APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PADA KONTROL PROFIL MESIN

DIAN SAFARI

POLITEKNIK TECHNICAL EDUCATION AND DEVELOPMENT CENTRE (TEDC) BANDUNG

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi tidak bisa lepas dari perkembangan komponen elektronika semikonduktor terutama Dioda dan Transistor. Sehingga dikenal Dioda Transistor Logic dan Transistor Transistor Logic. Dengan adanya transistor maka berkembanglah komponen elektronika yang disebut Integrated Circuit (IC). Didalam IC terdapat ribuan bahkan jutaan transistor yang sudah dapat digunakan untuk pengendalian logika. Dengan menggunakan IC dan transistor kita dapat mengembangkan suatu produk otomasi. Pada banyak aplikasi karena sifat Transistor sama dengan Dioda, dimana proses conduct-nya memanfaatkan adanya Depletion area yang terjadi karena pemberian bias terhadap juction P dan N.Transistor banyak digunakan sebagai suatu saklar elektronik dengan proses switching yang sangat cepat dan tanpa menimbulkan bunga api dan bounching. Selain itu juga penggunaan motor induksi di industri sangat penting, maka diperlukan beberapa cara agar motor induksi tersebut dapat digunakan sebagai prime mover. Salah satunya dengan menggunakan Gear sebagai media transfer power dan speed reducer Berdasarkan hal tersebut diatas maka akan dipaparkan penggunaan penggunaan IC mikrokontroler dengan menggunakan Transistor sebagai aktuator, signal conditioning. Dan penggunaan Gear serta Triac pada mesin profil

SISTEM MEKANIK
JIKA RUGI GESEK DIABAIKAN

STATE DIAGRAM

POWER IN = POWER UOT

Gear

GAMBAR PERANCANGAN
V3 12V +V V2 12V +V

V1 5V +V

GAMBAR LAYOUT TOP PCB

SENSOR

Rc

Muatan (+) akan tolak meolak dan daerah deplesi menjadi sempit. Akibatnya terjadi aliran muatan P menuju N sehingga arus listrik dapat mengalir
Forward bias

RB PORT C

PORTB Rb PORT C Q1 2N2222A

BENTUK PROFIL

SENSOR PROXIMITY
Rankaian switching Rankaian switching (keadaan seperti not)
V1 5V +V

MESIN PROFIL

PLAT (BENDA KERJA)

Bahan tipe P di beri muatan lisrik (+), sementara di area deplesi di depan P terdapat muatan (-)

HOT MOC3041 Q1 BTA08A D1 LED1 Rb PORTC Q2 NPN R3

AC SOURCE
NEUTRAL

RANGKAIAN KONTROL

Re

LOAD

KESIMPULAN
Penggunaan Transistor dan triac sebagai switch sangat efektif karena proses switching yang sangat cepat dan tidak menimbulkan bounching yang akan mempengaruhi performa dari controller. Selain digunakan sebagai speed reducer, ternyata gear juga dapat berfungsi sebagai media transfer power, dimana jika nilai putaran menjadi kecil, maka torsi yang dihasilkan akan menjadi besar sehingga mampu menggerakkaan beban yang lebih besar Penggunaan LCD sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang terjadi pada mesin ternyata cukup efektif, karena karakter yang keluar berupa tulisan biasa, sehingga orang awam sekalipun dapat dengan mudah untuk mengerti Jika dilihat dari segi ketahanan, maka penggunaan PLC sebagai kontroler lebih efektif dibanding IC mikrokontroler.

Gambar rangkaian driver Triac SPESIFIKASI MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.2 Kw, 3 hp, 1430 Rpm SPROCKET 1 = 18 SPROCKET 2 = 28 SPROCKET 3 = 21 SPROCKET 4 = 15 GEAR 3= 50 PLANT (MESIN PROFIL) GEAR 2 =42 boundary work thickness adjuster

Pemanfaatan transistor ditekankan pada keadaan saturasi dan cut off. Dengan memanfaatkan keadaan tersebut diatas, maka dapat dibuat suatu rangkaian untuk input pada mikrokontroler. Input pada mikrokontroler sendiri menggunakan logika low. Sehingga digunakan rangkaian switching dengan keadaan seperti not (rangkaian dasar TTL not). yaitu pada saat basis mendapatkan logika 1, maka output akan berlogika 0 dan sebaliknya

Dari gambar disamping dapat dilihat penggunaan Transistor sebagai switch dan sebagai rangkaian dasar logika NOT yang dibuat dengan menggunakan Transistor

Roller

DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR ROLLER boundary work thickness adjuster Sumber gambar plant PT PRN

1) 2) 3)

Ilyas, Erfi, 1993. Motor Asinkron, Technical Education Centre, Bandung Kilian. Modern Control Technology : Component And Systems. 2nd edition Paul Malvino, Albert., Prinsip Prinsip Elektronika, Jilid 1,Erlangga. Jakarta