Você está na página 1de 5

Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu

senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H. (Wikibooks, 2013) Salah satu senyawa alcohol adalah etanol yang dapat ditemukan pada minuman beralkohol dengan Rumus kimianya CH3CH2OH. (Wikibooks, 2013) Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon COH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier paling sederhana adalah2metil-2-propanol. (Wikipedia, 2013) Penamaan alkohol mengikuti aturan IUPAC: 1. Temukan rantai karbon terpanjang yang paling tidak mengikat satu gugus OH, ini adalah rantai utamanya jika ada lebih satu gugus -OH, maka cari rantai terpanjang yang paling banyak mengandung gugus -OH-nya namai apakah itu termasuk alkohol, alkana diol, triol, dsb. 2. Beri nomor pada gugus -OH, usahakan agar gugus -OH mendapatkan nomor terkecil 3. Prioritaskan gugus alkohol diatas gugus fungsi lainnya (karena gugus alkohol/hidroksi adalah gugus yang mendapat prioritas tertinggi dalam penamaan) Contoh alcohol

Susunan Kimia

Nama IUPAC

Nama umum

CH3CH2OH

Etanol

Etil alkohol

CH3CH2CH2-OH

1-Propanol

Propil alkohol

(CH3)2CH-OH

2-Propanol

Isopropil alkohol (Catatan: bukan isopropanol)

2-Etil-1-butanol

2-Etilbutanol

3-Metil-3-pentanol

2,2-Dimetilsiklopropanol

Gugus -OH lebih dari 1

1,2-Etanadiol

Etilen glikol

1,1-Etanadiol

Asetaldehid hidrat

1,4-Sikloheksanadiol

(juga dikenal sebagai lemak tubuh)


-

1,2,3-Propanatriol

Gliserol

OH dapat dinamai sebagai substituen gugus hidroksil (hidroksialkana)

1,2Di(hidroksimetil)sikloheksana

2-(hidroksimetil)-1,3propanadiol

Sintesis/pembuatan alkohol
Mereaksikan Alkil Halida (Haloalkana) dengan Basa Reaksi antara alkil halida dengan basa akan menghasilkan alkohol dan garam. RX + KOH ROH + KX Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar, yaitu dengan mereaksikan kloropentana dan KOH. Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa alkil iodida lebih cepat reaksinya daripada alkil bromida maupun alkil klorida. Selain itu halida primer menghasilkan hasil alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan alkil halida sekunder maupun tersier. Mereduksi Aldehida dan Keton Reaksi aldehida oleh hidrogen menghasilkan alkohol primer. RCHO + H2 ROH Sedangkan reaksi keton oleh hidrogen menghasilkan alkohol sekunder. ROR + H2 ROH Alkohol tersier tidak dapat dihasilkan melalui reaksi reduksi.

Hidrolisis Alkil Hidrogensulfat Pembuatan alkohol dengan cara hidrolisis alkil hidrogen sulfat banyak digunakan untuk membuat etanol perdagangan. Senyawa etil hidrogensulfat yang diperlukan dibuat dari reaksi adisi H2SO4 pada etena. Contoh: CH3-CH2-SO3H + H2O CH3CH2OH + H2SO4

Hidrasi Alkena Alkena jika dikenai reaksi hidrasi dengan adanya asam encer akan menghasilkan alkohol. Sebagai contoh, hidrasi etilena akan menghasilkan etil alkohol (etanol). Reaksinya adalah: CH2=CH2 + H2O CH3CH2OH Hidrolisis Ester Rumus ester suatu asam organik adalah RCOOR'. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat menghasilkan alkohol dan asam karboksilat menurut persamaan reaksi: RCOOR' + H2O RCOOH + R'OH Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk membuat suatu alkohol yang diperlukan.

Menggunakan Reagen Grignard Alkohol primer, sekunder dan tersier dapat dibuat dengan reagen Grignard. Reagen Grignard adalah senyawa organometalik dengan rumus umum RMgX. Langkah 1: CH3-Mg-Cl + HCHO CH3-CH2-OMgCl Langkah 2: CH3-CH2-OMgCl + H2O CH3-CH2-OH + MgCl(OH)

Aplikasi

Total konsumsi per kapita alkohol yang tercatat, dalam liter alkohol murni[4]

Alkohol memiliki berbagai macam penggunaan di seluruh dunia. Alkohol digunakan untuk minuman beralkohol, bahan bakar, dan kegunaan sains, kedokteran, dan industri.

Minuman beralkohol
Minuman beralkohol biasanya mengandung etanol 5% sampai 40% volume, telah diproduksi dan dikonsumsi sejak zaman pra-sejarah.

Antibeku
Campuran 50% (berdasarkan volume) etilen glikol dalam air pada umumnya digunakan untuk antibeku.

Antiseptik
Etanol dapat digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan kulit sebelum disuntik, terkadang bersama dengan iodin. Sabun berbasis etanol banyak digunakan di restoran dan tidak membutuhkan pengering karena amat mudah menguap. Gel berbasis alkohol juga umum digunakan sebagai hand sanitizer.

Bahan bakar
Beberapa senyawa alkohol, seperti etanol dan metanol, digunakan sebagai bahan bakar.

Pelarut
Gugus hidroksil (-OH), yang terdapat pada alkohol, bersifat polar dan hidrofilik tapi rantai karbonnya bersifat non-polar sehingga hidrofobik. Molekulnya secara umum menjadi nonpolar dan semakin tak larut dalam air ketika rantai karbonnya menjadi semakin panjang.[5] Alkohol dipakai di industri sebagai pelarut atau reagen. Etanol digunakan sebagai pelarut pada obat-obatan, dan parfum karena sifatnya yang relatif tak beracun dan dapat larut pada substansinon polar.

Você também pode gostar