Você está na página 1de 16

Disusun oleh :

Dina Ratnasari (I 0507004)


Sas Hemanihadi (I 0507012)
Fransisca Devi WH (I 0507038)
Patria Agung R (I 0507051)
A.TERMODINAMIKA SEL ELEKTROKIMIA
B.POTENSIAL ELEKTRODA TUNGGAL
C.KETERGANTUNGAN GGL PADA
KONSENTRASI DAN SUHU
A.Termodinamika Sel Elektrokimia
Energi bebas Gibbs hanya dapat diukur
jika sel bersifat reversibel
Pada kenyataannya sel yang biasa
digunakan sehari-hari tidak bersifat
reversibel karena adanya sejumlah besar
arus listrik yang bergerak melalui sel
Dimana W adalah energi listrik
maksimum
W G = A
sel listrik
nFE W =
sehingga
n = jumlah ekivalen reaktan yang diubah menjadi
produk
F = muatan yang sebanding dengan jumlah mol elektron
E
sel
= GGL sel
sel
nFE G = A
o
sel
o
nFE G = A
Sehingga jika disubstitusikan persamaan
menjadi :
Bila reaktan dan produk dalam keadaan
standar, maka :
b
B
a
A
d
D
c
C
o
sel sel
a a
a a
nF
RT
E E
) ( ) (
) ( ) (
ln =
Persamaan Nernst
Hubungan dengan konstanta kesetimbangan
K
nF
RT
E
o
sel
ln =
E
sel
menyatakan GGL sel terukur sedang E
sel
menyatakan GGL sel dalam keadaan standar
B.Potensial Elektroda Tunggal
Nilai absolut elektroda tunggal tidak
dapat ditentukan sehingga digunakan
elektroda hidrogen standar sebagai
pembanding semua pengukuran
potensial elektroda
Pt
2H
+
(a=1) + 2e
-
H
2
(g,1 atm) E= 0,000 v
Atau
H
+
(a=1) | H
2
(g,1 atm) | Pt
Dengan menghubungkan elektroda lain
dengan elektroda hidrogen standar maka
nilai GGL elektroda dapat ditentukan.
Jika elektroda yang dihubungkan dengan
elektroda hidrogen standar menunjukkan
kecenderungan tereduksi lebih besar
maka Enya bernilai positif dan jika
elektroda tersebut tereduksi lebih sedikit
dari elektroda hidrogen standarnya maka
Enya bernilai negatif.
GGL standar sel merupakan jumlah dari
GGL kedua setengah reaksi ,yaitu:
E
sel
= E
oksidasi
+ E
reduksi
Nilai E
sel
digunakan untuk menentukan
spontan atau tidaknya suatu reaksi
dengan cara :
Sesuai dengan persamaan G = -nFE
sel
Bila E
sel
positif maka G akan bernilai
negatif sehingga reaksi berjalan spontan
begitu pula dengan sebaliknya.
C.Ketergantungan GGL pada
Konsentrasi dan Suhu
1. Ketergantungan GGL pada Konsentrasi
Reaksi yang spontan dalam keadaan
standar tidak berarti akan spontan
dalam kondisi lain, misalnya dengan
merubah konsentrasi reaktan, nilai
GGLnya akan berubah.Dengan contoh
sbb :
Pt | Fe
2+
(0,1M), Fe
3+
(0,8M) || Hg
2+
(1,0M) | Hg
Konsentrasi reaktan menunjukkan bahwa
katoda dalam keadaan standar sedangkan
anoda tidak, untuk menyelesaikannya
dengan cara :
Penentuan E
sel
oksidasi : 2 Fe
2+
2 Fe
3+
+ 2 e
-
E
oksidasi
= -(+0,771 V) = -0,771 volt
reduksi : Hg
2+
+ 2 e
-
Hg
E
reduksi
= + 0,789 volt
Reaksi total : 2 Fe
2+
+ Hg
2+
2 Fe
3+
+ Hg
E
sel
= -0,771 + 0,789 = 0,018 volt
Dengan menggunakan persamaan Nernst
dimana:n = 2, R = 8,314 J/molK,
F=96.500coulomb/mol, T=298,15K
Maka :
E
sel
= 0,018 - 0,0296 log 0,80/(0,10 x 1,0)
= - 0,009 volt
] ][ [
] [
ln
2 2
3
+ +
+
=
Hg Fe
Fe
nF
RT
E E
sel sel
Nilai E
sel
negatif walaupun dalam keadaan
standar reaksi berlangsung spontan,tetapi
Pada kondisi tersebut reaksi tidak spontan
Karena perubahan konsentrasi Fe
3+
yang
Meningkat sedangkan konsentrasi Fe
2+
dan
Hg
2+
menurun.
2. Ketergantungan GGL pada Suhu
Berdasarkan persamaan G = -nFE
sel
jika didifferensialkan pada suhu dalam tekanan
tetap maka diperoleh :
dan karena
P
T
E
nF
T
G
P
|
.
|

\
|
c
A c
=
|
.
|

\
|
c
A c
S
T
G
P
A =
|
.
|

\
|
c
A c
maka bila disubstitusikan persamaan menjadi:
diketahui bahwa H = G + TS, jika
disubstitusikan kembali dengan persamaan
diatas menjadi :
A =
|
.
|

\
|
c
c
S
T
E
nF
P
P
T
E
nFT nFE H
|
.
|

\
|
c
c
+ = A

Você também pode gostar