Você está na página 1de 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini masih mengandalkan penggunaan bahan industri kimia untuk memenuhi kebutuhan proses produksi perusahaan-perusahaan. Pemanfaatan bahan-bahan industri kimia seperti industri farmasi merupakan kebutuhan yang paling sering digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan. Adapun pemanfaatan bahan industri kimia lainnya yaitu industri makanan dalam proses pembuatannya. Antara lain pada pembuatan amil asetat. Amil asetat merupakan salah satu ester asetat yang memiliki rumus CH3COOC5H11. Di dalam industri kimia, amil asetat banyak digunakan sebagai bahan intermediet maupun sebagai bahan baku, bahkan dalam pembuatan selulosa nitrat, etil selulosa dan polivinil asetat, amil asetat banyak digunakan sebagai solvent/pelarut. Selain industri kimia, amil asetat juga banyak digunakan dalam industri makanan, yang digunakan untuk ekstraksi dan pembantu pemberi flavor.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan amil asetat ? 2. Bagaimanakah proses pembuatan amil asetat ? 3. Bagaimanakah kondisi proses pembuatan amil asetat ? 4. Apa sajakah bahan-bahan pembentuk dari amil asetat dan reaksi yang terjadi ?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan amil asetat. 2. Untuk mengetahui proses pembuatan amil asetat. 3. Untuk mengetahui kondisi proses pembuatan amil asetat. 3. Untuk mengetahui bahan-bahan pembentuk dari amil asetat dan reaksi yang terjadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan Penimbul Cita Rasa Cita rasa buah alamiah merupakan ramuan rumit bermacam-macam ester dengan senyawa organik lainnya. Cita rasa buah sintetik biasanya hanya merupakan ramuan sederhana dari beberapa ester dan beberapa senyawa lain. Ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol berbantuan katalis asam. Reaksi ini dapat disebut esterifikasi, berlangsung reverrsible dengan reaksi umum : RCOOH + R OH R COOR + H2O Aroma buah-buahan disebabkan oleh berbagai ester yang bersifat volatil. Proses timbulnya aroma ini pada bahan yang berbeda tidak sama. Pada buah-buahan, produksi senyawa aroma ini meningkat ketika mendekati masa klimaterik.senyawa penimbul aroma pada bawang adalah senyawa sulfur yang akan menimbulkan bau bila jaringan sel bawang mengalami kerusakan sehingga terjadi kontak antara enzim dalam bahan dengan substrat.reaksi browning enzimatik maupun non enzimatik juga menghasilkan bau yang kuat,misalnya pembuatan furfural dan maltol pada reaksi milard.timbulnya aroma pada daging yang dimasak disebabkan oleh pemecahan asam-asam amino dan lemak.senyawa aroma yang sering diektraksi adalah minyak atsiri dan oleoresin dari tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah.

2.2 Cita Rasa Tiruan (sintetik) Sudah sejak lama telah berhasil disintesis senyawa-senyawa yang digunakan untuk menimbulkan aroma. Umumnya yang digunakan adalah ester-ester yang dalam jumlah sangat kecil telah dapat memberikan aroma yang baik.senyawa-senyawa ester tertentu (flavourmatik) mempunyai aroma yang menyerupai aroma buah-buahan. misalnya amil asetat mempunyai aroma pisang, vanili member aroma yang serupa ekstrak vanili, dan amil kaproat mempuntai aroma apel dan nenas.

Untuk memperoleh tiruan aroma yang khas dari satu jenis bahan, senyawa-senyawa flavormatik tersebut saling dicampurkan dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Setiap aroma tiruan menounyai komponen flavormatik dan konsentrasi yang berbeda-beda.

2.3 Pembangkit Cita Rasa (Flavor Enhancement) Selain senyawa sintetik yang menimbulkan aroma, dihasilkan pula senyawa sintetik yang menimbulkan rasa enak (flavor ptentiator,flavor intensifier,flavor enhancer). Istilah flavor potentiator digunakan bagi bahan-bahan yang meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu bahan makanan. Bahan itu sendiri tidak atau sedikit mempunyai cita rasa. Misalnya penambahan asam L-glutamat pada daging atau sop akan menimbulkan citarasa yang lain dari cita rasa asam amino tersebut.

2.4 Asam Asetat Asam asetat dalam ilmu kimia disebut juga Acetid acid ( Acidum aceticum ), akan tetapi di kalangan masyarakat asam asetat biasanya disebut cuka atau asam cuka.Asam cuka merupakan cairan yang rasanya masam dan pembuatannya melalui proses fermentasi alcohol dan fermentasi asetat yang didapat dari bahan kaya gula seperti anggur, apel, malt, gula dan

sebagainya.( Anton A, 2003 ). Asam asetat dengan kadar kurang lebih 25% beredar bebas di pasaran dan biasanya ada yang bermerk dan ada yang tidak bermerk.Pada cuka yang bermerk biasanya tertera atau tertulis kadar asam asetat pada etiketnya.

2.5 Amil Asetat Asetat amil ( pentil asetat ) adalah senyawa organik dan ester dengan rumus kimia CH3COOC5H11 dan berat molekul 130.19 g / mol. Memiliki aroma yang mirip dengan pisang yang tidak terdeteksi oleh semua orang. Senyawa adalah produk kondensasi dari asam asetat dan 1-Pentanol . Namun, ester yang terbentuk dari isomer Pentanol lain ( amil alkohol ), atau campuran dari pentanols, sering disebut sebagai amil asetat.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembuatan Amil Asetat Amil asetat merupakan salah satu ester yang memiliki rumus bangun

CH3COOC5H11. Pembuatan amil asetat biasanya melalui proses esterifikasi. Adapun cara-cara yang dapat dipakai dalam pembuatan amil asetat adalah (Kirk and Othmer, 1952): a. Pembuatan ester dari asam anhidrid b. Pembuatan ester dari asam amino c. Pembuatan ester dari garam dan alkil halida d. Pembuatan ester dari asam nitrat e. Pembuatan ester dari karbon monoksida f. Pembuatan ester dari asam organik

a. Pembuatan ester dari asam anhidrid Reaksi yang terjadi adalah : (CH3CO)2 + C5H11OH
As. Anhidrid amil alkohol

CH3COOC5H11 + CH3COOH
amil asetat asam asetat

Pada proses ini terdapat kelebihan dan kekurangan. Dimana kekurangannya adalah hasil samping yang dihasilkan berupa asam asetat sehingga dapat menyebabkan kemurnian amil asetat menjadi rendah dan reaksi dapat mengubah sifat ester. Kelebihannya adalah jika ditambahkan katalis (asam sulfat, zinc clorida, sodium asetat) reksi lebih cepat dibandingkan reaksi sejenis lainnya.

b. Pembuatan ester dari asam amino Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : CH3CONH2 + C5H11OH
Asam amino amil alkohol

CH3COOC5H11 + NH3
amil asetat amoniak

Kekurangan pada reaksi ini adalah reaksi hanya dapat berjalan pada temperatur tinggi dan hasil samping berupa amoniak, sedangkan kelebihannya adalah reaksi ini mempunyai konversi yang tinggi.

c. Pembuatan ester dari garam dan alkil halida CH3COONa + BrC5H11


Metal salt alkil halida

CH3COOC5H11 + NaBr
amil asetat natrium bromida

Reaksi ini mempunyai kekurangan yaitu bahan baku yang digunakan sifatnya mudah menguap, reaksinya sangat lambat dan mempunyai hasil samping berupa NaBr.

d. Pembuatan ester dari asam nitrat HNO3 + H2O + C5H11OH As.nitrat air amil alkohol CH3COOC5H11 + NH3 amil asetat amoniak

Kekurangan dari reaksi adalah hasil samping yang terbentuk adalah NH3, reaksi berjalan sangat lambat dan reaksi lebih kompleks jika di banding reaksi yang lain, sedangkan kelebihannya dari reaksi ini adalah reaksi dapat berjalan pada suhu dan tekanan yang rendah,sehingga dapat mengurangi bahaya ledakan pada saat reaksi.

e. Pembuatan ester dari karbon monoksida C5H11CH3 + CO2 CH3COOC5H11

Dari reaksi ini kerugian yang ditimbulkan dari adalah CO2 merupakan bahan baku yang beracun, reaksi hanya dapat berjalan jika tekanan dan temperatur reaksi tinggi, sedangkan keuntungannya adalah kemurnian amil asetat yang dihasilkan tinggi dan tidak menghasilkan produk samping.

f. Pembuatan ester dari asam organik CH3COOH + C5H11OH


Asam asetat amil alkohol

CH3COOC5H11 + H2O
amil asetat air

Dari reaksi ini kerugian yang ditimbulkan adalah terbentuknya hasil samping yaitu air (H2O), sedangkan kelebihannya adalah pada suhu dan tekanan yang relatif

rendah reaksi dapat berjalan dengan baik, bahan baku tidak beracun dan reaksi berjalan reversible. Menurut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing reaksi amil asetat maka dipilih pembuatan amil asetat dari asam organik (asam asetat) dan alkohol (amil alkohol) dengan pertimbangan bahan baku tidak beracun. Reaksi esterifikasi berlangsung secara reversible pada suhu 80oC-83,4oC dan tekanan 1 atm dengan mengikuti orde 1 terhadap asam asetat, sehingga untuk memperoleh amil asetat sebesar mungkin maka kecepatan reaksi ke arah kanan harus lebih besar dari pada kecepatan reaksi ke arah kiri. Reaksi esterifikasi amil asetat terjadi dengan melepaskan panas (eksotermis).

3.2 Kegunaan Produk (Amil Asetat) Amil asetat memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut : 1. Sebagai solvent atau pelarut dalam industri pembuatan selulosa nitrat, etil selulosa dan polivinil asetat. 2. Digunakan untuk ekstraksi dan pemurnian pada pembuatan penisilin atau antibiotik. 3. Sebagai bahan pembantu pemberi flavor ( rasa pisang ). 4. Sebagai penyamaan kulit, tekstil (sebagai obat sablon tekstil). 5. Sebagai campuran obat-obatan oleh perusahaan-perusahaan farmasi.

3.3 Sifat Fisik dan Kimia a. Bahan Baku Sifat fisik Rumus kimia Kadar Bentuk Berat molekul Titik didih Titik lebur Densitas (25oC ) Asam Asetat CH3COOH 99,8% Cairan tidak berwarna 60 kg/kmol 177,87oC 16,6oC 1,049 kg/L Amil alkohol C5H11OH 99% Cairan tidak berwarna 88 kg/kmol 138,1oC -79oC 0,824 kg/L

Sifat Kimia Asam Asetat a. Reaksi penyabunan Asam asetat bila direaksikan dengan caustic soda menghasilkan Na asetat. CH3COOH(l) + NaOH(S)
Asam asetat caustic soda

CH3COONa + H2O ............. (9)


Na Asetat air

b. Esterifikasi Asam asetat bila direaksikan dengan alkohol menghasilkan ester. CH3COOH + C5H11OH
Asam asetat amil alcohol

CH3COOC5H11 + H2O.... (10)


amil asetat air

Sifat Kimia Amil Alkohol a. Esterifikasi Jika amil alkohol direaksikan dengan asam asetat menghasilkan amil asetat CH3COOH + C5H11OH
Asam asetat amil alkohol

CH3COOC5H11 + H2O .... (11)


amil asetat air

b. Dehidrasi Amil alkohol memberikan campuran 1 dan 2 pentena pada 175o 400oC dengan keberadaan katalis (seperti alumina oksida dan senyawa klorida).

b. Produk Sifat Fisik Rumus Kimia Kadar Berat Molekul Titik Didih Titik Lebur Densitas (25oC) Amil Asetat CH3COOC5H11 99,9% 130 kg/kmol 148,4oC -70,8oC 0,879 kg/L

Sifat Kimia Amil Asetat a. Hidrolisis Amil asetat dapat terhidrolisis dengan adanya air menjadi asam asetat dan amil alkohol. CH3COOC5H11 + H2O b. Amonolisis Amonia dan amil asetat bereaksi membentuk amil alkohol dan amida. CH3COOC5H11 + NH3 c. Transesterifikasi Jika amil asetat direaksikan dengan alkohol asam atau ester yang lain dalam keadaan panas, maka gugus alkohol atau asamnya berubah (Transesterifikasi). Perubahan gugus alkohol (alkoholisis) CH3COOC5H11 + ROH Perubahan gugus asam (asidolisis) CH3COOC5H11 + RCOOH RCOOC4H9 + CH3COOH Pertukaran ester ester (Transesterifikasi) CH3COOC5H11 + R1COOR2 b. Katalis Katalis yang digunakan dalam pembuatan amil asetat adalah Amberlyst 15 Sifat fisik : Fase : Padat Densitas : 0,8 g/cm3 Porositas : 0,3 CH3COOR + R1COOC5H11 CH3COOR + C5H11OH CH3CONH2 + C5H11OH CH3COOH + C5H11OH

c. Solvent Dimethyl Sulfoxide ( DMSO ) Sifat fisik : Rumus Kimia : (CH3)2SO Kadar : 100%

Berat Molekul : 78 kg/kmol Titik didih : 189oC Titik lebur : 18,5oC Spesific Gravity : 1,101

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan Amil asetat merupakan salah satu ester yang memiliki rumus bangun CH3COOC5H11. Pembuatan amil asetat biasanya melalui proses esterifikasi. Adapun beberapa cara dalam pembuatan amil asetat yaitu : a. Pembuatan ester dari asam anhidrid b. Pembuatan ester dari asam amino c. Pembuatan ester dari garam dan alkil halida d. Pembuatan ester dari asam nitrat e. Pembuatan ester dari karbon monoksida f. Pembuatan ester dari asam organik Namun, menurut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing reaksi amil asetat maka dipilih pembuatan amil asetat dari asam organik (asam asetat) dan alkohol (amil alkohol) dengan pertimbangan bahan baku tidak beracun. Adapun rekasinya : CH3COOH + C5H11OH
Asam asetat amil alkohol

CH3COOC5H11 + H2O
amil asetat air

Dalam pembuatan amil asetat katalis yang digunakan adalah Amberlyst 15. Amil asetat dalam industri makanan digunakan sebagai bahan pembantu pemberi flavor/cita rasa yaitu rasa pisang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

2012.

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-paramithad-5313-2-

bab2.pdf. Diakses pada tanggal 1 November 2012. Anonim. 2012. Amyl Acetate. http://en.wikipedia.org/wiki/Amyl_acetate. Diakses pada tanggal 1 November 2012. Evah, Ariani dkk. 2009. Pencita Rasa (Flavor). Jakarta : Institut Sains Dan Teknologi Nasional. http://www.scribd.com/doc/29068862/Tgs-KAP-Flavor. November 2012. Fajarwati, Dian. 2010. Amil Asetat Dari Amil Alkohol Dan Asam Asetat Kapasitas 50.150 Ton Per Tahun. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta Diakses pada tanggal 1

http://id.scribd.com/doc/44448734/amil-asetat. Diakses pada tanggal 1 November 2012.

LAMPIRAN Tugas-tugas dalam kelompok Karuna Nand Svara I Kadek Punia Atmaja I Ketut Gede Putra Adiyasa I Wayan Teguh Areyudha Made Puspa Aridona I Gede Krisna Putra Pratama Putu Eka Suwarjana : Mencari Data : Membuat powerpoint : Membuat Paper, Print Paper : Membuat Paper : Membuat Powerpoint : Membuat Paper : Mencari Data, Foto copy

Você também pode gostar