Você está na página 1de 11

BAB I PENDAHULUAN

Ambliopia adalah penurunan tajam penglihatan,walaupun sudah diberi koreksi yang terbaik. Ambliopia dapat unilateral atau bilateral (jarang) yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan kelainan struktural mata maupun jaras penglihatan posterior. Ambliopia berasal dari bahasa Yunani,yang berarti penglihatan tumpul atau pudar (amblus : pudar, Ops : mata).1 B i a s a n y a a m b l i o p i a disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk meningkatkan pengembangan penglihatan. Suatu kausa ekstraneural yang menyebabkan menurunnya tajam penglihatan (seperti katarak, astigmat, strabismus, atau suatu kelainan re raksi unilateral atau bilateral yang tidak dikoreksi) merupakan mekanisme pemi!u yangmengakibatkan suatu penurunan ungsi "isual pada orang yang sensiti .# $erdapat tiga tipe primer dari ambliopia, yaitu ambliopia akibat depri"asi penglihatan, ambliopia akibat strabismus, dan ambliopia akibat kelainan re raksi.Studi mengenai insidens dan pre"alensi se!ara khusus jarang dilakukan. %nsidens dan pre"alensi ambliopia pada anak&anak di Amerika berkisar 1' hingga (', t e r g a n t u n g p a d a p o p u l a s i y a n g d i t e l i t i d a n k r i t e r i a d e i n i s i a m b l i o p i a y a n g dipakai. %ndia yang memiliki banyak masalah kesehatan mata, memperkirakan bahwa pre"alensi

ambliopia adalah sebesar ),*'. +enis kelamin dan ras tampaknya tidak ada perbedaan. ,sia terjadinya ambliopia yaitu pada periode kritis dari

perkembangan mata. -esiko meningkat pada anak yang perkembangannya terlambat, prematur dan.atau dijumpai adanya riwayat keluarga ambliopia.* Ambliopia, dikenal juga dengan istilah /mata malas0 ( lazy eye), merupakan suatu permasalahan dalam penglihatan yang memang hanya mengenai # 1 * ' populasi, tapi bila dibiarkan akan sangat merugikan nantinya bagi kehidupan si penderita. Ambliopia tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Ambliopia yang tidak diterapi dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen. +ika nantinya pada mata yang baik itu timbul suatu penyakit ataupun trauma, maka penderita akan bergantung pada penglihatan buruk mata yang ambliopia, oleh karena itu ambliopia harus ditatalaksana se!epat mungkin.) 2ampir seluruh kasus ambliopia itu dapat di!egah dan bersi at re"ersibel dengan deteksi dini dan inter"ensi yang tepat.),( ,mumnya penatalaksanaan

ambliopia dilakukan dengan menghilangkan penyulit, mengkoreksi kelainan re raksi, dan memaksakan penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi penggunaan yang lebih baik. Anak dengan ambliopia atau yang beresiko ambliopia hendaknya dapat diidenti ikasi pada umur dini, dimana prognosis keberhasilan terapi akan lebih baik.1 3rognosis juga ditentukan oleh jenis ambliopia dan dalamnya ambliopia saat terapi dimulai.

BAB II LAPORAN KASUS I. Identitas 4ama +enis 5elamin ,sia Alamat -.6.5 -6S II. Anamnesis 2ari.tanggal 5eluhan ,tama -iwayat 3enyakit Sekarang : 3asien datang ke poli mata -S,9 Banjarmasin dengan : Selasa, #7 4o"ember #81* : 3englihatan kabur pada mata kanan : An. 4A : 3erempuan : 11 tahun : Sungai +ingah, Banjarmasin : ((.71.77 : #7 4o"ember #81*

keluhan penglihatan mata sebelah kanan yang semakin kabur. 3andangan kabur pada mata kanan pasien sudah dirasakan sejak lama. 6ata merah (&), berair (&), :atal (&), 5otoran (&) , riwayat trauma (&). 3asien mulai menyadari bahwa pandangan mata kanannya ketika pasien masih duduk di kelas * S9, tapi oleh pasien hanya dibiarkan saja pada waktu itu. 3asien dibawa ke poli oleh ibu pasien atas saran dari guru sekolah pasien karena melihat ada kelaina pada mata kanan pasien

III. Pemeriksaan Fisik 5eadaan ,mum 5esadaran Status :eneralis : Baik : 5ompos 6entis : 9alam Batas 4ormal 4adi :;# <.menit -- : #1 <.menit $ : *7,; 8! Status =okalis >9 8,(.78 & $idak dilakukan 9i tengah 2itam 2iperemi (&), edem(&) 2iperemi (&), edem(&) 2iperemi (&) 2iperemi (&) 2iperemi (&) 3utih +ernih normal @okelat, reguler -e leks pupil (A) +ernih $idak dapat dilakukan $idak dapat dilakukan 3alpasi normal 4ormal Sekret (&) IV. Diagnosa Klinis Ambliopia >9 C<otropia : 3emeriksaan 6ata ?isus 5oreksi Skiaskopi Bulbus >!uli Super!ilia 3alpebra superior 3alpebra in erior 5onjungti"a palpebralis 5onjungti"a orni!es 5onjungti"a bulbi Sklera 5ornea @amera >!uli Anterior %ris 3upil =ensa Bundus -e leksi @orpus ?itreum $ens >!uli Sistem 5analis =akrimalis =ain&=ain >S (.#8 Sp &188, @yl &(8 A<1;8o $idak dilakukan 9e"iasi ke luar 2itam 2iperemi (&), edem(&) 2iperemi (&), edem(&) 2iperemi (&) 2iperemi (&) 2iperemi (&) 3utih +ernih 4ormal @okelat, reguler -e lek pupil (A) +ernih $idak dapat dilakukan $idak dapat dilakukan 3alpasi normal 4ormal Sekret (&)

V. Penatalaksanaan o 5oreksi kelainan re raksi

BAB III DISKUSI

Berdasarkan data

medis

pasien diatas,

ditemukan

beberapa

permasalahan.Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah: 3englihatan kabur ?isus >9D 8,(.78 dan >S (.#8 (Sp&188, @yl &(8, A<1;8o D (.() >9 e<otropia 5eluhan penglihatn turun perlahan tanpa mata merah bisa mengarahkan ke dalam kemungkinan beberapa diagnosis. 5emungkinan tersebut disingkirkan dengan anamnesa dan pemeriksaan isik. 3asien tidak mengeluhkan men!iutnya lapang pandang, didapatkan lensa yang jernih, tens okuli yang normal pada palpasi. 5emungkinan akibat kelainan re raksi. 9ari hasil pemeriksaan "isus pasien, didapatkan hasil >9D 8,(.78 dan >S (.#8(Sp&188, @yl &(8, A<1;8o D (.(). Sebagaimana telah disampaikan di pendahuluan, ambliopia adalah penurunan tajam penglihatan setelah koreksi terbaik yang terjadi pada satu atau dua mata tanpa kelainan struktural mata atau kelainan pada jaras penglihatan. Se!ara praktis para ahli umumnya menetapkan ambliopia bila terdapat perbedaan "isus antara kedua mata sekurang&kurangnya # baris papan Snellen. Ambliopia terjadi oleh karena stimulasi abnormal pada saat perkembangan "isual, menyebabkan gangguan penglihatan sentral di otak. $erdapat dua penyebab penglihatan mata kabur pada pasien adalah

bentuk dasar gangguan stimulasi abnormal, yaitu pattern distorsion (pola distorsi), oleh karena adanya bayangan buram di retina dan !orti!al suppression (supresi korteks), oleh karena adanya supresi yang menetap pada satu mata . 3attern distortion dan !orti!al suppression dapat terjadi sendiri&sendiri atau bersama&sama dalam menyebabkan ambliopia pada masa perkembangan "isual imatur. 6asa kritis dalam perkembangan ketajaman penglihatan pada seseorang dibagi menjadi tiga, yaitu:7 1. 3erkembangan tajam penglihatan dari #8.#88 sampai #8.#8, yang terjadi sejak lahir sampai usia *&( tahun. #. 6asa dengan resiko tertinggi terjadinya ambliopia, yaitu sejak usia beberapa bulan hingga E&; tahun. *. 6asa dimana ambliopia dapat disembuhkan, yaitu dari waktu terjadinya ambliopia sampai masa remaja, bahkan kadang&kadang sampai masa dewasa. 9ari hasil pemeriksaan di atas dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami ambliopia. Ambliopia yang terjadi pada pasien diakibatkan oleh adanya perbedaan re raksi di antara kedua mata (anisometropi). Ambliopia anisometropi terjadi akibat adanya kelainan re raksi kedua mata yang berbeda jauh, sehingga bayangan benda pada kedua mata tidak sama besar yang menimbulkan bayangan pada retina se!ara relati diluar okus dibanding dengan mata lainnya, sehingga mata akan mem okuskan melihat dengan satu mata dan bayangan yang lebih buram akan

disupresi.# Bila gangguan penglihatan amat sangat besar, sering didapat bukti adanya mal ormasi atau perubahan degenerati pada mata.E 3ada mata kanan pasien didapatkan de"iasi bola mata ke arah luar. 2al ini dapat terjadi karena adanya perbedaan "isus yang akan mengakibatkan ganguan usi pada penderita, sehingga penderita akan menggunakan mata yang lebih baik, sedangkan mata yang kurang "isusnya akan disupresi. Apabila keadaan ini terlalu lama tidak dilakukan koreksi akan menyebabkan strabismus. Strabismus ini terjadi pada mata yang lebih jelek "isusnya.; 9ari hasil anamnesis dan pemeriksaan isik, tanda dan gejala yang terdapat pada pasien mengarahkan pada ambliopia >9 e<otropia. 9iagnosis dipilih karena pada pasien didapatkan penurunan tajam penglihatan setelah dikoreksi terbaik yang terjadi pada satu mata dan terdapat perbedaan kelainan re raksi yang signi ikan antara kedua mata. Serta didapatkan kelainan bola mata dimana bola mata berde"iasi ke arah luar. 3rinsip dasar penanganan ambliopia adalah memberikan gambaran retina yang jernih dan mengurangi dominasi mata yang sehat, terapinya antara lain:1 1. 5oreksi optik dengan ka!amata atau lensa kontak untuk mengupayakan bayangan okus di retina pada mata yang ambliopia. #. >klusi mata yang dominan. 6emaksakan penggunaan mata yang ambliopia dengan mengurangi sementara penggunaan mata yang dominan sehingga merangsang proses kortikal pada mata yang ambliopia.

3rognosis atau keberhasilan terapi ambliopia tergantung dari usia pasien, derajat keparahan dan penyebab ambliopia, jenis ambliopianya, awitan dan lama terjadinya ambliopia, riwayat terapi sebelumnya, dan kepatuhan terhadap terapi. Semakin dini ambliopia terjadi dan semakin lama ambliopia tidak diterapi, maka prognosisnya semakin buruk.

BAB IV PENU UP $elah dilaporkan kasus ambliopia >9 e<otropia pada pasien anak usia 11 tahun. 9ari anamnesa diketahui bahwa pandangan kabur pada mata kanan pasien sudah dirasakan sejak lama. 6ata merah (&), berair (&), :atal (&), 5otoran (&) , riwayat trauma (&). 3asien mulai menyadari bahwa pandangan mata kanannya kabur ketika pasien masih duduk di kelas * S9, tapi oleh pasien hanya dibiarkan saja pada waktu itu. 3ada pemeriksaan isik di dapatkan "isus >9D 8,(.78 dan >S (.#8 (Sp&188, @yl &(8, A<1;8 o D (.() dan terdapat de"iasi bola mata kanan ke arah luar.

18

DAF AR PUS AKA 1. Ameri!an A!ademy o >phthalmologyG 3ediatri! >phthalmologyG @hapter (:AmblyopiaG Se!tion 7G Basi! and @lini!al S!ien!e @ourseG #88) 1 #88(G p.7* 1E8 #. %lyas S. 3enuntun %lmu 3enyakit 6ata. Cdisi 5etiga. Balai 3enerbit B5,%. +akarta. #88F:#)(. *. Ameri!an A!ademy o >phthalmology G %nternational >phthalmologyG @hapter 18: AmblyopiaG Se!tion 1*G Basi! and @lini!al S!ien!e @ourseG #88) 1 #88(G p111&11F ). =ee,+G Bailey,:G $hompson, ?G / Amblyopia (=aHy Cye)0. A"ailable at:http://www.allaboutvision.com/conditions/amblyopia.htm (. Yen, 5.: G Amblyopia. A"ailable at : http: //www.emedicine.com/ OPH/ topic316.htm 7. @iu r reda, 5.+G =e"i,9.6 G Selenow, A G Amblyopia Basi! and @lini!al Aspe!ts, Butterworth 2einemannG 1FF1 E. :reenwald, 6.+G 3arks, 6.6G in 9uaneIs @lini!al >phthalmologyG ?olume 1G-e"ised CditionG=ippin!ott Jilliams K JilkinsG#88)G @hapter 181p.1&1FG@hapter 11 p1&; ;. 6i!hael 99. Anisometropia, anisophoria, and aniseikonia %n: ?isual opti!s and re ra!tion. Saint =ouis. $he @? mosby !ompany, #888:*)*&71.

11

Você também pode gostar