Você está na página 1de 12

1.

Tema dan Amanat Puisi Tuhan Kita Begitu Dekat Tuhan Kita Begitu Dekat Tuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas

Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu

Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dan arahnya

Kita begitu dekat Dalam gelap Kini kau nyala Pada lampu padammu

Tema : Puisi Tuhan Kita Begitu Dekat memliki tema religi yang menggambarkan betapa dekatnya hubungan penyair (manusia) dengan Tuhannya. Hal ini terlihat pada bait pertama , baris ketiga. Sebagai api dengan panas Kata api dan panas menunjukan hubungan yang melekat dan menyatu. Mengibaratkan hubungan kedekatan antara manusia dengan Tuhannya. Pada bait kedua, baris ketiga dan keempat. Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu

Kata kain dan kapas menunjukan kedekatan hubungan antara benda satu dengan benda lain yang menyatu dan sulit untuk dilepaskan. Pada bait ketiga baris ketiga. Seperti angin dan arahnya Kata angin dan arahnya menunjukan hubungan tidak terpisahkan yang selalu mengikuti sesuai dengan petunjuk. Pada bait keempat , baris kedua, ketiga, keempat Dalam gelap Kini kau nyala Pada lampu padammu Pada bait ini menjelaskan Tuhan sebagai pemilik alam semesta yang menghidupi semua kehidupan di dunia ini. Amanat : Amanat pada puisi ini merupakan amanat religi. Pesan yang dapat disampaikan pada puisi ini adaalah hendakanya kita selalu meningkatkan rasa keimanan kepada Tuhan. Hubungan keadaan antara manusia dengan Tuhan dapat terjalin erar yang didasari pada keimanan manusia kepada Tuhannya. Hanya rasa keimananlag yang mampu mendekatkan hubungan anatara manusia dengan Tuhan.

2. Tema dan Amanat pada Puisi Doa Ayub Doa Ayub Kau topan dahsyat Beratus kali kau patahkan dayung dan kemudiku Tapi dalam sekarat kalbuku tambah liat Dilimpahi beribu tenaga dan zat Nyala api neraka-Mu yang berkobar-kobar Merobek dinding dan layar kapal Dengan nafas tersenggal-senggal Kusingkap ratusan tirai Kejatuhan adalah kebangkitan kembali Dia atas reruntuhan terbangun menara tinggi Tanpa kuasamu langit dan bumi Tak bias menampikku Lihat ke dada koyak ini Angin pun dapat membaca kisah yang marak Dari derai ini pun akan lahir seekor singa Dan istana-Mu tambah kemilau dalam jiwa Puisi ini memiliki tema religi , menceritakan tentang doa dan harapan dari seorang manusia yang diberi cobaan oleh Tuhan. Baitu pertama . Kau topan dahsyat Beratus kali kau patahkan dayung dan kemudiku Tapi dalam sekarat kalbuku tambah liat Dilimpahi beribu tenaga dan zat Baris pertama kata topan diibaratkan badai atau cobaan yang besar.baris kedua kata dayung dan kemudi menjelaskan penggerak kehidupan. Kemudian di baris berikutnya menjeskan terlihat kegelisahan di hatinya namun dilimpahi atau diberikan kekuatan batin. Nyala api neraka-Mu yang berkobar-kobar

Merobek dinding dan layar kapal Dengan nafas tersenggal-senggal Kusingkap ratusan tirai Bait kedua ini menjelaskan ia harus dapat melewati cobaan yang Tuhan berikan dengan sekuat tenaga melawan atau hingga nafas terakhirnya pun ia akan tetap berusaha. Kejatuhan adalah kebangkitan kembali Dia atas reruntuhan terbangun menara tinggi Tanpa kuasamu langit dan bumi Tak bisa menampikku

Bait ketiga menjelaskan kegagalan tidak membuatnya untuk lemah, namun ia harus bangkit kembali dari keterpurukan. Karena ia percaya bahwa Tuhan akan menolong makhluk-Nya. Dari derai ini pun akan lahir seekor singa Dan istana-Mu tambah kemilau dalam jiwa Pada bait ke empat baris ketiga dan keempat ini kata seekor singa menjelaskan maka akan lahir seseorang yang kuat dan muncul cahaya gemerlap dijiwa Amanat : Amanat pada puisi ini merupakan amanat religi. Pesan yang dapat disampaikan pada puisi ini adalah cobaan dari Tuhan bukanlah sesuatu yang tidak ada gunanya. Cobaan dari Tuhan dapat membuat kita menjadi manusia yang lebih kuat lagi dari sebelumnya. Dan dalam mengahdapi cobaan hidup ini, Tuhan pun akan membantu kita dalam menhadapinya yang membuat kita semakin dekat dengan-Nya.

5. Tema dan Amanat pada puisi Prelude Tema dan Amanat pada Puisi Prelude PRELUDE Di atas laut. Bulan perak bergetar Suhu pun melompat Di Bandar kecil itu. Aku pun dapat Menerka.Seorang pelaut mengurusi jangkar

Siapakah bertolak bersama pelaut-pelaut itu ? Angin senja dari benua. Sesekali suara sauh Siapakah yang berseru bersama pelaut-pelaut itu ? Langit yang biru, bisik-bisik. Sesekali bayang negeri jauh

Dua nelayan Madura terjun ke sampannya Angin tak menyuruh mereka, dingin yang baja Seperti kata nenek moyangnya, mereka lepaskan mantera Seperti kata nenek moyangnya, kau hanya tawarkan angin utara

Angin akan kembali dari bukit Menyongsong malam hari Angin yang tidur siang hari kedengaran Membetulkan kemarau Angin yang tahu, kemana arah musim ini mati Ke laut : membujuk nelayan. Suara yang lirih sekali

Pada puisi ini bertema religi, tentang manusia yg hidup tidak tahu pasti arah tujuan dan nasib mereka kelak. mereka hanya tahu pasti kalau mereka harus bertahan hidup dengan bekerja dan berjuang setiap harinya dengan bantuan Tuhan yang terus mendampingi mereka. Amanat yang dapat disampaikan yakni, sebagai manusia hendak nya kita mencoba dan berusaha dalam menjalani kehidupan, namun semua itu kembali ke Tuhan, karena hanya Dia lah yang tahu arah hidup kita selanjutnya.

3. Tema dan Amanat Puisi Doa 1 Doa 1 Kalau ada tangan yang mengulurkan kenyang dari perut nasi hingga enyah lapar itu kaulah tangan itu

kalau ada kenyang yang meliputi nasi hingga tergerak tangan ini membukanya, kaulah kenyang itu

kalau ada nasi yang menghidupkan kembali jiwa lapar hingga bangkit kekuatan tangan ini kaulah nasi itu

tapi kalau ada lapar yang bergerak menggeliat merebut nasi untuk sekedar kenyang hingga tergoncang seluruh bumi Kaulah airmata ini Amin

Puisi ini bertema religi, menceritakan hubungan Tuhan dengan manusia nya, hubungan itu adalah Tuhan sebagai pemberi rezeki kepada manusia kalau ada

tangan yang mengulurkan kenyang dari perut nasi hingga enyah lpar itu , kaulah tangan itu. Dimana manusia tersebut bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada dia. kalau ada nasi yang menhidupkan kembali jiwa lapar hingga bangkit kekuatan tanga ini kaulah nasi itu , juga memahami benar akan sifat dari sang penciptanya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Amanat yang dapat disampikan ialah kita tidak boleh melupakan Tuhan sebagai pencipta yg telah menyediakan banyak hal bagi kita. mulai dari kebutuhan utama yg paling pokok hingga kebutuhan lainnya. tp dalam kehidupan ini, jika kita tidak seberuntung itu untuk mendapatkan pertolongan penuh dari tuhan, kita tidak boleh menyerah dan menyalahkan Tuhan.

16.Tema dan Amanat pada puisi Batu Batu

Setiap memandang batu , besar atau pun kecil Terhimpit dalam semen beton atau bertahan Dari kejatuhannya di lereng jurang Terpikir olehku kebijaksanaan paling langgeng Dan pantang menyerah Dari pada hidup

Rupa-rupanya bagi segenap mahkluk jenis batu Diam adalah seni paling cocok untuk segala waktu Dan keadaan. Batu mahkluk pilihan tidak seperti burung Ikan atau pun anak ayam Batu tenang, burung dan anak ayam gelisah berkeliaran Kita juga termasuk jenis burung , ikan atau anak ayam Kita hidup di udara menuruti iklim dan cuaca Bermain mencari baying-bayang awan di air surut Kita tak setengah batu Karena itu tak sebijak batu Batu yang tenang mengandung kebijksanaan Semacam makrifat bagi sufi Batu mengandung kebijaksanaan yang tak dimiliki air Ataupun api. Batu diam selalu Diamnya dalam dan pasti, dalamn diamnya berkata pasti

Arifnya terpancar pada kepastiannya Yang tak tergoyahkan letusan gunung api Ia tak punya kata-kata tapi lidahnya tajam sekali Ia bebas darisamsara dan mencapai moksa Karena terus menerus samadi Ia menuntut dirinya sendiri Bukan orang lain atau dunia ini Batu tetap Ketetapannya terus mengalir Lebih deras dari air Batu digunakan untuk tugu, nisan dan candi Karena ketetapannya yang pasti dan abadi

Karena diamnya banyak mengandung kata-kata bermakna tinggi Batu ada di bumi tidak dapat di langit Batu mahluk pertama dan terakhir Yang selamat dari pengkhianatan evolusi dan kiamat bumi

Puisi ini bertema pendidikan menggambarkan batu yang dianggap sebagai benda yg telah mengasah dirinya sendiri selama waktu yg lama sama seperti manusia yg terus menuntut ilmu semasa hidupnya,, jika terus bertekat dan berpegang teguh pada kemauan sepertit batu yg kokoh dalam mempelajari sesuatu maka pasti akan tercapai. Amanat yang disampaikan pada puisi ini ialah orang yg bijaksana adalah orang yang pandai dalam berkata dan bertindak baik dalam keadaan terhimpit atau susah. ia tetap terus teguh dan berpegang pada prinsip tujuannya. untuk menjadi orang yg demikian bukanlah sesuatu yg instan, tetapi butuh pengasahan dan juga waktu

19.Tema dan Amanat pada Puisi Malam Laut

Malam Laut Sekarang, Dingin lembab lagi

Di pantai engaku mencari Pasir penuh bulan Dia atas ombak Dimuara penuh perahu nelayan Menyuruh camar Menghalau angin Menutup semenanjung Dan laut tanpa ujung Sekarang, Dingin lembab lagi Di pantai engkau mencari Senja yang menyatu dengan bumi Baru ada sunyi Dan tahu, ombak tidak sendiri

Pada puisi ini bertema Kasih sayang yang menjelaskan tentang kehidupan, bagaimana seseorang yang hidup seseorang mencari belahan jiwanya, walaupun

terkadang kita bertemu dengan seseorang yang sepertinya layak menjadi pasangan kita, tapi hubungan itu bisa berakhir. Amanat yang dapat disampaikan yakni kita tidak boleh putus asa, karena setiap orang ada jodohnya masing-masing atau manusia memang tidak mudah menjalani hidup karena terkadang ada hal-hal yang menjadi batu kerikil dalam kehidupan. tetapi kita tidak boleh berputus asa, karena kita masih memiliki orang-orang di sekeliling kita yang menyayangi dan akan mendukung kita.

Dalam Pasang Dan pasang apalagikah yang akan mngenyahkan Kita, kegaduhan apa lagi ? sekarat dan terbakar sudah Kita oleh tahun-tahun penuh pertikaian, ketakutan dan perang saudara Terpelanting dari keburukan yang satu ke kebuntuan lainnya

Tapi tetap saja kita membisu atau berserakan Menunggu ketakpastian

Telah mereka hancurkan rumah harapan kita Telah mereka campakkan jendela keluh dan ratap kita Hingga tak ada yang mesti kuceritakan padamu lagi Tentang laut itu di sana, yang naik dan menarik Ketentraman ke tepi

Kecuali serpih matahari dalam genggam kesia-siaan ini Yang bisa menghanguskan kota ini lagi Raja-raja dan kediaman mereka yang bertangan besi Kecuali segala bual dan pidato kumal yang berapi-api Antara kepedihan bila kesengsaraan dan lapar tak tertahankan lagi Kita adalah penduduk negeri yang penuh kesempatan dan mimpi Tapi tak pernah lagi punya kesempatan dan mimpi Kita adalah penduduk negeri penuh pemimpin

Tapi tak seorang pun kita temukan dapat memimpin kita Pada puisi ini bertema kasih sayang, penyair menjelaskan atas kecemasan seorang manusia kepada pemimpin negeri yang tidak bisa berbuat apa-apa melihat negerinya mengalami keterpurakan, kerusuhan , pertikaian bahkan perang. Amanat yang dapat disampaikan adalah semua manusia mempunyai impian hidup negeri yang mereka impikan. Dengan itu sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya banyak bicara tetapi harus dibarengi dengan tindakan agar rakyat tidak semakin sengsara.

Você também pode gostar