Você está na página 1de 14

ALKALOID

Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tanaman dan tersebar luas dalam berbagai jenis tanaman. Semua alkaloid mengandung paling sedikit sebuah atom nitrogen yang biasanya bersifat basa, dan sebagian besar atom nitrogen merupakan bagian dari cincin heterosiklik Beberapa senyawa n heterosiklik yang terdapat dialam tidak termasuk alkaloid, misalnya senyawa-senyawa pirimidin dan piteridin

Hampir semua alkaloid yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan fisiologis tertentu, ada yang sangat beracun, tapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Alkaloid ditemukan dalam berbagai bagian tanaman , seperti biji, daun, ranting dan kulit kayu Kadar alkaloid dalam jaringan ada yang rendah (kurang dari 1 %) dan ada pula yang tinggi (10 15 %) terutama pada kulit kayu Kulit kina mengandung sekitar 10 % kuinin

Klasifikasi alkaloid
Alkaloid tidak mempunyai tatanama sistematik. Penamaannya adalah penamaan trivial, misalnya kuinin, morfin dan striknin Hampir semua nama trivial diberi akhiran -in sebagai ciri alkaloid, seperti ciri karbohidrat dengan akhiran osa Alkaloid mempunyai struktur yang banyak jenisnya, oleh karena itu tidak dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi Sampai saat ini, belum ada klasifikasi alkaloid yang digunakan secara seragam

Salah satu cara klasifikasi alkaloid adalah didasarkan atas jenis cincin heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari struktur molekul. Menurut klasifikasi ini, alkaloid dapat dibedakan atas beberapa jenis, seperti alkaloid pirolidin, alkaloid piperidin, alkaloid isokuinolin, alkaloid indol, alkaloid kuinolin dan sebagainya

Cara lain : klasifikasi yang didasarkan pada jenis tumbuhan dari mana alkaloid ditemukan Menurut cara ini alkaloid dibedakan menjadi alkaloid tembakau, alkaloid amaryllidaceae, alkaloid erythrina dan sebagainya. Klasifikasi tersebut sangat lemah, sebab terdapat suatu alkaloid yang ditemukan lebih dari satu jenis tumbuhan, misalnya nikotin tidak hanya ditemukan pada tembakau, tetapi juga ditemukan pada tumbuhan lain yang tidak ada hubungannya dengan tembakau

Alkaloid juga dapat diklasifikasikan berdasarkan asal usul biogenetik. Cara ini merupakan perluasan dari klasifikasi cara klasik, yakni dasar cincin heterosiklik Konsep biogenetik memberikan keterangan alkaloid berasal dari beberapa asam amino alfa tertentu saja. Berdasarkan hal itu, alkaloid dibedakan atas tiga jenis utama : Alkaloid alisiklik yang berasal dari asam-asam amino ornitin dan lisin, kedua, alkaloid aromatik jenis fenilalanin yang berasal dari fenil alanin, tirosin dan 3,4 dihidroksi fenilalanin; Ketiga, alkaloid aromatik jenis indol yang berasal dari triptofan. Beberapa jenis alkaloid yang mewakili klasifikasi ini sebagai berikut :

Klasifikasi alkaloid

Alkaloid indol

Sebagian besar alkaloid mempunyai kerangka polisiklik termasuk cincin heterosiklik nitrogen, serta mengandung substituen yang tidak terlalu bervariasi. Atom nitrogen hampir selalu berada dalam bentuk gugus amin atau gugus amida, dan tidak pernah dalam bentuk gugus nitro (-NO2) atau gugus diazo (-N=N-), sedangkan substituen oksigen lazimnya ditemukan sebagai gugus hidroksil (-OH), metoksil (-OCH3) atau gugus metilen dioksi (-O-CH2-O-). Substituen oksigen ini dan gugus N-metil (-N-CH3) merupakan pula ciri dari sebagian besar alkaloid

Banyak alkaloid aromatik seperti jenis fenilalanin, terdapat pula suatu pola oksigenasi tertentu. Pada senyawa-senyawa ini, gugus fungsi oksigen ditemukan pada posisi para, atau posisi para dan meta dari cincin aromatik

Você também pode gostar