Você está na página 1de 9

NURSING SIMULATION PROGRAM

( NSP )

Otitis Media Akut

IDA BAGUS KARISMAN SARGITA O4.07.1 7! "#KP#II

PROGRAM STUDI ILMU K$P$RA%ATAN


STIK$S SUR&A GLOBAL &OG&AKARTA '00!

Otitis Media Akut


Pe()e*tia(

Otitis media adalah inflamasi pada bagian telinga tengah. Otitis media sebenarnya adalah diagnosa yang paling sering dijumpai pada anak anak di bawah usia 15 tahun. Ada 3 ( tiga ) jenis otitis media yang paling umum ditemukan di klinik yaitu ! Otitis "edia Akut Otitis "edia #erosa (Otitis media dengan efusi Otitis "edia $ronik Otitis media akut adalah keadaan dimana terdapatnya %airan di dalam telinga tengah dengan tanda dan gejala infeksi . Otitis media serosa & efusi adalah keadaan terdapatnya %airan di dalam telinga tengah tanpa adanya tanda dan gejala infeksi aktif. #e%ara teori %airan ini sebagai akibat tekanan negati'e dalam telinga tengah yang disebabkan oleh obstruksi tuba eusta%hii. (ada penyakit ini tidak ada agen penyebab definiti'e yang telah diidentifikasi meskipun otitis media dengan efusi lebih banyak terdapat pada anak yang telah sembuh dari otitis media akut dan biasanya dikenal dengan )glue ear*. +ila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eusta%hii harus di%ari. ,fusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah mengalami radioterapi dan barotrauma ( eg ! penyelam ) dan pada pasien dengan disfungsi tuba eusta%hii akibat infeksi atau alergi saluran napas atas yang terjadi Otitis media kronik sendiri adalah kondisi yang berhubungan dengan patologi jaringan irre'ersible dan biasanya disebabkan oleh episode berulang otitis media akut yang tak tertangani. #ering berhubungan dengan perforasi menetap membrane timpani. -nfeksi kronik telinga tengah tak hanya mengakibatkan kerusakan membrane timpani tetapi juga dapat menghan%urkan osikulus dan hampir selalu melibatkan mastoid. #ebelum penemuan antibioti% infeksi mastoid merupakan infeksi yang mengan%am jiwa. #ekarang penggunaan antibioti% yang bijaksana pada otitis media akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens akut menjadi jarang. $ebanyakan kasus mastoiditis akut sekarang ditemukan pada pasien yang tidak mendapatkan perawatan telinga yang memadai dan mengalami infeksi telinga yang tak ditangani. "astoiditis kronik lebih sering dan beberapa dari infeksi kronik ini dapat mengakibatkan pembentukan kolesteatoma yang merupakan pertumbuhan kulit ke dalam ( epitel skuamosa ) dari lapisan luar membrane timpani ke telinga tengah. $ulit dari membrane timpani lateral membentuk kantong luar yang akan berisi kulit yang telah rusak dan bahan sebaseus. $antong dapat melekat ke struktur telinga tengah dan mastoid. +ila tidak ditangani kolesteatoma dapat tumbuh terus dan menyebabkan paralysis ner'us fasialis ( .. /ranial 0-- ) kehilangan pendengaran sensorineural dan& atau gangguan keseimbangan (akibat erosi telinga dalam) dan abses otak. $ti+,+)i (enyebab utama otitis media akut adalah masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah yang normalnya adalah steril. (aling sering terjadi bila terdapat disfungsi tuba eusta%hii seperti obstruksi yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas inflamasi jaringan disekitarnya (eg ! sinusitis hipertrofi adenoid) atau reaksi alergik ( eg ! rhinitis alergika). +akteri yang umum ditemukan sebagai organisme penyebab adalah #trepto%o%%us peneumoniae 1emophylus influen2ae #trepto%o%%us pyogenes dan "ora3ella %atarrhalis.

Pat+-isi+,+)i (ada gangguan ini biasanya terjadi disfungsi tuba eusta%hii seperti obstruksi yang diakibatkan oleh infeksi saluran nafas atas sehingga timbul tekanan negati'e di telinga tengah. #ebaliknya terdapat gangguan drainase %airan telinga tengah dan kemungkinan refluks sekresi esophagus ke daerah ini yang se%ara normal bersifat steril. /ara masuk bakteri pada kebanyakan pasien kemungkinan melalui tuba eusta%hii akibat kontaminasi se%ret dalam nasofaring. +akteri juga dapat masuk telinga tengah bila ada perforasi membran tymphani. ,ksudat purulen biasanya ada dalam telinga tengah dan mengakibatkan kehilangan pendengaran konduktif. Ma(i-estasi K,i(is Otitis "edia Akut 4ejala otitis media dapat ber'ariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat ringan dan sementara atau sangat berat. $eadaan ini biasanya unilateral pada orang dewasa. "embrane tymphani merah sering menggelembung tanpa tonjolan tulang yang dapat dilihat tidak bergerak pada otoskopi pneumati% ( pemberian tekanan positif atau negati'e pada telinga tengah dengan insulator balon yang dikaitkan ke otoskop ) dapat mengalami perforasi. Otorrhea bila terjadi rupture membrane tymphani $eluhan nyeri telinga ( otalgia ) 5emam Anoreksia 6imfadenopati ser'ikal anterior Otitis "edia #erosa (asien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran rasa penuh atau gatal dalam telinga atau perasaan bendungan atau bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eusta%hii berusaha membuka. "embrane tymphani tampak kusam (warna kuning redup sampai abu7abu pada otoskopi pneumatik dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah. Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif. Otitis "edia $ronik 4ejala dapat minimal dengan berbagai derajat kehilangan pendengaran dan terdapat otorrhea intermitten atau persisten yang berbau busuk. +iasanya tidak ada nyeri ke%uali pada kasus mastoiditis akut dimana daerah post aurikuler menjadi nyeri tekan dan bahkan merah dan edema. $olesteatoma sendiri biasanya tidak menyebabkan nyeri. ,'aluasi otoskopik membrane timpani memperlihatkan adanya perforasi dan kolesteatoma dapat terlihat sebagai masa putih di belakang membrane timpani atau keluar ke kanalis eksterna melalui lubang perforasi. $olesteatoma dapat juga tidak terlihat pada pemeriksaan oleh ahli otoskopi. 1asil audiometri% pada kasus kolesteatoma sering memperlihatkan kehilangan pendengaran konduktif atau %ampuran. Pe.e*iksaa( Dia)(+stik

1.Otos%ope untuk melakukan auskultasi pada bagian telinga luar 8.9impanogram untuk mengukur keseuaian dan kekakuan membrane timpani 3.$ultur dan uji sensitifitas : dilakukan bila dilakukan timpanosentesis (Aspirasi jarum dari telinga tengah melalui membrane timpani). Pe(ata,aksa(aa( Medis 1asil penatalaksanaan otitis media bergantung pada efektifitas terapi ( e.g ! dosis antibiotika oral yang diresepkan dan durasi terapi ) 'irulensi bakteri dan status fisik klien Antibiotik dapat digunakan untuk otitis media akut. (ilihan pertama adalah Amoksisilin: pilihan kedua digunakan bila diperkirakan organismenya resisten terhadap amoksisilin adalah amoksisilin dengan kla'ulanat (Augmentin : sefalosporin generasi kedua) atau trimetoprin sulfametoksa2ol. (ada klien yang alergi penisilin dapat diberikan eritronmisin dan sulfonamide atau trimetoprim sulfa .;ntuk otitis media serosa ( otitis media dengan efusi ) terapi yang umum dilakukan adalah menunggu. $eadaan ini umumnya sembuh sendiri dalam 8 bulan. ;ntuk otitis media serosa yang persisten dianjurkan untuk melakukan miringotomi. "iringotomi adalah prosedur bedah dengan memasukkan selang penyeimbang tekanan ke dalam membrane timpani. 1al ini memungkinkan 'entilasi dari telinga tengah mengurangi tekanan negati'e dan memungkinkan drainase %airan. #elang itu umumnya lepas sendiri setelah < sampai 18 bulan. $emungkinan komplikasinya adala atrofi membrane timpani timpanosklerosis (parut pada membrane timpani) perforasi kronik dan kolesteatoma.

DATA /OKUS Ds0 (asien mengeluh nyeri pada telinga dalamnya dan demam sudah 8 hari. D+01.adanya nyeri tekan pada tragus 8.nyeri tekan pada tulang mastdoideus 3.di belakang telinga terlihat kemerahan =.pasien batuk dengan sputum purulen warna putih kekuningan 5.pasien selalu menangis dan memegangi telinganya ANALISA DATA t), 1a . s2.3t+. 5s! (asien mengeluh nyeri pada telinga dalamnya dan demam sudah 8hari 5o! 1.adanya nyeri tekan pada eti+,+)i Agen %edera fisik biologi 3*+4,e. .yeri akut

tragus 8.nyeri tekan pada tulang mastdoideus 3.di belakang telinga terlihat kemerahan =.pasien batuk dengan sputum purulen warna putih kekuningan 5.pasien selalu menangis dan memegangi telinganya 5s! (asien mengeluh nyeri pada telinga dalamnya dan demam sudah 8hari 5o! 1. di belakang telinga terlihat kemerahan 9rauma&penyakit 9ermoregulasi tidak efektif

BUN&I DIAGNOSA 1..yeri akut berhubungan dengan agen %edera fisik biologi ditandai dengan (asien mengeluh nyeri pada telinga dalamnya dan demam sudah 8hari adanya nyeri tekan pada tragus nyeri tekan pada tulang mastoideus di belakang telinga terlihat kemerahan pasien batuk dengan sputum purulen warna putih kekuningan pasien selalu menangis dan memegangi telinganya. 8. 9ermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan 9rauma&penyakit ditandai dgn psien mengeluh nyeri pada telinga dalamnya dan demam sudah 8hari di belakang telinga terlihat kemerahan. t) , 1a . N+.d 5 Tu1ua((NO") I(te*6e(si (NI")

#eteleh dilakukan tindakan keperawatan selama 338= jam nyeri pasien menurun dari sebelumnya dengan kriteria! Pai( "+(t*+, (1 07) (1<>5>1)kenali faktor penyebab nyeri (1<>5>=)gunakan nono analgesik (1<>5>5)gunakan analgesik jika diperlukan (1<>5>?)laporkan gejala nyeri pada tim kesehatan (1<>5>@)kenali gejala nyeri (1<>51>)gunakan %atatan nyeri (1<>511)laporkan kontrol nyeri #etelah dilakukan tindakan keperawatan selama838=jam status termoregulation pasien jadi lebih efektif dari sebelum nya dengan kriteria! T8e*.+*e)u,ati+((0!0 0) (>B>>>1)#uhu kulit dalam rentang normal (>B>>>8)#uhu tubuh dalam batas normal(3<7 3? %) (>B>>>3)tidak menunjukkan sakit kepala (>B>>>=)tidak menunjukkan nyeri otot (>B>>>?) tidak menunjukkan perubahan warna kulit

Pai( .a(a)e.e(t Atunjukkan perbandingan nyeri termasuk lokasi nyeri jenis nyeri frekuensi nyeri intensitas nyeri dan faktor penyebab nyeri Agunakan komunikasi therapeutik untuk mengetahui riwayat nyeri dan kemampuan pasien merespon nyeri Apantau faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan pasien(mis!ruangan suhu pen%ahayaan bisi ng) A(ertahankan istirahat Apantau tekanan darah nadi suhu respirasi Abantu pasien dan keluarga untuk memberi support Alaporkan perubahan nyeri dengan %epat

Te.3e*atu* *e)u,ati+( Apantau suhu tubuh setiap 8jam Apantau tekanan darah nadi respirasi jika dibutuhkan Apantau suhu dan warna kulit A(antau tanda dan gejala hipertermia Aperhatikan keseimbangan pemasukan %airanCnutrisi pasien Adiskusikan pentingnya termoregulasi dan efek negatifnya jika dibutuhkan.

(>B>>18)nadi dalam batas normal (>B>>13)respirasi dalam batas normal (>B>>1=)hidrasi adekuat

P$M$RIKSAAN T$LINGA 9elinga mempunyai fungsi sebagai alat pendengaran dan menjaga ksembangan."enurut struktur anatominya telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu teling luar telinga tengah dan telinga dalam.9elinga luar meliputi aurikel (pinna) dan saluran pendengaran luar.9elinga tengah (rongga timpani) terpisah dengan telinga luar oleh adanya membran timpani (gendang telinga).5alam rongga timpani terdapat komponen pendengaran (maleolus inkus stapes)yang berhubungan dengan tuba eustasia (pendengaran) sinus7sinus mastoid telinga luar dan telinga dalam.5inding tuba eustasia dilapisi oleh selaput lendir mulai dari nasoparing sampai pada telinga tengah yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan antara kedua sisi genderang telinga sewaktu tuba membuka pada saat menguap atau menelan. -nspeksi dan palpasi +antu pasien dalam posisi duduk. (ada pen%ahayaan gunakan auroskop lampu kepala atau sumber %ahaya yang lain. "ulai mengamati telinga luar periksa keadaan pinna terhadap ukuran bentuk warna lesi dan adanya massa. (alpasi dengan %ara memegang telinga dengan lempol atau dan jari penunjuk. (alpasi kartilago telinga luar se%ara sistematis yaitu dari jaringan lunak kemudian jaringa keras dan %ata bila ada nyeri. 9ekan bagian tragu ke dalam dan tekan pula tulang telinga di bawah daun telinga.+ila ada peradangan maka pasien merasa nyeri. +andingkan telinga kiri dan kanan +ila diperlukan lanjutkan pengkajian telinga bagian dalam. (egang bagian pinggir daun telinga& heliks dan se%ara berlahan7lahan tari daun telinga menjadi lurus dan mudah diamati.(ada anak7anak tarik dau telinga ke

bawah. Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan terhadap ada atau tidaknya peradangan perdarahan atau kotoran. 5engan hati7 hati masukkan otoskop yang menyala ke dalam lubang telinga. +ila letak otoskop sudah tepat letakkan mata di atas eye-piece. Amati membran timpani mengnai bentuk warna transparansi kilau perforasi atau terhadap adanya darah& %airan. (emeriksaan pendengaran (emeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui fungsi telinga.+ila pendengaran di%urigai tidak berfungsi baik maka pemeriksaan yang lebih teliti dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan garputala atau test audiometri (oleh spesialis)

DA/TAR PUSTAKA

#uddart +runner. 8>>1. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Vol. 2. ,4/ ! Dakarta (erry (otter. 8>>5. Fundamental Keperawatan Edisi 4. ,4/ ! Dakarta #antoso +udi. 8>>5. anduan !ia"nosa Keperawatan #anda. (rima "edika ! Dakarta Dhonson "arion. 8>>5. #ursin" $utcomes %lasi&ication. "osby ! -n% "%. /loskey Doanne. 1@@<. 'owa (nter)ention roject. "O#+E ! -n%

Você também pode gostar