Você está na página 1de 1

Solopos.com, KLATEN Badan im Reaksi Cepat (TRC) untuk di Klaten. Pembentukan TRC t bencana kepada 50 relawan 2-24/10/2013).

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten merintis T mengatasi berbagai macam kemungkinan ancaman bencana diawali dengan pemberian pelatihan penanganan darura selama tiga hari berturut-turut dari Selasa-Kamis (2

Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengungkapkan pelatihan ini digelar mengingat Kl aten merupakan daerah rawan bencana di Jawa tengah dengan nomor urut ke empat. Ko ndisi rawan bencana di Klaten itu seperti longsor, angin puting beliung, hingga erupsi Gunung Merapi, paparnya saat ditemui wartawan di Kolam Ponggok Baru, Pongg ok, Polanharjo, Kamis. Lebih lanjut, pihaknya mengatakan 50 orang yang mengikuti pelatihan berasal dari berbagai macam relawan, di antaranya Komunitas Tanggap Bencana (KTB), PMI Klate n dan komunitas relawan di Lereng Merapi. Pelatihan tersebut bekerja sama dengan SAR Klaten. Pelatihan digelar di BPBD Klaten pada Selasa-Rabu dengan materi per tolongan pertama gawat darurat dan pemadaman kebakaran secara manual. Sedangkan, pada Kamis pelatihan digelar di Kolam Ponggok Baru, Ponggok, Polanhar jo dengan materi penyelamatan di dalam air. Dalam pelatihan kemarin, peserta dia jari tentang cara berenang yang benar dan mengevakuasi korban yang tenggelam. Dengan demikian, peserta bisa mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan saat m engevakuasi korban. Nantinya, 50 orang yang dilatih ini diharapkan bisa menjadi embrio lahirnya TRC di Klaten, ungkapnya. Pelatihan diakhiri dengan berjalan kaki menempuh jarak 16 Kilometer dari Kolam P onggok Baru menuju kantor BPBD Klaten mulai pukul 16.00 WIB, Kamis. Untuk mengan tisipasi hal yang tidak diinginkan, BPBD menyiapkan satu unit mobil ambulance. P eserta yang lulus akan diberi sertifikat pelatihan dari BPBD Klaten.

Você também pode gostar