Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
WIDAYAT ALVIANDI AUDIOMETRY for OPERATOR COURSE & WORKSHOP SUB-BAGIAN NEUROTOLOGI DEPARTEMEN THT FKUI/RSCM Jakarta, 2012
Riwayat pemakaian obat ototoksik Riwayat kelainan pendengaran pada keluarga Rasa tidak nyaman bila mendengar suara Gangguan keseimbangan Riwayat penyakit yang pernah diderita
Kalibrasi audiometri
Cek harian : Kontrol secara visual dan cek dengan mendengarkan bunyi stimulus : 1. Semua switch dicek : longgar, terlalu keras 2. Semua kabel headphone terpasang baik 3. Earphone cushion dalam keadaan baik
4. Kalibrasi dengan telinga yang normal 5. Cek linearitas hearing level. Dengan menggunakan 2000 Hz, kenaikan 5 dB -kenaikan ringan tetapi jelas tanpa ada suarasuara tambahan lain 6. Cek linearitas frekuensi 7. Cek kabel : set pada 2000 Hz, 60 dengan continuous tone, sambil merubah posisi kabel --- tidak menimbulkan suara lain
8. Cek tombol untuk pemberian stimulus pada 2000 Hz, 60 dB --- tidak timbul suara lain 9. Cek suara di sekitar pada saat memakai headphone 10. Cek keketatan headband kepala Cek rutin setiap bulan
Cek rutin setiap 4 bulan : SPL dan linearitas attenuator Cek tahunan: frekuensi, rise time check, harmonic distortion check Kalibrasi sirkuit speech Kalibrasi vibrator Bone Conduction Kalibrasi stimulus masking
Urutan pemeriksaan
1. Periksa telinga yang lebih baik 2. Mulai pada 1000 Hz 3. Berikan bunyi selama 1 detik 4. Mulai 40 dB(normal), 60 dB (mild) 5. Kalau tidak ada respon naikkan intensitas 20 dB 6. Pakai turun 10 dB, naik 5 dB
7. Ambang dengar ditentukan 50 % respon yang benar (2 dari 4, 3 dari 6) 8. Selanjutnya frek. 2000 Hz, 4000 Hz, 8000 Hz, kembali ke 1000 Hz kemudian periksa frek. 500 Hz dan 250 Hz (untuk hantaran udara). Frek 1000, 2000,4000 dan 500 Hz (hantaran tulang) 9. Bila ada perbedaan 20 dB atau lebih antara 2 frekuensi, cek pada frek. oktaf 10. Hal yang sama dilakukan untuk telinga lainnya
Penilaian audiogram
Gambaran audiogram dan simbol-simbol Informasi dalam audiogram Jenis ketulian Metoda masking Mengerti prosedur rujukan