Você está na página 1de 5

PERIODONTITIS APIKALIS KRONIS (PAK) Etiologi Periodontitis apikalis kronis (PAK) timbul akibat nekrosis pulpa dan biasanya

merupakan lanjutan dari PAA.

Tanda dan Gejala Menurut definisinya, PAK tidak menunjukkan gejala atau diasosiasikan dengan ketidaknyamanan yang ringan dan lebih baik diklasifikasikan sebagai periodontitis apikalis asimtomatik. Karena pulpanya nekrosis, gigi dengan PAK tidak merespon stimuli elektrik atau panas. Perkusi menyebabkan sedikit nyeri atau tidak sama sekali. Terhadap palpasi mungkin sedikit sensitif yang mengindikasikan adanya perubahan pada pelat korteks tulang dari perluasan PAK ke jaringan lunak. Tampilan radiografi berkisar dari putusnya lamina dura hingga kerusakan jaringan periradikuler dan interradikuler yang luas.

Tampilan histologi

Secara histologik, lesi PAK diklasifikasikan sebagai granuloma atau kista. Granuloma periradikuler terdiri atas jaringan granulomatosa yang diinfiltrasi oleh sel mast, makrofag, limfosit, sel plasma, dan sesekali leukosit PMN. Sering pula, ditemukan multinucleated giant cell,foam cells, cholesterol clefts, dan epitel.

Kista apikalis (radikuler) mempunyai kavitas sentral yang terisi cairan eosinofil atau material semisolid dan dibatasi oleh epitel berlapis gepeng (stratified squamous epithelium). Epitel itu dikelilingi oleh jaringan ikat yang mengandung semua elemen seluler yang ditemukan pada

granuloma periradikuler. Karena suatu kista apikalis adalah granuloma yang mengandung kavitas atau kavitas yang dibatasi oleh epitel. Asal epitel adalah sisa-sisa dari Hertwigs epithelial sheat, sisa sel Malassez. Sel sisa ini berproliferasi di bawah stimulus inflamasi. Asal sebenarnya dari kista belum jelas benar.

Laporan mengenai insidensi endodonsia ini tidak konsisten. Variasi tersebut mungkin disebabkan oleh metode pengambilan sampelnya dan kriteria histologi yang digunakan untuk penegakan diagnosisnya. Nobuhara dan del Rio meneliti spesimen biopsi periradikuler dari lesi yang sukar sembuh oleh perawatan saluran akar dan terungkap bahwa sebagian besar (50%) merupakan granuloma, sedangkan lainnya berupa kista (22%), sedikit jaringan parut (12%), dan lesi lain (7%) yang tersebar. Persentase seperti ini bisa memberi arahan yang salah karena banyak lesi merupakan kombinasi dari berbagai lesi dan mengandung inflamasi granulomatosa, kista, dan area jaringan parut, selain itu, biasanya sampel tidak mencakup abses, yang tidak mungkin daoat diambil secara utuh,. Juga pada biopsi, biasanya lesi tidak bisa diperoleh secara keseluruhan tetapi hanya berupa fragmen-fragmen ketika melakukan kuretase.

Perawatan

Menghilangkan iritan (pulpa nekrotik) dan melalukan obturasi yang baik biasanya akan menyembuhkan PAK. Tidak ada bukti bahwa kista apikalis tidak membaik setelah perawatan saluran akar yang baik atau ekstrasi.

CONDENSING OSTEITIS Etiologi Condensing osteitis (focal sclerosing osteomyelitis) adalah sebuah varian dari periodontitis apikalis kronis (asimtomatik) yang menunjukkan adanya peningkatan densitas tulang trabekula sebagai respon terhadap iritasi yang persisten. Penyebaran iritasi dari saluran akar ke jaringan periradikuler merupakan penyebab utama condensing osteitis. Lesi ini biasanya ditemukan di sekitar apeks gigi posterior mandibula, suatu tanda kemungkinan adanya inflamasi pulpa atau nekrosis. Walaupun begitu, condensing osteitis dapat terjadi di sekitar apeks pada gigi mana pun.

Tanda dan gejala Bergantung pada penyebabnya (pulpitis atau nekrosis pulpa), condensing osteitis mungkin asimtomatik atau menimbulkan nyeri. Jaringan pulpa gigi dengan condensing osteitis dapat merespon stimuli elektrik atau panas atau dapat pula tidak merespon stimulus tersebut. Lebih lagi, gigi ini mungkin sensitif terhadap palpasi atau perkusi atau mungkin juga tidak. Tanda khsusu radiografik lesi ini adalah adanya keradioopakan sekeliling akar yang difus. Sedangkan secara histologik, terlihat adanya peningkatan tulang trabekula yang tersusun tidak teratur dan inflamasi.

Perawatan Perawatan saluran akar jika diindikasikan dapat menyembuhkan condensing osteitis dengan baik. Condensing osteitis sering dikacaukan dengan suatu entitas yang tidak patologik yakni enostosis (tulang sklerotik)

Walton Richard E. Torabinejad M. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Ed. 3. Jakarta: EGC. 2008

Você também pode gostar