Você está na página 1de 3

ADAB PERGAULAN DALAM ISLAM

Pertama, jauhilah segala sarana menuju zina melalui pandangan, sentuhan dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.(Q . !l "sro# $%&' ( )*+ Kedua, tutuplah aurat di hadapan bukan mahrom. ehingga seorang muslimah tidak

menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. ,ontoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang. "nilah yang banyak kita saksikan di beberapa -oto pro-il di ./ atau -riendster. emoga !llah memberi tau-ik dan hidayah kepada mereka. 0ai 1abi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu2min( 30endaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka3. 4ang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan !llah adalah 5aha 6engampun lagi 5aha 6enyayang. (Q . !l !hzab $))' ( 78+ Ketiga, tundukkanlah pandangan. /agaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang -oto di hadapan lawan jenisnya9 :anita memamerkan -otonya di hadapan pria. 5ungkinkah di sini bisa saling menundukkan pandangan9 ;leh karena itu, alangkah baiknya jika -oto pro-il kita bukanlah -oto kita, namun dengan -oto yang lain yang bukan gambar makhluk bernyawa. <ujuannya adalah agar -oto wanita tidak membuat -itnah (godaan+ bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Di antara bentuk menundukkan pandangan adalah janganlah menggunakan web=amp selain dengan sesama jenis saja ketika ingin melakukan obrolan di dunia maya. >atakanlah kepada laki ? laki yang beriman (0endaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya. (Q . !n 1uur $*@' ( )A + >atakanlah kepada wanita-wanita yang beriman ( 30endaklah mereka menundukkan pandangannya, dan kemaluannya (Q . !n 1uur $*@' ( )%+

Keempat, hati-hatilah dengan berdua-duaan bersama lawan jenis yang bukan mahrom. Bika seorang pria dan wanita melakukan pembi=araan Cia =hatting, telepon atau sms ?tanpa ada hajat (keperluan+-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan+. !palagi jika di dalamnya disertai dengan kata-kata mesra dan penuh godaan sehingga membangkitkan na-su birahi. Dan jika memang ada pembi=araan yang dirasa perlu antara pria dan wanita yang bukan mahrom, maka itu hanya seperlunya saja dan sesuai kebutuhan. Bika tidak ada kebutuhan lagi, maka pembi=araan tersebut seharusnya dijauhi agar tidak terjadi sesuatu yang bisa menjurus pada yang haram. Banganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita ke=uali jika bersama mahromnya. (0D. /ukhari, no. 7*))+ Kelima, janganlah melembutkan atau mendayu-dayukan suara atau kata-kata di hadapan lawan jenis.6enyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan =hatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. ,ontoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti sayang, dsb. Dari !bu 0urairah radhiyallahu Eanhu , Dasulullah shallallahu Ealaihi wa sallam bersabda, etiap anak !dam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Fina kedua mata adalah dengan melihat. Fina kedua telinga dengan mendengar. Fina lisan adalah dengan berbi=ara. Fina tangan adalah dengan meraba (menyentuh+. Fina kaki adalah dengan melangkah. Fina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Galu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian. (0D. 5uslim no. H8*7+ Keenam, tidak melembutkan suara di hadapan lawan jenis !llah <a#ala ber-irman, 0ai istri-istri 1abi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. 5aka janganlah kamu melembutkan pembi=araan sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit (syahwat+ dalam hatinya, dan u=apkanlah perkataan yang baik. (Q . !l !hzab( )*+. 6erintah ini berlaku bukan hanya untuk istri-istri 1abi shallallahu Ealaihi wa sallam, namun juga berlaku untuk wanita muslimah lainnya.

Bika setiap muslim mengindahkan adab-adab di atas, maka tentu saja dia tidak akan terjerumus dalam perbuatan dosa dan tidak akan mengalami hal yang serupa dengan kisah di atas dengan izin !llah.

Ryan Aditya Triyowi owo Mu!"ulu! Mulleri #$%&

Você também pode gostar