Você está na página 1de 56

KUMPULAN RESEP-RESEP UNTUK BERBAGAI KASUS

Haemorrhoid Eksem Basah Disentri Basiler Mi rain Gonorrhea ISK !erti o "arin itis Stomatitis Dermatitis !enenatta Hi#ertensi Ski$o%renia Paranoid Stroke Den &e Sho'k S(ndrome Dia)etes Melit&s Ti#e * "l&or Al)&s Gla&koma S&d&t Ter)&ka Urtikaria Tetan&s Grade II Anemia Aama Dis#e#sia L&ka Bakar +MA PEB Rhinitis Aler i S'a)iesis Sirosis He#atis S,S T(#h&s A)dominalis Ulk&s Pe#tik&m

HEM+RRH+ID
Def : Pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus. Tujuan terapi farmakologis : 1. Memperbaiki defekasi : dengan suplemen serat dan melancarkan defekasi Psyllium/isphagula husk : vegeta mula! metamucyl mucofalk "a!an : natrium dikotil sulfosuksinat la!adine dulcola! microla! dll #. Pengobatan simptomatik $gatal nyeri luka% &nusol '. Menghentikan perdarahan Daflon (. Mencegah serangan hemorrhoid &rdium )esep )/ Dulcola! tab *o. +, ' dd tab + ante coenam

)/ &rdium tab mg -.. *o. ,/+++ ' dd tab ++ durante coenam )/ Daflon tab mg -.. *o. +, ' dd tab + )/ &nusol supp *o. , prn supp + post defecatio

Pro: Tn. M $(-thn%

EKSEMA MEMBASAH
Rese# ra'ikan R. Hidrokortison /0 "la #asta ad /1 S * dd I &e

Rese# #aten R. R. Hidrokortison 'ream /0 t&)e no2II S * dd I &e

Keteran an 0bat utama eksema adalah kortikosteroid alasannya berkaitan dengan paotfisiologinya yang akan diterangkan diba1ah 0bat yang dipilih adalah hidrokortison karena memiliki potensiasi yang terkecil sehingga tidak telalu besar efeknya $mengingat # khasiat steroid yang sebagai antiinflamasi dan antimitotik% Memilih pengobatan topical karena agar langsung tepat ke target site2nya 3onsentrasi yang dipilih adalah 14 karena kita mencari batas yang aman/terkecil yang diperbolehkan $ada sediaan 14 dan # - 4% Memilih pasta karena menerapkan prinsip dalam dermatoterapi. Dimana Dermatosis yang membasah dikasih yang terapi yang basah dan begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini mengunakan pasta karena dengan 560 pasta akan sanagat berguna untuk dermatosis yang agak basah/membasah. 5edak tidak boleh digunakan karena akan memperparah luka yang basah 7ntuk resep paten mengapa menggunakan cream karena sediaan paten unutk hidrokortison tidak ada dalam bentuk pasta.$tersedia sediaan hidrokortison 14 dan # - 4 tube sejumlah - g%. bentuk kri dapat dipake atas indikasi : kosmetik dermatitis subakut dan luas boleh digunakan unutk daerah yang berambut. 8umlah yang digunakan 1. gram karena biasanya eksim ini kronis sehingga butuh jumlah yang agak banyak 9ara pemakaiannya #/sehari karena agar memudahkan pasien dalam pemakaian dan diharapkan pemakaiannya sesudah mandi unutk menghindari infeksi tumpangan akibat dari pemakaian kortikosteroid Dapat juga ditambahkan antibitoik pada obatnya seperti neomycin sulfat untuk mencegah terjadinya infeksi tumpangan kaena pemakaian kortikosteroid. Pem)ahasan Menurut data dari berbagai rumah sakit pendidikan di +ndonesia penyakit kulit yang paling banyak menyerang masih eksim. :ksim itu jenisnya banyak dan dibagi atas berbagai macam mulai dari eksim alergi eksim ba1aan eksim akibat stres atau eksim karena kontak dengan bahan iritan. 0bat eksim yang mengandung kortikosteroid diberikan sebagai anti radang dan anti mitosis $pembelahan%. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih aman.

Berik&t ini tin kat #otensi dari se3&mlah kortikosteroid #ada #en &naan dermal4 (ait&1. Lemah - hidrokortison asetat metilprednisolon asetat. #. Sedan a. Deso!imetason ; salis b. De!ametason c. <idrokortison butirat d. =lukortolon pivalat e. =lumetason pivalat f. =luosinolon asetonida g. =lupredniden asetat h. 3lobetason butirat i. Triamsinolon asetonida '. K&ata. 5eklometason dipropionat b. 5etametason valerat c. 5etametason dipropionat d. 5udesonida e. Diflukortolon valerat f. =luklorolon asetonida g. =lutikason propionat h. <alometason i. <alsinonida j. Mometason furoat k. Prednikarbat (. San at k&at- 3lobetasol propionat betametason dipropion. 6ediaan topikal yang mengandung kortikosteroid ini dapat mengurangi kegiatan sistem kekebalan tubuh yang dianggap sebagai penyebab tukaknya pada tempat tukak bertumbuh. 3ortikosteroid setempat yang paling efektif adalah betametason fluokinonid fluokinolon klobetasol hidrokortison dan triamkinolon. 0bat setempat ini harus dipakai dengan hati2hati karena banyak di antaranya $kecuali hidrokortison dan triamkinolon% dapat mengurangi pembuatan adrenalin $suatu hormon yang penting% oleh kelenjar adrenal yang ada di atas ginjal. Pemakaian obat tersebut untuk 1aktu terlalu lama juga dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya beberapa infeksi dalam mulut seperti kandidiasis. Le)ih lan3&t tentan eksim :ksim merupakan peradangan pada lapisan kulit baik di lapisan epidermis maupun dermis. 6eperti diketahui kulit terdiri dari tiga lapisan lapisan jangat $epidermis% dermis dan jaringan subkutis. :pidermis sebagai lapisan paling atas terbentuk pada usia kehamilan -2> minggu. 6etidaknya sekitar #? hari sekali kulit akan berganti dengan kulit baru. 6elain itu terdapat sel pigmen yang melindungi tubuh dari efek sinar matahari. Tanda2tanda eksim antara lain kulit kemerah2merahan kulit kering basah atau tebal dan bersisik. 5iasanya eksim baru 1arnanya agaklebih merah agak basah disertai bengkak. 6ementara pada yang kronis atau sudah lama lebih tebal bersisik kering dan 1arnanya agak kehitaman. :ksim karena faktor pencetus dari lingkungan bersifat alergen yang dapat menimbulkan reaksi alergi di tubuh sehingga kulit menjadi gatal dan timbul eksim.

=aktor lain yang memudahkan terjadinya eksim adalah sifat kulit yakni kulit kering. Pemakaian sabun yang kadar alkalinya tinggi terlalu sering berada di ruangan ber2&9 dengan suhu di ba1ah 1?@ 9elsius memakai pakaian dari 1ol bisa memicu kambuhnya eksim. Meski penyebabnya genetik $keturunan% sepanjang tak ada faktor pencetusnya eksim ini tidak akan timbul. 8adi kalau gejalanya masih sedikit gatal atau merah lebih baik langsung diingat2ingat apa yang sudah dimakan dan dikenakan lalu cepat hindari agar tidak berkepanjangan. 7ntuk pemilihan obat eksim yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter spesialis kulit.

DISENTRI BASILER
)esep: )/ 9otrimo!aAol tab *o. ,, B # dd tab # p.c )/ Diaform tab *o. +, B ' dd tab + )/ Metoclopropamid tab mg 1. *o. +, B $prn% ' dd tab + )/ 0ralit sach *o. , B ad libitum solve in aCua #.. cc Disentri basiler penyakit infeksi usus yang diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram negaif dari genus Shigella. Dejala klinis: akut demam sampai 'E2(.@9 nyeri perut mual muntah tenesmus. Tipe diare: jarang tinja banyak bau busuk darah lebih banyak daripada lendir bercampur. Terapi: pada prinsipnya adalah rehidrasi. 3ebanyakan disentri bersifat self limiting dan sembuh dengan sendirinya setelah #2F hari. &ntibiotik pilihan untuk 6hiigella sp. : &mpicillin dosis #! 1 g 3otrimoksaAol dosis #! # tab 6iproflo!acin dosis #! -.. mg 3esemuanya dengan lama pengobatan -2F hari. a. 9otrimo!aAol Merupakan kombinasi dari sulfametho!aAole dan trimetoprim. 5entuk sediaan tablet: sulfametho!aAole (.. mg dan trimetoprim ?. mg. Merupakan antibiotik berspektrum luas dan jarang menimbulkan resistensi. Diberikan pada kasus2kasus infeksi gastrointestinal saluran nafas kulit dan infeksi lainnya yang disebabkan mikroorganisme yang sensitif. Dosis de1asa: #! # tab. :fek samping: tidak sering terjadi. 5iasanya berupa gangguan saluran pencernaan syndroma 6tevens 8ohnson syndroma "yell. b. Diaform +sinya adalah caolin dan pectin. Termasuk obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorbsi Aat toksik. Dosis biasa ' dd -.21.. g sebagai suspensi dalam air. c. Metoklopropamid Termasuk obat anti emetik/ anti muntah. 5erkhasiat anti emesis kuat berdasarkan blokade reseptor dopamin di 9TG. Di samping itu Aat ini juga memperkuat pergerakan dan pengosongan lambung. :fektif pada semua jenis muntah. )esorpsinya dari usus cepat mula kerjanya dalam #. menit dan plasma t H nya kurang lebih ( jam. :fek sampingnya yang terpenting adalah sedasi dan gelisah. Dosis: '2( dd -21. mg anak2anak maks . - mg/kg/sehari. d. 0ralit sach 7ntuk rehidrasi/ pengganti cairan/elektrolit yang hilang pada pasien diare. 3omposisi: glucose anhydrous ( g *a9l . F g *a bicarbonate . - g 9a9l# . ' g.

MIGRAIN
0bat : 1. :rgotamin $obat khas migrain% dpt menstimulasi maupun memblokir reseptor alfa adrenergik dan serotoninerg. menstimulasi reseptor -<T1 dan memblokir reseptor alfa punya efek vasodilatasi ringan punya daya vasokonstriksi kuat terhadap arteri otak dan arteri perifer berdasar daya antiserotoninnya $blokade -<T1% efek smping : mual muntah skt kepala mirip gejala migren $unt efek sampingnya pakai obat anti muntah seperti 6ikliAin dan tmn#ny $kalau perlu%. #. Paten : 9afergot $:rgotamin 1mg ; kofein 1..mg% 3ofein : unt meningkatkan resorpsi dan memperkuat efek T1/# plasma bisa pjg skali smp #1jam sehingga bs menyebabkan akumulasi. &kibat akumulasi bisa timbul efek toksis seperti kejang klumpuhan vasospasme dgn jari# tgn menjadi dingin akhirny gangren. 8adi bila timbul rasa baal atau kesemutan pada jari tangan dan kaki hentikan terapi. )esep : Paten tp hargany murah cm F..21...rupiah )/ cafergot tab *o. , 6 12# tab + $1aktu serangan% Pro : &tau )/ bodre! migra tab *o. 6 'dd tab + Pro: 5odre! migra isinya : paracetamol '-.mg propifenaAon 1-.mg kofein -.mg Paracet dan propifenaAon diambil efek anti agregasi trombositnya $brdasar teori patogenesis trjdiny migren% tp ini cm meringankan saja karena dosis paracetnya cm '-.mg...propifen yg diambil mmg yg dosis kecil cA dy punya efek anti agregasi trombosit kl dosisny kecil..

G+N+RRHEA
lendir atau nanah yang keluar dari penis dengan gejala sistemik seperti nyeri pada sendi atau gejala pada kulit. Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea penghasil penisilinase atau bukan penghasil penisilinase . Pen hasil #enisilinase : R/ Ceftriaxone inj mg 250 No I 6 imm Pro Tn & $'. thn% 9eftria!one merupakan cefalosporin gen ' yg sensitif terhadap bakteri penghasil penisilinase B&kan #en hasil #enisilinase )/ ampicilin tab mg -.. *o. ,, 6 ( dd tab + a.c )/ probenesid tab mg #-. *o., 6 # dd tab + p.c Pro Tn.& $'. thn% &mpicilin spektrum luas. Probenesid &+*6 anti pirai $untuk gejala sistemik nteri sendi%

IN"EKSI SALURAN KEMIH def : infeksi yang melibatkan struktur saluran kemih yaitu dari epitel glomerulus tempat mulai dibentuk urin sampai dengan muara urin di meatus urethra e!terna. 6ecara mikrobiologi definisi infeksi saluran kemih adalah terdapatnya mikroorganisme pada struktur saluran kemih dan baru dapat dipastikan setelah didapatkannya bukti adanya koloni mikroorganisme dalam pemeriksaan kultur urin. +63 pada usia lanjut dapat timbul sebagai akibat dari inkontinensia urin dan hipertrofi prostat yang memerlukan pemakaian kateter menetap imobilisasi dan menurunnya fungsi imunitas baik non2spesifik maupun spesifik. Terapi : *on farmakologis : 2 banyak minum bila fungsi ginjal masih baik 2 menjaga kebersihan daerah genetalia eksterna =armakologis 2 &ntibiotik berdasarkan tes resistensi kuman bila belum ada berikan antibiotic berdasarkan pola kuman yang ada biasanya mencakup :scherichia coli dan gram negative lainnya 2 &ntibiotik oral hanya direkomendasikan untuk +63 tak berkomplikasi dengan lama pemberian F21. hari pada perempuan dan 1.21( hari pada laki2laki 2 &ntibiotik parenteral untuk +63 berkomplikasi dengan lama pemberian tidak kurang dari 1( hari 2 &ntibiotik golongan fluorokuinolon masih digunakan sebagai pengobatan pilihan pertama dan kadang dikombinasi dengan aminoglikosida sefalosporin gen2' dan ampisilin 2 3eberhasilan pengobatan pada +63 simptomatik adalah hilangnya gejala dan bukan hilangnya bakteri. 2 :valuasi ulang dengan kecurigaan adanya kelainan anatomi atau struktural dapat mulai dipertimbangkan bila terjadi +63 berulang I # kali dalam 1aktu > bulan. 2 8ika belum tahu jenis bakterinya gunakan 5actrim #!# $(?. mg%. 5actrim adalah nama paten yang merupakan kombinasi sulfametosaAol$(..mg% dan trimetroprim$-.mg% $cotrimoksaAol% merupakan plihan pertama pada isk tanpa komplikasi. :fektif untuk gram positif dan negative. Jalaupun keduanya hanya bersifat bakteristatik namun kombinasi berkhasiat bakterisid. 3euntungannya timbulnya resistensi lebih lambat. 3arena bakteri yng resisten dengan satu komponen masih dapat dimusnahkan dengan komponen lain. 3ontraindikasinya : kerusakan parenkim hati gagal ginjal berat hamil hipersensitifitas. +63 akut tanpa komplikasi ' tablet forte dosis tunggal$1. mg%. 3alo anak2anak bentuk sirup # ! sehari > mg2- bln # - ml > bln2- th - ml > th 21# th -21. ml. diberikan segera sesudah makan. :fek samping : ggn D+T stomatitis reaksi kulit sindroma steven jonson leukimia trombositopeni. 2 Pada bakteri yang udah diketahui. 6enya1a kuinolon hanya dapat digunakan pada infeksi saluran kemih tanpa komplikasi sedangkan fluorkuinolon lebih luas karena kadarnya dalam darah tercapai lebih tinggi. 6ehingga dapat digunakan pada isk dengan komplikasi. Macam obat $norfloksasin pefloksasin$krg kuat untuk pseudmonas% siprofloksasin ofloksasin levofloksasin lomefloksasin fleroksasin sparfloksasin%. lomefloksasin fleroksasin dan sparfloksasin punya efek samping fotosintesis sehingga dibatasi dalam penggunaan. 6iprofloksasin$ 1kt paruh '2- jam% lebih kuat namun efeknya kristaluri atau hematuria.

0floksasin$1kt paruh > jam% dan levofloksasin$lebih banyak ke gram positif 1kt paruh >2? jam% hampir sama dengan sipro namun levo efeknya lebih ringan. 2 6ipro $oral: # dd 1#-2#-. mg iv: # dd 1.. mg infus% ofolksasin$ isk tdk komplikasi : 12# dd #.. mg F2 1. hr% "evofloksasin 12# dd #-.2-.. mg 2 )esep : 2 )/ 5actrim (?. mg *o., 6 # dd tab + )/ Paracetamol Tab mg -.. no , 6 prn

!ERTIG+
2 Def : perasaan rotasi $memutar% dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar. 2 /ertigo merupakan KgejalaL bukan KpenyakitL. 2 Terjadi karena gangguan koordinasi labirinth mata M sensibilitas. 2 Prinsip terapi : 1. :tiologi : tergantung penyebab $T+& epilepsi migren infeksi% #. 6imptomatis : 2 6edativa : diaAepam dsb 2 &ntihistamin : diphenhidramin dramamin dsb 2 /asodilator : flunariAine dsb 2 5ontoh #em)erian rese# )/ DiaAepam (Valisan e!ta - mg B' ! 1 )/ "ertigo tab ##!1 R/ $nali%m tab - mg ## dd tab 1$ pagi dan sore% 7nalium $paten mengandung flunariAine%sediaan tablet ada yang 1.mg dan - mg. Dosis rata2rata 1. mg sehari dosis tunggal pada malam hari. Pada orang tua - mg Maksimal pemberian # bulan untuk terapi pemeliharaan diberikan - hari dalam seminggu. +ndikasi: profilaksis migren vertigo ggn konsentrasi. :6: somnolen lesu gejala ekstrapiramidal penurunan berat badan selama terapi. Mertigo $paten mengandung betahistine mesylate% sediaan tablet > mg.dosis 12# tablet ' ! sehari.:6: ggn D+T ruam kulit. +ndikasi: vertigo dan pusing pada penyakit meniere sindroma meniere vertigo perifer. /alisanbe $paten mengandung diaAepam% +ndikasi : neurotik psikosomatik rematik. Dosis de1asa: #2- mg anak >21( th #2( mg N> th 12# mg diberikan '! sehari. +m/iv amp -21. mg untuk epileptikus tetanus. 3ontraindikasi: psikosis berat glaukoma serangan asma akut hamil. :6: ggn mental mengantuk amnesia ketergantungan penglihatan kabur retensi urin depresi pernapasan hipotensi

"ARINGITIS
=aringitis =aringitis adalah suatu peradangan pada tenggorokan $faring% yang biasanya disebabkan oleh infeksi akut. 5iasanya disebabkan oleh bakteri streptokokus grup &. *amun bakteri lain seperti n. gonorrhoeae c. diphtheria h. influenAa juga dapat menyebabkan faringitis. &pabila disebabkan oleh infeksi virus biasanya oleh rhinovirus adenovirus parainfluenAa virus dan co!sackie virus. Dejalanya berupa sakit/nyeri telan perubahan suara/suara serak serta tejadi belum lama atau baru terjadi dan disertai dengan demam. Penanganan pada pasien faringitis yaitu dengan obat kausal dan simptomatik yaitu antibiotik serta obat obat penghilang gejala seperti analgetik dan antipiretik. Pasien pada kasus ini didiagnosis faringitis dan mendapat terapi amoksisilin sebagai antibiotik dan paracetamol sebagai analgetik antipiretik. )esep )/ &mo!ycillin tab mg -.. no.,++ B ' dd tab + )/ Paracetamol tab mg -.. no.,++ B 12' dd tab + agretiente febre

Amo6('illin &ntibiotik beta laktam

3apsul atau tablet : #-.mgO -..mg. 6irup kering : 1#-mg/-ml

Pengobatan infeksi &ntibiotik penisilin yang disebabkan spektrum luas organisme yang sesuaiO Menggantikan termasuk: infeksi ampisilin karena saluran pernapasanO penyerapan yang lebih infeksi saluran kemihO baik efek samping infeksi klamidiaO lebih sedikit sinusitisO eradikasi <elicobacter pylori. Pola resistensi antibiotik setempat/daerah perlu dipertimbangkan

Indikasi : infeksi saluran kemih infeksi saluran napas atas bronkitisO pneumoniaO otitis mediaO abses gigi dan infeksi rongga mulut lainnyaO osteomielitisO penyakit lymeO profilaksis endokarditisO profilaksis paska splenektomiO infeksi ginekologisO gonorrheaO eradikasi <elicobacter pyloriO antra! Kontra indikasi : hipersensitif terhadap penisilin Perhatian : )i1ayat alergiO gangguan ginjalO bercak kemerahan pada demam kelenjar $gland%lar fe&er%O infeksi cytomegalovirusO leukimis limfositik kronik dan kemungkinan infeksi <+/O pertahankan hidrasi yang cukup pada dosis tinggi $risiko kristaluria%O kehamilan dan menyusui Kehamilan dan me(&s&i : Tidak diketahui berbahaya pada kehamilanO pada air susu jumlah sangat sedikit $tra'e amo%nt%

Para'etamol +ndikasi: 6ebagai antipiretik/analgesik termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal. 6ebagai analgesik misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala sakit gigi sakit 1aktu haid dan sakit pada otot.menurunkan demam pada influenAa dan setelah vaksinasi. 3ontra +ndikasi: <ipersensitif terhadap parasetamol dan defisiensi glokose2>2fosfat dehidroganase.tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati. Deskripsi: Paracetamol adalah derivat p2aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik/analgesik 6ifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenAen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. 6ifat analgesik parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. 6ifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga sehingga tindak digunakan sebagai antirematik.

ST+MATITIS
Peradangan pada mukosa mulut yang menandakan adanya gangguan fungsional saluran cerna Terapi: o )/5etadine Dargle lag *o.+ ' dd garg + uc

o )/ =D Trochees tab *o +++ 1 dd tab + o )/ 5ecefort tab *o +++ 1 dd tab +

P5etadine Dargle : K+MP+SISI Mengandung Peovidone +odine 14 dan bahan tambahan denatured alkohol. INDIKASI 0bat kumur ANTISEPTIK untuk mengatasi flu radang tenggorokan saria1an gusi bengkak dan bau mulut. 5ARA PAKAI <anya untuk de1asa dan anak2anak diatas > tahun. 3umurlah secukupnya pada rongga mulut sampai ( kali sehari penggunaan maksimal sampai 1( kali. K+NTRA INDIKASI Qang hipersensitif terhadap Qodium penderita penyakit tyroid 1anita hamil dan menyusui.

P=D Trochees Kom#osisi - =radiomisin 6ulfat # - Mg Dramisidin2s <cl 1 Mg. Indikasi: Dingivitis $radang gusi% stomatitis $radang rongga mulut% faringitis $radang faring/tekak% bronkhitis $radang bronkhus/cabang2cabang tenggorok% tonsilitis $radang tonsil/amandel% angina /incent $radang selaput lendir mulut dengan tukak2tukak berselaput% difteria faringeal periodontitis geraham bungsu. PBe'e%ort- +si $/itamin9 mg -.. /itamin 5 komplek /itamin :%. Pemberian vitamin dimaksudkan sebagai prokolagen sehingga dapat menutup luka atau jejas yang terjadi di rongga mulut.

DERMATITIS !ENENATA
&dalah dermatitis yang disebabkan oleh gigitan liur atau bulu serangga. Penyebabnya : toksin atau allergen dalam cairan gigitan serangga tersebut. Terapi :

8ika reaksi local ringan diberikan dengan kortikosteroid topical seperti hidrokortison #4. 5ila reaksi berat dengan gejala sistemik dilakukan pemasangan tourniket pada pro!imal dari tempat gigitan dan diberikan obat sistemik. )esep : 3ortikosteroid $oral dan topical% &ntihistamin &ntibiotic $jika ada tanda infeksi% )/ De!ametason tab mg . - *o. , B ' dd tab + )/ 6iproheptadin tab mg ( *o. , B ' dd tab + )/ <idrocortison # 4 cream tube *o. + B ue

HIPERTENSI
)/ <9T tab mg #- *o.,,+ 6 1 dd tab 1 mane )/ 9aptopril tab mg 1# - *o.,,+ 6 # dd tab 1 ac

1.

#. '. (. -. >.

1. 5endroflaAid/bendroflumetaAid $ 9orAideR % - +ndikasi: edema hipertensi - 3ontra indikasi: hipokalemia yang refraktur hiponatremia hiperkalsemia gangguan ginjal dan hati yang berat hiperurikemia yang simptomatik penyakit adison. - 5entuk sediaan obat: tablet - Dosis: edema dosis a1al -21. mg sehari atau berselang sehari pada pagi hariO dosis pemeliharaan -21. mg 12' kali seminggu<ipertensi # - mg pada pagi hari - :fek samping:hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringanO impotensi $reversibel bila obat dihentikan%O hipokalemia hipomagnesemia hiponatremia hiperkalsemia alkalosis hipokloremanik hiperurisemia pirai hiperglikemia dan peningkatan kadar kolesterol plasmaO jarang terjadi ruam kulit fotosensitivitas ganggan darah $termasuk neutropenia dan trombositopenia bila diberikan pada masa kehamilan akhir%O pankreatitis kolestasis intrahepatik dan reaksi hipersensitivitas. - Peringatan : dapat menyebabkan hipokalemia memperburuk diabetes dan piraiO mungkin memperburuk 6": $ eritema lupus sistemik %O usia lanjutO kehamilan dan menyusuiO gangguan hati dan ginjal yang beratOporfiria. 9aptopril +ndikasi : 2 <ipertensi esensial $ringan sampai sedang% dan hipertensi yang parah. 2 <ipertensi berkaitan dengan gangguan ginjal $renal hypertension%. 2 Diabetic nephropathy dan albuminuria. 2 Dagal jantung $9ongestive <eart =ailure%. 2 Postmyocardial infarction 2 Terapi pada krisis scleroderma renal. 2 3ontraindikasi : 2 <ipersensitif terhadap &9: inhibitor. 2 3ehamilan. 2 Janita menyusui. 2 &ngioneurotic edema yang berkaitan dengan penggunaan &9: inhibitor sebelumnya. 2 Penyempitan arteri pada salah satu atau kedua ginjal. 5entuk sediaan : Tablet Tablet salut selaput 3aplet 3aplet salut selaput. Dosis dan aturan pakai captopril pada pasien hipertensi dengan gagal jantung : Dosis inisial : > #-21# -mg #2' kali/hari dan diberikan dengan penga1asan yang tepat. Dosis ini perlu ditingkatkan secara bertingkat sampai tercapai target dosis. Target dosis : -.mg ' kali/hari $1-.mg sehari% &turan pakai : captopril diberikan ' kali sehari dan pada saat perut kosong yaitu setengah jam sebelum makan atau # jam setelah makan. <al ini dikarenakan absorbsi captopril akan berkurang '.42(.4 apabila diberikan bersamaan dengan makanan

72 SKI8+"RENIA PARAN+ID
Tujuan penatalaksanaan: 1. Mengatasi agresivitas hiperaktivitas dan labilitas emosional pasien. $neuroleptik: 3lorpromaAin <aloperidol 3lorprotiksen% #. Mengurangi kecemasan.

$antiansietas: DiaAepam 3lordiaAepoksid 3loraAepat% '. Memperbaiki suasana perasaan $mood%. $antikolinergik: Triheksifenidil 5enAtropin% Penatalaksanaan dilakukan melalui: a.Psikofarmaka: "argactil 1 ! 1.. mg Dores ' ! - mg /alium ' ! - mg &rtane ' ! # mg b. Psikoterapi Terhadap pasien : DBD derajat III 1. Pengenalan terhadap penyakit manfaat pengobatan cara pengobatan efek samping dan IV DBD derajat II + kegagalan pengobatan. sirkulasi #. Memotivasi pasien agar minum(berikan obat secara teratur Oksigenasi O2 2- dan rajin kontrol setelah pulang dari pera1atan. !/menit" $olume plasma '. Membantu pasien #enggantian agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari2hari secara bertahap. segera (%airan kristaloid Terhadap keluarga : isotonis" 1. Memberikan pengertian untuk menjaga suasana hati pasien. Pasien jangan terlalu sedih &inger asetat/'a%l 0() * +0-20 atau terlalu senang. ml/kgBB se%epatn,a (bolus dalam -0 menit" #. Menyarankan keluaga jangan membiarkan pasien melamun atau tanpa aktivitas keluarga .$aluasi -0 menit( yang apaka/ s,ok mengarahkan dan mendukung kegiatan disukai pasien dan bermanfaat secara teratasi0 ekonomi. #antau tanda $ital tiap +0 menit '. Menga1asi dan mendampingi pasien kontrol meminum obat secara teratur dan rutin. 1atat balans %airan selama Penulisan resep: pemberian %airan intra$ena
2,ok teratasi tab. mg 1.. *o. +++ )/ "argactil membaik 6 1dd tab.3esadaran + 'adi teraba kuat Pro. *y. +4ekanan $#- th% nadi 520 mmHg sesak )/ Dores tab.4idak mg - *o. /+ napas/sianosis 6 'dd tab. + .kstrimitas /angat Pro. *y. +Diuresis $#- th% %ukup + ml/kgBB/jam )/1airan /alium +0 tab. mg - *o. /+ 6 'dd tab. + ml/kgBB/jam Pro. *y. +.$aluasi $#- th% ketat 4anda $ital 4anda )/ &rtane tab. mg # *o. /+ perdara/an 6 'dd tab.Dieresis 2,ok Hb( Ht( DENGUE SH+5K teratasi 4rombosit 2tabil dalam 2 jam )" flabot no /+++ )/ +nfus 4etesan 7 B ml/kgBB/jam imm 3esadaran menurun 'adi lembut / tidak teraba 4ekanan nadi 620 mmHg Distress pernapasan/sianosis 3ulit dingin dan lembab .kstrimitas dingin #eriksa kadar gula !anjutkan %airan dara/ +7-20 ml/kgBB/jam 4amba/an koloid/plasma Dekstran 0/::# +0-20 (ma; -0" ml/kgBB S9NDR+ME 3oreksi asidosis .$aluasi + jam 2,ok belum teratasi Ht tetap tinggi/ naik + koloid 20 ml/kgBB 2,ok tidak teratasi

)/ +/ catheter no ## no + 4etesan +nfuse set no +


ml/kgBB/jam

In8use stop tidak melebi/i

Ht turun + trans8use 8res/ blood +0 ml/kg Dapat diulang sesuai

B imm

STR+KE
)/ )/ &spilet tab mg 1.. *o., 6 1 dd tab 1 p.c dipyridamol tab retard mg #- *o.,,+ 6 # dd tab 1

)/ )/

Piracetam caps mg ?.. *o.,,+ 6 ' dd caps 1 *eurobion tab *o.,,+ 6 ' dd tab 1 Pro: Tn < -- tahun Tera#i "armakolo i Panduan de1an stroke dari &sosiasi 6troke &merika untuk penangan 6troke iskemia akut yaitu menggunakan activator jaringan plasminogen intravena $tP& alteplase% dalam ' jam dan aspirin dalam onset (? jam. Panduan &merican 9ollege of 9hest Physicians $&99P% unutk penggunaan terapi antitrombotik dalam dalam pencegahan sekunder stroke iskemia dalam stroke non2kardiaemboli. As#irin 'lo#ido rel dan #ele#asan di#erl&as 'lo#ido rel dengan aspirin semuanya dipertimbangkan sebagai senya1a antiplatelet utama. Ticlodipine akan dicadangkan untuk pasien yang gagal atau tidak dapat menerima terapi lain karena efek sampingnya $neutropenia anemia aplastik purpura tromositopenia trombosis ruam diare hiperkolesterolemia. 3ombinasi aspirin dan clopidogrel hnya dianjurkan pada pasien dengan sroke iskemia dan ri1ayat terbaru infark miokardiak atau kejadiankoroner lain dan hnaya dengan aspirin dosis sangat rendah unutk meminimalisir perdarahan. Terdapat bukti juga bah1a kombinasi dipiridamol dan aspirin lebih efektif daripada pemberian aspirin saja. 8adi dipridamol sebaikknya diberikan sedini mungkin pada stroke iskemik dengan dosisi #- mg dua kali sehari dan ditingkatkan bertahap $selama F21( hari% hingga #.. mg dua kali sehari dengan preparat lebas lambat.

DIABETES MELITUS TIPE *


Pasien diedukasi melaksanakan diet dan latihan jasmani kemudian dievaluasi selama (2? jam. 8ika ketiga terapi diatas tidak mampu memenuhi tujuan terapi maka diberikan intervensi farmakologis. +ntervensi farmakologis yan diberikan sesuai dengan standar pelayanan medik ilmu penyakit dalam )67D Dr. Moe1ardi adalah golongan sulfonilurea atau penghambat Dlukosidase alfa.

6ulfonilurea merupakan obat yang digunakan sebagai terapi farmakologis pada a1al pengobata DM karena mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. Dosis pemberian sulfonilurea khususnya Dlibenklamid # - mg adalah 12# ! pemberian per hari. )esep pertama : )/ Dlikuidon tab mg '. no ,/ B # dd tab 1 a.c $se1aktu makan% Pro : *y. 6 $>( tahun% 3emudian dievaluasi #2( minggu kemudian bila tujuan terapi tidak tercapai ditambahkan satu macam obat dari golongan penghambat glukosidase alfa/ tiaAolidindion )/ Dlikuidon tab mg '. no ,/ B # dd tab 1 a.c $se1aktu makan% )/ Metformin tab mg -.. no. ,,1 B ' dd tab 1 d.c $bersama suapan pertama% Pro : *y. 6 $>( tahun% :valuasi dilakukan setiap minggu selama ( minggu. 8ika tetap tidak ada respon terapi diberikan kombinasi # macam 0<0 dengan insulin injeksi subkutan )/ Dlikuidon tab mg '. no ,/ B # dd tab 1 a.c $se1aktu makan% )/ Metformin tab mg -.. no. ,,1 B ' dd tab 1 d.c $bersama suapan pertama% )/ +nsulin reguler injeksi 1..ui 9um spuit insulin injeksi Pro : *y. 6 $>( tahun% Pemberian insulin disesuaikan dengan respon dari penderita bisa tetap dikombinasi dengan 0<0 atau dapat insulin saja.

"LU+R ALBUS

DE"INISI =luor albus atau keputihan $fluorScairan kental albus S putih% atau "eukorhoea adalah : keluarnya cairan kental dari vagina yang bisa saja terasa gatal rasa panas atau perih kadang berbau atau malah tidak merasa

apa2apa. 3ondisi ini terjadi karena tergangggunya keseimbangan flora normal dalam vagina dengan berbagai penyebab. +nfeksi ini disebabkan oleh jamur candida &lbicans. Tempat utama yang diserang jamur ini adalah mulut dan vagina. 3eputihan atau dalam bahasa kedokteran disebut leukore atau flour albus adalah cairan yang keluar dari vagina/liang kemaluan secara berlebihan. RESEP )/ *ystatin tab vag *o. /++ B u.c )/ MetronidaAole tab mg -.. *o.,, B ( dd tab + Pro : *y.& $'-th% A2 N(statin :nistatin; $candistin caAetin enystin fungatin kandistatin mycostatin nymico nystin% Dolongan &ntijamur 6ediaan Penyakit/indikasi &lasan penggunaan Tablet : 1...... +7OPengobatan candidiasis:fektif untuk -...... +7 kulit dan membranepengobatan candidiasis 0vula : 1...... 7 mukosa oral kulit dan vagina

Indikasi: 9andidosis mulut $oral% esophagus usus vagina dan kulit Kontraindikasi : Penderita dengan ri1ayat hipersensitif terhadap *ystatin.

Perhatian : 3ehamilan dan menyusui Dosis : 3andidosis oral per oral D:J&6& dan &*&3 I1 bulan 1...... 7 setelah makan (! sehari biasanya untuk F hariO dilanjutkan selama (? jam setelah lesi/gangguan menghilang 9andidosis sus dan esophagus per oral D:J&6& -...... 7 (!/hariO &*&3 I1 bulan 1...... 7 (!/hariO dilanjutkan selama (? jam setelah penyembuhan klinis 9andidosis vaginalis per vaginal D:J&6& masukkan 12# ovula saat malam untuk paling sedikit # minggu E%ek Sam#in : Mual muntah diare pada dosis tinggiO iritasi mulut dan sensitisasiO ruam dan jarang terjadi: eritema multiforme $sindrom steven 8ohnson%. B2 Metronida$ole :metronida$ol; $ &nmerob 5iatron 9orsagyl :lyAol =ariAol =arnat =lade! =lagyl =lapoAil =ortagyl DrafaAol heronid MebaAid Metrofusin Metrolet *ovagyl Promuba )agyl =orte TismaAol TrichodaAol Trinida Trogiar Trogyl QekatriAol2=% Dolongan Dolongan 6ediaan Penyakit/indikasi antibakterial+njeksi : -.. mg dalam+nfeksi anaerob &lasan penggunaan &ktivitas tinggi terhadap

lain

vial 1.. ml bakteri anaerob 9airan oral : #.. mg/ ml 6upositoria : -.. mgO 1 g Tablet : #..2 -.. mg MetronidaAole memiliki aktivitivas yang tinggi terhadap bakteri anaerob dan protoAoa. MetronidaAol melalui per rectal adalah alternatif efektif terhadap rute intravena bila rute per oral tidak mungkin. Indikasi: +nfeksi bakteri anaerob termasuk radang gusi $ gingivitis% dan infeksi mulut lainnya penyakit radang panggul T pelvic inflammatory disease $ dengan ceftria!one dan doksisiklin% tetanus septicemia peritonitis abses otak pneumonia nekrotikans colitis berhubungan antibiotik ulkus kaki dan dekubitus dan profilaksis bedahO bacterial vaginosis O infeksi kulit dan jaringan lunak gigitan binatang $dengan doksisiklin%O infeksi nematode jaringanO vaginitis trikomonas amubiasis dan giardiasisO eradikasi <elicobacter pylori&mubiasis invasif dan giardiasis Kontraindikasi : 3etergantungan alkohol kronik Perhatian : :fek seperti disulfiram pada penggunaan dengan alkoholO gangguan hati dan ensefalopati hepatikumO pemantauan klinis dan laboratorium pada pemberian lebih dari 1. hari Kehamilan dan me(&s&i : 3ehamilan : pabrik menyarankan penghindaran dosis tinggi Menyusui : jumlah yang signifikan di &6+O pabrik menyarankan untuk menghindari dosis tunggal yang besar Interaksi :

&lkohol &ntikoagulan &ntiepilepsi

5arbiturate 6itotoksik

Disulfiram

)eaksi menyerupai disulfiram saat metronidaAol diberikan dengan alkohol MetronidaAol meningkatkan efek antikoagulan koumarin MetronidaAole menghambat metabolism fenitoin $meningkatkan kadar dalam darah%O metbolisme metronidaAole ditingkatkan oleh primidone $mengurangi kadar dalam darah% Metabolism metronidaAole ditingkatkan oleh barbiturate $mengurangi kadar dalam darah% MetronidaAole meningkatkan kadar busulfan dalam darah $meningkatkan risiko toksisitas%O metronidaAole menghambat metabolism fluorourasil $meningkatkan toksisitas%O metronidaAole mungkin menurunkan bioavailibilitas mycophenolate )eaksi psikotik dilaporkan saat metronidaAol

"itium :strogen 0bat untuk ulkus /aksin

diberikan bersamaan dengan disulfiram MetronidaAole meningkatkan risiko toksisitas litium Mungkin menurunkan efek kontrasepsi estrogen Metabolism metronidaAole dihambat oleh cimetidine $meningkatkan kadar dalam darah% &ntibakterial menginaktifkan vaksin tifoid oral

Dosis : -..mg/hari $(2F hari% E%ek Sam#in : Mual muntah rasa tidak nyaman seperti metal lidah berselaput dan gangguan saluran cernaO jarang : sakit kepala pusing ataksia urin menjadi gelap seperti mengantuk eritema multiforme pruritus urtikaria angioedema dan anafilaksis gangguan fungsi hati hepatitis jaundis trombositopenia anemia aplastik mialgia artralgia neuropati perifer kejang epileptiformis leucopenia pada dosis tinggi atau lebih lama. Pen o)atan dari #en(e)a) #alin serin /2 9andida albicans $- ?% a. Topikal 2 *istatin tablet vagina # ! sehari selama # minggu 2 3lotrimaAol 14 vaginal krim 1 ! sehari selama F hari 2 MikonaAol nitrat #4 1 ! ssehari selama F T 1( hari b. 6istemik 2 *istatin tablet ( ! 1 tablet selama 1( hari 2 3etokonaAol oral # ! #.. mg selama F hari 2 *imoraAol # gram dosis tunggal 2 0rnidaAol 1 - gram dosis tunggal Pasangan seksual diba1a dalam pengobatan *29hlamidia trachomatis 2 MetronidaAole >.. mg/hari (2F hari $+llustrated of te!tbook gynecology% 2 Tetrasiklin ( ! -..mg selama 1.21( hari oral 2 :ritromisin ( ! -.. mg oral selama 1.21( hari bila 2 Minosiklin dosis 1#..mg di lanjutkan # ! 1.. mg/hari selama 1(hari 2 Doksisiklin # ! #.. mg/hari selama 1( hari 2 3otrimoksaAole sama dengan dosis minosiklin # ! # tablet/hari selama 1. hari <. Dardnerella vaginalis 2 MetronidaAole # ! -.. mg 2 MetronidaAole #gram dosis tunggal 2 &mpisillin ( ! -.. mg oral sehari selama F hari 2 Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan =. *eisseria gonorhoeae 2 Penicillin prokain ( ? juta unit im atau 2 &moksisiklin ' gr im 2 &mpisiillin ' - gram im atau

Ditambah : 2 Doksisiklin # ! 1..mg oral selama F hari atau 2 Tetrasiklin ( ! -.. mg oral selama F hari 2 :ritromisin ( ! -.. mg oral selama F hari 2 Tiamfenikol ' - gram oral 2 3anamisin # gram im 2 0floksasin (.. mg/oral 7ntuk *eisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase 2 6eftria!on #-. mg im atau 2 6pektinomisin # mg im atau 2 9iprofloksasin -.. mg oral Ditambah 2 Doksisiklin # ! 1.. mg selama F hari atau 2 Tetrasiklin ( ! -.. mg oral selama F hari 2 :ritromisin ( ! -.. mg oral selama F hari >. /irus herpeks simpleks 5elum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas 2 &siklovir krim dioleskan ( ! sehari 2 &siklovir - ! #.. mg oral selama - hari 2 Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder. ?. Penyebab lain : /ulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. DesCuamative inflammatory vaginitis diberikan antibiotik kortikosteroid dan estrogen.

GLAUK+MA SUDUT TERTUTUP


Dlaukoma adalah penyakit mata yang bercirikan peningkatan tekanan intraocular $T+0% diatas #1 mm<g yang bisa menjepit saraf mata. 6araf ini berangsur2angsur dirusak secara progresif sehingga penglihatan memburuk dan akhirnya dapat menimbulkan kebutaan.

Pen(e)a)n(a2 9airan mata terbentuk di mukosa tipis di belakang pupil di corpus ciliare dan via liang pupil mengalir ke ruang mata depan. Pengeluarannya melalui ruang sempit antara pupil dan kornea $segi bilik% ke saluran keluar. 5ila cairan ini tidak dapat mengalir keluar dari ruang mata depan karena misalnya penyumbatan maka T+0 akan meningkat. 8enis glaucoma yang paling sering terdapat adalah la&'oma se i )ilik ter)&ka $glaucoma simplek%. Pada bentuk ini pengeluaran cairan dari ruang mata depan terlampau lambat meskipun saluran keluar di segi bilik tidak tersumbat. <al ini bisa dilihat pada pemeriksaan mata. Dangguan ini disebabkan oleh kelainan bagian depan saraf mata biasanya timbul di keluarga dan seringkali pada penderita diabetes atau miopi yang dapat ditangani dengan pengobatan atau melalui pembedahan mikro. 5agi bentuk glaucoma yang salurannya tersumbat yakni la&'oma se i )ilik tert&t&# juga dapat dilakukan pengobatan atau penyinaran dengan laser guna membuat lubang pada iris untuk mengatasi penyumbatan tersebut $0bat2obat Penting hal -.>2-.F%. Gla&koma s&d&t ter)&ka Pengobatan dengan obat2obatan : $Perdami% 1. Miotik : Pilokarpin #2(4 '2>! 1 tetes sehari $membesarkan pengeluaran cairan mata2outflo1% :serin U214 '2>! 1 tetes sehari $membesarkan pengeluaran cairan mata2outflo1% #. 6impatomimetik :pinefrin . -2#4 12# ! 1 tetes sehari $menghambat produksi akuos humor% '. 5eta blocker Timolol maleate . #-2. -.4 12#! tetes sehari $menghambat produksi akuos humor% (. 9arbonik anhidrase inhibitor &setaAolamid #-. mg ( kali 1 tablet $menghambat produksi akuos humor% Pengobatan biasanya dimulai dengan obat penghambat adrenergic2beta topikal kecuali apabila terdapat kontraindikasi pemakainya. :pinefrin dan pilokarpin merupakan pilihan utama. Manfaat kombinasi masih diperdebatkan. 3ombinasi penghambat beta dan pilokarpin jelas bermanfaat. &setaAolamid oral biasanya diberikan hanya setelah terapi topikal dan laser trabekulopasti telah dilakukan atau dalam penatalaksanaaan jangka panjang pasien tidak dapat dioperasi. $0ftalmologi 7mum%. Gla&koma s&d&t tert&t&# Terapi pada a1alnya ditujukan untuk menurunkan tekanan intraocular. &setaAolamid intravena dan oral ditambah dengan obat hiperosmotik dan penghambat beta topikal biasanya akan menurunkan tekanan intraocular. 3emudian dapat digunakan pilokarpin (4 secara intensif mis 1 tetes setiap 1- menit selama 12# jam. :pinefrin jangan digunakan karena obat ini dapat meningkatkan penutupan sudut. 6teroid topikal dalam dosis tinggi mungkin bermanfaat untuk menurunkan kerusakan iris dan jalinan trabekular. Mungkin diperlukan analgesic sistemik. $0ftalmologi 7mum%. Pen&lisan rese# )/ 9endo carpin (4 gtt opht fl *o + 6 ( dd gtt + 0D et 06 )/ 9endo timolol . -4 gtt opht fl *o + 6 # dd gtt + 0D et 06 )/ Diamo! tab mg #-. *o ,"/ 6 ' dd tab + )/ &spar 3 tab mg '.. *o ,"/ 6 ' dd tab + Pro : Tn & $-- th%

URTIKARIA
7rtikaria adalah suatu reaksi vaskuler di kulit akibat bermacam2macam sebab biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan2lahan ber1arna pucat dan kemerahan meninggi di permukaan kulit sekitarnya dapat dikelilingi halo. 7mumnya ukuran lesi dan bentuknya bervariasi dari

beberapa millimeter sampai plakat. "esi dapat timbul pada kulit atau membrane mukosa. 3eluhan subyektif biasanya gatal rasa tersengat atau tertusuk Terdapat tiga jenis obat yang cukup baik untuk mengontrol gejala pada urtikaria yakni agen simpatomimetik antihistamin dan kortikosteroid. 1. &gen simpatomimetik seperti epinefrin dan efedrin mempunyai efek yang berla1anan dengan histamine yaitu menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah kulit superfisial dan permukaan mukosa. 7mumnya obat ini digunakan untuk urtikaria akut dan dapat dikombinasi dengan histamin. #. &ntihistamin Diklasifikasikan menjadi <1 <# dan <' berdasarkan kemampuan menghambat aksi spesifik reseptor histamine dalam jaringan. <ampir pada semua urtikaria terutama urtikaria kronik yang penyebabnya sulit diketahui pemberian antihistamin <1 merupakan pilihan pertama. &ntihistamin golongan pertama diklasifikasikan dalam > kelompok berdasarkan struktur kimianya. &ntihistamin <1 generasi pertama memiliki efek samping sedasi. :fek depresi terhadap susunan saraf pusat dapat terjadi bila antihistamin &<1 ditelan bersama dengan alkohol. :fek pada saluran pencernaan meliputi anoreksia mual muntah e(igastri' distress dan diare. 5eberapa &<1 mempunyai efek antikolinergik berupa membrane mukosa kering sulit buang air kecil retensi urin atau sering kencing dan impotensi. 6aat ini telah dikembangkan antihistamin generasi kedua yang efek sedasinya rendah. Derivate terfenadin $=e!ofenadine% astemiAole cetiriAin dan loratadin sudah mulai sering digunakan dalam pengobatan urtikaria. Dolongan ini diabsorbsi lebih cepat dan mencapai kadar puncak dalam 1aktu 12( jam. Masa a1itan lebih lambat dan mencapai efek maksimal dalam 1aktu ( jam $terfenadin% sedangkan astemiAol dalam 1aktu E> jam setelah pemberian oral. &pabila penggunaan satu obat tidak efektif obat lain dari kelas farmakologikal yang berbeda dapat digunakan. &pabila masih gagal kombinasi # obat dari kelas farmakologikal yang berbeda dapat digunakan kombinasi &<1 dan &<# mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik pada kasus pasien yang sulit. &ntagonis <# sebaiknya tidak digunakan sendiri karena efeknya yang minimal pada pruritus. 9ontoh obat antihistamin <# adalah cimetidin ranitidine niAatadin dan famotidin. '. 3ortikosteroid Dalam beberapa kasus urtikaria akut atau kronik antihistamin mungkin gagal bahkan pada dosis tinggi atau mungkin efek samping bermasalah. Dalam situasi seperti itu terapi urtikaria seharusnya respon dengan menggunakan kortikosteroid. 8ika tidak berespon maka pertimbangkan kemungkinan proses penyakit lain $misalnya keganasan masto')tosis vaskulitis%. 3ortikosteroid juga dapat digunakan dalam %rti'arial &as'%litis yang biasanya tidak respon dengan antihistamin. 3ortikosteroid harus dihindari pada penggunaan jangka panjang pengobatan urtikaria kronis karena efek samping kortikosteroid seperti hiperglikemia osteoporosis ulkus peptikum dan hipertensi. 9ontoh obat kortikosteroid adalah (rednison (rednisolone meth)l(rednisolone dan triam'inolone. *rednisone harus diubah menjadi (rednisolone untuk menghasilkan efek dapat diberikan dengan dosis de1asa (.2>. mg/hari P0 dibagi dalam 12# dosis/hari dan dosis anak2anak ..-2# mg/kg55/hari P0 dibagi menjadi 12( dosis/hari. *rednisolone dapat mengurangi permeabilitas kapiler diberikan dengan dosis de1asa (.2>. mg/hari P0 $( kali sehari atau dibagi menjadi # kali sehari% dan dosis anak2anak ..-2# mg/kg55/hari P0 $dibagi dalam ( dosis atau # dosis%. "eth)l(rednisolone dapat membalikkan peningkatan permeabilitas kapiler diberikan dengan dosis de1asa (2(? mg/hari P0 dan dosis anak2anak ..1>2..? mg/kg55/hari dibagi dalam # dosis dan ( dosis. Pada urtikaria agen terapetik yang diberikan antara lain: 1. Penghambat <1

a. +idroksi,in hidroklorida 1.2-. mg setiap (2? jam. 5ila serangan sering tujuannya adalah mencegah serangan melalui pemberian obat yang teratur bukan diberikan bilamana perlu. b. Penghambat <1 non sedatif: -stemi,ol 1. mg #2' kali P0 dalam keadaan lambung kosongO atau terfenadin >. mg P0 setiap 1# jam. c. 5ila pengobatan di atas tidak apat mengendalikan urtikaria pertimbangkan untuk menambahkan penghambat <1 dari golongan kimia lainnya misalnya: i. Tablet klemastin f%marat 1 '( mg atau # >? mg tidak melebihi ? .( mg/hari atau lebih dari tiga tablet # >? mg tiga kali sehari. ii. Si(rohe(tadin hidroklorida ( mg P0 setiap ? jam. iii. .ime(ra,in tartrat s(ans%l - mg 1 setiap 1# jam atau tablet # - mg empat kali sehari. iv. /lorfeniramin maleat ( mg tiga kali sehari #. Penghambat <#: simetidin '.. mg empat kali sehari atau ranitidin 1-. mg dua kali sehari. '. *rednison . -21 . mg/kg/hari dikurangi setiap 1.21- hari untuk mengendalikan kasus yang tidak memberikan respon terhadap antihistamin pada urtikaria akut. 3ortikosteroid oral tidak diindikasikan pada penanganan urtikaria kronik.

)/ -stemi,ol tab mg 1. *o. /+ B#dd tab + a.c )/ 6imetidin tab mg '.. *o.,++ B( dd tab + )/ Prednison tab mg - *o.+, B' dd tab +

TETANUS GRADE II
Tera#i Medikamentosa

Anti)iotika Diberikan parenteral Peniciline 1 #juta unit / hari selama 1. hari +M. 6edangkan tetanus pada anak dapat diberikan Peniciline dosis -..... 7nit / 3g55/ 1# jam secafa +M diberikan selama F21. hari. 5ila sensitif terhadap peniciline obat dapat diganti dengan preparat lain seperti tetrasiklin dosis '.2(. mg/kg55/ #( jam tetapi dosis tidak melebihi # gram dan diberikan dalam dosis terbagi $ ( dosis %. 5ila tersedia Peniciline intravena dapat digunakan dengan dosis #...... unit /kg55/ #( jam dibagi > dosis selama 1. hari. &ntibiotika ini hanya bertujuan membunuh bentuk vegetatif dari 9.tetani bukan untuk toksin yang dihasilkannya. 5ila dijumpai adanya komplikasi pemberian antibiotika broad spektrum dapat dilakukan. /2 Antitoksin &ntitoksin dapat digunakan <uman Tetanus +mmunoglobulin $ T+D% dengan dosis '...2>... 7 satu kali pemberian saja secara +M tidak boleh diberikan secara intravena karena T+D mengandung Vanti complementary aggregates of globulin V yang mana ini dapat mencetuskan reaksi allergi yang serius. 5ila T+D tidak ada dianjurkan untuk menggunakan tetanus antitoksin yang bera1al dari he1an dengan dosis (..... 7 dengan cara pemberiannya adalah : #..... 7 dari antitoksin dimasukkan kedalam #.. cc cairan *a91 fisiologis dan diberikan secara intravena pemberian harus sudah diselesaikan dalam 1aktu '.2(- menit. 6etengah dosis yang tersisa $#..... 7% diberikan secara +M pada daerah pada sebelah luar.

&dapun sumber pustaka lain menyebutkan tentang penggunaan antitoksin pada tetanus yaitu: 1. antitoksin dapat digunakan <uman Tetanus +mmunoglobulin $T+D% dengan dosis '...2>... 7 satu kali pemberian saja secara intra musculer dan tidak boleh diberikan secara intra vena karena T+D mengandung Wanti complementary aggregates of globulinX yang mana ini dapat mencetuskan reaksi alergi yang serius. #. bila T+D tidak ada dianjurkan untuk munggunakan tetanus antitoksin yang berasal dari he1an dengan dosis (..... 7 dengan cara pemberiannya adalah : #..... 7 dari antitoksin dimasukkan ke dalam pemberian harus sudah diselesaikan dalam 1aktu '.2(- menit. 6etengah dosis yang tersisa $#..... 7% diberikan secara +M pada daerah pada sebelah luar. *2 Tetan&s Toksoid Pemberian Tetanus Toksoid $TT% yang pertama dilakukan bersamaan dengan pemberian antitoksin tetapi pada sisi yang berbeda dengan alat suntik yang berbeda. Pemberian dilakukan secara +.M. Pemberian TT harus dilanjutkan sampai imunisasi dasar terhadap tetanus selesai. <2 Antikon@&lsan Penyebab utama kematian pada tetanus neonatorum adalah kejang klonik yang hebat muscular dan laryngeal spasm beserta komplikaisnya. Dengan penggunaan obat T obatan sedasi/muscle rela!ans diharapkan kejang dapat diatasi.

Tabel 8:*+6 &*T+30*/7"6&* 8enis 0bat Dosis :fek 6amping DiaAepam . - T 1 . mg/kg 5erat badan / 6tupor 3oma ( jam $+M% Meprobamat '.. T (.. mg/ ( jam $+M% Tidak ada 3lorpromasin #- T F- mg/ ( jam $+M% Tidak ada =enobarbital -. T 1.. mg/ ( jam $+M% Depresi pernafasan 5iasanya obat yang dipilih adalah diaAepam. obat ini diberikan melalui bolus injeksi yang dapat diberikan setiap # T ( jam. Pemberian berikutnya tergantung pada basil evaluasi setelah pemberian anti kejang. 5ila dosis optimum telah tercapai dan kejang telah terkontrol maka jad1al pemberian diaAepam yang tetap dan tepat baru dapat disusun. Dosis diaAepam pada saat dimulai pengobatan $ setelah kejang terkontrol % adalah #. mg/kg55/hari dibagi dalam ? kali pemberian $pemberian dilakukan tiap ' jam %. 3emudian dilakukan evaluasi terhadap kejang bila kejang masih terus berlangsung dosis diaAepam dapat dinaikkan secara bertahap sampai kejang dapat teratasi. Dosis maksimum adalah (. mg/kg55/hari$ dosis maintenance %. 5ila dosis optimum telah didapat maka skedul pasti telah dapat dibuat dan ini dipertahan selama #2' hari dan bila dalam evaluasi berikutnya tidak dijumpai adanya kejang maka dosis diaAepam dapat diturunkan secara bertahap yaitu 1. 21- 4 dari dosis optimum tersebut. Penurunan dosis diaAepam tidak boleh secara drastis oleh karena bila terjadi kejang sangat sukar untuk diatasi dan penaikkan dosis ke dosis semula yang efektif belum tentu dapat mengontrol kejang yang terjadi.5ila dengan penurunan bertahap dijumpai kejang dosis harus segera dinaikkan kembali ke dosis semula. 6edangkan bila tidak terjadi kejang dipertahankan selama #2 ' hari dan dirurunkan lagi secara bertahap hal ini dilakukan untuk selanjutnya . 5ila dalam penggunaan diaAepam kejang masih terjadi sedang dosis maksimal telah tercapai maka penggabungan dengan anti kejang lainnya harus dilakukan. Tata laksana penderita ra1at inap: 2 bed rest tidak total bangsal isolasi 2 Diet sonde 1F.. kkal/hari 2 +nf *a9l ..E4 '. tpm 2 +nf D-4 ; diaAepam #amp #. tpm 2 +nf metronidaAol -.. mg / ? jam 2 +nj &T6 #..... 7 i.m. 2 +nj penicillin procain 1.- juta unit i.m. 2 +njeksi diaAepam ..- T 1 mg/kg55/(jam +M

ANEMIA DE"ISIENSI BESI DALAM KEHAMILAN

6eseorang baik pria maupun 1anita dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 1# g/1.. ml. &nemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. <al itu disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan Aat2Aat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan2perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang laAim disebut hidremia atau hipervolemia. &kan tetapi bertambahnya sel2sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehinggag terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma '.4 sel darah 1?4 dan hemoglobin 1E4. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri terhadap fisiologidalam kehamilan dan bermanfaat bagi 1anita. Pertama2tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hami karena sebagai akibat hidremia cardiac output meningkat. 3erja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. )esistensi perifer berkurang pula sehingga tekanan darah tidak naik. 3edua pada perdarahan 1aktu persalinan banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. 5ertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan um ur 1. minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara '# dan '> minggu. <oo 61it Tjiong menemukan dalam penyelidikan berangkai pada #1 1anita di )6 Dr. 9ipto Mangunkusumo 8akarta dari kehamilan ? minggu sampai persalinan dan (. hari postpartum bah1 a kadar <b jumlah eritrosit dan nilai hematokrit ketiga2tiganya menurun selama kehamilan sampai F hari postpartum.setelah itu ketiga nilai itu meningkat dan (. hari postpartum mencapai angka2angka yang kira2kira sama dengan angka2angka di luar kehamilan. <asil penyelidikan ini disokong oelh penyelisikan lain pada '--1 1anita hamil yang dilakukan dalam 1aktu dan di rumah sakit yang sama. 5erdasarkan uraian di atas Dr. dr. 6u1oto Tjondro <udono mengtambil nilai 1. g/1.. ml sebagai batas terendah untuk kadar <b dalam kehamilan. 6eorang 1anita hamil yang memiliki <b kurang dari 1. g/1.. ml barulah disebut menderita anemia dalam kehammilan. 3arena itu 1anita hamil dengan <b antara 1. dan 1# g/1.. ml tidak dianggap menderita anemia patologik akan tetapi anemia fisiologik atau pseudoanemia. Pen ar&h Anemia dalam Kehamilan &nemia dalam kehamilahn memberi pengaruh kurang baik baik ibu baik dalam kehamilan persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Pelbagai penyulit dapYat timbul akibat anemia seperti: a% &bortus b% Partus prematurus c% Partus lama karena inertia uteri d% Perdarahan postpartum karena atonia uteri e% 6yok f% +nfeksi baik intrapartum maupun postpartum g% &nemia yang sangat berat dengan <b kurang dari ( g/1.. ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis. <ipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian pada ibu pada persalinan sulit 1alaupun tidak terjadi perdarahan. 8uga bagi hasil konsepsi anemia dalam kehammmilan memberi pengaruh kurang baik seperti: a% 3ematian mudigah b% 3ematian perinatal c% Prematuritas d% Dapat terjadi cacat ba1aan e% 9adangan besi kurang 8adi anemia dalam kehamilan merupakan sebab potensial morbodotas serta mortalitas ibu dan anak.

Anemia De%isiensi Besi &nemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi. 3ekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan karena gangguan resorpsi gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan misalnya pada perdarahan. 3eperluan akan besi bertambah dalam kehamilan terutama dalam trimester terakhir. &pabila masuknya besi tidak ditambah dalam kehamilan maka mudah terjadi anemia defisiensi besi lebih2lebih pada kehamilan kembar. "agipula di daerah khatulisti1a besi lebih banyakkk keluar melalui air peluh dan melalui kulit. Masuknya besi setiap hari yang dianjurkan tidak sama untuk pelbagai negeri. 7ntuk 1anita tidak hamil 1anita hamil dan 1anita menyusui dianjurkan di &merika 6erikat masing2masing 1# mg 1- mg dan 1- mgO di +ndonesia masing2masing 1# mg 1F mg dan 1F mg. Dia nosis Diagnosis anemia defisiensi besi yang berat tidak sulit karena ditandai dengan ciri2ciri yang khas bagi defisiensi besi yakni mikrositosis dan hipokromasia. &nemia yang ringan tidak selalu menunjukkan ciri2ciri kkhas itu bahkan banyak yang bersifat normositer dan normokrom. <al itu disebabkan karena defisiensi besi dapat berdampingan dengan defisiensi asam folik. Qang terakhir dapat menyebabkan anemia megaloblastik yang sifatnya makrositer hiperkrom. &nemia ganda demikian laAim disebut anemia dimorfis yang dapat dibuktikan dengan kurva Price 8ones. 6ifat lain yang khas bagi difisiensi besi ialah: a% 3adar besi serum rendah b% Daya ikat besi serum tinggi c% Protoporfirin eritrosit tinggi d% Tidak ditemukannya hemosiderin $stainable iron% dalam sumsum tulang. Pengobatan percobaan $therapia e! juvantibus% dengan besi dapat pula dibuktikan untuk membuktikan defisiensi besi: jikalau dengan pengobatan jumlah retikulosit kadar <b dan besi serum naik sedang daya ikat besi serum dan protoporfirin eritrosit turun maka anemia itu pasti disebabkan kekurangan besi. Pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan eritropoesis yang normoblastik tanpa tanda2tanda hipoplasia eritropoesis. Tera#i &pabila pada pemeriksaan kehamilan hanya <b yang diperiksa dan <b itu kurang dari 1. g/1.. ml maka 1anita dapat dianggap sebagai menderita anemia defisiensi besi baik yang murni maupun yang dimorfis karena tersering anemia dalam kehamilan adalah anemia defisensi besi. Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per os. 5iasanya diberikan garam besi sebanyak >..2 1... mg sehari seperti sulfas2ferrosus atau glukonas ferrosus. <b dapat dinaikkan sampai 1. g/1.. ml atau lebih asal masih ada cukup 1aktu sampai janin lahir. Peranan vitamin 9 dalam pengobatan dengan besi masih diragukan oleh beberapa penyelidik. Mungkin vitamin 9 mempunyai khasiat untuk mengubah ion ferri menjadi ion ferro yang lebih mudah diserap oleh selaput usus. Terapi parenteral baru diperlukan apabila penserita tidak tahan dengan obat besi per os ada gangguan penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua. 5esi parenteral diberikan dalam bentuk ferri. 6ecara intramuskulus dapat disuntikkan dekstran besi $+mferon% atau sorbitol besi $8ectofer%. <asilnya lebih cepat dicapai hanya penderita merasa nyeri di tempat suntikan. 8uga secara intravena perlahan2lahan besi dapat diberikan seperti ferrum oksidum sakkaratum $=errigen =errivenin Proferrin /itis% sodium diferrat $=erronascin% dan dekstran besi $+mferon%. &khir2akhir ini imferon

juga banyak diberikan dengan infus dengan dosis total antara 1...2#... mg unsur besi sekaligus dengan hasil yang sangat memuaskan. Jalaupun besi intravena dengan infus kadang2kadang menimbulkan efek samping namun apabila ada indikasi tepat cara ini dapat dipertanggungja1abkan. 3omplikasi kurang berbahaya dengan transfusi darah. Transfusi darah sebagai pengobatan anemia dalam kehamilan sangat jarang diberikan T 1alaupun <b2 nya kurang dari > g/1.. ml T apabila tidak terjadiperdarahan. Darah secukupnya harus tersedia selama persalinan yang segera harus diberikan apabila terjadi perdarahan yang lebih dari biasa 1alaupun tidak lebih dari 1... ml. )esep )/ =e60( tab mg #.. *o " B ' dd tab + Pro : *y. 3 $'? th%

ASMA
)esep )/ 5erotec MD+ *o.+

6 prn # dd puff ++ )/ Metil prednisolon tab mg ( *o./++ 6 1 dd tab 1 Pro: *n.M $ #. th% &sma adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. +nflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodic berulang berupa mengi sesak nafas dada terasa berat dan batuk2batuk terutama malam dan atau dini hari. :pisodic tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. )i1ayat Penyakit/Dejala: 1. 5ersifat :pisodik seringkali reversible dengan atau tanpa pengobatan #. Dejala berupa batuk sesak nafas rasa berat di dada dan berdahak '. Dejala timbul/ memburuk terutama malam atau dini hari (. Dia1ali oleh factor pencetus yang bersifat individu -. )espon terhadap pemberian bronkodilator <al lain yang perlu dipertimbangkan dalam ri1ayat penyakit 1. )i1ayat keluarga/atopi #. )i1ayat alergi/atopi '. Penyakit lain yang memberatkan (. Perkembangan penyakit dan pengobatan 3lasifikasi Derajat &sma Derajat &sma Dejala Dejala malam =ungsi Paru +ntermitten Z # kali sebulan /:P+ atau Dejala N 1!/mgg Mingguan &P: [ ?.4 Tanpa gejala diluar serangan 6erangan singkat =ungsi paru asimtomatik dan normal diluar serangan Dejala [1!/mggu tapi N 1!/hari 6erangan dpt mengganggu aktivitas dan tidur Dejala harian Menggunakan obat etiap hari 6erangan mengganggu aktivitas dan tidur 6erangan #!/mggu bs berhari2 hari Dejala terus2menerus &ktivitas fisik terbatas 6ering serangan

Persisten )ingan Mingguan Persisten sedang <arian

I # kali seminggu I sekali seminggu

/:P+ atau &P: [ ?. 4 *ormal /:P+ atau &P: Z ?.4 normal

Persisten 5erat 3ontinu

sering

/:P+ atau &P: N ?.4 *ormal

=aktor )esiko terjadinya &sma

)isiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara factor pejamu$ <ost =aktor% dan factor "ingkungan. =aktor pejamu disini termasuk factor predisposisi genetic yang mempengaruhi untuk berkembangnya asma yaitu genetic asma alergik$atopi% hipereaktiviti bronkus jenis kelamin dan ras. Termasuk factor lingkungan yaitu allergen sensitisasi lingkungan kerja asap rokok polusi udara infeksi pernafasan$virus% diet status sosioekonomi dan besarnya keluarga. Diagnosis Diagnosis &sma berdasarkan: 1. &namnesis: ri1ayat perjalanan penyakit factor2faktor yang berpengaruh pada asma ri1ayat keluarga dan ri1ayat adanya alergi serta gejala klinis. #. Pemeriksaan fisik '. Pemeriksaan "aboratorium: darah$terutama eosinofil +g : total +g : spesifik% sputum$eosinofil spiral 9urshman 3ristal 9harcot2"eyden%. (. Tes fungsi paru dengan spirometri atau peak flo1 meter untuk menentukan adanya obstruksi jalan nafas. Penatalaksanaan Tujuan terapi asma adalah: 1. Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma Derajat &sma 0bat Pengontrol$<arian% &sma Tidak perlu +ntermitten

0bat Pelega 5ronkodilator aksi singkat yaitu agonis beta # bila perlu +ntensitas pengobatan tergantung berat e!saserbasi +nhalasi agonis beta # atau kromolin dipakai sebelum aktivitas atau pajanan alergen &sma Persisten +nhalasi kortikosteroid#.. T -.. \g/ +nhalasi agonis beta # aksi )ingan kromolin/ nedokromil atau teofilin singkat bila perlu dan tidak lepas lambat melebihi ' T ( kali sehari 5ila perlu ditingkatkan sampai ?..\g/ ditambahkan bronkodilator aksi lama terutama untuk mengontrol asma malam. Dapat diberikan agonis beta # aksi lama inhalasi atau oral atau teofilinlepas lambat. &sma Persisten +nhalasi kortikosteroid?..T #...\g +nhalasi agonis beta # aksi sedang singkat bila perlu dan tidak 5ronkodilator aksi lamaterutama melebihi ' T ( kali sehari untuk mengontrol asma malam berupa agonis beta # aksi lama inhalasi atau oral atau teofilinlepas lambat.

&sma Persisten +nhalasi kortikosteroid?..T #...\g 5erat atau lebih 5ronkodilator aksi lamaterutama untuk mengontrol asma malam berupa agonis beta # aksi lama inhalasi atau oral atau teofilinlepas lambat. 3ortikosteroid oral jangka panjang #. '. (. -. >. Mencegah kekambuhan Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal termasuk melakukan e!ercise Menghindari efek samping obat asma Mencegah obstruksi jalan nafas yang irreversibel

Qang termasuk obat asma 1. 5ronkodilator a. &gonis ] #s 0bat ini punya efek anti bronkodilatasi. Terbutalin salbutamol dan feneterol memiliki lama kerja ( T > jam sedangkan agonis ] # long2acting bekerja lebih dari 1# jam seperti salmeterol formoterol bambuterol dan lain2lain. b. Metil!antin Teofilin termasuk golongan ini. :fek bronkodilatornya berkaitan denagn konsentrasinya di dalam serum. :fek samping obat ini dapat ditekan dengan pemantauan kadar teofilin serum dalam pengobatan jangka panjang. c. &ntikolinergik Dolongan ini menurunkan tonus vagus instrinsik dari saluran nafas #. &ntiinflamasi &ntiinflamasi menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek supresi dan profilaksis a. 3ortikosteroid b. *atrium 3romolin $sodium cromoglycate% merupakan antiinflamasi non steroid.

DISPEPSIA

Medikamentosa 5erdasarkan 3onsensus *asional Penanggulangan +eli'o a'ter ()lori 1EE> ditetapkan skema penatalaksanaan dispepsia yang dibedakan bagi sentra kesehatan dengan tenaga ahli $gastroenterolog atau internis% yang disertai fasilitas endoskopi dengan penatalaksanaan dispepsia di masyarakat. Pengobatan dispepsia mengenal beberapa golongan obat yaitu: 1. &ntasid #.21-. ml/hari Dolongan obat ini mudah didapat dan murah. &ntasid akan menetralisir sekresi asam lambung. &ntasid biasanya mengandung *a bikarbonat &l$0<%' Mg$0<%# dan Mg triksilat. Pemberian antasid jangan terus2menerus sifatnya hanya simtomatis unutk mengurangi rasa nyeri. Mg triksilat dapat dipakai dalam 1aktu lebih lama juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik namun dalam dosis besar akan menyebabkan diare karena terbentuk senya1a Mg9l#. #. &ntikolinergik Perlu diperhatikan karena kerja obat ini tidak spesifik. 0bat yang agak selektif yaitu pirenAepin bekerja sebagai anti reseptor muskarinik yang dapat menekan seksresi asama lambung sekitar #?2 ('4. PirenAepin juga memiliki efek sitoprotektif. '. &ntagonis reseptor <# Dolongan obat ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. 0bat yang termasuk golongan antagonis respetor <# antara lain simetidin roksatidin ranitidin dan famotidin. (. Penghambat pompa asam $(roton (%m( inhi itor S PP+% Dolongan obat ini mengatur sekresi asam lambung pada stadium akhir dari proses sekresi asam lambung. 0bat2obat yang termasuk golongan PP+ adalah omeperaAol lansopraAol dan pantopraAol. -. 6itoprotektif Prostoglandin sintetik seperti misoprostol $PD:1% dan enprostil $PD:#%. 6elain bersifat sitoprotektif juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. 6ukralfat berfungsi meningkatkan sekresi prostoglandin endogen yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi meningkatkan produksi mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa serta membentuk lapisan protektif $ site (rote'ti&e% yang bersenya1a dengan protein sekitar lesi mukosa saluran cerna bagian atas $695&%. 1. Dolongan prokinetik 0bat yang termasuk golongan ini yaitu sisaprid domperidon dan metoklopramid. Dolongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluks esofagitis dengan mencegah refluks dan memperbaiki bersihan asam lambung $a'id 'learan'e% $Mansjoer et al0 #..F%. F. 3adang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka $obat anti2 depresi dan cemas% pada pasien dengan dispepsia fungsional karena tidak jarang keluhan yang muncul berhubungan dengan faktor keji1aan seperti cemas dan depresi $6a1aludin #..-%

+)at
6imetidin

Skema >2*2 Skema #enatalaksanaan #asien dis#e#sia oleh astroenterolo .internis ata& dokter anak den an %asilitas endosko#i $Mansjoer et al #..F% Ta)el >2/2 Golon an o)at anta onis rese#tor H* Indikasi Dosis 5ara4 Aakt&4 dan E%ek sam#in lama #em)erian
Tukak peptik akut dan '!#..mg 6elama ( minggu Penekanan eritropoesis

kronik

Dastritis kronik dengan hiperskresi <9l

ditambah #..mg sebelum t idur #..mg

sampai pansitopenia atau neutropenia

"anjutan setiap malam

Dangguan 66P seperti konfusi mental somnolen letargi halusinasi Dangguan endokrin yaitu impotensi ginekomastia

)oksatidin Dastritis akut dan kronik dengan saya selektif reseptor <# > kali lebih baik daripada simetidin setara ranitidin )anitidin Dispepsia akut dan kronik khususnya tukak duodenum aktif

F-mg/hari disesuaikan dengan bersihan kreatinin #!1-.mg lanjutan : 1!1-.mg

0ral malam hari selama 1 minggu

6elama (2> minggu Malam hari

$Mansjoer et al #..F% Ta)el >2*2 Golon an o)at #en ham)at #om#a #roton
+)at 0meperaAol Indikasi Tukak peptik Dosis Pem)erian 1!#.mg/hari 6etiap pagi selama 12# minggu oral 1!#.2 -.mg/hari 6elama #2( hari minggu oral 1!'.mg/hari ( minggu oral 1!(.mg/hari 0ral E%ek sam#in 6akit kepala nuase diare mabuk lemas nyeri epigastrik banyak gas

Tukak duodenum

"ansopraAol PantopraAol

Tukak peptik Tukak peptik inhibitor pompa proton yang reversibel

+dem +dem

)/ )anitidine inj amp no +++ cum disposs. 6yringe cc ' *o +++ 6 imm )/ &ntrain inj amp *o +++ cum disposs. 6yringe cc ' *o +++ 6 imm )/ Paracetamol tab mg -.. *o.,,+ 6 ' dd tab 1 p.r.n. )/ &ntasyda D0:* suspensi cc >. *o + 6 ' dd 9th ++ pc dan sebelum tidur )/ 7lside! tab mg 1... *o +++ 6 ( dd tab 1 1h ac dan sebelum tidur

)/ 0mepraAol tab mg (. *o + 6 .2.21

LUKA BAKAR
I2 TU,UAN PENG+BATAN 1. Terapi cairan intravena $mengatasi gangguan keseimbangan cairan% Protokol pemberian cairan mengunakan rumus Ba6ter yang sudah dimodifikasi yaitu : B *= 3am I - 9airan )inger "actat : ( cc/kg 55/4 "5. 2 H dari jumlah cairan tersebut diberikan dalam ? jam pertama . 2 H dari jumlah cairan tersebut diberikan dalam 1> jam berikutnya. B *= 3am II - Diberikan cairan sejumlah H dari jumlah cairan yang diberikan pada hari pertama. 9airan yang digunakan adalah cairan elektrolit yaitu )inger laktat. #. Mengatasi infeksi 7ntuk mencegah infeksi diberikan antibiotika dari golongan aminoglikosida yaitu amikasin. 5ila ada infeksi maka antibiotika diberikan berdasarkan hasil biakan dan uji kepekaan kuman. 6elain itu untuk mencegah infeksi tetanus juga diberikan anti tetanus / to!oid yaitu &T6 1-.. unit untuk de1asa. '. Membersihkan dan mera1at luka 7ntuk mencuci luka digunakan nitras argenti . -4. Pasca pencucian luka untuk mencegah dan mengatasi infeksi pada luka digunakan GilversulfadiaAin cream 14. 5ula berukuran kecil akan dapat sembuh spontan sedangkan pada bula berukuran luas atau mengganggu lakukan aspirasi tanpa pembuangan lapisan epidermis yang menutupinya lalu ditutup dengan kassa absorbent atau hidrofil. (. Pemberian nutrisi *utrisi diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrrogen yang negatif pada fase katabolisme yaitu sebanyak #-..2'... kalori sehari dengan kadar protein tinggi. Minuman diberikan setelah peristaltik normal sebanyak #- ml/kg55/hari. Diberikan juga multivitamin oral.

-. Mengurangi rasa sakit 7ntuk mengurangi rasa sakit digunakan obat2obat analgesik secara injeksi yang paling efektif adalah analgesik dari golongan opiod yaitu morfin dan petidin. >. Tatalaksana diuresis dan balance cairan 7ntuk tatalaksana diuresis dan balance cairan pada pasien dipasang do%er 'atheter $D9% PENULISAN RESEP

)/ +nf. )inger "actat flab *o.,++ +nfus set *o.+ +/ cateter no.## *o.+ 6 imm )/ +nj. &mikasin vial g 1 *o. , cum dyspossible syringe cc - *o. , &Cuabidest cc #- *o. ++ 6 imm )/ +nj. &T6 amp 1-.. iu *o.+ cum dyspossible syringe cc ' *o.+ 6 imm )/ *itras argenti . -4 epithema *o.+ 6 imm )/ GilversulfadiaAin 14 cream gram '- tube *o.+ 6 ue )/ +nj. Morfin amp 1.mg *o.+++ cum disposable syringe cc - *o.+++ 6 imm )/ )ecovit Plus cap *o., 6 1 dd cap + Pro : *y. 6 $'- tahun %

PEMBAHASAN +BAT 1. Rin er Laktat "arutan )inger laktat merupakan larutan isotonic dengan konsentrasi elektrolit hampir sama dengan plasma. "arutan ringer laktat berisi *a 1'1 m:C/" 3 - m:C/" 9a ( m:C/" 9l 111m:C/" 5ikarbonat #E m:C/" dan osmolaritas #F> m0sm/". )inger laktat dapat digunakan untuk koreksi pada asidosis metabolik mengatasi kehilangan cairan karena drainase empedu diare dan luka bakar . #. Amikasin Merupakan derivate kanamisin semisintetis yang memiliki spectrum kerja terluas dari semua aminoglikosida termasuk mycobacteria. &ktivitasnya terhadap pseudomonas paling kuat tetapi terhadap basil gram negative lainnya #2' kali lebih lemah $kecuali mycobacterium%. Duna menghindari resistensi jangan digunakan lebih dari 1. hari. Distribusi ke organ dan cairan tubuh baik kecuali 996. *amun bila selaput otak meradang $meningitis% kadarnya dalam 996 dapat mencapai -.4 dari kadar darah.

:kskresinya le1at kemih secara utuh untuk lebih dari E(4. :fek sampingnya dikatakan lebih ringan daripada obat2obat lainnya. Dosis diberikan intra muscular / intra vena 1- mg/kg55/hari. '. Anti Tetan&s Ser&m 6erum anti tetanus biasanya dibuat dari plasma kuda dan mengandung antibodi serta digunakan untuk menetralkan toksin basil 9lostridium tetani tanpa mempengaruhi basil tetanusnya. Digunakan terutama sebagai profilaksis pada luka yang dalam dan terkena debu jalan karena basil tetanus bersifat anaerob. 6elama penggunaan serum ini harus di1aspadai adanya kepekaan berlebihan terhadap serum he1an $kuda atau kelinci%. 6etiap 1 ml mengandung antitoksin tetanus 1-.. 7+ $untuk pencegahan% atau -... 7+ $untuk pengobatan% laAimnya digunakan serentak dengan vaksin tetanus untuk imunisasi aktif. Dosis untuk pencegahan i.m 1-.. 7+ untuk pengobatan i.m atau i.v 1..... 7+ atau lebih.

(.

Nitras ar entii *itras argentin termasuk dalam golongan astringen. astringen dapat mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan. 6ehubungan dengan cara penggunaanya Aat ini dinamakan juga styptic. Pada luka bakar nitras argentin . -4 dapat digunakan sebagai antiseptik. 3ompres nitras argentin yang selalu dibasahi setiap # jam efektif sebagai bakteriostatik untuk semua kuman. -. Sil@ers&l%adia$in Daram perak dari sulfadiaAin ini berkhasiat bakteriostatik terhadap banyak bakteri termasuk :.colli 3lebsiella dan Proteus dan tidak diinaktifkan oleh P&5&. 6angat efektif untuk mengobati luka bakar parah $derajat dua dan tiga% terutama bila terinfeksi oleh pseudomonas. *amun mikroba dapat menjadi resisten dengan obat ini. &g hanya sedikit diserap tetapi sulfadiaAin dapat mencapai kadar terapi bila permukaan yang diolesi cukup luas.0bat ini digunakan dalam bentuk cream 12'4 dalam 1 gram nya terdapat 1. mg silversulfadiaAin diberikan 12# kali dalam sehari. 3euntungan melunakan jaringan kulit mati sehingga mudah untuk mengangkatnya. 3erugian hanya baik untuk pera1atan hari2hari pertama luka 5akar. 5eberapa ahli berpendapat sediaan perak akan mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka bila diberikan pada luka terbuka lebih dari # minggu. :fek samping yang dapat timbul dalam bentuk rasa terbakar gatal dan erupsi. >. Mor%in Morfin merupakan golongan fenantren yang merupakan alkaloid asal opium. 6alah satu efek dari morfin adalah efek sebagai analgesic. Morfin dapat mengatasi nyeri yang berasal dari alat dalam maupun yang berasal dari integument otot dan sendi. :fek analgetik morfin timbul melalui mekanisme yaitu morfin meninggikan ambang rangsang nyeri morfin dapat mempengaruhi emosi dan morfin memuahkan tidur dan pada 1aktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat. Morfin dapat diabsorbsi usus tapi hanya ca #- 4 akibat =P: yang besar. Mula kerjanya setelah 12# jam dan bertahan sampai F jam. )esorpsi dari supposituria umumnya sedikit lebih baik secara s.c/i.m baik sekali PP2nya '- 4 PP2nya '-4. Dalam hepar Aat ini dirubah menjadi F.4 dalam bentuk glukoronida dan hanya sebagian kecil '4 terdiri dari morfin >2glukoronidadengan kerja analgetis lebih kuat.:kskresi melaui kemih empedu melaui siklus enterohepatis dan tinja. Morfin sering diperlukan untuk nyeri yang menyertai infark miokard neoplasma kolik renal/empedu oklusio akut pembuluh darah perkarditis akut pneumothora! spontan dan nyeri akibat trauma misal luka bakar fraktur dan nyeri pasca bedah. 6ediaan alakaloid murni dalam bentuk garam <9l garam sulfat atau fosfat alkaloid morfin dengan kadar 1. mg/ml untuk berat F. kg jadi untuk berat -> kg dipakai ? mg morfin injeksi.

+TITIS MEDIA AKUT STADIUM HIPEREMIS


PENULISAN RESEP

PEMERINTAH PR+PINSI DATI I ,ACA TENGAH RSUD DR M+ECARDI SURAKARTA ,l2 Kolonel2 Soetarto /<* S&rakarta RESEP UMUM 6urakarta #. &pril #..E )/ &mo!icillin tab mg -.. *o. ,,+ B ' dd tab + )/ Paracetamol tab mg -.. *o. , B prn $' dd tab +% agrediente febree )/ 0ksimetaAolin hydrochloride . .- 4 guttae nasales lag *o. + B # dd gtt ++2++ nasales de!tra Pro : Tn 8 $#' tahun%

PEB PADA MULTIGRA!IDA HAMIL PREMATUR BELUM DALAM PERSALINAN

RESEP )/ +nfus )inger laktat flab. *o +++ 9um infus set *o. + &bbocath no.## *o. + 6 imm

)/

+nj. 6ulfas Magnesikus *o. + 9um spuit cc 1. *o. + 6 imm

)/

*ifedipin tab mg 1. *o. +++ 6 prn $12'% dd tab +

Penatalaksanaan Pre-eklam#sia Berat <+MP7*&* 3:D03T:)&* =:T0 M&T:)*&" P0D+ Dasar penatalaksanaan dari pre eklamsi berat adalah 1. Pertama adalah rencana terapi pada penyulitnya yaitu terapi medikamentosa. #. 3edua baru menentukan rencana sikap terhadap kehamilannya yang bergantung pada umur kehamilannya : a. 3onsevatif : bila umur kehamilan kurang dari 'F minggu artinya kehamilan dipertahankan selama mungkin sambil memberikan terapi medikamentosa. Tujuannya adalah mempertahankan kehamilan sehingga tercapai umur kehamilan yang memenuhi syarat janin dapat dilahirkan dan meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa mempengaruhi kesehatan ibu. +ndikasinya adalah kehamilan kurang dari 'F minggu tanpa disertai tanda T tanda dan gejala impending eklamsi. Terapi medikamentosa 1%. 6egera msuk rumah sakit #%. Tirah baring '%. +nfus )inger laktat atau ringer asetat (%. Pemberian anti kejang Mg 60( sebagai pencegahan dan terapi kejang. Mg60( tidak diberikan loading dose intra vena cukup intramuskuler saja -%.0bat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah lebih dari sama dengan 1?./11. mm<g atau M&P lebih dari sama dengan 1#' mm<g. 8enis obat yFang digunakan : *ifedipin 1. T #. mg oral diulangi setelah '. menit dosis maksimum 1#. mg dalam #( jam. >%. Diuretikum hanya diberikan atas indikasi edema paru payah jantung kongestif edema anasarka. F%. Diet diberikan secara seimbang.

b. &ktif : bila umur kehamilan lebih dari 'F minggu artinya kehamilan diakhiri setelah mendapat terapi medikamentosa untuk stabilisasi ibu. Tujuannya adalah terminasi kehamilan. +ndikasinya adalah 1%. +ndikasi ibu 2 3egagalan terapi medikamentosa 2 tanda dan gejala impending eclamsia 2 gangguan fungsi hepar 2 gangguaun fungsi ginjal 2 dicurigai solutiop plasenta 2 timbulnya onset partus ketuban pecah dini dan perdarahan. #%. +ndikasi janin 2 umur kehamilan lebih dari sama dengan 'F minggu. 2 +7D) berdasar pemeriksaan 76D 2 *6T nonreaktiv dan profil biofisik abnormal 2 timbulnya oligohidramnion. '%. +ndikasi laboratorium Trobositopenia progresif yang menjurus ke sindrom <:""P. Pemberian Medikamentosa sama dengan Pera1atan konservatif tetapi berbeda hanya pada pemberian Mg60( loading dose dapat diberikan intra vena 9ara persalinan sedapat mungkin diarahkan pervaginam. 1%. Penderita belum inpartu a%. Dilakukan induksi persalinan bila skor bishop lebih adri sama dengan ?. +nduksi persalinan harus mencapai kala ++ dalam 1aktu #( jam. 5ila tidak induksi dianggap gagal dan harus dilakukan pembedahan caesar. b%. +ndikasi pembedahan caesar 2 tidak ada indikasi untuk persalina pervaginam 2 induksi persalinan gagal 2 terjadi maternal dan fetal distres 2 bila umur kehai^milan kurang dari '' minggu #%. 5ila penderita sudah inpartu a%. Persalinan mengikuti grafik friedman b%. Memperpendek kala ++ c%.Pembedahan caesar dilakukan jika ada maternal dan fetal distres d%. Primigravida direkomendasikan pembedahan caesar

RHINITIS ALERGI

!II2 TU,UAN PENG+BATAN 1. Mengurangi reaksi alergi #. Dekongesti nasal '. Meningkatkan daya tahan tubuh

!III2 PENG+BATAN )/ "oratadine tab mg 1. *o/++ 6 1 dd tab + )/ 0trivin lag *o.+ 6 # dd gtt + nasales )/ 5ecerfort tab *o. ,,+ 6 ' dd tab 1 Pro : 6dr. 6 $#'th%

Rhinitis Aler i De%inisi )hinitis alergi adalah kelainan yang merupakan manifestasi klinis reaksi hipersensitifitas tipe+ $DellM 9oombs% dengan mukosa hidung sebagai organ sasaran. 5erdasarkan sifat berlangsungnya rhinitis alergi dibagi menjadi # : 1. rhinitis alergi musiman $seasonal hay fever pollinosis%. <anya di negara dengan (musim. #. rhinitis alergi sepanjang tahun Dejala rhinitis alergi sepanjang tahun berlangsung terusmenerus atau intermitten.meskipun lebih ringan dari rhinitis alergi musiman tapi karena lebih presisten komplikasinya lebih sering ditemukan. Dapat timbulpada semuagolongan umur terutama anak dan de1asa muda namun berkurang seiring bertambahnya umur. =aktor herediter berperan sedangkan jenis kelamin golongan etnis dan ras tidak berpengaruh. Etiolo i Penyebab tersering adalah alergi inhalan $de1asa% ingestan $anak%. Pato%isiolo i Gat mediator utama dan terpenting yang dilepaskan adalah histamin yang memiliki efek dilatasi pada pembuluh darah peningkatan permeabilitas kapiler iritasi ujung2ujung syaraf sensoris dan aktifasi sel2sel kelenjar sehingga sekret yang diproduksilebih banyak. Dia nosis Bandin )hinitis non alergi )hinitis infeksi common cold. Ge3ala Klinis 1. bersin lebih dari - kali dalam satu serangan #. )hinore yang encer banyak hidung tersumbat lakrimasi '. 5ila penyakit telah berlangsung lama $I # tahun% ada bayangan gelap di ba1ah mata $allergic shiner% allergic salute pada hidung allergic crease.

(. sering disertai asma urtikaria eksem -. pada rhinoskopi anterior didapatkan mukosa edema basah pucat atau livid disertai banyak secret encer. Kom#likasi Polip hidung otitis media sinusitis paranasal. Pemeriksaan Pen&n3an 1. pemeriksaan sitologi hidung #. eosinofil dalamjumlah banyak yang menandakan alergi inhalan basofil kemungkinan alergi ingestan sel PM* menandakan ada infeksi bakteri. '. tes +g : spesifik dengan )&6T :"+6& (. dapat dilakukan uji intrakutan yang tunggal atau berseri uji prick test uji provokasi hidung uji gores. Dilakukan diet eliminasi dan provokasi untuk alergi makanan. Penatalaksanaan Terapi ideal adalah menghindari kontak dengan alergen penyebab dan eliminasi. Terapi simptomatis dengan pemberian anti histamin dengan atau tanpa vasokonstriktor atau kortikosteroid per oral atau lokal. Preparat yang dipakai adalah agonis alfa adrenoreseptor terutama untuk mengatasi sumbatan hidung diberikan per oral biasanya dalam kombinasi dengan anti histamin seperti pseudoefedrin fenil propanolamin. Pemberian topikal harus hemat jangka pendek $(21. hari%. :fek kortikosteroid baru terasa setelah pemakaian agak lama. Pemakaian peroral dengan pemberian intermitten atau tappering off hanya untuk kasus berat diberikan # minggu sebelumpemberian topikal agar efektif. Pada kasus yang berat dan lama dapat dilakukan imunoterapi melalui desensitasi hiposensititasi atau netralisasi. PEMBAHASAN +BAT Loratadin Merupakan obat anti histamin 1 golongan piperidin. )eaksi anafilaksis dan reaksi alergi refrakter terhadap pemberian &<1 karena bukan hanya histamin saja yang dilepaskan namun juga autokoid lainnya. :fektivitasnya bergantung beratnya gejala akibat histamin. "oratadin merupakan anti histamin non sedatif. +tri@in 5erisi ,ylometaAolin <9" yang termasuk dalam golongan adrenergik imidaAolin alfa # agonis. 5ekerja sbagai vasokonstriktor lokal pada mata dan lapisan mukosa hidung. Be'er%ort 5erisi vitamin 5 plek vitamin 9 -..mg /itamin : yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh.

S5ABIESIS

PENATALAKSANAAN &. M:D+3&M:*T06& Terapi topikal harus menjangkau seluruh tubuh kecuali kepala dan leher. Terapi yang efektif termasuk penggunaan air panas dan dua kali pengolesan pada seluruh tubuh2/ 1. Permethrin -4 cream $scabimite%. Tampaknya paling aman sebagai pengobatan yang paling efektif untuk skabies. Permethrin adalah pyrethroid sintetik yang dapat membunuh tungau yang mempunyai toksisitas yang benar2benar rendah untuk manusia. 3rim permethrin -4 dalam bentuk dosis tunggal. 9ara penggunaan permethrin adalah dengan mengoleskan di belakang telinga dan menyeluruh dari leher ke tapak kaki terutama pada bagian lipatan2lipatan seperti sela2sela jari tangan dan kaki umbilicus lipat paha pantat dan bagian ba1ah jari tangan dan kaki. Penggunaannya selama ?21# jam kemudian dicuci bersih2 bersih. 8ika belum sembuh obat digunakan - sampai F hari kemudian. Pengobatan pada skabies krustosa sama dengan skabies klasik hanya perlu ditambahkan salep keratolitik. 6kabies subungual susah diobati. 5ila didapatkan infeksi sekunder perlu diberikan antibiotik sistemik. Permethrin tidak boleh diberikan pada bayi kurang dari # bulan dan pada 1anita hamil dan menyusui karena dapat menimbulkan reaksi panas eksaserbasi gatal dan dermatitis kontak. #. Malathion. Malathion . -4 dengan dasar air digunakan selama #( jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian. '. 5enAyl 5enAoat #-4. Tersedia dalam bentuk krim atau lotion #-4. 6ebaiknya obat ini digunakan selama #( jam kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. 0bat ini disapukan ke badan dari leher ke ba1ah. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. 5ila digunakan untuk bayi dan anak2anak harus ditambahkan air #2' bagian. (. "indane 14 $gamma benAene heksaklorida%. Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion tidak berbau tidak ber1arna. 0bat ini membunuh kuta atau nimpa. 0bat ini digunakan dengan cara menyapukan ke seluruh tubuh dari leher ke ba1ah selama 1#2#( jam kemudian dicuci bersih2bersihpada pagi hari. 8ika belum membaik pengobatan diulang 1 minggu kemudian. Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek pada sistem saraf pusat. Pada bayi dan anak2anak bila digunakan berlebihan dapat menimbulkan neurotoksisitas. 0bat ini tidak aman digunakan untuk ibu menyusui 1anita hamil pasien dengan gangguan otak dan pasien dengan ri1ayat kejang. -. Monosulfiran. Tersedia dalam bentuk lotion #-4 yang sebelum digunakan harus ditambahkan #2' bagian air dan digunakan setiap hati selama #2' hari. 6elama dan segera setelah pengobatan penderita tidak boleh minum alkohol karena dapat menyebabkan keringat yang berlebihan dan takikardi. >. 6ulfur. Dalam bentuk parafin lunak sulfur 1.4 secara umum aman dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi # -4 dapat digunakan pada bayi. 0bat ini digunakan pada malam hari selama ' malam dan dicuci #( jam kemudian. 0bat aman digunakan buat 1anita hamil dan menyusui. F. +vermectin. +vermectin adalah anti parasit. 6ejak 1EE' ivermectin diberikan oral dengan dosis #.. mikrogram/55 efektif sebagai antiskabies. Dosis yang lebih tinggi efektif diberikan terutama untuk pasien yang imunosupresif seperti penderita &+D6. +vermectin topikal seperti 14 propilen glycol solution diteliti juga merupakan obat skabies yang cukup efektif. ?. &nti pruritus.

/4*4>4?4//

)asa gatal pada skabies akan tetap ada sampai beberapa minggu setelah pemberian terapi. &ntihistamin sedatif bisa mengurangi rasa gatal./* Tetapi kortikosteroid topikal atau sistemik potensi rendah lebih efektif. Pada anak2anak dapat diberikan 14 krim hidrokortison. Pada de1asa dapat diberikan krim triamsolon $. 14%. 7ntuk mengatasi gatal sebaiknya jangan menggunakan steroid ataupun kortikosteroid karena dapat melemahkan imunitas dan menciptakan penyakit baru maupun varian scabies yang lebih buruk.> ):6:P 6istemik Topikal : )/ +nterhistin mg ( tab 6 # dd tab 1 : )/ 6cabimite '. g cream 6 ue $malam% 1# jam 1 minggu sekali

Seoran Canita >/ tah&n4 Sirosis He#atis den an Asites Perma na


):6:P A2 Medikamentosa - +nfus )" =l *o.+++ - +nj. =urosemid (.mg/1# jam - 6pironolakton tab 1.. mg/hari - +njeksi 9efotaksim #-.mg/hr - 9urcuma tab ' ! #..mg - *eurode! 1 dd tab 1 )/ +nfus )" fl *o.+++ 9um infus set *o. + &bbocath no ## *o + 6imm )/ inj.=urosemid mg (. *o.++ +nj.9efotaksim mg #-. *o + 9um disp.siringe cc - *o.+/ 6imm )/ 6pironolakton tab mg 1.. *o.+ 6 1 dd tab + 9urcuma tab *o.+++ 6 1 dd tab ' /itamin 5 ple! *o.+++ 6 1 dd tab 1 Pro : *y M $ F. tahun%

STE!EN ,+HNS+N S9NDR+ME


)/ +nfus De!trose -4 flab *o. +++

9um infus set *o. + 9um abocath no.## *o.+ 6 imm _______________________________________ )/ 9ortide! inj. mg - amp *o. +/ 9um disposible syringe cc ' *o. +/ 6 imm ________________________________ )/ 3enalog in orabase g - tube *o. + 6 ue ________________________________ 8ika keadaan umum penderita sindrom 6tevens 8ohnson baik dan lesi tidak menyeluruh cukup diobati dengan prednison '.2(. mg sehari. 3alau keadaan umumnya buruk dan lesi menyeluruh harus diobati secara tepat dan cepat. Penggunaan obat kortikosteroid merupakan tindakan life1sa&ing. 5iasanya digunakan deksametason dosis permulaan (2> ! - mg sehari. Pada umumnya masa krisis dapat diatasi dalam beberapa hari. 6etelah itu dosisnya segera diturunkan secara cepat setiap hari diturunkan - mg setelah dosis mencapai - mg sehari lalu diganti tablet kortikosteroid. &ntibiotik yang dipilih hendaknya yang jarang menyebabkan alergi berspektrum luas bersifat bakterisidal dan tidak atau sedikit nefrotoksik. 0bat yang memenuhi syarat tersebut misalnya ciproflo!acin # ! (.. mg i.v dan klindamisin # ! >.. mg i.v sehari. 5iasanya digunakan gentamicin dengan dosis # ! ?. mg. 7ntuk mengurangi efek samping kortikosteroid diberikan diet yang miskin garam dan tinggi protein $1.% .

T9PHUS ABD+MINALIS
+nfus )" flab +nfus D- flab *o ++ *o ++

9um infuse set &bocath no #. 6imm ) / 9hloramphenicol tab mg -.. 6 ( dd tab +

*o ++ *o ++

*o ,,,

Pro : *n. T $ #1 th % A2 Tindakan Um&m Tujuan pengobatan adalah untuk membasmi infeksi mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi #. 7ntuk membasmi infeksi dan mencegah komplikasi maka pemberian antibiotika yang tepat adalah hal yang terpenting dan menjadi inti farmakoterapi terhadap Typhus abdominalis. &ntibiotik diberikan secara empiris bila bukti2bukti klinis menyokong diagnosa typhus abdominalis #. 7ntuk mengurangi morbiditas pemberian glukokortikoid $De!amethasone% dapat diberikan pada pasien yang mengalami demam toksemik yang berat 1 '. Pemberian harus dengan indikasi dan dosis yang tepat karena dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus '. Pemberian asam salisilat dan antipiretik lain tidak dianjurkan kaena dapat menyebabkan perdarahan dan perforasi usus ( disamping memang tidak banyak berguna '. 7ntuk mengurangi demam dapat dilakukan kompres1 dengan air hangat' . B2 Tera#i Anti)iotik Terapi antibiotik merupakan inti dari farmakoterapi dan harus dimulai jika bukti klinis mendukung gambaran typhus abdominalis #. 6ejak tahun 1E>. telah muncul strain 6.typhii yang resisten terhadap kloramfenicol dan pada tahun 1E?E strain 6. typhii Multi Drugs )esistance $MD)% yang kebal terhadap 9hloramphenicol amo!icillin dan cotrimo!aAol muncul dan menyebar di anak benua +ndia dan beberapa negara di &sia Tenggara. 7ntuk kasus typhus MD) ini maka obat pilihan utamanya adalah =louoroCuinolone dan 9epholosporin generasi ketiga karena kemanjuran serta rendahnya angka kasus relaps dan 'arrier #. 3loramphenicol terutama digunakan pada daerah2daerah dimana strain lokal masih sensitif 1 #. Pada kasus Typhus &bdominalis MD) pada anak karena penggunaan Cuinolone tidak dianjurkan maka cephalosporine generasi ke tiga menjadi pilihan utama #. 52 Pem)ahasan +)at 0bat yang dipilih sebagai antibiotik pada kasus di atas adalah 9hloramphenicol dimana obat ini bekerja dengan cara berikatan dengan subunit ribosom -. 6 bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesa protein #. :fektif untuk bakteri gram positif dan negatif # F namun jika ada antibiotik lain yang lebih aman dianjurkan untuk tidak menggunakan kloramfenikol F. 6aat ini terutama digunakan untuk demam typhoid infeksi 6almonella yang lain serta <. influenAae F. )esorpsi dari usus lengkap dan cepat dengan 5& F-2E.4. Distribusi ke jaringan rongga dan cairan tubuh kecuali empedu baik sekali. 3adar dalam "96 tinggi sekali. PP kurang dari -.4 plasma2t H2nya rata2rata ' jam. Dalam hati E.4 dirombak menjadi glukoronid inaktif ?. :kskresi melalui ginjal dalam bentuk inaktif dan hanya 1.4 dalam bentuk utuh F. Perbaikan klinis tampak pada hari kedua dan panas mulai turun pada hari ke '2- # (. Diberikan secara peroral kecuali pasien mengeluh mual atau diare dimana dapat diberikan per +/. Pemberian per +M haruslah dihindari karena menyebabkan penurunan panas yang lambat serta kadar obat dalam darah kurang memuaskan#.

:fek samping lain yang umum terjadi adalah gangguan lambung usus neuropati optis dan perifer radang lidah dan mulut ?. :fek samping yang lebih berat yaitu reaksi hematologik berupa depresi sumsum tulang yang reversibel dan anemia aplastik yang irreversibel ?. &ngka kejadian reaksi hematologik ini adalah 1: #(....2-..... F. +nteraksi dengan obat lain : 1. 5arbiturat : dapat menyebabkan peningkatan kadar serum barbiturat sedang kadar serum kloramfenikol menurun sehingga mengakibatkan toksisitas # di samping itu juga memperpendek 1aktu paruh kloramfenikol ?. #. 6ulfonil urea : hipoglikemia. '. )ifampisin : kadar serum kloramfenikol turun. (. &ntikoagulan : peningkatan efek dari antikoagulan. -. <ydantoin : meningkatkan kadar serum hydantoin. Penggunaan pada ibu hamil $terutama pada trimester +++ $aterm atau dalam persalinan%% dan menyusui tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan sindrom KDrey 5abyL ?. 6edang untuk ibu hamil Trimester + dan ++ dapat diberikan '. KDrey 5aby 6yndromeL juga dapat terjadi pada pemberian kloramfenikol pada bayi prematur yang mendapat dosis tinggi. Dosis maksimal untuk bayi kurang dari 1 bulan adalah #- mg/kg55/hari F. D2 Alasan #emilihan Kloram%enikol &nt&k kas&s ini 1. Diharapkan adanya perbaikan keadaan klinis yang lebih cepat dibandingkan jika diberikan antibiotik lain $&mo!icillin &mphicillin 3otrimo!aAol%. #. <arga lebih murah dibanding golongan `uinolon dan 9ephalosporin generasi ketiga. '. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya tanda kerusakan hepar. (. Dapat diberikan peroral. -. Masih merupakan obat pilihan utama untuk typhus abdominalis di +ndonesia. Pada pasien ini harus dilakukan pemantauan darah rutin $<b <9t &" &T%. 8ika terdapat penurunan dapat diganti dengan obat antibiotik lain. E2 Anti)iotika alternati% &nt&k kas&s ini 1. Thiamphenicol 3elebihan 3ekurangan #. &ngka Carrier lebih sedikit pada bakteri yang benar2 benar sensitif Perbaikan klinis lebih lambat 3asus relaps lebih banyak. Dolongan Penicillin &mo!icillinT Mempengaruhi sintesis dinding sel mucopeptides selama multiplikasi aktif menghasilkan aktivitas bakterisidal pada bakteri yang sensitif. 3urang efektif dibandingkan dengan 9hloramphenicoldalam menurunkan panas dan kasus relaps. &ngka 9arrier lebih sedikit dibandingkan antibiotik lain pada bakteri yang benar2 benar sensitif. 5iasanya diberikan per oral dengan dosis harian F-21.. mg/kg55 untuk 1( hari. 1 g P0 per ? jam

*ama obat

Dosis de1asa

Dosis anak 3ontra indikasi +nteraksi obat Perhatian 3elebihan 3ekurangan

#.2-. mg/kg/hari P0 dibagi setiap ? jam selama 1( hari. )i1ayat hipersensitivitas terhadap golongan penicillin Mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral Penyesuaian dosisi pada pasien dengan kerusakan ginjalO dapat meningkatkan kemungkinan candidiasis &ngka Carrier lebih sedikit pada bakteri yang benar2 benar sensitif Perbaikan klinis lebih lambat 3asus relaps lebih banyak. '. 9otrimo!aAol Trimethoprim and sulfametho!aAoleT Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis dari asam dihidrofolik. &ktivitas antibakteri dari TMP T 6MG meliputi bakteri patogen saluran kemih kecuali *se%domonas aer%ginosa. 6ama efektif seperti chloramphenicol dalam penurunan panas dan pencegahan relaps. Trimethoprim sendiri juga efektif pada kelompok kecil pasien. >.-21. mg/kg55/hari P0 bid/tidO dapat diberikan per +/ bila diperlukanO 1>. mg TMP/?.. mg 6MG P0 setiap 1# jam selama 1#21( hari. N# bulan: pemberian tidak dianjurkan I# bulan: 1-2#. mg/kg55/hari berdasarkan pada TMP P0 tid/Cid untuk 1( hari Pasien dengan ri1ayat hipersensitif terhadap obat iniO anemia megaloblastik pada pasien dengan defisiensi folat. Dapat meningkatkan Prothrombin Time ada pemberian bersama dengan heparin $lakukan tes koagulasi dan penyesuaian dosis bila diberikan bersamaan%Opemberian dengan dapsone dapat meningkatkan kadar serum kedua obatO pemberian bersama dengan diuretik meningkatkan insiden trombositopenia purpura pada pasien geriatriO kadar serum phenytoin dapat meningkat pada pemberian bersamaO dapat mempotensiasi efek dari methotre!ate pada depresi sumsum tulangO respon hipoglikemik terhadap sulfonylureas dapat meningkat pada pemberian secara bersamaanO dapat meningkatkan kadar Aidovudine. <entikan pada timbulnya rash kulit pertama kali atau tanda reaksi adverse: lakukan kotrol keadaan darah dengan pemeriksaan <itung Datrah lengkap secara

*ama obat

Dosis De1asa

Dosis anak

3ontraindikasi

+nteraksi 0bat

Perhatian

3elebihan 3ekurangan (. *ama obat

rutin hentikan terapi jika timbul perubahan hematologis yang signifikanO goiter diuresis and hipoglikemia dapat terjadi pada terapi dengan sulfonamidesO pemberian per +v/ yang berkepanjangan atau dosis yang tinggi dapat menyebabkan depresi sumsum tulang $jika tanda2 tanda muncul berikan leucovorin -21- mg/hari%O perhatian pada defisiensi folat $contoh pada pasien alkoholisme geriatri pasien yang mendapat terapi antikonvulsan atau pada pasien dengan sindroma malabsorbsi%O hemoloisis dapat terjadi pada pasien dengan defisiensi D2>2PDO pasien dengan &+D6 dapat tidak toleran atau merespon pemberian TMP26MGO perhatian pada pasien dengan kerusakan ginjal atau hepar $lakukan urinanalysis dan tes fungsi renal selama terapi%O pemberian cairan untuk mencegah terbentuknya kristaluria dan batu saluran kemih. Dapat digunakan pada pasien yang alergi terhadap 9hloraphenicol Thiamphenicol dan golongan Penicillin Perbaikan klinis lebih lambat Dolongan `uinolone $=louroCuinolone% 9iproflo!acin 22 =luoroCuinolone dengan aktivitas terhadap pseudomonas streptococci M)6& Sta(h)lo'o''%s e(idermidis0 dan kebanyakan organisme gram negatif tapi tidak efektif untuk kuman anaerobe. Menghambat sintesa D*& bakteri dan juga pertumbuhannya. Terapi dilanjutkan setelah tanda dan gejala hilang selama sekurantg2 kurangnya # hari $biasanya F21( hari%. Terbukti sangat efektif untuk demem typhoid dan para typhoid. Panas turun pada hari ke '2 - dan angka kejadian relaps dan carrier jarang. `uinolone lain $seperti 0flo!acin norflo!acin peflo!acin% biasanya juga efekti. 8ika pasien meneluh mual atau mengalami diare dapat diberikan per +/. =luoroCuinolone sangat efektif terhadap strain yang multiresistendan mempunyai aktivitas antibakteri intraselluler. Tidak dianjurkan diberikan pada anak dan 1anita hamil karena potensial untuk menyebabkan kerusakan kartilago pada percobaan terhadap he1an. Tetapi arthropati tidak dilaporkan pada penggunaan asam nalidiksat $Cuinolon a1al yang dikenal menyebabkan kerusakan sendi yang sama pada he1an muda% pada

Dosis De1asa

Dosis anak 3ontraindikasi +nteraksi 0bat

Perhatian

3elebihan

3ekurangan

anak atau pada anak dengan fibrosis kistik yang memerlukan pengobatan dosis tinggi. #.2'. mg/kg55/hari bid untuk 1( hari tapi jangka pengobatan yang lebih pendek dapat adekuatO #-.2-.. mg P0 bid untuk F21( hari. N1? tahun: pemberian tidak dianjurkan I1? tahun: dosis sama dengan de1asa Pasien dengan ri1ayat hipersensitivitas &ntasid garam besi dan seng dapat menurunkan kadar serumO pemberian antasid #2( jam sebelum atau sesudah meminum flouruCuinoloneO cimetidine dapat mempengaruhi metabolisme dari fluoroCuinoloneO mengurangi efek terapi dari phenytoinO pemberian bersama dengan probenesid dapat meningkatkan konsentrasi serumO dapat mengingkatkan toksisitas dari theophylline caffeine cyclosporine dan digo!ine $monitor kadar digo!ine pada pemberian bersama%O dapat meningkatkan efek dari koagulan $monitor PT% Pada terapi yang jangka panjang lakukan evaluasi periodik terhadam fungsi sistem organ$seperti ginjal hepar dan hematopoetik%O sesuaikan dosisi pada kerusakan fungsi renalO superinfeksi dapat terjadi pada terapi antibiotik yang berulang atau jangka panjang. &ngka relaps dan carier lebih sedikit Perbaikan klinis lebih cepat 0bat pilihan untuk kasus Typus abdominalis MD) Tidak dapat diberikan untuk anak usia diba1ah 1? tahun <arga lebih mahal Dolongan 9ephalosporine generasi ketiga

-. *ama obat

Dosis De1asa Dosis anak

9efota!ime $9laforan% T menghentikan sintesis dinding bakteri yang akan menghambat pertumbuhan bakteri. Merupakan cephalosporine dengan spektrum gram negatif. 3emanjuran terhadap bakteri gram positif kurang. 6angat baik terhadap S t)(hi +n vitro dan salmonella lain dan kemanjuran untuk demam typhoid telah diterima. <anya tersedia sediaan untuk injeksi per +/. 6aat ini kemunculan infeksi Salmonella domestik yang resisten terhadap ceftria!one telah ditemukan. # g +/ setiap > jam #.. mg/kg55/hari pada dosis terbagi selama 1( hari bayi dan anak2 anak: -.21?. mg/kg55/hari +//+M dosis terbagisetiap (2 > jam

3ontraindikasi +nteraksi 0bat

Perhatian *ama obat

I1# tahun: dosis sama dengan de1asa Pasien dengan ri1ayat hipersensitivitas Probenecid dapat meningkatkan kadarO pemberian bersama dengan furosemide dan aminoglykoside dapat meningkatkan toksisitas terhadap ginjal. 6esuaikan dosis pada pasien dengan gagal ginjalO berhubungan dengan colitis yang parah. 9eftria!one 22 9ephalosporin generasi ketiga dengan aktivitas spektrum luas terhadap gram negatif dan gram positifO aktivitas invitro sangat baik terhadap S t)(hi dan salmonella yang lain. 12# g +/ setiap 1# jam IF hari: #-2-. mg/kg55/hari +//+MO tidak melebihi 1#- mg/hari 5ayi dan anak: -.2F- mg/kg55/hari +//+M terbagi setiap 1# jamO tidak melebihi #g/ hari Pasien dengan ri1ayat hipersensitivitas Probenecid dapat meningkatkan kadarO pemberian bersama dengan ethacrynic acid furosemide and aminoglycoside dapat meningkatkan toksisitas terhadap ginjal. 6esuaikan dosis pada pasien dengan gagal ginjalO pseudobiliary lithiasisO diare nonTClostridi%m diffi'ile O ibu menyusui. 9efoperaAone 22 9ephalosporin generasi ketiga dengan spektrum gram2negatif. 3urang efektif terhadap organisme gram positif. #2( g/hari dibagi # kali sehariO tidak melebihi 1# g/hari 5elum dipastikan disarankan 1..21-. mg/kg55/hari dosis terbagi setiap?2 1# jamO tidak melebihi 1# g/hari Pasien dengan ri1ayat hipersensitivitas Probenecid dapat meningkatkan kadarO pemberian bersama dengan furosemide dan aminoglykoside dapat meningkatkan toksisitas terhadap ginjal. 6esuaikan dosis pada pasien dengan gagal ginjalO berhubungan dengan colitis yang parah. 0bat pilihan untuk kasus Typus abdominals MD) &ngka carrier dan relaps rendah Perbaikan klinis lebih cepat Tidak tersedia dalam sediaan oral <arga lebih mahal

Dosis De1asa Dosis anak 3ontraindikasi +nteraksi 0bat

Perhatian

*ama obat

Dosis De1asa Dosis anak 3ontraindikasi +nteraksi 0bat

Perhatian

/ele ihan

3ekurangan

"2 In%&s Rin er La'tate- De6tose >0 Pemberian infus pada kasus ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi sebagai tambahan nutrisi dan mencegah asidosis.

ULKUS PEPTIKUM
&. P:*D05&T&* 1. ) / &ntasida Tab mg (.. *o.+, 6 ' dd tab + 1h ante coenam #. 0bat penangkal kerusakan mucus : a. ) / 7lsafate Tab mg -.. *o.+, 6 ' dd Tab + 1h ac b. ) / Dastrul Tab mcg #.. *o.+, 6 ( dd Tab + dc '. &ntagonis reseptor <# : a. ) / 6imetidin Tab mg (.. *o./+ 6 # dd Tab 1 /esp b. ) / )anitidin Tab mg '.. *o.+++ 6 1 dd Tab + /esp

Você também pode gostar