Você está na página 1de 28

Pemeriksaan Gas Darah

Departemen Patologi klinik FK UPN Veteran Jakarta

Pendahuluan
Dalam proses metabolisme tubuh (metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang berasal dari diet) terbentuk ion [H+] : 50 100 meq/L (15 20 mol) per hari. proses metabolisme tubuh dikatalisasi oleh berbagai enzim yang bekerja pada pH antara 7.35 7.45 atau berkisar antara 36 nmol/L 44 nmol/L, atau rata-rata 7.40.

Agar pH tubuh selalu dikisaran 7.40, [ion H+] yang terbentuk harus diekskresi. Keseimbangan asam-basa tubuh terganggu bila kadar ion [H+] < 36 nmol/L atau > 44 nmol/L.

Asam : zat yang dapat berdisosiasi dan menghasilkan ion [H+], Alkali : zat yang berdisosiasi menghasilkan ion [OH-] Asam kuat : zat yang berdisosiasi menghasilkan banyak ion [H+] Buffering : proses dimana asam kuat atau basa kuat digantikan dengan asam/basa lemah, untuk mengurangi jumlah ion [H+]

Contoh
H+Cl- + Na+HCO3- H2CO3 + NaCl
Asam kuat buffer asam lemah garam netral

pH : ukuran aktivitas ion [H+] , dimana pH = - log [H+] - log [H+] = 7.40 [H+] = antilog (-7.40) = antilog (0.60 8) antilog [0.60] = 4 dan [8] = 10-8 [H+] = 4 x 10-8 mol/L = 40 nmol/L

persamaan Henderson-Hasselbalch : [HCO3-] pH = 6.1 + log pCO2 X 0.225


(nilai konstante pCO2 dlm kiloPascas: 0.225, bila digunakan mmHg, konstante 0.03)

pCO2 : tekanan parsial CO2


t CO2 (total CO2) : konsentrasi CO2 bebas & terikat. (CO2 di darah : 10% larut dalam plasma, 90% diangkut oleh RBC.)

pO 2

: tekanan O2

pO2 berkurang antara lain pada penderita: dimana O2 tidak mampu berdifusi masuk melalui membrane alveoli paru sehingga oksigenisasi darah arteri rendah. (pneumonia, gagal jantung kongestif) dimana darah arteri dan darah vena (penyakit jantung kongenital) dimana alveoli paru tidak dapat mengembang sepenuhnya (atelektasis, kegemukan)

saturasi O2 : persentase hemoglobin yang jenuh dengan O2. Bila saturasi O2 92-100%, jaringan mendapat kecukupan oksigen. Bila pO2 kurang dari 60 mmHg, penurunan pO2 sedikit saja akan menyebabkan persentase saturasi Hb menurun. Pada saturasi < 70 %, jaringan tidak mendapat cukup oksigen untuk menjalankan fungsinya.

HCO3- : plasma bikarbonate. BE : base Excess, menggambarkan jumlah buffer terhadap anion dalam darah. Base negatip menggambarkan adanya asidosis metabolik. Base excess positip menunjukkan adanya metabolik alkalosis atau kompensasi terhadap asidosis respiratorik yang lama (prolonged respiratoric acidosis)

Standard bikarbonat : kadar [HCO3-] pada CO2 40 mmHg, pO2 100mmHg, suhu 37o C, pH 7.40 BB : buffer base buffer : asam lemah dengan garamnya dari basa kuat sehingga dapat mengambil atau melepaskan [H+] contoh : [HPO4=] + [H+] [H2PO4-]

Patofisiologi
CO2 dalam tubuh + H2O H2CO3. penumpukan CO2 dalam jumlah banyak akan menyebabkan pembentukan H2CO3 dalam jumlah banyak pula, yang berakibat pH tubuh menurun asidemia.

patofisiologi

CO2 dieliminasi melalui alveoli paru. Kecepatan eliminasi CO2 (sebagai kecepatan respirasi) dikontrol oleh pusat respirasi di hipothalamus. Bila tekanan pCO2 > 40 mmHg pH darah menurun, kecepatan respirasi meningkat dan sebaliknya bila [pCO2] rendah, kecepatan respirasi menjadi lambat. Kelainan paru atau kelainan pusat respirasi menimbulkan gangguan pada [pCO2] yang berakibat : gangguan keseimbangan asambasa.

patofisiologi

metabolisme protein, terbentuk asam non karbonat (H2SO4, H3PO4). Ion [H+] disini terbentuk terutama dari oksidasi asam amino yang mengandung gugus sulfur (methionine dan cysteine), arginine dan lysine serta hidrolisis fosfat yang berasal dari diet (H3PO4-) asam/ ion [H+] yang terbentuk (50 100 meq/hari), sebagian besar harus dieliminasi melalui ginjal.

Agar keseimbangan asam-basa tubuh tetap terjaga, asam/ ion [H+] yang terbentuk ini (50 meq100 meq/hari), sebagian besar harus dieliminasi melalui ginjal.

Respon terhadap penambahan asam atau alkali berlangsung dalam 3 tahap : o [H+] dibuffer oleh buffer ekstrasel maupun buffer intrasel. o Perubahan ventilasi paru untuk mengontrol tekanan CO2 (Pco2) o Mengeliminasi [H+] melalui ginjal untuk mengatur konsentrasi [HCO3-] reabsorpsi bikarbonat regenerasi bikarbonat

Sumber alkali
berasal dari metabolisme asam amino anionik (glutamate dan aspartate).
oksidasi atau dari proses glukoneogenesis dari ion organik (citrate dan lactate).

Kelainan gangguan keseimbangan asam-basa tubuh


Asidosis respiratorik Alkalosis respiratorik Asidosis metabolik Alkalosis metabolik Mix asidosis/alkalosis

Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengevaluasi pertukaran gas dalam paru Menetapkan status asam basa tubuhMenentukan terapi oksigen Memonitor terapi penyakit respiratorik. Menilai kecukupan jaringan akan oksigen

Alat dan reagen


Spuit steril Antikoagulan heparin (lithium heparin) Tabung kapiler Alat Blood Gas Analyzer Media transport dengan es Alkohol, kain kasa dan plester Lidocaine 0.5%

sampel
Darah arteri dengan antikoagulan heparin. Bila tidak diperoleh darah arteri dapat digunakan darah kapiler dari : Ujung jari II, III, dan IV Tangan sisi palmar (dewasa) Tumit sisi plantar sebelah lateral/medial (bayi) Jempol kaki sisi plantar (anak)

Pengambilan darah arteri dari :


a. b. c. d. A.femoralis, a. brachialis, a. radialis, scalp arteri (bayi), umbilikus (bayi baru lahir 24-48 jam) Jarum spuit harus segera disumbat dengan karet pasca pengambilan sampel, agar darah tidak terkontaminasi dengan udara

Penyimpanan & pengiriman bahan


Sebaiknya dalam 5 menit sudah diperiksa (tidak memerlukan es ). Bila tidak segera diperiksa, simpan dengan mempertahankan suhu pada 15 C (tidak boleh lebih dari 30 menit pasca pengambilan), bila harus dikirim ke laboratorium lain beri es.

Parameter keseimbangan asam basa


Nilai normal pH 7.35 7.45 pCO2 35 45 mmHg [HCO3- 21 28 meq/L pO 85 100 mmHg Saturasi O2 95 100 % Base excess + 2.5 meq/L

Cara evaluasi hasil pemeriksaan


1. Lihat nilai pH darah. Jika pH < 7.4, ada asidosis Jika pH > 7.4, ada alkalosis 2. Selanjutnya lihat pCO2 A. Bila pCO2 tinggi, pH < 7.4 : asidosis resp B. Bila pCO2 rendah, pH < 7.4 : asidosis met C Bila pCO2 rendah, pH > 7.4 : alkalosis resp D Bila pCO2 tinggi, pH > 7.4 : metabolik alk 3. kemudian lihat nilai [HCO3-]

Pada penderita (A) , [HCO3-]tinggi, mengkompensasi AR Pada penderita (B) , [HCO3-] diharapkan rendah sebagai kompensasi AM Pada penderita (C ), [HCO3-] diharapkan rendah sebagai kompensasi Alk.R Pada penderita (D) , [HCO3-], diharapkan tinggi, sebagai refleksi adanya Alk.M

Você também pode gostar