Você está na página 1de 5

Analgesia pascaoperasi Setelah terjadi cedera, nyeri akut akan membatasi aktifitas hingga terjadi penyembuhan.

Terapi bedah modern mengembalikan fungsi tubuh lebih cepat, suatu proses yang dibantu dengan penyingkiran nyeri pascaoperasi. Satu contoh yang baik adalah penggunaan fiksasi interna untuk fraktur, diikuti dengan analgesia poten, akan memungkinkan mobilisasi lebih dini. Terapi nyeri pascaoperasi yang tidak efektif tidak hanya menghambat proses ini, tetapi juga menimbulkan berberapa konsenkuensi penting lainnya. Imobilitas fisik : Penurunan batuk, retensi sputum dan pneumonia Muscle wasting, lisis kulit, dan penurunan fungsi kardio askular Penyakit tromboemboli ! "#T dan P$ % Perlambatan penyembuhan tulang dan jaringan lunak

&eaksi fisiologis : 'eenganan untuk menjalani prosedur bedah lanjutan yang memang diperlukan

Sisi ekonomis : Memanjangnya waktu rawat inap di rumah sakit, peningkatan komplikasi medis Semakin lamanya waktu untuk kembali ke pekerjaan normal

(erkembangnya sindrom nyeri kronik, kadang)kadang nyeri merupakan alat bantu yang berguna untuk diagnosis dan harus dikenali dan ditindaklanjuti, misalnya *. +yeri akibat sindrom kompartemen ,. +yeri yang disebabkan oleh pembalutan terlalu ketat -. +yeri infeksi yang berasal dari selulitis, peritonitis, atau pneumonia .. +yeri alih isceral pada MI ! lengan atau leher % atau pankreatitis ! kebelakang %

Setiap pasien yang mengeluhkan nyeri yang derajatnya meningkat tanpa diduga, berubah sifat atau lokasinya, atau baru timbul harus diperiksa untuk identifikasi penyebabnya dan bukan hanya untuk diberikan analgesia.

Faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri +yeri dan respons pasien terhadap nyeri tersebut sangat ber ariasi dan harus dipahami menurut dugaan dan riwayat sensasi personal indi idu sebelumnya dan bukan dengan membandingkannya dengan kondisi biasa. &asa cemas yang meningkatkan persepsi nyeri, kunjungan preoperasi oleh ahli anestesi berperan penting dalam meredakan kecemasan dengan menjelaskan apa yang diharapkan terjadi setelah operasi, jenis)jenis analgesia yang tersedia, dan juga dengan mendiskusikan keprihatinan pasien mengenai hal tersebut. Pasien)pasien yang mempunyai masalah nyeri kronik rentan mengalami nyeri akut tambahan. System saraf mereka dapat dianggap telah tersensitasi dengan nyeri dan akan bereaksi lebih kuat terhadap rangsang nyeri. &iwayat persepsi nyeri yang buruk di rumah sakit atau antisipasi nyeri berat untuk alas an apa pun mengindikasikan bahwa diperlukan upaya ekstra untuk mengontrol nyeri. Pasien yang lebih tua cenderung memerlukan dosis analgesic yang lebih kecil karena danya perubahan dalam distribusi, metabolism, ekskresi obat, serta terdapatnya penyakit penyerta. /aktor)faktor ini harus diperhitungkan dalam memberikan obat daripada menggunakan mereka sebagai alasan ketidakadekuatan analgesia. Tidak ada perbedaan intensitas nyeri di antara kedua jenis kelamin yang menjalani operasi yang sama. Pembedahan abdomen atas dan toraks menyebabkan nyeri terberat dengan durasi terpanjang, pengontrolan nyeri ini sangat penting karena terdapatnya efek yang mengganggu pada entilasi. +yeri setelah pembedahan pada dinding tubuh atau bagian perifer ekstremitas tidak terlalu berat dan terjadi dengan durasi yang lebih singkat. Penatalaksanaan nyeri pascaoperasi Penatalaksanaan nyeri pascaoperasi dapat dibagi menjadi sejumlah langkah berikut : *. Penilaian nyeri ,. 0bat)obat analgesik yang akan digunakan -. Teknik pemberian

.. Masalah nyeri yang sulit Penilaian nyeri akut Penilaian nyeri secara teratur berarti bahwa nyeri akan lebih jarang untuk diabaikan dan efektifitas inter ensi dapat dinilai. +yeri harus dinilai dengan aktifitas yang sesuai untuk stadium pemulihannya, misalnya 1 hari setelang penggantian sendi panggul, seorang pasien tidak diharapkan untuk mengalami nyeri saat terbaring di tempat tidur, tetapi analgesia yang memadai seharusnya memungkinkan mobilisasi dengan nyeri yang ringan hingga tidak bermakna.
Skor nyeri 0 Opini staf Tidak ada Opini pasien Tidak signifikan atau tanpa nyeri Langkah Pertimbangkan menggantinya analgesic ringan,mis menjadi 1 &ingan Merasa ditoleransi, alasan 2 Sedang nyeri,tetapi tidak ada yang +S2I" untuk dengan lebih morfin pus

mengurangi dosis atau

paracetamol 3anjutkan terapi yang ada, kaji ulang secara teratur

sesuai harapan dan dapat untuk mencari

pengobatan tambahan Situasi yang tidak menyenangkan dibutuhkan segera pengobatan, tetapi tidak harus diberikan bila ada resiko efek samping pengobatan yang berat Situasi yang tidak dapat ditoleransi atau dipertimbangkan untuk memberikan pengobatan yang menyenangkan sekalipun mengurangi nyeri untuk tidak

3anjutkan terapi yang ada, analgesia mis pertimbangkan sederhana paracetamol

tambahan yang biasa, dan4atau +S2I" Tingkatkan dosis opioid atau pertimbangkan mulai teknik

(erat

alternati e mis, epidural

Obat analgesi yang digunakan pascaoperasi 0bat)obatan yang paling sering digunakan adalah opioid, +S2I", dan obat anestesi lokal. Opioid "i 5', morfin banyak digunakan untuk mengontrol nyeri pascaoperasi yang berat pad unti perawatan bedah dan dapat diberikan melalui berberapa rute. Salah satu metabolit utama, morfin)6)glucuronide ! M67 %, memiliki efek opioid poten dan dapat menumpuk serta menimbulkan toksisitas pada pasien)pasien dengan gagal ginjal, terutama yang berusia lanjut. /entanyl dan o8ycodone memiliki metabolit yang kurang ktif dibandingkan morfin, dan memiliki onset kerja yang lebih cepat sehingga mungkin lebih sesuai pada pasien)pasien tersebut. (agi kondisi)kondisi klinis yang sangat nyeri aka ditemukan kadar opioid dalam darah yang bermanfaat sebagai analgesia, misalnya penurunan tingkat nyeri. "osis yang dibutuhkan untuk mencapai ini dapat sangat ber ariasi di antara pasien sebagai akibat adanya perberdaan di dalam : /armakodinamik , efek obat di dalam tubuh ! melalui reseptor % /armakokinetik , bagaimana tubuh mendistribusikan, memetabolisme, dan

mengeleminasi obat Sifat stimulusnya &eaksi psikologis terhadap situasi tersebut. 3angkah ke depan yang terbesar dalam penatalaksanaan nyeri akut dengan opioid adalah sampai pada pemahaman bahwa kebutuhan pasien sangat ber ariasi dan dosis perlu dititrasi untuk setiap pasien Tidak ada dosis maksimum atau minimum 9alaupun dengan praktik tersebut, sejumlah nyeri akan menetap "iperlukan tingkat pemantauan dan inter ensi yang minimum untuk penggunaan efektif dan aman 2pabila kebutuhan opioid tinggi, harus dipertimbangkan metode analgesia tambahan

0 erdosis 'oma dan depresi nafas yang dalam akibat opioid ditangani dengan prinsip)prinsip 2(:.

"engan membuat suatu jalan nafas yang panten dan memberikan bantuan

entilasi

menggunalan bag) al e mask dengan oksigen tambahan, efek opioid dapat dinetralkan secara farmakologis menggunakan nalo8one. "osis nalo8one ;,. mg diencerkan ke dalam 1 m3 saline ;,<= dan diberikan * m3 I# !dosis dewasa% secara bertahap. 2nalgesia juga akan dinetralkan, dan perlu tidaknya melanjutkan pemberian analgesia harus dipikirkan secara cermat. Obat anti inflamasi non steroid !"SA#$%

Você também pode gostar

  • HNP Cervikalis
    HNP Cervikalis
    Documento23 páginas
    HNP Cervikalis
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Jadwal Uji Komprehensif FK UKRIDA Dan Jadwal UKDI
    Jadwal Uji Komprehensif FK UKRIDA Dan Jadwal UKDI
    Documento5 páginas
    Jadwal Uji Komprehensif FK UKRIDA Dan Jadwal UKDI
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Cakupan Pengawasan - Santo
    Cakupan Pengawasan - Santo
    Documento3 páginas
    Cakupan Pengawasan - Santo
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • PRINTpengantar, Daftarisi
    PRINTpengantar, Daftarisi
    Documento7 páginas
    PRINTpengantar, Daftarisi
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Gizi Buruk Santo
    Gizi Buruk Santo
    Documento15 páginas
    Gizi Buruk Santo
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • PR Anak Santo
    PR Anak Santo
    Documento5 páginas
    PR Anak Santo
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Gizi Buruk Santo
    Gizi Buruk Santo
    Documento15 páginas
    Gizi Buruk Santo
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Status Pasien Menfri
    Status Pasien Menfri
    Documento25 páginas
    Status Pasien Menfri
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Meningitis
    Meningitis
    Documento22 páginas
    Meningitis
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Trauma Kapitis
    Trauma Kapitis
    Documento9 páginas
    Trauma Kapitis
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • PTSD Final
    PTSD Final
    Documento22 páginas
    PTSD Final
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações
  • Tatalaksana DBD - Depkes 2007
    Tatalaksana DBD - Depkes 2007
    Documento48 páginas
    Tatalaksana DBD - Depkes 2007
    Kartika Soka Rahmita Dachlan
    0% (1)
  • Cemas
    Cemas
    Documento7 páginas
    Cemas
    Soesanto Wijaya
    Ainda não há avaliações