Você está na página 1de 16

35

ANALISA DATA Tanggal 1 Juli 2013 1. Data Subjektif : Klien mengatakan sulit bernafas dan nyeri dada pada saat Bernafas. Data Objektif : Bunyi nafas ronki pada paru kiri, batuk non produktif, .pernafasan 32 kali permenit, IVFD NaCl dengan kecepatan .20 tetes permenit, klien tampak mengelus dada. Masalah Penyebab 2. Data subjektif Data objektif : Tidak Efektifnya Bersihan Jalan Nafas. : Peningkatan Produksi Sekret. : Klien mengatakan tidak ada nafsu makan. : Keadaan umum lemah, pola makan 3 kali sehari, makanan .yang disajikan hanya mampu di habiskan 3 -4 sendok saja, .peristaltik usus 3-5 kali permenit, diet M2, penurunan berat .badan selama dirawat. Masalah Penyebab 3. Data subjektif : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh : Anoreksia, mual /muntah : Klien mengatakan batuk yang dialaminya sudah lama,

... sakit kepala dan kepanasan. Data objektif : Batuk produktif, suhu tubuh 36,50 C, RR 32 kali permenit

,Nadi 82 kali/permenit. Masalah Penyebab : Resiko tinggi terjadinya infeksi. : Proses Penyakit Kronis.

36

4. Data subjektif

: Klien mengatakan tidak mengerti penyakit apa yang di deritannya.

Data objektif

: Klien menanyakan penyakit apa yang sedang dialaminya dan .berapa lama proses penyembuhan.

Masalah Penyebab

: Kurang pengetahuan mengenai penyakit. : Kurang informasi.

B. Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret ditandai dengan : klien mengatakan sulit bernafas dan nyeri dada pada saat bernafas, bunyi nafas ronkhi pada paru sebelah kiri, batuk nonproduktif, pernafasan 32 kali permenit IVFD NaCl dengan kecepatan 20 tetes permenit, klien tampak mengelus dada. 2. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia, Mual/muntah ditandai dengan : klien mengatakan tidak ada nafsu makan, keadaan umum lemah, pola makan 3 kali sehari, makanan yang disajikan hanya mampu dihabiskan 3-4 sendok saja, peristaltik usus 34 kali permenit, diet M2, penurunan berat badan 2 kg selama 5 bulan terakhir. 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan : penekanan proses inflamasi di tandai dengan : Klien mengatakan batuk, dan nyeri dada saat bernafas 4. Kurang pengetahuan mengenai penyakit berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan : klien mengatakan tidak mengerti penyakit apa

37

yang diderita, klien menanyakan tentang penyakit apa yang sedang dialami, berapa lama proses penyembuhan dan klien tampak cemas. C. Rencana Asuhan Keperawatan Rencana Asuhan Keperawatan pada klien dengan penyakit Tuberkulosis, yang meliputi Tujuan, Kriteria Hasil, Intervensi Dan Rasional. 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret. Tujuan Kriteria hasil : Memperbaiki fungsi pernafasan :. Klien mengatakan bernafas kembali normal dan nyeri

dada hilang, Bunyi nafas bersih dan jelas, Batuk produktif dan pernafasan dalam batas normal 16-24 kali permenit dan klien tidak mengelus dada. Intervensi : a. Aulkultasi bunyi nafas, misalnya ronki. Rasional : beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas, adanya bunyi nafas ronkhi atau mengi. b. Kaji Frekuensi Pernafasan : Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan selama stress atau adanya proses infeksi akut. c. Atur posisi yang nyaman seperti peninggian tempat tidur dibagian kepala, duduk pada sandaran tempat tidur. Rasional : peninggian tempat tidur

dibagian kepala mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi.

38

d. Pertahankan polusi lingkungan minimum, misalnya, debu, asap, yang berhubungan dengan kondisi individu. Rasional : pencetus tipe alergi pernafasan yang dapat memperberat penyakit. e. Bantu latihan nafas abdomen atau bibir. Rasional : Memberikan klien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dispnea. f. Ajarkan cara batuk efektif. Rasional : Batuk efektif pada posisi duduk tinggi setelah perkusi dada membantu mengeluarkan sekret. g. Anjurkan untuk minum air hangat. Rasional : Penggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus dan mempermudah pengeluaran sekret. h. Kolaborasi berikan obat sesuai indikasi misalnya, Aminophilin. Rasional : Merilekskan otot halus dan menurunkan kongesti lokal, menurunkan

spasme jalan nafas dan produksi mukosa, obat mungkin per oral, injeksi atau inhalasi. i. Kolaborasi berikan humidifikasi tambahan, misalnya dengan menggunakan alat nebulizer ultranik. Rasional : kelembaban menurunkan kekentalan sekret dan mempermudah pengeluaran. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexsia mual/muntah. Tujuan Kriteria hasil : Kebutuhan nutrisi terpenuhi. : Nafsu makan kembali normal, Keadaan umum membaik Makanan yang disajikan dapat dihabiskan, Peristaltik usus normal 3-4 kali permenit, Diet makanan biasa, Peningkatan berat badan menuju tujuan yang tepat.

39

Intervensi

a. Timbang berat badan sesuai indikasi. Rasional : Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori. b. Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini, catat derajat kesulitan, makan. Rasional : klien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dispnea, produksi sputum dan obat. c. Auskultasi bunyi usus. Rasional : Penurunan bising usus menunjukkan penurunan motilitas gaster. d. Anjurkan perawatan oral, berikan wadah khusus untuk tempat pembuangan sekret yang sekali pakai dan tissue. Rasional : Rasa tak enak, bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu makan dan dapat

membuat mual/muntah dengan peningkatan kesulitan bernafas. e. Berikan makanan sedikit tapi sering. Rasional : Membantu menurunkan kelembaban selama waktu makan f. Hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat. Rasional : dapat menghasilkan distensi abdomen yang mengganggu nafas abdomen dan gerakan diafragma. g. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan klien makanan yang bergizi. Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien. h. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan makanan yang mudah cerna. Rasional : Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada situasi dan kebutuhan individu.

40

3. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan penekanan proses inflamasi. Tujuan : Mencegah komplikasi yang berlanjut/ mencegah terjadinya infeksi Kriteria hasil : Klien mengatakan nyeri, batuk hilang dan tidak merasa Kepanasan, Menghilangkan tanda tanda infeksi, Tanda tanda vital dalam batas normal. Intervensi : a. Awasi suhu tubuh. Rasional : Demam dapat terjadi karena infeksi atau dehidrasi. b. Anjurkan untuk latihan nafas dan batuk efektif, sering merubah posisi tidur dan pemasukan cairan adekuat Rasional : Aktifitas ini meningkat mobilisasi dan pengeluaran sekret untuk menurunkan resiko terjadinya infeksi paru. c. Anjurkan membuang tissue/wadah sputum di tempat yang benar dan tekankan cuci tangan yang benar. Rasional : mencegah penyebaran patogen melalui cairan. d. Diskusikan kebutuhan masukan nutrisi adekuat. Rasional : Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan umum dan menurunkan tahanan terhadap infeksi. e. Kolaborasi dengan dokter dalam memberikan antibiotic dan antipiretik. Rasional : Untuk pengobatan proses infeksi. f. Lakukan kompres jika suhu diatas normal. Rasional : Menurunkan suhu tubuh.

41

4. Kurang pengetahuan mengenai penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi. Tujuan Kriteria hasil : Klien dan keluarga memahami tentang penyakit. : Klien dan keluarga mengatakan mengerti mengenai penyakit yang diderita, Klien dan keluarga tidak bertanya lagi tentang Penyakit dan lamanya proses penyembuhan. Klien tampak rileks. Intervensi : a. Jelaskan tentang penyakit klien dan anjurkan keluarga untuk bertanya. Rasional : Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan perbaikan partisipasi pada rencana pengobatan. b. Jelaskan mengenai obat pernafasan, efek samping dan reaksi yang tidak diinginkan. Rasional : penting bagi klien memahami perbedaan antara efek samping obat yang mengganggu dan efek samping yang merugikan. c. Tekankan pentingnya perawatan oral/kebersihan gigi. Rasional :

Menurunkan pertumbuhan bakteri pada mulut. d. Anjurkan pentingnya menghindari orang yang sedang infeksi pernafasan aktif. Rasional : Menurunkan pemajanan dan insiden mendapat infeksi saluran nafas atas. e. Berikan informasi tentang pembatasan aktifitas dan aktifitas pilihan dengan periode istirahat untuk mencegah kelemahan. Rasional : Mempunyai pengetahuan dan informasi untuk menurunkan dispnea, memaksimalkan

42

tingkat aktifitas, melakukan aktifitas yang diinginkan dan mencegah komplikasi. f. Diskusikan pentingnya mengikuti perawatan medik, foto thorak, dan kultur sputum. Rasional : pengawasan proses penyakit untuk membuat program terapi untuk memenuhi perubahan kebutuhan dan dapat membantu mencegah komplikasi.

D. Pelaksanaan dan Evaluasi Asuhan Keperawatan DX : 1 Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan ,,produksi sekret. Tanggal 1 Juli 2013 Pukul 11.30 wib. Implementasi a. Melakukan Auskultasi bunyi nafas b. Mengkaji frekuensi pernafasan c. Mengatur posisi semi fowler yaitu peninggian tempat tidur di bagian kepala. d. Membantu klien mengajarkan latihan nafas abdomen dan menganjurkan untuk sering melakukan sendiri e. menganjurkan untuk minum air hangat

Evaluasi S : Klien mengatakan sulit bernafas dan nyeri dada masih terasa.

43

: Bunyi nafas ronkhi

pada paru kiri, pernafasan 32 kali permenit,

...klien tampak melakukan nafas abdomen, posisi tidur semi fowler. A P : Masalah tidak efektifnya bersihan jalan nafas belum teratasi. : Intervensi di lanjutkan

Tanggal 2 Juli 2013 Puku 13.00 Wib Implementasi a. Melakukan Auskultasi bunyi nafas b. Mengkaji frekuensi pernafasan c. Mengatur posisi semi fowler yaitu peninggian tempat tidur di bagian kepala. d. Membantu klien mengajarkan latihan nafas abdomen dan menganjurkankan untuk sering melakukan sendiri e. Mengajarkan batuk efektif. f. Mengajarkan untuk minum air hangat g. Mempertahankan polusi lingkungan minimum misalnya debu dan asap.

Evaluasi S : Klien mengatakan nyeri dada berkurang, hanya bila batuk baru terasa ...sakit. O : Batuk produktif, pernafasan perut, ekspirasi memanjang pernafasan 32 ..kali permenit A P : Masalah tidak efektifnya bersihan jalan nafas teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

44

Tanggal 3 juli 2013 Pukul 14. 30 Wib Implementasi a. Mengkaji frekuensi pernafasan b. Mengatur posisi dengan meninggikan tempat tidur dibagian kepala, duduk pada sandaran tempat tidur. c. Menganjurkan untuk minum air hangat. d. Memberikan humidifikasi tambahan : nebulizer selama 15 menit mengunakan obat pantolin, 8 jam perhari.

Evaluasi S O : Klien mengatakan nyeri dada, sesak sudah berkurang. : Pernafasan 24 kali permenit, klien duduk bersandar di tempat tidur, klien tampak tenang. A P : Bersihan jalan nafas kembali normal. : Intervensi dilanjutkan

DX

: 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ...kelemahan dan sering batuk, dan anoreksia. Tanggal 1 Juli 2013

45

Pukul 11.25 Wib Implementasi a. Menimbang berat badan b. Mengkaji kebiasaan diet, makan 3 kali sehari namun klien hanya makan 3-4 sendok saja. c. Memberikan makanan sedikit tapi sering. d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan makanan. e. Menganjurkan perawatan oral. f. Menghindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat. g. Melakukan auskultasi bunyi usus.

Evaluasi S O : Klien mengatakan tidak ada nafsu makan. : Berat badan 50 kg, keadaan umum lemah, makanan yang disajikan ...hanya 3-4 sendok yang dihabiskan, klien menolak untuk makan, diet ...M2, peristaltic usus 3-4 kali permenit. A P : Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi. : Intervensi di lanjutkan

Tanggal 2 juli 2013 Pukul 10.30 wib Implementasi a. Menganjurkan untuk perawatan oral. b. Memberikan wadah khusus untuk pembuangan sekret.

46

c. Memberikan makanan sedikit tapi sering d. Menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan yang bergizi. e. Menghindari makanan penghasil gas dan minuman berkabonat.

Evaluasi S O : Klien mengatakan mulai ada nafsu makan. : Keadaan umum lemah, makanan yang disediakan setengah dihabiskan

klien tampak makan buah buahan A P : Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi sebagian : Intervensi dilanjutkan.

Tanggal 3 juli 2013 Pukul 13.30 wib Implementasi a. Memberikan makanan sedikit tapi sering b. Kolaborasi dengan ahli gizi

Evaluasi S O A P : Keluarga mengatakan klien ingin makan. : Klien tampak meminta makanan dari keluarganya . : Masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi : Intervensi dilanjutkan.

DX

: 3 resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penekanan proses inflamasi Tanggal 1 Juli 2013

47

Pukul 10.00 Wib Implementasi a. Mengajarkan klien untuk batuk efektif. b. Memantau tanda tanda vital c. Membatasi aktifitas dan menganjurkan untuk tidur.

Evaluasi S O : Klien mengatakan batuk dan merasa lelah. : Keadaan umum lemah, batuk produktif, tanda- tanda vital tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 88 kali permenit, pernafasan 32 kali permenit suhu 36,5C kulit pucat mukosa mulut kering. A P :...Masalah resiko tinggi infeksi teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

Tanggal 2 Juli 2013 Pukul 09.00 wib Implementasi a. Mengajarkan batuk efektif. b. Memantau tanda tanda vital.

Evaluasi S O A P : Klien mengatakan masih batuk. : Klien tampak batuk. : Masalah resiko tinggi infeksi teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

48

Tanggal 3 Juli 2013 Pukul 14.30 Wib Implementasi a. Mengkaji warna kulit dan membrane mukosa. b. Memantau tanda tanda vital.

Evaluasi S O A P : Klien masih mengalami batuk. : Klien masih terlihat batuk dan merasa lelah. ...... : Masalah resiko tinggi terjadinya infeksi teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

DX

: 4 Kurang pengetahuan mengenai penyakit berhubungan dengan ..kurangnya informasi. Tanggal 1 juli 2013 Pukul 14.00 Wib.

Implementasi a. Menjelaskan proses penyakit tuberculosis paru. b. Menekankan pentingnya perawatan oral dan kebersihan gigi. c. Memberikan informasi tentang pembatasan aktifitas agar klien tidak merasa lelah.

Evaluasi S : Klien mengatakan mengerti penyakit yang sedang dideritanya

49

O A P

: Klien dapat menyebutkan penyebab dari Tuberkulosis : Masalah kurang pengetahuan mengenai penyakit teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

Tanggal 2 juli 2013 Pukul 14.29 Wib. Implementasi a. Menekankan pentingnya perawatan oral dan kebersihan gigi. b. Menjelaskan mengenai obat pernafasan, efek samping yang tidak diinginkan. c. Menganjurkan untuk menghindari orang yang sedang mengalami infeksi pernafasan. d. Mendiskusikan pentingnya mengikuti perawatan medis, foto dada, dan pemeriksaan sputum. e. Memberikan informasi tentang pembatasan aktifitas agar klien tidak merasa lelah.

Evaluasi S : Klien dan keluarga mengatakan pentingnya menghindari orang yang ...mengalami infeksi pernafasan. O A P : Klien dan keluarga ikut serta dalam proses perawatan. : Masalah kurang pengetahuan teratasi sebagian. : Intervensi dilanjutkan.

50

Tanggal 3 juli 2013 Pukul 12.00 Wib Implementasi a. Menjelaskan mengenai obat pernafasan. b. Mendiskusikan pentingnya mengikuti proses perawatan. c. Memberikan informasi tentang pembatasan aktifitas agar klien tidak merasa lelah. d. Mendiskusikan pentingnya mengikuti perawatan medis foto dada, dan pemeriksaan sputum.

Evaluasi S : Keluarga klien mengatakan sudah memahami pentingnya bagi klien ...pemberian obat pernafasan. O : Keluarga memahami kondisi kesehatan klien, keluarga tampak berada disamping klien dan memberi semangat hidup kepada klien. A P : Masalah kurang pengetahuan mengenai proses penyakit teratasi : Intervensi dilanjutkan.

Você também pode gostar