Você está na página 1de 22

1.1. KEBUTUHAN DAN JENIS KEBUTUHAN 1.

Pengertian Kebutuhan Kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani. 2. Jenis Kebutuhan Kebutuhan dapat dibedakan menurut intensitas, sifat, waktu, dan subjek yang membutuhkannya. a. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Intensitas Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Dasar yang kita gunakan adalah peranan kebutuhan tersebut terhadap kelangsungan hidup manusia. Artinya, jika suatu kebutuhan sangat erat kaitannya dengan kelangsungan hidup manusia, maka kebutuhan tersebut adalah kebutuhan primer. Semakin jauh kaitannya dengan kelangsungan hidup manusia, maka tingkatannya menjadi kebutuhan sekunder atau tersier. Kita dapat memberikan contoh, yaitu mobil mewah seperti BMW atau Ferrari. Kita dapat menjawab sendiri bahwa tanpa mobil mewah pun kita akan tetap hidup, tetapi coba satu hari kita tidak makan atau minum tanpa suatu alasan yang jelas (seperti puasa), maka badan kita akan terasa lemas dan kelangsungan hidup pun akan terancam. Satu hal lagi yang perlu dipahami saat ini, antara kebutuhan sekunder dan tersier sangat sulit untuk memberikan perbedaan yang tegas dan nyata. Maksudnya kita tidak dapat menyatakan secara tegas bahwa suatu benda seperti televisi adalah kebutuhan sekunder atau tersier. Karena hal itu sangat berhubungan dengan keadaan ekonomi seseorang atau keluarga. Bisa saja bagi seseorang yang sudah mapan dan pendapatannya tinggi televisi hanyalah kebutuhan sekunder saja. Dari uraian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tinggi atau rendahnya pendapatan seseorang atau keluarga akan menentukan apakah suatu kebutuhan termasuk kebutuhan sekunder atau tersier. b. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Sifat Berdasarkan siatnya, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dasar yang kita gunakan adalah dampak atau pengaruhnya kepada diri manusia yang terdiri dari jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani erat kaitannya dengan upaya manusia menutupi atau memperindah jasmani manusia. Kebutuhan tersebut antara lain makanan, pakaian, sepatu, dan jaket. Kebutuhan rohani adalah berupa upaya manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa atau hati. Seseorang merasa tenteram jika dapat bercerita lepas mengenai kesulitan-kesulitan hidup dengan orang yang dipercayainya. Kita merasa senang jika mendengar nyanyian, hiburan, dan lain-lain. c. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Waktu Berdasarkan waktu, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang (saat ini) dan kebutuhan masa yang akan datang. Dikatakan kebutuhan sekarang karena memang dibutuhkan sekarang, sementara kebutuhan yang akan datang bisa dipastikan dibutuhkan pada masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, dasar yang kita gunakan untuk membedakan sutau kebutuhan berdasarkan waktu adalah waktu pemenuhannya. Kebutuhan yang akan datang bisa dipersiapkan. Artinya, jika kita mengetahui kebutuhan dalam jangka tertentu, maka kita bisa menyiapkannya mulai saat ini. Bagi ibu yang tengah mengandung anaknya, dapat mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti pakaian bayi tersebut. Bagi pegawai yang suatu saat pensiun dapat dipersiapkan dana pensiun. d. Jenis Kebutuhan Berdasarkan Subjek Berdasarkan subjeknya kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan pribadi atau individu dan kebutuhan kolektif (masyarakat). Dasar pembagiannya adalah siapa yang membutuhkan kebutuhan tertentu, apakah diri pribadi atau masyarakat Kebutuhan diri pribadi seperti sepatu, mobil pribadi, atau pakaian, dibutuhkan diri pribadi siapa saja dan diputuskan pemenuhannya oleh diri pribadi. Sementara kebutuhan kolektif

TIM EKONOMI 17 1

seperti ketentraman dan kedamaian, jalan raya, serta sarana dan fasilitas pendidikan memang dibutuhkan oleh masyarakat dan masyarakat berupaya memenuhinya baik dengan swadaya maupun dengan bantuan pemerintah setempat. 1.2. KELANGKAAN SUMBER DAYA Sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi dikenal empat faktor produksi pokok, yaitu tanah, tenaga kerja, kapital (modal), dan pengusaha (kewirausahaan). a) Tanah Factor produksi tanah adalah yang terpenting. Bukan saja jumlahnya yang makin menyusut, tetapi segala sesuatu harus didirikan di atas tanah / bumi. Factor produksi tanah terdiri dari : a. Tenaga penumbuh dari tanah, b. Tenaga air, c. Ikan dan mineral, d. Tanah yang di atasnya didirikan bangunan, serta e. Ikim, cuaca, curah hujan, dan angin. Sumber daya tanah terbatas (langka) karena bila kita menggunakan tanah tertentu untuk bangunan, maka kita tidak dapat lagi menggunakannya untuk lapangan sepak bola. Bila kita menggunakan tanah untuk jalan tol, maka tanah untuk pemukiman rakyat akan berkurang. Dengan demikian, factor produksi tanah menjadi langka dan sangat terbatas. b) Tenaga Kerja Tenaga kerja juga langka. Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki oleh manusia. Bila semakin banyak dokter yang dihasilkan, akan semakin sedikit insinyur yang dihasilkan. Bila banyak tenaga kerja yang bekerja di pabrik akan sedikit tenaga kerja di bidang pertanian. Hal ini menandakan adanya keterbatasan tenaga kerja. c) Modal/Kapital Kapital adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan produksi barang-barang lain. Kapital dapat terdiri dari mesin-mesin, pabrik-pabrik, pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Jumlah kapital juga terbatas karena kemampuan manusia untuk menghasilkannya terbatas. Bila modal banyak digunakan untuk memproduksi lemari es, modal untuk menghasilkan perahu, kapal terbang, dan jalan raya harus dikurangi. d) Enterpreneurship Pengusaha (keahlian pengusaha) juga terbatas. Banyak produk yang tidak mampu dihasilkan karena tidak adanya faktor pengusaha. Faktor produksi pengusaha merupakan faktor yang sangat menentukan karena walaupun terdapat tiga faktor produksi lainnya tanpa ada keahlian dalam mengolah/pengusaha semuanya tidak akan berarti. 2. Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan yang perlu dipenuhi. Kebutuhan tersebut dapat berupa barang atau jasa. Kebutuhan timbul karena adanya tuntutan fisik dan atau psikis agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kebutuhan manusia memiliki dua sifat khusus, yaitu beraneka ragam dan tak dapat dipuaskan. Hal ini menyebabkan kebutuhan menjadi tidak terbatas. Selain hal itu, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut. a. Sifat alami manusia Manusia mempunyai sifat selalu merasa kurang. Semakin banyak sarana yang dimiliki, semakin banyak kebutuhan yang dirasa kurang terpenuhi. b. Tingkat pendapatan Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka akan semakin banyak atau Hidup bermasyarakat akan sangat dipengaruhi oleh budaya dan keadaan sosial bertambah kebutuhan. c. Faktor lingkungan Alam tempat manusia berada mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri dengan lingkungannya. d. Lingkungan sosial

TIM EKONOMI 17 2

Di antara anggota masyarakat. Hal itu menimbulkan demonstration effect yaitu kebiasaan (sifat) meniru tingkah laku orang lain. e. Kemajuan teknologi informasi Seringnya barang-barang diinformasikan melalui radio, televisi, internet dan media cetak akan lebih banyak orang yang mengetahui serta akan mendorong rasa ingin memiliki. f. Akulturasi budaya Pengaruh budaya lain terhadap budaya yang sudah ada dimana corak dan ragam kebutuhan manusia secara alamiah dipengaruhi oleh bentuk kebudayaannya. Demikian pula masuknya pengaruh budaya lainpun kan menambah kebutuhan baru. g. Perdagangan internasional Dengan dilaksanakannya perdagangan lintas negara akan terjadi pertukaran barang yang mendorong kebutuhan meningkat dengan pesat Kenyataan menunjukkan bahwa sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sangat terbatas. Oleh karena itu, sumber daya memiliki sifat-siat khusus, yaitu merupakan barang langka (scarce) karena jumlahya terbatas, dapat dipakai dalam penggunaan yang berbeda, dan dapat dikombinasikan dalam berbagai perbandingan untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas dan selalu bertambah dari waktu ke waktu sedangkan sumber daya untuk memenuhinya terbatas. Hal ini menyebabkan manusia dituntut untuk menggunakan sumber-sumber daya tersebut secara cermat dan tepat serta harus tunduk kepada The Law of Scarcity (hukum kelangkaan), yaitu untuk memenuhi kebutuhan tertentu, orang harus mengorbankan sesuatu terlebih dahulu. 3. Menentukan Pilihan dari Berbagai Alternatif Dengan adanya kenyataan bahwa sumber daya yang tersedia terbatas memaksa kita tunduk pada hukum kelangkaan (The Law of Scarcity) sehingga kita tidak bisa seenaknya menggunakannya, tetapi harus diperoleh melalui pengorbanan. Artinya, barang-barang yang langka memerlukan biaya. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki harus diteliti penggunaannya melalui kombinasinya dengan sumber-sumber lain, kemudian dipilih kombinasi manakah yang paling menguntungkan atau yang dapat memuaskan kebutuhan, kemudian diambil keputusan yang sebaik-baiknya. Dalam menentukan alternatif pilihan sering timbul masalah, yaitu kombinasi-kombinasi manakah yang akan dipilih sehingga dapat memuaskan kebutuhan. Pemilihan alternatif bertujuan untuk memenuhi kebutuhan agar tercapai kepuasan maksimum, yaitu suatu keadaan yang dirasakan oleh seseorang sehubungan dengan telah terpenuhinya kebutuhan sehingga mencapai tingkat kepuasan tertinggi dari berbagai alternatif pilihan kebutuhan dengan sarana pemuas kebutuhan yang dimiliki. 4. Penyebab Kelangkaan Kebutuhan dan Sumber Daya Masyarakat manapun, baik yang primitive ataupun yang telah maju selalu dihadapkan pada masalah ekonomi. Masalah ekonomi timbul dan berkembang seiring dengan semakin majunya kehidupan masyarakat. Semakin maju kehidupan masyarakat, semakin beraneka ragam kebutuhan hidup yang muncul. Selain itu, manusia mempunyai sifat tidak pernah merasa puas sehingga kebutuhannya akan terus bertambah tanpa ada batasnya. Di sisi lain, sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup jumlahnya terbatas atau langka. Barang dan jasa dihasilkan dari penggabungan beberapa faktor produksi. Tentu anda dapat membedakan barang dengan jasa, bukan ? Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan terbatas. Jika negara Indonesia memilih memproduksi beras, maka barang lainnya harus dikorbankan atau paling tidak dikurangi jumlahnya. Hal ini menandakan kelangkaan barang dan jasa. Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa sumber daya sangat terbatas sehingga barang dan jasa dihasilkan juga terbatas. Sementara, keinginan manusia tidak terbatas. Semua orang ingin memiliki mobil, semua orang ingin memenuhi segala keinginan. Akan tetapi, mampukah mereka ? Tentu saja tidak. Kelangkaan sumber daya dan barang/jasa disebabkan oleh beberapa hal berikut a. Bencana Alam Bencana alam seperti tsunami, gempa dan banjir merusak sumber daya dan barang/jasa sehingga sumber daya dan barang/jasa tersebut tidak dapat digunakan lagi. Bencana tsunami seperti yang terjadi di Aceh pada akhir Desember 2004 tidak hanya menimbulkan

TIM EKONOMI 17 3

banyak korban jiwa, tetapi juga banyak barang modal seperti pabrik yang tidak bisa berproduksi, banyak tenaga kerja yang meninggal dan banyak barang yang hanyut bersama tsunami tersebut sehingga menimbulkan kelangkaan. b. Perang Perang juga menimbulkan kelangkaan. Perang saudara yang terjadi di Sudan menimbulkan kelangkaan bahan makanan sehingga menyebabkan kelaparan. Perang Dunia ke-2 antara tahun 1939-1945 menyebabkan banyak sumber daya mesin pabrik hancur sehingga produksi barang tidak bisa dilakukan. Perang di Irak yang dilakukan Amerika Serikat menelan banyak korban tentara dan menghabiskan anggaran pertahanan negara tersebut. c. Keterbatasan kemampuan manusia Kemampuan manusia yang terbatas dalam mengolah barang-barang modal yang disediakan akan dapat menimbulkan kelangkaan. Karena keterbatasan ini hanya sedikit barang yang dihasilkan, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. d. Banyaknya Sumber Daya yang Rusak Karena Ulah Manusia Ulah manusia bisa menyebabkan kelangkaan sumber daya yang akhirnya dapat menyebabkan kelangkaan barang/jasa. Salah satu contoh penebangan liar (illegal logging) yang mengakibatkan gundulnya hutan serta matinya ekosistem di daerah tebangan tersebut sehingga tidak dapat lagi menghasilkan kayu dan barang lainnya lagi. e. Kebutuhan yang Tidak Terbatas Kenyataan menunjukkan bahwa kebutuhan manusia terus berkembang sesuai dengan kodrat manusia yang selalu merasa kurang namun penyediaan kebutuhan (barang/jasa) dibatasi oleh kemampuan yang terbatas. f. Jumlah Benda Pemuas Kebutuhan yang Disediakan Alam Terbatas Sebagian besar benda yang disediakan alam harus diolah untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Barang yang akan dikonsumsi manusia harus melalui proses pemanfaatan ilmu dan teknologi. Penguasaan ilmu dan teknologi setiap orang di suatu negara juga tidak sama. 5. Sikap Rasional Terhadap Pilihan dan Konsekuensi Kelangkaan

Perhatikanlah peraga di bawah ini ! Peraga di atas menggambarkan suatu keadaan sehari-hari yang kita temui. Setiap individu, baik anggota DPR, presiden, maupun buruh tani berhadapan dengan hal ini. Kelangkaan memaksa setiap individu untuk membuat pilihan, pilihan mengisyaratkan adanya pengorbanan atau biaya. Biaya terkait dengan sejumlah peluang yang dikeluarkan dan biaya peluang karena memilih salah satu alternatif pilihan. Oleh karena setiap individu berusaha meminimalkan biaya yang dikeluarkannya, maka sikap rasional terhadap pilihan merupakan cara yang tepat untuk hal tersebut. Dalam ilmu ekonomi, sikap rasional memegang peranan yang penting. Seorang pengusaha sangat rasional jika menginginkan keuntungan yang besar. Seorang konsumen sangat rasional jika ingin memaksimalkan kepuasan dengan pendapatan yang terbatas. Seorang pedagang menginginkan penjualan yang banyak setiap harinya. Untuk mencapai hal itu, ia mengkalkulasikan berbagai biaya yang harus dikeluarkannya. Ia harus bisa menekan biaya tersebut agar bisa menjual dengan harga lebih rendah dibandingkan pedagang lainnya. Ia juga berusaha mempengaruhi pilihan konsumen dengan melancarkan berbagai bentuk promosi penjualan. Ia telah bertindak rasional karena telah memperhitungkan untung rugi yang akan dialaminya. Di sisi lain konsumen dihadapkan kepada banyak sekali penawaran dan promosi dalam berbagai bentuk dan cara untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya. Menyikapi hal ini konsumen tidak memiliki cara lain kecuali bersikap rasional. 6. Apakah suatu pilihan benar-benar dibutuhkan ? Apakah keinginan untuk memiliki suatu barang lebih karena ingin pamer dibandingkan kebutuhan terhadap barang itu sendiri? Pertanyaan seperti di atas perlu diajukan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli barang/jasa tertentu. Namun, seringkali pertanyaan tersebut tidak pernah mengemuka. Oleh karena itu, perlu diketahui beberapa langkah praktis dan rasional sebelum menentukan pilihan, yaitu sebagai berikut. a. Analisis Biaya Manfaat Analisis biaya manfaat merupakan analisis yang sering dipakai dalam ilmu ekonomi dalam skala yang luas. Namun demikian dalam lingkup kecil analisis ini tetap bisa digunakan. Analisis ini menilai manfaat suatu kebutuhan dibandingkan dengan biaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila setelah dihitung manfaat yang benar-benar dirasakan lebih besar

TIM EKONOMI 17 4

daripada biaya yang dikeluarkan, keputusan atas suatu pilihan dapat disebut rasional. Misalnya, pilihan untuk membeli sepatu baru karena sepatu lama tidak layak lagi dipakai. Pertama sekali haruslah dihitung manfaat sepatu tersebut kemudian bandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Jika manfaatnya lebih besar, maka keputusan untuk membeli sepatu baru tersebut rasional. b. Mengidentifikasikan faktor pendorong pembelian Faktor pendorong untuk mengadakan pembelian banyak sekali. Ada faktor yang berasal dari dalam seperti kebutuhan dan ada juga yang berasal dari luar seperti pengaruh lingkungan dan iklan, kebiasaan meniru perilaku orang lain, serta ingin menunjukkan diri kepada orang lain. Jika faktor pendorong berasal dari dalam, yaitu adanya kebutuhan, keputusan bisa dianggap rasional. Namun, apabila keputusan pembelian lebih disebabkan meniru perilaku orang lain, misalnya karena orang lain memakai jam tangan, Anda juga terdorong untuk membeli jam tangan, keputusan untuk membeli tidaklah rasional. c. Berpikir Secara Bertahap Salah satu ciri orang rasional adalah berpikir secara bertahap. Dalam banyak situasi berpikir secara bertahap dapat membantu kita dalam membuat keputusan yang terbaik. Berpikir secara bertahap berarti memperhitungkan perubahan-perubahan kecil yang terjadi dalam rangka menentukan suatu pilihan. Misalnya ongkos total dan laba yang diperoleh maskapai penerbangan setiap satu kali terbang adalah Rp 100.000.000,00. Jika kapasitas pesawat sebanyak 200 orang berarti dalam satu kali penerbangan tiket dijual Rp 500.000,00. Sayangnya dengan banyaknya maskapai penerbangan saat ini, tidak semua kursi terisi. Akibatnya mungkin hanya 80% saja kursi yang terisi. Namun demikian, tambahan pendapatan tetap ada. Yaitu dari para penumpang yang membeli langsung sisa-sisa tiket pada saat pesawat mau terbang, dengan harapan mendapat harga lebih murah dengan resiko tidak kebagian kursi jika pesawatnya sudah penuh. Jika ada 10 orang penumpang yang ingin membeli tiket pada saat akan terbang, maukah maskapai penerbangan itu menjualnya dengan harga yang lebih murah 25% ? Jika maskapai penerbangan ini tidak berpikir bertahap, ia akan menolak untuk menjual dengan harga lebih murah karena menurutnya hal itu merugi sebab tiket yang dijual lebih murah daripada harga yang semestinya yang Rp 500.000,00. Namun demikian jika perusahaan tersebut menjual tiketnya seharga Rp 500.000,00, maskapai ini tidak akan dilirik oleh para penumpang yang membeli sewaktu pesawat mau berangkat tersebut karena tidak menarik dan harganya sama saja dengan orang yang telah memesan jauh-jauh hari sehingga kursi pesawat tersebut kosong. Jika maskapai penerbangan tersebut menjual tiketnya kepada para penumpang tersebut, mereka telah berpikir secara bertahap. Hal ini karena keberadaan penumpang tersebut tidak menambah ongkos yang mesti ditanggung, tetapi mereka bisa menambah pendapatan perusahaan. Hal inilah yang dimaksud berpikir bertahap. Segala sesuatu yang hendak diputuskan harus melihat perubahan-perubahan marginal yang terjadi dalam rangka pengambilan keputusan tersebut. Seandainya maskapai penerbangan tersebut tidak menjual tiketnya, ia akan kehilangan tambahan pendapatan sebanyak Rp 3.750.000,00. d. Menyadari Trade Off Sebagai seorang siswa, waktu Anda sangat berharga. Waktu tersebut bisa Anda bagi untuk berbagai kegiatan. Untuk melakukan semua kegiatan yang telah anda rancang, Anda menghadapi kendala terbatasnya waktu yang tersedia. Untuk itu Anda harus menyadari adanya trade off . Semakin banyak waktu yang Anda gunakan untuk bermain, semakin sedikit waktu yang bisa dipakai untuk belajar. Semakin banyak waktu untuk menonton, semakin sedikit waktu untuk menolong orang tua. Kasus lain yaitu pendapatan yang Anda miliki. Jika banyak pendapatan anda dibelanjakan untuk membeli pakaian, semakin sedikit yang bisa dibelanjakan untuk membeli buku. Oleh karena itu penting kiranya anda menyadari adanya trade off tersebut karena bisa membuat Anda lebih rasional dalam mengambil keputusan/pilihan.

TIM EKONOMI 17 5

EVALUASI PELAJARAN 1 A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang benar ! 1. Jumlah sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia sifatnya .... a. langka atau terbatas dibandingkan dengan kebutuhan b. bebas dan dapat dieksploitasi sesuai yang dibutuhkan c. cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari d. sangat banyak karena merupakan benda potesial yang dapat diusahakan e. hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak saja 2. Sumber daya yang terbatas, sedang kebutuhan tidak terbatas mendorong manusia untuk..... a. memanfaatkan kesempatan b. berlaku jujur c. harus bekerja giat d. bertindak ekonomis e. bermotif ekonomi 3. Sesuai a. b. c. d. e. dengan intensitasnya, kebutuhan manusia dapat dibedakan menjadi .... material dan spiritual jasmani dan roohani primer, skunder dan tersier individu dan kolektif sekarang dan akan datang

4. Jembatan, jalan raya , telpon umum merupakan kebutuhan .... a. kolektif b. pokok c. skunder d. individu e. jasmani 5. Yang menjadi inti masalah ekonomi adalah .... a. perkembangan ekonomi yang lambat b. kebutuhan yang terbatas c. pengeluaran yang tinggi d. sumber daya terbatas , kebutuhan tidak terbatas e. penduduk yang banyak 6. Orang yang mendapat serangan jantung membutuhkan pertolongan dokter. Kebutuhan terhadap dokter tersebut merupakan kebutuhan .... a. pokok b. skunder c. sekarang d. tersier e. individu f. primer 7. Beerikut ini merupakan sistem ekonomi yang ditetapkan negara-negara di dunia , kecuali .... a. tradisional b. pasar c. tunggal d. komando e. sosialis 8. Di bawah ini merupakan sebabterjadinya kelangkaan sumber dayadan barang / jasa , kecuali , .... a. bencana alam

TIM EKONOMI 17 6

b. c. d. e.

perang sumber daya rusak karena perbuatan manusia produksi banyak membutuhkan tenaga kerja m kelangkaan barang dan jasa

9. Masalah bagaimana cara memproduksi terkait dengan ..... a. ilmu dan pengetahuan serta teknik produksi b. jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan c. kelangkaan sumer daya d. kelangkaan barang dan jasa e. jumlah pabrik yang dimiliki 10. Konsekuensi keberadaan kelangkaan adalah pilihan . Pilihan yang rasional haruslah... a. menggunakan analisis biaya manfaat b. cara berfikir secara bertahap c. menghabiskan semua pendapatan sekarang juga d. menyadari adanya trade off e. tidak rasional B. ESAI Jawablah dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan kebutuhan menurut subjeknya ! 2. Jelaskan masalah pokok ekonomi menurut aliran klasik ! 3. Jelaskan sikap rasional dalam melakukan suatu pilihan ! 4. Jelaskan sistem ekonomi tradisional , beri contoh ! 5. Jelaskan sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia ! 1. 3. MASALAH POKOK EKONOMI 1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas munculah masalah pokok ekonomi. Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonomi klasik dan ekonomi moderen. Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai kemakmuran suatu masyarakat adalah tidak mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok ekonomi di masyarakat. Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi. a. Masalah produksi Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi. Munculnya pertanyaan di atas tersebut tidak lain karena heterogennya masyarakat. Dengan demikian, kekhawatiran apabila memproduksi barang tertentu, tetapi tidak dikonsumsi masyarakat. b. Masalah Distribusi Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan saran dan prasarana disribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ketangan konsumen dan tidak tertimbun di produsen.
c. Masalah Konsumsi

TIM EKONOMI 17 7

Hasil produksi yang telah didistribusikan pada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakt yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya ? 2. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Moderen Para ahli ekonomi moderen sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian yang harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi. a. Barang dan Jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ? (What and How Much ?) Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia terbatas dan penggunaannya bersifat alternatif, maka masyarakat harus menentukan jenis dan jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi. Masyarakat dapat memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang akan diproduksi dengan perbandingan tertentunya yang dipandang paling menguntungkan dan memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan. Bila saja suatu negara tertentu memproduksi senjata, peluru nuklir atau bahkan komputer. Di sisi lain banyak memproduksi bahan pangan seperti beras, gandum, sayuran, dan buahbuahan. Lalu dari mana senjata untuk angkatan perang ? dengan adanya kegiatan perdagangan internasional kebutuhan senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negara yang memproduksi senjata tersebut. b. Bagaimana cara memproduksi ? (How ?) Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu kemajuan dalam bidang ilmu dan dan teknologi produksi perlu ditingkatkan. c. Untuk siapa barang dan jasa dihasikan (for Whom ?) Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga mendapat bagian yang sama atau berbeda ? Apakah barang / jasa hanya untuk orang kaya saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan secara adil? Haruskah gajih para manajer sepuluh kali lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah dapat mengonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang ? jasa diproduksi. Ketiga masalah di atas yaitu what, how dan for whom bersifat fundamental dan bersifat kaitmengait satu dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap negara, baik negara sedang berkembang maupan negara yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian dapat memecahkan ketiga masalah tersebut dengan cara yang sama. 1.4. IDENTIFIKASI HILANGNYA KESEMPATAN PADA TENAGA KERJA BILA MELAKUKAN PRODUKSI DI BIDANG LAIN Pada bagian sebelumnya telah diterangkan tentang pemilihan barang atau jasa yang akan diproduksi dengan menggunakan kurva kemungkinan produksi. Dalam menjelaskan penggunaan tenaga kerja dan biaya kesempatan yang ditimbulkan dengan pemilihan suatu pekerjaan, kita juga bisa menerapkan hal yang sama. Pada dasarnya jika seorang tenaga kerja telah bekerja atau memilih suatu pekerjaan tertentu, ia tidak bisa lagi untuk bekerja dengan profesi lain. Misalnya, jika ia menjadi pilot, berarti kesempatan untuk berproduksi sebagai pemain bola hilang. 1.5. Sistem ekonomi Permasalahan masyarakat yang telah disebutkan sebelumnya diusahakan pemecahannya. Usaha tersebut diwujudkan melalui sistem ekonomi yang dipilih suatu negara. System ekonomi adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Efektif atau tidaknya jawaban-jawaban yang

TIM EKONOMI 17 8

diberikan sangat tergantung kepada system ekonomi yang dipilih. Secara umum, terdapat empat system ekonomi. 1. Sistem Ekonomi Tradisional Dalam system ekonomi trdisional, masalah apa, bagaimana, dan untuk siapa, dijawab dengan adanya adat atau tradisi turun-temurun. Adat ini diwariskan secara konsisten kepada generasi-generasi berikutnya. Kita bisa melihat bagaimana suatu suku tradisional di Lembah baliem, Irian Jaya dalam menjawab masalah-masalah ekonomi mereka. Semanya telah diatur dengan rapi, yaitu dengan adat. Adat sangat menentukan kapan masa berperang, kapan mengadakan panen, system pertanian yang dipakai, dan lain-lain. Bagi kita yang berada di luar , mungkin hal tersebut terasa ganjil dan tak masuk akal. Namun, bagi mereka itulah solusi yang paling baik dan mampu memberikan jawaban bagi permasalahan yang mereka hadapi. System ekonomi tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Tidak adanya pemisah yang tegas antara rumah tangga produksi dan rumah tangga konsumsi sehingga dianggap masih dalam satu kesatuan. b. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana. c. Tidak terdapat pembagian kerja, jikapun ada masih sangat sederhana. d. Tidak ada hubungan dengan dunia luar sehingga masyarakatnya sangat statis. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa system ekonomi tradisional mempunyai kebaikan, yaitu terjadinya persaingan yang sehat serta tidak menimbulkan tekanan jiwa dalam masyarakat karena anggota masyarakat tidak dibebani oleh target-target tertentu yang harus dicapai, namun demikian, sistem ekonomi tradisional ini juga mempunyai kelemahan, yaitu masyarakatnya sulit berkembang. 2. Sistem Ekonomi Komando Sisi ekstrim system ekonomi lainnya adalah system ekonomi komando atau perencanan terpusat. Dalam system ekonomi ini, pemerintah sangat dominan. Peran ini diwujudkan dalam satu komando, baik produksi maupun konsumsi. Pemerintah akan menentukan apa, bagaimana dan untuk siapa barang yang diproduksi. Pemerintah juga menentukan siapa saja yang kaya dan siapa saja yang miskin. System ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Kegiatan ekonomi (produksi, konsumsi, dan distribusi) diatur oeh pemerintah b. Kebebsan individu dalam berusaha tidak ada. c. Kebebasan individu dalam memiliki kekayaan pribadi tidak ada. d. Kepemilikan alat produksi sepenuhnya pada pemerintah. e. Kegiatan ekonomi tidak melibatkan masyarakat atau swasta. 3. Sistem Ekonomi Pasar Jika system ekonomi komando dikendalikan oleh pemerintah, maka lain dengan system ekonomi pasar (sistem ekonomi liberal) yang menyerahkan jawaban permasalahan ekonomi seluruhnya kepada pasar. Dalam system ekonomi pasar, system harga, pasar dan laba sangat menentukan jawaban terhadap pertanyaan apa, bagaimanan dan untuk siapa. Orang yang ingin mendapatkan laba haruslah menguasai pasar (jika bisa 100%) dengan mengandalkan teknologi yang maju dan harga yang tinggi. System ini cenderung membuat suatu monopoli dan persaingan tidak sehat. Asalkan untuk mendapatkan keuntungan segala cara dilakukan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat bebas karena peranan pemerintah sama sekali tidak ada. Sistem ekonomi liberal memiliki beberapa ciri utama sebagai berikut. a. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan dan diaksanakan oleh swasta/masyarakat. b. Kebebasan masyarakat untuk memiliki alat-alat produksi dan berusaha diakui. c. Hak milik perorangan diakui d. Keikutsertaan pemerintah dalam bidang ekonomi dilakukan tidak secara langsung dan hanya terbatas pada pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi. e. Kebebasan masyarakat untuk berinovasi dan berimprovisasi diakui dan dihormati. f. Kegiatan ynag dilasanakan bersifat profit oriented. 4. Sistem Ekonomi Campuran Haruslah kita sadari bahwa pada saat ini tidak ada satu pun negara yang secara tegas menganut satu diantara tiga system ekonomi tersebut. Baik China yang berfaham komunis dan sangat besar kemungkinannya menerapkan system ekonomi komando, maupun Amerika Serikat

TIM EKONOMI 17 9

yang menjadi kiblat dari ekonomi pasar, tidak secara tegas menyatakan bahwa system ekonomi yang mereka pakai adalah system ekonomi komando atau system ekonomi pasar. Kecenderungan saat ini adalah adanya sistem ekonomi campuran (mixed economy), yaitu mengambil sebagian unsur-unsur pasar, tradisional, dan komando. Hal ini didasari kesadaran saling ketergantungan antar negara dan adanya pengaruh ekonomi global. Dalam system ekonomi campuran, mekanisme harga dan pasar bebas yang dianut oleh sisyten ekonomi pasar bebas dapat berdampingan dengan adanya perencanaan dari pusat seperti yang dianut oleh sisem ekonomi campuran terdapat peranan pemerintah untuk mengendalikan pasaran yang bertujuan agar ekonomi tak lepas sama sekali dan menguntungkan pasar pemiik modal yang besar sehingga membentuk monopoli 2.1. KEGIATAN EKONOMI 1. Konsumsi Dalam kehidupan sehari-hari, istilah konsumsi biasa dikaitkan dengan makanan dan minuman yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu. Contohnya untuk menyelenggarakan pesta perkawinan, widyawisata, atau kegiatan lain biasa diadakan seksi konsumsi yang bertugas mengurus makanan dan minuman. Dalam ilmu ekonomi, pengertian konsumsi tidak hanya terbatas pada persoalan makanan dan minuman, tetapi menyangkut semua kebutuhan hidup di masyarakat, baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani. a. Pengertian Konsumsi Konsumsi adalah penggunan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui, kebutuhan hidup di masyarakat sangat beraneka ragam misalnya kebutuhan makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa. b. Ciri Barang Konsumsi Untuk memahami pengertian barang konsumsi dapat kita ikuti beberapa uraian berikut. 1) Barang yang dikonsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia. Penggunaan tanah, udara, dan sinar matahari, dan lain-lain pemberian alam tidak termasuk dalam pengertian konsumsi. 2) Barang yang dikonsumsi ditunjukkan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan cangkul, gergaji, mesin, bangunan kantor, dan modal lainnya pada hakikatnya ditujukan untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tidak dapat dimasukkan dalam pengertian konsumsi. 3) Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi. Dari pengertian barang konsumsi di atas, maka barang-barang yang dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut barang konsumsi. Barang semacam itu dapat dibedakan menjadi dua macam. 1) Barang yang dapat dipakai sekali saja, seperti pakaian, minuman, dan obat-obatan. 2) Barang yang dipakai beberapa kali, seperti pakaian, perabot, rumah, dan kendaraan. Barang-barang semacam itu mengalami penyusutan secara berangsur atau kegunaannya makin berkurang sehingga akhirnya tidak dapat dipakai lagi. c. Tujuan Kegiatan Konsumsi Sesuai dengan uraian sebelumnya, tujuan kegiatan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidupsecara langsung. Hal itu berarti, bahwa kegiatan konsumsi. Misalnya suatu kendaraan dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain. Apabila digunakan sendiri oleh pemiliknya, kendaraan itu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi, kalau disewakan kendaraan itu merupakan barang konsumsi. Akan tetapi, kalau disewakan kendaraan itu bukan merupakan barang konsumsi. Kasus seperti kendaraan di atas dapat terjadi pada rumah, perabot, alat pesta, atau barang lain yang disewakan dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal demikian, barang-barang tersebut merupakan sarana produksi atau barang modal. d. Pola Perilaku Konsumen dalam Konsumsi Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi orang-

TIM EKONOMI 17 10

orang tergantung pada kekuatan-kekuatan motif-motif mereka. Pada dasrnya, motif-motif atau kebutuhan-kebutuhan merupakan alasan-alasan yang melandasi perilaku. Kebutuhan ataupun keinginan setiap orang begitu banyak. Apabila dihitung tidak akan habis-habisnya. Oleh karena itu, dalam hidup kita selalu dihadapkan dengan berbagai alternative pilihan dan kita harus selalu melakukan pilihan sehubungan dengan sumber daya yang tersedia terbatas. Konsep pilihan merupakan perilaku konsumen yang mendasar. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa pada umumnya konsumen selalu berusaha untuk mencapai utilitas yang maksimal dari pemakaian benda. Yang dimaksud utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seorang atau ukuran kepuasan yang diterima dari penggunaan barang atau jasa. Karena berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barang dan jasa, utilitas sering disebut sebagai nilai guna. Setiap konsumen mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda, namun setiap orang akan berusaha mencapai kepuasan yang maksimal. Konsumen adalah individu yang mengonsumsi barang dan jasa. Dalam melakukan kegiatan konsumsi konsumen berperilaku macam-macam. Namun, pada intinya konsumen ingin memaksimalkan kepuasan dengan sejumlah pendapatan yang dimilikinya. Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaiman cara seseorang memilih sesuatu barang atau jasa yang diyakini akan memberikan kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Untuk menerangkan perilaku konsumen dalam memaksimalkan kepuasan dikenal dua pendekatan kardinal dan pendekatan kurva indiferen atau pendekatan ordinal. 1) Pendekatan Nilai Guna (Pendekatan kardinal) Dalam pendekatan ini, konsumen dianggap mengonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus menerus akan semakin berkurang. Dalam pendekatan kardinal dikenal istilah nilai guna total dan nilai. 2. Produksi Pada zaman purba, barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa pengorbanan yang berarti. Hal itu antara lain disebabkan karena barang-barang yang tersedia di alam jumlahnya jauh melebihi yang diperlukan penduduk. Kecuali itu, kebutuhan hidup masyarakat masih sederhana yang pada umumnya dapat dipenuhi dengan barang-barang yang langsung diambil dari alam. Setelah mengalami pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi secara terusmenerus, situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah. Di satu pihak persediaan sumber daya alam makin terbatas, di lain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas. Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup tidak dapat lagi diambil langsung dari alam, tetapi harus diproduksi lebih dahulu.
a. Pengertian Produksi Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang sederhana adalah petani yang menanam padi pada sebidang tanah. Dalam waktu 3 atau 4 bulan ia sudah bisa memanennya. Setiap hari kita memerlukan banyak peralatan, seperti pensil, penggaris, karet penghapus, dan lain-lain. Pernahkah kita berpikir bagaimana barang-barang itu ada ? Proses apakah yang dilaluinya sehingga bisa memenuhi kebutuhan kita ? Kegiatan yang membuat barang-barang tersebut dinamakan produksi. Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat barang-barang yang berguna. Maka produksi dapat juga disebut kegiatan menambah nilai guna suatu barang. Secara keseluruhan produksi diartikan sebagai kegiatan membuat atau menambah nilai guna suatu barang. Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yag harus dijalani sehingga bisa menghasilkan barang yang berguna. Secara sederhana proses itu digambarkan di bawah ini.

Input Masukan bahan baku Peraga 2.7. Proses Produksi

Transformasi Proses Penggabungan

Output Output Barang/Jasa

Dari gambar tersebut proses produksi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

TIM EKONOMI 17 11

a. Adanya pemasukan (input) berupa bahan baku. b. Adanya proses transformasi/penggabungan input-input tersebut. Input digabung, diolah dan disatukan sehingga bisa membentuk suatu produk baik jasa maupun barang c. Adanya pengeluaran (output) merupakan hasil dari proses produksi. b. Tujuan Produksi Sejalan dengan adanya globalisasi ekonomi, maka kegiatan produksi juga ditujukan untuk memenuhi pasar internasional. Perkembangan masyarakat antara lain dapat diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin dari banyaknya produksi barang dan jasa. Karena itu kegiatan produksi tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut. 1) Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi 2) Untuk mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang habis 3) Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat 4) Untuk memenuhi pasar internasional 5) Untuk mendapatkan keuntungan 6) Untuk meningkatkan kemakmuran c. Faktor Produksi Untuk melakukan kegiatan produksi diperlukan bahan-bahan yang memungkinkan dilakukannya produksi, yaitu tanah atau sumber daya alam, tenaga manusia, modal dalam segala bentuknya serta kecakapan atau keterampilan. Semua unsur-unsur tersebut dinamakan faktor-faktor produksi. Jadi, faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang/jasa. Di dalam ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari 4 (empat) macam, yaitu 1) tanah atau sumber daya alam (natural resources), 2) tenaga kerja (labor), 3) modal (capital), dan 4) skill kewirausahaan (entrepreneuship). Pada waktu peradaban manusia masih sangat sederhana sebagian besar kebutuhan dapat dipenuhi dengan memproduksi sendiri barang-barang yang diperlukan sehingga hanya memerlukan dua jenis faktor produksi saja, yaitu alam dan tenaga keja. Manusia dapat menghasilkan barang jasa dengan bantuan alam. Oleh sebab itu, faktor produksi alam dan tenaga keja disebut faktor produksi asli. Produksi dengan menggunakan dua faktor produksi ini hasilnya sangat terbatas dan tidak dapat menjamin konsumsi masa depan. Sejalan dengan kemajuan zaman dan berkembangnya peradaban manusia, maka kebutuuhan semakin meningkat. Oleh sebab itu, selain faktor produksi alam dan tenaga kerja juga dibutuhkan modal untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapai serta keahlian dan keterampilan mengkoordinir seluruh faktor produksi secara keseluruhan. Faktor produksi modal dan faktor produksi skill kewirausahaan digolongkan pada faktor produksi turunan. 1) Faktor Produksi Tanah atau Sumber Daya Alam Faktor produksi tanah mutlak harus ada pada setiap proses produksi. Faktor produksi tanah adalah segala sesuatu yang berasal dari atau disediakan oleh alam sebagai ciptaan Tuhan. Dengan kata lain faktor produksi tanah adalah segala sumber asli yang bukan berasal dari kegiatan manusia, seperti tanah, air/tenaga air, ikan baik dari sungai, danau maupun ikan dari laut, iklim, cuaca, curah hujan, arah angina, tenaga alam (tenaga penumbuh misalnya pertanian, perikanan), bahan tambang, bebatuan, kayu, dan binatang ternak dan bukan ternak. Faktor produksi tanah atau sumber daya alam ini tidak merata keberadaannya disetiap tempat/daerah. Penyebaran kekayaan alam yang tidak merata ini mempengaruhi kehidupan manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 2) Faktor Produksi Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dimaksud bukan semata-mata kegiatan fisik (jasmani), tetapi juga kemampuan mental atau non fisik (rohani) sehingga disebut sumber daya manusia, yaitu semua kemampuan manusiawi, baik jasmani ataupun rohani yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya produksi barang dan jasa. Kualitas sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada kualitas kesehatan, kekuatan fisik, pendidikan serta kecakapan pendudukanya. Akan tetapi, tenaga kerja menurut kualitasnya dibedakan menjadi (3) macam, yaitu sebagai berikut.

TIM EKONOMI 17 12

a)Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan seperti guru, dokter, akuntan, dan pengacara. b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan seperti montir dan sopir. c)Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu seperti pesuruh, dan buruh kasar. 3) Faktor Produksi Modal Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering beranggapan bahwa modal itu berupa uang. Namun, dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang modal (real capital goods) yang meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barag-barang lain (termasuk yang menghasilkan jasa) dan modal berupa uang (money capital) yang tersedia di perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya. Sebagai contoh, seseorang tidak dapat menenun kain dengan menggunakan uang, namun uang dapat digunakan untuk mendapatkan factor-faktor produksi. Oleh karena itu, haruslah dibedakan antara modal uang (money capital) dengan barang-barang modal (real capital goods). Modal uang (money capital) adalah dana yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan faktor produksi lainnya, sedangkan yang dimaksudkan modal dalam faktor produksi ini adalah barang-barang modal (real capital goods), yaitu setiap barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang/jasa lain misalnya mesin-mesin, pembangkit tenaga listrik, gedung, jalan raya, gudang serta peralatan-peralatan lainnya. Barang-barang modal ini dihasilkan oleh proses produksi tidak langsung (indirect production). Macam-macam modal dapat dibedakan sebagai berikut :
a) Menurut jenisnya 1) Modal barang (capital goods), yaitu modal berupa barang yang digunakan dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan barang/jasa. Contohnya mesin-mesin pabrik dan gedung. 2) Modal uang (money capital), yaitu modal berupa uang yang mempunyai daya beli dan dapat digunakan untuk membeli faktor-faktor produksi, contohnya uang tunai yang tersedia dalam perusahaan, simpanan di bank baik tabungan maupun deposito. 3) Modal properti (property capital), yaitu modal dalam bentuk bukti-bukti kepemilikan seperti saham, hipotek, dan bond (obligasi/surat utang).

b). Menurut bentuk 1) Modal nyata yaitu modal berupa barang yang dapat dilihat dan digunakan dalam proses produksi. Contoh mesin-mesin di pabrik, gedung, dan peralatan. 2) Modal abstrak, yaitu modal yang tidak dapat dilihat tapi dapat dirasakan dalam memperlancar proses produksi. Contohnya kekuasaan, keahlian, kharisma seseorang, nama baik (good will), merek dagang (hak paten), dan pengetahuan (knowledge). c). Menurut sifat 1) Modal tetap (fixed capital), yaitu modal berupa barang-barang yang tahan lama yang dapat digunakan dalam beberapa kali proses produksi. Contoh mesin-mesin pabrik, gedung, perkakas, dan peralatan kantor. 2) Modal lancar (variable capital), yaitu modal berupa barang-barang atau alat-alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi. Contoh bahan mentah, bahan pembantu, bahan bakar, alat tulis kantor, seperti kertas, pensil dan tinta. d). Menurut fungsi 1) Modal perseorangan (private capital), yaitu modal yang berasal dari perseorangan dan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya. 2). Modal masyarakat (social capital), yaitu modal beupa barang-barang atau alat-alat yang digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat, misalnya barang-barang yang digunakan untuk kepentingan umum. Contoh sekolah, angkutan umum, terminal., jembatan, dan jalan raya. e) Menurut risiko 1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan (baik sendiri maupun bersama-sama). Modal yang berasal dari pemilik dan risiko ditanggung penuh oleh

TIM EKONOMI 17 13

pemilik. Artinya, apabila terjadi kerugian yang merasakan pemilik sendiri dan tidak akan ada yang menuntut dan tidak akan terjadi penyitaan oleh siapa pun. 2) Modal asing, yaitu modal yang berasal dari pihak lain (bukan pemilik), dengan kata lain modal diperoleh dengan jalan memimjam, baik melalui bank atau pinjaman dari pihak lain. Apabila terjadi risiko rugi atau bangkrut (pailit), maka perusahan harus menanggung pengembalian modal pinjaman tersebut. 4) Faktor Produksi Kewirausahaan (Entrepreneurship) Faktor produksi yang keempat ini peranannya sangat menentukan dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya karena walaupun faktor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing-masing, tetapi jika tidak dipimpin dan diorganisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman, maka apa yang telah direncanakan tidak akan dapat tercapai. Oleh karena itu, seorang pengusaha harus dituntut supaya memiliki keahlian (skill), tidak cukup hanya dengan memiliki bakat dan kemauan saja. Keahlian atau skill yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha terdiri dari : a. Managerial skill, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan semua faktor produksi agar mencapai tujuan b. Technical skill, yaitu keahlian yang bersifat teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga berjalan dengan baik. c. Organizational skill, yaitu keahlian dalam memimpin berbagai usaha, tidak hanya intern perusahaan yang bersifat bisnis, tetapi juga organisasi dalam bentuk lain. Seorang pengusaha (entrepreneur) adalah orang yang memilki kemampuan mengelola, menyatukan faktor-faktor produksi dan dapat mengendalikan perusahaan secara baik dengan menghasilkan produk dan memperoleh keuntungan dan berani menanggung risiko. Pada masa moderen seperti sekarang ini, seorang pengusaha harus memiliki kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang permodalan, dan keterampilan memilih kombinasikombinasi faktor produksi serta berani melakukan terobosan-terobosan untuk menciptakan produk baru. 3. Distribusi Dalam kehidupan ekonomi, kegiatan distribusi tidak hanya sekedar membagi-bagi atau menyalurkan barang, tetapi mempunyai pengertian yang lebih luas. Kegiatan itu antara lain meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, penanggungan risiko, dan seterusnya sampai barang yang bersangkutan diterima oleh konsumen dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lingkup kegiatan distribusi mencakup seluruh penanganan barang sejak lepas dari produsen sampai barang tersebut diterima oleh konsumen. Meskipun pengertian distribusi sangat luas, dengan singkat dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan distribusi adalah semua kegiatan yang ditunjukkan untuk menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. Supaya benda atau jasa tersebut mudah didapatkan konsumen diperlukan peranan distribusi. Disinilah hubungan antara produksi, distribusi, dan konsumsi yang saling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Secara skematis adalah sebagai berikut. Produksi Distribusi Konsumsi

a. Distribusi dan Pemasaran Berdasarkan batasan distribusi di atas, ada yang beranggapan bahwa kegiatan distribusi mempunyai kesan yang pasif, yaitu hanya menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen. Padahal hidup matinya produksi banyak tergantung dari keberhasilan distribusi. Artinya, kalau barang yang diproduksi tidak diterima atau ditolak oleh konsumen, kegiatan produksi dengan sendirinya tidak akan dapat dilanjutkan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pada umumnya para pengusaha menaruh perhatian lebih besar pada bagian distribusi. Untuk menghindari kesan yang pasif, melalui kegiatan pemasaran, produsen berusaha secara aktif menarik perhatian konsumen agar timbul keinginan untuk membeli barang yang dihasilkan. Usaha menarik perhatian konsumen seperti tersebut di atas pada hakikatnya memerlukan biaya yang cukup besar, yang pada akhirnya merupakan tambahan beban bagi konsumen. Hal-hal yang dapat merugikan konsumen untuk sementara tidak akan kita bahas, dan uraian selanjutnya akan kita batasi sampai persoalan yang berhubungan dengan kegiatan distribusi.
b. Distribusi dan Perdagangan

TIM EKONOMI 17 14

Pada umumnya kegiatan distribusi dilakukan melalui usaha perdagangan. Namun, sampai batas-batas tertentu ada yang dilakukan sendiri oleh produsennya. Misalnya petani, nelayan, pengrajin atau pengusaha kecil lainnya ada yang membawa sendiri hasil produksinya ke pasar dan langsung menjualnya kepada konsumen. Di kalangan industri besar ada pula bagian dari kegiatan distribusi yang ditangani sendiri oleh produsennya. Misalnya Pertamina yang menyalurkan sendiri produksinya ke depot-depot (tempat penyimpanan barang tertentu) melalui stasiun penjualan bahan bakar umum (pompa bensin/solar) atau melalui agen minyak tanah yang pada dasarnya merupakan usaha perdagangan. Contoh lain misalnya, perusahaan sepatu bata yang menyalurkan sendiri produksinya sampai ke agen sepatu bata. Selanjutnya, penjualan sepatu bata kepada konsumen merupakan usaha perdagangan. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas. Timbul pertanyaan, apa perbedaan antara distribusi dan perdagangan ? Perdagangan merupakan usaha yang berkaitan dengan jual beli barang. Dalam hal ini, penjual menyerahkan hak kepemilikan atas barang tertentu kepada pembeli. Dengan penyerahan kepemilikan tersebut pembeli dapat menggunakan barang yang sudah dibelinya untuk memenuhi kebutuhannya. Selama penyerahan barang dari produsen ke konsumen tidak dilakukan secara Cuma-cuma atau gratis, berarti distribusi dilakukan melalui jual beli atau perdagangan. Dengan demikian, perdagangan merupakan salah satu media/sarana untuk melakukan distribusi, selain sarana angkutan, penggudangan, dan sebagainya. c. Fungsi Distribusi Dalam kehidupan sehari-hari, perkataan fungsi dapat diartikan sebagai jabatan/kedudukan, tugas, atau hubungan antar sebab dan akibat. Fungsi distribusi yang kita bahas sekarang menunjukkan tugas-tugas yang berhubungan dengan kegiatan distribusi. Sesuai dengan penjelasan di atas, yang dimaksud dengan fungsi distribusi adalah tugastugas sehubungan dengan kedudukan distribusi sebagai penghubung antara produsen dengan konsumen. Dalam hal ini fungsi distribusi terdiri dari fungsi pokok dan fungsi tambahan. 1) Fungsi Pokok Fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi adalah seperti berikut. a) Transportation (Pengangkutan) Pengangkutan adalah kegiatan memindahkan barang dengan menggunakan kendaraan tertentu. Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen. Perbedaan tempat itu harus diatasi melalui kegiatan pengangkutan yang dapat dilakukan sendiri oleh produsen atau diserahkan kepada pihak lain. Melalui kegiatan pengangkutan perbedaan tempat dapat diatasi sehingga barang yang semula kurang berguna, akan meningkat kegunaannya di tempat yang baru (place utility). b) Storage (Penyimpanan) Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan barang (gudang) sebelum barang dipasarkan. Karena ada perbedaan tempat berproduksi dan tempat tinggal konsumen, dengan sendirinya terdapat perbedaan waktu berproduksi dengan waktu mengkonsumsi. Kecuali itu, perbedaan waktu juga disebabkan karena adanya musim. Sebagai contoh, pabrik tebu di Indonesia hanya terdapat di beberapa daerah saja, sedangkan hasilnya perlu didistribusikan ke seluruh pelosok tanah air. Setelah musim giling tebu, produksi gula harus disimpan dan selanjutnya disampaikan secara teratur kepada konsumen. Demikian pula halnya, dengan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, harus dapat disampaikan secara teratur atau tepat pada waktu dibutuhkan. Misalnya menjelang hari lebaran diperlukan bahan pakaian dan bahan makanan yang lebih banyak daripada keperluan pada hari-hari biasa. Untuk itu diperlukan gudang yang dapat digunakan untuk menyimpan persediaan barang. Melalui usaha penyimpanan/pergudangan kesenjangan waktu antara kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi dapat diatasi. c) Buying ( Pembelian ) Pembelian adalah kegiatan membeli barang dari produsen sehingga menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan pembelian. Selama suatu barang masih dikuasai oleh produsen, maka selama itu pula konsumen belum dpat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengalihan hak kepemilikan seperti itu dilakukan melalui pembelian. Setelah membeli

TIM EKONOMI 17 15

barang, konsumen baru dapat menggunakan barang yang bersangkutan. Dengan demikian, kegiatan pembelian berarti menambah kegunaan barang yang ditimbulkan dari pengalihan hak kepemilikan (possession utility). d) Selling (Penjualan) Penjualan adalah kegiatan menjual barang, baik yang dibeli dari produsen lain maupun barang ynag dihasilkan sendiri pada tingkat harga tertentu. Kegiatan ini pun akan mengakibatkan pengalihan hak kepemilikan (possession utility). e) Risk Bearing (penanggungan Risiko) Penanggungan risiko adalah kegiatan berspekulasi menghadapi risiko dari kegiatan penyaluran barang sehubungan dengan perbedaan tempat dan perbedaan waktu untuk memproduksi dan mengonsumsi barang. Sebelum diadakan pengalihan hak kepemilikan, mungkin terjadi kehilangan atau kerusakan barang, karena itu dalam kegiatan distribusi perlu ada usaha untuk mencegah risiko kehilangan dan kerusakan. Agar beban produsen dan pihak yang melakukan distribusi lebih ringan. Fungsi menanggung risiko itu dapat dilimpahkan kepada pihak lain, yaitu kepada perusahaan asuransi. 2) Fungsi Tambahan Selain fungsi pokok, distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya berlaku pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. a) Standardization and Grading (Pengelompokan dan Penyelesaian) Kegiatan ini menetapkan dan mengklasifikasikan barang serta menentukan harga barang sehingga memudahkan konsumen menentukan pilihannya. Fungsi ini dapat diterapkan pada distribusi hasil pertanian atau produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu diseleksi berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku, produksi buah-buahan diseleksi berdasarkan ukuran besarnya atau berdasarkan varietasnya. b) Packing (Pengemasan) Kegiatan ini melindungi barang dari kerusakan atau kehilangan untuk memudahkan pengangkutan dari penyimpanan barang, baik dalam perjalanan maupun selama disimpan di gudang. Untuk pengiriman barang ke tempat yang jauh dalam volume besar, biasanya diperlukan pengepakan khusus sehingga barang tersebut tidak mudah rusak. Misalnya buahbuahan, sayur-mayur, tembakau, atau barang lainnya yang memerlukan kemasan yang berbedabeda. Kegiatan mengepak semacam ini dapat dilakukan oleh produsen atau oleh pedagang. c) Communication (Penginformasian) Kegiatan ini menginformasikan barang yang akan dipasarkan. Untuk memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen, maka produsen perlu memberi informasi secukupnya kepada perwakilannya di daerah, atau kepada konsumen yang dianggap perlu. Informasi itu dapat diberikan melalui telekomunikasi, brosur, buku petunjuk penggunaan barang, atau melalui media lainnya yang bukan merupakan iklan. d) Saluran Distribusi Menurut sifatnya, distribusi dapat dilakukan secara langsung oleh produsen seperti petani menjual hasil-hasil produksi ke pasar, dan menjualnya ke konsumen, atau dengan jalan membuka toko/warung sendiri, atau bisa juga dengan jalan mendatangi langsung konsumen. Selain itu, dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan cara menyerahkan kepada pihak lain. Pihak yang mendapat kepercayaan untuk melakukan distribusi disebut distributor. Untuk menentukan saluran distribusi yang akan digunakan, perlu diperhatikan situasi dan kondisi produsen serta fasilitas yang tersedia dalam masyarakat. 2.2. Pelaku Kegiatan Ekonomi Dalam memproduksi barang dan jasa, pihak perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi yang dalam hal ini faktor produksi tersebut dimiliki oleh rumah tangga. Untuk mendapatkan barang dan jasa, rumah tangga harus memiliki alat tukar yang disebut uang. Uang tersebut dapat diperoleh rumah tangga dengan menjual jasa atau faktor-faktor produksi yang dimiliki kepada perusahaan.

TIM EKONOMI 17 16

Dalam perkembangan lebih lanjut perekonomian ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah dan masyarakat luar negeri. Artinya, perekonomian berkembang dari perekonomian sederhana menjadi perekonomian terbuka. Dengan demikian pelaku ekonomi menjadi 4 kelompok, yaitu a. perusahaan b. rumah tangga c. pemerintah, dan d. masyarakat luar negeri. Perusahaan adalah mereka yang di dalam suatu proses perekonomian berfungsi sebagai pihak yang menyediakan barang dan jasa, sedangkan rumah tangga adalah pihak yang menikmati atau pengguna barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Antara kelompok pelaku ekonomi tersebut terjadi interaksi karena mereka saling membutuhkan sehingga terjadi arus lingkar kegiatan ekonomi (circulair flow of economic activity) yang menggambarkan adanya arus barang dan uang yang mengalir dari dan kepada masingmasing pelaku ekonomi tersebut. 1. Rumah Tangga Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya sendiri ataupun keluarganya. Rumah tangga adalah kelompok masyarakat sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Untuk dapat melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap individu/rumah tangga harus memiliki pendapatan. Bagaimana dan dari mana rumah tangga memperoleh pendapatan agar kegiatan konsumsi dapat terlaksana ? Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut. a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan. b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi. c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima runah tangga dari perusahaan karena telah meminjamlan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi. d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba. Dengan pendapatan yang diperolehnya, rumah tangga dapat memperoleh/membeli barang dan jasa yang dibutuhkan dari perusahaan sehingga kegiatan konsumsi dapat terlaksana. Dengan memperhatikan kegiatan di atas, maka terlihat adanya interaksi rumah tangga dengan perusahaan yang menyebabkan terjadinya aliran arus uang dan arus barang/jasa. Dari kegiatan tersebut dapat kita lihat peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut. a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk kegiatan produksi b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 2. Perusahaan Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan kegiatan produksi adalah usaha yang teratur untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kepentingan orang lain. Kegiatan tersebut dilakukan oleh perusahaan. Ditinjau dari pemiliknya, perusahaan ada yang dimiliki oleh pemerintah (negara) dan ada pula yang dimiliki oleh swasta, baik milik perorangan maupun milik bersama. Pada umumnya para pemilik perusahaan membentuk badan penyelenggara usaha yang dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha Milik Koperasi (BUMK). Terlepas dari siapa pemiliknya, dalam rangkaian kegiatan ekonomi perusahaan berperan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa termasuk distribusinya (memasarkannya) dan adakalanya perusahaan tersebut tidak memproduksi sendiri barang seperti misalnya yang dilakukan oleh perusahan dagang. Peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut. a. Sebagai produsen, yaitu dengan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar negeri. Oleh sebab itu,

TIM EKONOMI 17 17

setiap perusahaan harus berusaha menjaga produksinya, baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai dengan kebutuhan konsumen. b. Sebagai distributor, yaitu sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas dan tepat kualitas sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat diperoleh. c. Sebagai agen pembangunan. Kegiatan perusahaan sebagai agen pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian serta pengembangan. Setiap perusahaan selalu berusaha supaya tidak ketinggalan ilmu dan teknologi dan dapat mengembangkan diri. 3. Pemerintah Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Dalam perekonomian pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara bisa maju dan rakyat dapat hidup dengan layak dan damai. a. Peranan Pemerintah sebagai Pengatur Pengaturan kegiatan ekonomi oleh pemerintah dapat ditempuh melalui peraturan perundang-undangan disertai berbagai tindakan nyata. Pemerintah dapat melaksanakannya sebab memilki alat-alat untuk melaksanakannya, baik alat pengendali, alat pengatur, ataupun alat pemaksa. b. Peranan Pemerintah sebagai Pengontrol Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi pemerintah mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan. Jumlah uang yang beredar, tinggi-rendahnya suku bunga, lalu lintas kredit dan sebagainya diatur oleh pemerintah melalui bank sentral. Pemerintah juga satu-satunya yang mempunyai hak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di masyarakat. c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi. Pemerintah memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat. d. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang dan jasa, misalnya untuk kegiatan administrasi diperlukan peralatan kantor dan alat-alat tulis, untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan banyak lagi kebutuhan-kebutuhan lainnya. e. Peranan Pemerintah sebagai Produsen/Investor 1) Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Kegiatan ini dilakukan melalui BUMN dan BUMD. 2) Pemerintah bertindak sebagai investor di mana pemerintah sebagai penanam modal baik seluruhnya atau sebagian pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. 4. Masyarakat Luar Negeri a. Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen Masyarakat luar negeri dapat berperan sebagai konsumen dari produk barang/jasa yang dihasilkan, yaitu dengan mengekspor barang/jasa tersebut ke negara mereka. Bila kita lihat, banyak komoditas ekspor Indonesia yang dijual di luar negeri, seperti karet, tembakau, minyak bumi, dan gas. Penjualan komoditas ekspor tersebut akan mendatangkan devisa bagi negara dan secara tidak langsung akan berdampak positif bagi masyarakat, yaitu dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. b. Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen Selain sebagai konsumen, masyarakat luar negeri dapat juga bertindak sebagai produsen. Artinya, produk barang/jasa yang mereka hasilkan dapat kita konsumsi dengan cara mengimpornya. Dengan demikian, masyarakat berkesempatan menikmati produk-produk yang bermutu tinggi yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri. c. Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor Dalam perkembangannya, pembangunan suatu bangsa membutuhkan adanya pelaku-pelaku yang berani menanamkan modalnya, baik berupa penanaman langsung ataupun tidak langsung.

TIM EKONOMI 17 18

Investor-investor itu banyak berasal dari luar negeri karena pada umumnya mereka mempunyai dana dan lebih besar. d. Sumber Tenaga Kerja Ahli Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang sangat dibutuhkan negara lain. Dengan demikian, negara lain (luar negeri) dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di dalam negeri.

2.3. DIAGRAM INTERAKSI PELAKU EKONOMI 1. Perekonmian Dua Sektor Pada arus pertama (1), rumah tangga merupakan sumber dari sumber daya bagi terlaksananya produksi pada perusahaan. Hal ini terlihat dengan adanya penawaran faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya. Dengan faktor produksi ini, dapat dihasilkan barang dan jasa (arus nomor 1) Dari perusahaan mengalir arus uang berupa gaji, upah, sewa, laba dan jenis pendapatan lainnya ke rumah tangga konsumsi sebagai balas jasa penggunaan aktor produksi oleh perusahan (arus nomor 2) Pendapatan yang dimiliki rumah tangga kembali mengalir keperusahaan. Arus uang ini akan terus berlangsung selama rumah tangga mempunyai pendapatan yang dapat dibelanjakan dan perusahaan berproduksi ( arus nomor 3 ) Dari perusahaan mengalir arus barang/jasa yang dibutuhkan rumah tangga mempunyai konsumsi. Barang atau jasa yang diperlukan rumah tangga tersebut bisa saja disalurkan oleh perantara, pedagang dan lainnya ( arus nomor 4 ) 2. Perekonomian Terbuka (Perekonomian Empat Sektor) Dalam perekonomian terbuka, kegiatan perekonomian dilakukan oleh empat sektor, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Guna memperoleh gambaran yang lebih jelas perhatikan Peraga 2.14 ! a. Rumah Tangga dan Perusahaan Kita mulai dari interaksi paling penting dalam perekonomian pasar, yaitu antara rumah tangga dan perusahaan. Peraga 2.14 menunjukkan rumah tangga diposisi kiri dan perusahaan. Disisi kanan rumah tangga memberikan tenaga kerja, capital, tanah, dan kewirausahaan kepada perusahaan melalui pasar sumber daya, yang dapat dilihat pada model bagian bawah. Sebaliknya, rumah tangga meminta barang dan jasa dari perusahaan melalui pasar output, yang dapat dilihat pada model bagian atas. Ditinjau dari sisi perusahaan, perusahaan memberikan barang dan jasa kepada rumah tangga melalui pasar output, dan perusahaan meminta tenaga kerja, capital daya ( pasar input ) b. Aliran yang Berkaitan dengan Pemerintah Sejauh ini kita telah membicarakan sektor swasta. Pemerintah berkaitan dengan pembuat keputusan yang lain, seperti rumah tangga, perusahaan dan luar negeri. Pemerintah membeli sumber daya seperti tenaga kerja dari input, dan membeli barang dan jasa seperi kertas komputer dan telepon dari pasar input. Pemerintah mengkonversikan sumber daya ini menjadi barang dan jasa public yang diberikan kepada rumah tangga dan perusahaan. Pelaksanaan kegiatan didanai dari pemerimaan yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan luar negeri. Penerimaan pemerintah terdiri dari pajak dan fee atau ongkos atas penggunaan barang dan jasa pemerintah. Penerimaan tersebut sebagian juga untuk pembelian subsidi ( seperti subsidi dana kesejahteraan ) kepada rumah tangga tertentu dan juga untuk pemberian subsidi produk pertanian kepada perusahaan tertentu.
c.

Aliran Dari dan ke Luar Negeri Sejauh ini aliran hanya dibatasi pada perekonomian dalam negeri. Sektor luar negeri memberikan sumber daya kepada pasar sumber daya dan juga meminta sumber daya dari pasar yang sama. Contohnya, orang luar negeri menjual computer dari perusahaan Amerika. Karena alirannya bolak-balik, maka tanda anak panahnya juga bolak-balik. Anak panah bolak-balik juga digunakan untuk menunjukkan pembayaran atas penggunaan sumber daya dan penerimaan atas penjualan barang dan jasa. 2.4 Peran konsumen dan Produsen Anda tentu telah memahani bahan dalam perekonomian terdapat empat pelaku ekonomi utama, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintahan, dan masyarakat luar negeri. Pelaku

TIM EKONOMI 17 19

ekonomi ini bisa dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu produsen dan konsumen. 1. Peran Perodusen Produsen bisa saja pemerintahan, rumah tangga, perusahaan,atau msyarakat luar negeri. Peran prodsusen dalam sebuah perekonomian sangat, yaitu memproduksi barang dn jasa. Barang dan jasa yang diproduksi haruslah yang bener-benar bemanfaat dan tidak melangggar peraturan yang berlaku. Artinya, produsen tidak boleh memproduksi barang atau jasa yang tidak bermanfaat atau bahkan merusak kehidupan konsumen seperti minuman keras dan ganja. Secara lebih terinci peran produsen adalah sebagai berikut. a. Memproduksi barang dan jasa Barang dan jasa yang diproduksi haruslah barang dan jasa yang diinginkan konsumen. Dalam memproduksi barang dan jasa, produsen selalu memperhitungkan biaya produksi dan menghubungkan dengan keuntungan yang diperoleh. b. Menyerap Tenaga kerja dan mengurangi pengangguran Untuk melakukan produksi dibutuhkan tenaga kerja. Tenaga diperoleh dari pasar input yng setiap tahun selalu bertambah jumlahnya. Namun, pertambahan ini tidak diikuti oleh terbukanya kesempatan kerja yang lebih banyak sehingga menyebabkan penganguran. Dalam hal ini produsen bisa mengurangi pengangguran dalam proses produksi barang dan jasa. c. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan negara Produsen membayar upah, gaji, dan bemtuk pembayaran lainnya kepada beberapa pihak yang terlibat dalam proses produksi. Pembayaran ini merupakan pendapatan bagi pihak-pihak yang terlibat tersebut. Dengan pendapatan tersebut berarti produsen berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan negara. d. Meningkatkan kepedulian sosial Produsen dapat berperan dalam meningkatkan keperdulian sosila dengan cara ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan terhadap korban gempa, tsunami, banjir, dan bencana alam lainnya. e. Meningkatkan kemakmuran Produksi merupakan salah satu pertanda kemakmuran. Makin banyak produksi yang dilakukan, makin makmur suatu Negara. Jadi, konsumen harus selalu bisa memperbesar kapasitas produksinya agar kemakmuran masyarakat dapat diwujudkan. 2. Peran konsumen Konsumen bisa juga terdiri dari rumah tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Akan tetapi, konsumen tersebar dari rumah tangga. Dengan demikin dapat pula kita identikkan peran konsumen dengan peran rumah tangga. Peran konsumen antara lain adalah sebagai berikut. a. Sumber tenaga kerja Rumah tangga merupakan sumber tenaga kerja bagi proses produksi yang dilakukan produsen. Dengan adanya tenaga kerja proses produksi dapat dilaksanakan dengan baik. b. Sebagai pengonsumsi barang atau jasa Barang dan jasa yang dihasilkan produsen dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian barang atau jasa tersebut berguna karena mampu memenuhi keinginan konsumen.

EVALUASI PELAJARAN 2 A. Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang benar ! 1. Suatu tindakan untuk mengrangi atau menghabiskan kegunaan barang / jasa disebut.... a. investasi b. inovasi TIM EKONOMI 17 20

c. konsmsi d. prodkusi e. distribsi 2. Produksi adalah .... a. setiap perbuatan yang dapat menghasilkan barang atau menciptakan barang b. setiap kegiatan manusia untuk menambah kegunaan suatu barang atau menciptkan barang baru , baik langsung maupun tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia c. setiap tindakan untuk mengubah suatu benda supaya dapat memenuhi kebutuhan d. mengumpulkan barang mentah untuk diproduksi e. kegiatan menyalurkan barang atau jasa 3. Tujuan kegiatan konsumsi adalah ..... a. memproduksi barang/jasa b. memenuhi kebutuhan hidup secara langsung c. menghbiskan nilai barang/jasa d. menambah nilai barang/jasa e. menyalurkan barang/jasa 4. Tujuan produksi adalah ..... a. menghailkan inovasi b. menghabiskan barang konsumsi c. memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kemakmuran d. menggunakan faktor produksi e. menghabiskan sumber daya alam 5. Real capital goods adalah ..... a. modal dalam bentuk uang yang digunakan untuk membeli barang lain b. modal berupa barang atau mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan barang lain c. modal berupa keterampilan manusia d. modal berupa keahlian pengusaha e. modal berupa fasilitas umum seperti jalan raya Distribusi adalah ..... a. semua kegiatan untuk menghabiskan nilai guna barang/jasa b. semua kegiatan untuk meningkatkan nilai guna barang/jasa c. semua kegiatan yang ditujukan untuk menambah barang/jasa di pasar d. semua kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan barang dari produsen ke konsumen e. semua kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan berang/jasa ke produsen

6.

7. Pelaku ekonomi yang mendapatkan yang mendapatkan berbagai macam pendapatan dari perusahaan adalah ..... a. pemerintah b. masyarakat luar negeri c. persahaan d. rumah tangga e. rumah tangga dan masyarakat luar negeri TIM EKONOMI 17 21

8. Peranan pemerintah sebagai pengatur perekonomian diwujudkan dalam bentuk ...... a. pemerintah memiliki aparat kepolisian b. pemerintah membuat peraturan perundng-ndangan c. pemerinth membeli barang dan jasa d. pemerimntah mendirikan badan usaha milik negara e. pemerintah memungut pajak 9. Jika negara Indonesia memiliki hubungan dengan negara inggris,Indonesia dapat mengimpor barang-barang buatan negara tersebut.Dalam hal ini,masyarakat luar negeri (negara Inggris) berperan sebagai ..... a. sumber tenaga ahli b. produsen c. konsumen d. investor e. pemerintah 10. Alasan seseorang untuk melakukan suatu tindakan ekonomi disebut .... a. hukum eonomi b. motif ekonomi c. prinsip ekonomi d. politik ekonomi e. kegiatan ekonomi

B. ESAI Jawablah dengan singkt dan jelas ! 1. Jelskan pengertian konsumsi , produksi , dan distribusi ? 2. Jelskn perbedaan pengusaha dengan tenaga kerja ? 3. Jelaskan hukum hasil lebih yang mkin menurun ? 4. Jelaskan pelaku kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian ? 5. Jelaskan peran yang dilakukan oleh masyarakat lur negeri ?

TIM EKONOMI 17 22

Você também pode gostar