Você está na página 1de 4

HEPATITIS A

Penyakit Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan oleh hepatitis A Virus (HAV) yang dapat ditularkan dengan makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi oleh kotoran individu yang terinfeksi, bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Jika seseorang sudah pernah terinfeksi hepatitis A maka tubuh akan menjadi kebal dan tak akan mengalami penyakit yang sama seumur hidup. Karena tubuh akan mengembangkan kekebalan yang sifatnya seumur hidup, jadi tidak mungkin terjadi infeksi hepatitis A berulang.

GEJALA
HAV memiliki masa inkubasi 10 sampai 40 hari. Ini adalah waktu dari paparan virus sampai timbulnya penyakit ini. Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium: 1. pendahuluan (prodromal) dengan gejala demam tiba-tiba (sifat demam terus-menerus), letih, lesu, demam, kehilangan selera makan, mual, muntah, diare, sakit otot dan sendi; 2. stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik) ditandai dengan kulit dan mata menjadi kuning, air kencing berwarna tua, tinja pucat.; Gejala kuning tidak selalu ditemukan. 3. stadium kesembuhan (konvalesensi). Lamanya penyakit ini biasanya dua sampai tiga minggu, tetapi setiap orang dapat tetap bergejala untuk beberapa bulan.
ReLIance Info Sehat Edisi Januari 2012

DIAGNOSIS
Diagnosa ditegakkan berdasarkan: adanya antibodi terhadap virus hepatitis A dalam darah pasien. Antibodi IgM menunjukkan infeksi baru (atau vaksin) dan antibodi IgG menunjukkan infeksi sebelumnya atau vaksinasi yang sukses. Tes darah untuk fungsi hati berupa pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT akan mengungkapkan keparahan kerusakan hati dan dimonitor sampai pemulihan. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan bilirubin, gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan.

TERAPI
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, yaitu: 1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi. 2. Pengobatan suportif misalnya pemberian anti mual karena Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan. 3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit. 4. makan tinggi kalori dan protein, rendah lemak untuk memulihkan kesehatan livernya (hati).

ReLIance Info Sehat Edisi Januari 2012

Indikasi rawat inap Bila pasien tidak dapat makan dan minum serta terjadi dehidrasi berat dapat diberikan cairan infus untuk mengatasi kekurangan cairan

PENCEGAHAN
Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih, maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah: - Menjaga kebersihan makanan yang akan dimakan - Menggunakan air bersih untuk memasak - Menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti - perhatian khusus di sekolah pemberitahuan ke anak-anak tentang cara mencuci tangan setelah menggunakan fasilitas toilet - orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. - Pemberian Imunisasi hepatitis A,

Imunisasi Hepatitis A
Bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi dengan vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.

ReLIance Info Sehat Edisi Januari 2012

Perlu diketahui bahwa lebih dari 80 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun sudah pernah terinfeksi virus hepatitis A (HVA) meski tidak semuanya mengembangkan penyakit hepatitis A. Oleh karena itu, pada dasarnya vaksinasi tidak diperlukan lagi bila tubuh sudah pernah terinfeksi virus tersebut. Maka sebelum melakukan vaksinasi sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah sudah terinfeksi atau belum, karena akan sia-sia saja dan harganya juga cukup mahal.

ReLIance Info Sehat Edisi Januari 2012

Você também pode gostar