Você está na página 1de 24

BAB 6 ASIMETRIS

Grazyna Michalik Wladyslaw Mielczarski Monash University Department of Electrical and Computer systems Engineering Clayton, Victoria 3168, Australia Email : Grazyna@basil.eng.monash.edu.au Email : Wlad@basil.eng.monash.edu.au

6.1

Pendahuluan

Tegangan Asimetris (tidak seimbang) didefinisikan sebagai rasio antara komponen urutan negatif atau nol dengan komponen urutan positif [8], [9]. Penggunaannya kebanyakan menggunakan hubung bintang 4 kawat pada sistem distribusi tegangan rendah. Pengaturan ini menyediakan sumber untuk pelanggan satu fasa maupun peralatan satu fasa. Seperti halnya sebuah sistem yang arus tiap fasanya berbeda, akan menghasilkan tegangan yang berbeda pula. Biasanya, tegangan fasa tak seimbang maksimum terjadi di akhir saluran distribusi. Ketika tegangan fasa tak seimbang diterapkan pada motor tiga fasa, tegangan tersebut akan menyebabkan menambahnya rugi rugi pada rotor. Motor kompresor yang kedap udara, yang digunakan pada pendingin ruangan (AC), lebih rentan mengalami asimteris. Motor tersebut beroperasi dengan rapat arus yang lebih tinggi, sehingga persentase yang sama meningkatkan rugi rugi panas yang memiliki dampak lebih besar terhadap kompresor kedap udara dan itu akan sebuah pendingin motor yang standar. Beberapa peralatan elektronik, termasuk komputer, juga dapat dipengaruhi oleh tegangan fasa yang tak seimbang ketika asimetris lebih besar dari 2 2.5% [7]. 6.2 Penyebab Asimetris

Tegangan dan Arus asimetris dalam sumber sistem tiga fasa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : Beban industrial satu fasa

Beban satu fasa di wilayah perumahan dan daerah pedesaan Perbedaan resistansi dan reaktansi suatu fasa pada beberapa beban Perbedaan pada impedansi diri dan impedansi bersama pada saluran sumber Busur api dan beban tak simetris lainnya Beban asimetris mengacu pada arus asimetris yang menyebabkan tegangan asimetris karena dampak dari drop tegangan pada impedansi seri pada saluran sumber. Tegangan asimetris pada Points of Common Coupling (PCC) menghasilkan arus asimetris pada beban lainnya, termasuk pelanggan dengan beban simetris yang normal. Ini lebih mengarah pada asimetris di dalam sistem sumber. Asimetris adalah karakteristik untuk jaringan distribusi, terutama pada wilayah perumahan dan daerah pedesaan. Asimetris dapat juga diamati pada jaringan tegangan tinggi. Busur api, terlepas dari aplikasi atau konstruksi mereka, merupakan sumber terbesar dari arus asimetris. Arus asimetris sangat berpengaruh selama proses produksi. Rasio sebuah komponen urutan negatif terhadap arus nominal, I2/I0, bervariasi dari 25% untuk nilai rata rata hingga 100% untuk nilai maksimum dari tingkat asimetris. 6.3 Komponen Simetris

Sebuah sistem tiga fasa akan simetris jika arus dan tegangan memenuhi hubungan sebagai berikut [1], [2] : (6.1) (6.2) (6.3) (6.4) (6.5) (6.6) Dimana simbol yang bergaris bawah menunjukkan jumlah kompleks dan a adalah suatu bagian operator yang memenuhi persamaan berikut ini :

(6.7)

(6.8)

Hubungan (6.1) (6.6) dapat ditunjukkan dengan grafik tegangan fasa ke tanah dan arus fasa hubung bintang serta tegangan fasa ke fasa hubung delta, yang ditunjukkan pada gambar 6.1.

Gambar 6.1 Sistem simetris tegangan dan arus Jika arus dan tegangan tidak memenuhi hubungan (6.1) (6.6), sebuah sistem baru yang dikenal sebagai sistem komponen simetris, dapat diketahui untuk mewakili asimetris. Sistem ini terdiri dari tiga komponen : Urutan Poisitif Urutan Negatif Urutan Nol Komponen tersebut mewakili persamaan sistem tiga fasa yang tegangan dan arusnya memenuhi persamaan : (6.9) (6.10)

(6.11) (6.12) (6.13) (6.14) Grafik komponen simetris ditunjukkan pada gambar 6.2.

Gambar 6.2 Grafik komponen simetris Pengenalan komponen simetris memungkinkan sistem tiga fasa direpresentasikan sebagai sebuah sistem satu fasa dengan tiga komponen. Arus dan tegangan pada sistem nyata dapat secara mudah dikomputasi dari komponen representasi simetris menggunakan hubungan (6.8) (6.14). Komponen simetris dapat dihitung sebagai fungsi arus dan tegangan fasa sebagai berikut : ( ( ( ) ) ) (6.15) (6.16) (6.17)

Hubungan serupa berlaku untuk tegangan fasa ke tanah dan fasa ke fasa.

Komponen simetris memenuhi semua hubungan untuk tegangan dan arus, termasuk hukum Kirchoff dan Hukum Ohm. Pada sistem komponen simetris biasanya menggunakan metode seperti analisa superposisi, analisa titik, dan analisa mesh serta persamaan Thevenin dan Norton yang dapat diimplementasikan secara langsung. Contoh, hubungan antara komponen simetris tegangan dan arus : (6.18) (6.19) (6.20) Dimana Z0, Z1, dan Z2 adalah urutan nol, positif, dan negatif impedansi secara berturut turut. 6.4 Indeks Asimetris

Arus dan tegangan asimetris dalam sebuah jaringan suplai listrik dapat dikarakteristikkan dengan sebuah set indeks yang menyediakan cara analisis kuantitatif asimetris serta awal rekomendasi dan standar hingga batas tingkat asimetris. Tegangan asimetris dapat dikarakteristikkan dengan koefisien : 1. Koefisien komponen urutan negatif, (6.21) | | (6.22)

2. Koefisien komponen urutan nol, (6.23) | | (6.24)

3. Koefisien total asimetris (6.25)

| | |

(6.26)

Koefisien yang serupa didefinisikan dengan arus sebagai berikut : (6.27) (6.28)
| | | |

(6.29)

Asimetris jaringan menyebabkan pengurangan faktor daya ketika dikalkulasi sebagai rasio aktif untuk daya semu. Hubungan secara umum untuk arus dan tegangan asimetris memiliki bentuk yang rumit. Daya semu dalam jaringan asimetris didefinisikan sebagai, dimana ( ( ( ) ) ) (6.31) (6.32) (6.33) (6.30)

faktor daya dalam asimetris didefinisikan sebagasi, (6.34)

atau (6.35)

dimana (6.36)

Dalam banyak kasus, komponen asimetris tegangan relatif kecil dibandingkan dengan komponen asimetris arus, karena itu, ketika V2 0 dan V2 0, hubungan yang memenuhi adalah : (6.37) (6.38) (6.39) 6.5 Dampak Asimetris Terhadap Peralatan Listrik

Peralatan listrik tiga fasa dan saluran suplai didesain dengan asumsi simetris dari tegangan dan arus. Efek khusus asimetris meliputi : Rugi rugi dalam elemen saluran suplai dan peralatan listrik Pengurangan umur pakai isolasi sebagai rugi rugi tambahan dan meningkat menurut suhu Peningkatan permintaan untuk daya reaktif Pengurangan daya reaktif kapasitif Pengurangan faktor daya Arus dan tegangan asimetris memberikan pengaruk berupa kerugian baik pada peralatan listrik dan saluran suplai. 6.5.1 Mesin Sinkron Generator sinkron menghasilkan tegangan simetris; karena itu, ketika terhubung langsung dengan saluran tegangan tinggi, efek asimetris sistem distribusi tidak signifikan. Bagaimana pun, ketika sebuah generator sinkron mensuplai sebuah beban asimetris yang dapat mengambil tempat untuk sistem generasi tersebar yang kecil, arus dan tegangan asimetris menurunkan kondisi operasi mesin sinkron menyebabkan, Rugi rugi tambahan pada rotor dan stator Gesekan mekanik pada poros rotor Torsi mekanik tambahan Pengurangan daya yang dihasilkan

Rugi rugi tambahan pada rotor dan stator menyebabkan peningkatan suhu, yang menuju pada daya keluaran. Untuk mengurangi efek negatif asimetris, diasumsikan perbedaan arus fasa harus kurang dari 10% dari nilai nominal untuk turbogenerator dan 20% untuk hydrogenerator. 6.5.2 Mesin Induksi Mesin induksi dikonstruksi sebagai beban simetris tiga fasa. Tegangan asimetris hasil dari beban lain dapat menyebabkan : Pengurangan daya keluaran maksimum Pengurangan torsi mekanik Peningkatan permintaan daya Pengurangan umur pakai karena peningkatan suhu udara Getaran motor

6.5.3 Kapasitor Tegangan asimetris diterapkan pada daya reaktif mengkompensasi hasil dalam pengurangan kompensasi daya reaktif, peningkatan rugi rugi, dan pengurangan umur kapasitor. Rugi rugi tambahan dikalkulasi sebagai berikut: * ( )+ (6.40)

Variasi dalam daya reaktif dihasilkan oleh kapasitor dapat dievaluasi sebagai, * dimana v = koefisien tegangan asimetris Qn = daya reaktif dalam kondisi simetris 21 = sudut fasa ( )+ (6.41)

Hal itu diestimasi bahwa tegangan asimetris, dikarakteristikkan dengan koefisien 1 = 2%, yang dapat menghasilkan pengurangan umur pakai kapasitor sekitar 20 25%. 6.5.4 Sistem Lampu Tiga Fasa Beberapa tempat industri memiliki lampu (neon) yang diatur dalam sistem tiga fasa. Mereka dapat terhubung sebagai penerangan tiga fasa atau satu set sistem lampu satu fasa yang diatur dalam sistem tiga fasa dengan sebuah titik netral. Tegangan asimetris menyebabkan perubahan pada fluks cahaya dan tingkat iluminasi, serta perubahan permintaan daya, mempengaruhi umur pakai lampu. Asimetris dalam tegangan suplai juga memiliki dampak pada peralatan penerangan satu fasa, khususnya, ketika asimetris menyebabkan peningkatan tegangan fasa. Umur pakai lampu pijar sangat tergantung pada nilai tegangan suplai.
( )

(6.42)

dimana TN = umur pakai nominal, VN = tegangan rata rata, VA = tegangan asimetris, q = koefisien yang dievaluasi (q = 14 untuk lampu pijar) Seperti yang terlihat pada (6.42), perubahan kecil dalam tegangan suplai menyebabkan variasi besar pada umur pakai lampu. 6.5.5 Transformator Asimetris tegangan transformator primer menghasilkan asimetris tegangan kedua dan peningkatan rugi rugi tanpa beban. Transformator modern dikonstruksi sebagai alat tiga fasa simetris. Karenanya, arus asimetris dari beban tidak simetris dan tegangan asimetris mempengaruhi transformator. Dampak negatif tegangan dan arus asimetris tergantung pada konfigurasi transformator; jadi, pertimbangan lebih detail harus memperhitungkan pengaturan transformator belitan. 6.5.6 Saluran Distribusi Asimetris jaringan suplai meyebabkan asimetris arus reaktif dalam kabel saluran, yang meyebabkan perubahan permintaan daya reaktif. Di seluruh saluran, arus asimetris menyebabkan asimetris dalam drop tegangan sepanjang saluran. Ini dapat juga menyebabkan peningkatan arus netral, yang menyebabkan tidak berfungsinya peralatan proteksi.

6.6

Persamaan Rangkaian dan Impedansi

6.6.1 Komponen Urutan dalam Transmisi Simetris dan Saluran Distribusi Saluran distribusi dapat mengawali asimetris dari kontruksinya. Bagaimana pun, desain saluran harus simetris secara praktik. Jika arus saluran IR, IS, dan IT tidak seimbang, konduktor netral menghasilkan jalan kembali untuk arus tak seimbang [3], [4], [5]. Rangkaian ekivalen saluran suplai tiga fasa ditampilkan pada gambar 6.3

Gambar 6.3 Rangkaian ekivalen saluran suplai tiga fasa Aplikasi hukum Kirchoff tegangan pada rangkaian loop dimulai dari ujung pengiriman (indeks s) hingga hasil di ujung penerimaan (indeks r):
( )

(6.43)

Asunsikan impedansi bersama antara konduktor fasa dan netral, serta impedansi sendiri sama dengan: (6.44) (6.45) (6.46) Drop tegangan sepanjang impedansi seri saluran transmisi diberikan sebagai berikut:

(6.47)

dimana (6.48) (6.49) Mengubah arus dan tegangan fasa menjadi kompenen sistem simetris, drop tegangan sepanjang saluran transmisi simetris adalah:

| ]

(6.50)

dimana

Impedansi komponen simetris untuk saluran impedansi yang ditranspose dapat dihitung sebagai berikut:
*( [ ) ] + [ ] [ ]

(6.51) (6.52)

dimana
( )

ra = resistansi single konduktor ra = resistansi ekivalen Carson dari konduktor ke tanah (9.869 x 10-4 f[/km]) De = fungsi resistivitas bumi dan frekuensi

( ) [

Resistivitas dari berbagai tipe tanah diberikan pada tabel 6.1 [4]. Tabel 6.1 Resistivitas berbagai tipe tanah

6.6.2 Komponen Urutan Mesin Sinkron Sebuah mesin sinkron terhubung ke ground melalui impedansi pentanahan Zn dapat direpresentasikan dengan tiga persamaan [4], [5]:

(6.53)

dimana ER, ES, dan ET tegangan internal elektromagnetik VR, VS, dan VT tegangan output

XS = impedansi sinkron Xm = impedansi magnetisasi

Ketika persamaan Kirchoff ditranspose menjadi komponen simetris, hubungannya dapat diperoleh: (6.54) (6.55) (6.56) dimana

Sebuah rangkaian ekivalen untuk mesin sinkron menunjukkan tiga komponen urutan yang ditunjukkan pada gambar 6.4.

Gambar 6.4 Rangkaian ekivalen untuk mesin sinkron 6.6.3 Rangakaian Urutan Transformator Tiga Fasa Rangakaian ekivalen urutan tranformator tiga fasa tergantung pada pengaturan belitan primer dan sekunder. Perbedaan kombinasi belitan transformator menentukan aliran dari komponen urutan nol dan mempengaruhi pergeseran fasa dari komponen urutan positif dan negatif. Ketika belitan transformator diatur pada jaringan bintang (star), aliran arus komponen urutan nol tergantung pada hubungan dari titik belitan ke tanah (Gambar 6.5). Belitan transformator yang diatur pada jaringan delta tidak dapat mengalirkan arus urutan nol untuk mengalir di sisi dalam delta (Gambar 6.6)

Pengaturan belitan transformator khusus dengan rangkaian ekivalen untuk komponen urutan nol ditampilkan pada Gambar 6.7 & 6.9.

(a)

(b)

Gambar 6.5 Aliran arus urutan nol dalam belitan transformator Bintang (a) Rangkaian ekivalen; (b) Pengaturan belitan

(a)

(b)

Gambar 6.6 Aliran arus urutan nol dalam belitan transformator Delta (a) Rangkaian ekivalen; (b) Pengaturan belitan

(a)

(b)

(c)

Gambar 6.7 Aliran arus urutan nol dalam transformator yang terhubung Bintang Bintang dengan pentanahan kedua sisi. (a) Simbol hubungan; (b) Pengaturan belitan; (c) Rangkaian ekivalen untuk arus urutan nol.

(a)

(b)

(c)

Gambar 6.8 Aliran arus urutan nol dalam transformator yang terhubung Bintang Bintang dengan pentanahan sisi primer. (a) Simbol hubungan; (b) Pengaturan belitan; (c) Rangkaian ekivalen untuk arus urutan nol.

(a)

(b)

(c)

Gambar 6.9 Aliran arus urutan nol dalam transformator yang terhubung Bintang Bintang dengan pentanahan sisi sekunder. (a) Simbol hubungan; (b) Pengaturan belitan; (c) Rangkaian ekivalen untuk arus urutan nol. Dalam praktik, sering diasumsikan bahwa impedansi seri semua urutan adalah sama tanpa memperhatikan tipe transformator.

Bagaimana pun, aliran arus komponen urutan nol tergantung pada konfigurasi transformator. 6.7 Praktik yang Dianjurkan untuk Pembatasan Asimetris

Peralatan listrik tiga fasa, khususnya mesin listrik, didesain dengan asumsi simetris dari tegangan suplai. Bagaimana pun, dalam praktiknya, tegangan dalam jaringan distribusi tidaklah simetris, mempengaruhi kondisi kinerja optimal mesin. Kebanyakan negara telah mengembangkan standar atau praktik yang direkomendasikan hingga batas nilai tegangan dan arus asimetris. International Electrtechnic Commission (IEC) Standard No 34-1, 1969,

diperbarui tahun 1980 [6], merekomendasikan bahwa koefisien tegangan urutan negatif harus seperti berikut: { dimana (a) Asimetris jangka panjang (b) Asimetris jangka pendek Syarat untuk limit sebuah tegangan urutan nol adalah (6.58) Evaluasi tegangan simetris dapat digantikan dengan kriteria arus, (6.59) Standar lain dan rekomendasi memberikan nilai serupa dari limit hingga arus dan tegangan. Untuk tujuan praktik, dapat diasumsikan bahwa tegangan asimetris tidak boleh melewati, (6.60) Dan arus simetris harus dibatasi hingga 5%, (6.61) Batasan tegangan asimetris untuk peralatan listrik lain muncul dari batasan tegangan deviasi dan drop tegangan dalam jaringan suplai, peralatan misalnya. 6.8 Pengembangan Simetris di Sumber Jaringan ( ) ( ) (6.57)

Ada banyak cara untuk mengurangi asimetris dalam jaringan. Cara yang terbaik dan paling sederhana adalah mendesain beban sehingga arus beban menjadi simetris. Solusi ini tidak dapat diterapkan pada banyak kasus ketika struktur beban atau struktur jaringan distribusi, contohnya saluran suplai satu fasa dalam daerah pedesaan, menyebabkan asimetris.

6.8.1 Arus Simetrisasi dalam Sistem Tiga Kawat Tiga Fasa Dalam sistem tiga kawat, arus komponen urutan nol tidak mengalir, sehingga peralatan simetrisasi harus mampu mengurangi atau mengeliminasi arus urutan negatif. Analisis bebean tak simetris sedemikian sebuah jaringan dapat disederhanakan ketika beban asimetris digantikan dengan peralatan simetris dan representasi elemen asimetris [10], [11]. Sebagai contoh, rangkaian ekivalen ditampilkan dalam gambar 6.10.

Gambar 6.10 Rangkaian ekivalen beban asimetris Arus suplai dalam jaringan tiga fasa memenuhi, (6.62) (6.63) (6.64) Untuk jaringan tiga kawat, kondisi ini berlaku, (6.65) Impedansi asimetris ekivalen dapat dihitung sebagai berikut, (6.66) Sebuah beban asimetris diatur sebagai hubungan delta dapat diganti dengan delta simetris dengan elemen tambahan yang terhubung antara dua fasa. Nilai admitansi (impedansi), merepresentasi komponen beban tiga fasa, tergantung pada impedansi beban asli dan seleksi

fasa antar elemen asimetris ekivalen yang terhubung seperti yang ditampilkan pada gambar 6.10. Arus fasa mensuplai beban asimetris yang memenuhi persamaan berikut: (6.67) Dapat dilihat dari rangkaian ekivalen (gambar 6.6), arus suplai dapat diturunkan sebagai, (6.68)
( ) ( )

(6.69) (6.70)

Untuk peralatan simetris terhubung delta (gambar 6.11), (6.71) Dari hubungan di atas, admitansi (impedansi) elemen simetris ekivalen dapat dihitung sebagai berikut, (6.72)
( )( ( ) ( ) )( )

(6.73)

Gambar 6.11 Ekivalen delta asimetris 6.8.2 Kompensator Single Elemen Sebuah kompensator single elemen adalah solusi paling sederhana untuk mengurangi arus asimetris dalam jaringan tiga kawat tiga fasa. Dengan mengasumsikan bahwa komponen asimetris ekivalen terhubung antara fasa S dan T, ada empat skema kompensasi khusus. Kompensasi asimetris menggunakan kompensator komponen satu fasa mempunyai beberapa batasan. Saat hanya elemen pasif digunakan dalam kompensator, arus asimetris dapat dikurangi hanya ketika rangkaian ekivalen mempunyai sudut fasa yang spesifik, seperti yang ditampilkan pada kolom ke-3 tabel 6.2.

Tabel 6.2 Simetrisasi single elemen

Cos = faktor daya setelah perbaikan = koefisien kompensator 6.8.3 Kompensator Dua Komponen Sebuah kompensator dengan dua elemen memiliki aplikasi dengan cakupan lebih luas daripada kompensator satu komponen. Kompensator ini memberikan pengurangan arus asimetris untuk sudut fasa khusus dari elemen asimetris. Karakteristik khusus kompensator dua komponenditunjukkan pada tabel 6.3.

Tabel 6.3 Perbedaan konfigurasi kompensator dua komponen

6.8.4 Kompensator Tiga Komponen Kompensator tiga komponen adalah kompensator yang paling menyeluruh. Kompensator ini memberikan pengurangan arus asimetris melebihi cakupan terluas sudut beban dan kompensasi daya reaktif terhadap tingkat yang diperlukan dari faktor dayaKonfigurasi khusus kompensator tiga komponen ditunjukkan pada tabel 6.4.

Tabel 6.4 Perbedaan konfigurasi kompensator tiga komponen

6.9

Kompensasi Asimetris pada Jaringan Empat Kawat

Kompensasi arus asimetris dalam jaringan empat kawat membutuhkan pengurangan komponen urutan negatif dan urutan nol. Ini membutuhkan sekurangnya tiga komponen untuk diimplementasikan pada jaringan kompensator. Untuk mengurangi rugi rugi jaringan hasil dari elemen tambahan yang terhubung pada jaringan suplai, elemen pasif digunakan pada kontruksi kompensator asimetris, seperti pada gambar 6.12.

Gambar 6.12 Simetrisasi sebuah jaringan empat kawat Seleksi tepat CA, CB, dan CC memberikan kompensasi arus urutan negatif dan urutan nol. 6.10 Perhitungan Elemen Simetris Saat ini, metode yang sering digunakan untuk perhitungan keseimbangan kapasitor jaringan dan reaktor adalah pendekatan Steinmetz yang memberikan yang memberikan komponen urutan negatif dan komponen reaktif arus urutan positif. Langkah awal, metode Steinmetz membutuhkan perhitungan persamaan beban tidak seimbang dengan komponen asimetris menghubungkan antara fasa S dan T. Nilai daya reaktif elemen simetrisasi dihitung sebagai berikut : (6.74)

(6.75) (6.76)

Metode Steinmetz tidak menghitung variasi beban karena perubahan permintaan. Bagaimana pun, hal itu dapat diimplementasikan untuk beban stabil relatif atau sebagai awal evaluasi tingkat peralatan kompensasi.

6.11 Kesimpulan Tegangan asimetris adalah sebuah komponen penting dari kualitas tegangan dan kualitas keseluruhan dari sumber listrik. Asimetris kebanyakan diamati pada jaringan distribusi. Peralatan 1 fasa, beban 3 fasa tak seimbang, busur api, dan lain lainnya menyebabkan perbedaan pada arus fasa dari sumber, menghasilkan tegangan sumber yang tidak seimbang. Tegangan Asimetris mempunyai dampak negatif pada peralatan listrik yang terhubung pada jaringan yang sama, motor induksi tertentu, dan peralatan elektronik sistem tenaga. Arus netral dipakai terlebih dahulu untuk evaluasi asimetris apakah bisa digunakan lebih lama sebagai sebuah ukuran arus harmonik urutan ke-3, dengan arus urutan ke-0 mengalir ke konduktor netral. Saat ini, pengamatan arus besar pada konduktor netral lebih mungkin berasal dari distorsi harmonik daripada ketidakseimbangan. Sistem sumber tiga fasa seimbang dapat dikembangkan dengan menghubungkan elemen pasif, seperti yang didiskusikan pada sesi 6.8.3 dan 6.8.4, dan simetrisasi aktif. Solusi akhir tersebut adalah yang paling efektif, namun biaya peralatan elektronik sistem tenaga tersebut masih tinggi dan aplikasinya harus dibetulkan secara ekonomi.

Você também pode gostar