Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
versi Indonesia di Aston Trpicana Hotel & Plaza, Bandung 5 – 6 Agustus 2009
Diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayan Medik
Departemen Kesehatan RI
http://www.scribd.com/Komite Medik
Diluncurkan
DiluncurkanJoint
JointCommission
Commission
Diluncurkan
DiluncurkanWHO
WHOEurope
Europe2007
2007 Pada
Padatanggal
tanggal20
20November2008
November2008
Kajian
Komite Medik RSUP Fatmawati mengenai
USA-Joint Commission 2008 tentang
Hospital of Future
Diluncurkan
DiluncurkanJoint
JointCommission
Commission
Pada
Padatanggal
tanggal20
20November2008
November2008
1. Economic viability
2. Technology adoption
3. Patient-centered care
4. Staffing
5. Hospital design
Tarik ke asalnya
yakni pilar pilar dasar
Economic Viability
Technology Adoption
Staffing
Hospital Design
Patient-Centered Care Safety
Safety
Patient-Centered Care
Economic Viability
Technology Adoption
Staffing
D Norma masyarakat
A
C
Resources
SDM, Alat/Obat, Finansial,
Limbah, Listrik, Air
Struktur HTA:
Model HTA:
Implementasi dan Monitoring HTA:
Lampiran HTA:
PATIENT-CENTEREDNESS
(PATIENT-FOCUSED CARE)
Principles to guide technology adoption related to
SAFETY and patient-centeredness for
clinical effectiveness
RISIKO = B A R R I E R S
KOMPETENSI X MOTIVASI
Knowledge-based
Mutu Profesi
Performance = Kompetensi X Motivasi
Sarana
Sertifikat Kompetensi
Kewenangan Klinis
Komite Medik
Contoh Kewenangan Klinis
Sub Komite Kredensial
1. Tes Kepribadian
2. Tes MMPI-2
3. Wawancara
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Pemeriksaan Penunjang Terapeutik
Obata obatan
Peralatan Operasi
Ruang Tindakan/Operasi
SDM Penunjang
Keselamatan Pasien
Likelihood Severity
Frekuensi Cedera
Infeksi Nosokomial
Meninggal
Litigasi
Audit Medis
Audit Medis
Audit Medis
Surveilans Nosokomial
Audit Medis
Komite Hukum RS
Portfolio Individu
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Implementasi
1. Audit Medis
2. Clinical Risks Management
3. Patient Safety
4. Surveilans Infeksi Nosokomial
5. High Impact Interventions
6. Analisis Biaya
Kinerja Individu dan Tim (Individual and Teamwork Performances)
Principles to guide technology adoption related to
safety and patient-centeredness for
CLINICAL EFFECTIVENESS
Doing
Doingthe
theright
right
things
thingsright
right
Doing
Doingthe
theright
right
things
things
(Effectiveness)
(Effectiveness)
Doing
Doing things
things cheaper
cheaper
(Efficiency)
(Efficiency)
Doing
Doing
things
things
right
right
Doing
Doing things
things better
better
(Quality
(Quality Improvement)
Improvement)
Langkah Berikutnya
Komite Medik
RSUP Fatmawati
PENGEMBANGAN
WORLD CLASS HOSPITALS
1.MINI-CEX
2.OSCE
3.DOPS
4.PORTFOLIO
Kompabilitas dengan
2009–2010 Malcolm Baldrige
ISO 9001: 2000 / 2008
EVOLUSI :
BENCHMARKING
1. EFISIENSI
2. CLINICAL EFFECTIVENESS
3. PERFORMANCE
Konsil
KonsilKedokteran
KedokteranIndonesia
Indonesia
1.
1. Standar
StandarPendidikan
Pendidikan
a. Dokter
a. Dokter
b.
b. Sp.
Sp.11
c.
c. Sp.
Sp.22
2.
2. Standar
StandarInstitusi
Institusi Pendidikan
Pendidikan
a. Dokter
a. Dokter
b.
b. Sp.
Sp.11
c.
c. Sp.2
Sp.2
dodyfirmanda, 21 November 2008
Dirangkum dalam satu sistem di rumah sakit
WFME
WFME
(Trilogy
(Trilogy of MedicalEducation)
of Medical Education)
WHO
WHO
(Moving
(Moving ForwardPrograms)
Forward Programs)
Non
NonGovernment
GovernmentInitiatives
Initiatives
(NGO)
(NGO)
TERIMA KASIH
http://www.scribd.com/Komite Medik
Dody Firmanda
Pedoman Penilaian Kinerja Rumah Sakit
Menuju Pelayanan Global (World Class Hospital)
Pendahuluan
Meskipun pelayanan kesehatan sangat bervariasi dari dan dalam satu negara,
propinsi maupun daerah di negara maju/industri maupun dunia ketiga. Akan
tetapi ciri dan sifat masalah tersebut tidak jauh berbeda satu sama lainnya
dalam hal yang mendasar yakni semakin meningkatnya jumlah populasi usia
lanjut (perubahan demografi), tuntutan dan harapan pasien akan pelayanan,
perkembangan teknologi kedokteran dan semakin terbatasnya sumber dana. 1, 2
Mutu/kualitas itu sendiri dapat ditinjau dari berbagai perspektif baik itu
dari perspekstif pasien dan penyandang dana, manajer dan profesi dari
pemberi jasa rumah sakit maupun pembuat dan pelaksana kebijakan layanan
kesehatan di tingkat regional, nasional dan institusi. (Quality is different
things to different people based on their belief and norms). 3
Disampaikan pada Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan RS Kelas Dunia (World Class
Hospital), Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI di Yogyakarta Plaza Hotel,
Yogyakarta 22–23 Desember 2008.
1
Davidson T, Levin LA. Do individuals consider expected income when valuing health states? Int J
Technol Assess Health Care 2008;24(4):488-94.
2
Simpson S, Packer C, Carlsson P et al. Early identification and assessment of new and emerging health
technologies: Action, progress, and the future direction of an international collaboration – EuroScan.
Int J Technol Assess Health Care 2008;24(4): 518-24.
3
Adams C, Neely A. The performance prism to boost success. Measuring Health Business Excellence
2000; 4(3):19-23.
1
Secara ringkasnya bagan dalam Gambar 1 berikut menunjukkan evolusi mutu
dari inspection, quality control, quality assurance hingga total quality serta
komponen komponennya; dan evolusi epidemiologi klinik, evidence-based,
health technology assessment sampai information mastery. 4,5,6,7, 8
2-6
Gambar 1. Evolusi bidang mutu dan epidemiologi klinik.
4
Firmanda D. Clinical Governance: Konsep, konstruksi dan implementasi manajemen medik. Disampaikan
pada seminar dan business meeting “Manajemen Medis: dari Kedokteran Berbasis Bukti (Evidence-
ased Medicine/EBM) menuju Clinical Governance” dalam rangka HUT RSUP Fatmawati ke 40 di Gedung
Bidakara Jakarta 30 Mei 2000.
5
Firmanda D. Professional continuous quality improvement in health care: standard of procedures,
clinical guidelines, pathways of care and evidence-based medicine. What are they? J Manajemen &
Administrasi Rumah Sakit Indonesia 1999; 1(3): 139-144.
6
Firmanda D. Dari penelitian ke praktik kedokteran. Dalam Sastroasmoro S dan Ismael S. Dasar dasar
metodologi penelitian klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto, 2002.
7
Firmanda D. Clinical governance dan aplikasinya di rumah sakit. Disampaikan pada Pendalaman materi
rapat kerja RS Pertamina Jaya, Jakarta 29 Oktober 2001.
8
Firmanda D. Professional CQI: from Evidence-based Medicine (EBM) towards Clinical Governance.
Presented at the plenary session in World IPA, Beijing 23rd July 2001.
2
Dalam Gambar 1 di atas terlihat bahwa penilaian (assessment dan akreditasi)
berdasarkan BSI 5757, ISO 9000:2000, Malcolm Baldrige National Quality
Award (MBNQA), European Quality Award (EQA), Benchmarking Award,
Deming Prize Award (DPA) maupun Service Quality Leadership Award (SQL)
merupakan bagian dalam quality system dari salah satu komponen dari total
quality, merupakan kelanjutan dari komponen kedua (conform to/with
standards) dari quality assurance.
Selama dua dekade tersebut manajemen bercorak ’doing things right’ yang
merupakan kombinasi ’doing things cheaper’ dan ’doing things better’.
Ternyata prinsip ’doing things right’ tidak memadai mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi maupun tuntutan masyarakat yang semakin kritis; dan
prinsip manajemen ‘doing things right’ tersebut telah ketinggalan zaman dan
dianggap sebagai prinsip dan cara manajemen kuno.
Pada abad 21 ini menjelang era globalisasi dibutuhkan tidak hanya ’doing
things right’, akan tetapi juga diperlukan prinsip manajemen ‘doing the right
things’ (dikenal sebagai increasing effectiveness) sehingga kombinasi
keduanya disebut sebagai prinsip manajemen layanan modern ‘doing the right
things right’. (Gambar 2). 9,10,11 ,
9
Firmanda D. Key to success of quality care programs: empowering medical professional. Global
Health Journal 2000; 1(1) http://www.interloq.com/a26.htm
10
Firmanda D. The pursuit of excellence in quality care: a review of its meaning, elements, and
implementation. Global Health Journal 2000;1(2) http://www.interloq.com/a39vlis2.htm
11
Firmanda D. Total quality management in health care (Part One). Indones J Cardiol Pediatr 1999;
1(1):43-9.
3
Gambar 2. Evolusi prinsip manajemen layanan kesehatan.13-15
Berbagai tantangan dari luar saat ini adalah era globalisasi pasar terbuka
yang telah memasuki modus operandi tahap empat ( resources) dengan cara
harmonizations of reciprocal agreement (dalam hal standarisasi dan
indikator).
12
WHO Regional Eropa melakukan implementasi dalam menilai kinerja rumah
sakit melalui instrumen yang dinamakan PATH (Performance Assessment Tool
for Quality Improvement in Hospitals ). Instrumen PATH tersebut terdiri 6
dimensi yang saling berkaitan yakni clinical effectiveness, safety, patient
centeredness, responsive governance, staff orientation dan efficiency
(Gambar 3).13,14, 15,16,17
12
WHO Regional Office for Europe. Performance Assessment Tool for Quality Improvement in
Hospitals. Copenhagen, 2007.
13
World Health Organization. Measuring hospital performance to improve the quality of care in
Europe: a need for clarifying the concepts and defining the main dimension. (2003) Copenhagen:
WHO Regional Office for Europe. Report on a WHO Workshop Barcelona, Spain, 10-11 January
2003.
14
Veillard J, Champagne F, Klazinga N, et al. A performance assessment framework for hospitals: the
WHO regional office for Europe PATH project. Int J Qual Health Care. 2005;17:487-96
4
Definisi kinerja rumah sakit (hospital performance) sangat dipengaruhi oleh
nilai dan norma serta standar yang berlaku dari profesi, pasien dan
masyarakat - akan dikatakan memuaskan bila kinerja rumah sakit tersebut
dapat memberikan pelayanan sesuai dengan norma dan standar dari ke tiga
perspektif di atas.4,6
Pada saat ini, sedang dilakukan uji coba suatu instrumen yang akan digunakan
untuk menilai kinerja mutu (performamce) rumah sakit oleh WHO regional
Eropa yang dinamakan Performance Assessment Tools for Hospital
18, 19,20,21
(PATH). Instrumen tersebut kemungkinan akan diterapkan oleh
seluruh rumah sakit di dunia sebagaimana halnya program WHO World
Alliance for Patient Safey – Move Program30 sebagai world class hospitals’
benchmarking.
15
Groene O. Pilot Test of the Performance Assessment Tool for Quality Improvement in Hospitals
(PATH). Copenhagen: WHO Regional Office for Europe. The Performance Assessment Tool for
Quality Improvement (PATH): preparing for the second wave of data collection. (2007) Copenhagen:
WHO Regional Office for Europe. Report on Indicator Descriptions (March 2007)
16
World Health Organization. Assessing health systems performance: first preparatory meeting for
the WHO European Ministerial Conference on Health Systems, 2008, Brussels. Copenhagen: WHO
Regional Office for Europe. 29-30.
17
Groene O, Klazinga N, Kazandjian V, Lombrail P, Bartels P. The World Health Organization
Performance Assessment Tool for Quality Improvement in Hospitals (PATH): An Analysis of the
Pilot Implementation in 37 Hospitals. Int J Qual Health Care. 2008;20(3):155-161.
18
WHO Regional Office for Europe. Measuring hospital performance to improve the quality of care in
Europe: a need for clarifying the concepts and defining the dimensions. January 2003
19
WHO Regional Office for Europe. How can hospital performance can be measured and monitored.
August 2003.
20
WHO Regional Office for Europe. PATH (Performance Assessment Tools for Quality Improvement
in Hospitals). 2007.
21
WHO Regional Office for Europe. Assuring the quality of care in the European Union. 2008
5
Gambar 3. Pendekatan multi dimensi dalam menilai kinerja rumah sakit
berdasarkan instrumen PATH (Performance Assessment Tools for Quality
Improvement in Hospitals ) dari WHO Regional Eropa. 48-53
53
Groene dan kawan kawan melaporkan hasil penelitian uji coba di 37 rumah
sakit di Eropa bahwa implementasi PATH sebaiknya ditanamkan (embedded)
atau patch in dengan sistem yang telah ada dan sedang berjalan di rumah
sakit tersebut.
6
High hospital performance should be based on professional
competences in application of present knowledge, available
technologies and resources; Efficiency in the use of resources;
Minimal risk to the patient; Responsiveness to the patient;
Optimal contribution to health outcomes.
Terlihat disini terjadi pergeseran titik fokus yang sebelumnya lebih kepada
hal administrasi dan manajerial ke arah profesionalisme dan kompetensi
profesi dalam mekanisme pengambilan keputusan untuk memberikan layanan
yang terpadu, efisien dan berefek risiko minimal. Pergesaran tersebut
merupakan suatu evolusi dari komponen ke tiga dalam quality assurance yakni
quality improvement – dari prinsip prinsip doing things cheaper (efisiensi) ke
doing things better (quality improvement) dan doing the rights things
(effectiveness) menjadi doing the right things right. 22
Secara ringkas sebagaimana telah ditulis di atas PATH terdiri 6 dimensi yang
saling berkaitan. Komponen dari dimensi PATH tersebut terdiri dari 6
dimensi dengan 4 domain (clinical effectiveness, efficiency, staff orientation
and responsive governance) yang merangkum 2 perspektif transversal
(safety, patient centeredness) 23,24,25 sebagaimana dalam Gambar 4 berikut.
22
Gary JAM. Evidence-based health care: how to make health policy and management decisions.
Churchill Livingstone, London 1999.
23
WHO Regional Office for Europe. First Workshop on Pilot Implementation of the Performance
Assessment Tool for quality improvement in Hospitals. February 2004.
24
Oliver Groene O, Skau JKH, Frølich A. An international review of projects on hospital performance
assessment. International Journal for Quality in Health Care 2008 20(3):162-171
25
Groene O, Klazinga N, Kazandjian VB, Lombrail P, Bartels P. The World Health Organization
Performance Assessment Tool for Quality Improvement in Hospitals (PATH): An Analysis of the
Pilot Implementation in 37 Hospitals. International Journal for Quality in Health Care 2008
20(3):155-161.
7
Dari ke enam keterkaitan dimensi tersebut ada 17 indikator utama (core
indicators) sebagaimana dalam Tabel 1 dan 24 indikator tambahan sesuai
kondisi dan kemampuan rumah sakit (tailored indicators). 26
B. Dimensi Efisiensi:
8.Length of stay
9.Surgical theatre use
26
WHO Regional Office for Europe. Performance Assessment Tool for Quality Improvement in
Hospitals – Indicator descriptions (core sets), Copenhagen, 2007.
8
Gambar 4. Hubungan yang berkaitan antar 6 komponen dimensi PATH dengan
55
17 indikator utama (core indicators) yang telah di modifikasi.
9
Bila diperhatikan ke tujuh belas indikator utama di atas tidak semua dimensi
saling berkaitan (hanya dimensi kombinasi Clinical effectiveness/ Safety dan
imensi kombinasi Staff orientation/Safety). Maka indikator lain dari
kombinasi lainnya disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan rumah
sakit setempat yang terdiri dari 24 indikator tambahan penyesuaian (tailored
indicators). 13-17,19
Gambar 5. Pilar dasar (dengan modifikasi) dalam The Joint Commission 2008
Guiding principles for the development of future hospital.28
27
The Joint Commission. Guiding principles for the development of future hospital. November 20,
2008.
28
Firmanda D. Kojian Komite Medik mengenai perkembangan PATH, The Joint Commission 2008 -
Guiding principles for the development of future hospital dan Sistem Komite Medik RS Fatmawati.
Disampaikan pada Sidang Pleno Terbatas Komite Medik 21 November 2008 dan Sidang Pleno Komite
10
Alangkah tepatnya bila bersiap untuk mengantisipasi hal tersebut dengan
situasi dan kondisi rumah sakit Indonesia sekarang ke arah PATH dan The
Joint Commission 2008 Guiding principles for the development of future
hospital tersebut dengan merangkum sistem yang telah ada dan berjalan saat
ini.
Ciri ciri untuk menjadi kelas dunia tersebut terdiri dari spektrum kinerja
29
atau performance sebagai berikut :
11
Ruang lingkup Akreditasi harus jelas dan eksplisit dalam rangka pelayanan,
pendidikan dan penelitian meliputi kriteria struktur, proses, output,
outcome dan impact bila memungkinkan.
12
Monitoring dan evaluasi Akreditasi dilakukan oleh oleh pemerintah
(Departemen Kesehatan RI dan pihak lain yang terkait) untuk tindak lanjut
upaya perbaikan/peningkatan mutu. Sedangkan sertifikat Akreditasi
berdasarkan klasifikasinya ditentukan/diberikan oleh pemerintah bersama
pihak lain yang terkait untuk batasan waktu tertentu bila telah memenuhi
atau mencapai standar yang telah ditentukan.
Untuk suatu rumah sakit yang akan mulai berbenah diri, sebaiknya terlebih
dahulu membuat Sistem Rumah Sakit ( Corporate Governance) yang terdiri
dari sistem manajemen rumah sakit, sistem profesi medis (Komite Medik dan
SMF – Clinical Governance), sistem keperawatan, dengan berbagai subsistem
untuk pelayanan, pendidikan/pelatihan serta penelitian rumah sakit dengan
berbagai peraturan di tingkat rumah sakit (Hospital Bylaws) dan tingkat
profesi medis (Medical Staff Bylaws) dengan mengacu kepada Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws ) di rumah sakit.31
13
Konsep garis besar ‘Clinical Governance (CG)’ dikatakan sebagai upaya dalam
rangka continuous quality improvement (CQI) berdasarkan pendekatan
integrasi Evidence-based Medicine (EBM), Evidence-based Health Car
(EBHC) dan Evidence-based Policy yang terdiri dari empat aspek utama dari
enam aspek yaitu professional performance, resource use (efficiency), risk
management dan patients’ satisfaction . Penerapan Clinical Governance dalam
suatu organisasi pelayanan kesehatan memerlukan beberapa persyaratan
yakni organisastion-wide transformation, clinical leadership dan positive
organizational cultures.38,39,40,41
Clinical Governance (CG) adalah suatu cara (sistem) upaya menjamin dan
meningkatkan mutu pelayanan secara sistematis dalam satu organisasi
penyelenggara pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang efisien. Clinical
governance is “a framework through which organisations are accountable for
continuously improving the quality of their services and safeguarding high
standards of care by creating an environment in which excellence in clinical
care will flourish.” 42
January 2002.
35
Moss F, Barach P. Quality and safety in health care: a time of transition. Qual Saf Health Care
2002;11:1.
36
Leach DC. Changing education to improve patient care. Qual Health Care 2001; 10:54-8.
37
Lilford RJ. Patient safety research: does it have legs? Qual Saf Health Care 2002; 11:113-4.
38
Firmanda D. The evolution and roles of Evidence-based Health Policy in Health Service Management.
Presented in seminar and discussion panel on “Evidence-based Policy for the era of Indonesian
Health Decentralized System in 21st Century”. Center for Public Health Research, Faculty of
Medicine, Gadjah Mada University, Yogyakarta 1st March 2001.
39
Scally G, Donaldson LJ. Clinical governance and the drive for quality improvement in the new NHS in
England. BMJ 1998; 317(7150):61-5.
40
Heard SR, Schiller G, Aitken M, Fergie C, Hall LM. Continuous quality improvement: educating
towards a culture of clinical governance. Qual Health Care 2001; 10:70-8.
41
Sausman C. New roles and responsibilities of chief executives in relation to quality and clinical
governance. Qual Health Care 2001;10(Suppl II):13-20.
42
Buetow SA, Roland M. Clinical governance: bridging the gap between managerial and clinical
approaches to quality of care. Qual Health Care 1999;8:184-190.
14
4. Prosedur profesi dalam identifikasi dan upaya perbaikan/peningkatan
kinerja.
Agar keempat komponen utama tersebut dapat terlaksana dengan baik dan
hasil yang optimum, maka dalam rencana strategisnya ditekankan akan ‘mutu’
dari segi performance dalam ‘inputs’, proses, output/outcome dan impact
untuk ketiga bidang komponen (pelayanan, pendidikan dan penelitian) di
institusi rumah sakit tersebut.
43
Groll R, Baker R, Moss F. Quality improvement research: understanding the science of change in
health care – essential for all who want to improve health care and education. Qual Saf Health Care
2002; 11:110-1.
44
Pittilo RM, Morgan G, Fergy S. Developing programme specifications with professional bodies and
statutory regulators in health and social care. Qual Assur Education 2000; 8(4):215 -21.
45
Ancarani A, Capaldo G. Manegement of standarised public services: a comprehensive approach to
quality assessment. Managing Service Qual 2001;11(5):331-41.
46
Carroll JS, Edmondson AC. Leading organisational learning in health care. Qual Saf Health Care
2002;11:51–6.
15
Kerangka Model Pengembangan Menuju RS Pelayanan
(World Class Hospital)
16
KRITERIA PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE)
RUMAH SAKIT MENUJU PELAYANAN GLOBAL
(WORLD CLASS HOSPITAL)
17
DATA DASAR RUMAH SAKIT
E-mail .......................................................................................................
Website .......................................................................................................
Dewan Pengawas:
Nama Dewan 1. ...........................................................................................
Pengawas 2. ...........................................................................................
3. ...........................................................................................
4. ...........................................................................................
5. ...........................................................................................
Direksi:
Nama Direktur
(Utama) RS .......................................................................................................
Nama Direktur
Pelayanan .......................................................................................................
Nama Direktur
SDM .......................................................................................................
Nama Direktur
Pendidikan dan .......................................................................................................
Penelitian
Nama Direktur
.............................. .......................................................................................................
18
Komite:
Nama Ketua Komite
Medik .......................................................................................................
Nama Ketua Satuan
Pengawas Intern .......................................................................................................
Nama Ketua Komite
Etik dan Hukum .......................................................................................................
Nama Ketua Komite
Keperawatan .......................................................................................................
Nama Ketua Komite
Pengembangan .......................................................................................................
19
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
3. Departemen/Bagian/SMF: Bedah
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Bedah Umum
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Bedah Urologi
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Bedah Plastik
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Bedah Toraks
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Bedah Ortopedik
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
Bedah Digestif
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
20
Bedah Anak
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
Bedah Onkologi
5. Departemen/Bagian/SMF: Radiologi
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan .......................................................................................................
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
21
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan .......................................................................................................
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
7. Departemen/SMF/Bagian: Anestesi
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
8. Departemen/SMF/Bagian: Optalmologi
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
22
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
9. Departemen/SMF/Bagian: THT
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
23
11. Departemen/SMF/Bagian: Saraf
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
24
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
25
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
26
18. Departemen/SMF/Bagian: Kesehatan Jiwa
Nama Ketua
Departemen/Bagian .......................................................................................................
Nama Ketua SMF .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan Medik .......................................................................................................
dan Keperawatan
Nama Koordinator
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.2 .......................................................................................................
27
Program Studi S1 .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Nama Koordinator
Pelayanan .......................................................................................................
Nama Koordinator
28
Etik dan Mutu .......................................................................................................
Nama Ketua
Program Studi S1 .......................................................................................................
Gizi Klinik
Nama Ketua
Program Studi Sp.1 .......................................................................................................
Gizi Klinik
29
Standar 1: Legalitas Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
Nilai: Kriteria:
30
S1 P3 Rumah Sakit tersebut mempunyai izin operasional apotik dari pihak
yang berwenang.
Nilai: Kriteria:
Nilai: Kriteria:
31
S1 P5 Rumah Sakit tersebut mempunyai izin operasional untuk pengelolaan
limbah dari pihak yang berwenang.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak/belum mempunyai izin
operasional untuk pengelolaan limbah dari pihak yang
berwenang.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak/belum mempunyai ikatan
kerjasama dengan Fakultas Kedokteran setempat.
32
S1 P7 Rumah Sakit tersebut mempunyai Statuta Rumah Sakit (Hospital
Bylaws) .
Nilai: Kriteria:
33
S1 P8 Rumah Sakit tersebut mempunyai Peraturan Interna Staf Medik
(Medical Staff Bylaws) .
Nilai: Kriteria:
34
Standar 2: Visi, Misi, Tujuan (Objektif), Target dan Nilai Nilai Rumah
Sakit.
Nilai: Kriteria:
35
S2 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai Rencana Strategis untuk
mencapai visi dan misi untuk ke tiga bidang (pelayanan, pendidikan
dan penelitian) di atas yang mengacu kepada Sistem Kesehatan
Nasional Depkes RI dan Sistem Pendidikan Nasional RI. Rencana
Strategis tersebut disahkan oleh Dewan Pengawas dan pemilik rumah
sakit.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Rencana Strategis
secara tertulis.
36
Standar 3. Program Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
37
S3 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai Program Layanan Kesehatan
Terpadu.
Nilai: Kriteria:
38
S3 P3 Rumah Sakit tersebut mempunyai Program Keselamatan Pasien.
Nilai: Kriteria:
39
S3 P4 Rumah Sakit tersebut mempunyai pedoman pelayanan kesehatan.
Yang dimaksud dengan pedoman pelayanan adalah:
1. Pedoman/Panduan/Standar Pelayanan Medis untuk Profesi
Medis
2. Asuhan Keperawatan untuk Profesi Perawat
3. Pedoman/Panduan/Standar Pelayanan Farmasi untuk Profesi
Apoteker.
4. Pedoman/Panduan/Standar Pelayanan Laboratorium untuk
penata laboratorium
5. Pedoman/Panduan/Standar Pelayanan Anestesi untuk penata
anestesi
6. Pedoman/Panduan/Standar Pelayanan Radiologi untuk penata
radiologi
7. Pedoman/Panduan/ Standar Pelayanan Nutrisi untuk penata
gizi
8. Pedoman/Panduan/Standar Rekam Medis untuk petugas rekam
medik dan koder
9. Pedoman/Panduan/Standar Akuntasi untuk petugas akuntasi
10. Pedoman/Panduan/Standar Pelaporan Rumah Sakit untuk
petugas laporan data.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai pedoman pelayanan
kesehatan .
1 Rumah Sakit tersebut hanya mempunyai kurang dari 4
pedoman di atas dan belum disahkan oleh pimpinan rumah
sakit.
2 Rumah Sakit tersebut hanya mempunyai kurang dari 4
pedoman di atas dan sudah disahkan oleh pimpinan rumah
sakit.
3 Rumah Sakit tersebut hanya mempunyai 4 – 8 pedoman di
atas dan sudah disahkan oleh pimpinan rumah sakit.
4 Rumah Sakit tersebut hanya mempunyai seluruh pedoman
di atas dan sudah disahkan oleh pimpinan rumah sakit.
5 Rumah Sakit tersebut telah melakukan revisi akan
pedoman tersebut dan ada bukti tertulis rencana tindak
lanjutnya.
40
S3 P5 Rumah Sakit tersebut tersebut mempunyai Program Pendidikan
Dokter yang mengacu kepada Program Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran setempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter dari
Kolegium terkait yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia.
Nilai: Kriteria:
41
S3 P6 Rumah Sakit tersebut tersebut mempunyai Program Pendidikan
Dokter Spesialis (Sp.1) yang mengacu kepada Program Pendidikan
Dokter Spesialis (Sp.1) Fakultas Kedokteran setempat dan Standar
Pendidikan Profesi Dokter Spesialis (Sp.1) dari Kolegium terkait
yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Program
Pendidikan Dokter Spesialis (Sp.1) secara tertulis.
42
S3 P7 Rumah Sakit tersebut tersebut mempunyai Program Pendidikan
Dokter Spesialis Konsultan (Sp.2) yang mengacu kepada Program
Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan (Sp.2) Fakultas Kedokteran
setempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Konsultan
(Sp.2) dari Kolegium terkait yang telah disahkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia.
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Program
Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan (Sp.2) secara
tertulis.
43
S3 P8 Rumah Sakit tersebut tersebut mempunyai Program Penelitian
Kesehatan (Kedokteran, Keperawatan dan Manajemen Rumah Sakit).
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Program
Penelitian Kesehatan (Kedokteran, Keperawatan,
Manajemen Rumah Sakit) secara tertulis.
44
S3 P9 Rumah Sakit tersebut mempunyai Portfolio atau Log Book Kinerja
(Performance) bagi seluruh staf rumah sakit.
Portofolio atau Log Book tersebut meliputi seluruf staf dari tingkat
karyawan terendah sampai tingkat direksi sesuai dengan fungsi dan
tugas pokok masing masing sebagaimana tertulis dalam Hospital
Bylaws , Medical Staf Bylaws dan uraian tugas setiap individu rumah
sakit.
Nilai: Kriteria:
Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Portfolio atau
0 Log Book Kinerja (Performance) bagi seluruh staf
rumah sakit.
45
S3 P10 Rumah Sakit tersebut mempunyai Log Book untuk peserta didik yang
mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter/Spesialis Sp.1/Sp.2 di
institusi tersebut dan Kurikulum Pendidikan Dokter/Spesialis yang
dikeluarkan oleh Kolegium terkait.
Nilai: Kriteria:
1 Rumah Sakit tersebut tidak mempunyai Log Book
untuk peserta didik.
46
S3 P11 Portfolio atau Log Book Kinerja Staf dan Log Book Peserta Didik
tersebut diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.
Nilai: Kriteria:
47
Standar 4: Penilaian Kinerja (Performance) Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
O Rumah Sakit tersebut merealisasikan pengadaan alat
kedokteran dan bahan habis pakai kurang dari 20%
berdasarkan pendekatan hasil kajian Penilaian Teknologi
Kesehatan (Health Technology Assessment).
1 Rumah Sakit tersebut merealisasikan pengadaan alat
kedokteran dan bahan habis pakai 20%-40% berdasarkan
pendekatan hasil kajian Penilaian Teknologi Kesehatan
(Health Technology Assessment) dengan tingkat
rekomendasi evidens B.
48
S4 P2 Rumah Sakit tersebut menggunakan obatan obatan sesuai dengan
Daftar Formularium Rumah sakit yang telah disusun dalam 3 tahun
terakhir.
Nilai: Kriteria:
O Realisasi penggunaan obat di rumah sakit tersebut kurang
dari 60% sesuai dengan Daftar Formularium Rumah
Sakit.
49
S4 P3 Rumah Sakit tersebut menggunakan antibiotik secara azas manfaat
dan selektif.
Nilai: Kriteria:
O Realisasi penggunaan antibiotik di rumah sakit tersebut
kurang dari 60% berdasarkan pola kuman rumah sakit
serta hasil kultur dan resistensi.
50
S4 P4 Rumah Sakit tersebut memberikan pelayanan pasien sesuai dengan
kegiatan Dokter Penanggung Jawab Pasien.
Nilai: Kriteria:
O Realisasi pelayanan pasien di rumah sakit tersebut kurang
dari 60% ada Dokter Penanggung Jawab Pasien.
51
S4 P5 Rumah Sakit tersebut memberikan pelayanan pasien sesuai dengan
Standar Pelayanan Medis.
Nilai: Kriteria:
O Realisasi pelayanan pasien di rumah sakit tersebut kurang
dari 60% sesuai dengan Standar Pelayanan Medis.
52
S4 P6 Rumah Sakit tersebut mempunyai Clinical Pathways dalam
memberikan pelayanan pasien.
Nilai: Kriteria:
53
S4 P7 Rumah Sakit tersebut melaksanakan program cuci tangan dalam
memberikan pelayanan pasien.
Nilai: Kriteria:
54
S4 P8 Utilisasi Ruang Operasi Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
55
S4 P9 Operasi sectio caesaria Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
56
S4 P10 Penggunaan antibiotik profilaksis operasi Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
57
S4 P11 Kasus operasi ulang Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
58
S4 P12 Kasus rawat inap ulang Rumah Sakit (re-admission) untuk kasus
serupa.
Nilai: Kriteria:
O Kasus pasien rawat inap ulang lebih dari 10% jumlah kasus
rawat inap di rumah sakit tersebut.
59
S4 P13 Attack Rate Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
60
S4 P14 Attack Rate Plebitis Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
61
S4 P15 Attack Rate Infeksi Saluran Kemih (ISK) pasca pemasangan kateter
urin Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
62
S4 P16 Attack Rate Infeksi Luka Operasi (ILO) Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
63
S4 P17 Attack Rate Pneumonia Ventilator (Ventilator Associated
Pneumonia/VAP) Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
64
S4 P18 Rumah Sakit tersebut melaksanakan penilaian terhadap peserta
didik dokter/dokter spesialis sesuai dengan Standar Pendidikan
Profesi Dokter/Dokter Spesialis dari Kolegium terkait yang telah
disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Nilai: Kriteria:
65
S4 P19 Log Book Peserta Didik di Rumah Sakit tersebut mencerminkan
aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik dan mengacu
kepada Panduan Pendidikan Dokter/Dokter Spesialis di institusi
tersebut dan Standar Pendidikan Profesi Dokter/Dokter Spesialis
dari Kolegium terkait.
Nilai: Kriteria:
0 Log Book di Rumah Sakit tersebut belum/tidak
mencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai
dari peserta didik di institusi tersebut.
66
4 Log Book peserta didik tersebut telah di validasi oleh
staf pengajar.
67
S4 P20 Rumah Sakit sebagai mitra Institusi Pendidikan Dokter/Dokter
Spesialis mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta
didik.
Nilai: Kriteria:
68
S4 P21 Rumah Sakit sebagai mitra Institusi Pendidikan Dokter/Dokter
Spesialis mempergunakan metoda ujian OSCE dalam penilaian
peserta didik.
Nilai: Kriteria:
69
S4 P22 Rumah sakit sebagai mitra Institusi Pendidikan Dokter/Dokter
Spesialis mempergunakan metoda ujian DOPS dalam penilaian
peserta didik.
Nilai: Kriteria:
70
S4 P23 Rumah sakit sebagai mitra Institusi Pendidikan Dokter/Dokter
Spesialis mempergunakan metoda ujian PORTFOLIO dalam penilaian
peserta didik.
Nilai: Kriteria:
71
S4 P24 Penelitian Kedokteran di Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
72
S4 P25 Hasil Penelitian Kedokteran di Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
73
Standar 5. Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
74
S5 P2 Kriteria SDM tenaga profesi (medis, keperawatan dan apoteker)
Rumah Sakit.
Nilai: Kriteria:
75
S5 P3 Kriteria SDM pengelola Rumah Sakit (direksi/manajer).
Nilai: Kriteria:
76
S5 P4 Rumah Sakit tersebut mempunyai dokumentasi kualifikasi dan lisensi
profesi setiap staf profesi sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah Spesialis 1 dan atau
2, S2 dan S3 yang dikeluarkan dan telah dilakukan sertifikasi oleh
pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah.
Sedangkan yang dimaksud dengan lisensi profesi adalah Surat Tanda
Registrasi (STR), Surat Izin Praktek (SIP) dan Surat Keputusan
sebagai tenaga pengajar di institusi/rumah sakit tersebut yang
dikeluarkan oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah serta
masih berlaku.
Nilai: Kriteria:
1 Tidak ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi
setiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
77
S5 P5 Rumah Sakit tersebut mempunyai dokumentasi kualifikasi dan lisensi
pengelola rumah sakit (direksi/manajer) sesuai dengan peraturan
dan perundangan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah S1,atau S2 dan S3
yang dikeluarkan dan telah dilakukan sertifikasi oleh pihak
berwenang dan diakui oleh pemerintah.
Sedangkan yang dimaksud dengan lisensi pengelola adalah Sertifikat
Kompetensi mengelola rumah sakit, dan Surat Keputusan sebagai
pngelola di rumah sakit tersebut yang dikeluarkan oleh pihak
berwenang dan diakui oleh pemerintah serta masih berlaku.
Nilai: Kriteria:
0 Tidak ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi pengelola
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
78
S5 P6 Kemampuan SDM tenaga profesi (medis, keperawatan dan apoteker)
Rumah Sakit berkomunikasi mempergunakan bahasa internasional.
Nilai: Kriteria:
79
S5 P7 Kemampuan SDM pengelola Rumah Sakit (direksi/manajer)
berkomunikasi mempergunakan bahasa internasional.
Nilai: Kriteria:
80
Standar 6. Sarana Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tersebut belum/tidak mempunyai sarana
peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang
dibutuhkan untuk mencapai objektif bidang pelayanan,
pendidikan dan penelitian.
81
S6 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai sarana teknologi informasi dan
audio-visual.
Nilai: Kriteria:
82
S6 P3 Rumah sakit tersebut mempunyai sarana perpustakaan dengan
berbagai bentuk kompilasi (buku, jurnal, VCD, CD dsb).
Nilai: Kriteria:
83
S6 P4 Rumah Sakit tersebut mempunyai sarana tempat pertemuan ilmiah
untuk seluruh staf dan peserta didik di institusi tersebut.
Nilai: Kriteria:
84
S6 P5 Rumah Sakit tersebut mempunyai sarana tempat diskusi kelompok
setiap unit (Divisi/Sub Bagian) dalam institusi tersebut.
Nilai: Kriteria:
85
S6 P6 Rumah Sakit tersebut mempunyai sarana media komunikasi antar
staf (termasuk staf pengajar dan peneliti) dan peserta didik.
Nilai: Kriteria:
86
S6 P7 Rumah Sakit tersebut mempunyai sarana dan tempat pengaduan
staf, pasien/keluarga dan peserta didik baik untuk bidang pelayanan,
pendidikan dan penelitian termasuk hal akademis maupun non
akademis.
Nilai: Kriteria:
87
S6 P8 Rumah Sakit tersebut mempunyai staf sebagai pembimbing konselor
bagi pasien/keluarga dan peserta didik yang mempunyai masalah.
Nilai: Kriteria:
88
Standar 7. Program Monitoring dan Evaluasi di Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
89
S7 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai Program Monitoring dan Evaluasi
Pendidikan Dokter/ Dokter Spesialis yang mencakup:
1. Organisasi pendidikan Dokter/Dokter Spesialis di rumah sakit
2. Materi pendidikan Dokter/Dokter Spesialis di rumah sakit
3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan Dokter/
Dokter Spesialis di rumah sakit
4. Sarana pendidikan di rumah sakit di rumah sakit
5. Hasil pendidikan di rumah sakit
6. Kinerja (performance) staf (staf pengajar) yang terlibat dalam
pendidikan di rumah sakit
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tidak mempunyai Program Monitoring dan
Evaluasi Pendidikan.
90
S7 P3 Rumah Sakit tersebut mempunyai Program Monitoring dan Evaluasi
Penelitian yang mencakup:
1. Organisasi Penelitian di rumah sakit
2. Materi Penelitian di rumah sakit
3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan Penelitian di rumah sakit
4. Sarana Penelitian di rumah sakit di rumah sakit
5. Hasil Penelitian di rumah sakit
6. Kinerja (performance) staf yang terlibat dalam Penelitian di rumah
sakit
Nilai: Kriteria:
0 Rumah Sakit tidak mempunyai Program Monitoring dan
Evaluasi Penelitian.
91
Standar 8. Tatakelola dan administrasi di Rumah Sakit
Nilai: Kriteria:
92
tertulis untuk ketiga bidang di atas, telah disahkan
oleh Dewan Pengawas dan pemilik rumah sakit, serta
seluruh staf mengetahui dan memahami akan hal
tersebut.
93
S8 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai kebijakan tentang mekanisme
pengambilan keputusan secara tertulis dan disahkan oleh
pimpinan/pemilik institusi.
Nilai: Kriteria:
94
S8 P3 Rumah Sakit tersebut memberikan umpan balik ( feedback) secara
tertulis dan rutin mengenai:
1. Pelayanan di rumah sakit akan:
i. pengaduan pasien/keluarga/ penyandang dana.
ii. rujukan pasien
2. Pendidikan di rumah sakit: mengenai perkembangan
pencapaian peserta didik kepada peserta didik, atasan
peserta didik, pengirim maupun penyandang dana peserta
didik tersebut.
3. Penelitian di rumah sakit: mengenai perkemabangan penelitian
yang dilakukan kepada pemilik rumah sakit dan pihak
penyandang dana penelitian.
Nilai: Kriteria:
95
secara teratur.
96
Standar 9. Program Peningkatan Mutu ( Quality Improvement)
Nilai: Kriteria:
97
S9 P2 Rumah Sakit tersebut mempunyai program upaya perbaikan dan
peningkatan mutu (pelayanan, pendidikan dan penelitian) di tingkat
unit maupun institusi.
Nilai: Kriteria:
98
5 Rumah Sakit tersebut telah melaksanakan
evaluasi/audit/ revisi secara teratur dan ada tindak
lanjutnya.
99
PENILAIAN KRITERIA:
Bobot Nilai
Standar 1 Legalitas 40 Jumlah Nilai/26 x 40 = ...............
Standar 2 VMOT 40 Jumlah Nilai/10 x 40 = ...............
Standar 3 Program 80 Jumlah Nilai/55 x 80 = ...............
Standar 4 Penilaian 500 Jumlah Nilai/125 x 500 = ............
Standar 5 SDM 100 Jumlah Nilai/35 x 100 = ..............
Standar 6 Sarana 90 Jumlah Nilai/40 x 90 = ...............
Standar 7 Monev 50 Jumlah Nilai/15 x 50 = ...............
Standar 8 Kelola 50 Jumlah Nilai/15 x 50 = ...............
Standar 9 CQI 50 Jumlah Nilai/10 x 50 = ...............
1 000 Jumlah Nilai = ..............
100