Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pencaharian, harta benda, keuangan, kebaikan dan amal kebajikan. Tujuan slam ialah mengahpus kemiskinan dan mengikisnya habis, sehingga tidak terdapat lagi di atas bumi Allah ini orang fakir yang tersia-sia dan orang miskin yang hidup sengsara. Al-Quran menyebut mereka dalam ayat yang berhubungan dengan ketentuan pembagian !akat" #esungguhnya !akat-!akat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin. $AtTaubah %&'. (olongan pertama dan kedua" fakir dan miskin )akir dan miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan mereka. *ara ulama berselisih pendapat manakah yang kondisinya lebih parah antara fakir dan miskin. +lama #yafiiyah dan ,ambali berpendapat bah-a fakir itu lebih parah dari miskin. Alasan mereka karena dalam ayat ini Allah menyebut fakir lebih dulu dahulu setelah itu menyebut miskin. +lama lainnya berpendapat miskin lebih parah dari fakir../0 Adapun batasan dikatakan fakir menurut ulama #yafiiyah dan 1alikiyah adalah orang yang tidak punya harta dan usaha yang dapat memenuhi kebutuhannya. #eperti kebutuhannya, misal sepuluh ribu rupiah tiap harinya, namun ia sama sekali tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut atau ia hanya dapat memenuhi kebutuhannya kurang dari separuh. #edangkan miskin adalah orang yang hanya dapat mencukupi separuh atau lebih dari separuh kebutuhannya, namun tidak bisa memenuhi seluruhnya..20 #yaikh 1uhammad bin #holih Al 3+tsaimin memberikan gambaran perbedaan antara fakir dan miskin, 4ita bisa memperkirakan batasan fakir dan miskin dengan melihat pada gaji bulanan. 5ika gaji dalam setahun adalah sebesar 6&&& riyal $7p.8/,6 jt', sedangkan kebutuhannya 8&.&&& riyal $7p./6 jt', dalam kondisi ini seseorang dianggap miskin. 4arena ia hanya mampu memenuhi separuh dari kebutuhannya. 5ika gaji dalam setahun 9&&& riyal $7p.8& jt', sedankan kebutuhannya dalam setahun 8&.&&& riyal $7p./6 jt', dalam kondisi ini ia dianggap fakir. :egitu pula ketika seseorang tidak memiliki pekerjaaan, maka ia dianggap fakir..90 ;rang yang berkecukupan tidak boleh diberi !akat ;rang yang berkecukupan sama sekali tidak boleh diberi !akat, inilah yang disepakati oleh para ulama. ,al ini berdasarkan sabda <abi shallallahu 3alaihi -a sallam,
Tidak ada satu pun bagian !akat untuk orang yang berkecukupan..60 Apa standarnya orang kaya yang tidak boleh mengambil !akat= #tandarnya, ia memiliki kecukupan ataukah tidak. 5ika ia memiliki harta yang mencukupi diri dan orang-orang yang ia tanggung, maka tidak halal !akat untuk dirinya. <amun jika tidak memiliki kecukupan -alaupun hartanya mencapai nishob, maka ia halal untuk mendapati !akat. ;leh karena itu, boleh jadi orang yang -ajib !akat karena hartanya telah mencapai nishob, ia sekaligus berhak menerima !akat. >emikian pendapat mayoritas ulama yaitu ulama 1alikiyah, #yafiiyah dan salah satu pendapat dari mam Ahmad..%0 Apa standar kecukupan= 4ecukupan yang dimaksud adalah kecukupan pada kebutuhan primer, yaitu pada makan, minum, tempat tinggal, juga segala yang mesti ia penuhi tanpa bersifat boros atau tanpa keterbatasan. 4ebutuhan yang dimaksud di sini adalah baik kebutuhan dirinya sendiri dan orang-orang yang ia tanggung nafkahnya. nilah pendapat mayoritas ulama..?0 #yaikh 1uhammad bin #holih Al 3+tsaimin menerangkan, 4ecukupan yang dimaksud bukan hanya kecukupan indi@idu, bahkan termasuk pula kecukupan orang yang ditanggung nafkahnya. 4ebutuhan yang menjadi standar kecukupan bukan hanya makan, minum, tempat tinggal, pakaian, bahkan termasuk pula kebutuhan biologis, yaitu menikah. 5ika seseorang butuh akan nikah dan ia sudah cukup berada dalam hal makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal, akan tetapi ia tidak memiliki sesuatu sebagai maharnya, maka ia boleh diberikan !akat untuk maksud tersebut -alaupun jumlahnya banyak. :egitu pula bagi seorang penuntut ilmu, jika ia sudah cukup berada dalam hal makan, minum, tempat tinggal dan pakaian, namun ia sebagai penuntut
ilmu butuh akan berbagai buku, maka ia juga boleh diberi !akat untuk keperluan buku yang ia butuhkan..A0 :olehkah memberi !akat kepada fakir miskin yang mampu mencari nafkah= 5ika fakir dan miskin mampu bekerja dan mampu memenuhi kebutuhannya serta orang-orang yang ia tanggung atau memenuhi kebutuhannya secara sempurna, maka ia sama sekali tidak boleh mengambil !akat. Alasannya karena <abi shallallahu 3alaihi -a sallam bersabda,
Tidak ada satu pun bagian !akat untuk orang yang berkecukupan dan tidak pula bagi orang yang kuat untuk bekerja..B0 >alam hadits yang lain, <abi shallallahu 3alaihi -a sallam bersabda,
kategori orang kaya atau orang berada. Apabila tidak mencukupi kehidupan dirinya dan mereka yang menjadi tanggungannya maka orang tersebut masuk dalam kategori fakir yang berhak menerima !akat. :agi #ayyed #abiF, tidak ada perbedaan antara fakir dan miskin dalam hal kebutuhan hidup dan hak mendapatkan !akat. 1enurutnya, miskin masuk dalam kategori fakir, namun miskin memiliki ciri-ciri tertentu yaitu fakir yang tidak sampai melakukan perbuatan meminta-minta kepada orang lain, seperti meminta-minta di jalanan dengan menengadahkan tangan kepada orang lain. >engan demikian dapat difahami bah-a fakir adalah mereka yang melakukan perbuatan meminta-minta kepada orang lain untuk mencukupi kebutuhan hidup, sementara miskin tidak melakukan hal tersebut.