Você está na página 1de 16

REFERAT

ANGINA LUDOVICI/ ANGINA LUDWIG


Septian Dwi Rismianto 07.06.0039

Pendahuluan
Angina Ludwig atau dikenal sebagai Angina Ludovici, pertama kali dijelaskan oleh WilheimFrederickvon Ludwig pada tahun 1836 sebagai suatu selulitis atau infeksi jaringan ikat leher dan dasar mulut yang cepat menyebar. Penderita terbanyak berkisar antara umur 2060 tahun

Anatomi
Ruang submandibular merupakan ruang di atas os hyoid (suprahyoid) dan m.mylohyoid M. mylohyoid memisahkan ruang ini menjadi dua yaitu ruang sublingual di superior dan ruang submaksilar di inferior. Adapula yang membagi tiga:
ruang sublingual, ruang submental dan ruang submaksillar.

Definisi
Angina Ludwig merupakan infeksi dan peradangan serius jaringan ikat (selulitis) pada area di bawah lidah dan dagu (ruang submandibula).

Etiologi
90% kasus angina Ludwig disebabkan oleh:
odontogen baik melalui infeksi dental primer, post ekstraksi gigi maupun oral hygiene yang kurang

Ada juga penyebab lain yang sedikit dilaporkan:


fraktur mandibula terbuka, infeksi sekunder akibat keganasan mulut, abses peritonsilar, luka tembus dilidah, infeksi saluran pernafasan atas trauma pada dasar mulut.

Organisme yang paling banyak ditemukan:


Streptococcus viridians dan Staphylococcus aureus

Patogenesis
Ujung akar gigi molar 2 dan 3 di belakang bawah linea mylohyoidea di ruang submandibula infeksi gigi menyebar keruang submandibula dan jaringan sekitar mendorong supraglotic larynx dan lidah ke belakang mempersempit dan menghambat jalan nafas

Manifestasi Klinis
Gejala klinis ekstra oral :
eritema, pembengkakan, perabaan yang keras seperti papan (board-like)serta peninggian suhu pada leher dan jaringan ruang submandibulasublingual yang terinfeksi; disfonia (hot potato voice) akibat edema pada organ vokal.

Gejala klinis intra oral:


pembengkakkan, nyeri dan peninggian lidah; nyeri menelan (disfagia); hipersalivasi (drooling); kesulitan dalam artikulasi bicara (disarthria).

peninggian lidah Dan pembengkakan bull neck

Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: Darah, kultur Pencitraan : R , USG, CT-scan , MRI

Penatalaksanaan
Tiga fokus utama, yaitu:
menjaga patensi jalan napas.
Intubasi, trakheostomi

terapi antibiotik secara progesif, dibutuhkan untuk mengobati dan membatasi penyebaran infeksi.
Penicillin G dosis tinggi (2-4 juta unit IV terbagi setiap 4 jam) merupakan lini pertama meningkatnya prevalensi produksibeta-laktamase terutama pada Bacteroides sp, penambahan metronidazole, clindamycin,cefoxitin, piperacilin-tazobactam, amoxicillinclavulanate harus dipertimbangkan

dekompresi ruang submandibular, sublingual, dan submental.

Infeksi gigi merupakan fokal infeksi dari penyakit ini maka gigi tersebut harus diekstraksi

Komplikasi
Akibat barrier anatomik yang tidak dibatasi, infeksi dapat menyebar secara mudahke jaringan leher, ruang fascia retropharingeal, bahkan hingga mediastinum dan ruang subphrenik. Obstruksi jalan nafas Komplikasi lebih lanjut:
sepsis, mediastinitis, efusi perikardial/pleura, empiema, infeksi dari carotid sheath yangmengakibatkan ruptur a. carotis, dan thrombophlebitis supuratif dari v. jugularis interna

Prognosis
Prognosis angina Ludwig tergantung pada kecepatan proteksi jalan napas untuk mencegah asfiksia, eradikasi infeksi dengan antibiotik, serta pengurangan radang.

TERIMAKASIH

Você também pode gostar