Você está na página 1de 43

Berikut manfaat ASI untuk bayi[1] [2] 1.

Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya[3]. 2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi, perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)[3]. 3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap dianjurkan karena masih memberikan manfaat[3]. 4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi 5. Komposisi ASI ideal untuk bayi 6. Dokter sepakat bahwa ASI mengurangi resiko infeksi lambung-usus, sembelit, dan alergi 7. Bayi ASI memiliki kekebalan lebih tinggi terhadap penyakit. Contohnya, ketika si ibu tertular penyakit (misalnya melalui makanan seperti gastroentretis atau polio), antibodi sang ibu terhadap penyakit tersebut diteruskan kepada bayi melalui ASI 8. Bayi ASI lebih bisa menghadapi efek kuning (jaundice). Level bilirubin dalam darah bayi banyak berkurang seiring dengan diberikannya kolostrum dan mengatasi kekuningan, asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tanpa pengganti ASI. 9. ASI selalu siap sedia setiap saat bayi menginginkannya, selalu dalam keadaan steril dan suhu susu yang pas 10. Dengan adanya kontak mata dan badan, pemberian ASI juga memberikan kedekatan antara ibu dan anak. Bayi merasa aman, nyaman dan terlindungi, dan ini mempengaruhi kemapanan emosi si anak di masa depan. 11. Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan karena sangat mudah dicerna. Bayi akan lebih cepat sembuh. 12. Bayi prematur lebih cepat tumbuh apabila mereka diberikan ASI perah. Komposisi ASI akan teradaptasi sesuai dengan kebutuhan bayi, dan ASI bermanfaat untuk menaikkan berat badan dan menumbuhkan sel otak pada bayi prematur. 13. Beberapa penyakin lebih jarang muncul pada bayi ASI, di antaranya: kolik, SIDS (kematian mendadak pada bayi), eksim, Chrons disease, dan Ulcerative Colitis. 14. IQ pada bayi ASI lebih tinggi 7-9 point daripada IQ bayi non-ASI. Menurut penelitian pada tahun 1997, kepandaian anak yang minum ASI pada usia 9 1/2 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi daripada anak-anak yang minum susu formula.[4] 15. Menyusui bukanlah sekadar memberi makan, tapi juga mendidik anak. Sambil menyusui, eluslah si bayi dan dekaplah dengan hangat. Tindakan ini sudah dapat menimbulkan rasa aman pada bayi, sehingga kelak ia akan memiliki tingkat emosi dan spiritual yang tinggi. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan manusia menuju sumber daya manusia yang baik dan lebih mudah untuk menyayangi orang lain. [4] [sunting] Untuk Ibu Berikut manfaat ASI untuk ibu menyusui [1] [2]: 1. Hisapan bayi membantu rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa pra-kehamilan dan mengurangi risiko perdarahan 2. Lemak di sekitar panggul dan paha yang ditimbun pada masa kehamilan pindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali

3. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyusui memiliki resiko lebih rendah terhadap kanker rahim dan kanker payudara. 4. ASI lebih hemat waktu karena tidak usah menyiapkan dan mensterilkan botol susu, dot, dsb 5. ASI lebih praktis karena ibu bisa jalan-jalan ke luar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas, dsb 6. ASI lebih murah, karena tidak usah selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya 7. ASI selalu bebas kuman, sementara campuran susu formula belum tentu steril 8. Penelitian medis juga menunjukkan bahwa wanita yang menyusui bayinya mendapat manfaat fisik dan manfaat emosional 9. ASI tak bakalan basi. ASI selalu diproduksi oleh pabriknya di wilayah payudara. Bila gudang ASI telah kosong. ASI yang tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI dalam payudara tak pernah basi dan ibu tak perlu memerah dan membuang ASInya sebelum menyusui[4]. [sunting] Untuk Keluarga[5] 1. Tidak perlu uang untuk membeli susu formula, botol susu kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu atau peralatan. 2. Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit. 3. Penjarangan kelahiran karena efek kontrasepsi LAM dari ASI eksklusif. 4. Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat. 5. Memberikan ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI selalu siap tersedia. 6. Lebih praktis saat akan bepergian, tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dll. [sunting] Untuk Masyarakat dan Negara[5] 1. Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lain untuk persiapannya. 2. Bayi sehat membuat negara lebih sehat. 3. Terjadi penghematan pada sektor kesehatan karena jumlah bayi sakit lebih sedikit. 4. Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan kematian. 5. Melindungi lingkungan karena tak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, susu dan peralatannya. 6. ASI adalah sumber daya yang terus menerus diproduksi dan baru. Sumber:asuh.wikia _________________ Betapa manisnya bersama - MU walau hidup ini pahit asal Engkau ridha mesti semua orang marah sengit alangkah baiknya jika antara aku dan Engkau makmur walaupun antara diriku dan seluruh alam ini hancur jika kasih sayang-MU telah hadir semuanya jadi hina karena setiap yang diatas tanah akan menjadi tanah (Enjoy Your life : Dr.M Al areifi)

Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

Mar 26, '07 10:40 PM for everyone

Category: Other ASI Eksklusif, Hindarkan Bayi dari Penyakit Berbahaya Rugi bila bayi Anda tak diberi ASI Eksklusif. Sebab menurut penelitian terbaru, ASI yang diberikan secara eksklusif, melindungi tubuh anak dari berbagai penyakit kronis.

Jika sejak dulu para orangtua tahu betapa besarnya manfaat air susu ibu (ASI), pastilah sayang bila harus memberi tambahan susu formula atau pisang lumat pada buah hati mereka. Khasiatnya, menurut penelitian terbaru, mencegah anak dari serangan penyakit akut dan kronis.

Tentu saja bukan sembarang ASI yang punya manfaat luarbiasa tersebut. Tetapi terutama ASI yang dikonsumsi bayi secara eksklusif. Yakni, ASI diberikan sejak bayi baru lahir sampai usia 6 bulan tanpa dicampur dengan makanan atau cairan lain meski air putih sekalipun. "Manfaatnya akan terserap tubuh sangat baik dan memberi perlindungan yang diperlukan bayi. ASI masih tetap perlu diberikan sampai usia bayi 2 tahun, tapi bayi harus mendapat makanan pendamping," ujar Dr. Utami Rusli, SPA, MBA, IBCLC, pakar ASI.

Sayangnya, informasi tentang ASI buat ibu-ibu hamil dan melahirkan masih sangat kurang. Laporan Departemen Kesehatan sangat memprihatinkan. Pemberian ASI ekslusif selama enam bulan mengalami penurunan. Pada tahun 1997 sebanyak 42,4% dan turun menjadi 39,5% pada tahun 2002. Hal serupa juga terjadi pada bayi yang mendapat ASI dalam satu jam pertama setelah dilahirkan. Pada 1997 jumlahnya hanya 8% dan turun menjadi 3,7% pada tahun 2002. Sebaliknya dengan susu formula justru mengalami peningkatan 10,8% menjadi 32,45%.

Padahal, bila diberika ASI eksklusif, Anda tak perlu beli susu formula lho. Belum lagi bonusnya. Sebab, berbagai penelitian telah membuktikan kalau bayi usia 0 - 6 bulan diberikan hanya ASI saja, pertumbuhannya jauh lebih baik dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. Mengapa demikian? Di dalam ASI mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. Diantaranya, mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi.

Hindarkan Bayi dari Penyakit Berbahaya ASI, jelas Utami, sebenarnya bahan atau cairan hidup. Sekitar 80 % lemak ASI merupakan bakal DHA-AA yang selama ini banyak digaungkan produsen susu formula. Uniknya, 90% DHA-AA dari ASI dapat diserap oleh usus bayi ketimbang yang ada pada susu formula. "ASI itu zat yang sangat baik untuk pertumbuhan otak. Salah satu buktinya, menurut penelitian, anak yang diberikan ASI, tingkat IQ-nya berbeda 12,9 poin di atas anak yang tidak diberi ASI pada anak usia 9,5 tahun," jelas Tami mengurai data.

Selain kandungan gizinya yang lengkap, di dalam ASI terdapat enzim pencernaan. Enzim

inilah yang dapat membantu pencernaan mencerna berbagai nutrisi dan kandungan zat imun (anti infeksi) lebih maksimal. Zat inilah kelak yang dapat menjadi perisai tangguh anak dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya.

Zat anti infeksi ini banyak terdapat pada kolostrum atau susu jolong, cairan kuning kental yang muncul di awal-awal menyusui sampai hari ke 4 atau 7. Susu ini tinggi protein rendah lemak. Keluarnya di awal-awal ASI keluar, makanya begitu bayi lahir susui terus meski (rasanya) ASI belum keluar. Sebab, rugi bila kolostrum ini merembes keluar dan terlewati bayi.

Berbagai penyakit berbahaya di masa bayi maupun usia dewasa bisa dihindari bila bayi diberi ASI eksklusif. Contohnya penyakit seperti infeksi, diare, radang paru-paru (pneumonia), radang otak (meningitis), diabetes dan kanker.

Menurut Utami, bayi yang diberikan ASI, 20 kali lipat jarang terkena diare akut ketimbang bayi yang diberikan susu formula. 7 kali jarang kena radang paru-paru, 4 kali tidak terkena radang otak atau meningitis.

Sederhananya begini. Komposisi kandungan ASI berubah sesuai dengan pertambahan usia dan kondisi bayi. Kalau seorang bayi terserang diare dengan sendirinya komposisi zat gizinya berubah. Komposisi kandungan ASI akan bereaksi terhadap penyakit diare yang diderita bayi. Sehingga mengurangi bahkan menyembuhkan diare bayi.

Komposisi ASI huga akan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap usia. Misalnya ASI yang keluar pada minggu pertama (kolostrum) beda komposisinya dengan ASI pada minggu kedua, bahkan berbeda dari menit ke menit. Bahkan ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan kurang bulan juga berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan. Nah, tak mungkin dicontek susu formula, bukan?

Mendidik dengan ASI ASI memang dapat menambah kecerdasan anak. Tapi, menurut Utami, ASI saja tak cukup untuk kecerdasan anak. Ibarat komputer, otak adalah hardwarenya, sedangkan pendidikan bagi anak adalah softwarenya. "Jadi, jangan hanya salah satunya saja," tandas Dr Utami.

Saat ibu menyusui bayinya tak hanya memberikan makan pada bayi, tapi di dalamnya memiliki nilai-nilai pendidikan. Kata Utami, menyusui itu adalah sebuah pekerjaan pendidikan. Saat itu terjadi kontak emosi dan psikologis antara ibu dan anaknya. Sambil menyusui, seorang ibu akan membelai-belai, menyanyi atau pun melantunkan ayat-ayat suci yang akan merangsang otak kiri dan kanan bayi.

Saat menyusu pula, kelima panca indera bayi mencoba merasakan, mendengar, melihat, membaui apa yang ada di sekelilingnya. Bayi akan merasa sang ibu sedang berbicara

padanya, menyayanginya. "Makanya sangat berbeda antara anak yang diberi ASI dengan yang tidak. Anak yang diberi ASI akan tumbuh lebih cerdas, sehat, 16 kali jarang dirawat di rumah sakit ketimbang bayi dengan susu formula," terang ketua Sentra Laktasi Indonesia (SELI) tersebut.

Selain lebih tinggi secara IQ, bayi ASI memiliki emotional quetient (EQ) dan spiritual quentient (SQ) yang baik. "Syaratnya jangan hanya payudara yang diberikan tapi ibu harus proaktif mengekspresikan kasih sayang ibu pada bayi, begitu juga ayah." Bila ibu sibuk berkarir, ASI serta pendidikan tetap bisa diberikan. "Perahlah ASI ibu, terus berikan dengan penuh kasih sayang oleh nenek atau pengasuh bayi. Memberikan ASI itu hak anak lho. Bayi yang sehat fisik, intelektual dan emosional, sang ibu turut menciptakan generasi sehat bagi bangsanya." *anggi

Ibu Juga Mendapat Manfaat ASI Tak hanya bayi yang diuntungkan dengan ASI, tapi juga sang ibu. Apa saja? Menurut dr Utami, ibu yang menyusui akan mendapat beberapa manfaat. Mencegah terjadinya kurang darah atau anemia defisiensi zat besi. Dengan menyusui ekslusif selama enam bulan, akan berpengaruh terhadap penundaan haid. Dengan menunda timbulnya haid, ibu dapat menyimpan zat besi dan mencegah anemia defisiensi zat besi

Mencegah perdarahan saat ibu baru saja usai melahirkan dan mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara ibu akan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesteron

Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat badan ibu akan lebih cepat kembali ke berat sebelum hamil

Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium

Mempererat jalinan kasih sayang dan hubungan emosional ibu dan anak

Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan bayi

Lebih murah dan hemat. Coba dihitung, berapa biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan untuk memberi susu formula ketimbang ASI yang murah dan lebih bagus nilai gizinya.

Membuat hubungan seksual lebih hangat. Sebab, menyusui bayi akan mempercepat rahim untuk kembali ke bentuk semula. Sehingga hubungan seksual dengan pasangan pun akan lebih nikmat.

Dapat menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Manfaat ASI bagi Bayi Begitu besar manfaat ASI bagi bayi baik untuk kesehatan maupun kecerdasan anak:

a. Untuk kesehatan:

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, virus, ataupun jamur.

Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

Untuk Kecerdasan Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Penelitian di Inggris mendapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI, dua bulan lebih cepat kemampuan jalannya dibandingkan bayi yang diberi susu formula

Menunjang perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, daya ingat dan kemampuan bahasa pada anak yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula

Kandungan Taurin-sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI; berfungsi sebagai neurotransmitte. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA tersebut dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor), yaitu dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

Ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

Majalah Ayahbunda Edisi/No.01 Januari 2005. Stop MP-ASI terlalu dini Anies Irawati, peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Departemen Kesehatan, Desember 2004 lalu melaporkan hasil penelitiannya tentang pengaruh makanan pendamping ASI yang diberikan terlalu dini, terhadap tumbuh kembang bayi. Penelitian yang dilakukan dlm rangka menyelesaikan program doktoralnya pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini dimulai pada th 1999. Penelitian melibatkan 270 orang ibu hamil di kawasan Sukaraja, Bogor, yg dipantau sampai bayinya lahir dan berusia 4 bln.

Susahnya ASI eksklusif Sekalipun WHO dan Departemen Kesehatan sudah lama mencanangkan anjuran bagi para ibu untuk memberikan ASI secara eksklusif kpd bayinya, tapi pada kenyataannya,

pelaksanaan anjuran tsb masih jauh dari harapan. Dan berbagai studi, diinformasikan bahwa masih banyak ibu yang memberikan ASI kepada bayinya secara tidak benar. Lebih dari 50% bayi di Indonesia sudah mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada umur kurang dari satu bln. Bahkan pada umur 2-3 bulan, bayi ada yang sudah mendapat makanan padat. Bayi yang mendapat ASI dan MP-ASI berupa cairan, termasuk vitamin, mineral, atau obatobatan, digolongkan sebagai predominant breast-feeding baby (bayi ASI predominan). Sedangkan bayi yang mendapat ASI dan MP-ASI berupa makanan pada, semi padat, atau cairan, termasuk vitamin, mineral, atau obat-obatan, didefinisikan sebagai partial beastfeeding baby (bayi ASI parsial).

Tingkat pendidikan ibu yg rendah, wawasan pengetahuan terbatas dan tradisi turun-temurun merupakan faktor yang mendukung timbulnya anggapan bahwa ASI saja tidak cukup sebagai makanan bayi. Akibatnya, para ibu memberikan bentuk cairan sebagai makanan pendamping ASI sebelum bayinya mencapai umur 4 bulan. Jadilah anjuran pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan sangat sulit dilaksanakan sesuai harapan.

Dampaknya pada bayi Dari riset yang dilakukan selama 21 bulan ini diketahui, bayi ASI parsial lebih banyak terserang diare, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi ASI predominan. Semakin bertambah umur bayi, frekuensi terserang diare, batuk-pilek, dan panas semakin meningkat. Kondisi itu ternyata disebabkan oleh MP-ASI yg tidak terjaga kebersihannya, sehingga mudah terkontaminasi mikroba patogen penyebab diare. Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sebagian besar bayi ASI parsial dan bayi ASI predominan tidak mendapat kolostrum. Padahal kita tau, bahwa di dlm kolostrum terkandung zat antibodi. Berbagai penyakit infeksi yg diderita kedua kelompok bayi tsb menyebabkan mereka menderita kekurangan zat gizi (malnutrisi). Dampaknya terlihat pada gangguan berat badan dan panjang tubuh bayi. Ini sudah mulai tampak sejak bayi berumur satu bulan dan berlanjut sampai bayi berumur 4 bulan dan kemungkinan masih berlanjut pada interval umur selanjutnya.

Hasil penelitian ini merupakan bukti lain yang menunjukkan bahwa ASI tetap merupakan makanan terbaik bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Resiko Pemberian MPASI Terlalu Dini *(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

*Alasan menunda pemberian MPASI*

Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.

Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.

*Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!* 1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan ekstra & besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.

2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, system pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.

3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.

Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

*Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl* Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.

Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.

Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.

*_Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko_* Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain. Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa "anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan". Sehingga hal tsb menjadi "excuse" atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan "kurang" bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed). Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.

Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.

ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi saja, melainkan untuk ibu, keluarga dan negara. Manfaat ASI untuk Bayi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung zat protektif. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik. Mengurangi kejadian karies dentis. Mengurangi kejadian maloklusi.

Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.

Gambar 1. Manfaat ASI sebagai nutrient lengkap ASI mengandung zat protektif Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain: 1. Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme). 2. Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman. 3. Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela. 4. Komplemen C3 dan C4. 5. Faktor anti streptokokus, melindungi bayi dari kuman streptokokus. 6. Antibodi. 7. Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin. 8. Tidak menimbulkan alergi.

Gambar 2. Manfaat ASI sebagai zat protektif Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic sense of trust).

Gambar 3. Manfaat ASI sebagai efek psikologis Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik. Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak baik.

Gambar 4. Manfaat ASI meningkatkan kecerdasan Mengurangi kejadian karies dentis. Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam. Mengurangi kejadian maloklusi. Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot. Referensi Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 17-24) http://parekita.wordpress.com/2008/10/17/managemen-menyusui/ Ardiyanto, T. 2008. Manajemen Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:52 WIB. http://www.geocities.com/bpniludhiana/bfeeding.htm Diunduh 23 September 2009, 08:02 WIB. http://www.gizi.net/asi/download/KEUNGGULAN%20ASI%20DAN%20MANFAAT%20M ENYUSUI.doc Diunduh 23 September 2009, 08:07 WIB. http://www.indianwomenshealth.com/Healthy-Breast-Feeding-93.aspx Diunduh 23 September 2009, 07:58 WIB. http://www.klikdokter.com/illness/detail/133 Masa Menyusui. Diunduh 23 September 2009, 07:05 WIB. Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta. (bab 3, hlm : 3-10) Pusdiknakes, 2003. Buku 4: Asuhan Kebidanan Post Partum. (hlm: 25) Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 40-49) Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 31-34)

ASI Baik Untuk Paru-paru Anak


Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan oleh seorang ibu dalam bagian kegiatan menyusui telah diakui sebagai sebuah hal yang bisa membantu anak terlindung dari penyakit asma karena bisa memberikan perlindungan pada paru-paru. Namun para peneliti dari The University of

Wisconsin-Madison mengingatkan bahwa keuntungan itu bisa dicapai jika sang ibu yang menyusui terbebas dari penyakit asma. Persyaratan bahwa sang ibu menyusui tidak memiliki penyakit asma dianggap sangat penting untuk memberikan manfaat ASI bagi perlindungan paru-paru sang anak. Para peneliti ini menilai masa pemberian ASI selama lebih dari 4 bulan yang akan memberikan fungsi paruparu sang anak menjadi sangat baik. Namun sebaliknya jika ASI yang diberikan itu berasal dari ibu yang memiliki penyakit asma, maka tidak akan bermanfaat bagi fungsi perlindungan paru-paru. Satu hal yang membuat para peneliti memberikan penekanan adalah hasil penelitian ini tidak menyarankan para ibu asma yang memberikan ASI harus berhenti memberikan ASInya sekaligus memberikan saran diperlukannnya penelitian lanjutan agar lebih memberikan kepastian soal ini. ASI selalu disarankan untuk diberikan kepada para bayi karena ASI merupakan susu terbaik ketimbang susu formula. Selain sangat mudah didapat, ASI juga bisa memberikan antibodi kepada anak agar terhindar dari bakteri dan infeksi, termasuk sejumlah penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan. Para peneliti tersebut melakukan pantauan terhadap 1.246 bayi sehat sampai mereka memasuki usia remaja. Sebanyak 697 anak telah mendapatkan tes fungsi paru-paru saat mereka berusia 11-16 tahun untuk dievaluasi kapasitas udara. Untuk kasus ini, anak-anak yang mendapatkan ASI dari ibu yang tidak menderita asma memiliki kapasitas udara yang lebih baik. Alasan inilah yang membuat para peneliti memperkirakan bahwa ASI menjadi bagian yang menentukan dari perkembangan paru-paru. Mereka merasa yakin bahwa pemberian ASI menjadi faktor yang sangat menentukan dalam perkembangan paru-paru anak. Sumber : American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine diambil dari: Info-sehat.com

ASI Baik Untuk Paru-paru Anak


Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan oleh seorang ibu dalam bagian kegiatan menyusui telah diakui sebagai sebuah hal yang bisa membantu anak terlindung dari penyakit asma karena bisa memberikan perlindungan pada paru-paru. Namun para peneliti dari The University of Wisconsin-Madison mengingatkan bahwa keuntungan itu bisa dicapai jika sang ibu yang menyusui terbebas dari penyakit asma. Persyaratan bahwa sang ibu menyusui tidak memiliki penyakit asma dianggap sangat penting untuk memberikan manfaat ASI bagi perlindungan paru-paru sang anak. Para peneliti ini menilai masa pemberian ASI selama lebih dari 4 bulan yang akan memberikan fungsi paruparu sang anak menjadi sangat baik. Namun sebaliknya jika ASI yang diberikan itu berasal dari ibu yang memiliki penyakit asma, maka tidak akan bermanfaat bagi fungsi perlindungan paru-paru.

Satu hal yang membuat para peneliti memberikan penekanan adalah hasil penelitian ini tidak menyarankan para ibu asma yang memberikan ASI harus berhenti memberikan ASInya sekaligus memberikan saran diperlukannnya penelitian lanjutan agar lebih memberikan kepastian soal ini. ASI selalu disarankan untuk diberikan kepada para bayi karena ASI merupakan susu terbaik ketimbang susu formula. Selain sangat mudah didapat, ASI juga bisa memberikan antibodi kepada anak agar terhindar dari bakteri dan infeksi, termasuk sejumlah penyakit yang berkaitan dengan saluran pernafasan. Para peneliti tersebut melakukan pantauan terhadap 1.246 bayi sehat sampai mereka memasuki usia remaja. Sebanyak 697 anak telah mendapatkan tes fungsi paru-paru saat mereka berusia 11-16 tahun untuk dievaluasi kapasitas udara. Untuk kasus ini, anak-anak yang mendapatkan ASI dari ibu yang tidak menderita asma memiliki kapasitas udara yang lebih baik. Alasan inilah yang membuat para peneliti memperkirakan bahwa ASI menjadi bagian yang menentukan dari perkembangan paru-paru. Mereka merasa yakin bahwa pemberian ASI menjadi faktor yang sangat menentukan dalam perkembangan paru-paru anak. Sumber : American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine diambil dari: Info-sehat.com

Susu Skim Bubuk dan Kolostrum dengan Manfaat Maksimal

Suatu IGCO adalah susu sapi pilihan dari New Zealand yang mengandung Kolostrum Utuh (whole colos trums) dan diperkaya dengan Kalsium susu kadar tinggi, dibuat dengan teknologi Biorelease. Kolostrum Utuh sapi adalah susu yang dihasilkan oleh induk sapi dalam waktu 3 hari awal sesudah melahirkan, tanpa dilakukan pemisahan kandungan. Kolostrum terkadang disebut sebagai susu imun atau kekebalan tubuh karena kandungan faktor kekebalan tubuh ditemukan dalam kadar yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan susu setelah 3 hari pasca melahirkan. Selain mengandung faktor kekebalan tubuh, kolostrum juga mengandung faktor pertumbuhan dan kombinasi zat gizi yang sangat lengkap baik makronutrien seperti karbohidrat, lemak dan protein maupun mikronutrien berupa vitamin dan mineral. Menurut hasil penelitian membuktikan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) merupakan alternatif yang paling aman dan bermanfaat untuk dikonsumsi karena sangat mirip dengan kolostrum manusia bahkan memiliki faktor kekebalan tubuh empat kali lebih kaya daripada kolostrum manusia. Manfaat IGCO Melihat kandungan dan teknologi yang dipakai untuk membuatnya, Susu IGCO memiliki berbagai manfaat untuk yang lebih maksimal untuk membantu mengoptimalkan kesehatan.

Kolostrum Utuh (whole colostrums) bermanfaat untuk membantu meningkatkan kekebalan (imunitas) tubuh sehingga tubuh lebih kuat melawan virus dan bakteri penyakit dan tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh lemahnya kekebalan tubuh, membantu menyempurnakan asupan nutrisi bagi tubuh dan merangsang pertumbuhan (regenerasi sel). Fospolipid (Phospholipid) merupakan jenis lipoprotein yang terkandung dalam kolostrum utuh bermanfaat membantu pembentukan sel , memperkuat dinding sel, meningkatkan fungsi otak dan lain-lain. Kalsium susu kadar tinggi bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi, proses pembekuan darah, melindungi otot, mencegah osteoporosis dan lainlain. Teknologi biorelease/sustained release yang diterapkan dalam proses pembuatan susu IGCO berfungsi agar penyerapan zat gizi dari susu IGCO berlangsung secara bertahap oleh usus sehingga manfaat susu IGCO lebih maksimal bagi kesehatan tubuh.

Saran Penyajian Dewasa 1-2 sachet per hari Anak-anak diatas usia 1 tahun setengah dari takaran orang dewasa

Campurkan satu sachet susu IGCO kedalam segelas air hangat, aduk hingga larut. Susu IGCO siap diminum. Jangan diseduh dengan air panas

TIPS CARA MEMILIH KOLOSTRUM YANG BERKUALITAS

Kolostrum berkualitas Bahan Perbandingan Berdasarkan Kelly GS (Alt Med Rev 2003;8(4):379) Dari susu sapi 3 hari pertama setelah melahirkan Terstandarisasi Terstandarisasi Susu IGCO

Kolostrum Protein IgG

2 hari pertama 5 gr 150.00 mg IgG

Beberapa manfaat utama kolostrum berdasarkan hasil penelitian : Meningkatkan rasa bugar secara keseluruhan Mengurangi lemak tubuh tanpa diet Menguatkan tonus dan tekstur kulit

Meningkatkan daya ingat Menghilangkan kerutan Meningkatkan pertumbuhan rambut pada pria Tingkat energi lebih tinggi Meningkatkan kekuatan dan jumlah otot Meningkatkan suasana hati (mood) Meningkatkan fleksibilitas punggung Meningkatkan toleransi dan ketahanan latihan Kapasitas pemulihan lebih cepat dan pemulihan kembali dari cedera lama

Memperbaiki fungsi imun sehingga meningkatkan perlindungan terhadap penyakit terkait dengan kekebalan tubuh Sumber : The International Council on Infertility Information Dissemination, Inc. www.inciid.com

KOLOSTRUM Menurut para ahli :

The American Journal Of Natural Medicine, by Zoltan Rona, M.D ( Bovine Colostrum As Immune System Modulator)

Cytokines yang terdapat dalam kolostrum sapi berperan dalam proses perawatan penyakit kanker. Laktalbumin yang terdapat dalam kolostrum sapi diketahui dapat membantu terjadinya bunuh diri sel pada sel kanker (Apoptosis) tanpa mempengaruhi sel yang sehat. Kombinasi peran dari faktor imun dan faktor pertumbuhan dapat menghambat penyebaran sel kanker.

Dr. Tokuyama: Cancer Research Institute; Kanazawa University Japan.

Kolostrum mengandung IgF-B yang dapat menekan efek zat cytoxic (sebagai anti radang), menghambat pertumbuhan sel kanker osteosarkoma dengan hambatan 75%, sebagai mediator fibrosis dan angiogenesesis (memulihkan otot jantung dan pembuluh darah)

(Cancer prevention by bovine lactoferin and underlying mechanisms, by Hiroyuki Tsuda , Kazunori Sekine, Ken-ichi Fujita, Masaaki ligo ) dari buku Biochem.Cell Biol.Vol.80, 2002

Laktoferin dalam kolostrum sapi ditemukan memberikan efek hambat terhadap penyebaran kanker pada kasus kanker kolon, esophagus, paru-paru dan kanker kemih pada hewan coba yang diberikan secara oral.

Dr. Olle Hernell, University of Ulmea, Sweden, in Science magazine.

Gllikoprotein dalam kolostrum sapi mencegah menempelnya bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan radang perut. Kolostrum mengandung jumlah Interleukin-10 yang signifikan. Interleukin-10 adalah unsur anti peradangan, berperan penting dalam mengurangi peradangan sendi penderita arthritis dan pada bagian tubuh yang terluka.

Bergerot, I, et al. Diabetes & Metabolism 22(4):235-239 (1996).

Perkembangan diabetes autoimun pada tikus percobaan terlihat sangat berkurang pada yang diberikan IGF-1 dibandingkan dengan yang diberikan insulin .

Chen, W, et al. Endocrinology 145(2):627-638 (2004).

IGF-1 mengatur pertumbuhan, daya tahan dan metabolisme sel beta dalam pankreas dan melindunginya terhadap perkembangan diabetes tipe-1 . Masa Keemasan yang Menentukan Kecerdasan Written by Asnawati Sunday, 21 December 2008 07:02

Setiap orang tua pasti mengharapkan memperoleh generasi penerus yang sehat dan cerdas. Apa yang bisa diusahakan oleh orang tua untuk mencapai harapan ini? Ada beberapa hal yang yang menentukan kecerdasan anak, yang perlu untuk diketahui oleh para orangtua seperti yang akan diuraikan di bawah ini. Awal pembentukan susunan saraf pusat atau otak dimulai setelah kehamilan 8 minggu. Sel saraf pada permulaan bentuknya masih sederhana, mengalami pembelahan menjadi banyak, dan ini disebut proliferasi. Proses proliferasi ini berlangsung selama kehamilan 4-24 minggu, dan selesai pada waktu bayi lahir (1). Tahapan perkembangan sel otak terjadi sejak dalam kandungan, asupan nutrisi bagi janin selama awal-awal kehamilan adalah sangat vital untuk perkembangan sel-sel otak. Berat badan berhubungan erat dengan gizi yang diberikan kepada janin, bayi dengan berat lebih disebabkan masukan nutrisi yang lebih baik saat mereka masih dalam kandungan. Penelitian yang dilakukan Center for Urban Epidemiologic Studies New York, AS, menemukan adanya hubungan antara berat lahir bayi dengan tingkat kecerdasan (IQ) si bayi yang diukur 7 tahun kemudian. Pada umumnya bayi-bayi dengan berat lebih tinggi memiliki IQ yang lebih besar. Bahkan ratarata perbedaan angka IQ dari bayi yang berat lahirnya <2,5 kg dengan bayi yang lahirnya 4 kg mencapai 10

angka (2). Keadaan gizi ibu hamil sangat erat hubungannya dengan berat badan bayi yang akan dilahirkan. Bayi yang dilahirkan oleh para ibu dengan kondisi kekurangan energi dan protein (KEP), akan mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu kurang dari 2,5 kg. Kondisi BBLR akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan anak selanjutnya. Selain kekurangan gizi, bayi yang baru lahir tersebut juga akan mengalami kemunduran otak. Hal ini akan berakibat terjadinya penurunan kemampuan belajar dan kemampuan akademik pada usia yang lebih lanjut (3). Dengan demikian, bagi ibu hamil perlu memperhatikan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan yang sebaiknya selama kehamilan tergantung tinggi badan dan berat badan sebelum kehamilan terjadi. Jika memiliki berat badan yang kurang sebelum kehamilan maka dianjurkan kenaikan berat badan selama kehamilan antara 14-20 kg. Jika berat badan normal sebelum kehamilan, dianjurkan kenaikan berat badan antara 12,5 17,5 kg, dan jika berat badan sebelum kehamilan sudah berlebih maka dianjurkan kenaikan barat badan antara 7,5 12,5 kg (4). Bagaimana kalau sudah terlanjur lahir dengan berat lahir rendah? Masih ada yang bisa kita lakukan yaitu memperhatikan perkembangan syaraf dan otaknya setelah lahir hingga 3 tahun pertama kehidupannya. Ada yang mengatakan penanambahan jumlah sel saraf telah selesai pada saat kelahiran. Setelah lahir hanya terjadi pematangan fungsi sel saraf, tetapi selubung saraf yang disebut myelin (myelinisasi) dan hubungan antara sel syaraf yang disebut sinaps masih berkembang (1). Yang harus diingat dari sinaps dan myelin ini adalah use it or loose it. Mengapa? Karena sinaps berkembang sangat pesat hanya dalam ukuran jam setelah lahir. Perkembangan ini sangat berperan dalam kemampuan penglihatan, bicara dan kepandaian anak. Bila digunakan, sinaps akan semakin berkembang baik membentuk jalinan saraf yang sangat luas dan anak makin cerdas. Bila tidak digunakan maka sinaps akan menghilang. Perkembangan sinaps ini sangat tergantung pada nutrisi dan stimulasi. Sedangkan myelin tidak tergantung stimulasi, tetapi tergantung nutrisi yang baik dan lengkap. (5). Berikut ini beberapa hal menakjubkan yang pernah ditemukan (6): - Bayi memiliki suatu kebutuhan biologis dan keinginan untuk belajar - Jaringan kerja sinapses yang terbentuk dalam otak bayi nyaris komplet setelah tiga tahun pertama. - Semakin banyak rangsangan yang dialami bayi, sirkuit dalam otak akan semakin meningkat dan dapat mengembangkan kemampuan belajar bayi di masa depan. - Otak bayi memiliki pilihan yang jelas untuk gambaran-gambaran yang sangat berbeda satu sama lain. - Kemampuan otak bayi dapat menurun atau meningkat sekitar 25 persen, tergantung lingkungan dan rangsangan yang diterimanya. - Rangsangan visual memiliki banyak keuntungan seperti; meningkatkan keingintahuan, konsentrasi dan kemampuan atentivitas. - Permainan bayi yang paling baik adalah orangtuanya sendiri. Buat kontak sebanyak mungkin dengan bayi!

Rahasia merangsang otak si kecil (6) 1. Cinta. Cinta dan perhatian merupakan kebutuhan riil pertama. Bayi tidak pernah mengatur atau memanipulasi. Dia sangat butuh cinta mesra. Cinta yang tidak terbatas memperkuat penghargaan diri dan meningkatkan perkembangan sirkuit otak bayi. 2. Bicaralah pada bayi sesering, selembut mungkin dengan kasanah kata sebanyak mungkin, serta berbagai ekspresi. Suara ibu adalah suara favorit bayi, sebab dia sudah mulai mendengarnya sejak ada di kandungan. 3. Jawab permintaan bayi (misalnya mencoba memahami tangisan bayi) tanpa ragu-ragu. Hal ini akan mengajarkan pada bayi untuk berani berkomunikasi dengan orang lain, dan memberi stabilitas emosi dan kepercayaan yang tinggi untuk dia. 4. Berikan sentuhan pada bayi. Para ahli menemukan bahwa bayi prematur yang dibelai akan tumbuh lebih cepat, sedikit menangis, dan akan segera diperbolehkan pulang dari rumahsakit daripada yang tidak dibelai. 5. Ekspresi yang positif. Bayi akan hafal dan paham betul suara, ekspresi wajah, dan gerakan. Maka buatlah dia kenal ekspresi dan suara yang positif. 6. Biarkan bayi mengalami lingkungan yang berbeda; ajak jalan-jalan, tunjukkan hal-hal yang menarik di sekitarnya. 7. Biarkan Bayi mengenali berbagai tekstur dan temperatur (tentu jangan terlalu dingin, panas, atau keras).

Sediakan lingkungan yang aman bagi eksplorasi bayi, karena pengenalan yang dilakukannya memang butuh waktu. 8. Bacakan buku-buku. Walaupun bayi belum bisa mengikuti atau membaca, namun gambar-gambar dan suara ibu baik buat dia. 9. Mainkan musik atau biarkan bayi mendengarkan musik seperti musik klasik (Mozart misalnya). Penelitian membuktikan bahwa musik klasik dapat merangsang perkembangan neuron-neuron otak bayi. 10. Ketika frustrasi karena bayi menjatuhkan susu ke lantai, ingatlah bahwa dia melakukan itu karena sedang mencoba mengenali dunia. Apa yang dapat kita pantau dalam tahap perkembangan otak setelah lahir? Lingkar kepala anak. Setelah lahir terjadi penambahan volume dan berat otak (1). Saat anak lahir, berat otak sudah mencapai 50 persen dari dewasa dan ukuran lingkar kepalanya adalah 32-36 cm. Lingkar kepala seorang bayi mencerminkan besarnya volume otak yang ada di dalamnya. Lingkar kepala tersebut berkembang seiring dengan pertambahan usia anak. Apabila lingkar kepala anak dalam usia tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan volume otaknya kurang dari cukup. Berbagai penelitian menunjukkan adanya kaitan antara besar-kecilnya otak dengan tingkat kecerdasan anak, walaupun volume otak dalam kepala hanya salah satu hal yang menentukan tingkat kecerdasan anak kelak(5). Dengan menerapkan gizi yang baik selama kehamilan dan pasca melahirkan, memberikan ASI eksklusif, ditambah stimulus yang tepat, maka ukuran lingkar kepala, tepatnya peningkatan volume otak anak jadi cepat, dan mendukung kecerdasannya (7). Setelah lahir, tingkat kecerdasan terus dibentuk selama dua hingga tiga tahun pertama kehidupannya. Inilah masa-masa keemasan seorang anak. Setelah tiga tahun, perkembangan otak relative tidak pesat lagi (5). Uraian ringkas di atas menunjukkan pentingnya peran masa prenatal dan pascanatal dalam perkembangan otak. Oleh karena itu, bila kita menghendaki agar anak mendatang mempunyai otak yang berkualitas tinggi, maka diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan otak, yang harus dimulai sebelum ibu hamil untuk mempersiapkan kehamilan, selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak selesai (1). Uraian di atas disarikan dari beberapa tulisan. Apabila ingin membaca lebih lengkap silakan membacanya di situs di bawah ini: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Perkembangan Otak pada Bayi dan Anak (http://www.nasikucing.com) Berat Lahir Tentukan Kecerdasan Anak (Siswono, Gizi.net) Membentuk Anak Cerdas Sejak Hamil (Siswono, Gizi.net) Berapa Kenaikan Berat Badan yang Sebaiknya Selama Kehamilan? (dr. Surinah-www.infoibu.com) Lingkar Kepala Tentukan Volume Otak (http://www.republika.co.id) Otak Bayi Perlu Dirangsang (Gaya Hidup Sehat http://www.kompas.com) Ukuran Lingkar Kepala Bayi Tentukan Kecerdasan? (http://www.perempuan.com)

Last Updated on Thursday, 25 December 2008 00:03

TUMBUH KEMBANG ANAK


Posted on May 5, 2007. Filed under: artikel ilmiah | A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Dalam ilmu kesehatan anak istilah pertumbuhan dan perkembangan menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh jazad manusia dari konsepsi sampai dewasa.Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler. Oleh karena itu pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau incih dan dalam kilogram atau pound. Selain itu dapat pula diukur dalam keseimbangan metabolik, yaitu retensi kalsium dan nitrogen oleh badan. Perkembangan digunakan untuk menunjukkan bertambahnya keterampilan dan fungsi kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromoskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk perkembangan. Pertumbuhan fisis, sebagai pertumbuhan badan sebagai keseluruhan, Kroman menganjurkan 2 macam pemeriksaan pada anak, yaitu:
1. Pemeriksaan kesehatan medis (medical health examination) 2. Pemeriksaan kesehatan perkembangan (development health examination).

Pemeriksaan yang disebut pertama di atas menilai kondisi anak dari ada tidaknya penyakit, pemeriksaan yang disebut kedua dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan fisis dan kedewasaannya dalam mental dan emosi. Walaupun pertumbuhan berlangsung terus secara tetap dari masa konsenpsi sampai dewasa, namun terjadi fluktuasi dalam kecepatan tumbuh seorang anak. Percepatan tumbuh yang mencapai maksimum terjadi pada akhir masa janin dan kemudian menurun terus sampai melewati masa bayi, kemudian timbul percepatan tumbuh lagi pada masa adolesensi yang kemudian menurun dan berhenti setelah mencapai umur dewasa.Puncak pertumbuhan panjang pada masa janin terjadi kira-kira pada akhir trimester kedua kehamilan, puncak pertambahan berat terjadi pada saat sebelum lahir. Fase percepatan pada masa adolesensi terjadi sebaliknya, yaitu berlangsung lebih dini dan berat badan relatif lebih besar daripada tinggi badan. Beberapa jaringan badan hanya mengikuti satu daripada kedua percepatan tumbuh tersebut, sedang lainnya mengikuti suatu bentuk tersendiri. Misalnya jaringan otak cepat tumbuh pada masa percepatan tumbuh janin (siklus pertama) dan tidak tumbuh lagi sebelum percepatan tumbuh pada masa adolesensi (siklus kedua) dimulai. Pada saat lahir besar otak kira-kira hanya 5% daripada berat dewasa. Kira-kira 50% dari pertumbuhan otak terjadi pada tahun pertama kehidupan, 20% terjadi pada tahun kedua. Kerusakan otak pada masa bayi mempunyai arti yang penting demikian pula lingkaran kepala pada masa ini merupakan kemajuannya. Sebaliknya pertumbuhan alat kelamin pada 10 tahun pertama agak lambat, tetapi menjadi cepat pada 10 tahun berikutnya. Pertumbuhan organ ini sangat pesat sesudah seluruh pertumbuhan badan berakhir. Jaringan limfoid tumbuh cepat pada masa bayi dan anak, kemudian menurun pada masa pubertas dan akhirnya mengalami involusi. Termasuk dalam jenis ialah tonsil, adenoid, timus, limpa, kelenjar getah bening dan jaringan limfe di usus.Masa pertumbuhan sebelum dewasa1. Pranatal (0-280

hari)a. Masa embrio (trimester pertama kehidupan prenatal) Diferensiasi berlangsung cepat, terbentuk sistem dan alat-alat dalam tubuh.b. Masa fetus dini (trimester kedua kehidupan prenatal)Terjadi percepatan pertumbuhan. Pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi. Pada akhir masa ini panjang janin 70% dari pada panjang pada saat dilahirkan, berat badannya hanya 20% daripadanya, karena jaringan lemak subkutan belum terbentuk.c. Masa fetus akhirBertambahnya masa tubuh dengan cepat. Berat badan fetus dari 700 g pada akhir trimester kedua bertambah dengan kecepatan kira-kira 200 g/minggu sampai pertengahan trimester ketiga untuk mencapai kira-kira 3.000-3.500 g.2. Masa neonatal (0-4 minggu sesudah lahir)Penyesuaian sirkulasi dengan keadaan lingkungan, mulai bernafas dan fungsi alat tubuh lainnya. Berat badan dapat turun sampai 10% pada minggu pertama kehidupan yang dicapai lagi pada hari ke-14.3. Masa bayi (tahun pertama dan kedua kehidupan)a. Umur 1 bulan 1 tahunPertumbuhan dan perkembangan yang cepat, fungsi alat tubuh bertambah, terutama sistim saraf.b. Umur 1 tahun 2 tahunPertumbuhan menurun, kemajuan dalam berjalan dan aktifitas motorik serta pengaturan fungsi ekskresi4. Masa prasekolah (umur 2 -6 tahun)Pertumbuhan melambat, aktifitas jasmani bertambah, kordinasi fungsi dan mekanisme motorik bertambah, cepat menangkap pelajaran.5. Masa sekolah (wanita 6-10 tahun, pria 6-12 tahun)Pertumbuhan tetap, keterampilan dan proses intelektuil berkembang.6. Masa adolesensi (wanita 10-18 tahun, pria 12-20 tahun)Perubahan dari masa anak ke masa dewasa. Percepatan pertumbuhan tinggi dan berat badan, timbulnya ciri kelamin sekunder, memerlukan kepercayaan diri sendiri dan kebebasan, perkembangan fungsi alat kelamin.1. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan AnakDapat dibagi dalam 2 bagian.
1. Faktor heredokonstitusionil 2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)

a. Faktor heredokonstusionilGen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.1. Jenis kelaminPada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuranukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, pria mulai pada umur 12 tahun.2. Ras atau bangsaOleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang

Italia.3. KeluargaTidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek anggota keluarga lainnya tinggi.4. UmurKecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi. b. Faktor lingkungan1. Faktor prenatal.a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lainlain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan The most serious congenital malformation is never to be conceived at all.b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterine akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.d). Endokrin (diabetes mellitus pada ibu, hormon yang dimakan, umur tua dan lainlain).Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes mellitus sering menunjukkan kelainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasi pulau Langherhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endokrin dalam tubuh ibu yang meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga ikut berperan.e). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lainlain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital mata dan jantung.f). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.g). Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.g). Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. b. Faktor Pascanatal1. Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif).Termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral dan

vitamin.2. Penyakit (penyakit kronis dan kelainan kongenital).Beberapa penyakit kronis seperti glumerulonefritis kronik, tuberkulosis paru dan penyakit sesak dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani. Hal yang sama juga dapat terjadi pada penderita kelainan jantung bawaan.3. Keadaan sosial-ekonomi.Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak, jelas dapat terlihat ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial-ekonomi yang kurang, yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosialekonomi yang cukup.4. Musim.Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim gugur dan terkecil pada musim semi.5. Lain-lain.Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, faktor psikologis dan lain-lain. B. Tinjauan Umum Tentang BBLR BBLR ialah bayi yang baru lahir dengan berat badan saat lahir < 2500 g. Istilah BBLR digunakan oleh WHO untuk mengganti istilah bayi prematur.Untuk mendapatkan keseragaman, pada kongres European Perinatal Medicine II di London tahun 1970, diusulkan definisi sebagai berikut. 1. Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari).2. Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 sampai empat puluh dua minggu (259 sampai 293 hari)3. Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)Dengan pengertian tersebut, maka bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan.1. Prematuritas murniBayi dengan kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai untuk masa kehamilan itu atau biasa disebut dengan neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).2. DismaturitasBayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk kehamilan itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK). Berarti bayi mengalami gangguan intra uterine dan merupakan bayi yang kecil masa kehamilan (KMK).

Status sosial ekonomi rendah Berat lahir rendah

Diet tidak sehatObesitas,Merokokstress

Penyakit jantung koroner

Source: Whincup (1997) Diab 40:319.Gambar 1. BBLR dan Penyakit Usia Dewasa serta Penjelasan Faktor confounding Uraian gambar 1 menjelaskan dampak dari status sosial ekonomi yang rendah, bermuara pada ketersediaan pangan yang terbatas, intake makanan yang tidak seimbang, sehingga berbagai penyakit yang terkait dengan pola makan juga mulai muncul. Disamping itu interaksi sosial budaya memaksa bapak untuk mengikuti kebiasaan masyarakat setempat, misalnya merokok. Hal juga sosial ekonomi yang rendah memicu tingkat stress yang tinggi, sehingga selain penyakit infeksi yang mudah menyerang pada masyarakat miskin, penyakit degeneratif pun (jantung koroner) dengan mudah ditemukan pada golongan masyarakat tersebut. Berbagai riset juga telah memaparkan bukti ilmiah tentang rendahnya sosial ekonomi dengan meningkatnya angka BBLR.Anak yang meninggal 0-1 bulan 50% ialah anak yang prematur. Ada hubungan antara berat badan lahir dengan mortalitas, lebih berat kemungkinan hidupnya (Arkhanda, 1986). A.B. Saifuddin (2000), menjelaskan beberapa prinsip dasar tentang BBLR. Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 g ( sampai dengan 2499 g). Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam 3 kelompok.
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 g. 2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir 1000-1500 g (<1500 g). 3. Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000 g

Bayi Berat Lahir Rendah dipengaruhi dari beberapa faktor.1. Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu seperti: umur ibu, umur kehamilan, paritas, berat badan dan tinggi badan, status gizi (nutrisi), anemia, kebiasaan minum alkohol dan merokok, penyakit-penyakit keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia, perdarahan dan lain-lain), jarak kehamilan, kehamilan ganda, riwayat abortus (Rochjati, et al, 1986).2. Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan3. Faktor bayi seperti jenis kelamin dan ras.4. Faktor lingkungan seperti: pendidikan dan pengetahuan ibu, pekerjaan, dan status sosial ekonomi dan budaya.5. Pelayanan kesehatan (antenatal care).Data yang ada saat ini memperlihatkan bahwa status kesehatan anak di Indonesia masih merupakan masalah. Angka kematian bayi masih tinggi yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita, 58 perseribu, serta angka kematian ibu 307 per seribu kelahiran hidup (UNDP, 2001 dalam Fatmawati, 2006)Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain itu bayi BBLR dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Angka BBLR di Indonesia nampak bervariasi. Dari beberapa studi kejadian BBLR pada tahun 1984 sebesar 14.6% di daerah pedesaan dan 17.5% di Rumah Sakit, hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1% -17,2 %, secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI 1991 angka BBLR sekitar 7,5 %. (S.Titik, dkk. 1996)Rosso, (1980) dalam Bonnie (2000), menjelaskan bahwa malnutrisii pada ibu ditemukan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan fungsi plasenta yang normal. Hal ini tercermin dengan rendahnya bobot plasenta, ukuran plasenta yang kecil dan kandungan DNA yang tereduksi. Plasenta yang terpengaruh juga mengurangi

massa dan permukaan filli.


Status gizi buruk Menurunnya volume darah Peningkatan Kardiac Out put yang tidak memadai

Menurunnya aliran darah Plasenta


Mengecilnyas ukuran plasenta Menurunnya transfer nutrisi Terhambatnya pertumbuhan janin

Sumber : Bonnie, S. Worthington, 2000.Gambar 2: Mekanisme Postulat yang berpengaruh terhadap Retardasi Pertumbuhan Janin dari aspek kekurangan gizi ibu Phase pertumbuhan dalam rahim terbagi ke alam 3 phase. Phase 1. Hyperplasia (peningkatan jumlah sel), hal ini terjadi pada trimester 1, dengan pembelahan sel yang memerlukan protein dan mikronutrien. Phase 2. Hyperplasia dan hypertrophy (pembesaran sel), terjadi pada trimester 2. Terjadi pembelahan sel dan pembesaran sel, nutrisi yang dibutuhkan adalah protein, mikronutrien dan kalori. Pada phase 3 terjadi hypertrophy, yang terjadi pada trimester 3 dengan pembesaran sel yang membutuhkan kalori (Budi Subianto, 2004 ).

HIDUP SEHAT DENGAN GIZI SEIMBANG


23 Jan 2010

Harian Ekonomi Neraca Kesehatan

Hari Gizi Nasional Peran gizi memegang peran penting bagi kehidupan manusia. Bukan hanya kekurangan gizi yang menimbulkan masalah kehidupan, sebab kelebihan gizi juga menimbulkan problem. Bahkan menurut penilitian para ahli gizi, sekitar 90 persen penyakit yang diderita manusia berhubungan dengan makanan.

NERACA - Kekurangan gizi menjadi penyakit kurang gizi, kelebihan gizi juga memicu berbagai penyakit. Setidaknya, pola makan yang kurang baik meski gizi tergolong berlebihan, bisa memicu berbagai penyakit degenatif seperti diabetes, jantung stroke dsbnya. Bahkan kecenderungannya, penyakit ini tak hanya diderita mereka yang berusia lanjut namun juga mulai menyerang kaum muda. Kecenderungan penyakit de-generatif tersebut banyak ditemui di daerah perkotaan. Bisa jadi memang bukan hanya disebabkan oleh pola makan, namun juga disebabkan oleh faktor lain seperti gaya hidup. Namun, di daerah perkotaan yang cenderung tersedia gizi secara memadai namun tidaT lepas dari berbagai problem penyakit akibat makanan dan gizi. Tak berlebihan jika terkait dengan Hari Gizi dan Makanan Nasional tanggal 25 Januari diingatkan perlunya mengatur gizi yang seimbang dengan pola hidup dan makan yang sehat. Sebab, dengan mengkonsumsi atau asupan gizi yang seimbang bias dihasilkan hidup sehat. Beberapa tahun lalu, anjuran pentingnya keseimbangan gizi ini sebenarnya sudah sangat merasuk ke perikehidupan masyarakat. Kredo Empat Sehat, Lima Sempurna adalah anjuran mengkonsumsi gizi dengan seimbang menjadi buah bibir sejak anak Taman Kanak-Kanak hingga masyarakar umum. Berbagai poster yang menganjurkan pentingnya mengkonsumsi gizi secara seimbang bias ditemui dengan mudah. Tak hanya di Rumah Sakit atau Puskesmas yang tersebar di berbagai pelosok negeri, namun juga terpampang di berbagai ruang-ruang kelas hingga kantor-kantor instansi pemerintah. Baik di tingkat pusat hingga di daerah. Gizi seimbang, sebagaimana dipopulerkan dalam Empat Sehat Lima Sempurna, tidak harus terdiri bahan-bahan yang berharga mahal. Sebab, yang ditekankan adalah komposisi asupan makanan yang dibutuhkan tubuh. Seperti sayuran, buah-buahan, nasi, tempe, daging. Bahkan susu adalah aspek ke lima yang dikatakan membuat sempurna. Kurang Gizi Kebutuhan gizi menjadi sangat penting terutama bagi perkembangan atau pertumbuhan anak. Menurut dokter Briliantono M Soewarno, status Gizo anak dikatakan normal bisa diukur dari perkembangan tinggi badannya. "Status gizi anak yang normal itu kalau badan anak tidak pendek namun tak juga kurus," ujar Brilianto yang juga dokter Ahli Tulang ini. Pada masa tumbuh kembang agar mengalami perkembangan fisik yang optimal membutuhkan berbagai nutrisi seimbang. Mulai dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, vitamin, mineral serta nutrisi lain yang berguna untuk kembangkan kemampuan otak anak. Konsep pola makan seimbang merupakan suatu hal yang sangat diperlukan supaya tak terjadi masalah malnutrisi. Secara umum proporsi gizi seimbang sebagaimana diungkapkan oleh dokter ahli Gizo klinik. Samuel Oe-toro, terdiri dari 55%-60% asupan karbohidrat, protein antara 10% sampai 15%, fat atau lemak sebesar 20% hingga 30%. "Protein bisa didapat dari makan daging, ikan, ayam, tempe dan tahu. Lemak, bisa didapat dari minyak ikan. Karbohidrat kompleks juga mesti dikonsumsi, diantaranya dengan makan nasi, roti, kentang, namun jangan terlalu banyak gula pasir dan sirup. Vitamin dan mineral

juga sangat perlu, dengan banyak makan sayur-sayuran dan buah," ungkap Samuel Oetoro. Kasus anak kurang gizi terjadi karena tak mengkonsumsi makanan dan minuman yang bernutri-si. Menurut Ali Khomsan, seorang Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), indikasi anak-anak mengalami kurang gizi disebabkan kurang makan-makanan bergizi baik. Kasus kurang gizi biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan orang tua menyediakan asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi. "Kekurangan gizi anak-anak disebabkan oleh kekurangan asupan yang menghasilkan energi. Yaitu makanan yang mengandung protein dan karbohidrat," ujar Ali Khomsan. Menurut Ali Khomsan untuk mengatasi kasus kekurangan gizi pemerintah bisa melakukan dengan mengentaskan kemiskinan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kasus anak mengalami kekurangan gizi bukan hanya karena tidak cukup suplai makanan kedalam tubuh. Namun juga disebabkan oleh perilaku atau cara makan tak tepat. Pola makan tepat menurut para ahli gizi ialah makan atau mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan komposisi seimbang; Namun, baik kekurangan maupun kelebihan asupan makanan atau gizi mengindikasikan perlu dilakukan pengaturan dengan baik. "Agar tidak mengalami gizi kurang maupun kelebihan atau over weight, setiap anak harus mengatur jumlah makanan sesuai dengan kebutuhannya. Dilihat dari berat dan tinggi badan mereka," ujar Samuel. Diungkapkan anak yang kurang gizi terbagi jadi tiga klasifikasi yaitu ringan, sedang dan berat. Untuk kualifikasi tidak berat, yang terpenting porsi makan yang diberikan cukup. Sedangkan yang tergolong kurang gizi tipe berat, harus makan dengan porsi sedikit, yakni dalam sehari mengasup sejumlah 200 kalori selama dua sampai tiga hari. Disamping itu, menurut Ali Khomsan yang juga merupakan Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi dari IPB ini, bagi anak yang kekurangan gizi sebaiknya diper-iksakan dahulu kondisi kesehatan ke berbagai tempat pelayanan kesehatan setempat. Barulah dari sini akan diberikan asupan yang diperlukan. "Kalau kurang gizi anemia misalnya, berarti mereka kurang zat besi. Maka dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat dan protein hewani, diantaranya hati, daging, susu dan telur. Selain itu, karena mereka sebenanrnya kurang lauk, baik juga mengkonsumsi tumbuhan hijau tua, seperti sayur bayam," ujar Ali Khomsan. Kelebihan Gizi Kehidupan masyarakat modern juga ditandai oleh aneka makanan cepat saji (fastfood). Selain memang cepat disajikan, biasanya makanan jenis ini sering menimbulkan problem gizi akibat proporsi yang acap tidak memadai. Selain cepat saji modernitas juga ditandai dengan membanjirnya makanan kudapan atau camilan yang disajikan dengan atraktif untuk menarik selera anak-anak. Akibatnya belum dapat diminimalisir angka penderita kurang gizi, kini anak-anak juga menghadapi potensi masalah gizi. "Terjadinya masalah kelebihan gizi itu diawali karena

disajikan berbagai jenis makanan berlimpah. Selain itu juga karena pada makanan yang merekan asupgizinya sangat kurang. Jadi sebenarnya orang tua tersebut tak mengatur cara makan anaknya," ungkap Ali Khomsan. Senada dengan Ali Khomsan, dokter Samuel juga mengungkapkan makanan cepat saji penyebab kelebihan gizi fover-weight). "Banyak makan junk food itu sangat tinggi kalorinya sehingga membuat anak alami malnutrisi golongan kelebihan," ujar dokter Sam yang bisa ditemukan ber-praktek di Semanggi Specialist Clinic, Siloam Hospital ini. Menurut Sam cara mengatasi anak kelebihan gizi adalah tetap dengan pemberian makanan bergizi tapi jumlahnya dikurangi. Anak yang berat badan sudah kelebihan tak boleh langsung menurun drastis. "Saat perbaikan gizi anak overweight, yang penting harus ada asupan protein," ujarnya. Alhasil gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Bukan hanya untuk orang dewasa namun juga bagi pertumbuhan anak-anak. Mereka semua membutuhkan tersedianya gizi seimbang dan memadai baik itu protein, karbohidrat, maupun lemak. Untuk memenuhi tidak harus mengkonsumsi makanan berharga mahal, yang penting adalah gizi seimbang untuk hidup sehat.C") "Ima http://bataviase.co.id/detailberita-10552506.html

Vaksinasi adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Sejak pemberian vaksinasi secara luas di Amerika Serikat, jumlah kasus penyakit pada anak seperti campak dan pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) turun hingga 95% lebih. Imunisasi telah melindungi anak-anak dari penyakit mematikan dan telah menyelamatkan ribuan nyawa. Saat ini beberapa penyakit sangat jarang timbul sehingga para orang tua kadang mempertanyakan apakah vaksinasi masih diperlukan. imunisasi Apa yang terjadi pada tubuh dengan Vaksin bekerja dengan mempersiapkan tubuh anak anda untuk memerangi penyakit. Setiap suntikan imunisasi yang diberikan mengandung kuman mati atau yang dilemahkan, atau

bagian darinya, yang menyebabkan penyakit tertentu. Tubuh anak anda akan dilatih untuk memerangi penyakit dengan membuat antibodi yang mengenali bagian-bagian kuman secara spesifik. Kemudian akan timbul respon tubuh yang menetap atau dalam jangka panjang. Jadi, ketika anak terpapar pada penyakit yang sebenarnya, antibodi telah siap pada tempatnya dan tubuh tahu cara memeranginya sehingga anak tidak jatuh sakit. Inilah yang disebut sebagai imunitas (ketahanan tubuh terhadap penyakit tertentu). Tetapi akhir-akhir ini semakin banyak beredar mitos dikalangan masyarakat tentang dampak buruk vaksinasi bagi kesehatan buah hati kita. Benarkah demikian? Berikut beberapa fakta Fakta : Pemberian vaksin di masa anak-anak memberikan perlindungan lebih dari berbagai penyakit yang sangat serius, seperti difteri, campak, meningitis, polio, tetanus dan batuk rejan. Jika buah hati anda terserang penyakit tersebut tetapi tidak berdampak buruk atau bahkan tidak mengalami penyakit tersebut setelah pemberian vaksinasi, itu pertanda vaksin tersebut telah bekerja dengan baik. Akan tetapi jika tingkat imun anak anda sedang drop saat vaksinasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, justru akan menjadi ancaman bagi kesehatan buah hati anda. Mitos : Efek samping vaksin sangat berbahaya Fakta : Ada beberapa jenis vaksin yang dapat menyebabkan efek samping. Biasanya efek samping yang ditimbulkan berupa demam ringan, nyeri, kemerahan dan bengkak di tempat suntikan. Tapi ada beberapa vaksin juga yang bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, lelah, dan kehilangan nafsu makan. Bahkan ada beberapa anak yang sampai mengalami reaksi alergi yang berlebihan atau efek samping neurologis seperti kejang-kejang, tetapi kasus ini sangat jarang terjadi. Walaupun menimbulkan efek samping, pemberian vaksin pada anak tetap merupakan cara yang lebih baik untuk mencegah berbagai penyakit pada buah hati anda, asalkan vaksin tidak diberikan kepada anak-anak yang memiliki alergi dari komponen vaksin tertentu. Namun, jika anak Anda memperlihatkan reaksi yang dapat mengancam hidup anak anda setelah pemberian vaksin tertentu, dosis lanjutan dari vaksin tersebut jangan diberikan. Mitos : Autis disebabkan oleh pemberian vaksin pada anak. Fakta : Meskipun banyak kontroversi mengenai topik ini, tapi para peneliti tidak menemukan hubungan yang jelas antara autisme dan pemberian vaksin pada anak-anak. Meskipun tanda-tanda autisme muncul pada waktu yang sama saat anak-anak menerima vaksin tertentu seperti campak, gondok dan rubela (MMR), tetapi para ahli ini mengungkapkan itu hanya kebetulan semata. Mitos : Pemberian Vaksin terlalu dini Fakta : Pemberian vaksin pada masa anak-anak menawarkan perlindungan untuk buah hati anda dari berbagai penyakit serius bahkan penyakit yang sangat fatal. Vaksinasi terkadang diberikan sesaat setelah kelahiran anak anda. Hal ini penting karena berbagai penyakit ini kemungkinan besar akan terjadi ketika anak anda masih sangat muda dan memiliki resiko komplikasi yang besar. Jika Anda menunda vaksin sampai anak anda mulai beranjak dewasa, anda mungkin sudah terlambat. Mitos : Anda bisa melewati beberapa vaksin karena masalah pertimbangan keselamatan anak anda. Fakta : Secara umum, melewati beberapa vaksin bukan ide yang baik. Karena hal ini

berpotensi menyebabkan anak anda rentan terhadap suatu penyakit serius yang sebenarnya dapat dihindari dengan pemberian vaksin. Untuk beberapa anak yang tidak dapat menerima vaksin tertentu untuk alasan medis atau mereka yang tidak menanggapi tentang vaksin, satusatunya perlindungan dari penyakit dapat dicegah dengan vaksin adalah menjaga kekebalan buah hati anda dari orang-orang di sekitar anak anda termasuk anda sebagai orang yang terdekat dengan buah hati anda. Yang terpenting, selalu konsultasikan dengan dokter anak anda kapan saat yang tepat dan vaksin seperti apa yang sesuai dengan kondisi anak anda. Jelaslah bahwa vaksin adalah satu dari alat terbaik yang kita miliki agar anak sehat, namun keberhasilan dan program imunisasi bergantung pada ketersediaan. Anda bisa mendapatkan vaksin dengan harga murah atau gratis melalui klinik kesehatan masyarakat dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), dan pada kampanye vaksinasi anak (misal pekan imunisasi anak). http://www.ibu-anak.com/bayi-0-12-bulan/mitos-pemberian-vaksin-terhadap-anak.html

Bayi Gizi
Two Months Dua Bulan Your baby will get all of his nutrition from breast milk or an iron fortified infant formula until he is four to six months old. Bayi Anda akan mendapatkan semua nutrisi dari ASI atau diperkaya zat besi susu formula sampai ia adalah empat hingga enam bulan. There is no need to supplement with water, juice or cereal at this time. Tidak perlu untuk melengkapi dengan air, jus atau sereal saat ini. He should now be on a more predictable schedule and will probably be nursing or drinking 5-6 ounces of formula every 3-4 hours. Dia sekarang harus di jadwal lebih mudah diprediksi dan mungkin akan menyusui atau minum susu formula 5-6 ons setiap 3-4 jam.

Feeding practices to avoid are putting the bottle in bed or propping the bottle while feeding, putting cereal in the bottle, feeding honey, introducing solids before 4-6 months, or heating bottles in the microwave. Makanan praktek yang harus dihindari adalah menempatkan botol di tempat tidur atau menopang botol sambil makan, meletakkan sereal dalam botol, makan madu, memperkenalkan makanan padat sebelum 4-6 bulan, atau pemanas botol di microwave. Also, avoid the use of low iron formulas, which are nutritionally inadequate to meet the needs of a growing infant. Selain itu, hindari penggunaan formula rendah zat besi, yang bergizi

cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi tumbuh. These types of infant formula do not contain enough iron and will put your child at risk for developing iron deficiency anemia (which has been strongly associated with poor growth and development and with learning disabilities). Jenis susu formula tidak mengandung zat besi yang cukup dan akan menaruh anak Anda pada risiko mengalami anemia defisiensi zat besi (yang telah sangat terkait dengan pertumbuhan yang buruk dan pembangunan dan dengan ketidakmampuan belajar). Iron fortified formulas do not cause colic, constipation or reflux and you should not switch to a low iron formula if your baby has one of these problems. formula yang diperkaya zat besi tidak menyebabkan kolik, sembelit atau refluks dan Anda tidak perlu beralih ke susu formula rendah zat besi jika bayi Anda memiliki salah satu masalah ini.

Four Months Empat Bulan At this age, breast milk or formula is the only food that your baby needs and he should be taking 5-6 ounces 4-6 times each day (24-32 ounces), but you can start to familiarize your baby with the feel of a spoon and introduce solid baby foods. Pada usia ini, ASI atau susu formula merupakan makanan bayi Anda hanya kebutuhan dan dia harus mengambil 5-6 ons 4-6 kali setiap hari (24-32 ons), tetapi Anda bisa mulai untuk membiasakan bayi Anda dengan nuansa sendok dan memperkenalkan makanan bayi padat. See the Guide to Starting Solids for more information, especially if your child is at risk for developing food allergies. Lihat Panduan untuk Solids Mulai untuk informasi lebih lanjut, terutama jika anak Anda berisiko untuk alergi makanan berkembang.

Cereal is the first solid you should give your baby and you can mix it with breast milk, formula or water and feed it to your baby with a spoon (not in a bottle). Sereal adalah yang pertama solid Anda harus memberikan bayi Anda dan Anda dapat mencampurnya dengan ASI, formula atau air dan pakan untuk bayi Anda dengan sendok (bukan dalam botol). Start by feeding one tablespoon of an iron-fortified Rice cereal at one feeding and then slowly increase the amount to 3-4 tablespoons one or two times each day. Mulailah dengan memberi makan satu sendok dari Beras sereal yang diperkaya zat besi pada satu makan dan kemudian perlahan-lahan meningkatkan jumlah 3-4 sendok makan untuk satu atau dua kali setiap hari. This is a very important source of iron for your growing infant (especially if you are breastfeeding). Ini merupakan sumber yang sangat penting dari besi untuk pertumbuhan bayi Anda (terutama jika Anda sedang menyusui). You can then start with vegetables at about six months of age. Anda kemudian dapat mulai dengan sayuran sekitar enam bulan. Your baby will probably have given up middle of the night feedings by this age. Bayi Anda mungkin akan menyerah tengah makan malam oleh usia ini. If not, slowly reduce how much you are putting in the bottle each night and gradually stop this feeding all together. Jika tidak, perlahan-lahan mengurangi seberapa banyak Anda menempatkan di botol setiap malam dan secara bertahap menghentikan makan ini semua bersama-sama. Feeding practices to avoid are putting the bottle in bed or propping the bottle while feeding, putting cereal in the bottle, feeding honey, using a low-iron formula or heating bottles in the

microwave. Makanan praktek yang harus dihindari adalah menempatkan botol di tempat tidur atau menopang botol sambil makan, meletakkan sereal dalam botol, makan madu, dengan formula rendah besi atau pemanas botol di microwave.

Six Months Enam Bulan While continuing to give 4-5 feedings of breast milk or formula (24-32 ounces) and 4 or more tablespoons of iron fortified cereal each day, you can now start to give well-cooked, strained, or mashed vegetables or commercially prepared baby foods. Sambil terus memberikan 4-5 menyusui dari ASI atau susu formula (24-32 ons) dan 4 atau lebih sendok makan sereal yang diperkaya zat besi setiap hari, kini Anda dapat mulai untuk memberikandimasak, disaring, atau tumbuk sayuran baik atau komersial bayi disiapkan makanan. Start with one tablespoon of a mild tasting vegetable, such as green beans, peas, squash or carrots and gradually increase to 4-5 tablespoons one or two times each day. Mulailah dengan satu sendok makan sayuran mencicipi ringan, seperti kacang hijau, kacang polong, labu atau wortel dan secara bertahap meningkat menjadi 4-5 sendok makan satu atau dua kali setiap hari.

Start fruits about a month after starting vegetables and again, gradually increase to 4-5 tablespoons one or two times each day. buah-buahan Mulai sekitar sebulan setelah sayuran awal dan lagi, secara bertahap meningkat menjadi 4-5 sendok makan satu atau dua kali setiap hari. You can use peeled, cooked, or canned fruits (but only those packed in light syrup or water) that have been blenderized or strained. Anda dapat menggunakan kupas, dimasak, atau kaleng buah (tapi hanya mereka yang dikemas dalam sirup atau air) yang telah blenderized atau tegang. You can also begin to offer 4-6 ounces of 100% fruit juices. Anda juga dapat mulai menawarkan 4-6 ons jus buah 100%. Start by mixing one part juice with two parts of water and offer it in a cup only. Mulailah dengan mencampur satu bagian jus dengan dua bagian air dan menawarkan dalam cangkir saja. Delay giving finger foods or meat and other protein foods until infants are eight to nine months old. Keterlambatan makanan jari pemberian atau daging dan makanan protein lainnya sampai bayi delapan sampai sembilan bulan. To avoid having to supplement with fluoride, prepare powdered/concentrated formula with fluorinated tap water. Untuk menghindari harus melengkapi dengan fluorida, menyiapkan bubuk / formula terkonsentrasi dengan air keran fluorinated. If you are using ready-to-feed formula, or bottled or filtered water only, then your baby may need fluoride supplements. Jika Anda menggunakan siap formula-pakan, atau air kemasan atau disaring saja, maka bayi Anda mungkin perlu suplemen fluoride. Your baby will probably have given up middle of the night feedings by this age. Bayi Anda mungkin akan menyerah tengah makan malam oleh usia ini. If not, slowly reduce how much you are putting in the bottle each night and gradually stop this feeding all together. Jika tidak,

perlahan-lahan mengurangi seberapa banyak Anda menempatkan di botol setiap malam dan secara bertahap menghentikan makan ini semua bersama-sama. Feeding practices to avoid are putting the bottle in bed or propping the bottle while feeding, putting cereal in the bottle, feeding honey, using a low-iron formula, offering juice in a bottle or heating bottles in the microwave. Makanan praktek yang harus dihindari adalah menempatkan botol di tempat tidur atau menopang botol sambil makan, meletakkan sereal dalam botol, makan madu, dengan formula rendah besi, menawarkan jus dalam botol atau pemanas botol di microwave.

Nine Months Sembilan Bulan While continuing to give 3-4 feedings of breast milk or formula (24-32 ounces) and 4 or more tablespoons of cereal, vegetables and fruit one or two times each day, you can now start to give more protein containing foods. Sambil terus memberikan 3-4 menyusui dari ASI atau susu formula (24-32 ons) dan 4 atau lebih sendok makan sereal, sayuran dan buah-buahan satu atau dua kali setiap hari, kini Anda dapat mulai memberikan lebih banyak makanan yang mengandung protein. These include well-cooked, strained or ground plain meats (chicken, beef, turkey, veal, lamb, boneless fish, or liver), mild cheese, peanutbutter , or egg yolks (no egg whites as there is a high chance of allergic reactions in infants less than 12 months old). Ini termasuk baik-dimasak, disaring atau ditumbuk polos daging (ayam, daging sapi, kalkun, sapi, domba, ikan tanpa tulang, atau hati), keju ringan, peanutbutter , atau kuning telur (putih telur ada karena ada kesempatan tinggi reaksi alergi pada bayi berumur kurang dari 12 bulan). If using commercially prepared jars of baby food, do not use vegetables with meat as they have little meat and less protein and iron than jars with plain meat. Jika menggunakan wadah komersial disiapkan makanan bayi, tidak menggunakan sayuran dengan daging karena mereka memiliki sedikit daging dan protein kurang dan besi dari stoples dengan daging polos. Start with 1-2 tablespoons and increase to 3-4 tablespoons once each day. Mulailah dengan 1-2 sendok makan dan meningkat menjadi 3-4 sendok makan sekali setiap hari. If your baby doesn't seem to like to eat plain meat, then you can mix it with a vegetable that they already like as you offer it. Jika bayi tampaknya tidak suka makan daging polos, maka Anda dapat mencampurnya dengan sayuran yang mereka sudah seperti saat Anda menawarkannya.

You should start to offer soft table foods and finger foods at this age. Anda harus mulai untuk menawarkan makanan lunak dan makanan meja jari pada usia ini. Give soft, bite-size pieces of food, such as soft fruit and vegetable pieces, pastas, graham or saltine crackers, and dry cheerios, but do not give these foods if the child is going to be unattended in case of choking. Berikan lunak, potong ukuran gigitan makanan, seperti buah lembut dan potongan sayuran,

pasta, graham atau biskuit asin, dan Cheerios kering, tetapi tidak memberi makanan ini jika anak akan menjadi tanpa perawatan dalam kasus tersedak. Over the next three months your baby's diet will begin to resemble that of the rest of the families, with 3 meals and 2 snacks each day. Selama tiga bulan ke depan makanan bayi Anda akan mulai menyerupai bahwa dari sisa keluarga, dengan 3 kali makan dan 2 snack setiap hari. You can also give4-6 ounces of 100% fruit juice in a cup. Anda dapat juga give4-6 ons jus buah 100% dalam cangkir. To avoid having to supplement with fluoride, prepare powdered/concentrated formula with fluorinated tap water. Untuk menghindari harus melengkapi dengan fluorida, menyiapkan bubuk / formula terkonsentrasi dengan air keran fluorinated. If you are using ready-to-feed formula, or bottled or filtered water only, then your baby may need fluoride supplements. Jika Anda menggunakan siap formula-pakan, atau air kemasan atau disaring saja, maka bayi Anda mungkin perlu suplemen fluoride. Your baby will probably have given up middle of the night feedings by this age. Bayi Anda mungkin akan menyerah tengah makan malam oleh usia ini. If not, slowly reduce how much you are putting in the bottle each night and gradually stop this feeding all together. Jika tidak, perlahan-lahan mengurangi seberapa banyak Anda menempatkan di botol setiap malam dan secara bertahap menghentikan makan ini semua bersama-sama. Feeding practices to avoid are changing to regular milk before your child is twelve months old, putting the bottle in bed or propping the bottle while feeding, feeding honey, using a low-iron formula, offering juice in a bottle or heating bottles in the microwave. Makanan praktek untuk menghindari berubah untuk susu biasa sebelum anak Anda dua belas bulan, menempatkan botol di tempat tidur atau menopang botol sambil makan, makan madu, dengan formula rendah besi, menawarkan jus dalam botol atau pemanas botol di microwave .

Twelve Months Dua Belas Bulan You may now give your baby homogenized whole cow's milk. Anda sekarang dapat memberikan susu sapi utuh homogen's. Do not use 2%, low fat, or skim milk until your child is 2-3 years old. Jangan gunakan 2%, lemak rendah, atau susu skim sampai anak Anda berusia 2-3 tahun. Your baby's diet will begin to resemble that of the rest of the families, with 3 meals and 2 snacks each day. makanan bayi Anda akan mulai menyerupai bahwa dari sisa keluarga, dengan 3 kali makan dan 2 snack setiap hari. You should limit milk and dairy products to about 16-24 oz each day (in a cup or bottle) and juice to 4-6 oz each day (offered in a cup only) and offer a variety of foods to encourage good eating habits later. Anda harus membatasi produk susu dan susu untuk sekitar 16-24 oz setiap hari (dalam cangkir atau botol) dan jus untuk 4-6 oz setiap hari (ditawarkan dalam cangkir saja) dan menawarkan berbagai macam makanan untuk mendorong kebiasaan makan yang baik kemudian .

Your child should want to feed himself with his fingers and a spoon or fork and should be able to drink out of a cup. Anak Anda harus ingin memberi makan dirinya dengan jari-jarinya

dan sendok atau garpu dan harus mampu minum dari cangkir. The next few months will be time to stop using a bottle. Beberapa bulan ke depan akan waktu untuk berhenti menggunakan botol. Remember that your baby's appetite may decrease and become pickier over the next few years as his growth rate slows. Ingatlah bahwa nafsu makan bayi Anda dapat menurunkan dan menjadi pilih-pilih selama beberapa tahun ke depan sebagai tingkat pertumbuhannya melambat. Your baby will probably have given up middle of the night feedings by this age. Bayi Anda mungkin akan menyerah tengah makan malam oleh usia ini. If not, slowly reduce how much you are putting in the bottle each night and gradually stop this feeding all together. Jika tidak, perlahan-lahan mengurangi seberapa banyak Anda menempatkan di botol setiap malam dan secara bertahap menghentikan makan ini semua bersama-sama. To avoid having to supplement with fluoride, use fluorinated tap water. Untuk menghindari harus melengkapi dengan fluorida, gunakan fluorinated keran air. If you are using bottled or filtered water only, then your child may need fluoride supplements (check with the manufacturer for your water's fluoride levels). Jika Anda menggunakan air kemasan atau disaring saja, maka anak Anda mungkin memerlukan suplemen fluorida (hubungi produsen untuk tingkat fluorida air Anda). Feeding practices to avoid are giving large amounts of sweet desserts, soft drinks, fruitflavored drinks, sugarcoated cereals, chips or candy, as they have little nutritional value. Makanan praktek untuk menghindari memberikan sejumlah besar makanan penutup manis, minuman ringan, minuman rasa buah, sereal sugarcoated, keripik atau permen, karena mereka memiliki sedikit nilai gizi. Also avoid giving foods that your child can choke on, such as raw carrots, peanuts, whole grapes, tough meats, popcorn, chewing gum or hard candy. Juga hindari memberikan makanan yang anak Anda dapat tersedak, seperti wortel mentah, kacang, anggur utuh, daging keras, popcorn, permen karet atau permen keras.

Gastroesophageal reflux

Gastroesophageal reflux is the backward movement of food and acid from the stomach into the esophagus and sometimes into the mouth (see Peptic Disorders: Gastroesophageal Reflux (GERD) ). Gastroesophageal reflux adalah gerakan mundur dari makanan dan asam dari perut ke kerongkongan dan kadang-kadang ke dalam mulut (lihat Gangguan Lambung: Gastroesophageal Reflux (GERD) ).

Reflux may be caused by the infant's position during feeding; overfeeding; exposure to caffeine, nicotine Some Trade Names Refluks bisa disebabkan oleh posisi bayi selama menyusui, overfeeding, paparan kafein, nikotin Beberapa Nama Perdagangan

NICORETTENICOTROL NICORETTENICOTROL , and cigarette smoke; a food intolerance or allergy; or an abnormality of the digestive tract. , Dan asap rokok, sebuah intoleransi makanan atau alergi, atau suatu kelainan pada saluran pencernaan. Symptoms include vomiting, excessive spitting up, damage to the esophagus (the tube that connects the throat to the stomach), and feeding or breathing problems. Gejalanya meliputi muntah, meludah berlebihan atas, kerusakan pada esofagus (tabung yang menghubungkan tenggorokan ke lambung), dan makan atau masalah pernapasan. Tests that help doctors diagnose the condition include a barium study, an esophageal pH probe, a gastric emptying scan, and endoscopy. Pengujian yang membantu dokter mendiagnosa kondisi tersebut termasuk studi barium, penyelidikan pH esophagus, sebuah pengosongan lambung scan, dan endoskopi. Treatment options include thickened formula for feedings, special positioning, frequent burping, histamine-2 (H 2 ) blockers, proton pump inhibitors, and, in certain cases, metoclopramide Some Trade Names Pilihan pengobatan termasuk rumus menebal untuk menyusui, posisi khusus, sering bersendawa, histamin-2 (H 2) blockers, pompa proton inhibitor, dan, dalam kasus-kasus tertentu, metoclopramide Beberapa Nama Perdagangan REGLAN Reglan and surgery. dan pembedahan.

Nearly all infants have episodes of gastroesophageal reflux, which are characterized by wet burps, burping up, or spit up. Hampir semua bayi memiliki episode refluks gastroesophageal, yang ditandai dengan bersendawa basah, bersendawa Facebook, atau meludah. These wet burps typically occur shortly after eating and are considered normal. Bersendawa ini basah biasanya terjadi segera setelah makan dan dianggap normal. Gastroesophageal reflux becomes a concern when it Gastroesophageal reflux menjadi perhatian ketika

Interferes with feeding and growth Mengganggu makan dan pertumbuhan Damages the esophagus (esophagitis) Kerusakan esofagus (esophagitis) Leads to breathing difficulties (such as coughing, wheezing, or stopping breathing) Menyebabkan sesak nafas (seperti batuk, mengi, atau berhenti bernapas) Continues beyond infancy into childhood Berlanjut melebihi masa bayi ke masa kanak-kanak

Causes Penyebab Healthy infants have reflux for many reasons. bayi sehat memiliki refluks karena berbagai alasan. The circular band of muscle at the junction of the esophagus and stomach (the lower esophageal sphincter) normally keeps stomach contents from entering the esophagus. Pita melingkar otot di persimpangan kerongkongan dan lambung (esophageal sphincter bawah) biasanya membuat isi perut dari memasuki kerongkongan. In infants, this muscle may be underdeveloped, or it may relax at inappropriate times, allowing stomach contents to move backward (reflux) into the esophagus. Pada bayi, otot ini mungkin belum berkembang, atau mungkin bersantai pada waktu yang tidak tepat, memungkinkan isi perut untuk bergerak ke belakang (refluks) ke dalam kerongkongan. Being held flat during

feeding or lying down after feeding promotes reflux because gravity is no longer able to help keep material in the stomach from flowing back up the esophagus. Datar ditahan selama makan atau berbaring setelah makan mempromosikan refluks karena gravitasi tidak lagi dapat membantu menjaga material dalam perut mengalir kembali ke kerongkongan. Overfeeding and drinking carbonated beverages predispose to reflux by increasing pressure in the stomach. Overfeeding dan minum minuman bersoda predisposisi refluks dengan meningkatkan tekanan dalam perut. Cigarette smoke (as secondhand smoke) and caffeine (in beverages or breast milk) relax the lower esophageal sphincter, allowing reflux to occur more readily. Asap rokok (seperti asap bekas) dan kafein (dalam minuman atau air susu ibu) mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, sehingga refluks terjadi lebih mudah. Caffeine and nicotine (in breast milk) also stimulate acid production so any reflux that does occur is more acidic. Kafein dan nikotin (dalam ASI) juga merangsang produksi asam sehingga setiap refluks yang tidak terjadi adalah lebih asam. A food allergy or intolerance also can contribute to reflux, but this is a less common cause. Sebuah alergi makanan atau intoleransi juga dapat berkontribusi untuk refluks, tetapi ini merupakan penyebab kurang umum. Anatomic abnormalities, such as narrowing of the esophagus, partial blocking of the stomach (pyloric stenosis), or abnormal positioning of the intestines (malrotation), can initially mimic reflux. kelainan anatomi, seperti penyempitan, kerongkongan menghalangi sebagian dari lambung (stenosis pilorus), atau posisi normal dari usus (malrotation), awalnya dapat meniru refluks. However, these abnormalities are more serious and can progress to vomiting and other symptoms of obstruction, such as abdominal pain, listlessness, and dehydration. Namun, kelainan ini lebih serius dan dapat berkembang menjadi muntah dan gejala lain dari obstruksi, seperti sakit perut, lesu, dan dehidrasi. Symptoms Gejala The most obvious symptoms of gastroesophageal reflux in infants are vomiting and excessive spitting up. Gejala yang paling jelas dari gastroesophageal reflux pada bayi adalah muntah dan meludah berlebihan atas. Reflux typically worsens in the first several months of life, peaks around 6 to 7 months of age, and then gradually lessens. Reflux biasanya memburuk dalam beberapa bulan pertama kehidupan, puncak sekitar 6 sampai 7 bulan usia, dan kemudian secara bertahap mengurangi. Nearly all infants with reflux outgrow it by about 18 months of age. Hampir semua bayi dengan refluks mengatasi itu dengan sekitar 18 bulan. In some, however, reflux causes complications and becomes known as gastroesophageal reflux disease (GERD). Dalam beberapa, bagaimanapun, refluks menyebabkan komplikasi dan menjadi dikenal sebagai penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Such complications include irritability due to stomach discomfort, feeding problems that can result in poor growth, and spells of twisting and posturing that may be confused with seizures. komplikasi tersebut termasuk sifat lekas marah karena ketidaknyamanan perut, makan masalah yang dapat menghasilkan pertumbuhan yang buruk, dan "mantra" dari memutar dan sikap yang mungkin bingung dengan kejang. Less commonly, small amounts of acid from the stomach may enter the windpipe (aspiration). Kurang umum, sejumlah kecil asam dari perut dapat memasukkan

pipa udara (aspirasi). Acid in the windpipe and breathing passages may result in coughing, wheezing, stopping breathing (apnea), or pneumonia. Asam dalam tenggorokan dan saluran pernapasan dapat mengakibatkan batuk, mengi, berhenti bernapas (apnea), atau pneumonia. Many children with asthma also have reflux. Banyak anak dengan asma juga memiliki refluks. Ear pain, hoarseness, hiccups, and sinusitis also can occur as a result of GERD. Telinga sakit, suara serak, cegukan, dan sinusitis juga bisa terjadi sebagai akibat dari GERD. If the esophagus is significantly irritated (esophagitis), there may be some bleeding, resulting in iron deficiency anemia. Jika kerongkongan secara signifikan jengkel (esophagitis), mungkin ada beberapa pendarahan, sehingga anemia kekurangan zat besi. In others, esophagitis can cause scar tissue, which can narrow the esophagus (stricture). Dalam orang lain, esofagitis dapat menyebabkan jaringan parut, yang dapat mempersempit kerongkongan (striktur). Heartburn, a common symptom among adolescents and adults with GERD, is more commonly expressed as chest pain or abdominal pain among young children. Heartburn, gejala yang umum di kalangan remaja dan orang dewasa dengan GERD, lebih sering dinyatakan sebagai nyeri dada atau nyeri perut kalangan anak-anak muda. Diagnosis Diagnosa Tests are often not needed to diagnose gastroesophageal reflux in infants who simply have mild symptoms such as frequent spit-ups. Pengujian seringkali tidak diperlukan untuk mendiagnosis refluks gastroesofagus pada bayi yang hanya mengalami gejala-gejala ringan seperti sering meludah-up. However, if symptoms are more complicated, various tests can be performed. Namun, jika gejala yang lebih rumit, berbagai tes dapat dilakukan. A barium study (see Symptoms and Diagnosis of Digestive Disorders: X-ray Studies ) is the most common test. Sebuah studi barium (lihat Gejala dan Diagnosis Gangguan Pencernaan:-ray Studi X ) adalah tes yang paling umum. The child swallows barium, a liquid that outlines the digestive tract when x-rays are taken. Anak menelan barium, cairan yang mencantumkan saluran pencernaan ketika x-ray diambil. This test can confirm the diagnosis of gastroesophageal reflux and also help the doctor identify some of the possible causes. Tes ini dapat mengkonfirmasi diagnosis refluks gastroesophageal dan juga membantu dokter mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebab. An esophageal pH probe is a thin flexible tube with a sensor at the tip that measures the degree of acidity (pH). Sebuah probe pH kerongkongan adalah tabung fleksibel tipis dengan sensor di ujung yang mengukur derajat keasaman (pH). Doctors pass the tube through the child's nose, down the throat, and into the end of the esophagus. Dokter melewati tabung melalui hidung anak, ke dalam tenggorokan, dan ke dalam ujung kerongkongan. The tube is usually left in place for 24 hours. Tabung ini biasanya dibiarkan di tempat selama 24 jam. Normally, children do not have acid in their esophagus, so if the sensor detects acid, it is a sign of reflux. Biasanya, anak-anak tidak memiliki asam di kerongkongan mereka, jadi jika sensor mendeteksi asam, itu adalah tanda refluks. Doctors sometimes use this test to see whether children with symptoms such as coughing or breathing difficulties have reflux. Dokter kadang-kadang menggunakan tes ini untuk melihat apakah anak-anak dengan gejala seperti batuk atau kesulitan

bernafas telah refluks. In a gastric emptying scan (milk scan), the child drinks a beverage that contains a small amount of mildly radioactive material. Dalam pengosongan lambung scan (susu scan), minuman anak minuman yang mengandung sejumlah kecil bahan radioaktif ringan. This material is harmless to the child. Bahan ini tidak berbahaya untuk anak. A special camera or scanner that is highly sensitive to radiation can detect where the material is in the child's body. Sebuah kamera khusus atau pemindai yang sangat sensitif terhadap radiasi bisa mendeteksi mana bahan ini dalam tubuh anak. The camera can see how rapidly the material leaves the stomach and whether there is reflux, aspiration, or both. Kamera ini dapat melihat seberapa cepat bahan daun perut dan apakah ada refluks, aspirasi, atau keduanya. In upper endoscopy (see Symptoms and Diagnosis of Digestive Disorders: Endoscopy ), the child is sedated, and a small flexible tube with a camera on the end (endoscope) is passed through the mouth into the esophagus and stomach. Dalam endoskopi atas (lihat Gejala dan Diagnosis Gangguan Pencernaan: Endoskopi ), anak dibius, dan tabung fleksibel kecil dengan kamera di ujung (endoskopi) dilewatkan melalui mulut ke dalam kerongkongan dan perut. Doctors may perform upper endoscopy if they need to see whether there is an ulcer or irritation or if they need to obtain a sample for a biopsy. Dokter dapat melakukan endoskopi atas jika mereka perlu untuk melihat apakah ada borok atau iritasi atau jika mereka perlu untuk mendapatkan sampel untuk biopsi. Bronchoscopy (see Symptoms and Diagnosis of Digestive Disorders: Endoscopy ) is a similar test in which doctors use an endoscope to examine the voice box (larynx) and airways. Bronkoskopi (lihat Gejala dan Diagnosis Gangguan Pencernaan: Endoskopi ) adalah tes serupa di mana dokter menggunakan endoskopi untuk memeriksa kotak suara (laring) dan saluran udara. Bronchoscopy can help doctors decide whether reflux is a likely cause of lung or breathing problems. Bronkoskopi dapat membantu dokter memutuskan apakah refluks adalah penyebab kemungkinan masalah paru-paru atau pernapasan. Treatment Pengobatan Treatment of reflux depends on the child's age and symptoms. Pengobatan refluks tergantung pada usia anak dan gejala. For infants who just have wet burps, doctors may recommend no treatment or may suggest measures such as thickening formula for feedings, special positioning, and frequent burping. Untuk bayi yang hanya memiliki bersendawa basah, dokter mungkin merekomendasikan perawatan tidak ada atau mungkin menyarankan langkah-langkah seperti penebalan formula untuk menyusui, posisi khusus, dan sering bersendawa. Formula can be thickened by adding 1 to 3 teaspoons of rice cereal per ounce of formula. Formula bisa menebal dengan menambahkan 1 sampai 3 sendok teh sereal beras per ons dari rumus. The nipple may have to be cross-cut to allow the formula to flow. Puting mungkin harus cross-cut untuk memungkinkan formula mengalir. Infants with reflux should be fed in an upright or semi-upright position and then maintained in an upright position for 30 minutes after eating. Bayi dengan refluks harus diberi makan

dalam posisi tegak atau semi-tegak dan kemudian dipelihara dalam posisi tegak selama 30 menit setelah makan. For older children, the head of the bed can be elevated 6 inches (about 15 1 / 4 centimeters) to help reduce nighttime reflux. Untuk anak-anak yang lebih tua, kepala tempat tidur bisa diangkat 6 inci (sekitar 15 1 / 4 cm) untuk membantu mengurangi refluks malam hari. Older children also should avoid eating 2 to 3 hours before bedtime, drinking carbonated beverages or those that contain caffeine, taking certain drugs (such as those with anticholinergic effects), eating certain foods (such as chocolate), and overeating. Anak yang lebih tua juga harus menghindari makan 2 sampai 3 jam sebelum tidur, minum minuman bersoda atau yang mengandung kafein, minum obat-obatan tertentu (seperti yang dengan efek antikolinergik), makan makanan tertentu (seperti cokelat), dan makan berlebihan. All children should be kept away from tobacco smoke. Semua anak harus dijauhkan dari asap tembakau. Drugs: If changes in feeding and positioning do not control symptoms, doctors may prescribe drugs. Obat: Jika perubahan makan dan posisi tidak mengontrol gejala, dokter mungkin meresepkan obat-obatan. Several types of drugs are available for reflux: Beberapa jenis obat yang tersedia untuk refluks:

Those that neutralize acid Mereka yang menetralkan asam Those that suppress acid production Mereka yang menekan produksi asam Those that improve the movement of the digestive tract Mereka yang meningkatkan gerakan pada saluran pencernaan

Antacids are drugs that neutralize gastric acid. Antasida obat yang menetralisir asam lambung. These drugs work quickly to relieve symptoms such as heartburn. Obat ini bekerja dengan cepat untuk meringankan gejala seperti sakit maag. For those with more severe disease, acid-suppressing drugs are required. Bagi mereka dengan penyakit yang lebih berat, obat penekan asam diperlukan. By reducing stomach acid, these drugs lessen symptoms and allow the esophagus to heal. Dengan mengurangi asam lambung, obat-obatan ini mengurangi gejala dan memungkinkan kerongkongan untuk menyembuhkan. There are two types of acid-suppressing drugs, histamine-2 (H 2 ) blockers and proton pump inhibitors (PPIs). Ada dua jenis obat penekan asam, 2 histamin-(H 2) blockers dan penghambat pompa proton (PPI). H 2 blockers do not suppress acid production quite as much as PPIs. H 2 blocker tidak menekan produksi asam cukup sebanyak PPI. Promotility drugs stimulate the movement of contents through the esophagus, stomach, and intestines. obat Promotility merangsang pergerakan isi melalui kerongkongan, perut, dan usus. These drugs (such as metoclopramide Some Trade Names Obat-obatan ini (seperti metoclopramide Beberapa Nama Perdagangan REGLAN Reglan ) may help increase the strength of the lower esophageal sphincter and increase the speed at which the stomach empties. ) Dapat membantu meningkatkan kekuatan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan kecepatan di mana

mengosongkan perut. Improved gastric emptying should decrease gastric pressure, making reflux less likely to occur. Peningkatan pengosongan lambung harus mengurangi tekanan lambung, membuat refluks cenderung terjadi. Doctors used to prescribe these drugs frequently for reflux but now think they are helpful only for certain children. Dokter yang digunakan untuk resep obat ini sering untuk refluks tapi sekarang berpikir bahwa mereka sangat membantu hanya untuk anak-anak tertentu. Surgery: Rarely, reflux does not respond to nonsurgical treatment and is so severe that doctors recommend surgery. Bedah: Jarang, refluks tidak merespon terhadap pengobatan non-bedah dan begitu parah sehingga dokter menyarankan operasi. The most common surgical procedure is a fundoplication. Prosedur bedah yang paling umum adalah suatu fundoplication. In fundoplication, the surgeon wraps the top of the stomach around the lower end of the esophagus to make that junction tighter and decrease reflux. Dalam fundoplication, ahli bedah membungkus bagian atas perut di sekitar ujung bawah kerongkongan untuk membuat sambungan ketat dan refluks menurun. http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.mer ck.com/mmhe/sec23/ch275/ch275c.html&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhghpdxNT YCKwgeeGitcvXiTOKBBiw

Você também pode gostar