Você está na página 1de 8

Nama NIM Semester Hal

: Aleo Saputra : 1031211005 : 3A : Tugas Petrologi (Batuan Beku Basa)

1. Cari dan jelaskan gambar beserta deskripsi dari batuan beku basa minimal 5 jenis ! JAWAB :
DESKRIPSI BATUAN BEKU BASA NO DESKRIPSI GAMBAR

BASALT 1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif, terbentuk diluar kulit bumi. 2. Warna : Hitam gelap 3. Tekstur : Afanitik , Fine Grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite. 6. Genesa : Terbentuk di luar kulit bumi, dibentuk oleh magma basa yang encer dengan viskositas rendah sehingga mengair dan akhirnya baru mendingin. Sering dijumpai dilapangan denga sruktur bantal apabila aliran lava bersentuhan langsung dengan air.

BASALT PORFIRI 1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif ataupun intrusi dangkal, 2. Warna : Hitam gelap 3. Tekstur : Porfiritik , Ada Fenokris dan masa dasar 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite. 6. Genesa : Terbentuk sebagai batuan beku extrusif, bisa juga terbentuk sebagai intrusi dangkal, awalnya magma membeku lambat, tapi karena ada gangguan yg membuat kecepatan membeku magma bertambah sehingga kristalnya ada yang besar (fenokris) dan ada yang kecil (masa dasar). VESIKULAR BASALT 1. Jenis batuan : Batuan beku extrusif 2. Warna : Hitam agak gelap, kadang kecoklatan. 3. Tekstur : Afanitik, fine grained 4. Stuktur : Vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite. 6. Genesa : Terbentuk di luar bumi dari magma yang mengalami pembekuan langsung, bedanya dengan basalt biasa, Vesicular basalt meiliki rongga-rongga bekas keluarnya gas saat pendinginan. Ini adalah stuktur khas batuan beku luar trutama dibagian atas aliran lava yang membeku. Tapi pernah juga dijumpai ada batuan beku intrusi dangkal. Walaupun mirip batu apung, tapi batu ini lebih berat karena masih memiliki mineral yg mengkristal walaupun ukurannya sangat kecil. BASALTIC VESIKULAR GLASS 1. Jenis batuan : Batuan Gunung api (Pyroclastic) 2. Warna : Hitam gelap 3. Tekstur : Glassy , Non-crystaline 4. Stuktur : Vesikular 5. Komposisi : Vulcanic Glass 6. Genesa : Terbentuk dari Material Vulkanik berupa gelas yang saling mengikat di udara saat letusan dan magmanya mengandung banyak gas. Gelas Vulkanik pun terbentuk dari pembekuan magma, tapi pembekuannya sangat cepat sehingga mineralnya tidak sempat mengkristal dan akhirnya terbentuk gelas dan saat pendinginannya, ada gas yang keluar sehingga menimbulkan struktur vesikular. Batu ini sangat ringan, sering disebut batu apung gelap.

BASALTIC GLASS 1. Jenis batuan : Batuan Gunung api (Pyroclastic) 2. Warna : Hitam Metalic 3. Tekstur : Glassy , Non-crystaline 4. Stuktur : Masif, Non-vesicular, 5. Komposisi : Vulcanic Glass 6. Genesa : Terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat saat letusan gunung api. Tidak ada tandatanda keluarnya gas, jadi strukturnya masif. Dan jika pecah, pecahannya konkohidal GABBRO 1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Hitam gelap, kadang agak kehijauan 3. Tekstur : Fanerik, Croase grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Plagioklase Feldspar, 15 % Olivine, 10 % Amphibole, dan 5 % Biotite. 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap. TROCTOLITE 1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Kuning kehijauan 3. Tekstur : Fanerik, Croase grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 50% Olivine dan 50% plagioklase 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.

LATITE 1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Hitam keabuan 3. Tekstur : Fanerik, Croase grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 40 % Pyroxene, 30 % Amphibole, 30 % Olivine 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.

10

HORNBLENDITE 1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Hitam keabuan 3. Tekstur : Fanerik, Croase grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 75 % Hornblande, 10% Pyroxene, 5% Biotite, 5% Olivine, 5% Plagioklase 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap. NORITE 1. Jenis batuan : Batuan beku Intrusif 2. Warna : Hitam keabuan 3. Tekstur : Fanerik, Croase grained 4. Stuktur : Masif, Non-vesikular 5. Komposisi : 50 % Plagioklase, 50 % Ortopyroxene 6. Genesa : Terbentuk didalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal dengan baik, pembekuannyapun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun batuan ini berukurankasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.

11

SCORIA Warna Batuan : Merah kecoklatan Granularitas : Afanitik Genesa Batuan : Intrusif Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol Jenis Batuan : Beku Basa Nama Batuan : Scoria

12

OLIVINE GABRO Warna Batuan : Hitam kehijauan Granularitas : Afanitik Genesa Batuan : Intrusif Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin Jenis Batuan : Beku Basa Nama Batuan : olivine-gabro

13

LHERZOLITE Warna Batuan : Merah kecoklatan Granularitas : Afanitik Genesa Batuan : Intrusif Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol Jenis Batuan : Beku Basa Nama Batuan : Lherzolite

14

TRACHYTE Warna Batuan : Abu-abu Granularitas : Afanitik Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol Jenis Batuan : Beku Basa Nama Batuan : Trachyte

15

DIABASE Warna Batuan : cream keabuan Granularitas : Afanitik Genesa Batuan : Intrusif Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin Jenis Batuan : Beku Basa Nama Batuan : Diabase

2. Carilah singkapan batuan beku kemudian berphotolah dengan batuan tersebut kemudian deskripsikanlah tentang batuan beku tersebut! JAWAB :

Gambar

: Batu Granit

Dokumen: Penulis

Deskripsi Batu Granit

Singkapan batuan granit ini merupakan granit pegmatit dengan ukuran kristal yang tidak seragam. Fenokris berupa feldspar dengan ukuran butir mencapai > 2 cm. Masa dasar tersusun atas kuarsa, biotit dan hornblenda. Pada batuan ini dijumpai sisa batuan asing (xenolit) berupa batuan beku intermediet (diorit dan andesit) serta granit dengan butiran yang lebih halus. Singkapan batuan granit banyak ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, ketika kerak bumi telah mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk membentuk butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukurannya kurang dari 100 km2 disebut dengan galang dan yang lebih besar disebut batolit. Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar pada permukaan bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan batuan benua yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan penambahan volatil (air atau karbon dioksida atau keduanya). Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar uranium dan potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan radiokatif. Proses lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan magma basaltik naik di bawah benua. Selain panas, karbon dioksida ini melepaskan magma dan air yang membantu semua jenis batuan meleleh pada suhu lebih rendah. Diperkirakan bahwa sejumlah besar magma basaltik dapat menempel ke bagian bawah sebuah benua dalam proses yang disebut underplating. Dengan pelepasan panas dan cairan yang lambat, sejumlah besar kerak benua bisa berubah menjadi granit pada waktu bersamaan. Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu : 1) Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.

2) Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis mineral lain di dalamnya. 3) Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak butiran pada batu granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya. Batuan dengan komposisi yang sama seperti granit bisa terbentuk melalui proses metamorfisme batuan sedimen yang lama. Akan tetapi, jenis batuan ini memiliki corak yang kuat dan biasanya disebut dengan granit gneiss.

Você também pode gostar