Você está na página 1de 2

Kasus : Manajemen Konflik

Di sebuah kantor di wilayah Tanggerang, terdapat lima orang karyawan baru yang baru bekerja selama satu bulan lebih. Sistem di dalam kantor tersebut membutuhkan kerjasama yang bagus dari para karyawannya dalam melakukan pekerjaan. Dari lima orang tersebut, terdapat satu orang yang kurang bisa diajak bekerjasama, dia selalu bekerja sendiri. Karena mereka berlima baru kenal, mka belum ada yang bisa untuk member masukan kepada orang tersebut. Sebagai seorang pimpinan, bagaimana tanggapan anda menyikapi hal tersebut setelah mendapat keluhan dari beberapa karyawan dan apa yang akan anda lakukan?

Analisa Kasus Pada kasus di atas, konflik yang terjadi dialami oleh 5 karyawan baru sebuah perusahaan, dimana salah satu diantaranya dianggap tidak bisa menyesuaikan diri dengan yang lain dalam sistem kerja yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Tipe konflik pada kasus tersebut ialah konflik tidak langsung, karena konflik (perbedaan pandangan) tersebut terjadi atau mulai terlihat akibat tingkah laku salah satu karyawan baru yang selalu bekerja sendiri, padahal sistem di kantor tersebut membutuhkan kerjasama yang bagus dari para karyawannya dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut memuculkan ketidaknyamanan karyawan lain sehingga mengadukannya ke pimpinan untuk diberikan solusi terhadap konflik ini, atas alasan terbut, konflik ini masih berada pada tahap awal, yaitu konflik yang menetap, menimbulkan rasa curiga, dan belum jelas faktor penyebabnya. Tahap awal merupakan tahap yang baik dalam penyelesaian konflik, karena konflik masih belum bersifat merugikan siapapun, walaupun tetap berpotensi untuk hal tersebut apabila dibiarkan berlarut larut. Strategi yang dapat diaplikasikan untuk penyelesaian konflik tersebut ialah dengan strategi menang menang, dimana baik yang pihak yang mengadukan dan pihak yang dianggap sebagai penyebab konflik diberikan solusi agar keduanya tidak ada yang merasa dirugikan di akhir penyelesaian. Peran pimpinan dalam kasus ini ialah menjadi konsultan di antara kedua pihak yang memiliki konflik dengan tahapan penyelesaian konflik sebagai berikut : 1. Pendekatan interpersonal Pemimpin mendekatkan diri pada karyawan baru dengan komunikasi yang baik untuk membina hubungan kerja yang baik.

2. Gali Permasalahan Mengkaji situsi konflik dengan menanyakan langsung kepada kedua pihak secara interpersonal, dimlai dari pihak yang dianggap sebagai penyebab konflik, dilanjutkan ke pihak yang mengadukan. 3. Selesaikan dengan musyawarah Dalam tahap ini, pemimpin sebaiknya menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, sehingga keputusan penyelesaian konflik dapat diambil berdasarkan musyawarah sesuai aspirasi atau keinginan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Salah satu bentuk solusi yang dapat diterapkan ke dalam kasus ialah, dengan mengadakan training anggota baru di setiap penerimaan karyawan perusahaan agar setiap karyawan yang diterima bisa lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan perusahaan yang mengutaman team work di setiap pekerjaan yang diberikan. Selain itu, training tersebut juga dapat membentuk jiwa persaudaraan yang lebih erat diantara para karyawan sehingga akan tercipta lingkungankerja yang lebih nyaman.

Você também pode gostar