Você está na página 1de 40

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari program pembangunan nasional (propenas) yang ditetapkan melalui UU No. 25 tahun 2000 dinyatakan bahwa tujuan dari pembangunan kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal dimana sasaran antara lain menurunkan angka kematian akibat pneumonia dari 10 20 ! pada tahun 2000 menjadi " 1# ! pada tahun 200$ (%i&anda' 200# ( )). *ngka kematian balita menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak (+,-'2002). .ingginya angka kematian bayi di /ndonesia disebabkan oleh berbagai 0aktor diantaranya adalah 0aktor penyakit in0eksi. 1eberapa penyakit yang saat ini masih menjadi penyebab kematian terbesar dari bayi dan balita diantaranya pneumonia (,idayat' 200"(2) Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di /ndonesia yang paling banyak menyebabkan kematian pada balita. 1erbagai upaya sudah dilakukan pemerintah dalam rangka penurunan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia ini. Pneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru (2e3tish'200$). 2etiap anak dapat terkena pneumonia. *nak tidak bisa memperjuangkan nasibnya sendiri' mereka sangat lemah' mereka menderita akibat distribusi sumber daya yang tidak merata' sehingga mereka tergantung bagaimana kita memberi perhatian khususnya pada kesehatan anak. (2oetjiningsih' 1445 ( 15)) 1

Pneumonia adalah proses radang akut pada jaringan paru (al5eoli) akibat in0eksi kuman yang menyebabkan gangguan pernapasan. 61erbahaya karena dapat menyebabkan kematian akibat paru paru tidak dapat menjalankan 0ungsinya untuk mendapat oksigen bagi tubuh'6 kata 7irektur Pengendalian Penyakit 8enular 9angsung (P289) :ementrian :esehatan %/ 7r ,8 2ubuh 8P8. 1adan :esehatan 7unia (+,-) tahun 2005 memperkirakan kematian balita akibat pneumonia di seluruh dunia sekitar 14 ! atau berkisar 1'# ; 2'2 juta. 7imana sekitar <0 persennya terjadi di negara negara berkembang' terutama *0rika dan *sia .enggara. Pada usia anak anak' pneumonia

merupakan penyebab kematian terbesar terutama di negara berkembang termasuk /ndonesia. *ngka kematian Pneumonia pada balita di /ndonesia diperkirakan men3apai 21 ! (Uni3e0' 200#). *dapun angka kesakitan diperkirakan men3apai 250 hingga 244 per 1000 anak balita setiap tahunnya. :arenanya' kita patut mewaspadai setiap keluhan panas' batuk' sesak pada anak dengan memeriksakannya se3ara dini (2etiowulan' 2000). 8enurut laporan UN/=>? +,- tahun 200#' /ndonesia adalah negara dengan kejadian pneumonia ke # terbesar di dunia. 7i samping itu' %iset :esehatan 7asar 2010 juga men3atat pneumonia sebagai salah satu penyebab kematian terbanyak. 1anyak 0aktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian akibat pneumonia pada balita yaitu ( umur' jenis kelamin' gi&i kurang' 119%' status *2/' status imunisasi' kepadatan hunian' 5entilasi' pen3emaran udara dalam rumah. .ingginya kejadian pneumonia terutama menyerang kelompok usia 2

bayi dan balita. 1alita dengan gi&i yang kurang akan lebih mudah terserang pneumonia dibandingkan balita dengan gi&i normal karena 0aktor daya tahan tubuh yang kurang. Penyakit in0eksi sendiri akan menyebabkan balita tidak mempunyai na0su makan dan mengakibatkan kekurangan gi&i. Pada keadaan gi&i kurang' balita lebih mudah terserang pneumonia bahkan serangannya lebih lama. (Prabu' 2004). 8enurut .upasi (14"5) dalam Nurijal (2004) salah satu 0aktor resiko yang berperan dalam kejadian pneumonia pada anak adalah status gi&i' dimana interaksi antara in0eksi dan :ekurangan >nergi Protein (:>P) telah lama dikenal' kedua keadaan ini sinergistik' saling mempengaruhi' yang satu merupakan predisposisi yang lainnya. Pada :>P' ketahanan tubuh menurun dan 5irulensi pathogen lebih kuat sehingga menyebabkan keseimbangan yang terganggu dan akan terjadi in0eksi' sedangkan salah satu determinan utama dalam mempertahankan keseimbangan tersebut adalah status gi&i anak. 7ata yang diperoleh dari ruagan *nak %2U7 2olok' pneumonia menempati urutan ke tiga penyakit terbanyak yang diderita anak sejak beberapa tahun terakhir pada tahun 2011 angka kejadian pneumonia pada balita adalah 1)'2 ! dari total balita yang dirawat dan meningkat pada tahun 2012 yaitu 1#') !' sedangkan berdasarkan obser5asi mahasiswa praktek selama 5 minggu di ruang anak terdapat # bayi @ balita yang dirawat dengan pneumonia.

1erdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengangkat masalah asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia dan Ai&i 1uruk di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201). B. Tujuan 1. Tujuan Umum *dapun tujuan umum dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang penatalaksanaan keperawatan pada anak dengan pneumonia dan gi&i buruk. 2. Tujuan Khusus a. 8engidenti0ikasi karakteristik anak dengan pneumonia dan gi&i buruk di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201). b. 8engidenti0ikasi pengkajian terhadap anak dengan pneumonia dan gi&i buruk di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201). 3. 8engidenti0ikasi inter5ensi tindakan keperawatan terhadap anak

dengan pneumonia dan gi&i buruk di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201). d. 8engidenti0ikasi respon klien terhadap implementasi yang diberikan di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201). e. 8engidenti0ikasi e5aluasi hasil terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan pada anak dengan pneumonia dan gi&i buruk di ruangan *nak %2U7 2olok .ahun 201).

C. Man aat 1. 1agi Penulis

8enjadi bahan tambahan atau masukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia di ruangan *nak %2U7 2olok tahun 201). 2. /ntitusi Pendidikan 8akalah ini dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam hal

mengembangkan potensi keperawatan terutama dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia dan gi&i buruk. ). 1agi 9ahan Penelitian 7ata bisa dijadikan peren3anaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak dengan pneumonia dan gi&i buruk.

BAB II TIN!AUAN TE"#ITI$

A. K%nse& Dasar Pneum%n'a 1. Pengert'an Pneum%n'a Pneumonia adalah peradangan pada paru .paru dan bronkiolus yang disebabkan oleh bakteri' jamur '5irus' atau aspirasi karena makanan atau benda asing. Pneumonia adalah in0eksi pada parenkim paru' biasanya berhubungan dengan pengisian 3airan didalam al5eoli hal ini terjadi akibat adanya in0eksi agen@ in0eksius atau adanya kondisi yang mengganggu tekanan saluran trakheabronkialis (Ngastiyah' 144<). Pneumonia adalah proses in0eksi akut yang mengenai jaringan al5eoli paru paru (+ilson' 200#). Pneumonia adalah penyakit in0lamasi pada paru yang di3irikan dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area al5eoli (*Bton C ?ugate' 144)). 2. Klas' 'kas' a. 8enurut etiologi Pneumonia ba3terial 7apat terjadi pada semua usia dan penyebab utamanya adalah bakteri Pneumokokus. Pneumonia jenis ini bisa menyerang siapa saja' dari bayi hingga lanjut usia. 1iasanya karena system kekebalan tubuh #

yang menurun dan malnutrisi sehingga bakteri pneumonia 3epat berkembang dan merusak paru. Dika terjadi in0eksi' sebagian jaringan dari lobus paru paru' atau pun seluruh lobus' bahkan sebagian besar dari lima lobus paru paru (tiga di paru paru kanan' dan dua di paru paru kiri) menjadi terisi 3airan. 7ari jaringan paru paru' in0eksi dengan 3epat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Aejalanya ( biasanya pneumonia bakteri itu didahului dengan in0eksi saluran napas yang ringan satu minggu sebelumnya. 8isalnya' karena in0eksi 5irus (0lu). /n0eksi 5irus pada saluran pernapasan dapat mengakibatkan pneumonia karena mukus (3airan@lendir) yang

mengandung pneumokokus dapat terhisap masuk ke dalam paru paru. 1eberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang seseorang yang peka' misalnya klebsiella pada penderita alkoholik' staphyllo3o33us pada penderita pas3a in0eksi in0luen&a. Aambaran rontgen ( terdapat bayangan kesuraman yang homogen pada satu lobus atau lebih. Pneumonia 5irus 9ebih sering terjadi dibandingkan pneumonia ba3terial' terlihat pada anak dari semua kelompok umur. 2ering dikaitkan dengan /2P* 5irus. Penyebab utama pneumonia 5irus adalah 5irus in0luen&a (bedakan dengan bakteri hemo0ilus in0luen&a yang bukan penyebab penyakit in0luen&a)

<

Aejala ( sama seperti gejala in0luen&a' yaitu demam' batuk kering' sakit kepala' nyeri otot' dan kelemahan. 7alam 12 hingga )# jam penderita menjadi sesak' batuk lebih parah' dan berlendir sedikit. .erdapat panas tinggi disertai membirunya bibir. Pneumonia jamur 2ering merupakan in0eksi sekunder. Predileksi terutama pada penderita dengan daya tahan lemah. =ontoh jamur ( ,istoplasma 3apsulatum' =rypto3o33us neo0ormans' 1lastomy3es dermatitides' =andida albi3ans' *spergillus spe3ies. Pneumonia atipikal *gen etiologinya adalah my3oplasma' legionella' dan

3halamydia. 1iasa terjadi di lingkungan dengan tempat hidup padat. Pneumonia aspirasi .erjadi karena aspirasi 3airan' muntahan' makanan' 3airan amnioti3 dan debris (selama proses kelahiran). 1isa menyebabkan iritasi membrane mukosa sehingga menjadi area untuk in0eksi bakteri sekunder. Aambaran rontgen ( menunjukkan in0iltrasi kasar di kedua paru disertai dengan bagian yang mengalami em0isema. b. 8enurut predileksi in0eksi Pneumonia lobaris Pneumonia yang terjadi pada satu lobus (per3abangan besar dari pohon bronkus) baik kanan maupun kiri. 1ila kedua paru terkena disebut pneumonia bilateral atau ganda.

"

Pneumonia bronkopneumonia (lobularis) Pneumonia yang ditandai ber3ak ber3ak in0eksi pada berbagai tempat di paru. .erjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang tersumbat oleh eksudat mukopurulen. 1isa kanan maupun kiri yang disebabkan 5irus atau bakteri. Pneumonia bronkiolitis ( interstitialis) Proses in0lamasi yang terjadi di dalam dinding al5eolar (interstitium)' peribronkial dan jaringan interlobular. (,asan dan *latas' 14"5 ( 1224)

(.

Et'%l%g' 1eberapa penyebab dari pneumonia yaitu( a. 1akteri ( strepto3o3us pneumoniae' staphylo3o3us aureus. b. Eirus ( /n0luen&a' parain0luen&a' adeno5irus. 3. Damur ( =andidiasis' histoplasmosis' aspergi0osis' 3o33idioido my3osis' rypto3o3osis' pneumo3ytis 3arini. d. *spirasi ( 8akanan' 3airan lambung. e. /nhalasi ( %a3un atau bahan kimia' rokok' debu dan gas. (Ngastiyah' 2005 ( 5<)

).

Man' estas' Kl'n's

a. 1iasanya didahului in0eksi saluran perna0asan bagian atas akut selama beberapa hari. 2uhu dapat naik se3ara mendadak ()" ; $0 F=)' dapat disertai menggigil kejang (karena demam tinggi). b. Aejala khas pada penderita pneumonia antara lain ( 2ianosis pada mulut dan hidung. 2esak na0as' perna0asan 3epat dan dangkal disertai perna0asan 3uping hidung. Aelisah' 3epat lelah. 1atuk' mula mula kering hingga produkti0 dengan dahak

kental'terkadang dapat berwarna kuning hinggga hijau.. :adang kadang muntah dan diare' anoreksia. 2uara napas lemah %etraksi inter3osta %on3hii Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut' kurang na0su makan' kulit lembab dan sakit kepala. (8ansjoer' 2000 ( $##)

*.

Pat% 's'%l%g+ ,an -"C 2ebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel in0ekti0. *da beberapa mekanisme yang pada keadaan normal melindungi paru dari in0eksi. Partikel in0eksius di0iltrasi di hidung' atau terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. 1ila suatu

10

partikel dapat men3apai paru paru' partikel tersebut akan berhadapan dengan makro0ag al5eoler' dan juga dengan mekanisme imun sistemik' dan humoral. 1ayi pada bulan bulan pertama kehidupan juga memiliki antibodi maternal yang didapat se3ara pasi0 yang dapat melindunginya dari pneumokokus dan organisme organisme in0eksius lainnya (,asan dan *latas' 14"5 ). Perubahan pada mekanisme protekti0 ini dapat menyebabkan anak mudah mengalami pneumonia misalnya pada kelainan anatomis kongenital' de0isiensi imun didapat atau kongenital' atau kelainan neurologis yang memudahkan anak mengalami aspirasi dan perubahan kualitas sekresi mukus atau epitel saluran napas. Pada anak tanpa 0aktor 0aktor predisposisi tersebut' partikel in0eksius dapat men3apai paru melalui perubahan pada pertahanan anatomis dan 0isiologis yang normal. /ni paling sering terjadi akibat 5irus pada saluran napas bagian atas. Eirus tersebut dapat menyebar ke saluran napas bagian bawah dan menyebabkan pneumonia 5irus (Ngastiyah' 2005). :emungkinan lain' kerusakan yang disebabkan 5irus terhadap mekanisme pertahan yang normal dapat menyebabkan bakteri patogen mengin0eksi saluran napas bagian bawah. 1akteri ini dapat merupakan organisme yang pada keadaan normal berkolonisasi di saluran napas atas atau bakteri yang ditransmisikan dari satu orang ke orang lain melalui penyebaran droplet di udara. :adang kadang pneumonia bakterialis dan 5irus ( 3ontoh( 5arisella' 3ampak' rubella' 5irus >pstein 1arr' 5irus herpes simpleks ) dapat terjadi melalui penyebaran hematogen baik dari sumber terlokalisir atau bakteremia@5iremia generalisata (Ngastiyah' 2005).

11

2etelah men3apai parenkim paru' bakteri menyebabkan respons in0lamasi akut yang meliputi eksudasi 3airan' deposit 0ibrin' dan in0iltrasi leukosit polimor0onuklear di al5eoli yang diikuti in0itrasi makro0ag. =airan eksudati0 di al5eoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas pada 0oto toraks. Eirus' mikoplasma' dan klamidia menyebabkan in0lamasi dengan dominasi in0iltrat mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial. ,al ini menyebabkan lepasnya sel sel epitel ke dalam saluran napas' seperti yang terjadi pada bronkiolitis (8ansjoer' 2000).

..

Pemer'ksaan &enunjang Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa pneumonia' yaitu( a. Pemeriksaan %adiologis Pola radiologis dapat berupa pneumonia al5eolar dengan gambaran air bron3hogram (airspa3e disease) misalnya oleh 2trepto3o33us pneumoniaeG bronkopneumonia (segmental disease) oleh antara lain staphylo3o33us' 5irus atau mikoplasmaG dan pneumonia interstisial (interstitial disease) oleh 5irus dan mikoplasma. 7istribusi in0iltrat pada segmen apikal lobus bawah atau in0erior lobus atas sugesti0 untuk kuman aspirasi. .etapi pada pasien yang tidak sadar' lokasi ini bisa dimana saja. /n0iltrat di lobus atas sering ditimbulkan :lebsiella' tuberkulosis atau amiloidosis. Pada lobus bawah dapat terjadi in0iltrat akibat 2taphylo3o33us atau bakteriemia. b. Pemeriksaan 9aboratorium

12

9eukositosis umumnya menandai adanya in0eksi bakteriG leukosit normal@rendah dapat disebabkan oleh in0eksi 5irus@mikoplasma atau pada in0eksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit' orang tua atau lemah. 9eukopenia menunjukkan depresi imunitas' misalnya neutropenia pada in0eksi kuman Aram negati0 atau 2. aureus pada pasien dengan keganasan dan gangguan kekebalan. 3. Pemeriksaan 1akteriologis 1ahan berasal dari sputum' darah' aspirasi nasotrakeal@transtrakeal' aspirasi jarum transtorakal' torakosentesis' bronkoskopi' atau biopsi. d. Pemeriksaan :husus .iter antibodi terhadap 5irus' legionela' dan mikoplasma. Nilai diagnostik bila titer tinggi atau ada kenaikan titer $ kali. *nalisis gas darah dilakukan untuk menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen. (Ngastiyah' 2005) /. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan :eperawatan Pantau status hidrasi 1erikan tirah baring@ istirahatkan klien 1erikan 3airan dan nutrisi adekuat 9akukan 0isioterapi dada Dika sesak napas terlalu hebat' dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik b. Penatalaksanaan 8edis

1)

Pengobatan terdiri atas antibiotik dan pengobatan suporti0. Pengobata suporati0 antara lain(

Pemberian oksigen harus diberikan sebelum penderita menjadi sianotik Pemberian 3airan se3ara intra5ena ( dekstrose 10! dan Na=l 0'4! dengan perbandingan ) ( 1' ditambah :=l 10 m>H@500 ml 3airan. Pemberian 3airan sesuai dengan berat badan' kenaikan suhu' dan status hidrasi.

Untuk pneumonia yang telah mengalami komplikasi' dilakukan drainase dengan torakosintesis jarum ataupun dengan memasukkan kateter ke dalam ruang pleura

:oreksi gangguan keseimbangan asam basa untuk men3egah terjadinya sianosis' karena paru merupakan salah satu bagian terpenting dalam mekanisme bu00er dalam darah. Pemberian antibiotik pada penderita Pneumonia sebaiknya

berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya. 2e3ara umum pemilihan antibiotik berdasarkan bakteri penyebab Pneumonia dapat dilihat sebagai berikut(

Penisilin 2ensiti0 2trepto3o33us Pneumoniae (P22P) Penisilin %esisten 2trepto3o33us Pneumoniae (P%2P) Pseudomonas aeruginosa dan ,emophilus /n0luen&ae (Ngastiyah' 2005)

Penatalaksanaan &neum%n'a 8enurut +,- (200)) penatalakasanaan pnumonia terdiri dari ( a. Pneumonia sangat berat

1$

Penatalaksanaannya melalui 3ara ( 1) %awat dirumah sakit 2) 1erikan oksigen )) .erapi antibiotik dengan 3ara memberikan kloram0enikol se3ara

intramuskular setiap # jam.

*pabila pada anak terjadi perbaikan (biasanya setelah ) 5 hari)' pemberiannya diubah menjadi kloram0enikol oral. 1erikan kloram0enikol paling selama 10 hari. Dika kloram0enikol tidak tersedia' berikan ben&ilpensilin ditambah dengan golongan aminoglikosida (3ontohnya' gentamisin). :loram0enikol juga e0ekti0 untuk meningitis bakterialis' yang dapat terjadi pada anak dengan pneumonia. 7iduga pneumonia sta0ilokokus jika terdapat tanda perburukan klinis walaupun diberikan pengobatan dengan kloram0enikol' atau hasil 0oto rontgen dada memperlihatkan gambaran pneumatokel atau empiema. Pneumonia sta0ilokokus sebaiknya diobati dengan kloksasilin (atau 0luklosasilin' oksasilin' na0silin' atau methisilin) ditambah gentamisin ' paling sedikit diberikan selama ) minggu

$) -bati demam dengan 3ara e0ekti0 dengan memberikan parasetamol. 1eri parasetamol jika suhu aksila lebih dari )4F3' ke3uali pada bayi muda ( 10 sampai 15 mg per kg berat badan per oral' setiap # jam. 8enyeka dengan air suam suam kuku atau air dingin sebaiknya tidak dilakukan karena hal tersebut akan meningkatkan konsumsi oksigen dan meningkatkan produksi karbon dioksida yang dapat menyebabkan kegagalan pernapasan pada anak yang menderita pneumonia

15

5) -bati mengi dengan memberikan bronkodilator kerja singkat (seperti salbutamol yang diuapkan) kemudian nilai responnya setelah 15 menit jika diperlukan' pemberiannya dapat diulang.

#) Perawatan suporti0 melalui ( a). 8akanan' dimana anak dengan pneumonia berat dapat mengalami kesulitan makan karena adanya perna0asan 3epat atau sulit berna0as. *njurkan anak untuk sering makan makanan ringan dan tetap terus minum *2/. 8embiarkan ibu tetap tinggal bersama anaknya dirumah sakit merupakan hal yang penting dan jangan memaksa anak untuk makan.

b). =airan' peningkatan kehilangan 3airan terjadi selama in0eksi perna0asan akut' khususnya jika terdapat perna0asan 3epat atau demam. :ehilangan 3airan dari paru terutama terdiri dari air. -leh karena itu' untuk mengganti 3airan pada anak tanpa disetai diare. 1erikan *2/' air bersih' minum susu' dan 3airan lain yang berkadar garam rendah.

3). 2ekresi' karena banyak bayi yang tidak dapat berna0as dengan normal melalui mulut' sumbatan pada hidung yang padat menyebabkan gawat perna0asan dan kesulitan pemberian *2/. Aunakan spuit plastik (tanpa jarum) untuk menghisap dengan hati hati adanya se3ret hidung jika diperlukan untuk menghasilkan jalan na0as. Aunakan tetes hidung isotonis jika hidung tersumbat oleh mukus yang kering.

d). 2uhu lingkungan' tidak membuat suhu terlalu panas atau dingin pada anak yang menderita pneumonia merupakan hal yang penting. .ekanan panas dan dingin dapat meningkatkan produksi karbon dioksida dan

1#

men3etuskan terjadinya kegagalan perna0asan. 2uhu lingkungan yang netral memperke3il konsumsi oksigen.

<) ,ati hati dengan pemberian terapi 3airan *nak yang menderita pneumonia berat dapat mensekresi hormon anti diuretik (*7,) dalam jumlah besar se3ara tidak sesuai dan berisiko terjadi kelebihan 3airan serta edema paru. -leh karena itu jika anak dalam keadaan sho3k' sebaiknya hindari pemberian 3airan intra5ena dan sebagai gantinya dapat diberikan se3ara oral atau dengan selang nasogastrik.

")

Nilai ulang setiap 2 jam oleh perawat dan setiap 2 kali sehari oleh

dokter.

*pabila anak memiliki respon buruk terhadap pengobatan ( maka periksa adanya komplikasi seperti empiema dimana terdapat demam persisten' perkusi yang pekak' adanya 3airan pleura pada pemeriksaan sinar I. Aagal jantung' jika adanya pembesaran hati' denyut jantung J 1#0 B@menit' pembeseran jantung' bunyi murmur jantung' tekanan 5ena yang tinggi' pengaliran darah yang buruk ke ekstermitas' bronkospasme. *ntibiotika diganti dengan kloksasilin ditambah dengan gentami3in jika diduga adanya pneumonia sta0ilokokus. 1ila pneumonia menetap lebih dari 10 hari walaupun telah diberi therapi antibiotik' pertimbangkan penyebab pneumonia persisten.

b. Pneumonia 1erat Penatalaksanaannnya dengan 3ara ( 1. %awat di rumah sakit

1<

2. *pabila perawatan untuk semua anak dengan penarikan dinding dada tidak memungkinkan dapat dipertimbangkan untuk memberikan terapi antibiotika di rumah dengan pengawasan yang ketat pada anak yang tidak mengalami penarikan dinding dada yang hebat' sianosis' atau tanda penyakit yang sangat berat.

).

1erikan oksigen jika 0rekuensi perna0asan J <0 B@menit' terdapat

penarikan dinding dada yang hebat atau gelisah.

$.

.erapi antibiotika dengan memberikan ben&ilpenisillin@ampisilin

se3ara intra muskuler setiap # jam paling sedikit selama ) hari. 2etelah anak membaik ganti dengan ampisilin atau amoksilin oral B. K%nse& 0'1' Buruk 1. Pengert'an 0'1' Buruk *dalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi' atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein' karbohidrat dan kalori. 7i /ndonesia' kasus :>P (:urang >nergi Protein) adalah salah satu masalah gi&i utama yang banyak dijumpai pada balita (2jahmien'2004( 10). 2. Pen+e2a2 0'1' Buruk 1anyak 0aktor yang mengakibatkan terjadinya kasus gi&i buruk. 8enurut UN/=>? ada dua penyebab langsung terjadinya gi&i buruk' yaitu (
a. :urangnya asupan gi&i dari makanan. ,al ini disebabkan terbatasnya

jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gi&i yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.

1"

b. *kibat terjadinya

penyakit yang mengakibatkan in0eksi. ,al ini

disebabkan oleh rusaknya beberapa 0ungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap &at &at makanan se3ara baik.

(. 3akt%r la'n +ang mengak'2atkan terja,'n+a kasus g'1' 2uruk +a'tu4


a. ?aktor ketersediaan pangan yang bergi&i dan terjangkau oleh masyarakat b. Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak

3. Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai. ). Menurut Ikatan D%kter Anak In,%nes'a 5IDAI67 a,a ( akt%r &en+e2a2 g'1' 2uruk &a,a 2al'ta7 +a'tu4
a. :eluarga miskin

b. :etidaktahuan orang tua atas pemberian gi&i yang baik bagi anak
c. ?aktor penyakit bawaan pada anak' seperti( jantung' .1=' ,/E@*/72'

saluran pernapasan dan diare. *. In,'kas' 0'1' Buruk Untuk :>P ringan dan sedang' gejala klinis yang bisa dijumpai pada anak adalah berupa kondisi badan yang tampak kurus. 2edangkan gejala klinis :>P berat@gi&i buruk se3ara garis besar bisa dibedakan menjadi tiga tipe( marasmus' kwashiorkor dan marasmi3 kwashiorkor. .. T'&e 0'1' Buruk .ipe gi&i buruk terbagi menjadi tiga tipe yaitu :wasiorkor' 8arasmus dan 8arasmi3 :washiorkor. a. K8as'%rk%r

14

:wasiorkor memiliki 3iri 3iri(


1) >dema (pembengkakan)' umumnya seluruh tubuh (terutama punggung

kaki dan wajah) membulat dan lembab 2) Pandangan mata sayu


)) %ambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah di3abut

tanpa rasa sakit dan mudah rontok


$) .erjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel

5) .erjadi pembesaran hati


#) -tot menge3il (hipotro0i)' lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri

atau duduk
<) .erdapat kelainan kulit berupa ber3ak merah muda yang meluas dan

berubah warna menjadi 3oklat kehitaman lalu terkelupas (3ra&y pa5ement dermatosis) ") 2ering disertai penyakit in0eksi yang umumnya akut
4) *nemia dan diare.

2. Marasmus 8arasmus memiliki 3iri 3iri(


1) 1adan nampak sangat kurus seolah olah tulang hanya terbungkus kulit

2) +ajah seperti orang tua


3) 8udah menangis@3engeng dan rewel

$) :ulit menjadi keriput

20

5) Daringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant@pakai 3elana longgar)
6) Perut 3ekung' dan iga gambang

<) 2eringdisertai penyakit in0eksi (umumnya kronis berulang)


8) 7iare kronik atau konstipasi (susah buang air).

9.

Marasm'9:K8ash'%rk%r *dapun marasmi3 kwashiorkor memiliki 3iri gabungan dari beberapa gejala

klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak men3olok.

C. A$UHAN KEPE#A-ATAN TE"#ITI$ 1. Pengkaj'an a. /dentitas :lien' meliputi ( Nama@Nama panggilan .empat tgl lahir@usia Denis kelamin *gama Pendidikan *lamat .gl@jam masuk .gl pengkajian

21

7iagnosa medi3 %en3ana terapi b. /dentitas -rang tua *yah /bu 3. :eluhan utama( *nak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak na0as' 3yanosis atau batuk batuk disertai dengan demam tinggi. :esadaran kadang sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (sei&ure). d. %iwayat kesehatan %iwayat Penyakit sekarang' tanyakan (

*pakah masih ada batuk' berapa lama *pakah masih ada panas badan *pakah nyeri dada kalau batuk *pakah ada riak kalau batuk

%iwayat kesehatan yang lalu' tanyakan (


?rekuensi /2P* %iwayat *lergi /munisasi

%iwayat penyakit keturunan %iwayat :eluarga' tannyakan(


*pakah ada keluarga yang menderita batuk *pakah ada keluarga yang menderita alergi

22

*pakah ada keluarga yang menderita .1= tau penyakit paru lainnya

%iwayat 9ingkungan

*pakah rumah dekat dengan pabrik *pakah banyak asap atau debu *pakah ada keluarga yang merokok

e.

Pengkajian ?isik 1) 2istem /ntegumen ( kulit pu3at' 3yanosis' turgor menurun (akibat dehidrasi sekunder)' banyak keringat ' suhu kulit meningkat' kemerahan. 2) 2istem Pulmonal /speksi(

*mati bentuk thoraB *mati ?rekuensi napas' irama' kedalamannya *mati tipe pernapasan ( Pursed lip breathing' pernapasan diapragma' penggunaan otot bantu pernapasan

*mati

adanya

reteraksi

inter3ostalis'

retraksi

suprasternal'sianosis

Aerakan dada *dakan tarikan didinding dada ' 3uping hidung' ta3hipnea *pakah ada tanda tanda kesadaran menurun

Palpasi

Aerakan pernapasan %aba apakah dinding dada panas

2)

:aji 5o3al premitus Penurunan ekspansi dada

Perkusi

2uara 2onor@%esonans merupakan karakteristik jaringan paru normal

,ipersonor ' adanya tahanan udara Pekak@0latness' adanya 3airan dalan rongga pleura %edup@7ullnes' adanya jaringan padat .ympani' terisi udara.

*uskultasi

*dakah terdenganr stridor *dakah terdengar whee&ing >5aluasi bunyi napas' 0rekuensi' kualitas' tipe dan suara tambahan

)) 2istem =ardio5askuler ( 7enyut nadi meningkat' pembuluh darah 5asokontriksi' kualitas darah menurun $) 2istem Neurosensori ( A=2 menurun' re0leks menurun@normal' letargi 5) 2istem 8us3uloskeletal ( tonus otot menurun' nyeri otot@normal' retraksi paru dan penggunaan otot aksesoris perna0asan #) 2istem genitourinaria ( produksi urine menurun@normal <) 2istem digesti0 ( konsistensi 0eses normal@diare 0. ?aktor Psikososial@Perkembangan Usia' tingkat perkembangan. g. Pengetahuan :eluarga' Psikososial

2$

.ingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit pneumonia. Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit saluran perna0asan. :esiapan@kemauan keluarga untuk belajar merawat anaknya. :oping keluarga
.ingkat ke3emasan

2.

D'agn%sa Ke&era8atan a. 1ersihan jalan na0as tak e0ekti0 berhubungan dengan peningkatan produksi sputum. b. :erusakan pertukaran gas berhubungan dengan kekurangan suplai -2 . 3. /ntoleransi akti5itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. d. :ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat. e. %esiko tinggi terhadap in0eksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder (adanya in0eksi penekanan imun)' penyakit kronis' malnutrisi. 0. %esiko tinggi terhadap kekurangan 5olume 3airan berhubungan dengan kehilangan 3airan berlebihan' penurunan masukan oral.

25

BAB III TIN!AUAN KA$U$

A. IDENTITA$ DATA Nama anak Umur Denis kelamin *nak ke 11@.1 *lamat ( 1y.* ( $ bulan ( Perempuan ($ ( )"00 gram@ 52 3m ( 2ungai 9asi

Nama /bu Umur Pekerjaan

( Ny. * ( )2 tahun ( /%.

2#

Pendidikan *lamat

( 27 ( 2ungai 9asi

Nama *yah Umur Pekerjaan Pendidikan *lamat

( .n * ( )5 tahun ( .ani ( 27 ( 2ungai 9asi

7B 8edis No 8% .gl 8asuk %2

( Pneumonia ( 0<1)1" ( 2# 2eptember 201)

B. KELUHAN UTAMA Pasien baru masuk ruangan anak %2U7 2olok kiriman Poli *nak tanggal 2# 2eptember 201) jam 11.00 wib dalam keadaan sadar diantar keluarga dengan keluhan( Na0as sesak K 1 bulan yang lalu' batuk (L) Perna0asan 3uping hidung (L) 8enangis tidak kuat +he&ing (L) 7emam ( )

2<

1erat badan $100 gram Panjang badan 52 3m 9ingkar kepala )$ 3m 9ingkar lengan atas 10 3m .urgor kulit jelek dan kulit klien sidikit keriput

C. #I-A;AT KE$EHATAN 1. #'8a+at Kesehatan Dahulu :eluarga mengatakan klien demam dan batuk K 1 bulan di rumah sebelumnya klien berobat ke dukun kampung tapi tidak ansuran' sejak 2 bulan yang lalu berat badan klien tidak naik naik. 2. #'8a+at Kesehatan $ekarang Pada saat didata tanggal 2< september 201) na0as klien tampak sesak' perna0asan 100 B@menit' perna0asan <0 B@i suhu M )#'5 0 = whe&ing (L)' perna0asan 3uping hidung' penggunaan otot bantu perna0asan (L)' kulit klien sedikit keriput dan turgor kulit jelek' bunyi na0as stridor. 1erat badan $100 gr (n M #200 gr)' dimana klien dengan status gi&i buruk. (. #'8a+at Kesehatan Keluarga :lien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lain menderita penyakit yang sama dengan klien dan juga tidak ada yang menderita penyakit degenerati0 seperti 78' ,ipertensi dan penyakit menular lainnya seperti .1' hepatitis dll. ). #'8a+at $%s'al Ek%n%m' 1y * di asuh oleh ibu kandung (Ny.7) hubungan dengan anggota keluarga harmonis' lingkungan baik bayi ada diberikan *2/ tapi tidak men3ukupi kebutuhan nutrisi bayi. :ondisi rumah klien terbuat dari kayu' 2"

berlantai tanah tidak ada kamar dengan pekerjaan ayah sebagai petani dimana tidak dapat men3ukupi kebutuhan keluarga. *. #'8a+at Tum2ang 8otorik kasar ( :lien sudah mampu menegakkan kepada dan telungkup 8otorik halus ( :lien dapat memegang dan memasukan benda ke mulut 1ahasa @ bi3ara ( :lien dapat mengo3eh' dan tertawa

2osialisasi @ :emandiarian ( :lien sudah mengenal ibunya dan menatap wajah ;wajah yang dikenal .. D'agn%sa Me,'s 2uspek 1ronkopneumonia 0en%gram4

1 3

5 , 5

4b ln

24

:eterangan( ( 9aki laki ( Perempuan ( 9aki laki telah meninggal ( Perempuan telah meninggal ( :lien ( .inggal 2erumah ( menikah

D.

IMUNI$A$I :eluarga mengatakan klien belum pernah mendapatkan imunisasi apapun seperti ,b 0' 1=A' 7P. ,b 1 dan Polio

E. #I-A;AT KELAHI#AN ;AN0 LALU N% 1 2 ) $ Th.Lah'r 2000 200< 2010 201) BBL 2500 2<00 )000 )000 KEADAAN BA;I 2ehat 2ehat 2ehat 2ehat !ENI$ KELAMIN Pr pr Pr Pr !ENI$ PE#$ALINAN normal normal normal normal

3. $TATU$ 0#A<IDA A$ P$ *0 ,$ Presentasi 1ayi ( 9engkap )0

Pemeriksaan *ntenatal ( tidak lengkap (2 kali) :omplikasi *ntenatal ( .idak ada

0. #I-A;AT PE#$ALINAN 11@.1 /bu :eadaan umum ibu Persalinan Denis Persalinan ( 50 :g @ 150 3m ( =ukup ( 1idan ( Normal

H. KEADAAN BA;I $AAT LAHI# .anggal lahir 2eB :elahiran ( ( Perempuan ( .unggal

I.

PEN0KA!IAN 3I$IK Umur ( $ bulan Mulut / M 2imetris' tidak ada stomatitis P M .idak teraba masa H',ung / M Perna0asan 3uping hidung' tidak terlihat ada masa' klien terpasang - 2 2 liter P M .idak teraba ada masa 9eher ( Pergerakan normal

2uhu ( )#'5 o= Nadi ( 100 B@i %% ( <0 B@i

9:@ 9Perut ( )$ 3m@ $0 3m 9/9* ( 10 3m

)1

KEPALA / M 1entuk kepala ( 1ulat

TUBUH / M +arna kulit ( 2awo matang tampak sedikit kotor P M teraba hangat' turgor kulit jelek agak keriput Pergerakan ( *kti0

P M .idak teraba masa / M 8ata ( simetris ki@ka tidak tampak perdarahan P M .idak teraba ada masa TELIN0A / M ( 2imetris ki@ka' susunan telinga lengkap serumen ( ) P M .idak teraba masa !ANTUN0 / M 1entuk dada simetris ki ka' %etraksi dinding dada (L) Paru:&aru / M 1entuk dada simetris ki @ ka' 0rekuensi na0as <0 B @ i P M Nyeri tekan ( ) P M 2onor 1unyi * M Na0as ( +h L@L' ron3hi @ Perut / M Perut membun3it (a3ites) lingkar perut * M bising usus ( (" B @ i) P M .ympani P M ,epar tidak teraba' perut terasa tegang 0ENITALIA 9abia minora ( .ertutup labia mayora EK$T#EMITA$ :lien terpasang /E?7 :a en 1 1 # ggts@i di tangan kiri ada jalan lan3ar Dari tangan lengkap

$tatus Neur%l%g' 1erkedip 8enangis ( Na 8engisap( Na ( Na

TULAN0 9ingkar kepala )$ 3m 9ingkar lengan atas 10 3m 9ingkat perut $0 3m

DATA PENUN!AN0 Pemer'ksaan Darah .anggal 2" 2eptember 201) ,b( 10'14 gr@dl 9ed ( 5) mm@jam (O 15 mm@jam) 9eukosit ( 15.0"0 mm) (5000 )2

*kral dingin Dari kaki lengkap Pergerakan lemah

10.000) ,ematokrit 24 ()< $<) .rombosit ( 5#0.000 (150.000 $00.000) .herapi ( /E?7 :aen 1 1 # gtts@i =hlorameB $ B <5 mg *mino $ B " mg Aenta 2 B " mg 8ethil 1 B 2 mg - 2 2 liter

A. Ke2'asaan sehar' = har' 4 1. P%la Nutr's' Pola Nutrisi( bayi 11@.1 ?rekuensi 8akan 2ehat )500 gr @ 52 3m (2 bulan yang lalu) $100 @ 52 2akit

1ubur M 2 B sehari 1 1ubur M ) B sehari porsi *2/ sesering mungkin *2/ K $ 5 kali (*2/ 2usu 0ormula M ) kali kurang) sehari 1aik :urang 1atuk' produksi meningkat sekret

Na0su makan *lasan Pola Nutrisi /bu 11@.1 ?rekuensi 8akan Denis diit

$5 :g 2 B sehari :lien mengatakan makan sedikit' kurang ))

mengkonsumsi protein dan susu *lasan /bu mengatakan bayi mau menyusu tapi jumlah *2/ kurang

8: ( Ke2utuhan Nutr's' Kurang ,ar' ke2utuhan tu2uh

2.

P%la El'm'nas'

P%la El'm'nas'4 Buang A'r Besar ?rekuensi +aktu +arna :onsistensi Penggunaan Pen3ahar Buang A'r Ke9'l Dumlah ?rekuensi :arakteristik Urin +arna K <00 33

$ehat

$ak't

2 B sehari Pagi hari' siang hari :uning 9embek .idak

2 B sehari Pagi ,ari' siang hari :uning 9embek .idak

K <00 33 K # ; < B @ hari

K < ; " B @ hari

Dernih tidak terdapat Dernih tidak terdapat kristal pengumpulan @ kristal :uning Dernih :uning Dernih

8: ( T',ak a,a (. P%la T',ur > Ist'rahat Pola .idur C /stirahat( +aktu .idur 8alam 2ehat M 2akit

21.00 0.5.00 8alam M .idak menentu

)$

+ib 2iang M 1$.00 15.00 9ama tidur @ hari :ebiasaan pengantar tidur :ebiasaan saat tidur :esulitan saat tidur K < " jam .idak ada .idak ada .idak ada

2iang M .idak menentu

K # < jam .idak ada .idak ada .idak ada

)5

DATA 3"KU$
DATA $UB!EKTI3 DATA "B!EKTI3

1) /bu klien mengatakan K 1 bulan 1) :lien tampak kesulitan berna0as' %% yang lalu klien batuk dan na0as klien sesak serta berbunyi 2) /bu klien mengatakan anak susah mengeluarkan dahak <0 B@i' p M 100 B @i 2) :lien kelihatan sulit berna0as' klien terpasang - 2 2 liter )) 1atuk tidak produkti0

)) /bu klien mengatakan bayinya mau $) :lien susah mengeluarkan sputum menyusu tapi produksi *2/nya 5) 1unyi na0as klien stridor kurang #) *da retraksi dinding dada $) /bu klien mengatakan di rumah <) *kral klien teraba dingin anak ada diberi promina 1 kali ") :lien mengalami penurunan berat sehari 5) /bu klien mengatakan kurang badan sebelum sakit )500 kg (2 bulan yang lalu setelah sakit $100 gr) 10) *ir susu ibu kelihatan sedikit nutrisi anaknya makanan bergi&i

mampu mengkonsumsi makanan 4) 9ingkar lengan( 10 3m bergi&i klien hanya dibawa berobat ke dukun kampung ansuran <) /bu klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya ") /bu klien mengatakan anaknya rewel dan menangis 4) /bu klien mengatakan bayinya belum pernah diimunisasi #) /bu klien mengatakan selama sakit 11) /bu kelihatan tidak mengerti dengan tapi tidak ada 12) /bu kelihatan kurang mengkonsumsi

)#

ANALI$A DATA

N" 1 72(

DATA

ETI"L"0I Peningkatan produksi sputum.

P#"BLEM 1ersihan jalan na0as tidak e0ekti0

1) /bu klien mengatakan K 1 bulan yang lalu klien batuk dan na0as klien sesak serta berbunyi 2) /bu 7-( 1) :lien tampak kesulitan klien mengatakan anak susah mengeluarkan dahak

berna0as' %% <0 B@i' p M 100 B @i 2) :lien kelihatan sulit berna0as )) 1atuk tidak produkti0 $) :lien sputum 5) 1unyi na0as klien stridor #) *da retraksi dinding dada susah mengeluarkan

72( 1) /bu klien mengatakan K 1 bulan yang lalu klien batuk dan na0as klien sesak serta berbunyi 2) /bu klien mengatakan anaknya rewel 7-(

:ekurangan suplai Pola -ksigen e0ekti0

na0as

tidak

)<

1) :lien

tampak

kesulitan

berna0as' %% <0 B@i' p M 100 B @i 2) :lien kelihatan sulit berna0as )) 1unyi na0as klien stridor $) *da retraksi dinding dada 5) *kral klien dingin #) :lien terpasang - 2 2 liter <) :lien menggunakan otot bantu perna0asan ) 72( 1) /bu klien mengatakan produksi *2/nya kurang 2) /bu klien mengatakan di rumah anak ada diberi promina 1 kali sehari )) /bu klien mengatakan kurang mampu mengkonsumsi makanan bergi&i 7-( a. :lien mengalami penurunan berat badan sebelum sakit )500 gr (2 bulan yang lalu) setelah sakit $100 gr 2) 9ingkar lengan( 10 3m )) *ir susu ibu kelihatan sedikit $) /bu kelihatan tidak mengerti dengan nutrisi anaknya 5) /bu kelihatan kurang mengkonsumsi makanan /ntake inadekuat nutrisi :ebutuhan nutrisi tubuh kurang dari kebutuhan

)"

72( 1) /bu klien mengatakan badan bayi tidak naik naik 2) /bu klien mengatakan produksi *2/ sedikit )) /bu klien mengatakan bayinya sering demam 7-( 1) :lien gi&i buruk 2) :lien tampak lemah )) :lien sering menangis $) *supan *2/ :lien kurang 5) 9eukosit ( 15.0"0 mm) (5000 10.000) #) ,ematokrit 24 ()< $<) 72( 1) /bu klien mengatakan selama sakit klien hanya dibawa berobat ke dukun kampung tapi tidak ada ansuran 2) /bu klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit anaknya )) /bu klien mengatakan anaknya rewel dan menangis 7-( 1) /bu kelihatan tidak mengerti dengan penyakit dan nutrisi anaknya 2) /bu kelihatan kurang mengkonsumsi makanan berat

Nasokomial

%esiko in0eksi

:urang mengenai

in0ormasi :urang pengetahuan nutrisi' ibu tentang nutrisi' penyakit klien

perawatan bayi dan perawatan bayi dan penyakit klien

DIA0N"$A KEPE#A-ATAN
)4

1.

1ersihan jalan na0as tak e0ekti0 berhubungan dengan peningkatan produksi sputum.

2. suplai oksigen ).

Pola na0as tidak e0ekti0 berhubungan dengan kekurangan

:ebutuhan

nutrisi

kurang

dari

kebutuhan

tubuh

berhubungan dengan intake inadekuat $. :urang pengetahuan ibu tentang nutrisi' perawatan bayi dan penyakit klien berhubungan dengan kurang in0ormasi mengenai nutrisi' perawatan bayi dan penyakit klien 5. %esiko in0eksi berhubungan dengan nasokomial

$0

Você também pode gostar

  • COVER R
    COVER R
    Documento1 página
    COVER R
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Askep Anak Dengan Fistula
    Askep Anak Dengan Fistula
    Documento5 páginas
    Askep Anak Dengan Fistula
    Dewi Fauziyyah
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento1 página
    Daftar Isi
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • CAPER An
    CAPER An
    Documento6 páginas
    CAPER An
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Cover Ria
    Cover Ria
    Documento2 páginas
    Cover Ria
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Documento15 páginas
    Askep CKD
    mandamufa
    33% (3)
  • Bab 1 ASi Eklusif
    Bab 1 ASi Eklusif
    Documento37 páginas
    Bab 1 ASi Eklusif
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Abstrak Zulfata
    Abstrak Zulfata
    Documento3 páginas
    Abstrak Zulfata
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet VERTIGO
    Leaflet VERTIGO
    Documento3 páginas
    Leaflet VERTIGO
    sasmadewi
    100% (1)
  • Deki Flebitis
    Deki Flebitis
    Documento36 páginas
    Deki Flebitis
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Documento2 páginas
    Lampiran 1
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • ABSTRAK Et
    ABSTRAK Et
    Documento1 página
    ABSTRAK Et
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Interaksi Siprofloksasin Dengan Jus Jeruk
    Interaksi Siprofloksasin Dengan Jus Jeruk
    Documento5 páginas
    Interaksi Siprofloksasin Dengan Jus Jeruk
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Pre Planning Vertigo
    Pre Planning Vertigo
    Documento13 páginas
    Pre Planning Vertigo
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet VERTIGO
    Leaflet VERTIGO
    Documento3 páginas
    Leaflet VERTIGO
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Documento7 páginas
    KUESIONER
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Angel 2012
    Proposal Angel 2012
    Documento23 páginas
    Proposal Angel 2012
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Documento7 páginas
    KUESIONER
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento5 páginas
    Kata Pengantar
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Askep Anak Dengan Fistula
    Askep Anak Dengan Fistula
    Documento5 páginas
    Askep Anak Dengan Fistula
    Dewi Fauziyyah
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Documento2 páginas
    Lampiran 1
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • KUESIONER
    KUESIONER
    Documento7 páginas
    KUESIONER
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Bahan Proposal Ria Yptk
    Bahan Proposal Ria Yptk
    Documento27 páginas
    Bahan Proposal Ria Yptk
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento5 páginas
    Daftar Isi
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Kuesioner Penelitian
    Kuesioner Penelitian
    Documento2 páginas
    Kuesioner Penelitian
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Transparan Uji Pros
    Transparan Uji Pros
    Documento11 páginas
    Transparan Uji Pros
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • BAHAYA ROKOK
    BAHAYA ROKOK
    Documento38 páginas
    BAHAYA ROKOK
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Documento5 páginas
    Daftar Isi
    sasmadewi
    Ainda não há avaliações