Você está na página 1de 59

KEADILAN DALAM BISNIS

(Topik Bahasan# 9 18 Nov 2011) oleh : Muhartono

Mari kita perhatikan, apa yang terjadi disekitar kita.

Masyarakat (pedagang kecil) merasa dirinya dirugikan dengan hadirnya raksasa retail ditengah masyarakat

Nasabah dirugikan dan menuntut uangnya dikembalikan oleh Bank Century

Pasien (pelanggan) pengelolaan rumah memuaskan

dirugikan karena sakit yang tidak

Mari kita perhatikan, apa yang terjadi disekitar kita.

Ada pihak yang menggangap pemberitaan oleh majalah TEMPO telah mencemarkan nama baik mereka Masyarakat melakukan demo menuntut keadilan atas terjadinya bencana lumpur yang ditengarai akibat kesalahan operasional perusahaan (LAPINDO)

Karyawan Freeport demo menuntut kenaikan upah

Kehadiran sebuah perusahaan tidak bisa dipisahkan keberadaanya dengan masyarakat, oleh karenanya perusahaan harus peka atas apa yang mereka lakukan dan apa yang terjadi di masyarakat.

Realitas keadilan dimata masyarakat


Sesungguhnya setiap orang ingin diperlakukan secara adil, tetapi kenyataannya banyak diantara kita yang mengabaikan prinsip keadilan, apalagi ketika dalam pengambilan keputusan seringkali kita mendapat tekanan yang membuat kita untuk tidak berlaku adil.

PEMBAHAS AN KITA MELIPUTI :


Apa itu ADIL ? Bagaimana teorinya tentang keadilan ? Mengenal prinsip-prinsip keadilan Membangun Bisnis yang adil + Fairness pada prinsip GCG + Pendapat Pakar + Theory Of Justice View Of Ethics + Keadilan dalam memenuhi harapan all stakeholders Kesimpulan

APA ITU ADIL ?

Untuk dapat memahami keadilan dalam bisnis, ada baiknya kita memahami tentang apa yang dimaksud dengan ADIL, menurut Wuryanano, (2007) ADIL dapat dibedakan menjadi lima pengertian :

1. Adil berdasarkan egoisme pribadi 2. Adil berdasarkan egoisme kelompok 3. Adil berdasarkan kelayakan bagi orang lain 4. Adil berdasarkan prinsip kesamaan derajad 5. Adil sesuai prinsip hukum

1. Adil berdasarkan egoisme pribadi


Menilai tindakan atau perbuatan oleh siapa pun, SELALU DIKAITKAN DENGAN KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH KEPADA DIRINYA. (sebuah tindakan dianggap adil bila menguntungkan dirinya)

2. Adil berdasarkan egoisme kelompok


Hampir mirip dengan pandangan adil berdasarkan egoisme pribadi. Sedikit lebih luas pengertiannya, yang dimaksud ADIL APABILA TINDAKAN TESEBUT MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI KELOMPOKNYA, jika sebaliknya maka dikatakan tidak adil

3. Adil berdasarkan kelayakan bagi orang lain


Pandangan yang dipegang oleh orang-orang dengan idealisme tinggi dan penuh rasa peduli terhadap sesama. Adil dalam pengertian ini akan selalu memperjuangkan "rasa keadilan" bagi sesama. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh siapa pun, selalu dicermati dengan sudut pandang, SEBERAPA JAUH PERBUATAN ITU BISA BERMANFAAT BAGI BANYAK ORANG

4. Adil berdasarkan prinisip kesamaan derajat


Inilah sebagian besar "paham keadilan" yang banyak dianut oleh sebagian besar orang. Pengertian bersikap adil, baik terhadap sesama orang maupun terhadap dirinya sendiri didasari oleh cara pandang bahwa DERAJAT" MANUSIA SESUNGGUHNYA ADALAH SAMA DIHADAPAN TUHAN

5. Adil sesuai prinsip Hukum


Sebagai warga masyarakat/warga negara, maka harus TAAT KEPADA KEADILAN MENURUT HUKUM. Hukum pada dasarnya dibuat dengan menghargai hak-hak sesama, tidak memihak pada sebagian/kelompok tertentu dan memihak pada kebenaran. Meskipun di dalam pelaksanaannya tetap saja dirasakan ada ketidak adilan oleh masyarakat, hal ini bisa terjadi, karena kembali berpulang kepada orang yang mengambil keputusan dalam menyikapi suatu keadilan.

Teori tentang Keadilan

MEMAHAMI TEORI KEADILAN

Teori-teori tentang keadilan biasanya menyangkut hak dan kebebasan, peluang kekuasaan, pendapatan dan kemakmuran Dalam kuliah hukum dan filsafat kita akan menemukan lebih dalam uraian penjelasan tentang teori keadilan, selanjutnya dalam mempelajari KEADILAN BISNIS ada baiknya kita mengenal teori keadilan meskipun hanya dalam uraian singkat, yaitu :

1. Teori keadilan ARISTOTELES 2. Teori Keadilan Sosial JHON RAWLS 3. Teori keadilan komutatif ADAM SMITH

TEORI KEADILAN

1. Teori keadilan Aristoteles


Keadilan seharusnya dipahami dalam pengertian kesamaan Terkait kesamaan, Aristoteles menyampaikan ada perbedaan penting antara kesamaan numerik dan kesamaan proporsional. Kesamaan numerik mempersamakan setiap manusia sebagai satu kesamaan, contoh : semua warga adalah sama di depan hukum. Kesamaan proporsional memberikan kepada seseorang berdasarkan apa yang menjadi haknya sesuai dengan kemampuannya, prestasinya, dan sebagainya.

TEORI KEADILAN

2. Teori keadilan sosial Jhon Rawls


Bahwa perbedaan sosial dan ekonomis harus diatur agar memberikan manfaat yang paling besar bagi mereka yang kurang beruntung. Mereka yang paling kurang mempunyai peluang untuk mencapai prospek kesejahteraan, pendapat dan otorita, harus diberi perlindungan khusus. Penegakan keadilan yang berdimensi memperhatikan dua prinsip keadilan, yaitu, (1) kerakyatan haruslah

Memberi hak dan kesempatan yang sama atas kebebasan dasar yang paling luas, seluas kebebasan yang sama bagi setiap orang Mengatur kembali kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi sehingga dapat memberi keuntungan yang bersifat timbal balik bagi setiap orang, baik mereka yang berasal dari kelompok beruntung maupun tidak beruntung.

(2)

TEORI KEADILAN

3. Teori keadilan komutatif Adam Smith


Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif, menurutnya keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yg menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang dg orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena kesetaraan yg terganggu. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan keadilan komutatif, negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali. Adam Smith juga menolak keadilan distributif, karena apa yg disebut keadilan selalu menyangkut hak : semua orang tidak boleh dirugikan haknya. Keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan hak. (Orang miskin tidak punya hak untuk menuntut dari orang kaya untuk
membagi kekayaannya kpd mereka. Orang miskin hanya bisa meminta, tidak bisa menuntutnya sbg sebuah hak. Orang kaya tidak bisa dipaksa utk memperbaiki keadaan sosial ekonomi orang)

3. Teori keadilan komutatif Adam Smith


Prinsip Komutatif menurut Adam Smith meliputi prinsip :

No Harm, Non Intervention Keadilan Tukar

3. Teori keadilan komutatif Adam Smith

Prinsip No Harm
Prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain. Dalam menjalankan interaksi sosial apapun setiap orang harus menahan dirinya untuk tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain, sebagaimana ia sendiri tidak mau agar hak dan kepentingannya dirugikan oleh siapapun. Demikian halnya dalam bisnis, maka tidak boleh ada pihak yg dirugikan hak dan kepentingannya baik itu kepada konsumen, pemasok, penyalur, karyawan, investor, maupun masyarakat luas.

3. Teori keadilan komutatif Adam Smith

Prinsip Non-Intervention
Prinsip tidak ikut campur tangan. Untuk menghargai hak setiap orang, maka tidak seorangpun diperkenankan ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain Campur tangan dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran terhadap hak orang dan dipandang merugikan yang berarti telah terjadi ketidakadilan. Terkait bisnis, maka campur tangan pemerintah dalam urusan bisnis tanpa alasan yang sah dianggap sebagai tindakah tidak adil dan merupakan pelanggran atas hak individu, khususnya hak atas kebebasan

3. Teori keadilan komutatif Adam Smith

Prinsip Keadilan Tukar


Bisnis harus didasarkan atas prinsip pertukaran dagang yg adil/fair hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan mekanisme harga pasar. Adam Smith membedakan antara harga alamiah dan harga pasar atau harga aktual. Harga alamiah adalah harga yang mencerminkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh produsen, yang terdiri dari tiga komponen yaitu biaya buruh, keuntungan pemilik modal, dan sewa. Harga pasar atau harga aktual adalah harga yang aktual ditawarkan dan dibayar dalam transaksi dagang di dalam pasar.

Prinsip Keadilan
KEADILAN DISTRIBUTIF RETRIBUTIFKOMPENSATORIS LEGAL - KOMUTATIF

1. KEADILAN DISTRIBUTIF
Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefit dan beban/kontribusi antar anggota kelompok sesuai dengan kontribusi (tenaga, pikiran, dll)
(Benefit misalnya : pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan, penghargaan, dll, sedangkan beban misalnya : tugas kerja, kewajiban, dll)
Keadilan distributif (atau dalam konteks bisnis disebut keadilan ekonomi) adalah kondisi dimana distribusi ekonomi merata atau yg dianggap merata bagi semua warga negara dikaitkan dengan pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Menurut Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-masing orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara. Dalam dunia bisnis, setiap karyawan harus digaji sesuai dengan prestasi, tugas, dan tanggungjawab yg diberikan kepadanya. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yg sama sesuai peraturan/ketentuan perusahaan yang disusun secara adil dan baik Persoalannya apa yg menjadi dasar pembagian yg adil itu? Sejauh mana pembagian itu dianggap adil?

2. KEADILAN RETRIBUTIF

Keadilan yang terkait dengan ganti rugi dan hukuman atas kesalahan tindakan.
(Seseorang bertanggungjawab atas konsekuensi negatif dari tindakan yang dilakukan kecuali tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain)

3. KEADILAN KOMPENSATORIS Keadilan yang terkait dengan pemberian kompensasi bagi pihak yang dirugikan
(Kompensasi yang diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang penebus kerugian, terkadang kompensasi tidak dapat menebus kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia

4. KEADILAN LEGAL
Keadilan terkait dengan hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum
Yang mendasari keadilan legal adalah : 1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama dan harus diperlakukan secara sama. 2. Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya, bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai dengan hukum yang berlaku.

KEADILAN LEGAL
Sesuai prinsip keadilan legal, maka : 1. Semua orang harus secara sama dilindungi hukum, dalam hal ini oleh negara. 2. Tidak ada orang yg akan diperlakukan secara istimewa oleh hukum atau negara. 3. Negara tidak boleh mengeluarkan produk hukum untuk kepentingan kelompok tertentu. 4. Semua warga harus tunduk dan taat kepada hukum yang berlaku
Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama kepada setiap orang atau bukan lagi soal orang per orang dan akhirnya menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan. Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal, termasuk dalam bisnis. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan yang melakukan diskriminasi tanpa dasar yang bisa dipertanggungjawabkan secara legal dan moral harus ditindak sesuai prinsip perlakuan yang sama, fair atau adil. Pemerintah mempunyai peran penting untuk menciptakan sistem sosial politik yang kondusif, dan adil.. Termasuk di dalamnya keterbukaan dan kesediaan untuk dikritik, diprotes, dan digugat bila melakukan pelanggaran keadilan, tanpa itu ketidakadilan akan merajalela nantinya di masyarakat.

KEADILAN DISTRIBUTIF
Dalam keadilan legal, maka kita mengenal prinsip keadilan meliputi :
Keadilan yang besar /kecilnya diberikan sesuai jasa yang diberikan Kondisi ini tidak menuntut supaya tiap orang mendapat keadilan yang sama Keadilan diberikan sebanding dengan perbuatan

5. KEADILAN KOMUTATIF
Keadilan yang memberikan pada setiap orang sama nilainya dimata hukum Keadilan ini didasarkan atas konsep kesetaraan bahwa manusia secara hakiki kedudukannya adalah sama (human right) Setiap orang berhak atas jaminan dan penghargaan yang setara satu dengan lainnya

Membangun Bisnis yang Adil

MEMBANGUN BISNIS YANG ADIL


Saat ini bisnis memasuki kemajuan sekaligus kompleksitas pengelolaannya. Satu sisi peluang pasar semakin luas dengan era perdagangan bebasnya tetapi disisi lain terjadi persaingan usaha yang tidak kalah peliknya. Hal ini menimbulkan tantangan baru dalam berbisnis yaitu bagaimana membangun bisnis yang tetap adil dalam kondisi persaingan yang makin tajam ?. Kita semua menyadari bahwa keuntungan adalah motivasi bisnis, namun kita juga harus menyadari tentang BAGAIMANA

MEMPEROLEH KEUNTUNGAN TERSEBUT


Keuntungan yang dicapai dengan cara yang curang atau tidak adil tentunya bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan martabat kemanusiaaan dan dapat dikatakan tidak etis. Keadilan bisnis seringkali dianggap membatasi besarnya keuntungan, sehingga perusahaan yang memperoleh laba besar sering dianggap berlebihan dan dipandang tidak adil karena tidak memberi kesempatan bagi perusahaan lain. Haruskah bisnis dikelola SEBATAS WAJAR

DALAM MERAIH KEUNTUNGAN ?


Berapa yang daianggap wajar ? Wajar sering dipandang merupakan ukuran yang relatif, tetapi tetap harus senantiasa diupayakan dalam berbisnis.

Tarik Menarik kepentingan dalam Bisnis


Semua pihak memperoleh kebahagiaan yang sama
Sesuai hukum, Tidak memihak Seimbang Perlakuan setara,dll

Bisnis diarahkan untuk mencari keuntungan

Pendapat Pakar,

Keadilan

merupakan KEJUJURAN, KELURUSAN, KEIKHLASAN yang TIDAK


BERAT SEBELAH.
Ibnu Khaldun

Pendapat Pakar,

Keef Bertens 2000

Sulit sekali dibayangkan orang atau instansi yang BERLAKU ETIS tetapi tidak MEMPRAKTEKKAN KEADILAN atau bersikap tak acuh terhadap ketidakadilan

Pendapat Pakar,

Ary Ginanjar Agustian


(Pendiri dan Pemimpin ESQ Leadership Center)

Menjaga keadilan pada hakikatnya adalah MENJAGA KESEIMBANGAN ALAM SEMESTA, tidak terkecuali bagi entitas bisnis. Perusahaan atau pelaku bisnis yang menuruti nafsu serakah dalam semangat kapitalisme-materialistis, yang mengabaikan prinsip keadilan, pada akhirnya akan menerima imbasnya. Pertama, keserakahan itu akan menyuburkan anarkisme dan keganasan hewaniah, yang berarti merusak lingkungan kondusif untuk tumbuh secara sehat. Kedua, keserakahan akan menggiring perusahaan atau pelaku bisnis keluar dari garis orbit dan hancur. Atau dalam ungkapan Welch, tergusur dari arena permainan. (Raksasa Enron dan World.com adalah contoh empiris yang gamblang)

Pendapat Pakar,

Sony Keraf
1998

Etika bisnis sebenarnya adalah bicara mengenai keadilan, dan dalam hal ini adalah KEADILAN DISTRIBUTIF

THEORY OF JUSTICE VIEW OF ETHICS

KEADILAN DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS

Keadilan berarti ditegakkannya etika melalui Pemberlakuan hukum/peraturan secara adil dan tanpa pandang bulu, dan dipatuhinya hukum/ peraturan tersebut

THEORY OF JUSTICE VIEW OF ETHICS

Perusahaan yang menjalankan praktek bisnis yang adil, berarti menjalankan bisnisnya dengan mematuhi ketentuan hukum Adakalanya yang terjadi di perusahaan ketika terlalu banyak aturan (kebijakan) sebagai bentuk penerapan bisnis yang taat hukum, dampaknya tidak jarang karyawannya menjadi kurang berani mengambil risiko

Sisi (+)
Stakeholders yang lemah kedudukannya dapat terlindungi.

Dampak :
Karyawan : Kurang berani mengambil risiko, Kurang kreatif & inovatif Kurang produktif

Keseimbangan (keadilan) dalam memenuhi harapan Stakeholder

Dalam prinsip GCG : FAIRNESS pada prinsip GCG

1. Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian & peraturan yang berlaku 2. Dalam menjalankan bisnis tidak ada pihak yang dirugikan
Fairness

Transparency

Accountability

Prinsip GCG

Prakteknya di perusahaan

Independent

Responsibility

Perusahaan menjalankan praktek bisnis yang seimbang dalam memenuhi keinginan & harapan stakeholders

Pemilik (shareholder), profit dan terjamin kelangsungan bisnis, dll Konsumen, harga yang wajar, produk/layanan baik, purna jual yang baik,dll Karyawan, kesejahteraan (gaji) yang baik, kesempatan berkarir, kesempatan training,dll Masyarakat, dipekerjakan di perusahaan, tidak merusak lingkungan, diberdayakan, dll Mitrakerja, kerjasama saling menguntungkan, fair, dll Pemasok, kerjasama saling menguntungkan, kelanjutan pesanan, sharing risiko, dll Pesaing, persaingan yang sehat Pemerintah, membayar pajak, mematuhi ketentuan UU dan hukum, dll .

Bersikap adil kepada pemilik


Perusahaan memperlakukan pemegang saham sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan memperlakukan keseteraan pemilik saham minoritas Perusahaan seimbang memberikan informasi dan menjaga kerahasiaan informasi perusahaan dari pihak luar yang tidak diinginkan. (Asymetric Information)
Perlindungan dan kesamaan hak kepada pemilik saham minoritas, juga keseimbangan untuk memperoleh informasi (KEADILAN KOMUTATIF)

Bersikap adil kepada pemilik


Case
Skandal Enron, Worldcom dan perusahaan-perusahaan besar di AS, Worldcom terlibat rekayasa laporan keuangan milyaran dollar AS. Dalam pembukuannya Worldcom mengumumkan laba sebesar USD 3,8 milyar antara Januari 2001 dan Maret 2002. Hal itu bisa terjadi karena rekayasa akuntansi. Penipuan ini telah menenggelamkan kepercayaan investor terhadap korporasi AS dan menyebabkan harga saham dunia menurun serentak di akhir Juni 2002. Dalam perkembangannya, Scott Sullifan (CFO) dituduh telah melakukan tindakan kriminal di bidang keuangan dengan kemungkinan hukuman 10 tahun penjara. Pada saat itu, para investor memilih untuk menghentikan atau mengurangi aktivitasnya di bursa saham. Dugaan penggelapan pajak, IM3 diduga melakukan penggelapan pajak dengan cara memanipulasi Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai ( SPT Masa PPN) ke kantor pajak untuk tahun buku Desember 2001 dan Desember 2002. Jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran, dapat direstitusi atau ditarik kembali. Karena itu, IM3 melakukan restitusi sebesar Rp 65,7 miliar. 750 penanam modal asing (PMA) terindikasi tidak membayar pajak dengan cara melaporkan rugi selama lima tahun terakhir secara berturut-turut. Hal tersebut merugikan banyak pihak dan pemerintah. Korporasi multinasional yang secara sengaja terbukti tidak memenuhi kewajiban ekonomi, hukum, dan sosialnya bisa dicabut izin operasinya dan dilarang beroperasi di negara berkembang.

Tindakan yang awalnya bertujuan untuk meraup keuntungan lebih yang dilakukan tanpa pertimbangan dan melanggar etika akan berdampak besar terhadap keberlangsungan perusahaan

Bersikap adil kepada pelanggan

PELANGGAN

Perusahaan menghormati pelanggan sesuai dengan perundangan yang berlaku.

hak-hak peraturan

Perusahaan memenuhi komitmennya dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, jaminan produk maupun layanan purna jual sesuai dengan ketentuan perusahaan, peraturan dan perundangan yang berlaku. Perusahaan memberikan layanan yang sama kepada semua pelanggan

Beberapa perusahaan telah menerapkan Service Level Guarantee (SLG), untuk memberikan kompensasi atas ketidaktercapaian standar layanan (KEADILAN KOMPENSATORIS)

Bersikap adil kepada pelanggan


Case
Kasus penarikan Tylenol oleh Johnson & Johnson dapat dilihat sebagai bagian dari etika perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan konsumen di atas segalanya, termasuk keuntungan perusahaan. Johnson & Johnson segera mengambil tindakan intuk mengatasi masalahnya. Dengan bertindak cepat dan melindungi kepentingan konsumennya, berarti perusahaan telah menjaga trustnya. Berbeda dengan kasus obat anti nyamuk Hit. Pada kasus Hit, meskipun perusahaan telah meminta maaf dan berjanji untuk menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang kandungannya bisa menyebabkan kanker tersebut terkesan tidak sungguh-sungguh dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran. Hit merupakan contoh yang kurang baik dalam menangani masalahnya. Paradigma yang benar yaitu seharusnya perusahaan memperhatikan adanya hubungan sinergi antara etika dan laba. Di era kompetisi yang ketat ini, reputasi baik merupakan sebuah manfaat kompetitif yang harus dipertahankan. Dalam jangka panjang, apabila perusahaan meletakkan keselamatan konsumen di atas kepentingan perusahaan maka akan berbuah keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.

Bersikap adil kepada karyawan


Secara prinsip karyawan tidak ingin dibedakan terhadap: gender, ras, suku, kebangsaan dll. (KEADILAN KOMUTATIF) Adil menurut karyawan, bilamana perusahaan telah membandingkan atas apa yang diberikan oleh karyawan (input) dengan apa yang diberikan oleh perusahaan
(KEADILAN DISTRIBUTIF)
(Input : Kemampuan, ketrampilan, usaha, upaya, masa promosi, penghargaan, jabatan,dll) kerja, dll, output : Gaji,

KARYAWAN

(TEORI KESETARAAN)

Subyektivitas dapat terjadi dikarenakan :


Kesalahan mengambil pembanding Secarara alami : manusia merasa dirinya lebih berkontribusi dibandingkan orang lain, atau merasa orang lain ada dibawah dirinya

Bersikap adil kepada mitrabisnis


Perusahaan memberikan informasi dan memberikan perlakuan yang sama kepada peserta tender. Perusahaan tidak memberi atau menerima apapun yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang dapat mempengaruhi penetapan pemenang Perusahaan terhindar dari conflict of interest (konflik kepentingan) yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan penetapan pemenang yang dapat mempengaruhi MITRA KERJA/VENDOR/SUPPLIER

PARTNER

Perusahaan mentaati ketentuan yang telah disepakati sesuai yang tertuang pada kontrak
Biasanya dalam kontrak diatur pasal terkit dengan : Pasal gantirugi (KEADILAN RETRIBUTIF) Pasal kompensasi (KEADILAN KOMPENSATORIS)

Bersikap adil kepada pesaing

KOMPETITOR

Perusahaan menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat dan transparan sesuai dengan ketentuan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan tidak dibenarkan untuk mengembangkan kerjasama dengan pesaing yang dapat merugikan pelanggan. Perusahaan tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing. Perusahaan dapat mencari informasi mengenai pesaing sejauh tidak melanggar perundangan yang berlaku. Seluruh individu dalam perusahaan tidak diperkenankan untuk ikut serta baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan dan kepengurusan perusahaan pesaing.

Perusahaan tidak melakukan praktek monopoli, kartel,sindikat dll, melainkan menjalankan praktek kesetaraan/anti monopoli (KEADILAN KOMUTATIF)

Bersikap adil kepada pesaing


Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya pesaing kita akan terhambat dalam melakukan kegiatan bisnis. Tapi disisi lain dengan adanya pesaing perusahaan akan tumbuh menjadi perusahaan yang kreatif dan selalu menciptakan inovasi agar menang dalam persaingan merebut pelanggan. Persaingan adalah adrenalin -nya bisnis. Ia menghasilkan dunia usaha yang dinamis dan terus berusaha menghasilkan yang terbaik. Namun persaingan haruslah adil dengan aturan-aturan yang jelas dan berlaku bagi semua orang. Memenangkan persaingan bukan berarti mematikan saingan atau pesaing. Dengan demikian persaingan harus diatur agar selalu ada, dan dilakukan di antara kekuatan-kekuatan yang kurang lebih seimbang.

Bersikap adil kepada masyarakat

MASYARAKAT

Perusahaan turut memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar perusahaan. Perusahaan beserta unit-unit kerjanya membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya memberi manfaat melalui program pemberdayaan. Perusahaan menghormati hak asasi manusia, serta aspek sosial, budaya, adat istiadat dan agama.
Perusahaan bertanggungjawab atas tindakan yang merugikan lingkungan (KEADILAN RETRIBUTIF) Perusahaan memberikan kompensasi atas dampak operasi perusahaan yang merugikan masyarakat (KEADILAN KOMPENSATORIS)

Bersikap adil kepada masyarakat


Berdirinya perusahaan apalagi perusahaan manufaktur, maka dalam beraktivitas tentu akan bersinggungan dengan masyarakat sekitar. Baik itu berupa hubungan yang positif atau sebaliknya (dampak negatif). Contoh: lalu lalang kendaraan perusahaan dan bahan baku tentu akan mengganggu masyarakat yang biasa tenang dan nyaman sebelumnya, atas situasi ini tentu masyarakat merasa terusik dan menganggap tidak adil atas kondisi tersebut. Disinilah fungsi perusahaan sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab sosial diharapkan kepeduliannya. Beberapa praktek yang dijalankan perusahaan diantarnya adalah turut serta memperbaiki akses jalan raya, menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat sekitar, melibatkan masyarakat sekitar sebagai bagian dari karyawan perusahaan, atau perusahaan terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

KESIMPULAN

KEADILAN DALAM BISNIS


Bisnis yang adil adalah dijalankannya usaha yang tidak semata-mata mengejar laba melainkan perusahaan juga menjalankan tanggung jawab sosial untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Pandangan Sosial
Ekonomi)

Bisnis yang adil berarti tidak serakah untuk memperkaya diri/kelompok usahanya dengan segala cara. (contoh praktek bisnis yang tercela : monopoli, kartel, sidikat,dll) Keadilan dalam bisnis berarti perusahaan dijalankan sesuai prinsip GCG, etika bisnis dan ketentuan/hukum yang berlaku. Keadilan dalam bisnis berarti seimbang dalam memenuhi keinginan dan harapan seluruh stakeholders
Bisnis yang adil adalah suatu bentuk perwujudan dari etika bisnis, yaitu perwujudan atas bagaimana perusahaan : memperhatikan kodisi pekerjanya, menghasilkan produk yang berkwalitas, menghormati mitrakerja, respek kepada pesaing, peka kepada masayarakat sekitar, dll


KEADILAN DALAM BISNIS


Di dalam dunia nyata, bisnis selalu berbicara tentang efisiensi, kecepatan, ketepatan, kesederhanaan, dan praktek terbaik, melihat hal ini sepertinya cita-cita untuk menjalankan bisnis yang adil akan mendapat kesulitan, namun bukan berarti bisnis mengesampingkan nilai-nilai keadilan. Pada akhirnya kunci utama kesuksesan bisnis adalah reputasi sebagai pengusaha yang memegang teguh integritas dan kepercayaan pihak lain. Selayaknya bisnis yang adil menjadi sebuah kenyataan dan tidak sekedar retorika yang menarik untuk didiskusikan namun tersendat dalam pelaksanaannya. Titik temu antara realitas bisnis dengan bisnis yang adil terletak pada kepastian undang-undang yang mengatur keseluruhan proses bisnis. Sangat penting kejelasan undang-undang untuk memberi apresiasi bisnis yang baik dan sebaliknya memberi hukuman bagi yang melanggarnya.

POTRET BISNIS KITA HARI INI


Praktek bisnis yang dijalankan saat ini masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan dan kerapkali diwarnai praktik-praktik bisnis yang tidak terpuji atau moral hazard. Dalam waktu yang bersamaan terjadi krisis moral dimasyarakat yang menghalalkan segala macam cara untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu memperkaya diri sendiri maupun tujuan kelompok

Beberapa TINDAKAN TIDAK TERPUJI (moral hazard),


Suap (Bribery) adalah tindakan berupa menawarkan, memberi, menerima, atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan mempengaruhi tindakan atau pengambilan keputusan. Paksaan (Coercion) adalah tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman. Penipuan (Deception) adalah tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan. Pencurian (Theft) adalah tindakan mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya. (properti dapat berupa property fisik atau konseptual). Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination) adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orangorang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.

BAGAIMANA MEMBANGUN BISNIS YANG ADIL ?


Bisnis harus didasari oleh watak yang luhur, Tidak melanggar nilai-nilai yang telah menjadi norma dan nilai-nilai yang telah dipahami bersama. Seimbang dalam memenuhi harapan & keinginan semua pihak yang terlibat dalam bisnis (pemilik, pelanggan, karyawan, konsumen,masyarakat,pesaing, dll) Taat kepada ketentuan/hukum

KISAH KETELADANAN BISNIS

KETELADANAN KEADILAN PEMIMPIN BISNIS

Ketika perusahaan mengalami kesulitan. Pemimpin perusahan mengatakan dalam suatu rapat: ''Pada hari ini saya menghendaki gaji karyawan dipotong 10 persen, tetapi karena saya mendapat gaji yang paling besar, maka saya mohon dipotong 20 persen.'' Diluar dugaan, orang yang menghadiri rapat tersebut bukannya menjadi kesal karena pemotongan itu, tetapi bahkan mereka sepakat dan karyawan tetap bekerja keras. Moral karyawan bukan menurun, tetapi justru meningkat tajam, karena pemimpinnya menggunakan prinsip keadilan.
Ken Levy - KLA Instrumen

KETELADANAN KEADILAN PEMIMPIN BISNIS

Ketika unit usaha saya dalam kondisi sangat sulit, maka saya meminta gaji saya untuk dipotong 50 persen, sedangkan karyawan saya minta untuk bersabar, jika penerimaan gajinya terlambat dan belum ada kenaikan. Selanjutnya yang terjadi, karyawan tetap bekerja keras, moral mereka meningkat dan akhirnya menemukan produk-produk baru dan strategi-strategi baru yang menyebabkan mereka tetap bertahan dan akhirya perusahaan dapat keluar dari krisis.

See U

TANTANGAN TERBESAR BISNIS ABAD 21

1. Harassment 2. Privacy 3. Fairness


Keadilan menjadi isu yang mencuat seiring dengan keterbukaan informasi dan semakin meningkatnya tuntutan akan hak azasi dan emansipasi hak-hak publik.

Você também pode gostar