Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bagaimana cara kita membuat suatu miniatur sistem tata surya dengan benda sehari-hari? Apakah skala yang kita gunakan sudah benar?
Dengan menggunakan objek sehari-hari tersebut, Kita dapat mebuat miniatur sistem tata surya dengan menggunakan sistem skala. Lalu, bagaimana kita menentukan bahwa miniatur yang kita buat sudah mendekati ukuran aslinya? Hal ini akan dibahas pada akhir presentasi. Sebelumnya, akan dijawab pertanyaanpertanyaan berikut.
Jika matahari itu harus diwakili oleh sesuatu dengan diameter 40 feet, bagaimana skala modelnya?
Diameter matahari = 864337 miles Selanjutnya , 40 ft = 0.00757396 miles Maka perbandingan/ skala nya 1: 8,76273955330.. miles X10^9
Dari benda sehari-hari, kita dapat menggunakan modern hot air baloon dengan diameter = 40ft yang berarti matahari mempunyai diameter 8,76273955330.. miles X10^9 kali lebih besar dari balon.
SCALE #1
Apa skala tertentu memiliki kekurangan ? Jika tidak, bagaimana kita mengubah skala sehingga dapat digunakan di dalam kelas?
Kekurangan dari suatu skala tertentu yaitu karena pada suatu skala akan terdapat nilai eror yang akan mempengaruhi perhitungan jarak sesuai skala tersebut. Tidak mungkin membuat model skala 1 di dalam kelas karena jarak berdasarkan skala tersebut terlalu besar untuk dibuat didalam kelas. Agar dapat dimodelkan didalam kelas, maka harus merubah skala menjadi semakin kecil sehingga dapat dimodelkan menjadi benda-benda yang ada dikelas.
SCALE #2
Sun
Planet
Scale Diameter
Everyday Object
Bean Bag Chair
Diameter
4 feet
3032 miles 7521 miles 7918 miles 2159 miles 4212 miles 86881 miles 72367 miles 31518 miles 30599 miles
English Pea
0.2 inches
Raisin
0.4 inches
Marble
0.5 inches
Nerds candy
0.1 inches
Pea
0.3 inches
Grapefruit
5 inches
Bocce Ball
4 inches
Racketball
2.25 inches
Golf Ball
1.7 inches
Apabila model satu dan model kedua dibandingkan, bagaimana skalanya ? Apakah lebih besar atau lebih kecil ? Aspek apa dari model pertama yang lebih baik daripada yang kedua? Aspek apa dari model kedua yang lebih baik daripada yang pertama ?
model kedua , maka pada model pertama skala yang digunakan yaitu 1 : 0,00000001 sedangkan dalam model kedua skala yang digunakan adalah 1 : 0,000000001 sehingga didapatkan skala pada model kedua lebih kecil daripada skala model pertama.
Aspek pada model pertama yang lebih baik daripada model kedua
yaitu terletak pada pengambilan skalanya yang lebih besar yaitu 1 : 0,00000001 sehingga akan diperoleh error lebih kecil karena diameter objek pada skala tersebut lebih mendekati diameter aslinya.
aspek pada model kedua yang lebih baik daripada model pertama
yaitu terletak pada besar diameter object yang digunakan, karena objet nya dapat di terapkan di dalam ruangan karena ukurannya yang lebih kecil daripada object yang digunakan pada model pertama.
Dari model scale 1 dan model scale 2, kita dapat dibuat model scale 3
seperti tabel dibawah ini dimana pada model scale 3 digunaka skala yang lebih besar dari pada model scale 1 dan scale 2. Dengan memperbesar skala dimaksudkan agar kita dapat memperkecil galat yang terjadi. Skala tersebut didapat dari membandingkan antara diameter pada keadaan sebenarnya dengan diameter obyek yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
SCALE #3
Berdasarkan jarak rata-rata masing-masing planet dari matahari (tidak termasuk bulan). Carilah nilai rata-rata jarak antara planet planet dengan matahari, dan tunjukan jika kamu dapat menggabungkannya dalam model. Apakah skalanya masih cocok untuk model ideal yang dipilih pada pertanyaan terakhir ?
dari ketiga model diatas, model ketigalah yang paling baik dilihat dari skala diameternya. Kemudian dari skala diameter pada model ketiga, kita dapat membuat jarakjarak rata-rata antara matahari dan planet-planet dengan menggunakan skala pada model ketiga, seperti pada tabel berikut ini:
SCALE #4
Planet Jarak rata-rata darimatahari (Yang sebenarnya) (Dalamjuta mil) Merkurius 36,0 Skalajarak rata-rata (mil) Jarak rata-rata terskala (kaki) Jarak rata-rata terskala (inchi)
Venus
67,2
Bumi
93,0
Mars
141,6
Jupiter
483,6
Saturnus
886,5
Uranus
Neptunus
2795,2 548779 , 14
Jika dilihat dari jarak rata-rata sebenarnya setiap planet terhadap matahari, maka jelas terlihat bahwa planet yang memiliki jarak terjauh dari matahari adalah neptunus . sehingga akan sulit untuk bisa melihat neptunus dari
NO. 6
matahari.
Selanjutnya menggunakan skala yang telah dibuat, neptunus akan mudah dilihat jika posisi neptunus berada satu garis dengan matahari sedangkan 7 planet yang lain tidak ada yang satu garis dengan matahari. Namun demikian, posisi tersebut sulit dicari.
Sehingga untuk membahas ini, kami asumsikan bahwa posisi matahari dan kedelapan planet berada dalam satu garis lurus. Menurut data yang ada diketahui bahwa diameter matahari sangatlah besar sehingga mudah bagi kita untuk melihat merkurius, venus, mars apalagi yupiter yang mempunyai ukuran diameter paling besar diantara planet yang lain.
yupiter
neptunus
Mencari kemiringan garis singgung antara matahari dan yupiter, yaitu mencari gradient dari duatitik, yaitu katakana titik A(0, y1) , B(x1,y2)
Karena diperoleh kemiringan garis singgung antara matahari dengan neptunus lebih besar dari kemiringan garis antara matahari dengan yupiter, maka dapat disimpulkan bahwa kita dapat melihat neptunus dari matahari, dengan posisi yaitu dipuncak matahari, atau pada koordinat (0, 432168.5)
diatas kita dapat memodelkan sistem tata surya dengan melihat hubungan antara jarak antar planet dengan peride revolusi planet. Berikut data jarak rata-rata planet dengan matahari (juta miles), serta periode revolusi planet terhadap matahari (tahun bumi).
data-data tersebut di-plotkan pada koordinat kartesius, akan diperoleh: dimana x = jarak rata-rata planet ke matahari (dalam juta mil) y = periode revolusi planet (dalam tahun bum)
Dari plot diatas apabila antar titik dihubungkan akan membentuk sebuah grafik. Misalkan grafik tersebut memiliki persamaan y = mxa . Akan diselidiki apakah kurva kontinu y = mxa
melewati titik-titik data diskrit diatas. Hal ini dapat dilakukan dengan singkat menggunakan tabel log log plot. Namun, dapat juga dengan melakukan transformasi, kenakan operasi logaritma pada kedua ruas persamaan, seperti berikut ini : log y = log (mx^a) log y = log m + log x^a log y = log m + a log x , namakan log m = b; log y = Y; dan log x = X Y = aX + b
Persamaan terakhir yang diperoleh merupakan persamaan linear pada sumbu koordinat yang baru. Selanjutnya, karena Y = log y dan X = log x, diperoleh :
Selanjutnya akan dicarinilai a. Karena a merupakan gradient dari persamaan Y = aX + b, maka : a = (Y2 Y1)/(X2 X1) dengan mengambil Y2 = 2,2169334892; Y1 = 0,617982957425132; X1 = 3.44641288763886; X2 = 1.55630250076729 diperoleh a = 1.4998681909221 1.5 = 3/2 Karena a = 2, dengan mensubtitusikan kepersamaan Y = aX + b diperoleh
KESIMPULAN
Banyak obyek sehari-hari yang dapat digunakan untuk merepresentasikan atau memodelkan system tata surya dengan berbagai skala yang berbeda. Dengan membandingkan kelebihan masing-masing dari beberapa skala, dapat ditemukan skala baru yang merupakan perpaduan antara beberapa skala tersebut yang mana skala baru tersebut menghasilkan model yang lebih baik. Dapat dimodelkan hubungan antara jarak planet terhadap matahari dengan periode revolusi planet sehingga diperoleh hubungan bahwa kuadrat dari periode revolusi planet dengan matahari berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jarak planet terhadap matahari. y = revolusi planet dengan matahari x = jarak planet terhadap matahari b = konstanta