Você está na página 1de 2

http://idhamds.wordpress.com/2008/09/15/moisture-batubara-bagian-1/ http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?

mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-imanfirman34196

Analisis proksimat : penentuan pesentase dari kadar kelembaban, zat terbang , karbon tertambat (karbon tetap) dan abu dengan cara tertentu di laboratorium umumnya untuk batubara dan kokas. Walaupun tidak tepat analisa proksimat lebih sering mencantumkan nilai kalor batubara, analisa dilakukan pada basis conto sebagai diterima(as-reveived), bebas kelembaban (moistur free) dan bebasabu-(ashfree). Analisis ultimat : analisa laboratorium untuk menentukan kandungan abu, karbon, hidrogen, ogsigen dan belerang dalam batubara dengan metoda tertentu. Kandungan itu dinyatakan dalam persen pada basis contoh dikeringkan pada suhu 105C dalam keadan bebas kelembaban dan abu.
ASTM : singkatan dari American Society for Testing and Materials, suatu lembaga di Amerika Serikat yang menguji conto bahan dan hasilnya secara luas diakui sebagai hasil analisis yang baku

Total Moisture ialah seluruh jumlah air yang terdapat pada batubara dalam bentuk inherent dan adherent pada kondisi saat batubara tersebut diambil contohnya (as sampled) atau pada pada kondisi saat batubara tersebut diterima (as received). Nilai total moisture diperoleh dari hasil perhitungan niali free moisture dengan nilai residual moisture dengan rumus. % TM = % FM + % RM x (1 % FM/100) Nilai-nilai free moisture dan residual moisture diperoleh dari hasil analisis penetapan total moisture metode dua tahap (two state determination). Free Moisture (FM) ialah jumlah air yang menguap apabila contoh batubara yang baru diterima atau yang baru diambil, dikeringkan dalam ruangan terbuka pada kondisi tertentu sampai didapat berat konstannya. Berat konstan ialah berat penimbangan terakhir apabila pada dua penimbangan terakhir dicapai perbedaan berat < 0,1%/jam. Free moisture istilah yang dipakai ISO, BS dan AS sedangkan ASTM mempergunakan istilah air dry loss (ADL) . Pada ASTM dikenal juga istilah free moisture akan tetapi istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda dengan istilah free moisture yang dipergunakan oleh ISO, BS, AS. Inherent moisture ialah moisture yang dianggap terdapat di dalam ronggarongga kapiler dan pori-pori batubara yang relatif kecil, pada kedalaman aslinya yang secara teori dinyatakan bahwa kondisi tersebut ialah kondisi dengan tingkat kelembapan 100% serta suhu 30 derajat celcius.

http://idhamds.wordpress.com/2008/09/15/moisture-batubara-bagian-1/ http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-imanfirman34196

Karena sulitnya mengsimulasi kondisi batubara di kedalaman aslinya, maka badan-badan standarisasi menetapkan kondisi pendekatan untuk dipergunakan pada metode standar pengujian di laboratorium. Standar internasional, British, Australia dan Amerika menetapkan bahwa kondisi pendekatan tersebut ialah kondisi dengan tingkat kelembapan 96 97 % dengan suhu 30 derajat celcius. sedangkan standar jepang menetapkan kondisi tersebut pada tingkat kelembapan 67 % dengan suhu 30 derajat celcius. sehingga hasil yang diperoleh dengan standar jepang selalu lebih kecil dibandingkan dengan hasil yang didapat dengan standar lainnya. Banyaknya jumlah inherent moisture dalam suatu batubara dapat dipergunakan sebagai tolok ukur tinggi rendahnya tingkat rank batubara tersebut. Semakin tinggi nilai inherent moisture suatu batubara, semakin rendah tingkat rank batubara tersebut. Tingkat kekerasan batubara (HGI), Produktivitas alat muat, Target produktivitas alat muat perusahaan Terdapat beberapa parameter dalam penilaian kualitas batubara, di antaranya adalah Calorific Value (CV), Total Moisture (TM), Total Sulphur, Total Ash, Hardgroove Grindability Index (HGI), dll. Diantara semua parameter kualitas batubara, parameter HGI menjadi parameter yang berhubungan langsung dengan penambangan batubara. Hardgroove Grindability Index (HGI) merupakan parameter yang menyatakan tingkat kemudahan batubara untuk digerus. Semakin tinggi nilai HGI, maka akan semakin mudah batubara tersebut untuk digerus. Parameter HGI ini dapat juga dipakai untuk menyatakan tingkat kekerasan batubara. Semakin rendah nilai HGI maka akan semakin keras batubara tersebut. Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan oleh PT. XYZ jobsite ADARO, dilakukan dengan sistem tambang terbuka (open pit mining method). Proses penambangan menggunakan kombinasi alat gali muat berupa PC 1250-7 dan PC 1250-8, serta alat angkut HD-785. Target produktivitas yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu 550 mt/jam untuk tiap alat muat yang dipakai. Target produktivitas tersebut merupakan pencapaian produktivitas rata-rata alat muat dari semua jobsite PT. XYZ. Penempatan lokasi kerja alat muat, harus mendapatkan perhatian yang lebih. Karena kesalahan dalam penempatan lokasi kerja alat muat akan berakibat pada penurunan produktivitas secara keseluruhan. Hal ini diakibatkan karena kemampuan produktivitas PC 1250-7 akan mengalami penurunan yang drastis apabila bekerja pada batubara dengan HGI 37.

Você também pode gostar