per1mpuan sudah mengalami peyorasi; dahulu artinya 'yang menjiAi
tuan'gambarkan sesuatu yang lebih tidak
piniaman
uocabularlt change)
lnakna
(semantic change.
' hisil
(borrowing, loan)
peminjaman.
lih.
fonemis (phonemic loan) piol"-.t - p'iniaman yang memPertahankan bunyi atau kombinasi bunyi dari
bahasa sumber, mis. kata tsetseyang mengandung bunyi 1td, yang diPin( phonologital
iaman
Pemin'
ahli bahasa dan filsuf bangsa Yunani. lukunya tama tentang segi-segi
filosofis
Kratylos mengandung uraian Perpenelitian bahasa. Dari Plato mulamula timbul pembedaan antara onoma yang kemudian menjadi subyek atau kata benda dan rhema yang kemudian menjadi predikat
Piaget, Jean
perubahan
di dalam
"(
morlblosi
bor-
ir
I
perubahan sintaktis
sltntact ic rhange)
perubahan struktur' ( s t ruc tura I c hange ) TG. hasil perubahan dengan trais'_
1u-r;
perkembangan anak san{at mempengaruhi. psikolinguistik, antara lain teorinyi tentan6 bebe: rapa rapa. tahap perkembansan tahap _dalam dalam pe ngan kognitif anak yang melatarbela"kangi pemerolehan bahasa. Karyanya sangat banyak , a.l. The Languige ind Thousht of the chitd Tho.usht (t926); jud[ennt Child (t92Q; and a1d Reasoning Reasoyw of oltne the ChiU CniU (l9ZB'1; Child fnc 1t ObZd'); Thc dalam
nai
pemisukan unsur fonologis dalam iuatu bahasa atau dialek dari bahasa atau dialek lain; mis. Pola eugus konsonan dalam BI, Yang Leiasal dari bahasa daerah atau
asing.
atau kata kerja. pleonasme (pleonasm) - oemakaian kata-kata lebih dari pada yang diperlukan; mis. dalam
kalimat Kita harus dan uajib
mati peraturan ini.
menghor-
plerem -
translation,
dibuka.
rence)
DS:NP-VP-o
de.rgat memPertahankan
makna
perujukan anaforis
proses pemakaian pronomina atau b-entuk sulih lain atau pemakaian elipsis untuk tidak mengungkap_
piiinisasi
proses
..Pasar,
nyederhanakin struktur din leksikonnya. Contoh: Bahasa Melavu Melanesian pidgin EngliJh.
(pidginiaation)
yang tidak merupakan bahasa ibu para pemakainya; ada piiin yane memiliki struktur dan lelisikon'dar] bahasa yang berlain-lainan, ada pijin yang mengambil salah satu
kal aslinya, tetapi dengan mengg3lti morfem dan fonemnYa; mis. Bel. Bel. paardekracht ) Bl. da2a kiesrecht > hak Pilih. pinjam ubah (loan shift)
plosif
'
mengubah bentuk fonologisnya.sehingEa dikira meruPakan sumber aslii mis. kemeja d'ari Port. camisa. oinvin (dibaca: Pin?in) "-.i1;;' translitirasi aksara Sinika
menyeluruh, di belakangnya udara terkumpul, kemudian terjadi Penglepasan; 2 bunyi yang terjadi demikian. lebih dari satu, atau lebih dari dua
l.
-._
"ans ileo"ublik Rakvit Cina.- (sistem lain aniara lain ialah sistem WadeGiles). Contoh: Penulisan Pa*ing
(Wade-Giles) : B eijing (pinyin), M ao Tsc Tung (Wade-Giles): Maopzedong (pinYin).
piktoeTaf i "fp
Iih.piktoeram
piktogiam
oisahan /solil) ' hasil perubahan sebuah fonem meniadi dua fonem, mis. dalam Bahisa Inssris Kuna [q] adalah
alofon
picto.qram)
dari{n], dalam
pinggir
Perkemba-
pita suara
Jolds)
lih. modifl[ator'
dua lipatan otot yang dapat berg.etar daiam laring untuk menghasilkan suara; lih. bagan alat ucaP.
[,
I
1r
136
poetika
post-determinator
postposisi
prlmary reslrcns
ngandung unsur verbal.
tr7
(compound predi-
suku kata.
polisindeton
(po$sindaon, ryndesis)
poetika pokok
laliilat
Kami
tii
di belakang nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan eksosentris; mis.
ni'di Tokyo' (ni'di'),
kuni
predikat gabungan
cate)
Jepang. Tokyo
predikatif
postvokalis
predikat nominal
ada di belakang vokal; mis. /s/ pada kata /kamusl adalah postvokalis.
pola
pengaturan atau susunan unsurunsur bahasa yang sistematis menurut keteraturan dalam bahasa; 2. sistem bahasa secara keseluruhan; 3. subsistem dalam.bahasa.
l.
(pattem)
di biara port-Royal, d'i selatan Versailles lp.ancisi vana. berdasarkan gagasan dari Discai.
praanggapan
(presupposition)
pola intonasi
tion pattern)
pola kalimat
pattern)
pola melodis perbedaan nada yang terjadi di dalam wicara yang berlangsung lebih panjang daripada nada pada satuan kata.
(sentencc pd.ttffn,
posisi
prkrran yang bersifat logis. Kirya y^ang paling represeniatif ialih Grammaire Ginirale et Raisonni olehC. lancelot, A. Arnaud dkk. (1660).
(position)
tidaknya suatu kalimat; mis. 'Ia berdagang' adalah praanggapan bagi kebenaran kalimat Barang
dagangann2a sangat laku.
frase nominal; mis. bola d,alam Ini bola bundar. predikator (predieator)
pragmatik
(pragnatic)
bagian dari proposisi yang menunjukkan hubungan perbuatan, sifat, keanggotaan, kejadian, dsb. dari argument dalam struktur lahir
predikator terungkap
bagai urutan
sebagai
se-
pragmatika
(pragmatics)
tempat satuan dalam konstruksil mis. dalam anak bandel terdapat dua
posisi.
l.
qnlactic
position)
* N untuk menggambarkan
membaca buku.
*V
hal berada pada bagian akhir dari, satuan bahasa seperti suku kata,i. kata atau ujaran; mis. fonem // pada lpukuil terletak pada posisi
akhir.
akibat lambang dan tanda; 2. ilmu yang menyelidiki pertuturan, konteksnya dan maknanya.
di
mat Adik
kali-
poler
(polar)
kontras
di
posisi awal (initial position) hal berada pada bagian awal dari
satuan bahasa seperti suku kata,
predikator argumenl zrgumen2 predikat tunggal (simple predicate) predikat yang terjadi dari satu
kata atau ujaran; mis. fonem lpl pada /pukul/ terletak pada posisi
awal.
pratamaPurusa
posisi medial
(medial position)
polifoni >titoni
lkl
pada
sama; mis. Ing. [a], [ou], Ir,] dengan o dalam son, sole, sore.
pengejaan. pelbagai bunyi yang berbeda densan lamhanq yang dengqn lambang
(pol1sem1, multiple meaning)
l.
(predication)
preposisi (preposilion) partikel yang dalam bahasa tipe VO biasanya terletak di depan nomina dan menghubungkannya dengan kata lain dalam ikatan
polisemi
l. te{a{i
(post-altuotar)
predikat
(predicatt)
ekosentris; mis. BI. di, ke, dari. preskriptif (pracscriptiue) --+ normatif preskriptivisme (pre scriptiuisrn) doktrin bahwa tugas ahli bahasa
makna
post-determinator
post-article)
(post-determiner,
I
dipersalahkan'. polisilabe (plbsillable, nultis2llable) kata yang terjadi dari lebih dari satu
kata yang muncul di antara determinator dan nomina yang dimodifikasikannya; mis. Ing. numeralia dalam frase the first man.
bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang su byek. D alam klausa J al an licin berbahala pembicara membicarakan jalan licin (*byek); tentang j alan licin ia mengatakan berb ahalta ; bagian ini disebut predikat. Dalam
beberapa bahasa, a.l. dalam bahasa
y;ing sebenarnya.
response
Bd.
secondar1
dan tertiarl
response.
r3E
prinsip fonemis
pronomina penegas
Peraona
Proses
139
proklitik
(proclitid
P"illip
keselarasan
(congruente prin_
pnonomina persona
uun)
(personal pro'
pronomina yang menunjuk kategori persona seperti sa)a, ia, mtrcka dsb prbnomina persona eksklusif (exdu-
di sekitarnyi
mudah- mensinEat-
4""fiil;
)
sesuai
prinsip
prinsip
kgw.ajara_n (naturalness
protepsis
persona ketiga yang dipentingkan (terdapat dalam bahasa yang mem_ empa.t peisona). B::I?l-,:j:*T Bandingkan B-andingkan dengan- obviatif.
(prolepsis)
bentuk pronomina persona jamak yang bermakna 'saya dan orang lain kecuali kawan bicara'; mis. kami. pronomina Persona gabungan (comdsb yang digabungkan dengan self atau selaes. pnonomina persona inklusif (izrlzspound puson pronnun) 1zg. pronomina seperti m!, )tottr, our'
predikator argumenl...
lmis. Adik makan nasi
/+\
nasi
(proudure)
proPosrsr
argumenn
proposisi
predikator argumenl
.(reality ptuuiple)
antisipasi dalam klausa utama atas subye.k dari klausa tambahan yane
itu.
iuc
pcrsonal pronoun)
|!TliY" mungkln. PTSIip siilis (clctic principle) 7G. prinsip bahwa laidah berurut_ an dalam satu perangkat atatJ
diterapkan secara berderet.
perangkat_perangkat kaidah vans berurutan dalam suatu sistem haru!
pronomina (pronoun) kata yang menggantikan nomina atau fiase nominal; ia dalam
pronomina demonstritif
tioe pronoun) wacana Anak muda itu menjadi direktur perusahaan ini. Ia saneat "kreari f.
( dem"onstra-
teiak
bentuk nomina personajamak yang bermakna 'saya, kawan bicara danlatau pihak lain'; mis. kitn. pronomina lxr sesif ( poses siae prorcun) - pronomina persona penanda milik yang dapat berdiri sendiri dalam beberapa bahasa Indo-Eropa; mis. k. moi dalam L'itat c'est moi, lng. minc dalam This house in mine.
argumen2
adik
dipercaya,
prosedur
Priscianris
(512-560) ahli .bahasa Latin. Ka_ ryanya yang diberi .iudul priscianus Minor d,an Priscianus- Mair, *..uorkan buku tata bahasa l,uti".tun{r.
(production)
demonstraiiva ucrlonsrranva yang di drpergunakan untut( menggantikan nomina; mis. itu dan ini.-* pronomina disjungtif (/rry nctiue pro_
noun)
pronomina refleksif
(rcflexiae pro-
perangkat teknik dalam analisis bahasa yang memungkinkan pemerian aspek-aspek yang relevan dalam deskripsi bahasa. prosedur penemuan (discooer.l proce'
duo)
produksi
wlcara.
"
pronomina persona yang menunjuk Lembali kepada subyek; mis. diri dalam bunuh diri.
pronoun)
korpus tertentu dengan tujuan untuk menetapkan kaidah, kategori, satuan dan hubungan yang
diperlukan untuk mendeskripsikan
pr.
pronomina yang berfungsi sebagai penghubung dan menunjuk kembali pada kata yangmendahuluinya, dalam Bahasa Indonesia antara
latln 2ang
mot
(decision proce-
pronomina resiprokal
twun)
produksi wicara
en-ergr
(spuch production)
produktif
mrna. untuk menggantikan salah satu bagian kalimat. pr_onomina obyektif (objectiae pro_
noun)
_hasil pemakaian
prono.
prosdur penilaian
dure)
(indefinite pro-
untuk mem_
book to him.
bentuk pronomina yang dikuasai oten verba atau preposisi; mis. iln pada I giue hin a boik d,an I giae tht
prosdur
propa.roksiton -
kita l.
Prggtesrt
Pr:Ioluna
noan)
penegas
(emphatic pro-
(Pro Parox2toru)
.rng. mengenai bentuk verba yang menyatakan perbuatan atau ke;da: an sedang berlangsung.
Moi,
prolrcsisi
jc
suis Indonisien-
konfigurasi makna yang men' .ielaskanisi komunikasi dari pembicaraan; terjadi dari predikator yang
garnya karena asumsi penyelidik tidak konsisten atau karena sulit dilaksanakan dalam praktek.
proses
- l
(proccss)
140
proses bahasa
pukal Iw longgar
qerfy,aratan; mis. bagian pertama apodosrs. protesis protheiis, jroslhuis) .( pgnambahan vokil atau konsonan pada awal kata untuk memudahkan' lafal; mis. penambahan e pada
pulmonis
aktif; 2. semantik. situasi ainamis yang berlangsung dalam saru jangka waktu.
pro,ses. bahasa (language prorcss) alat,. bahan dan piosedur yane
penurunan suatu unsur dari unsur lain melalui. beberapa perubahan; mrs.. p-erubahan klausa pasif dari
p'u'-t'ung-'hua
t4l
Pusat Pembinaan. dan Pengembangan Bahasa instansi yang bertugas membina dan mengembangkan bahasa di
sempit, secara artikulatoris ditandai oleh tinggi rendahnya perbandingan volume dari rongga di depan penyempitan primer dengan rongga
Yang
proto
di
belakang penyempitan.
(pulmonic)
proses pembinaan
il
psikolinguktik. cara pendengar memanfaatkan kalimat' (dala# proses pembinaan) untuk . tujuan-iujuan tanJut,_ seperti menjawab kalimat, menenma perintah, dsb. _ salah
(cowtruction pro_
prototipe
'purba'dan 1yul3n yang bermakna dipakai dalam istilah seperti proto_ I ndo Ero pa, Pro to - Ge rmania, dsb.
-
pulmonis -
(protot2pe)
dikatakan tentang kegiatan paruparu dalam produksi bunYi. puncak kenyaringan peak oJ sonori$. -
Kantor ini dalam sejarahnya mempunyai nama yang berganti-ganti: pada tahun 1947 didirikan Instituut
aoor Taal en Cultuuronderloek sebagai
'
en
of
rtu.
anggota hipotetis dari suatu kategori yang dianggap angeora yans palrng represenlatil daii karigor'i
sonoriu)
cess)
bagian dari suku kata yang paling menonjol karena bernada paling tinggi atau bertekanan paling keras.
li
tik. pendengar me^cara lyusun penafsiran kalimit ber_ dasarkan kata-kata pembicara _ merupakan salah satu proses De_ mahaman. Lih. pemahi-"rr. ' proses stokastis (stochastie ptlftss)
psikolinguis
verba atau lrase verbal lain yang penuh; mis. berbuat begitu dalam lo"*'rrsiriiii
purisme
(purism)
l3f balg atau peris.tiwa yang dapar clrkenar suatu kaidah probibilitas sedemikian rupa sehingga setelah suatu deretan, probaEilitas dari ISmb,ang atau peristiwa Iain dapat d.iterka. Bahasa dianggap sejenis srstem semacam ini. prosiopesis. -+ aferesis proskriptivis me ( lros oi ! ti ti s me ) sikap dalam pemakaian bihasa yang berusaha untuk menunjukkan kesalahan-kesalahan yang " hr.rs dihindarkan dalam berbiJa.a dan
menulis.
proverba anaforil
depan; mis.
2. bentuk su.lih ying mengganrik;; verDa, aJekttva atau adverbia; mis. Bl. demikian,_begitu, dsb.; Ing. ,;.
s-ecara membabi buta. berbuat Fe.qitu ka re na sar an- saran ryta diab a i k an o ring-;
ketat menaati
purnabentuk
unsur luar.'
- betul
(well-formed)
proyeksi
1nG.
prosodem
(prosodeme)
secara potensial tak terbatas.iuml Iahnya dalam bahasa ,..u.u i,.r._ Iuruhan-
tuk semantis. purwakanti guru saqtra ;L aliterasi; mis. bibit, bebet, purwakanti guru swara purwakanti lumaksita
rat Jendral Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta akhirnya pada 1974 menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
bobot
pusat penyebaran
../. asonansi; mis. kepengin luhur, kudu jujur' kalau ingin luhur, harus j uj ur'
../. pengulangan bunyi atau suku kata secara beruntun; mis. dalam
lagu anak'tanggal siii -jiman tho/o lobak - lo pis - pista raj a - jaka bagus -
di mana bahasa purba dipakai, dan dari situ dianggap bahasa turunan menyebar.
yang dianggap tempat
pusat l{ernicke p'u'-t'ung-'hua
nyak pemakainya di negeri Cina. Salah satu dari 3 dialeknya, yakni yang dipakai di sekitar Beijing
bahasa yang terpenting dan terba(Werni.cke\ area)
_ pukal (compact)
fonologi
antara bahasa dengan peri laku jan akal budi manusia; ilmu interdisiplil.l linguistik dengan psikologi.
gusti kula,....'.
pusat
(central)
Proursrs (protasis,
conditional clause)
-'
sentrasi energi di bagian pusat spektrum ya.ng relatif sempit, menandai artikulasi daerah' labial, -",i alveolar_dan
pusat Broca
Broca)
P"F1ty
longgar (compii
vokal
tinggi.
as
nasional di negeri itu. Istilah lain yang lebih dikenal ialah mandarin.
Jonotogt. oposisi
ciri
dffise)
pembeda vano
t42
reduplikasi
antisipatoris
chain)
14i3
ejaan huruf
dengan model tata bahasa Arab, Kitab Pengetahuan Bahasa (1858, dicetak 1929) berisi tata bahasa
ensiklopedis
raban
(babbling)
psikolinguistik. wicara anak muda usia 5-6 bulan berupa ul"ngun .ui, kata, seperti monanm, bababa, dsb., dan berlangsung selama 6-g bulan,
ragam pidato (oratorical spuch) ragam lisan vang dipikai dalam sltuasl dan keperluan yang amat
resml.
tetapi menurut huruf awal dan akhir yang sama (tebalnya 566
ragam.puitis
ragam
orang yang lebih muda atau le6ih rendah statusnya, atau bila tooik pembicaraan bersifat tak resmil ragam bahasa manncr oJ
discoursc.
penyrmpangan dari norma vans razrm sebagai alat stilistis dalari prosa atau puisi; ada penyimpang_ perluaian' ,nukrri, 1l srmantis,kiasan . penggunaan atau penyim_ pangan gramatikal.
(poetic licence)
dari ciri atau satuan fonologis, gramatikal atau semantis, mis. Ior,.rn menjadi bunyi bahasa,
subyek menjadi frase nominal,
leksem menjadi sederetan fonem; atau unsur semantis dan sintaktis 'pergi' dan 'kala lampau' direalisasikan dalam bahasa Inggris seba-
/we*/
;;;;ilh:;i"
kn) krl)
bungan pembicara, pembicara. kawan bicara bicarr dan orang yang dibicarat un, Jrn menurut medium pembicaraan. ragam kglugaslraan ( litcran languagc) bentuk bahasa, kadang_k;da;g tir_ t-ulis, yang teksnya li.rrrr,"d.n diolah dengan tujuan memperoleh kepuasan estetis; ditandai oleh p111kaian kata dengan cara yang hatr-hati, sering juga cermat da;
mempergunakan alat-alat gramatikal maupun stilistis tertenti; dalam ragam tak tertulis mempunyai
menurut pemakaian,
(mis. surat-menyurat diras, pe.rndang-undangan, karangan tit ni.), atau brta pembicaraan d=ilakukan di oepan umum.
;;il
sebagai went.
realisme
(realism)
rangka substitusi (substitution fiame) deret, berupa frase atau kalimat, yang mengandung "lubang" yutg dapat diisi oleh beberapa unsur
yang berlain-lain.
oandansan bahwa bahasa adalah l..uutulutg ada diluar akal budi dan berada lepas dari Pengamat-
_- Iun ra.qam_
::!Ti",,
redaksi
(redaction)
airab.
cara
mengungkapkan sesuatu
ln.
( s tandard'
lariuasr)
da.tam pemakaian tak rism-i dan di Katangan o.rang yang saling menge_ diang.gap kurang panias
l, language)
rasio tylre-token
TrR)
muniul-
hingga merupakan
satu-satunya
kesamaan. dengan ragam resmi dalam bahasa lisan. tagam lisan (spofun spuh) ragam bahasa yanf diungkapkan
oleh, pengulangan-penguf""gun,
bentuk tegun, jeda dsb.
tullsan iui'.ump.i 9::gll medium \.pq4q sasaran ...u.u ,i.uut.-'' RajC Ali I (1809-ls l,ldtli #6i' l*1.** dan ahli
bahasa
dipergunakan sebagai
sebuah
redriplikasi antisipatoris
tor2 reduplication)
bahasawan mengantisipasikan
Dansk. Karyanya, Undersogelse om dqt Gan. le Nordislee eller Islandske Sporgs Oprindelse , menguraikan
secara
metode
(dan bukarinya
*nmbak-nenembak)
linguistik komparatif.
144
reduplikasi fonologis
(phonological
relativitas bahasa
Iambang yang dipakai untuk mewadeterminism)
rema
rongga esofagus
r45
reduplikasi fonologis
kupu-kupu.
reduplikuri f.r.Lfil _!iqi"" trdak ditandai oleh perubahin makna., seperti pada i.ar[f imi gramatrkal; contoh: lelaki,' pipi,
kata;,
(grammatical
reduplication) pengula pcxguran_gan uns ur_uns ur fonologis seperti fonem, suku kata atiu atarr
."fi ilill
;.
reduplikisi gramatikal
reduplicationJ
sedikit banyaknyu
linguistiti historis komparati,f. unsur atau bentuk yang dianggap mewa_ Kltr unsur atau bentuk yang lebih tua yang diketahui dari rekoistruksl;.unsur atau.bentuk turunan itu oanan bahasa.
Ij';,
Penserti an.
p;;a;;gu,,
bersama kebudayaannya.
resonator
*.ngrtu*ip..rl
perbedaan_
reduplikasi idiomatis
duplication)
regularisasi (lewlins)
dan
hul hilangnyi'
( re
'
re_
"etllterpT.e$"i historis
llnSu,istilt
komparati,f.
rekomposisi
-mologi rakyat.
iih. eti-
remla (rheme) aliran Praha. bagian kalimat yang menjelaskan tema, mis. dalam kalimat Tulisanm'u sulit dibaca bagian kalimat sulit dibaca. adalah rema.
serempak dengan benda lain dan menguatkan frekuensi-frekuensi tertentu; rongga saluran suara yang bergerna karena getaran selaput suara dalam laring.
retorika
resmi.
(rhetoric)
rendah
dengan mata.
(consecutiae
rekonstruksi
.fonctik. ciri pembeda bunYi Yang clitandai oleh artikulasi labial atau velar vokal belakang dan konsonan /p b -f a m k g rll adalah rendah.
(graue)
bahasa
retrofleks
inaerted)
rendah
ll
(low)
l. teriadi karena
penyemPitan
recons
truction)
fonetik. "terletak
:ntuk darr ,mlmperoleh sama suatu kelompok bahasa yang berkerabat dengan memban_
moyang ber-
rendah di mulut: mis. vokal yang terdapat pada kata Inggris bat.
dan alveolum; 2. bunyi yang terjadi demikian; mis. bunyi [1] dalam
rendah lw tirus
,.b;;i,
reeon_
fonologi. oposisi ciri pembeda yang secara akustis ditandai oleh konsentrasi energi di bagiari atas lawan di
r)cute)
retrofleksi
reduplikasi non-idiomatis
idiomatic reduplication)
(non_
reduplikasi yang malnanya jelas oan bagran yang diulang maupun oan prosesnya; mis. kertas-kirtas
pelbagai
( slntactic redup_
rekonstruksi luai
tion)
secara artikulatoris dihasilkan di velum atau bibir lawan bunyi yang dihasilkan di palatuni atau gigi.
Theory
artikulasi bunyi bahasa yang disertai oleh ujung lidah yang melengkung ke arah palatum.
rentang waktu
kulasikan.
(duration)
7G. versi gramatika transformasi generatif yang berkembang'pada tahun 70-an yang menerima kon-
ruo^iin
reduplikasi sintaktis
lication)
ialah
morfem -";r1yang - meng_ hasilkan kiu"'r, klausa, ifn, $giital' |r,ii i'artji,fi, l;).t.--;-.,^ /, --.-,^ii. didlanginya ( witaupinjain,
nginlta).
pengulangan
relatiaization)
bahasa-bahasa atau variasi-variasi seorang pemakai yang orKuasar dikuasai scr meyane maslng-masrng masi bahasa bahasa yang mungkinkannya untuk melaksana-
rima
itme
persajakan.
(rfuthm)
Aiaoiol
referen
(referent)
luruhan ketrampilan komunikasi pembicara atau pendengar dalam suatu situasi pertukaran informasi;
romanisasi
(romanisation)
d,ai kata
3. keseluruhan
bahasa.
(resenrion)
variasi-variasi
vins
rongga aktif
(actiae caaitl)
resensi
rongga esofagus
(oesophageal cauit2)
yang
rongga hring
sebagai
kadang-kadang dipakai
Sapir, Edward
t4l
rogga faring (pharlngcal caoitl) rxang dr antara akar lidah dan rongga hidung (iasal caoitl)
rongg. a
santan)
meres
tetapi
nggodhok ban1ru
dan
makna demikian.
suara.
mulut
S
*^Tp^Tq
pola yang terdiri dari seperanskat
d.lq.ryF
(hotc in pauem)
rongga htdung.
dan
unsur yang memperlihatkur, ..irrserba teratur; bila salah satu unsur tidak ada utau Ue"iut_ nya menyimpang, maka aitaia-tan
ru yang
saat awal bunyi (uoice onset time, VOT) waktu antara penglepasan bibir dan awal penyuaraan (getaran selaput suara), yang dipakai untuk membedakan konsonan bersuara dan tak bersuara.
saluran saara
(aocal trad)
fl
il:,ft
u_aansclu Grammntica
"to_
'3jlr:'T5,T?.*nT,Jfl,i
(Amsterdlm
rotasisme
seluruh alat ucap dalam dada dan kepala yang dipakai untuk mengartikulasikan bunyi bahasa yang menyediakan sumber energi (aliran udara yang bergerak), alat yang bergetar (pita suara dalam laring), dan ruang resonansi (rongga mulut dan rongga hidung). sandangan ../. tanda diakritis
sekrtar abad ke-6 s.M. penyambuag. (linking ) l,ynyt [rJ yang dipakai antarvokal
auU*
nlliiuiati"
atau
lagi.
P A-E
P
l.
A.D
salam (greeting) kalimat minor berupa klausa atau pun bukan, bentuknya tetap, yang dipakai dalam pertemuan antara pembicara, memulai percakapan, minta diri dsb.; mis. Selamat!, Apa
kabar? dsb.
perubahan fonetis yang terjadi di dalam sebuah kata pada bagian pangkal, ujung atau tengahnya,
karena pengaruh fonem yang ada di
dekatnya. sandiasma
disamarkan
taman dr mana makna dan bidano makna dikatakan dekat atau iari satu_ sama lain sesuai deisan
exc-
dalam karangan, a.l. karena penulis tak mau diketahui terang-terangan. Dalam kesusastraan Jawa orang
/\\ ABCD
adalah bahasa purbai. rurabasa
lusitte)
S/.
onomatope
(address)
sapaan
rua[g
si
(resonarcc' chamber)
../. konstruksi yang lazim dipakai walaup.un "menyalahi,' nalari mis. npeodhok wedang'masak air panas' J. (seharusnya *nggodhok ban1ru' masak
saling pengertian
tiu)
yphi
air'
dipergunakan untuk saling merujuk dalam situasi pembicaraan dan yang berbeda-beda menurut sifat hubungan antara pembicara itu.
supaya ja
di wedang,air panas,)
,memeras
saluran
(channel)
l4t
I l
i l
aasaran
Schmidt, Johannes
Schmidt, \ililhelm
manlscfun Sprachen
semantika
(segmental)
149
l l
"4t1"1
(Weimar 1872)
segmental
segmentasi
Schmidt, Wilheilm
(1868-1954) sarjana linguistik bangsa Austria, imam Katolik warga ordo Societas Verbi Divini.
Karyanya berjumlah 120 buah dan mencakup bidang bahasa-bahasa Indonesia, Australia, dan perbandingan bahasa. Ia terkenal karena
hipotesis tentang hubungan antara
atas
utama ialah
sasaran (goal) 3rgumen atau benda yang mengaIah pada tindakan atau leristiiva transitif. Sasrasoeganda, Koewatin. perkamusan Indonesia. Bukunva
klausa, kalimat, kelompok kalin paragraf dan wacana. satuan sekonder (secondar2 unit) unsur bahasa turunan d-ar.i satua dasar; dalam gramatika kata dan
;.;i;;,"il;':'il
sesmentator
seemenlator)
sastra lisan (oial literature) karyayang dikarang menurut standar bahasa kesusaitraan dan dilisan dan bukan tulisan. satuan (unit) l. penggalan dari peri laku bermakna; 2. paduan bentuk dan makna dari suatu sistem,. tanpa atau dengan varian lahiriah, yane ber_ kontras den-gan paduan lain ialam
ststem ltu; 5. segmen yang mendu_ teruskan dari orang ke orang dalam bentuk yang. tak beruhah "d.ngun
gunakan model Eropa yang diiulis oleh orang Indonesia. Dan kamus_ y12 Baougslra Melajoe - Djawa ^ (19.16), adalah kamus bilirlgual . I.ndonesia yang pertama yung ditr_ lis oleh orang-Indonesia.
Menyatakan Jalan Bahisa {itqb Tang Melajoe (lgl0), adalafr buku tata bahasa pertama yang memper-
satuan satma
kalimat adalah satuan dasar, se* dangkan frase dan klausa adalah
sekonder-
bangsa-bangsa Asia Daratan. Karyanya yang utama ialah Die Sprach' Jamilien und Sprachcnkreise der Erde ( le26)
linguis'
cabang
Schuchardt, Hugo
(1842-1927) ahli bahasa Romanika berbangsa Jerman. Ia menjadi terkenal karena menentang Para
ilmu yang
menyelidiki
pelbagai
paratif. Dari F. de Saussure linguistik mewarisi konsep-konsep tentang lgytque, parole, diakromi:., uaieai, dsi,
,\lstime Primiti/ de,; Vtyxllet dan.s !c.r Langues Indo-Europunnes ( 1879), merupakan kary a y ingi usa berpensako"m_
bukukan oleh murid-muridnva se_ s.udah ia meninggal berjudul'Cbar de Linguistique Ginirab (1916). Karyanya yang lain, Mimoire sur h
kup pelbagai bidang, yang terpenting di antaranya tentang pijin dan Ibrani. bunyi
a
pranata masyarakat (seperti kepercayaan, adat-istiadat, pendidikan, dsb.) terhadap linguistik sepanjang
kreol. schwa seasal (cognate) berhubungan satu dengan yang lain (tentang morfem atau kata) karena diturunkan dari sumber yang sama;
Jawa ewu,
seasal.
pada hal. xxviii). selaan (interrupted) fonetik ciri pembedq. ciri pembeda konsonan yang dihasilkan dengan aliran udara sedikit banyak terhenti; mis. ciri pembeda yang terdapat pada konsonan-konsonan
seleksi
lp
btd
ij
gm nr1l.
(seleetion)
sedang
unsur dasar, misalnya kata dalam gramatika atau fonem dalam fono_ logi, yang dipertentangkan dengan satuan sekonder-.
satuan emik (emic unit) ujud yang dilihat dari sudur struk_ tur bahasa; satuan yang diperoleh dis.tribusi,
setelah diketahui identiias,'varian,
dere
Schmidt, Johannes
J.erman. Bukunya a.l. Liomltendium der ()rammatik der Indo-Germani.,schcn ,lprachen (l86l). Teorinya berkisar pada kekerabatan baha.sa, metrrde k<-rmpararif dan tipologi hahasa. la berusaha memhuat sintesis antara teori sejarah dari Hegel dan ter.rri penyaringan alamiah dari Darwin,
alat sintaktis yang mengisi pelbagai posisi dalam klausa atau kalimat dengan kata-kata.
sem
(seme)
semantem
ponen.
(semanteme)
semantik
dalam bahasa.
t dan
sistemnyi
(1843-1901) pencctus gagasan tentang tcori getommng gelombang yang memperPlg [eon batkr pandansan barkr pandangan linguistik lincuistik tentairg renreno timhulnya timbulnya inovasi dalam sejaraii seiaraii
segmen
(segment, isolate)
satuan bahasa yang diabsraksikan dari suatu kontinuum wicara atau teks; mis. fon atau fonem sebagai
lidik
seperti diuraikan olLh Schk:ichei dalam silsilah lnhasanya. Karyanyayang memuat tcori itu ialah Dic
Wrw and.rc hatl
suer hal tni.,i t e
dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna dari ungkapan danjuga dengan struktur makna suatir wicara; 2, sistem dan penyelidikan makna dan arti dalam
1. bagian
segmen embus
(breathed segment)
semantika
(semantic)
dcr I ndoger-
semantik filsafat
referennya.
semesta firngsional
semesta mutlak
sendi tcrtutup
l5r
semarrtik filsafat
ph
ical
sem
an-
pendekatan
kosakata suatu bahasa pada umumnya. semantik semesta ( unitersal semantics )' unsur dan sistem makna yang tidal terikat pada satu bahasa apa pun; mis. komponen makna.
seman-
uniaersal,
fonologi. oposisi ciri pembeda yang secara akustis ditandai oleh berku-
semantik generatif
ttts)
l.
bahwa
semantik gramatikal
i-auh lebih abstrak diiipada te<,,ri Chomsky versi 1965, dan kaidah proyeksi, tidak diperlukan lagi; . suatu bid'ah dari pandangan Chomsky.
(grammatical
tidak pertu'
pemUejlair
kepada semantik vans menekankan huhungan makna antara kata atau kelompok kata, dan bukan pada aspek konseptual alau relerensi dari makna. Contoh: teori medan makna dan analisis komponen; 2. penye-
tidak terdapat dalam semua bahasa, sehingga perlu dijelaskan oleh teori. semesta substantif (substantioe unisemesta yang
aersal)
peralihan bermakna
dari
satu
- idiom
(semi-iliom)
semantik umum
konstruksi yang salah satu anggotanya memiliki makna biasa, anggota yang lain memiliki makna khusus
semantik historis ( historiil semantics ) bagian d.ari linguistik historis yan! menyelidiki peiu bahan-pe.ubit aii
makna.
semboyan
nikasi bahasa yang menolak ajaran Aristoteles bahwa kata hany, irempunyai satu makna leksikil.
(motto)
dalam konstruksi
dai dengan
(*).
open
dalam duta besar, buku putih, daerah hitam, kata besar, putih, dan hitarn tidak memiliki makna biasa.
juneture, intcmal hiatus) sendi buka yang menandai peralihan di dalam kata seperti yang
semiologi
(semiolog)
!gp, yung terjadi dari frase atiu klausa, yang disukai oleh suatu
Sartald
Eropa Kontiruntal.
lih. semiotika
terdapat dalam kata ber - uang 'mempunyai uang' (yang berbeda dari beruang'nama hewan').
(grammatical junc-
semiotika (umiotbs)
,
sendi gramatikal
ture)
TG. teori dalam aliran tranformasi generatif yan.q timbul sekitar tahun 70-an yang beranseapan bahwa
kaidah-kaidah penafsi.an semanris merupakan bagian dari gramatika,
terbilang!
du
semem
(sememe)
tanda, mis. tanda-tanda lalu lintas, kode Morse, dsb. Beberapa sarjana menganggap linguistik adalah cabang dari semiotika.
kalimat
sendi naik
juncture)
'd-i'n
semivokal
Clide)
(semi-aowel, semi-consonant,
sendi akhir yang terjadi bila nada suara naik sebelum jeda; mis. pada
tur barin, re.rdapat kiidah penafsir1n yang lebih terikat pada'struktur lahir daripada pada siruktur batin.
de ngan
datam semua bahasa; 2, I:Iq"p",t (atoan bahasa yang sangat peniinr unruk menganalisis bahaia api
bunyi bahasa yang mempunyai ciri vokal maupun konsonan, mempunyai sedikit geseran, dan tidak
muncul sebagai inti suku kata; mis.
( s emotactic s ) sistem dan penyelidikan mengenai
ke
semotaktik
mem.
sendi tertahan
ditandai dengan
single-bar jwrcture)
semantik seneratif.
(combinatarinl
kripsikan bahasa-bahasa dunii. seperti kaidah tranformasi, dsb. semesta fungsional ffirctio,nal uni.
aersal)
se-
sendi akhir yang terjadi bila nada suara tertahan atau bila naik sedikit; mis. yang menandai aposisi dalam kalimat Saleh lteman sayal
sudah hadir. Dalam transkripsi ditendai
sempadan (delimitation, boundar2 maratau gramatikal yang menandai batas antara satuan-satuan bahasa seperti kata atau frase, antara lain berupa sendi atau tekanan. sempit lw tak sempit (Jlat as plain)
dengan
1l)
atau (.--+).
double-
sendi tutup
foding juncturQ sendi yang te{adi pada waltu nada su_ara turun menjadi kesenyapan.
(close juncture)
R
l,ir
I I
152
sengau
siklus
siklus transformasi
(exclamation)
seruan
lih. nasal
sengkalan
:]1?" nlngkatan ___D-..-,"*" LrrruJr emosi ucUBan dengan penegas_ _ an, tekanan, nada itau'intoiasi
terten tu_
yang mengungkapkan
pe_
siklus tranformasi
clcle)
(transformational
simetri
sinestesia (slmetri)
l5:t
arti angka i"t r'", Jf, dalam BahasaJada disusun densan menyebut lebih dahulu uniku
lalu. puluhan, lalu ratus'ar1
andung
sesel
prinsip bahwa trahasa cenderung u.ntuk mempunyai sistem yang simetris; mis. bila suatu bahasa
mempunyai empat fonem hentian
untaian
seselan'
Ba1l. sisioan
./.
sisipan
luga
simpai
sengkalan lamba ,L sengkalan.yang berupa klausa atau. lrase; mis. dalam buku Bhra_
tayuddha karanean
i_1]-r.url,
shwa
sikora
Batak Toba.
hentian berduara.
siala -+ sikora
lih. schwa
sikurun
Karo.
berarti
guddha'rrrd;;;;;;g
(meninggal 793) ahli tara bahasa f;13.! pangsa. Parsi. Bukunya. ,4/
silabogram
(slllabarl)
sengkalan memet atau tam_bang; mis. di kiatJn Sala ada gambar naga dinaiki manusia, yang. dapat dibaca naga mului tinitihan janma yang berar"ti I70g. sengkalan sastra
../. sengkalan berupa
berupa suku kata. Contoh ialah silabogram ll (syllibogram) tanda grafis yang dipakai dalam
tulisan Nagari dan tulisan Jawa.
,/. sengkalan
simpai4-
slmpal
sibilan
(sibilant,
:Ptran!,
sentralisasi sentrodomal
.lawa
gambar aksara
dihasilkan oengan memaksa udara lewat luban-g berbentuk alur antara lidah
ts
beberapa sistem aksara untuk menandai suku kata; terdapat dalam aksara Dewanalgari, aksara kana,
dsb.
Adv
[rl; i;j;
silabis
(centralisation)
signifiant
sebuah
fonetik.,pros,e.s
-.ngu.uhnyu
(slllabic)
simpulan bahasa
--+ idiom simulfiks (simul.fix) afiks yang tidak berbentuk .pad,a ngopi (pangkalnya kopi).
suku
sentuhan frd,)
-ulut; Z. Uinvi-vun* mis. Ill p,ai li,!,31^3'rlian,, tc,tar o,an lll pad,a akhir.
-
(ceniro-domal
unsur
Dahasa.
significans
silepsis
L..!l\
signifi6
seri (seiu)
bunyi bahasa yang dihasilkan oleh satu sentuhan cepat antara artiku_ Iator-artikulator atau antara artikulator dan titik artikulasi.
alam sekitar kita. sikap. bahasa (language attitufu) posrsr mental atau perasaan terha. dap bahasa sendiri. atau bahasa orang lain. siklus-(cyle)
ba.gran gelombang mulai,dari satu trtrk. sampai ke titik lain; 2. TG,
Pr. F. de Saussurc_. gam.baran psikolo_ grs yang abstrak dari suatu bagian
silih
yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaktis; mis. "At a word, hang no more about me. I am no gibbet for you" (Shakespeare: Merryt Wiues of Windsor)
(dumryt)
penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu ma\na dan
kata dan yang ditambahkan atau dileburkan pada dasar; mis. {r;}
. mis. Karena saya. mel ihat, saya-sening. srneresrs (qmeres$) pelafalan gugus sebagai diftong srnesrs
dalam suku tunggal; mis. pelafalan .l|a,lt] dalam ikan paus.
(rynes$)
fili1ftfii seli
jgngste$s
dihasilkan pada :,]l-:1-r..I3kni oieoerapa trtrk sepanjang satu salur_ rb], rvl,i6i rdt, ril.
(phonaesthetic series)
l.
akustika..
ffi i5:l
pelaksanaan seperangkat l"ia"n secara. beruntun; gramatika mem. tiga siklus. yang pertamr P_ly?, Iulgul, struktur frase, yang kedur ierakhir
Ing. 1t upsets
silsilah
itu
beisifat
an a\tara
ffixilHnHl_yang
sinestesia (slntsthuia) metafora berupa ungkapan yang bersangkutan dengan suatu indria
luargga trahasa.
konsep
lain yang
atau bersangkutan
154
tccras
singkatan
sisi
predicatiuc)
M mengitik saTa (bandinekan delg.an batu keras ), Ramai bnar iarna pakatann)a (bandingkan dengan
skolastisisme
155
Martinet. klausa.
entah makna.
sistem
singkatln"
l. keseluruhan yang
teratur,
yang
singularis (singular) Iih. iumlah si"k"i" $wopt) hilangnya bunyi atau huruf dari tengah-tengah kata; mis. L. domina
menjadi Sp.
si menurut kaidah-kaidah
sistem yang mengikat unsur-unsur bahasa yang menandai perbedaan status dan peran partisipan dalam komunikasi dengan bahasa. Misalnya dalam Bahasa Indonesia kata-
yang'tidik,
seperti
Dola.
dai "-
kata seperti
satu tataran yang mewakili seLuah tagmem pada tataran yang lebih
(dikatakan tentang bahasa oleh sebab itu bahasa itu dikatakan "sistem dari sistem"); 2. organisasi dan pengaturan variabelvariabel yang membentuk satu keutuhan; 3. hubungan antara
anggota-anggota suatu kelas paradigmatis; mis. jumlah singularis dan pluralis, jenis j antan dan betina
sistem semiotis
manusra,
(semiotic slstem)
system)
lih. stratum.
sintaksis
sinkretisme
donna.
(syrcretism)
sinkrisis
beda.
perbandingan
l.
(ryntax)
sistem antiergatif-absolut
ergatite-absolute
s2s lem)
dsb.
(anti-
2. subsistem baiasa
sistem yang mempunyai kemungkinan-kemungkinan terbatas. Gramatika dianggap merupakan sistem tertutup; berlainan dengan leksikon yang dianggap merupakan sistem terbuka.
sinkronis
alofon
dan hubungan-
sistem vokal
(oowel slstem)
terbatas,
nis; Iih.. linguistik sinkronis. . srnonrm glnonltn) bentuk bahasa yang maknanya mrnp atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu b6rlaku basi
sinonim ilekat
nym, pseudo
dipertentangkan dengan'diakro-
dan tidak
melibaikai
sistem ergatif-absolut
absolate system)
sintesis
ada.
lih. ergativitas
sistemis
l.
(systemic)
an kontras antara vokal-vokal itu, digambarkan dalam bettuk diag.ram.segj tiga atau segi empat. srtnasr (sthntnn)
unsur-unsur
luar
bahasa yang
berhubungan dengan ujaran atau wacana sehingga ujaran atau wacana itu bermakna.
kata, kelompok kata, atau kalimai, walaupun umumnya yang dianssan sinonim- hanyalah' kdta-fata siia.' .
salah yang maknanya mirip tetapi bukan srnonlm; mts. bantuan dan perto_
situation)
nusra-
sirnamadva
antara unsur-unsur
sy tem)
sekelompok
(nomina-
bersifat homogen, dapat berkbsinambungan, dapat dikendalikan oleh pelaku, dapat tidak.
situasi statis
longan.
slntagme anto-
sistem yang terdapat pada bahasa dengan subyek klausa transitifdan klausa intransitif yang mempunyai penanda (nominatif) berbeda dari obyek langsung (akusatif); contoh Bahasa Latin.
homogen atau
tak berubah-ubah
sytem)
skolastisisme (s c ho las ticism) aliran filsafat yang tumbuh pada Abad Pertengahan (abad ke-12) yang sampai kini masih berkembang teruiama di kalangan ulama
slang
standardisasi
standard theory
bahasa
struktural
157
bahasa.
(
Katolik; mempunyai
pengaruh
per_
kepada bahasa teknis yang ketat dan cermat sebagai alat"untuk mengungkapkan makna pelbagai aspek agama, Tuhan, manusia d"an alam semestaslang.
{-ry...ragaq bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remala atau kelompok-kelompok ro.iut i..t.nl,
sebagai
besar
litian gaya
spektograf
nyrmpan 2,4 detik rekaman. Rekaman itu kemudian dimainkan beberapa kali dalam kecepatan
(sound spectograph)
penyelidikan
me_
stilostatistika
dan model-model
kuantitatif,
Aspects
of
the
spel(rcgfam (spectogram, -
tinggi melalui beberapa filter. Iierras yang merekam mencatat waktu, intesitas dan frekuensi. Hasil rekal mannya disebut spektogram.
sonogram)
statif
l.
(statiae)
antara lain linguistik matematika, dalam menyelidiki gaya bahasa. strata lih. stratum stratifi kasi ( s tr a tifi c ation ) penyusunan serangkaian tataran dalam struktur bahasa, a.l. sep-erti vang dituiu oleh gramatika stiatifikasi,. sehingga bahasa dianggap
sebagai sistem strata hierarkis yang salin-g berhubungan
g.Sk
tahun 80-an^
sonagraf
(sonagmph)
jenis spektograf
2.
spekaum
perutrahan dalam ieniang waktu, frekuensi dan intensitas geLmba"g bunyi menurut sumbu ilaktu.
(spectrum)
ajektiva yang mengandung makna waktu atau keadaan )rang tetap; mis. tahu, mati, kecil, besar; 2. dikatakan tentang verba atau ajektiva yang secara sintaktis tidak
stratum
(stratum)
sonoran
Jonologi.
fow.tik akusti*. graf* yang menuniu-kkan am pli tudo rel atif k"omponen
frel<u-ensi
sor-singgih
bunyi nasal dan likuida yang dapat membentuk suku kata iendliri '
statas
(status)
gramatika stratifikwi. lapisan dalam sruktur bahasa, masing-masing mengandung polataktik dan bagian realisasi. Dalam perkembangannya teori ini bekerja derrg.n + sainpai O
stratum.
sosiolinguistik
spondeus
kannya; 2. dikatakan tentang unsur leksikal yang maknanya meicakup unsur yang khas; mis. nobil iiu
i tu
bidang semantik yang seirpit,' berlawanan dengan'geierik.' Niakin speiltlk suatu ungkapan makin s.edikit p-erangkat unsui yang dimi-
pada
stratum fonemik (phonemic stratum) gramatika straffikasi. salah satu stratum dalam bahasa dengan
fonem sebagai satuannya.
stema (stemma) diagram sintaktis dalam teori dependensi Tesniire, yang menem-
stratum leksemik
(lexemic stratm)
dengan
sanga t mahal.
dengan demikian verba dianggap unsur yang paling penting dalam kalimat. Contoh kalimat Pr. Alfred
mange ane pomme makan sebuah apel' digambarkan sbb.:. mange
stratum morfemik
stratum)
'Al{red
dengan
stratum sememik (sememic stratum) gramatika stratifikasi. salah satu stratum dalam bahasa dengan
pomme
I
struktur
d s ocio -
standar
une
sosiolqgi bahasa,
mencakup pemanfaatan wawasanwawa ira sosiolinguistik uhtuk ke_ perluan. yang praktis seperti perencallan bahasa, pembinaan bihasa, pemberantasan buta huruf dsb.
yang
dan biasanya
dipakai
stemma L. kritik naskah. silsilah yang menggambarkan asal-usul naskih. stemma codicum
hormat - tak hormat,-iesmi hormat resmi - tak t.L resmi dsb., dan pola bahasa seperti lafal, ejaan,- gramatika, dsb., bleh
r. l. proses penenmaan penerimaan seperanekat seperangkat -rorma seperti tinggi-re norma nd''ah,
Z. Iih. stema stilistika (rtllistics) f. ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra; ilmu interdisipliner antara
ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang bersifat intuitif; 2. ofganisasi pelbagai unsur baha_sa yang masing-masing merupakan pola bermakna; 3. pengaturan pola-pola secara sintagmatis.
struktural
Iinguistik dan
kesusastraan;
l.
( structural)
it
158
i
I
strukturalisme
subo.rdinat
subordinatif
strukturalism e
struktur permukaan
t59
(grammatical sub-
subordinatif subordinator
substandar substansi
( subordinatiue
subyeli gmmitikal
jut)
abad ke-20
menganut strukturalisme.
ini
boleih dikatakan
grammar, underlying s tracture) TG. l. output iur'i kuiduh struktur transformasi dan komponen seman_ dianggap menqasan kallmat atau kelompok
deef
penanda frase dibangkitkan densan simpai akhir ditandal sebagai un"sur delta; dalam tahap kedria unsur posisi-posisi itu dalam bentuk Iambang-lambang.kompleks (= t.arrs(semantic structure)
pem_
subject, underlting
lih. non-standar.
(substarci)
medium yang diPakai untuk mengungkapkan bahasa, baik yang bersifat- grifis, maupun yang bersifat fonis; dipertentangkan dengan
subsistem bahasa
.atau mrs. meja kaltu dan meja kantor mempunyai kesamaan dalam
berbeda
rnterpretasi sintaktis dan semantis kalimat, dan yang tidak nyata secara langsung dari deret linier ka.hmat kelompok kata itu;
struktur tematis
dan hubungan makna antara pelba_ gai unsur bahasa bergerak; dianali_ srs oleh semantik.
(thematic structure)
di mana makni
forma.
kalimat: Buku ini dibaca adik bagian klawa adik adalah subyek logis. Sedangkan buku ini adalah subyek
adanya pembedaan antara pelaku
dari wicara.
substitusi
(substitution)
bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk
memperoleh unsur-unsur pembeda
iopik suatu kalimat, mis. orang itu dalam kalimat orang itu runahryw
jauh.
"
dalam lPal, atart senang dengan sering dalam mereka'senang bergurau( sub stratum)
sufiks (sffix)
struktur fonemis
sound slstem)
dsb.
substratum
(phontmic structure,
subfonemis
bunyi yang dihasilkan karena ber_ ge_tarnya pita suara dalam larins.
(nbphontmic)
?ra
pengaturan unsur-unsur kalimat untuk membentuk satuan yang lebih besar; mis. frase nominil f
membentuk
( surfacc struc ture)
nya sehingga tidak dapai dipakai sebagai alai pembeda. subkateg.orisasi (subcategoisation)
unsur dalam suatu bahasa Yang diperkirakan merupakan sisa-sisa bahasa lain yang lebih tua. subyek (subjea) bigian klausa berujud nomina atau fraie nominal yang menandai aPa yang dikatakan oleh pembicara. Dalim klausa jalan licin berbahay
srrfiks diminatif
sffix)
(inJlectionat
sffix)
bo2s.
suliks yang ditambahkan pada akar atau dasar untuk membatasi rnakna
suliks persona
(personal ending)
stlrktlrr. lahfu
kalimat.
tertentu;
iicin; bagian ini disebut su6Yek. Dalam beberapa bahasa, mis. 'dalam bahasa Inggris, subYek
sufiks verba untuk menyesuaikan dengan jumlah dan persona; mis. Ing. s dalam he sings; Pr. ltl dalam
elle chante, ils chantmt.
suku
kata-katadalam frase atau kalimat yang konkret, mis. mcja kayt dan meja kantor mempunyai siruktur lahrr yang sama yaitu N + N, tetapi
subordinat
tikal dengan iara sedemikiu"r, .ro" sehingga. yang satu terikat paia yang lain; 2. hubungan antara klausa terikat dan kliusa bebas
menguasai infleksi predikat; bandingl<an ir dan thel dalam he goes dan thel go. Konsep ini dibedakan dari pokok (topic) yang terdapat Pada iingkat kalimat. (Definisi ini berto-
(slllable)
suku
II
bawah aksara.
suku bertekanan
suku buka
(stress grouP)
membedakan
subyek ergatif (ergatite subject) lih. kasus ergatif subyek gabunSln (compound subject)
frise nominal:yang terdiri atas lebih dari satu nomina atau Pronomina
yang digabungkan denganlory ulg: si atau intonasi dan yang berlungsi
frase endosentris.
dalam
suku kaa (sjlable) l. dari sudut fuiologi, ujaran yang terjadi dalam satu denyut dada yakni satu penegangan otot pada
swarabakti akhir
sambutan baik. dari para sarjana di tuar organisasi ini.
swa:abakti tengah
taksem
16l
2. dari
sudut artikilari
unl.u
iii;:';;,;:i,,,ff ,?,?I.:Llfff;
foner.n bersama
Sweet, Henry
lih. epentesis
ll'1tan
d.d;;;;
suku kaia.silabis
ujaran.
drtetapkan secara fonetrs dan di_ tetapkan .secara fonologi., kJ;fikadane tidak. satuan ritmis terkicil dalam arus
(s2llabic)
suprnum
EahasaI DErarqa Bahasa H, Belanda yang mem_ pengaruhi bahasa-bahaia nasa-bahasa di Indo_ In.t^_ nesia dalam jaman koloni;i.
unsur_unsur suatu bahasa yang bahasa dari misyd rakat yang teri te{ajah; mis. unsur_ l-11u, unsur XalC
ff:p:iryrli
-:-
sukin
aksara Arab, dan dituliskan densan
verbal yans
mencintai,.
*ir-.
di
atas huruf kin_
tabu
(taboo)
bulatan kecil
sonan,
suku tertutuD
*!l"II
tidak disertai
(unas Pirated)
embusan
pada
teks, pak
s",mryr komanil*asl
pembicara atau
sumber brtny.l source) tempat asal .(sound bunyi yakni saluran s.uara atau alat elektronis yans dipakai untuk mengharikm f,irril
sulih
suprafiks (tufurt4
tidai mempunvai tonemis dengan ulo*i.f I:saIraT lain dari -orf.--yu"g sama; mis. Lng: a?!, bc, dan rs adalah alomorf -*'-"
alomorf yang
ailo_
bergerak;
( source
afiks yang Serirpi fonem su prasegmental; mis. pada kata Bata k Toba dsora'jdrnih, uiora -Jetmh,, asord, ,macam,.
tak bersuam (unaoiced, wicebss) fonctik. dihasilkan tanpa getaran pita suara; mis. [p, t, k] adalah bunyi tak bersuara.
tak bundar
(unrounled)
tagnra (tagna)
surat kelabai
konon *^t1.," Lampung- yang "Kerinci, aksara ;?;?, ,ffiH31
tak gramatikal
I
.
tagmem
Sumbu /a.riJ, bagian daii frase eksosenrris beruoa dalam lrase di rumah d,an si bunssu: rumah dan bungn udalah sum6"ul' ^ Dummer Institute of Linguistics
bergerak dilain keEiat_ an melatih ahli bahasa dan mei'ter_
;
teori
mis.
tagmemik beruPa konstituen dari koistruksi dan ie{adi dari Paduan gatra, kelas, peran dan keutuhan
adalah versi 1977; sebelumnYa
konvensi rnorfologis atau sintaktis suatu bahasa; 3. tidak terterima oleh trahasawan. Bentuk tak gramatikal Lriasanya ditandai dengan
organisasi Iinguistik
suryasangkala
kronogram. yang memakai srstem perhi .Jawa tungan' ma'tahari.
tagmem hanYalah Paduan gatra dan kelas) tacmemik Titr. gramatika tagmemik
takigrafi (tubgraPb)
asterisk.
tahap-holofrastti
(hnlophrastir la-
.*,
Alkitab,
khususnya
il<si s c l.f_ co nr r a d ir t io n) :_-1,"1o"d .( ungkapan yang berlawanan mu(nu_ kata_kata dalam ungkapan lru; 9".., mrs.
ncwi
,lli
swarabakti
uiaran berupa kata tunggal. lw tak taj am {sharp tts nonshnrp) taiam -fomlopi.
seDagar
f-1"gklltagmemik,
iec".i
swarabakti akhir
lih. paragog
Yang
taksem
r62
taksis
tanda kutip
t^i"iriiil)'
taksonomi
penegasan.
163
lih. taktik
(tuxonomy) me_
llasilkasi u.,ru.-,inru. bahasa nurut tak.teralihkan (inaltunablc) lih. milik tak teralihkin. tak teratur (inegular)
hubungan hierarkis.
trryli
tanda
dr.i
,atu"n
tanda yang dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bil bila diikuti rangkaian atau pemerian. tanda titik lioma (;)
tanda yang dipakai untik memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
-u[n"
transkripsi fonetis.
tanggapan (response) reaksi pembicata atau orang yang belajar'bahasa atas suatu situasi
yang
tak,t
taktik
(unacuptabtc)
l.
tanda.garis
1un93, ganti kata
miring
tak wajar
i
urutan satuan_satuan fonolosis atau gramatikal yang dimunekln_ -ltan dalam satuan bahasa.
(anomalous)
tlda.garis
(/)
mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain; 2. dalam linguistik dipakai untuk menandai
glos.
berupa produksi wicara atau tulisan yang aktif (nampak) atau reaksi yang pasif (tak nampak); mis. dalam pemahaman.
tanda pisah
(-)
tanwln
,4r. penanda bunyi zz, in atau an pada akhir nomina atau ajektiva Arab yang tidak taktrif.
(intimacy)
di"s
./.
xonsEuksl tertentu.
aksara.
tanda-hubung (-;
gaaila (/.../)
untuk mensaoit
fo"nim
tanda yang dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
tandzl' prosodi (prosodic sign, prosodic mark, suprasegmental grapheme) tanda grafis untuk melambangkan ciri-ciri prosodi dalam tulisan yaitu
taraf kekariban
taraf formalitas sosial dan solidaritas yang dinyatakan dalam bahasa, misalnya yang dinyatakan dengan beirtuk-bentuk khusus dalam tutur
sapa.
menandai
taraf kepadaan
7G.,
(leael
of
adequac2)
tekanan, tanda makron untuk menandai vokal panjang, dsb. yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguh-
tanda
kurawal
gramatikal.
({ })
(braci)
ciri dari kualitas bunyi vokal. ti marbita .dr. huruf td d,alam aksara Arab
menandai yanq drtuhs sebagai [hal dengan dua titi[ -dilafalkan. dt atasnya, dan
tanda-kurung ( (...)
ra_ngan
tamsil
atau penielasan. tanda kurung iitir ( t...1 ) l. tanda yang dipakai antara lain untuk mengapit huruf, kata atau tam.bahan. pada kalimat atau pa$an kalrmat yang ditulis orang
kelompok kata sebagai koreksi atau
an,
tasrif ( accidence, inJlection, flution) sistem perubahan bentuk kata untuk membedakan kasus, kala, jenis, jumlah dan aspek; lih. in. fleksi
tasydid
,4r.. geminasi pada aksara Arab tata bahasa (grammar) lih. gramatika (dan istilah-istilah
tanda tanya
(philosolhicat
oer_
randa.itu menjadi isyara'l lurl. bahwa kesalahan itu riremans t... dapat di dalam naskat urif;'i.
tanda
titik (.) tanda yang dipakai antara lain pada akhir kalimat yang bukan pertanya-
184
tekanan kata
( tautofihony)
tkanaa kcras
gai bahasa.
nguistics)
tautofoni
tembung krama
r65
tata bahasa normatif (nornatiue lipandangan bahwa ahli bahasa harus menentukan dan memelihara standar tertentu dalam suatu bahasa. tat?- bahasa pedagogis
sebagai
tekanan l*errc (luary stress) tekanan yang paling keras dalam sistem empat tekanan.
[ei] danbukan
[e].
teks
l.
(tcxt)
penggunaan kelimpahan dalam Iih. pleonasme. tegang (tense) ciri pembeda yang ditandai dengan
pe.neg-a{lgan b.ahasa; mis. dalam /erla lu amat sangat;
bersifat abstrak, Bd. wacana; 2. deretan kalimat, kata, dsb. yang membentuk ujaran; 3. behtu[ bahasa tertulis; naskah.
temz
dimaksudkan
pe-
bagian terdepan dari kalimat; mis. berjalan lambat dalam kalimat Bcrjalan lanbat lebih melelahkan; 2. aliran Praha. bagian kalimat yang
l.
(theme)
situasi
accent, chromatir
ini
diseriai
tata istilah
i
enirsi oada spe.ktrum dan dafam wakti; sdcara artikulatoris ditandai oleh besar
renrangan
(stress, accent)
tertentu dan menjadi pangkal tolak pembicara; mis. dalam Tulisanmu sulit dibaca bagian tulisanmu adalah
tema-
tematisasi
Gkanan resesif
tekanan
tata nama
(nomenclaturc)
perangkat .peraturan penamaan dan kumpulan nama yang dihasil_ fan, .sgpertr. yang terdapat dalam rlmu kimia, biologi dan mineralogi.
tataran (rank,
leuel)
kekuatan yang lebih besar dalam artikulasi pada salah satu bagian uJaran. yang membuatnya lebih menonjol daripada bagian ujaran lain; keras lembutnya pingu_ /ang capan bagian ujaran: tekanan iitentukan dengan membandingkan
bagian-bagian uiaran tekanan al<f,lir (tcrminal
stress)
proses pengaturan unsur-unsur amanat sedemikian rupa sehingga penegasan atau penekanan terletak pada tempat yang wajar dalam kalimat; mis. dalam Bahasa Inggris pada akhir kalimat.
tembung ../. l. kata; 2. ucapan tembung andhahan .1. kata berafiks tembung camboran J. kata majemuk tembung entar ../. kata yang mengandung makna
kiasan
teknik \fiiirter-und-Sachen
wd-Sa.chcn tcchnique)
(Wdrter-
gramatikai
kata akhir.
tembung garba
..iL gabungan unsur bahasa yang telah bersatu dengan menggunakan sandi sehingga satu kata; mis. rarcndra (1nara * indra)-
tekanan yang diucapkan densan sedikit banyak energi pada waitu menghasilkan bunyi rigresif, dan terdengar sebagai variasi'dalam
KenYanngan.
teknonim
kata biasa.
(tekwnXn)
dari pantai' yang tidaf merupakJn tatpurusha melainkan hanya kelompok kata saja.
satu anggotanya dijelaskan oleh anggota lain; mis. Skr-. samudra-tiram 'tepi laut; pantai' yang merupakan tatpurusha yang berbeda bentuk-tept rry4 uarr Skr. samuafosw samudrasln t$am tiram'tepi fya. dari nKr.
lih. teknonimi
teknonimi
( teknonymic)
lyl;
mis. laglan-
tekanan kala (lexical stress) tekanan suatu unsur bila berdiri sendiri, Iepas dari konteks biasa; mis. Ing. pengungkapan artikel a
penggunaan nama ayah atau ibu berdasarkan nama anaknya; mis. dalam Bahasa Manggarai Mpetrus berarti 'ayah dari Petrus', Npctrus 'ibu dari Petrus' (penamaan semacam ini dalam Bahasa Manggarai hanya diberikan berdasarkan nama anak sulung).
antuk) , nulyarsa
(<nuli
'dung mah yang berasal dari nwha; mis. mahraja (lmaha + raja),
(<*oho
neru).
teori makna
-struktur
krama, berupa kata khusus; mis. to1a. (ngoko banln), saged (ngoko
tertarida
r67
teori kasus
I. teori
tertentu ke wilayah bahasa-bahasa berkerabat yang lebih luas, seperti gelombang yang terjadi bila oia4g menjatuhkan batu ke dalam air.teori infonnasi (informatiln theorlt) penyelidikan mengenai komunikisi atau penyampaian informasi.
menganggap bahwa nomlni bd.fi: bungan dengan verba dalam struk(case theor2, case grammar) se-mantik dan sintalsis vans
(semantic
field
teori yang dipelopori olehJost Trier dan sa{ana lain yang menganggap bahwa pelbagai bidang perbendaharaan kata suatu bahasa dapat
logop*
teori migrasi
teratur
terlbung ngoto
ngoxo
pelbagai kasus,
ini
teori monogenesis
terikalt
(pol2genesis theory)
l.
ini menonjol dalam linguistik dewasa ini berkat jasa Charles Fillmore; 2. teori linguistik yang mempergunakan peran relasionaT semantis"sebagai .konsep- dasar (mis. pelaku,
t.oii
teori bahwa semua bahasa di dunia berasal dari satu bahasa induk
(relexification
teori releksifikasi
tluor2)
teori linguistik
penderita dsb.)
tempo (tenpol
sosiolinguistik. teori mengenai asalfnuasal dan hubungan antara beberapa pijin dan kreol yang menyatakan bahwa pijin-pijin Inggris, Pran-
terikat ta-taran
(rank-bound)
diukur dalam suku kata per detik, dan berkaitan erat dengin ritme. tengah (mid) fone.tik. dihasilkan dengan lidah
tengahan (middk)
terletak _di tengah-tengih mulut; vokal [d adalah vokal-tengah.
ti
teori lokalistis, (localistic theor2) teori yang beranggapan -bahwa bahasa diumpamakan sebasai
nyelidikan bahasa.
paling luas dipakai dalam abad ke-15 yakni pijin Portugis dengan
suatu proses mempertahankan gramatika pijin Portugis dan mempergunakan unsur-unsur leksikal dari pelbagai bahasa Eropa.
berasal dari
pijin pertama'yang
teori poligenesis
(plugenesis theor2)
teori makna-itruktur
structurc grammar)
ruang, dan sernira afiks, kasus d"an preposisi pada asasnya adalah penanda tempat. lih. lokalisme.
(me
teori bahwa bahasa-bahasa dunia tumbuh dari pelbagai surnber dan tidak dari satu bahasa induk.
(semantic
terminologi
tersirat (understood)
--+ tata
istilah
.
aning-
I.A.
tenues
I.
bersuara
teori adaptasi
bersamaan
gapan bahwa seluruh'semlesta koilseptual manusia terbagi atas dua bidang, yakni bidang -verba vane mencakup keadaan, p-erbuatan dai peristiwa, dan bidani nomina vanc mencakup benda. Kedua bidang iti
dijelaskan sebagai hubungan segi tiga antara (l) benda atau konsep yang ditunjukkan (2) lambang atau nama yang dipakai untuk menunjuknya (3) citra mental atau makna yang ada pada pembicara atau
pendengar.
tersirat
ll
(tacit)
ZG. dikatakan tentang pengetahuan tak sadar seorang bahasawan tentang struktur dan fungsi bahasanya.
citra mental
tertanda
(marked)
(=
memiliki suatu ciri yang tidak ada pada satuan lain yang berdekatan;
lambang sed,angkan /pl tidak. Pasangan biner tertanda lawan tak tertanda
struktur
mis.
lb/
168
bahasa.
terterima
tingkat komparatif
tingkat perbandingan paws daripada. tiqgkat prcrbandingan (degree) klasifiliasi atas adjiktiva dan'adverbia yang menandai tingkat dalam proses, sifat, ukuran, hubungan,
dsb.
topikalisasi
169
dan
dengan titik
mis.
lebih
tilde
yang menyatakan bahwa referen nomina atau frase nominal belum diketahui atau belum dinyatr[an -_sebelumnya dalam wacana.
dalam transkripsi fonetis untui menandai nasalisasi; ryis. (bo) bon, atal dalam DeDerapa e.;aan untuk menandai palatalisasi; mis. sefinr.
(picth)
llksjkoglaf l. buku referensi berupa daftar ka^ta dengan sinonimnya;'2. buku referensi-berupa infoimasi atau.istilah dalam pelbiXai bidan! Kenldupan atau pengetahiran. '
(tessitura)
tipologi (tipolog) . lih. klasifikasi tipologis firus (acule) ciri pembeda yang menyatakan bahwa artikulasi terjadi di daerah
tingkat positif
(positiue degru)
tinggi naila
tesitura
"
Tesnibre, Lucien
yang normal.
pernyataan tentang sifat atau atribut yang tidak menunjukkan perbandingan; bentuk dasar adjektiva dan adverbia seperti yang didaftar da-lam kamus, mis.kzta berat, dingin,
dsb.
tmesis
tingkat superlatif
(superlatioc dtgree)
Yun. pemisahan
bagian-bagian
(1893-19_54) sarjana linguistik bangsa Prancis ipesialis Eahasa Slavika,- dan pelopor gramatika dependensi. Karyanya yans
tsahasa.
Inggris
Structumle
iil
W. ion
nngkat
.. selaput sua,ra itu bergetar s'edetik. unggr..nada dasar (Jundanrntal pitch ) Jonztik. tinggi nada utama' dan - terendah pada waktu berbicara
cepat, nada rendah karena berietar lambat. Tinggi nada diukur dilam srklusperdetik, yakni berapa kali
dengan kualitas frase atariklausa. Tinggi nada te{adi karena geraran selaput suara. Nada tinggi-tedadi
disangkuikan
sudut
pana[.
faling
jadi rumah tempat makan. token dan type Ing. lih. type dan token
dari kompositum dengan satu kata atau lebih; mis. rumah makan men-
tipe aglutinatif
nating language)
(agglutinattuc, aggtuti-
ton
(tone)
tonem
(tonme)
tipe areal
aspek struktur bahasa vans dianggap dapat diselidiki-,.';: rndependen yaitu tingkat fonoloei. gramatrka, dan leksikon; Bd. hie.
I.
(leael)
tonetika tonis
(ton*ics)
karena letaknya berdekatan, bukan evolusi genealogis. tipe OV (OV language) tipe bahasa yang meliputi tipe SOV
dan OVS
tanguagc)
Xi{#.'r"
test prognosis
untuk
ffi(/drutcl ,panjan1,)i l;rukl jung' 'sangat enak' (/cna,/ tingkat komparatif 'eiak'). (coiparaitiac
dc.qrec)
tingkat yang menyatalan kualitas atau keadaan tingkat yang sangat, qtpanclang dari suatu titik tertentu. -Drlam Bahasa. Jawa diungkapkan dengan suprafiks berupa piniirEsi_ an vokal;.mis. /druil t.urigut
tipe SOY
tipe bahasa yang mempunyai kalimat tunggal deklaratif dengan pola dasar: obyek diikuti oleh verba dan kemudian oleh subyek. Contoh: Bahasa Hixkaryana (sebuah bahasa Karib di Brasil Utara)
(SOV langaage)
yang diutamakan
dari beberapa hal yang dikontraskan; mis. dalam kalimat Pohon ini daunn2a rimbun ada kontras antara pohon ini dan daun; dalam hal ini lohon ini adalah tapik; 2. bagian
tipe bahasa yang mempunyai kali mat tunggal deklaratif dengan pola dasar: subyek diikuti oleh obyek
dan kemudian oleh verba. Contoh: Bahasa Jepang dan Turki
(SVO language)
kerangka
tipe SVO
audioJingual.
kualitas atau keadaan lebih tinsci atau lebih rendah dalam hubunffi
mis. dalam kalimat Kepada para mahasiswa diminta melaporkan diri: kepade para mahasisua adalah topik.
Konsep topik sekarang diperinci atas pokok dan tema.
( topicalisation)
untuk pernyataan yang mengikutinya; kerangka itu bersangkutan dengan ruang, waktu atau orang;
topikalisasi
r?0
toponimi
transkripsi fonemis
t7t tra""ltipS fonetis - tujuan satu fonem tanpa melihat Perbeda- transposisi (conuersion, transmutation,
an fonetisnya; mis. penulisan
toponimi
topik.
transformasi senempak
an te{adi.
/qiaql
4ro-deriaation)
(gcruraliscd
(toponymy, toporcmasiologt, to ponomas tics, to ponomato lo g) l. cabang onomastika yang menyelidiki nama tempat; 2. nama
proses atau hdsil perubahan fungsi atau kelas kata tanpa penambahan apa-apa; mis. mcnbaca (v) menjadi
manbaca (n).
tempat.
transkripsi yang berusaha mengeambartan semua bunYi secara Jangat teliti; mis. penulisan [1iv1:]
trema
Pr. tanda diakritis (.'i.) (titik dua di atas sebuah huruf); mis. dalam
I.
penyebutan sesuatu berdasarkan keseluruhannya; mis. dalam kalimat Sekolah kami melakukan darmawisatayatg dimaksudkan hanya guru dan murid sekolah itu.
sepa-
vans menqqambarkan artikulast fo.il-palatii yang berbeda dari artikuiasi dorio-velar dan tanda
luncuran.
transformasi ( tr ansfo rm ation) l. kaidah untuk mengubah struktur gramatikal menjadi struktur gramehambah, mengurangi atau mengatur kembali konstituen-konstituennya; 2. Harris.
4engan penyematan atau penggabungan; mis. dari kalimat Baku itu ada di meja dan Buhu itu milikmu menjadi kalimat Buku di meja itu
transfo-rmasi
transJormation)
milikmu.
tak wajib
transkripSi kasar ( b road transcription) transkripsi fonetis yang memPergunakan lambang terbatas berdasarkan analisis fonemis yang
dipergunakan sebagai sistem aksara
triftong (triphthong) inti iuku- kata yang kualitasnYa ditandai oleh tiga iamber vokal
triCraf
alr
.
(optional
Jire 'api.
transkripsi impresionistis
sionistic transcriPtion)
(impres-
l'ombinasi tiga huruf untuk melambangkan satu bunyi; mis.Pr. eau [o]
transformasi wajib
Jormalion)
ke kalimat pasif.
rilingga
tanpa pengetahuan
semacam
harus
ini
diterapkan untuk menguba]h untaian yang tak terterima menjadi kalimat yang terterima; 2. transforrnasi yang mengubah struktur batin
trdnsliripsi o'rtografis
transcription)
triptotos
ft.ata-kata yang memPunYai tiga sufiks yang berbeda untuk mendndai kasus-[asus yang ada; mis. Arab
dengan
transformasionalis
nalist)
struktur lahir; 5. semaniik geruratiJ, kaidah yang mengubah struktur makna menjadi struktur lahir.
(transformasio-
transitif
7G. penganut
TG
yang berang-
bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang. mengharuskan adanya tujuan misalnya membakar dalam lbu membakar sate adalah transitif.
kata
sari.qun
tr ans
er i p
akusatif.
secara
trisilabis
trokea
(trisyllabic)
transformasi. Contoh: kata pembangunan jembatan merupakan hasil transformasi X membangun jembatan, dengan demikian komponen dasar
disederhanakan.
Penganut paham
penyelidik riengenal
bahas.anYa
tertekanan diikuti oleh suku tak bertdkanan, atau suku Panjang diikuti oleh suku pendek' tropus (trope, fi.gure of sPeech) penggunaan kata atau bentuk lain
transformasi sederhana
transkripsi berurutan
transcription)
(consecutioe
'transkripsi fonetis dari teks yang berurutan dan bukan dari katakata lepas.
transliteraii
transkripsi imPresionistis.
(
trans liter a
tion)
luiid"vune satu ke abiad Yang lain, (sirind leias dari lafal yang sebe-
transkripsi fonemis
adalah'iransliierasi, yang berbeda d,ari AbdurrauJ yang berupa- transkripsi dan sesuai dengan lafalnya'
,r.*ui):
172
mcnanqkap ihan.
tnlisan
ujaran performatif
ujian bahara
tulisan (vri pt, writing) r. guratan tangan yang dibuat manusra untuk merekam tanda_ tanda grafis, yung aau_ [ata
3. abjad. tumpan-q tiadih (olutap ping)
Drasanya bersambungan; 2. aksara;
. tutufirn
unsur delta
t7s
(auditor-y
. tutur sapa
r(aran penstiwa dalam serenteta"n be_rsama a.nj., :*l:_ rertenru,, partrslpan dan keadaan te.tenlu.
(addrexl
y_l:iri
ylng menonjotkan
serang_
verba performatif.
ujian bahasa
(language testing)
(uibratory feed-
posisi
yi?
fe.lo"i kedua Bahasa Inggris irempunvai srsrem l(ataJoz, Bhs. pranci s' u dan
rnoone$a mempunyai kata_kata
Bh:.Jerman du dan S", nm.
dituju[an kepada f:Ty.ir yang orang.tertentu dengan kata terfentu yang bersangkutan dengan status oalam hubungan antara pembicara
bahasa sapa yans
ulang pola
penyusunan latihan dan tugasiugas untuk mengukur bakat dan kemahiran trahasa. ukara ,I- kalimat
(Pattern Pradice) pengajaran bahasa. belajar
bahasa menurut
struktur
ulu
..;1. penanda vokal atas aksara
unggah-ungguh J. sistem ragam bahasa menurut hubungan antara pembicara, secara kasar terjadi dari ngoko,
'Yri;*t
sr-
(down-sraded, rank-
g.atan kalimat pakaian yani i;" pesan; kau pcsan adilai ,?frrf,
Krausa, tetapi dalam penggalan
qaram kenyataan menduduki tinl_ kar yang lebih rendah, ;;..;;ffi; suatu frase. Contoh: a"t"* p."*_
^gIiT:Tk.l unruk menduduki tingfut i.ri.;_ 11,, -r,r. se bagai klausa, tetapi
seper\
yang sangat banyak yane meliouti nama. dtrr, kata ganti, kata_[ata ^andq,Ibu,Saudara, Eapak,
yang ditulis di
istilah
umlaut
unskapan
a"spe'k
(exbression)
fonologis
graflemis dari
,.":y. yang muncul {?r:, token,bahasa orseout dan jenis atiu &elom_ pox unsur.itu disebut t1tpe. Misalnva
,.kdil".
karena oensaruh vokal atau semi vokal yahg,iengikutinya. Misalnya lbu:x) Buch, 'truku' bila Jerman: -dijamakkan menjadi Bilchul biiier/
ungkapan
sion)
ll + idiom
9-1,_uf
se-
ungkapan yang terdiri dari bebe' rapakata yang mempunyai makna yang sama dengan sebuah kata
itu
merupakan
rEa_muncul2 kali
w,'T,!:frT::,:,,:?;,?:f"l#: (=
I
rype.
umpak basa
iien), tetapi
S7. kata-kata yang membantu verba dan fungsinya biasanya menguatkan; mis. to! cokot; toP
adalah umpak basa, cokot'ambil' adalah verba.
(feed)
ungkapan surat-menyurat (epistolary ieperangkat bentuk yang dipakai dalam surat-menyurat menandai
bahwa bentuk itu adalah surat, mis.
rrmPzrn, mengumPani
ujaran
regangan wicara bermakna di antara.drra kesenyapan aktrul utu, potensral; 2. kalimat atau bagian kalrmat yang dilisankan. .
I.
(utterance)
.sifatnya betul atau tidak betul. u.;aran. perform atif (performatiac uttc-
ujaran yang
perbuatan
rance)
l. fonetik. proses Yang menYebabkan pembicara sadar akan ucaPannya iendiri, karena gerak alat-alat aitikulatorisn y a ( um pan b alik kines te' tis), atau karena mendengar suaranya sendiri (umpan balik auditoris),
atau karena getaran suara
sampai ke dalam telinga
baliE getaran) Yang
(umPan
pendekatan-pendekatan dalam linguistik yang menganggaP semua bihasa di dunia ini mempunyai
diselesaikan Dada saat i tu j uga; mis. dalam ulu*rr'Cril mtnguca pkan terima kasih f.*bica'ri
Danwa suatu perbuatan telah dise. tesarkan pembicara dan bahwa oengan mengunglapkannya berarti
memperlihatkan
unsir bebas
sintaksis.
logika.
(independent eLement)
itu
; 2. k'omunikasi. isyarat yang disampaikan kembali kePada ium-ber (input) secara tak langsung dari kawan bicara (output), sehingga
efisiensi penyampaian
diketahui.
kata atau frase yang tidak mempunyai hubungan gramatikal dengan bagian-bagian kalimat lain,
itu
daPat
unsur delta
(delta element)
174
unsur gramatikal
unsur gramatikal
tentu.
urutan pengfrmpanan
variasi bebas
175
unsur bentuk yang dapat dipisah_ l(an yang mempunyai fungsi ter_
(iconic element)
ber_
(grammatical item)
adil,
urutan l<ata
pengumpanan
utamapurusa
(counter-
unsur ikonis
(word order)
tita
atau hal . yang digambarkannya, seperti *o,tort dengah suara ayam, gemtrituk dengan suara gigi, fonem i oengan sesuatu yang kecil, dsb.
un_sur
urutan kata bebas (free word orfur) ururan kata .yang tidak dipakai
untuk menandai hubungan grama_ tikal dan yang dapat aiilUatitanoa pgngubah atau merusak makira kahmat, terutama terdapat dalam
bahasa inflektif yung strukturrryu
d"ua taidah, A dan B, berurutan sedemikian rupa sehingga A akan mengumpani B bila urutannya dibalik. maka dikatakan antara kedua'kaidah itu ada urutan pengumpanan balik.
PenYemPitan
bunvi vans teriadi demikian; mis. Uu"vi fR]"aulim beberapa dialek Meliyu dan dalam Bahasa Prancis
Standar.
l.
leksikal
(lexical item)
bahasa
unsur peyoratif ( pejoratiae element) unsur bahasa yang memberikan makna menghina, merendahkan unsur pinjaman
(borrowed element)
dsb.; mis. reduplikasi dalam kalimat Usir Jepang-Jepang itu dai sini.
(principal) kata atau frase yang dimodifikasi_ kan oleh aposisi; mii. adikku dalam adikku Hasan. untaian (string, concatenation) rangkaian unsur-unsqr daiam deret linier; deret unsur gramatikal; deret
unsur utama
menjadi Paulum salutat Pehas tanpa mengubah maknanya. urutan kata tetap (fixed wor ord.er) urutan kata _yang dipakai untuk menyatakan hubungan gramatikal dan yang tidak dapal diibah tanoa
valensi
(oalerc1)
de fendensi.
mengubah atau merusak makira kalimat; mis. struktur SVO dalam Amin memukul Aman yang bertentangan dengan Amanmemikul Amin.
(bleedinp order)
hubungan sinsramati|ka iaktis antara verba dan unsur-unsur Ji sekitarnya, mencakup ketransitifan dan penguasaan verba atas
varian alomorfis
argumen-irgrrmen di sekitarnYa.
(oariabk)
(conditiorud aariant, automatic aariant, combinatory rtariant, oonditional aariant, contextual ttariant, positional aariant)
urutan pelolosan
Yariabel
morlem.
untaian al<hir
(terminal string)
antara kaidah
menJadr mput atau penentu atas kaidah B, maka dikaiakan bahwa kaidah A meloloskan kaidah B. atau
bila dua kaidah, A dan B."be.r.rtr., sedemikian rupa sehingga kaidah A mengubah segmen yangieharusnya
urutan pelolosan.
A dan Ii i.;erp",
(counter blee-
L sonolinguistik. satuan bahasa vans oalins terpengaruh oleh variali r6.'iul d"an itiliitis, dan dalam jangka panjang paling mudah berubah-; 2. dikatakan tentang kelas kata yang dapat menYatakan hubungan irairatikal dengan Perubahan
6entuk. dalam
varian dari bentuk grarnatikal yang terkecil yang ditentukan oleh lingkungannya dalam distribusi komplementer.
varian bebas
uraian kalimat
urutan
ding order) bila dua kaidah, A dan B, berurutan sedcmikian rupa sehingga A akan meloloskan B bila urutiinya diba_ lik, maka dikatakan antara kedua kaidah itu ada u.utan peloloran balik.
L. kritik
salah satu dari beberaPa bentuk yang dapat berfungsi daLm variasi bebas; mis. kendang dan gendang, juang dan joang.
variasi
(oariation)
l. ujud pelbagai manifestasi bersyasuatu rat maupun -2. tak bersyarat dari konseP Yang mencakuP satuan;
abstrak- Bandingkan deret; mis. dalam kata keadilan secara teoretis merupakan unsur-unsur vano ter_ diri dari adil dan k*an d,ai mJmaig
tak berderetan dalam suatu hu_ bungan formal; urutan ini bersifat
variasi bebas
(feeding
ujud satuan
.fiinctional uriation)
sedemikian rupa sehingga kaidah A menghasilkan segmen yang men_ Jail mpat atau penentu atas kaidah .8, maka dikatakan bahwa kaidah A pengumpani kaidah B atau antara kaidah A dan kaidah B ada urutan
varian alofonis
bahasa dalam konteks tertentu; mis' alofon adalah varian dari fonem, alomoqf adalah varian dari morfem.
(conditioned uariant, automatic rtariant, combinatory aarinnt, cantlitional rsariant, contextual aariant, bositional aariant)
dalam lingkungan yang sama, terutama dalam kata yang tak berbeda maknanya. Misalny a'. telur I
telor, berjuangl berjoang; ada perbeda-
l.
lul dan lo/ tetapi pada kata-kata tersebut foneman fonemis antara
t76
keadaan
vatiasi morfofonemis
verta ftomposit
kata yang dipakai uniuk menerang_
bentuk
berbeda dalam lingkungan yang sama variasi morfo. fon emis (morphemicalll and i I i.o nc d a I t e rna tio n, no rp ho p hon emlic
aariation)
verba defektit'
kan verba dalam frase verbai, untuk menandui Pi?:r"I" -od;; kala atau asDek.
@efectiae uerb)
177 vqtal - vokal belakmg lektif; mis. Ing. sing, sang, sung; verbal (wrbal) Jerman trinken, trank, getrunken. l. berfungsi sebagai verba; 2verba telis (telic terb) dilisankan
verbalisasi
(aorbalisation)
perrrb4fi3n uj ud fonemis dari morlem; mis. BI. morfem ber_ berwujud sebagai /be/ di deii,n
/r/,
/bA_l ai
Varro
(116-27 sM.) ahli bahasa Latin. Karyanva De Lingua Latina merupa_
_
untuk melaksanakan per[u"21211 .*ir. !. esuirc'mau *uLir; uau-Li b_entuk desideratif dari esse. verba kuatif (equational aerb)
lih. faktif
semua, benruk.konj ungasi; *ir. tirg. must, dan oushtverba desiderZti,f ( duiduatiue uerb) velb? yanq menyatakan keinginar:
l.
dalam kalimat
Mereka
meneban-q pohonyang
-mtrubang
berbeda dengan
dalam kalimat
itsb.; 2. pengungkapan
bahasa.
dengan
verba
(modat auxiliar2)
verba modal
verba' bantu yang diPergunakan untuk menyatakan modus sePerti optatif, obligatif, dsb.; mis. Ing. can,
dare, must, dsb.
velarisasi (uelaisationj
dorsum diangkat ke arah velim: bunyi dalam kata Ing. call. _ -mrs. (aelum)./ velum bagian belikang dari lan.qit-lansit lembut; b_unyi yang di-hasilkin drsebut velar.
r(ala dan_ dalam beberapa bahasa menunjukkan. kesesuaian G;;; persona dan jumlah.
aerb)
verba perf,or matif (performatiae uerb) verba dalam kalimat dengan kala kini dengan "saya" sebagai subyek
dengan atau (an'Pa "anda" sebagai
dengan sufiks inflektif menurut paradigma kelasnya dalam suatu bahasa; mis. Ing. walk, sta2. verba transitif (transitiw aerb) verba yang memiliki obYek; mis. mcmbaci, iembeli, memuku[, dib.
tlratur
verba utama
pincipal
aerb)
(jtll
uerb, naia
aerb,
secara
Verner, Karl
(1846-1896) sarjana bahasa bangsa
tuiila
kasih; Bd.
(impersonal ucrb,
matif.
ujaran Perfor'
du
verba (acrb) kelas kata yang dalam Bahasa Indonesia dltaniai dengan ke_ mungkrnan mungkinan untuk diawali diawali- denpan dia dengan
denga, kutu ..p..ti uotn aso.; mts. datang, ruik, bekeja, dsb. Dalam beberapi'bahuru r..'# berlungsi sebagai predikat; dalam beberapa bahasa lain verba mem_ ciri morfologis seperti ciri ,Ru,nfai xala, aspek-, persona atau jumlah. Sebagian besar verba mewakili unsur semantis perbuatan, keada_
hukum Verner.
Penjelasan
vibran
(aibrant)
iffii,
fi'Yitr;
verba refleksif
(refioxiae uerb)
densan pionomina refleksif; mis. Pr. 7/ se llue 'ia bangkit'. Dalam BI.
refleksif; mis. mardd.
(reciproeal
aerb)-
yerba resiProkal
visarga
verba intransitif
an, atau proses. verba atelis (atelic uerba) verba yang menggambarkan per_ yans tidak tuntas; buatan yang trrnrns. mis. iris uerba sadang mene bans dalam kalimat
berbeda dari mcnebani rialam kalil mat Mercka meybang pohon yang merupakan verba tetis.
verba kausarit
.(inrransitiue verba yang tidak mempergrrrui,"n oPy.I, mts. -lai, datang, turan, dsb, -'
uerb)
verba ya-ng maknanYa bersangkutan dengan- perbuatan timbal-balik; mis. bikelahi, bertemu, dsb.
konsonan
vokal
verba statif
(statiuc
wb)
lioiaiiii orrb)'
verba yang tidak dapat disertai kata bantu'sedazg atau dalam Bahasa
mmlnruPai, briiressiue; mis. meiyamai, berakibat; dalam Ing' cosl,
l.
suara
dalii
BI.
fonologis yang diujudkan dalam lafal tanpa pergeseran; mis. [a, i, u, e, o] adalah vokal.
uowel)
di atas glotis; 2.
satuan
rtu; mls.
! G..kg. verba yangierdiri daii dua !1{a1 fang a.alam-strukrur kalimat orprsahkan oleh obyek dari verba
rang ... up.
(strang uerb)
verba yang berubah vokal akarnYa untuk mengubah kala, dan bukannya dengan menambah sufiks inf-
vokal yang dihasilkan dengan lideh di bagiarr bawah mulut, mis. [aJ . vokal b,elakang (back aowel) vokal yang di-hasilkan dengan lidah
r78
vdkit'bu[a
vdxinihiti
wacana
179
tetapi
vrddhi
jang a. ai dan au. Bd. guna
Str. istilah untuk vokal-vokal pan-
vokal iemplt ftlosc aowcl, nanow aowel) vokal yang diartikulasikan densan mulut terbuka sedikit dan denfan -
a.pu" uiuu
frlppat
(ckcked
uoui[
vokal
aowel)
open
vokalisasi
uocalic)
*;
vokal yang diartikulasikan dengan uctah dalam posisi medium tiniei vokal tak bersuara (whispered aoiit,
ztoiceless aoweD
in akan datang.
fonologi. oposisi ciri pembeda vane secara akustis ditandai oleh adinvi
vokal yangdihasilkan dengan salur_ an suara ada dalam posisi-vokal dan menghasilkan aspirasi
hierarki gramatikal
(novel, buku, seri.
merupakan
wajib
(obligatory)
hambatan dalam saluran suara vokal .kardinal (cardinal aowel) salah satu dari seri vokal jengan
berguna sebagai dasar pirbandinq_ an vokal-vokal sebuah'bahasa din di antara bahasa-bahasa (diciota_
yang jelas; secara artikulatoris ditandai oleh bergetar tidaknya selaput suara dan ada tidaknya
Ib;;;
ensiklopedia,
suara bergetar.
voRa.I
r.U?tr* fitu
vokal tak bundar -+ vokal hamoar legang ftense uowel) vokal yang dihasilkan d.rgun otot
menegang; mis.
direct
vokal tengah
aoutel)
[iJ dalam-kii
kutipan wacana yang sebenarnya dibatasi oleh intorlasi atau pungtuasi; mis. Salim berkata, "Sa1a akan
datang".
r--
vokal ternasal
vokal yang dihasilkan dengan lidah datarn posisi tidak tingfi, tidak rendah(nasalised wwel)
vokal yang diartikulasikan densan udara keluar dari hidung dan mu-lut
vokal $nggi
wacana yang tidak mementingkan waktu dan penutur, berorientasi pada pokok pembicaraan, dan
langue.
bagian-bagiannya
logis.
diikat
secara
otot agak kendur, mis. 1y' pida vokal oral (oral uowel)
saling
discourse)
i"e,
z'
""1!&rr:::ff;,murut;
.Y:,11 ver.trm tertutuP rapat. pani vokal tk{ panjang (long aowel)
pertarira atau ketiga dalam waktu tertentu, berorientasi pada pelaku, dan seluruh bagiannya diikat oleh kronologi. wacana tak langsung (indirect speech, reported speech, inlirect discourse, indirect quotation)
tercantum pikiran-pikirannya tentang relativitas bahasa. Karangankarangannya dikumpulkan ole-h J. Carrol dalam Language, Thought and Reali-t2, selected writings oJ Binjamin
Lee Whor.f.
L*J
tidak di belakang
di
de"pan dan
karena kesalahan atau salah tafsir; mis. nama gunung Kinibalu (nimi
dengan mempergunakan konstruksi gramatikal atau kata tertentu a.l. dengan klausa subordinatit kata
wianjana
Bali. konsonan
wicara
(spuch)
t80
wicara buatrn
wundt, I{ilhelm
dardisasikan ejaan Bahasa Nlelavu
l8l
le32).
wicara buatan (artifuiat spwch) produksi bunyi manusia dengan alat-alat truatan wicara esofagus (ouophageal spach)
dihasilkan
Winstedt, Richard Olof ( I 878- I 966) salah seorang sarjana Inggris yang paling berpenearuh dalam bidang bahasa dan kesusastraan Melayu. Karyanya a.l. Malal Gramzar ( I 9 I 3), Historl of "Ulalal Classiral Liuraturc (1958\
Z
Za\a
(1895-1973) nama lengkapnya:
telah dibedah. wrgnyan ;lr. alografhurufrt yang terletak pada akhir suku kata
ahli
jasa dalam
Bahasa Jawa
menrperkenalkan
wilayah
'
Zainal Abidin bin Ahmad, guru dan ahli bahasa dan kebudayaan Melayu yang terkemuka dan paling berpengaruh di Persekutuan Tanah
inorf hlin yang berujud f<inem; mis' terdapat Inesris shteb terdaPat shteP dalam kaia Inggris -yang
.dengan
plurai yang dinyatakan morfem plural dengan zero (alomorf lain ialah /s, z, ez dll.).
zeo;gm,
wilayah di mana terjadi pertukaran unsur-unsur bahasa antara masyarakat bahasa yang 'berdekatarr melalui bilingualisme, dan di mana batas dialek tidak terlalu jelas.
Jawa berjudul Serat Saridin (1907), jilid kedua sebagai Saloka kalian Patibasa (1S28), Iayang Wyalcarmn ;[*roa (1856) dll. Dalam peketjaannya ia banyak mendapat bantuan
III
Mela1ru
I, II
(194q).
sehingga memberikan
arti
Yang
area,
Ki
Padmasusastra.
nonbukq dalam nemhuka Pintu dan hati bagi musafir Tang lata. penyelidikan mengenai komunikasi
wilayah yahg sangat jaurh dari ttmpat terjadinya inovdsi wilayah pruseit {fwal aiea)
daerah dala,n suatu masyarakat yang menjadi pusat penyebaran ciri-ciri bahasa, yang biasa ditirutiru, dan mernpengaruhi kebiasaan
\ilr6rter-und-Sachen
antara hewan
J. ragarn lmma yang dipakai orang lyang lebih tua/tinggi kepada orane
I{undt, lfilhelm
1832-1920)
wilayah terpencil (imlatd ana, arw, nlb a*a) yang khusus. l94l
banyak mtmpengaruhi dunia lirtguistik, khususnya rnengenai manifestasi bahasa dalam pelbagai segr
(1867-
bagi dunia linguistik ialah fiiltrtrpry{hn@ir (t0 jilid, 1900-1920) khususnya 2 jilid pertama yang berjudul Diz Sprucla-
tJNivHftt{t'i