Você está na página 1de 14

Dead Time (Waktu Mati)

Kelompok :
RATNA DWI SEJATI (M0211063)

RIFA AZHAR HANIF

(M0211065)

SEHATI

(M0211069)

Latar Belakang

Tujuan

1.Menentukan waktu mati (dead time) detektor Geiger-Muller

Tinjauan Pustaka
Dead time adalah waktu dimana detektor tidak mampu memcacah radiasi yang masuk.

Jumlah waktu mati dan waktu pulih disebut dengan resolving timeyang ditunjukkan seperti pada Gambar diatas.

Tinjauan Pustaka
Untuk mengetahui waktu mati detektor Geiger Muller digunakan persamaan sebagai berikut :

T=

...... Persamaan (1)

dimana

R1 = laju cacah sumber radiasi Co-60 R2 = laju cacah sumber radiasi Cs-137 R12 = laju cacah Co-60 & Cs-137

Waktu mati sistem pencacah yang menggunakan detekor GM adalah sekitar ratusan detik

Metodologi Penelitian
1. Alat dan Bahan Detektor Geiger-Muller Alat cacah (counting) Sumber radioaktif : Co-60 Cs-137 Stopwatch Penggaris Space holder (1 buah) (1 buah) (1 buah) (1 buah) (1 buah) (1 buah) (1 buah)

Metodologi Penelitian
2. Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan Dirangkai alat dan bahan yang akan digunakan Alat dihidupkan Dilakukan pencacahan sebanyak empat kali dengan sumber yang berbeda-beda yaitu : Pencacahan latar Pencacahan dengan sumber Co-60 Pencacahan dengan sumber Cs-137 Pencacahan dengan kedua sumber Co-60 dan Cs-137 Masing-masing sumber dicacah dengan jarak 5 cm, dengan waktu 30/s dan dilakukan sebanyak 10 kali.

Dicatat hasil pencacahan


Dapat diketahui dead time dengan menggunakan persamaan 2, lalu di beri analisis data dan kesimpulan.

Metodologi Penelitian
3. Gambar Alat dan Bahan

Counter

Detektor Geiger Muller

Stopwatch

Sumber Radioaktif

Space Holder

Data
Cacah tiap Unsur (Ims) per 30 s No. waktu (s) Cs-137 1 30 45 Co-60 60 19 38 10 Gabungan Cs-137 & Cocacah latar

2
3 4 5 6 7 8 9 10

30
30 30 30 30 30 30 30 30

37
32 36 36 19 34 37 28 42

25
19 17 17 18 23 13 25 24

52
47 62 33 43 43 49 54 46

20
13 12 20 17 18 13 17 12

Pembahasan
Dari persamaan 1 diatas didapatkan (dead time) sebesar - 4,1 x 10-4 s. Hal ini mungkin dikarenakan : Besar waktu mati (dead time) detektor yang didaptkan bernilai negatif dikarenakan pembilang persamaan di atas bernilai negatif Data yang didapatkan kurang akurat (data fluktuatif dan bahkan terdapat beberapa data yang nilai cacah sebenarnya bernilai minus ). Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu sumber bersifat acak (random). Aktivitas sumber terlalu kecil (mungkin dikarenakan umur radioaktiv yang sudah lama) sehingga keduanya belum dipengaruhi oleh waktu mati maka nilai waktu mati yang diperoleh tidak benar.

Kesimpulan
1. Besar nilai waktu mati (dead time) pada detektor geiger muller sebesar -410

s. Hasil yang didapatkan bernilai minus hal ini dikarenakan sumber radioktif yang sudah lama sehingga besar cacah dan aktivitas sumber terlalu kecil, maka keduanya belum dipengaruhi oleh waktu mati dengan kata lain nilai waktu mati yang diperoleh tidak benar .

Daftar Pustaka
G. Ratel, J.W.Muller, Trial Comparison of Activity Measurement of Solution of 1-125, BIMP Report-88/2, February 1998

Safitri Irama, 2001, Perbandingan Karakteristik Detektor Geiger-Muller Self Quenching dengan External Quenching, Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional ke-17 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir. Sitorus Juanto , 1992, Pengaruh Resistor-Kapasitor Terhadap Karakteristik Detektor Geiger Muller, Pekanbaru : Universitas Riau.
Wardhana, Wisnu A . 2007 .Teknologi Nuklir

Você também pode gostar