Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KALA I DS : Ibu mengatakan mules mules. Ibu mengatakan ada keluar darah dan lendir. DO : Ada pengaluaran lendir dan darah. Nyeri Dilatasi Serviks Nyeri b/d dilatasi Serviks
Rasional
Ttd
Setelah di lakukan 1. Observasi 1. Peningkatan TTV 1. Mengobservasi asuhan keperawatan tanda dapat menunjukan tanda tanda vital. di harapkan nyeri tanda vital. skala nyeri klien. terkontrol , dengan kriteria hasil : 2. Ajarkan 2. Latihan nafas 2. Mengajarkan tehnik 1. Klien tampak tehnik dalam dapat relaksasi dengan teknik membuat klien latihan nafas dalam tenang atau rileks relaksasi lebih rileks. yaitu menarik nafas 2. Klien mengatakan dengan melalui hidung dan latihan nafas mengeluarkan dari nyeri terkontrol dalam. mulut secara 3. Penurunan skala perlahan. nyeri 4. Peningkatan perhatian 3. Anjurkan ibu 3. Posisi yang tepat memilih dapat mengurangi posisi yang nyeri yang nyaman. dirasakan. 3. Menganjurkan ibu memilih posisi nyaman, misalnya : berdiri, duduk, atau berbaring.
. Pemeriksaan dalam, pembukaan 5 cm, portio tipis lunak, ketuban positif, presentasi kepala, kepala hodge II III
4. Anjurkan 4. Menganjurkan klien 4. Meningkatkan klien untuk untuk klien posisi relaksasi serta posisi miring miring sesuai meningkatkan sesuai dengan posisi perasaan sejahtera dengan punggung janin, posisi miring kekiri. punggung janin
DS : Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan ke 2 ini. Ibu mengatakan sudah mengetahui proses persalinan, karena sudah memiliki pengalaman dengan anak pertama. DO : Ibu tampak cemas Ibu tampak memegang
Proses persalin an
Cemas
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan cemas berkurang kriteria hasil : 1. Klien rileks 2. Klien memahami proses persalinan 3. Klien mengikuti instruksi perawat mampu tampak dengan
1. Observasi tingkat kecemasan klien melalui isyarat verbal dan nonverbal 2. Anjurkan klien penggunaan tehnik pernafasan dan relaksasi 3. Bantu ibu menentukan posisi yang nyaman miring kekiri atau berbaring
1. Ansietas yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif terhadap proses persalinan
1. Mengukur tingkat kecemasan dengan meliihat tanda fisik pada ibu, serta mengekur TTV ibu dan DJJ janin.
2. Mengajarkan teknik napas dalam relaksasi dengan cara tarik nafas dalam.
3. posisi yang 3. Membantu ibu nyaman dapat untuk menemukan mengurangi posisi yang cemas ibu nyaman., dengan menganjurkan ibu posisi miring kekiri atau berbaring
S: Klien mengatakan tenang setelah melakukan latihan nafas dalam relaksasi Klien mengatakan lebih enak berbaring telentang Klien mengatakan tidak cemas lagi
4. ansietas yang 4. Memantau DJJ lama dapat setiap setu jam menyebabkan dan memantau TD ketidakseimbanga ibu n endokrin, dengan kelebihan pelepasan epineprin dan norepineprin, meningkatkan TD dan nadi
5. Evaluasi pola 5. Peningkatan 5. mengevaluasi pola kontraksi kekuatan kontraksi atau atau kontraksi uterus kemajuan kemajuan dapat persalinan. persalinan meningkatkan masalah klien tentang kemampuan pribadi.
KALA II DS : Ibu mengataka n mulesnya semakin sering dan kuat Ibu mengataka n ada rasa ingin meneran DO : Keadaan umum baik TD : !40/80 mmHg N : 83 x/menit RR : 22x/menit DJJ : 154 x/menit His : 4 x 10 menit lama > 40 detik.
Pemeriksaan dalam pukul 23.45 wib,
Nyeri
Kontrasi rahim
Setelah dilakukan 1. Anjurkan asuhan dalam keperawatan penggunaan diharapkan nyeri teknik terkontrol, dengan relaksasi kriteria hasil : pernapasan 1..Klien tampak tenang atau rileks 2. Anjurkan 2. Klien mengatakan posisi yang dapat mengontrol nyaman bagi nyeri klien
S:
Klien mengatakan nyeri berkurang setelah melahirkan Klin mengatakan senang bayinya lahir
3. Penurunan skala nyeri 4.Peningkatan perhatian 3. Hitung dan 3. Mementau catat kemajuan frekuensi, persalinan klien intensitas dan durasi kontrakasi uterus setiap 10 menit.
2. Menganjurkan 2. Meningkatkan perubahan posisi relaksasi dan rasa yang nyaman bagi nyaman bagi klien ( posisi pasien.sehingga berbaring dengan pasien lebih rileks kedua lutut ditekuk ). dan nyeri berkurang. 3. Menghitung waktu dan mencatat frekuensi, dan durasi pola kontraksi atau HIS setiap 10 menit dengan melihat abdomen klien.
O: Klien tampak senang Klien tampak tenang TD : 140/80mmHg, N : 83 x/menit, RR : 22 x/menit, C A: Masalah teratasi P: Intervensi di hentikan
4. Ajarkan cara 4. Mengurangi 4. Mengajarkan cara mengedan mengedan yang kelelahan dan yang benar benar yaitu dengan mempercepat jika menarik nafas dalam proses persalinan. pembukaaan dan keluarkan sambil sudah lengkap memusatkan dorongan tenaga ibu ke arah perut.
terdapat tekanan pada anus , perineum menonjol, vulva membuka, pembukaan 10 cm, portio tidak teraba, ketuban positif , amniotomi warna putih keruh, mulasa tidak ada, kepala H III IV.
KALA III DS : Ibu mengatakan haus. Ibu mengatakan ingin minum Ibu mengatakan lelah DO : Keadaan umum baik Klien tampak berkeringat TD : 130/80mmH g TFU : 1 jari bawah pusat Pengeluaran darah pervagina 200 cc.
Resiko kekurang an volume cairan berhubun gan dengan output cairan berlebih
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan cairan dapat terpenuhi dg kriteria hasil : 1.Klien tidak dehidrasi 2.TTV dalam batas normal.
1. Menilai berapa jumlah volume cairan yang keluar dan jumlah yang harus diinput.
S: Klien mengatakan tidah haus lagi setelah di beri minum Klien 2. Peningkatan 2. Memeriksa suhu dan mengatakan suhu dan nadi nadi pasien setiap lelahnya sudah dapat jam. berkurang menandakan Klien dehidrasi mengatakan senang setelah 3. Turgor kulit yang 3. Mengkaji turgor kulit melahirkan bayi buruk dapat klien dengan melihat dengan selamat menunjukan warna, kelembaban tanda tanda serta elastisitas kulit O: dehidrasi. pasien. Klien masih tampak lelah 4. Menambah 4. Menganjurkan Turgor kulit cairan dalam keluarga untuk baik tubuh dan memberi pasien Klien tampak mengganti minum air putih atau mengusap cairan yang air gula. usap bayinya hilang A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi di lanjutkan
1. Mencatat volume cairan yang keluar dengan melihat darah yang keluar setelah persalinan
KALA IV DS :
Ibu mengataka n terasa nyeri pada luka jalan lahir saat bergerak dan saat berkemih Ibu mengataka n perusnya masih terasa mules. DO :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi dg kriteria hasil : 1.Tidak ada tanda dan gejala infeksi 2.TTV dalam batas normal
Peningkatan suhu tubuh dan nadi menandakan infeksi. Lokea mempunyai karakteristik bau amis, yang menunjukkan adanya keterlamabatan penyembuhan Gejala ISK dapat tampak pada hari kedua sampai ketiga postpartum karena adanya infeksi
S: Klien mengatakan jika BAK nyeri Klien mengatakan perih saat air kencing mengenai luka O: Klien tampak tenang TTV dalam batas normal TD : 130/80 mmHg, RR :
3. Mengkaji ada tidaknya gejala dan tanda tanda infeksi saluran kemih seperti rasa panas dan nyeri saat ingin buang air kecil.
P: M Intervensi e di m lanjutkan b
a n t u d a l a m
p e n g g u n a a n t e k n i k r e l a k s a s i p e r n a p a s a n y a n g
Mahasiswa
Clinical Instruction / CI
( Aprisipa, S.ST )