Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LAPORAN KASUS
oleh:
Anisa Puspitasari
30149013003
I.
PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1.
Data Umum
a.
Identitas klien
Nama
b.
2.
: Tn B
Umur
: 24 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: mahasiswa
No register
:-
Diagnosa Medis
Alamat
: Kampung Pondok
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Pendidikan
:-
Agama
: Islam
: Orang Tua
Alamat
: Kampung Pondok
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Klien
b.Keluhan utama
Klien mengatakan bahwa klien demam.
c.Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)
Klien mengatakan bahwa klien merasa demam di seluruh tubuh,
sempat turun dengan minum parasetamol, tetapi naik lagi, demam dirasakan
di seluruh tubuh, akibat demamnya, klien mengatakan menjadi tidak dapat
beraktifitas. Demam datang ketika sore hari menjelang malam.
d.Keluhan Yang Menyertai
Klien mengatakan bahwa keluhan lain adalah mual, nyeri sendi dan
lemas.
e. Riwayat tindakan konservatif dan pengobatan yang telah didapat
Klien mengatakan bahwa klien mengkonsumsi parasetamol dan
amoxilin.
2) Riwayat Kesehatan Masa lalu
a) Riwayat penyakit atau rawat inap sebelumnya
Klien mengatakan pernah dirawat sebelumnya karena demam berdarah
di rumah sakit Cahya Kawaluyaan.
b) Riwayat alergi
Klien mengatakankan bahwa klien tidak memiliki alergi
c) Riwayat operasi
Klien mengatakan bahwa klien belum pernah dioperasi.
d) Riwayat transfusi
Klien mengatakan bahwa klien belum pernah di transfusi
e) Riwayat pengobatan
Klien mengatakan bahwa klien mengkonsumsi parasetamol dan
amoxilin
3.Data Biologis
a. Penampilan umum:
Suhu
Pernapasan
: 18x / menit
c. Tinggi badan
Berat badan
IMT
: 165 cm
: 51 kg
: 18
Klien kategori
: normal (20-25)
2. Kardiovaskuler
Anamnese : klien menyatakan tidak ada keluhan
Inspeksi: Konjungtiva tidak anemis, warna kulit sedikit pucat, turgor
kulit baik , ictus cordis tidak terlihat, capillary
refill time: < 3 detik.
Palpasi : ekstremitas: akral hangat
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : HR: 120 x/menit, tidak ada bunyi gallop, murmur, bunyi
3. Persarafan
Anamnese : klien mengatakan tidak ada keluhan
Inspeksi : bentuk muka simetris, mulut simetris, tidak ada spastik,
tidak ada hemiplegi dan hemi parese, reaksi pupil positif
terhadap cahaya, pupil isokor dengan diameter 3 mm kiri
kanan.
Tingkat kesadaran : Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : GCS 15 (E=4,M=6,V=5)
Palpasi : tidak ada nyeri sepanjang vertebra
Perkusi : reflek fisiologis normal
Anamnese : klien mengatakan merasa mual dan belum BAB dari hari
sabtu
Inspeksi : lidah bersih, gigi lengkap, Tonsil TI, bentuk abdomen datar,
tidak ada bayangan/gambaran bendungan pembuluh darah, tidak ada
spider naevi, tidak ada distensi abdomen
Palpasi : kelenjar tiroid simetris, tidak ada hepatomegali dan
splenogali, tidak ada massa
Perkusi : tymphani
Auskultasi : tidak ada bruit aorta, bising usus 13 kali per menit
Masalah keperawatan : gangguan pemenuhan nutrisi
5. Perkemihan
Anamnesa: tidak ada keluhan, klien BAK 4-6 kali sehari
Inspeksi : Tidak ada distensi pada regio hipogastrika
6. Muskuloskeletal
Anamnese : klien mengatakan meras lemas dan nyeri sendi
Inspeksi : ROM klien bebas
7. Reproduksi
Anamnese : tidak ada keluhan
Inspeksi : genetalia eksterna normal
8.Integumen
Anamnese : klien mengatakan tidak keluahan
Inspeksi : warna sedikit pucat , kuku normal, rambut hitam dan tidak
rontok, kulit kepala bersih, tidak ada lesi
Palpasi : akral teraba hangat, turgor kulit baik
9. Panca Indra
Anamnese : tidak ada keluhan
Inspeksi : penglihatan : conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
palpebrae sedikit edema, pupil isokor dengan diameter 3
mm. pendengaran : pinna simetris, canalis auditorius
externa normal, tidak ada cairan/darah yang keluar dan lesi
Palpasi : penglihatan TIO tidak mengeras, pendengaran: pinna tidak
c.Gaya hidup
: klien mengatakan bahwa gaya hidup sesuai
dengan usia dan kemampuan klien
d.Kegiatan agama yang diikuti
: sholat 5 waktu
a. Laboratorium
Tanggal
Jenis
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
5
Novembe
r 2013
Hemoglobin
16,3
g/dl
12,2-16,2
Hematokrit
48
37,7-47,9
Leukosit
6850
Dewasa 460010200
Trombosit
86.000
142.000424.000
Hematokrit
41
Trombosit
72.0000
142.000424.000
Trombosit
90.000
<142.000424.000
6
Novembe
r 2013
7
Novembe
r 2013
c.Terapi
sanmol 3x 1
2x500 mg ciproxin
e.
f.
g.
Diit : lunak
Acara Infuse :
Kristaloid : Ringer Laktat 30 tetes/ menit
Mobilisasi : Bedrest
B. PENGELOMPOKKAN DATA
37,7-47,9
Data Subjektif
Data Objektif
Tekanan darah :
100/80
mmHg di tangan sebelah
kanan
Nadi
: 92x/menit
di arteri radialis kanan
Suhu
:
37,9
derajat Celcius / aksila kiri
Pernapasan
menit
Klien
menghabiskan
makanannya hanya porsi
ANALISIS DATA
Tanggal
Data
Etiologi
Masalah
6 November 2013
DO :
Invasi virus
Hipertermi
Tekanan
darah
:
100/80
mmHg
di
tangan
sebelah kanan
viremia
stimulasi sel
makrofag untuk
produksi pirogen
endogen
Nadi
:
92x/menit di
arteri radialis
kanan
masuk
Suhu
hipotalamus
:
37,9
derajat
Celcius
/
mengacaukan
aksila kiri
termoregulasi
Pernapasan
:
18x /
menit
hipertermi
DS :
18x /
6 November 2013
Klien
mengatakan
merasa
demam
DS : Klien
mengatakan
bahwa klien
merasa mual
DO : klien
tidak
menghabiskan
makanannya
Hipertermi
Perubahan nutrisi
vasodilatasi
pembuluh darah
penurunan perfusi
ke GIT
merangsang gaster
mengeluarkan
HCL
Mual muntah
gangguan
pemenuhan nutrisi
6 November 2013
DO:
Klien Hipertermi
tampak
terbaring lemas
DS : Klien
mengatakan
bahwa klien
merasa lemas
metabolisme
meningkat
kelelahan sel
lemas
gangguan aktivitas
Diagnosa Keperawatan
Gangguan
aktivitas
Hasil yang
diharapkan
Intervensi
Peningkatan
suhu
tubuh
(hipertermia)
berhubungan
dengan proses
penyakit
(viremia).
Ditandai dengan :
Klien dapat
mengontrol suhu
tubuhnya dalam 3
x 24 jam dengan
criteria
DO :
Aktivitas sesuai
kemampuan
Tekanan
darah
:
100/80
mmHg
di
tangan
sebelah
kanan
Nadi
:
92x/menit di
arteri radialis
kanan
Suhu
:
37,9
derajat
Celcius
/
aksila kiri
Pernapasan
: 18x /
menit
DS :
Klien
mengatakan
merasa demam
Suhu, nadi,
pernafasan
normal
Tidak ada
gangguan
neurologis
1. Identifikasi
penyebab / factor
yang dapat
menimbulkan
hipertermi :
dehidrasi, infeksi,
efek obat,
hipertiroid
2. Monitor TTV
setiap 4-6 jam,
catat adanya
peningkatan suhu
3. Anjurkan klien
untuk minum
banyak
4. Monitor cairan
masuk dan keluar
tiap 4-6 jam
5. Berikan cairan
dan dan
karbohidrat yang
cukup u
6. Beri kompres
hangat
7. Anjurkan untuk
klien untuk
memakai pakaian
tipis
8. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
antipiretik
Rasional
1. Menghindari resiko
terjadinya hipertermi
2. Dapat mengetahui
terjadinya perubahan
suhu
3. Mencegah terjadinya
dehidrasi
4. Mengetahui keadaan
cairan tubuh klien
5. Mengimbangi
hipermetabolisme
6. Kompres hangat dapat
mengurangi suhu
tinggi
7. Memudahkan proses
pengeluaran panas
8. Antipriteik bekerja
langsung untuk
menurunkan suhu
Klien dapat
Gangguan
mengatasi
pemenuhan
gangguan
kebutuhan
nutrisi
; pemenuhan
kurang dari nutrisnya dalam 2
x 24 jam dengan
kebutuhan
berhubungan criteria :
mual,
Klien
muntah,
menghabiskan
anoreksia
makanannya
Ditandai dengan
Klien
:
mengatakan
DS : Klien
sudah
tidak
mengatakan
mual
bahwa klien
merasa mual
DO : klien
tidak
menghabiskan
makanannya
1) Mengkaji
keluhan
mual, sakit menelan
dan muntah yang
dialami oleh pasien.
2) Memberikan makanan
yang mudah ditelan
seperti : bubur tim
dan hidangkan saat
masih hangat.
3) Beri makanan dalam
porsi kecil tapi sering.
4) Memberi
nutrisi
perentral ( kolaborasi
dengan dokter ).
5) Memberi obat-obatan
antasida (anti emetik)
sesuai
program
dokter.
Gangguan
aktivitas
sehari-hari
berhubungan
dengan
kondisi tubuh
yang lemah
Ditandai
dengan :
Klien dapat
melakukan
aktivitas seperti
biasa dalam 3 x
24 jam dengan
criteria :
1) kebutuhan
aktivitas
sehari-hari
terpenuhi
deng
an
mua
l,
mun
tah,
anor
eksi
a.
1. Mengetahui penyebab
dari mual yang dialami
pasien untuk
menentukan tindakan
selanjutnya
1) mengkaji
keluhan
pasien
2) mengkaji hal-hal yang
mampu /tidak mampu
dilakukan oleh pasien
sehubungan
dengan
kelemahan fisiknya.
3) Membantu
pasien
memenuhi kebutuhan
aktivitasnya sehari-hari
1. mengetahui bagaimana
kebuthan klien
2. menentukan tingkat
kemandirian klien
3. kebutuhan dasar klien
terpenuhi, rasa nyaman
juga terpenuhi
4. memudakan klien untuk
DO:
Klien
tampak
terbaring
lemas
2) pasien
mampu
mandiri
setelah bebas
demam
4)
DS : Klien
mengatakan
bahwa klien
merasa lemas
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal dan Jam
No.
DK
6 November 2013
1
jam :
08.00
Implementasi
1. Mengobservasi keadaan
umum klien : Klien
tampak sakit sedang,
kesadaran compos
mentis E:4, M:6, V:5,
terpasang iv line
venocath di tangan kiri.
Klien tampak terbaring
lemas.
08.30
2. Mengobservasi TTV
klien, hasil : TD :
mmHg, nadi x/ menit,
suhu derajat Celcius,
respon: klien mengeluh
merasa lemas
09.45
3. Memperbaiki infus
klien yang macet,
respon : klien merasa
sedikit kesakitan
4. Melakukan pengkajian
kepada klien, respon :
klien tampak lemas
tetapi masih bisa
menjawab pertanyaan
11.00
5. Memberi penjelasan
kepada klien mengenai
6 November
jam :
07.00
08.00
11.00
1. Membantu klien
menyeka badannya,
respon : klien tampak
lebih segar
2. Mengobservasi keadaan
umum klien : Klien
tampak sakit sedang,
kesadaran compos
mentis E:4, M:6, V:5,
terpasang iv line
venocath di tangan kiri.
Klien tampak terbaring
lemas.
3. Mengobservasi TTV
klien, hasil : TD :
mmHg, nadi x/ menit,
suhu derajat Celcius,
respon: klien mengeluh
merasa lemas
4.
11.00
12.00
Anisa
12.00
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal dan Jam
No.
DK
Evaluasi
28 Oktober 2013
Anisa
Anisa
24 Oktober 2013
Anisa
30 Oktober 2013
Anisa
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem
pernafasan. 2008. Jakarta : Salemba Medika.
Somantri, Irman. Keperawatan Medikal Bedah : Asuhan Keperawatan Pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernafasan. 2008. Jakarta : Salemba Medika
http://www.goldcopd.com/PressReleaseItem.asp?l1=6&l2=1&intId=1162diunduh
tanggal 23 Oktober 2013 pukul 17.30 WIB
Analisa Tindakan
4. Data Terkait:
Data subjektif : klien mengatakan sudah tidak merasa sesak dan tidak
Intervensi
Kaji hari terpasangnya kateter klien
Kaji intake output klien
Kaji obat-obatan yang masih
dikonsumsi
Kaji mobilitas klien
Lakukan bladder training
Rasional
Pemasangan yang terlalu lama bisa
menimbulkan infeksi
Intake output yang belum baik,
masih perlu pemantauan cairan
yaitu dengan kateter
Penggunaan diuretic memerlukan
pemantauan output dan intake
Mobilitas yang baik dapat
memudahkan klien untuk BAK
sendiri atau dibantu
Melatih klien untuk melakukan
BAK secara mandiri
6. Implementasi :
a. Observasi intake output
b. Kaji keadaan umum pasien
c. Kaji obat-obatan klien
d. Lakkan bladder training
7. Evaluasi
S: klien mengatakan sudah lebih sehat
O: klien tampak tidak sesak, nafsu makan baik, sudah bisa bermobilisasi
A: gangguan mobilitas terpenuhi
P : Masalah teratasi
8. Dampak Bila tindakan tidak dilakukan
Dampak bila tidak dilakukan bladder training adalah klien tidak dapat
BAK secara mandiri.